Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Elvandro

NIM : 215040207111062

Kelas : F

Review Jurnal Tentang Interaksi di Agroekosistem

Proses Terjadinya Interaksi

Faktor-faktor yang membentuk interaksi tropik antara hama dan parasitoid


serta implikasinya terhadap keefektifan parasitoid di agroekosistem pertanaman
sayuran mencakup faktor biotik/biologi (ketersediaan inang, parasitoid, sayuran) dan
faktor abiotik/fisika (ketinggian, iklim, topografi tanah). Area pertanaman sayuran di
Bogor yang dipilih mencakup berbagai ketinggian berbeda, yaitu dibawah 300 m dpl,
300–600 m dpl dan diatas 600 m dpl yang terletak di empat kecamatan. keempat
kecamatan tersebut memiliki karakter dan kondisi pertanaman berbeda meliputi pola
budi daya, keanekaragaman tanaman sekitar dan umur tanaman.

Analisis data dalam hal transek hanya dilakukan pada tanaman-tanaman yang
memiliki unit pengambilan contoh yang cukup, yaitu caisin, kubis dan terong.
Berdasarkan pengelompokan yang dilakukan, ditemukan bahwa tanaman caisin
mewakili sistem budi daya yang berbeda, yaitu konvensional dan organik. Tanaman
kubis mewakili kondisi habitat yang berbeda, yaitu beragam dan kurang beragam,
sedangkan terong dapat mewakili perbedaan umur, yaitu 3, 4 dan 5 bulan.

Interaksi tropik hama dan parasitoid pada lahan sayuran di Bogor dipengaruhi
oleh sistem budi daya, kondisi habitat (keanekaragaman tanaman pertanian disekitar
lahan) dan umur tanaman sayuran. Interaksi yang terbentuk tidak memengaruhi
keefektifan parasitoid dalam menekan populasi hama. Walaupun demikian,
berdasarkan analisis menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan interaksi tropik
yang terbentuk pada pertanaman sayuran dengan sistem budi daya organik dan
dengan kondisi habitat beragam memiliki tingkat parasitisasi lebih tinggi.

Dampak Positif

1. Sebagai musuh alami serangga, parasitoid memiliki kespesifikan lebih tinggi


dibanding predator.
2. Mempermudah petani dalam produksi dan kesejahteraan petani meningkat
karena pasokan bahan sayuran cukup banyak.
3. Unsur hara tanah tercukupi dari penguraian jasad hama maupun musuh alami.

Dampak Negatif

1. Keanekaragaman tanaman berkurang karena sistem pertanian monokultur.


2. Menurunnya kualitas tanah akibat pertanian monokultur sayuran yang
berkelanjutan.
3. Kemungkinan akan terjadi kembali ledakan populasi hama lebih besar,
sehingga jumlah jenis hama lebih banyak dibanding musuh alami.

Referensi

Nugraha, M. N., Buchori, D., Nurmansyah, A., & Rizali, A. (2015). Interaksi tropik
antara hama dan parasitoid pada pertanaman sayuran: faktor pembentuk dan
implikasinya terhadap keefektifan parasitoid. Jurnal Entomologi Indonesia,
11(2), 103. https://doi.org/10.5994/jei.11.2.103

Anda mungkin juga menyukai