Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 21 - 27

DOI: 10.31983/jrk.v8i1.3918

Jurnal Riset Kesehatan


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrk
_________________________________________________________________

FAMILY CENTERED CARE PADA PERAWATAN ANAK DI RSUD SOE


TIMOR TENGAH SELATAN

Gito Hardani Tanaem*) ; Mariana Dary ; Emi Istiarti

Jurusan Keperawatan ; Universitas Kristen Satya Wacana


Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga, Kota Salatiga, 50711

Abstrak

Family centered care merupakan hal terpenting dalam hospitalisasi anak yang mengharuskan anak
untuk tinggal dan dirawat di Rumah Sakit dan harus menjalani perawatan sampai pemulangannya
kembali kerumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan konsep
family centered care dari tenaga kesehatan ke keluarga di ruang melati di RSUD SOE, NTT. Penelitian
ini menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
teknik wawancara mendalam (in-depth interview). Analisa data yang digunakan dimulai dari tahap
reduksi data dengan mengumpulkan data yang kemudian diberi kode dan dibuat kata kunci.
Kemudian dibuat matrix kejenuhan dari kata kunci sehingga didapatkan data jenuh selanjutnya
dikategorikan untuk dianalisa menjadi subtema dan menghasilkan sebuah tema. Hasil yang
didapatkan tiga tema yaitu perawat melibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak
hanya secara lisan, bahasa dan inisiatif keluarga menjadi faktor kendala penerapan FCC, penerapan
FCC bermanfaat pada kepuasan klien dan efisiensi asuhan keperawatan.

Kata kunci : Family centered care ; Perawatan anak ; Hospitalisasi anak

Abstract

[FAMILY CENTERED CARE OF CHILDREN IN RSUD SOE, TIMOR TENGAH SELATAN] Family
centered care is the most important thing in hospitalization of children that requires children to stay
and be hospitalized and have to undergo treatment until their return to home. The purpose of this
study was to describe how the application of the family centered care concept from health workers to
families in the melati room in SOE Hospital, NTT. This study used a qualitative method of research
using in-depth interviews as a technique to collect data. Analisys data are collected from data
reduction stage by collecting data are then coded and made keywords. Then created a matrix of
saturation from of keywords is made so that saturated data can be obtained and then categorized to be
analyzed as a sub-theme and produce a theme. The results were three themes:, nurses are involving
families in fulfilling the basic needs of children only verbally, language and family initiatives are
obstacles to the implementation of the FCC, the application of FCC is beneficial to client satisfaction
and efficiency of nursing care.

Keywords: Family centered care ; Child care ; Hospitalization of children

1. Pendahuluan menjalani terapi dan perawatan sampai


pemulangannya kembali ke rumah
Hospitalisasi merupakan proses (Purmailani, 2014). Stres hospitalisasi
yang mengharuskan anak untuk tinggal dapat menyebabkan anak mengalami efek
dan dirawat di rumah sakit dan harus negatif jangka pendek maupun jangka

*) Gito Hardani Tanaem


Email : gitohardani@gmail.com

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 22 - 27
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.3918

panjang umumnya dalam bentuk negara-negara maju, konsep family


perilaku menyerang, kelesuan, ketakutan, centered care sudah dilaksanakan dengan
gangguan tidur terutama bagi anak-anak baik dan terstandar di setiap rumah sakit
usia dibawah tujuh belas tahun anak (Purmailani, 2014).
(Hockenberry, 2011). Manfaat konsep family centered
Keluarga dianggap sebagai mitra care menurut penelitian dari academy of
dalam perawatan anak. Konsep Family pediatric (2003) antara lain : membangun
centered care merupakan filosofi dalam kerjasama antara perawat dan orangtua
keperawatan anak yang mengakui peran untuk meningkatkan kesehatan dan
keluarga sebagai bagian yang penting perkembangan setiap anak,
selama anak sakit (Hokenberry. 2011). meningkatkan pengambilan keputusan
Peran orang tua atau keluarga sebagai klinis, membuat dan mengembangkan
mitra bagi perawat yaitu untuk tindak lanjut rencana perawatan
menentukan pemenuhan kebutuhan anak berkolaborasi dengan keluarga,
dalam bentuk asuhan keperawatan anak meningkatkan pemahaman tentang
yang berpusat pada keluarga (Purmailani, kekuatan yang dimiliki keluarga,
2014). Family centered care meyakini penggunaan sumber-sumber pelayanan
adanya dukungan individu, menghormati, kesehatan dan waktu tenaga kesehatan
mendorong dan meningkatkan kekuatan dan waktu tenaga profesional lebih efisien
dan kompetensi keluarga. dan efektif, persaingan pemasaran
Familly centered care merupakan pelayanan kesehatan yang kompetitif,
hal terpenting dalam hospitalisasi anak meningkatkan kepuasan profesional, dan
yang didasarkan pada kolaborasi antara mempertinggi kepuasan anak dan
anak, dan profesional lainnya dalam keluarga atas pelayanan kesehatan yang
perawatan klinis yang berdasarkan pada diterima. Penerapan konsep Family
perencanaan, pemberian dan evaluasi centered care dalam pemberian asuhan
pelayanan kesehatan (American Academy of keperawatan anak dapat memberikan
pediatric, 2012). Familly centered care kepuasan bagi rumah sakit dan tenaga
digambarkan sebagai sebuah pendekatan kesehatan (perawat) dan juga
kemitraan untuk pembuatan keputusan memberikan manfaat bagi keluarga
perawatan kesehatan. Sebagai falsafah (American Academy of Pediatric, 2012).
perawatan, family centered care telah Dalam penerapan konsep family
diakui oleh banyak tenaga medis dan centered care harus melibatkan orang tua
sistem perawatan kesehatan (Institute of dalam pemberian asuhan keperawatan.
Medicine, 2012). Untuk membangun sebuah komunikasi
Konsep family centered care dan kerja sama antara tenaga kesehatan
awalnya dikembangkan di negara-negara dan keluarga untuk kelancaran
maju, karena keterlibatan orang tua penerapan family centered care, perawat
adalah sumber utama kekuatan dan harus mampu melibatkan orang tua
dukungan anak untuk memenuhi dengan menjelaskan pentingnya
kebutuhan psikososial dan keterlibatan keluarga dalam perawatan
perkembangan anak (American Academy of anak untuk mengurangi efek hospitalisasi
Pediatric, 2012). Konsep family centered care pada anak. Berdasarkan pembicaraan via
di Indonesia kemungkinan sudah di telepon dengan bapak R.S yang menjabat
terapkan di setiap rumah sakit yang ada, sebagai kepala tata usaha RSUD SOE,
tetapi tidak mudah untuk mengatakan bahwa konsep family cenyered
mewujudkannya secara ideal karena care sudah diterapkan di RSUD SOE.
masih banyak petugas kesehatan Penelitian ini bertujuan untuk
terutama perawat yang belum memahami mendeskripsikan bagaimana penerapan
konsep family centered care. Kondisi ini konsep family centered care dari tenaga
mengakibatkan asuhan keperawatan di kesehatan ke keluarga di ruang melati di
Indonesia sering terjebak dalam kegiatan RSUD SOE. Penelitian ini juga bermanfaat
rutinitas di rumah sakit. Berbeda dengan bagi Rumah Sakit, perawat dan peneliti

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 23 - 27
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.3918

yaitu demi peningkatan penerapan 3. Hasil dan Pembahasan


konsep family centered care pada saat Penelitian ini dilaksanakan di
memberikan pelayanan kepada anak dan RSUD Soe Timur Tengah Selatan dengan
keluarga. Sebagai informasi bagi tenaga melibatkan tujuh orang perawat/tenaga
kesehatan tentang konsep family centered kesehatan yang bersedia menjadi
care agar dapat mengurangi efek partisipan penelitian. Berdasarkan hasil
hospitalisasi pada anak dengan wawancara mendalam dan analisa data
melibatkan peran keluarga, dan yang dilakukan dalam penelitian ini di-
menambah pengalaman bagi peneliti agar temukan tiga tema berdasarkan judul
mampu menangani masalah keperawatan penelitian Family centered care pada
anak di rumah sakit serta memperluas perawatan anak di ruang anak RSUD Soe,
pengetahuan peneliti tentang konsep TTS yakni sebagai berikut :
family centered care.
A. Perawat melibatkan keluarga dalam
2. Metode pemenuhan kebutuhan dasar anak
Penelitian ini menggunakan tipe hanya secara lisan
penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, Penelitian ini menunjukkan
partisipan ditentukan dengan teknik bahwa perawat di RSUD Soe menerapkan
purposive sampling, yaitu partisipan tidak konsep FCC dengan langsung melibatkan
diambil secara acak tetapi sesuai dengan keluarga pasien. Berikut kutipan
kriteria penelitian (Stange, dkk, 2010). wawancara:
Kriteria inklusi yang digunakan adalah: (1) “Melibatkan keluarga selama perawatan anak
Perawat yang bekerja di ruang melati sejak masuk sampai pulang keluarga selalu
(ruang perawatan anak) pada RSUD SOE, mendampingi anak dalam aktifitas anak diatas
TTS; (2) Sudah bekerja di ruang melati tempat tidur dan memberikan makanan” (P4).
lebih dari satu tahun; (3) Perawat/tenaga ”Iya Kita melibatkan keluarga. Seperti yang
kesehatan yang mau dan bersedia untuk sudah saya bilang tadi keluarga terlibat dalam
menjadi partisipan penelitan. Teknik pemberian obat dan personal hygine”(P1).
pengumpulan data yang digunakan Dalam penerapan FCC di RSUD
dalam penelitian ini adalah teknik Soe perawat tidak ikut secara langsung
wawancara mendalam (in-depth interview) mempraktikkan kepada pasien tetapi
(US Department of Human Services, 2012). perawat hanya menyampaikan secara
Dalam penelitian kualitatif, sejak lisan tindakan keperawatan kepada
awal dan selama proses penelitian, analisa keluarga pasien dan keluarga yang
data sudah dilakukan. Data yang sudah mempraktikkan kepada pasien seperti
diperoleh kemudian dikumpulkan dan memberikan kesempatan kepada
diolah secara sistematis. Analisa data keluarga untuk mengambil keputusan
yang digunakan adalah model Miles dan sebelum pemberian asuhan keperawatan
Huberman. Dalam penelitian ini analisa terapi bermain. Selain itu, perawat
data dimulai dari tahap redukdsi data menyampaikan kepada keluarga cara
dengan mengumpulkan data yang pemberian obat yang benar dan cara
kemudian diberi kode dan dibuat kata bagaimana memandikan anak selama
kunci. Dari kata kunci yang sudah ada, menjalani proses perawatan yang
akan dibuat matrix kejenuhan kata kunci dilakukan oleh keluarga. Pemahaman
sehingga didapatkan data jenuh perawat mengenai FCC sudah cukup baik
kemudian dikategorikan untuk dianalisa dimana perawat mengetahui bahwa
menjadi subtema dan menghasilkan peran keluarga sangat penting selama
sebuah tema. Tahap selanjutnya proses perawatan Berikut kutipan
dilakukan penyajian data dan konfirmasi wawancaranya:
(Moleong, 2008). Penelitian dilakukan di “Untuk keluarga terlibat dalam perawatan ini
RSUD Kota Soe, TTS, Provinsi Nusa hanya sebatas memberikan informasi supaya
Tenggara Timur pada tanggal 1 Mei keluarga dapat memutuskan tindakan
sampai dengan tanggal 31 Mei 2018 .

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 24 - 27
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.3918

keperawatan yang akan di berikan sehingga Hasil penelitian ini menyatakan


kita bisa menindaklanjuti perawatan” (P7). bahwa terdapat kendala dalam penerapan
“Iya. Kita melibatkan keluarga seperti FCC seperti dalam berbahasa. Sebagian
pemberian obat dan makanan serta membantu orang tua pasien hanya bisa
anak dalam BAB dan BAK. Selain itu dalam menggunakan bahasa daerah sehingga
keputusan penting mengenai tindakan kurang terjalin sebuah komunikasi dan
keperawatan keluarga selalu dilibatkan selaku kerja sama antara tenaga kesehatan dan
pengambil keputusan”(P5). keluarga yang menyebabkan sering
Di RSUD Soe, dalam menerapkan terjadinya perbedaan persepsi antara
konsep family centered care perawat sudah keluarga dan tenaga kesehatan baik
melibatkan keluarga selama proses dalam tujuan keperawatan ataupun
perawatan anak di rumah sakit seperti pemberian asuhan keperawatan yang
pemenuhan kebutuhan dasar pada anak kemudian berdampak pada beberapa
contohnya memandikan, dan tindakan keperawatan yang seharusnya
memberikan obat. Hal ini sesuai dengan bisa dilakukan oleh keluarga akhirnya
penelitian oleh Nuraini pada tahun 2011 dikerjakan oleh perawat sendiri. Berikut
yang mengungkapkan bahwa kutipan wawancara:
pemberdayaan keluarga dalam perawatan “Kalau di sini kendalanya yaitu bahasa.
anak dapat berupa pemberian makan Kurang pemahaman.” (P6).
melalui NGT, pemberian obat, mengukur “Kendala yang dihadapi yang pertama itu dari
suhu dan mengkompres anak (Sutopo, orang tua mungkin karena SDMnya dan
2007). Dalam penelitian ini juga kedua bahasa atau komunikasi karena ada
ditemukan bahwa penerapan FCC orang tua atau keluarga tidak mengerti bahasa
perawat hanya menyampaikan tugas Indonesia tetapi mengerti bahasa daerah
perawatan anak secara lisan kepada sedangkan kita petugas tidak mengerti bahasa
keluarga tanpa terlibat langsung dalam daerah. Nah, jadi kesulitannya itu di
pelaksanaannya penelitian ini didukung komunikasi.”(P2).
oleh penelitian dari Yugistyowati pada Selain itu kendala lain adalah
tahun 2016 yang mengungkapkan bahwa inisiatif keluarga yang kurang melibatkan
penerapan FCC melalui pendampingan diri dalam perawatan anak. Kurangnya
keluarga dalam pemberian informasi inisiatif keluarga seperti membantu anak
dapat melalui media lisan dan tulisan dalam personal hygine, membantu dalam
(Miles, B.B, dan A.M. Humberman. 1992). pemberian obat ataupun berpartisipasi
Tetapi di samping itu perawat juga dalam pemberian asuhan keperawatan
mengaggap keluarga sebagi mitra selama dan hal ini disebabkan pandangan
proses perawatan anak selama di rumah keluarga bahwa seluruh tindakan
sakit. Perawat melihat keluarga memiliki keperawatan seperti pemberian obat dan
martabat dan kehormatan sehingga pemenuhan kebutuhan dasar anak
perawat dan keluarga bisa saling berbagi merupakan tugas dan tanggung jawab
informasi, agar keluarga dapat penuh oleh tenaga kesehatan. Berikut
berpartisipasi dalam proses keperawatan. kutipan wawancaranya:
Karena kolaborasi antara perawat dan “Respon keluarga sangat baik dan mau bekerja
keluarga sangat penting dalam proses sama dengan perawat dalam perawatan
keperawatan anak. Hal ini sesuai dengan anaknya supaya anaknya cepat sembuh dan
yang di ungkapkan oleh Kusumaningrum aktif dalam perawatan. Tetapi ada juga
2014, bahwa ada beberapa konsep penting keluarga yang kurang membantu karena
dari FCC yakni: martabat dan kehormatan, menganggap sudah kewajiban atau tugas
berbagi informasi, partisipasi, dan perawat untuk melakukan setiap tindakan
kolaborasi (Kusumaningrum, 2010). dalam perawatan.”(P5).
“Ada keluarga yang tidak mengerti maksud
B. Bahasa dan inisiatif keluarga menjadi yang dijelaskan dan ada juga keluarga yang
faktor kendala penerapan FCC takut untuk melakukan tindakan yang
sebenarnya bisa dilakukan oleh keluarga.”(P1).

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 25 - 27
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.3918

Dalam penerapan FCC perawat kesehatan dapat menjadi lebih ringan


mengalami kendala yaitu dalam akibat dari kerja sama antara keluarga
berkomunikasi langsung dengan pasien dan pelayan kesehatan. Berikut kutipan
dimana terdapat beberapa pasien yang di wawancaranya:
rawat di RSUD Soe yang masih “Manfaatnya bagi perawat yaitu dapat
menggunakan bahasa daerahnya melakukan perawatan dengan baik karena
sehingga terjadi perbedaan persepsi mendapat persetujuan dari keluarga dan
antara perawat dan keluarga yang keluarga mau bekerjasama. Dan asuhan
menyebabkan informasi mengenai FCC keperawatan lanjutan dapat dilakukan oleh
tidak tersampaikan dengan baik hal ini keluarga. Pasien juga akan merasa senang
sesuai dengan penelitian yang dilakukan dengan perawatan yang dapat dilakukan
oleh FB Prayogo tahun 2017 dimana dengan melibatkan keluarga.” (P4)
bahasa daerah menjadi salah satu “Manfaatnya yaitu setelah keluar dari rumah
hambatan berkomunikasi dalam proses sakit perawat dan keluarga dapat bekerja sama
perawatan (Nurhaeni, dkk, 2011). Dinda pasien untuk pemberian terapi. Agar keluarga
Piranti Arumsari dkk pada tahun 2016 bisa tau cara memberi obat sesuai dosis yang
dan Mutiara Syagitta dkk pada tahun di butuhkan. Selain itu dapat meningkatkan
kepuasan klien yang diberi pelayanan
2017 yang mengatakan bahwa
kesehatan” (P6)
komunikasi yang efektif dapat
mempengaruhi kualitas pelayanan Dalam penerapan FCC memiliki
asuhan keperawatan yang di berikan oleh kepuasan tersendiri bagi anak dan
perawat (Yugistyowati, 2016). Selain itu keluarga karena pelayanan kesehatan
inisiatif keluarga yang kurang juga yang diberikan sehingga perawat dapat
menjadi salah satu faktor yang berkolaborasi dengan keluarga dalam
mempengaruhi penarapan FCC dimana memberikan asuhan keperawatan kepada
dalam penerapannya sendiri FCC anak. Hal ini sesuai dengan penelitian
berpusat pada keaktivan keluarga dalam yang dilakukan oleh Nurlaila dkk pada
proses keperawatan sehingga jika tahun 2015 dan Anafrin Yugistyowati
keluarga kurang aktif dalam proses pada tahun 2016 yang mengatakan bahwa
perawatan penerapan FCC kurang FCC dapat membantu perawat dalam
berjalan dengan baik. Sejalan dengan memberikan asuhan keperawatan kepada
penelitian yang dilakukan oleh Amanda anak sehingga meningkatkan kepuasan
tahun 2015 dimana ia mengungkapkan klien di Rumah Sakit.
bahwa hambatan perawatan berfokus Hasil observasi peneliti
keluarga di RSUP dr. Sardjito menunjukkan bahwa perawat selalu
dipengaruhi oleh keengganan keluarga mengajak keluarga pasien berkomunikasi
dalam berpartisipasi proses perawatan terkait asuhan keperawatan apa yang
(Prayogo, 2017). akan diberikan kepada anak. Komunikasi
orang-tua dan pemberi pelayanan akan
C. Penerapan FCC bermanfaat pada meningkat, sehingga kepuasan terhadap
kepuasan klien dan efisiensi asuhan pelayanan terbentuk dari orang tua yang
keperawatan lebih merasa percaya diri, dan kompeten
Dalam penelitian ini juga dalam memberikan perawatan pada
menunjukkan bahwa penerapan konsep anaknya. Menurut Nasution (2009)
FCC sangat bermanfaat untuk komunikasi adalah salah satu faktor yang
meningkatkan kepuasan anak dan mempengaruhi kepuasan. Komunikasi
keluarga atas pelayanan kesehatan yang dalam hal ini juga termasuk perilaku,
diberikan karena keluarga dapat berperan tutur kata, keramahan petugas, serta
aktif dan merasa dihargai selama kemudahan mendapatkan informasi
perawatan dan dapat mengurangi trauma (Arumsari, dkk, 2017). Hasil penelitian
hospitalisasi, serta kefektifan dan efisiensi Haryoto (2014) menunjukkan bahwa ada
asuhan keperawatan dapat meningkat hubungan antara komunikasi perawat
dimana tugas pemberi pelayanan

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 26 - 27
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.3918

dengan tingkat kepuasan orang tua hanya berfokus pada pandangan perawat
selama proses hospitalisasi anak (Amanda, saja peneliti selanjutnya dapat
dkk, 2015). Maka dari itu kepuasan yang mengembangkan penelitian ini dari sudut
tinggi didapatkan dari komunikasi pandang keluarga.
perawat yang baik pada keluarga pasien.
Selain itu, penerapan FCC 5. Ucapan Terima Kasih
memberikan peningkatan bagi efisiensi Terima kasih disampaikan
asuhan keperawatan dimana tugas kepada RSUD Soe, TTS yang telah
pemberi pelayanan kesehatan dapat menyetujui penulis untuk melaksanakan
menjadi lebih ringan akibat dari kerja penelitian dan juga kepada Poltekkes
sama antara keluarga dan pelayan Kemenkes Semarang yang telah
kesehatan seperti pada panelitian menerima karya tulis saya untuk
American Academy of Pediatric (2012) dipublikasikan.
bahwa FCC bermanfaat bagi perawat
dalam hal keefesienan dan keefektifan 6. DAFTAR PUSTAKA
waktu dalam proses perawatan dan Purmailani. (2014). Pengaruh pendekatan
meningkatkan kepuasan profesional family centered care terhadap
(Hockenberry, 2011). Maka dari itu penurunan kecemasan pasien anak
penerapan FCC lebih efektif dan toddler di Rumah Sakit Emanuel
kepuasan klien dan keluarga lebih Klampok Banjarnegara. Jurnal
meningkat. unversitas muhamadiyah purwokerto.
Hockenberry, M.J. & Wilson, D., 2011,
4. Simpulan dan Saran Wong’s Nursing Care of Infants
Dari hasil penelitian ini dapat and Children, 9th ed., Missouri:
ditarik sebuah kesimpulan bahwa Elseiver.
pemahaman perawat mengenai FCC American Academy of Pediatric. (2012).
sudah cukup baik dimana perawat Family Centered Care and The
mengetahui bahwa selama proses asuhan Pediatrican’s Role. Journal of
keperawatan selalu melibatkan keluarga American Academic of Pediatric.
dan penerapan FCC yang dilakukan Volume 112. Page 691 - 696
perawat di RSUD Soe melibatkan http://www.aappublications.org/egl/rep
keluarga dalam proses asuhan rint/pediatrics;112/3/691.pdf. Diakses
keperawatan khususnya dalam pada hari Jumat 20 November 2018
pemenuhan kebutuhan dasar yang Institute of Medicine. (2012). Crossing the
disampaikan secara lisan kepada anggota Quality Chasm: A New Health
keluarga. Selain itu bahasa dan inisiatif System for the 21st Century.
keluarga menjadi faktor dan kendala Washington, DC: The National
penerapan FCC. Disamping itu FCC Academies Press; 2001.
sangat bermanfaat untuk meningkatkan http://www.iom.edu/*/media/Fil
kepuasan klien dan efesiensi asuhan es/Report%20Files/2001/Crossing-
keperawatan. the-Quality-
Penerapan FCC dalam bidang Chasm/Quality%20Chasm%202001
keperawatan harus lebih ditingkatkan %20%20report%20brief.pdf.
tidak hanya secara lisan namun perawat Accessed 6 Jan 2018.
juga dapat mendampingi dan American Academy of Pediatrics
mempraktikkan langsung bersama Committee on Hospital Care.
keluarga selama proses asuhan perawatan (20012). Family-centered care and
sehingga terjadi proses asuhan the pediatrician’s role. Pediatrics,
keperawatan yang tertintegrasi. Bagi 112, 691–697.
bidang pendidikan keperawatan Stange, K. C., Nutting, P. A., Miller, W. L.,
penelitian ini dapat dijadikan sumber Jaen, C. R., Crabtree, B. F., Flocke, S.
penelitian selanjutnya mengenai FCC. A., et al. (2010). Defining and
Kekurangan dari penelitian ini adalah measuring the patient-centered

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 27 - 27
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.3918

medical home. Journal of General Arumsari, D. P., Emaliyawati, E., & Sriati,
Internal Medicine, 25(6), 601–612. A. (2017). Hambatan komunikasi
US Department of Human Services. efektif perawat dengan keluarga
Healthy People 2020. pasien dalam perspektif
http://www.healthypeople.gov/h perawat. JURNAL PENDIDIKAN
p2020/Objectives/TopicArea.aspx? KEPERAWATAN INDONESIA, 2(2),
id=32&TopicArea=Maternal%2c?In 104-114.
fant?and?Child?Health. Accessed 6 Amanda, L. H. M., Haryanti, F., Kp, S., &
Jan 2011. Neti Nurani, S. A. K.
Moleong , lexy. J. 2008. Metode penelitian (2015). PERSEPSI PERAWAT DAN
kualitatif.remaja rosdakarya. ORANG TUA TENTANG
Bandung. PERAWATAN BERFOKUS
Sutopo. 2007. Metodologi penelitian KELUARGA DI RUANG RAWAT
Kualitatif. Surakarta: UNS BEDAH ANAK RSUP DR.
Miles, B.B, dan A.M. Humberman. 1992. SARDJITO
Analisa Data Kualitatif. UI Press YOGYAKARTA (Doctoral
Jakarta. dissertation, Universitas Gadjah
Nurhaeni, N., Sutadi, H., Rustina, Y., & Mada).
Supriyatno, B. (2011). Nasution, N. M. (2009). Analisa Tingkat
Pemberdayaan keluarga pada anak Kepuasan Pasien Pada Pelayanan
balita pneumonia di rumah sakit: Keperawatan Prima di Ruang rawat
Persepsi perawat anak dan Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji
keluarga. Makara Kesehatan, 2(15), Adam Malik Medan. Skripsi. Medan:
58-64. Universitas Sumatera Utara.
Yugistyowati, A. (2016). PENERAPAN Haryoto, D. (2014). Hubungan
FAMILY CENTERED-CARE (FCC) Komunikasi Perawat dengan Tingkat
PADA PROGRAM Kepuasan Orang Tua Selama Proses
PENDAMPINGAN KELUARGA Hospitalisasi Anak di Ruang Rawat
TERHADAP LENGTH OF STAY Inap Paviliun Melati RSU dr. H.
(LOS) PERAWATAN BAYI Koesnadi Bondowoso. Jember:
PREMATUR. Medika Respati. Universitas Jember.
Prayogo, F. B. (2017). Proses Komunikasi KUSUMANINGRUM, Arie. Aplikasi Dan
Interpersonal Antara Perawat Strategi Konsep Family Centered
Dengan Pasien Lanjut Usia (Lansia) Care Pada Hospitalisasi Anak Pra
di Rumah Usiawan Panti Surya Sekolah. Jurnal Kedokteran dan
Surabaya. Jurnal e-Komunikasi, 5(1). Kesehatan, 2010, 42.IV.

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026

Anda mungkin juga menyukai