Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TUMBUHAN LUMUT
(BRYOPHYTA)

DISUSUN OLEH :

NAMA : MELISA AFRIDA


KELAS :

SMA NEGERI 1 PANAI TENGAH


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

           Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang  telah

memberi kita hikmat dan akal budi sehingga tugas makalah yang berjudul “Kormophyta

Berspora” ini dapat terselesaikan tanpa suatu halangan dan rintangan yang cukup

berarti.

           Kami menyadari walaupun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam

menyusun karya tulis sederhana ini, tetapi masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu, segala masukan dan kritik sangat kami harapkan demi perbaikan tugas ini. Kami

berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Terima kasih.

Labuhanbilik, Januari 2019

                                                                                Penyusun

  
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN
A. Lumut (Briophyta)................................................................................
1. Pengertian Lumut.............................................................................
2. Klasifikasi Lumut.............................................................................
3. Cara Hidup Lumut...........................................................................
4. Manfaat Lumut.................................................................................

BAB III : PENUTUP


Kesimpulan..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................

  
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

           Lumut adalah tumbuhan kecil yang sering kita lihat menempel di pepohonan,
bebatuan atau di atas tanah. Umumnya lumut berwarna hijau dengan bulu-bulu halus
yang terdapat disetiap bagian tumbuhnya. Sebagian orang mungkin menganggap
tumbuhan lumut sebagai tumbuhan penggangu yang tidak berguna mengingat
tumbuhnya sering di tempat-tempat yang tidak layak. Padahal sadar atau tidak ternyata
manfaat tumbuhan lumut cukup banyak baik bagi tumbuhan lain, lingkungan di
sekitarnya, bahkan untuk manusia khususnya untuk pengobatan.
           Biasanya tumbuhan lumut ini tumbuh lebih dulu di suatu tempat sebelum
tumbuhan lain mampu tumbuh di area tersebut, itu sebabnya lumut disebut tumbuhan
pelopor. Lumut yang berukuran kecil ini hidup dengan membentuk koloni dan dapat
menjangkau area yang cukup luas. Manfaat tumbuhan lumut yang sudah mati adalah
sebagai unsur hara dan pupuk bagi tumbuhan lain disekitarnya termasuk untuk lumut
yang masih hidup.
           Banyak sekali jenis tumbuhan lumut di dunia, terdapat sekitar 4.000 spesies
tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia.  Dalam
ekosistem tumbuhan lumut berperan sebagai penyimpan air, dan sebagai penyerap
polutan. Disamping itu tumbuhan lumut dapat hidup di wilayah-wilayah dimana
tumbuhan lain tidak tumbuh.

B.  Rumusan Masalah

1. Pengertian tentang Lumut


2. Macam-macam Lumut beserta Gambarnya
3. Cara Hidup Lumut
4. Manfaat Lumut
5. Pengertian Paku Pakuan
6. Macam-macam Paku-Pakuan
7. Cara Hidup Paku Pakuan
8. Manfaat dari tumbuhan Paku-Pakuan
BAB II
PEMBAHASAN

      1.    PENGERTIAN TUMBUHAN LUMUT

     Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan


lingkungan darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan
telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun yang lalu. Pada masa
sekarang ini Bryophyta dapat ditemukan disemua habitat kecuali di laut
(Gradstein,2003).
     Dalam skala evolusi lumut berada diantara ganggang hijau dan tumbuhan
berpembuluh (tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji). Persamaan antara ketiga
tumbuhan tersebut adalah ketiganya mempunyai pigmen fotosintesis berupa klorofil A
dan B, dan pati sebagai cadangan makanan utama (Hasan dan Ariyanti, 2004).
     Perbedaan mendasar antara ganggang dengan lumut dan tumbuhan berpembuluh
telah beradaptasi dengan lingkungan darat yang kering dengan mempunyai organ
reproduksi (gametangium dan sporangium), selalu terdiri dari banyak sel (multiselluler)
dan dilindungi oleh lapisan sel-sel mandul, zigotnya berkembang menjadi embrio dan
tetap tinggal di dalam gametangium betina. Oleh karena itu lumut dan tumbuhan
berpembuluh pada umumnya merupakan tumbuhan darat tidak seperti ganggang yang
kebanyakan aquatik (Tjitrosoepomo, 1989).
     Lumut dapat dibedakan dari tumbuhan berpembuluh terutama karena lumut
(kecuali Polytrichales) tidak mempunyai sistem pengangkut air dan makanan. Selain itu
lumut tidak mempunyai akar sejati, lumut melekat pada substrat dengan menggunakan
rhizoid. Siklus hidup lumut dan tumbuhan berpembuluh juga berbeda (Hasan dan
Ariyanti, 2004).
     Pada tumbuhan berpembuluh, tumbuhan sesungguhnya di alam merupakan
generasi aseksual (sporofit), sedangkan generasi gametofitnya sangat tereduksi. 
Sebaliknya pada lumut, tumbuhan sesungguhnya merupakan generasi seksual
(gametofit). Sporofit lumut sangat tereduksi dan selama perkembangannya melekat dan
tergantung pada gametofit (Polunin, 1990).
2. KLASIFIKASI TUMBUHAN LUMUT
a.  Hepaticae (lumut hati)

b.  Musci (lumut daun)

c.   Anthocerotaceae (lumut tanduk)


      3.   CARA HIDUP LUMUT

Lumut mengalami siklus hidup diplobiontik dengan pergantian generasi


heteromorfik. Kelompok tumbuhan ini menunjukkan pergiliran generasi gametofit dan
sporofit yang secara morfologi berbeda. Generasi yang dominan adalah gametofit,
sementara sporofitnya secara permanen melekat dan tergantung pada gametofit.
Generasi sporofit selama hidupnya mendapat makanan dari gametofit seperti pada
Gambar
     Pada siklus hidup tumbuhan lumut, sporofit menghasilkan spora yang akan
berkecambah menjadi protonema. Selanjutnya dari protonema akan muncul gametofit.
Generasi gametofit mempunyai satu set kromosom (haploid) dan menghasilkan organ
sex (gametangium) yang disebut archegonium (betina) yang
menghasilkan sel telur dan antheredium (jantan) yang menghasilkan sperma berflagella
(antherezoid dan spermatozoid). Gametangium biasanya dilindungi oleh daun-daun
khusus yang disebut bract (daun pelindung) atau oleh tipe struktur pelindung lainnya.
     Gametangium jantan (antheredium) berbentuk bulat atau seperti gada,
sedangkan gametogonium betinanya (arkegonium) berbentuk seperti botol dengan
bagian lebar disebut perut dan bagian yang sempit disebut leher. Gametangia jantan dan
betina dapat dihasilkan pada tanaman yang sama (monoceous) atau pada tanaman
berbeda (dioceous).
Fertilisasi sel telur oleh antherezoid menghasilkan zigot dengan dua set kromosom
(diploid). Zigot merupakan awal generasi sporofit. Selanjutnya pembelahan zigot
membentuk sporofit dewasa yang terdiri dari kaki sebagai pelekat pada gametofit, seta
atau tangkai dan kapsul (sporangium) di bagian ujungnya. Kapsul merupakan tempat
dihasilkannya spora melalui meiosis. Setelah spora masak dan dibebaskan dari dalam
kapsul berarti satu siklus hidup telah lengkap.
4. MANFAAT TUMBUHAN LUMUT

1. Frullania tamarisci = merupakan lumut hati yang dapat digunakan sebagai


obat antiseptik.

2. Cratoneuron filicinum = termasuk lumut daun yang mengandung senyawa


untuk mengobati penyakit jantung.

3. Fissidens japonicum = merupakan lumut daun, dapat digunakan untuk


membantu pertumbuhan rambut.

4. Haplocladium catillatum = merupakan lumut daun, yang berguna untuk


mengobati penyakit pneumonia.

5. Conocephalum conicum = merupakan lumut hati, berfungsi sebagai


antibakteri, antifungi, mengobati luka bakar dan luka luar.

6. Marchantia polymorpha = merupakan lumut hati, yang berguna sebagai


obat hepatitis, dan menghilangkan racun akibat gigitan ular.

7. Rhodobryum giganteum = merupakan lumut daun, yang berguna untuk


mengobati tekanan darah tinggi dan sebagai obat bius.

8. Dapat mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air pada musim kemarau.

9. Berguna bagi manusia untuk menyediakan oksigen.

10. Dapat mengobati sebagai obat kulit dan mata


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut.


1.     Lumut adalah tumbuhan kecil yang sering kita lihat menempel di pepohonan,
bebatuan atau di atas tanah.
2.     Umumnya lumut berwarna hijau dengan bulu-bulu halus yang terdapat disetiap
bagian tumbuhnya. Hidup di rawa-rawa atau tempat yang lembab. Ukuran tinggi
tubuh ± 20 cm. Daun lumut tersusun atas selapis sel berukuran kecil mengandung
kloroplas seperti jala, kecuali pada ibu tulang daunnya dan sebagainya.
3.     Klasifikasi Bryophyta (lumut) antara lain Lumut daun / Musci, Lumut tanduk
(Anthocerotaceae) dan Lumut hati (Hepaticeae).
4.     Reproduksi  lumut  bergantian  antara  seksual  dengan  aseksualnya, reproduksi 
aseksualnyadengan  spora  haploid  yang  dibentuk  dalam  sporofit,  sedangkan 
reproduksi  seksualnya  dengan membentuk gamet -gamet, baik gamet jantan
maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit.
5.     Pada siklus hidup tumbuhan lumut, dimulai dari sporofit menghasilkan spora –
protonema – gametofit. Gametofit mempunyai satu set kromosom (haploid) dan
menghasilkan organ sex (gametangium) yang disebut archegonium (betina) yang
menghasilkan sel telur dan antheredium (jantan) yang menghasilkan sperma
berflagella (antherezoid dan spermatozoid). Fertilisasi sel telur oleh antherezoid
menghasilkan zigot dengan dua set kromosom (diploid). Zigot merupakan awal
generasi sporofit. Selanjutnya pembelahan zigot membentuk sporofit dewasa yang
terdiri dari kaki sebagai pelekat pada gametofit, seta atau tangkai dan kapsul
(sporangium).
DAFTAR PUSTAKA
Sembiring, L. dkk. 2005. Biologi. Jilid 1. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka.

http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_paku di akses tanggal 19 Oktober 2010

http://wapedia.mobi/id/Paku-pakuan di akses tanggal 20 Oktober 2010

http://theeiia-tialaras.blogspot.com/ di akses tanggal 20 Oktober 2010.

http://www.galeripustaka.com/2013/09/klasifikasi-tumbuhan-lumut.html

Anda mungkin juga menyukai