Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Model dan Inovasi Pembelajaran Ekonomi

Dosen Pengampu : I Komang Winatha, M.Si, dan

Suroto,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Rini Damasanti (2013031027)


2. Adi Suhadi (2013031063)
3. Ishomi Afif Hearvi (2053031005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Drs.
I Komang Winatha, M.Si. dan Bapak Suroto, M.Pd. selaku dosen bidang studi Model dan
Inovasi Pembelajaran Ekonomi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Strategi Pembelajaran” bagi para pembaca dan juga bagi kami selaku
kelompok 3.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 30 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran .................................................................. 2
2.2 Jenis-jenis Strategi Pembelajaran .................................................................. 3
2.3 Istilah Terkait dalam Strategi Pembelajaran .................................................. 4
2.4 Unsur-unsur Strategi Pembelajaran ............................................................... 7
2.5 Tahapan Kegiatan Pembelajaran.................................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 12
3.2 Saran .............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran di setiap jenjang pendidikan harus dikembangkan sesuai


dengan zaman, sehingga setiap guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang tinggi
terhadap pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran.

Proses kegiatan pembelajaran direncanakan oleh guru sedemikian rupa, untuk


mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran pada zaman ini yaitu
pembelajaran yang berpusat pada siswa, tujuannya agar siswa aktif ketika pembelajaran
sedang berlangsung. Selain itu, model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran
haruslah beragam, agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan ketika proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini menunjukkan pemahaman guru terhadap pendekatan, model,
strategi, metode dan teknik pembelajaran sangatlah penting. Strategi yang diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran. pembelajaran adalah upaya
pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Apa saja jenis-jenis strategi pembelajaran?
3. Apa saja istilah terkait dalam strategi pembelajaran?
4. Apa saja unsur-unsur strategi pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis strategi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui istilah terkait dalam strategi pembelajaran.
4. Untuk mengetahui unsur-unsur strategi pembelajaran.
5. Untuk mengetahui tahapan kegiatan pembelajaran.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran

Stretegi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem


pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan
pembelajaran, yang dijabarkan dari pendangan falsafah atau teori belajar tertentu.

Pengertian startegi pembelajaran menurut para ahli yaitu Menurut Kemp (1995)
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Sedangkan menurut J.R David (1976) strategi pembelajaran adalah
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran


merupakan suatu rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk siswa,
yang bertujuan agar tercapainya tujuan pembelajaran.

2.2 Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran

1. Strategi Pembelajaran Langsung( Direct Instruction)

Strategi pembelajaran langsung ialah strategi yang kadar berpusat pada gurunya
sangat tinggi, serta sangat kerap digunakan. Pada strategi ini tercantum didalamnya
metode- metode ceramah, persoalan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek serta latihan,
dan demonstrasi. Strategi pendidikan langsung efisien digunakan buat memperluas data
ataupun mengembangankan ketrampilan langkah demi langkah.

2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung( Indirect Instruction)

Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang besar


dalam observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi bersumber pada informasi,
ataupun penyusunan hipotesis. Dalam pembelajaran tidak langsung, kedudukan guru
beralih dari penceramah jadi fasilitator, pendukung, serta sumber personal( resourse
person). Guru merancang lingkungan belajar, memberikan peluang siswa untuk ikut serta,
serta mengizinkan membagikan umpan balik kepada siswa ketika meraka melakukan
inkuiri. Strategi pembelajaran tidak langsung membagikan bahan- bahan cetak, non-
cetak, serta sumber- sumber manusia.

2
3. Strategi Pembelajaran Interaktif( Interactive Intruction)

Strategi pembelajaran interaktif ialah bentuk diskusi antara peserta didik. Seaman
serta Fellenz( 1989) mengemukakan jika diskusi serta saling berbagi hendak membagikan
peluang kepada siswa guna membagikan respon terhadap gagasan, pengalaman,
pemikiran, serta pengetahuan guru ataupun kelompok, dan berupaya mencari alternatif
dalam berfikir.

Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan kedalam pengelompokan serta


metode- metode interaktif. Sehingga ada diskusi kelas, dialog kelompok kecil ataupun
pengkerjaan tugas berkelompok, serta kerja sama siswa secara berpasangan.

4. Strategi Pembelajaran lewat Pengalaman( Experiential Learning)

Strategi pembelajaran lewat pengalaman hendak berpusat pada siswa, serta


berorientasi pada kegiatan. Penekanan dalam strategi belajar lewat pengalaman
merupakan pada proses belajar siswa, serta bukan hasil belajar siswa.

Guru dapat memakai strategi ini dimanapun. Sebagai contoh, di dalam kelas bisa
digunakan tata cara simulasi, sebaliknya di luar kelas bisa dibesarkan tata cara observasi
buat mendapatkan cerminan komentar universal.

5. Strategi Pembelajaran Mandiri

Belajar mandiri ialah strategi pembelajaran guna membangun inisiatif individu,


kemandirian, serta kenaikan diri. Fokusnya merupakan pada perencanaan belajar mandiri
oleh peserta didik dengan dorongan guru. Belajar mandiri dapat dicoba dengan teman
ataupun sebagian dari kelompok kecil. Kelebihan dari pembelajaran ini merupakan dapat
membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab. Sebaliknya
kekurangannya merupakan peserta belum dewasa, sehingga sulit menggunakan
pembelajaran mandiri.

2.3 Istilah Terkait dalam Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran

Istilah pendekatan berasal dari bahasa inggris“ approach” yang memiliki sebagian
makna, antara lain diartikan dengan“ pendekatan”. Dalam dunia pengajaran, kata
approach lebih tepat diartikan a way of begining something (cara memulai sesuatu). Oleh
sebab itu, sebutan pendekatan dapat diartikan sebagai“ cara memulai pendekatan”.

Pengertian pendekatan pembelajaran secara tegas belum ada kesepakatan dari para
ahli pendidikan. Namun pengertian menurut beberapa para ahli menjelaskan pendekatan
pembelajaran (instructional approach), menurut Gladene Robertson dan Hellmut Lang
(1984: 5). Pendekatan pembelajaran dapat dimaknai menjadi dua pengertian, yaitu
pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap, dan pendekatan pembelajaran sebagai

3
kajian yang terus berkembang. Pendekatan pembelajaran adalah sebagai dokumen tetap
yang dimaknai suatu kerangka umum dalam praktek profesional guru, yaitu dokumen
yang dikembangkan untuk mendukung pencapaian kurikulum. Hal ini dapat berguna
untuk :

1) Menunjang kelancaran guru dalam proses pembelajaran;


2) Membantu para guru menjabarkan kurikulum dalam aplikasi pembelajaran di
kelas;
3) Sebagai panduan bagi guru dalam mengalami pergantian kurikulum; dan
4) Sebagai bahan masukan untuk para penataan kurikulum guna mendesain
kurikulum serta pembelajaran yang terintregasi.

Pendekatan pembelajaran sebagai bahan kajian yang terus berkembang, oleh Gladene
Robertson dan Hellmet Lang dimaknai selain sebagai kerangka umum untuk praktek
profesional guru, pula dimaksudkan sebagai riset komperhensif tentang aplikasi
pembelajaran ataupun petunjuk penerapannya. Tidak hanya itu, dokumen tersebut pula
dimaksudkan buat mendesak para guru agar:

1) Mengkaji lebih jauh tentang pendekatan- pendekatan pembelajaran yang lainnya;


2) Menjadi bahan refleksi tentang pembelajaran yang telah dikerjakannya:
3) menggambarkan seni, semacam hanyya ilmu mengajar yang terus berkembang:
dan
4) Selaku katalisator untuk meningkatkan profesional guru lebih lanjut.

Pendekatan pembelajaran digambarkan sebagai kerangka umum tentang skenario


yang digunakan guru buat membelajarkan siswa dalam rangka menggapai sesuatu tujuan
pembelajaran. Diagram berikut memperliharkan dengan lebih jelas tentang ikatan antara
model pembelajaran, pendekatan, stategi pembelajaran, tata cara pembelajaran, serta
keahlian mengajar.

2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran ialah kerangka dasar pembelajaran yang dapat diisi oleh
bermacam- macam muatan mata pelajaran, sesuai dengan karakteristik kerangka
dasarnya. Model pembelajaran ini bisa timbul dalam bermacam- macam wujud serta
variasinya sesuai dengan landasan filosofis serta pedagogis yang melatar belakanginya.

Arends( 1997) menyatakan “ the term teaching model refers to a particural approach
to instruction that includes its goals, syntax environment, and management system”
(istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu
termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungan, serta sistem pengelolaannya). Dengan
demikian, maka model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas daripada
pendekatan, strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran merupakan sesuatu
perencanaan ataupun sesuatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merancang
pembelajaran di kelas ataupun pembelajaran dalam bimbingan serta untuk memastikan

4
perangkat- perangkat pendidikan tercantum di dalamnya buku- buku, film, pc,
kurikulum, dan lain- lain.

Model pembelajaran memiliki karakteristik khusus yang membedakan dengan


strategi, metode ataupun prosedur, karakteristik tersebut yakni:

1. Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta ataupun pengembangnya.
2. Landasan pemikiran tentang apa serta bagaimana peserta didik belajar.
3. Tingkah laku pembelajaran yang dibutuhkan agar model tsb dapat dilaksanakan
dengan sukses.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

3. Metode Pembelajaran

Metode menurut J. R. david dalam Teaching Strategies for College Class Room
(1976) yakni “a way in achieving something” (cara guna menggapai sesuatu). Untuk
melakukan suatu strategi, digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu. Dalam
pengertian demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu faktor dalam strategi
pembelajaran. Faktor semacam sumber belajar, keahlian guru serta siswa, media
pembelajaran, modul pengajaran, organisasi, waktu tersedia, kondisi kelas, serta
lingkungan merupakan unsur- unsur yang menunjang strategi pembelajaran. Dalam
bahasa Arab, metode diketahui dengan istilah at- thariq (jalan- cara).

Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar serta


mengkhususkan kegiatan dimana guru dan siswa ikut serta selama proses pembelajaran
berlangsung. Umumnya metode digunakan melalui salah satu strategi, namun pula tidak
tetutup kemungkinan sebagian metode berbeda dalam strategi yang bervariasi, artinya
penetapan metode bisa divariasikan melalui strategi yang berbeda bergantung pada tujuan
yang hendak dicapai serta konten proses yang hendak dilakukan dalam aktivitas
pembelajaran.

Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk


mengimplementasikan strategi pembelajaran, antara lain ceramah, demonstrasi, diskusi,
simulasi, laboraturium, pengalaman lapangan serta debat.

4. Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik serta gaya pembelajaran. Dengan


demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai teknik yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan sesuatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan
teknik tertentu, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula dengan penggunaan
metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong
aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru juga bisa
memvariasi teknik, meskipun dalam koridor metode yang sama.

5
Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang sangat spesifik. Di dalamnya
ada teknik- teknik pembelajaran seperti bertanya, diskusi, pembelajaran langsung, teknik
menjelaskan, serta mendemonstrasikan. Dalam keterampilan- keterampilan pembelajaran
ini pula mencakup kegiatan perencanaan yang dikembangkan guru, struktur serta fokus
pembelajaran, dan pengelolaan pembelajaran.

5. Taktik pembelajaran

Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau


teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalnya, terdapat dua orang yang
sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam
taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi
dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi , semetara itu
yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat
bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang tersebut. Dalam gaya
pembelajaran, akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru. Hal ini
sesuai dengan kemampuan, pengalamann, dan tipe kepribadian dari guru yang
bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu dan sekaligus
juga seni (kiat).

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik, dan bahkan taktik pembelajaran
sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh, maka terbentuklah apa yang disebut
dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh
guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu strategi pembelajaran yang
diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan, sedangkan bagaimana
menjalankan strategi itu dapat ditetapkan melalui berbagai metode pembelajaran. Dalam
upaya menjalankan metode pembelajaran, guru dapat menentukan teknik yang dianggap
relevan dengan metode, dan pengunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang
mungkin berbeda anta guru yang satu dengan yang lain.

2.4 Unsur-unsur Strategi Pembelajaran

Pembuatan suatu strategi pembelajaran meliputi keseluruhan penggunaan informasi


yang telah dikumpulkan serta menghasilkan suatu rencana yang efisien untuk menyajikan
pengajaran bagi peserta didik. Kegiatan belajar ialah suatu proses penyampaian informasi
oleh fasilitator ialah guru kepada target aktivitas tersebut ialah siswa. Dalam
menyampaikan informasi tersebut dibutuhkan suatu strategi agar informasi yang
diberikan dapat diserap oleh siswa secara optimal. Dalam pembuatan strategi informasi
yang dikumpulkan serta meghasilkan rencana yang efisien untuk menyajkan pengajaran
bagi siswa. Dalam hal ini diperlukan keahlian guna menggabungkan teori pelajaran

6
dengan pengalaman mengenai peserta didik serta tujuan pembelajaran. Dalam pembuatan
strategi pembelajaran ini Dick dan Carey menjelaskan ada 4 elemen strategi
pembelajaran:

1. Rangkaian/ keurutan dan pengelompokan konten

a. Rangkaian/ keurutan konten

Rangkaian/ keurutan konten ialah komponen awal yang wajib dilakukan dalam
pembuatan strategi pembelajaran. Dalam elemen ini pengajar mengelompokan konten
yang merujuk pada keurutan sistem. Pengelompokan diawali dari yang rendah ke tinggi.
Diawali dari kiri ke kanan semakin meninggi tingkatannya.

b. Pengelompokkan Pembelajaran

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pengelompokkan pembelajaran. Disini


pengajar dituntut untuk mengelompokkan kegiatan. Apakah akan menyampaikan
informasi dalam satu waktu ataupun mengelompokkan sebagian tujuan pembelajaran
yang saling berkaitan. Untuk menentukan hal itu perlu diperhatikan:

a) Jenjang umur para peserta didik


b) Kompleksitas materi
c) Jenis pembelajaran yang berlangsung
d) Seberapa bervariasimya aktivitas pengajaran
e) Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan tujuan

2. Komponen Belajar

Elemen berikutnya merupakan penjelasan tentang komponen pembelajaran untuk


seperangkat beban pembelajaran. Mengajar ialah hal yang disengaja dirancang
sedemikian rupa guna untuk penyampaian informasi dari guru ke siswa untuk menunjang
proses pembelajaran internal. Dalam hal ini perlu dicermati peristiwa apa saja yang bisa
menunjang peristiwa tersebut. Gagne menjelaskan peristiwa yang menunjang aktivitas ini
terdapat 9:

a) Memperoleh Perhatian

Untuk memperoleh perhatian dari siswa ini tidak mudah namun tidak susah. Akan
jadi mudah bila guru telah tahu benar apa yang disukai siswa dan akan jadi sulit ketika
guru tidak tahu tentang siswanya. Cara untuk memperoleh perhatian ini dapat dengan cara
pemutaran video yang berhubungan dengan materi pelajaran yang sedang disampaikan
ataupun dengan mengenakan persoalan menyelidik. Hal ini hendak menarik
keingintahuan dari para siswa serta pada akhirnya siswa akan berminat dalam mengikuti
pelajaran. Selain itu John Keller menjelaskan bagaimana memotivasi siswa agar menjadi
tertarik ke bahan ajar, yaitu dengan model motivasi ARCS( Attention= perhatian,
Relevance= relevan, Confidence= kepercayaan, Satisfaction=( kepuasan).

7
 Attention( perhatian): mendapat perhatian dari siswa ialah prasyarat dalam aktivitas
belajar mengajar. Memperoleh perhatian mungkin akan mudah namun
mempertahankannya mungkin akan lebih sulit.
 Relevance( relevan): bagaimana membuat pengajaran menjadi relevan dengan
kebutuhan peserta didik baik di masa saat ini ataupun di masa yang akan datang,
mungkin dengan memakai kata- kata“ Kalian akan membutuhkna ini di masa yang
akan datang” sebab siswa yang muda mayoritas bersifat acuh dan tidak ingin tahu di
masa yang akan datang yang penting masa saat ini.
 Confidence( kepercayaan): kepercayaan akan menambah daya dobrak peserta didik
dalam belajar akan semakin tinggi. Membuat suatu kepercayaan jika usaha dan hasil
yang di peroleh siswa merupakan hasil dari kerja kerasnya bukan merupakan suatu
keberuntungan semata.
 Satisfaction( kepuasan): Orang akan lebih percaya diri apabila dibuat sadar akan tugas
dan hadiah dari kesuksesan.

b) Menginformasikan Tujuan Pembelajaran Kepada Peserta Didik

Siswa perlu diberitahukan tentang tujuan pembelajaran. Perihal ini digunakan untuk
mengetahui apakah pembelajaran dari siswa sudah sesuai dengan tujuan atau belum.
Dalam sebagian permasalahan mungkin tidak perlu diberitahukan tujuan pembelajarannya
sebab siswa sudah tahu sendiri seperti dalam pelajaran sepakbola pasti siswa akan tahu
tujuan dari pelajaran itu merupakan agar mereka sanggup untuk bermain sepakbola.
Tetapi ada juga yang harus diberitahukan ke siswa tujuan dari pembelajaran yang hendak
dilakukan.

c) Memicu pengulangan kembali sebagai prasyarat belajar

Melaksanakan pengulangan kembali sebagai pengantar modul yang baru akan


berdampak positif bagi siswa. Dengan pengulangan kemampuan mengingat siswa akan
meningkat. Pengulangan ini dilakukan dengan cara siswa disuruh menuturkan kembali
apa yang sudah ia pahami pada modul sebelumnya untuk kemudian guru akan
memberikan jembatan untuk mengarah ke modul selanjutnya.

d) Menyajikan material ajar

Peristiwa ini terjadi ketika ada informasi baru yang akan disampaikan ke siswa.
Misalnya ada fakta-fakta baru yang terdapat dalam materi baru maka fakta tersebut harus
dikomunikasikan ke peserta didik dalam berbagai bentuk. Jika mereka harus belajar
ketrampilan motorik, maka keterampilan tersebut harus dilakukan. Hal ini penting sebab
rangsangan yang disajikan dengan tepat merupakan bagian dari peristiwa pembelajaran.
Misalnya dalam mata pelajaran bahasa inggris siswa diminta untuk menjawab pertanyaan
dalam bahasa inggris maka tidak perlu guru memberikan pertanyaan dalam bahasa
Indonesia ataupun menuliskannya dalam bahasa Inggris. Jika menggunakan rangsangan
yang kurang tepat guru akan berakhir dengan mengajarkan keterampilan yang salah.

8
Elemen yang penting dalam mengajar adalah menyajikan contoh dan non-contoh.
Dimana contoh adalah hal yang berkaitan dengan materi ajar sementara non-contoh
adalah sesuatu yang tidak ada keterkaitannya dengan konsep materi yang akan disajikan.

e) Menyediakan Bimbingan Konseling

Bimbingan konseling merupakan komunikasi antara siswa dengan guru dalam


tujuannya untuk membantu membimbing siswa dalam menghadapi masalah kaitannya
dalam belajar. Siswa menceritakan masalah belajar yang dihadapinya sementara guru
semestinya memberikan saran dan masukkan guna mengatasi masalah tersebut.

Terkadang ada siswa yang sama sekali tidak memerlukan masukkan dalam bimbingan
konseling karena sudah bisa mengatasi masalahnya sendiri namun ada juga siswa yang
setres bila tidak diberi bimbingan konseling dalam menghadapi masalahnya. Maka dari
itu guru harus berperan penting disini dalam memberikan bimbingan konseling agar
siswanya tidak terjadi setres.

f) Membangun kinerja (praktik)

Peristiwa berikutnya adalah bagaimana siswa dalam mempraktikkan apa yang telah
dia pelajari dalam materi yang diajarkan. Praktik pertama biasanya akan sama persis
dengan materi yang telah disampaikan untuk kemudian dalam praktik berikutnya akan
ada pengembangan-pengembangan yang lebih luas dari materi.

Praktik-praktik harus mencakup unsur-usur:

1) Harus jelas menentukan format praktik dan sifat respon siswa


2) Harus relevan dengan tujuan
3) Harus mendapatkan kinerja yang tepat sesuai yang dinyatakan dalam tujuan
4) Harus menghadirkan ketentuan yang tepat sebagaimana dinyatakan dalam tujuan
5) Praktik secara individual maupun kelompok perlu dilakukan
6) Praktik harus diberikan sesering dan segera setelah instruksi dilakukan

g) Memberikan Umpan Balik

Peserta didik tidak hanya dibekali dengan keterampilan praktik namun juga harus
diberikan umpan balik atas kinerja yang mereka lakukan. Umpan balik dapat berupa lisan,
tulisan, maupun komputerisasi. Umpan balik berguna bagi siswa untuk mengetahui
bagaimana kinerjanya untuk kemudian akan di tingkatkan lagi bila belum memuaskan
dan untuk dipertahankan apabila sudah sangat memuaskan. Umpan balik yang baik harus
mencakup unsur-unsur:

1) Harus memberikan komentar tentang komentar kinerja peserta didik


2) Harus diberikan sesegera dan sesering mungkin
3) Jika memungkinkan, berikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi kesalahan
mereka sendiri

9
4) Harus mempertimbangkan penggunaan umpan balik; pengetahuan tentang hasil,
pengetahuan tentang hasil yang benar, analisis (berkaitan dengan kriteria), dan
pemberian motivasi (reinforcement).

h) Menilai Kinerja

Dalam peristiwa ini guru memunculkan kinerja dari peserta didik untuk menentukan
apakah pembelajaran yang diinginkan telah terjadi. Siswa dinilai untuk menentukan
apakah instruksi tersebut telah memenuhi rencana tujuan juga untuk mengetahui apakah
setiap siswa telah mencapai tujuan yang diinginkan atau belum.

i) Meningkatkan Retensi dan Transfer

Banyak orang merasa bahwa ketika sudah test proses pembelajaran itu juga selesai.
Namun sebagai langkah terakhir adalah dengan mengetahui bagaimana cara
mengimplementasikan apa yang dipelajari dalam proses belajar mengajar itu di dalam
kehidupan nyata. Siswa kebanyakan akan bingung ketika harus mengimplementasikan
pelajaran yang telah dipelajari ke kehidupan dunia nyata meskipun nilai dalam
pelajarannya bagus. Cara terbaik untuk membantu dalam retensi dan transfer adalah
menyediakan konteks yang berarti untuk menyajikan pengajaran. Ciptakan sebuah “ruang
kelas” lingkungan belajar yang mendekati konteks dunia nyata sedekat mungkin,
sehingga ketika peserta didik masuk ke dunia nyata, perubahannya tidak akan terlalu
besar.

2. Pengelompokan Peserta Didik

Unsur berikutnya dari strategi pembelajaran adalah deskripsi tentang bagaimana siswa
akan dikielompokkan dalam pembelajaran. Hal utama yang dipertimbangkan adalah
apakah ada persyaratan untuk interaksi sosial yang secara eksplisit dinyatakan pada
tujuan, di lingkungan kinerja, dalam komponen tertentu pembelajaran yang direncanakan,
atau dalam pandangan pribadi.

3. Pemilihan Media dan Sistem Pengajaran

Dalam proses pembelajaran harus memperhatikan pemilihan sistem penyampaian untuk


keseluruhan pembelajaran, sesuai dengan media yang akan digunakan untuk menyajikan
informasi dalam pengajaran. Dick dan Carey (Majid:2014) menyatakan beberapa
pertimbangan dalam memilih media pembelajaran diantaranya pemilihan media untuk
domain belajar, pertimbangan lainnya dalam pemilihan media serta kognisi siswa.

10
2.5 Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Ada beberapa tahapan kegiatan pembelajaran diantaranya :

1. Tahapan Prainstruksional

Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru saat ia memulai proses
belajar dan mengajar. Berikut ini merupakan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
oleh guru atau oleh siswa pada tahapan prainstruksional :

a. Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siapa saja yang tidak hadir
b. Bertanya kepada siswa sampai dimana pembahasan pembelajaran sebelumnya
c. Mengajukan pertanyaan kepada siswa dikelas, atau siswa tertentu tentang baha
pelajaran yang diberikan sebelumnya
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang
belum dikuasinya dari pengajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya
e. Mengulang kembali bahan pelajaran yang sebelumnya secara singkat

2. Tahap Instruksional

Tahap instruksional adalah tahap pengajaran atau tahap inti, yakni tahapan memberikan
bahan pelajaran yang telah disusun guru sebelumnya. Secara umum dapat diidentifikasi
beberapa kegiatan dalam tahap inti seperti:

a. Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai siswa


b. Menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari itu yang diambil dari buku
sumber yang telah disiapkan sebelumnya
c. Membahas pokok materi yang dibahas sebaiknya diberikan contoh-contoh konkrit
d. Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok
materi yang telah diperlukan
e. Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi

3. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut

Tahap evaluasi atau penilaian dan tindak lanjut dalam kegiatan memiliki tujuan ialah
untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan kedua (Instruksional).

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk
melakukan kegiatan atau tindakan. Dimana pembelajaran adalah upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian strategi
pembelajaran mencakup penggunaan pendekatan, metode dan teknik, bentuk media,
sumber belajar, pengelompokan peserta didik, untuk mewujudkan interaksi edukasi antara
pendidik dengan peserta didik, antar peserta didik, dan terhadap proses, hasil, dan/atau
dampak kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, strategi pembelajaran di artikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.

Jenis-Jenis strategi pembelajaran, strategi pembelajaran langsung, pembelajaran tidak


langsung, belajar melalui pengalaman, belajar mandiri dan pembelajaran interaktif. Istilah
yang terkait dalam strategi pembelajaran meliputi model pembelajaran, pendekatan
pembelajaran, metode pembelajaran teknik dan taktik dalam pembelajaran.

Unsur-unsur dalam strategi pembelajaran meliputi rangkaian/urutan dan


pengelompokan konten, komponen belajar, pengelompokkan peserta didik serta
pemilihan media dan sistem pengajaran.

3.2 Saran

Hendaknya seorang guru dapat mendesain proses pembelajaran dan


mengimplementasikan strategi pembelajaran yang baik serta disesuaikan dengan sasaran
dalam strategi pembelajaran, sehingga memperoleh kegiatan pembelajaran yang
bermakna.

12
DAFTAR PUSTAKA

Majid, A. (2015). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(Diakses pada 30 Agustus 2021)

Susianti, E. (2013). Strategi Pembelajaran. [Online].

(Diakses pada 30 Agustus 2021)

http://belajaruntukberbagi28.blogspot.co.id/2013/12/strategi-pembelajaran.html

(Diakses pada 2 September 2021)

https://lenovialola.wordpress.com/2017/01/14/32/

(Diakses pada 2 September 2021)

https://gapurakampus.blogspot.com/2017/12/makalah-pengertian-
strategipembelajaran.html?m=1

https://pintek.id/blog/strategi-
pembelajaran/#:~:text=Strategi%20pembelajaran%20merupakan%20gabungan%20dari,kegia
tan%20pembelajaran%20yang%20telah%20ditentukan.

(Diakses pada 4September 2021)

https://www.duniapgmi.com/2019/08/apa-saja-strategi-pembelajaran.html?m=1

(Diakses pada 6 September 2021)

13

Anda mungkin juga menyukai