Anda di halaman 1dari 8

PRIMARY: JURNAL UJIAN TENGAH SEMESTER

VOLUME 01 NOMOR 01 APRIL 2021


ISSN : XXXX-XXXX | E-ISSN : XXXX-XXXX
DOI :
https://primary.ejournal.XXXX.ac.id/index.php/XXXX

HAMBATAN DAN STRATEGI MENAGATASI PEMBELAJARAN


PADA MASA PANDEMI COVID 19
(Judul ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia)
(Times New Roman, 14)

Tantsania ladiva faillasufa firdaus

Universitas singaperbangsa karawang/Klari,Karawang, Indonesia


Faillasufaladiva@gmail.com

ARTICLE HISTORY ABSTRACT


Submitted:
05, April 2021

Accepted:

09, April 2021

Published:
10, April 2021
Virus 19 positive cases go to Indonesia on March 2, 2020, remains uncertain as of today. At the beginning of this case the learning system is
discontinued for two long weeks, until long periods of learning are completed. Schools, or universities in lockdown, all students are safe
inside the house, because of concerns about the outbreak. With this, the many obstacles that come to be either in general or in private in
learning. The study is done with Kualitatif afi, and it can be used as a referral. Everyone's involvement must be decisive School's success in
maintaining good grades. beside That in maintaining the quality of education it needs to look at the component A quality component amung
them is leadership-oriente Quality, education and training, support structure, communication Reward and recognition and measurement(Tim
Dosen UPI, 2009:302-304). The introduction of a problem or a hindrance has given rise to a strategy of addressing the case collectively and
well, so that it can be overcome. The advantages in reading this article are, the reachable and practical policies that can be made in daily life
in dealing with a current issue.

Abstrak: Kasus positif Covid 19 masuk ke Indonesia yaitu pada tanggal 2 Maret 2020, hingga
saat ini kasus inipun belum selesai. Pada awal kasus ini sistem pembelajaran diberhentikan
selama dua minggu lamanya, hingga dilakukannya pembelajaran jarak jauh. Sekolah, atau
universitas di tutup seluruh siswa diamankan di dalam rumah, karena kekhawatiran terhadap
terpaparnya virus ini. Dengan ini, banyaknya hambatan yang datang baik itu secara umum atau
pribadi dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan data kualitatif, dan bisa dipakai
sebagai rujukan. “Keterlibatan seluruh pihak tentunya menjadi penentu keberhasilan sekolah
untuk dapat menjaga mutu dengan baik. Selain itu dalam menjaga mutu pendidikan perlu
memperhatikan komponen-komponen mutu diantaranya kepemimpinan yang berorientasi pada
mutu, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, komunikasi, ganjaran dan pengakuan dan
pengukuran.”(Tim Dosen UPI, 2009:302-304).Dengan dipaparkannya suatu masalah atau
hambatan ini, maka timbul lah cara strategi menangani kasus ini dengan kolektif dan baik, agar
hambatan ini dapat diatasi. Keuntungan yang didapat dalam bacaan artikel ini adalah,
kebijakan yang dapat diambil dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam mengatasi
suatu permasalah yang sedang terjadi. (Times New Roman, 8)

Kata Kunci: masalah virus 19, dampak, strategi.

CITATION
Subhi Imam. (2020). URGENSI UPAYA MENJAGA MUTU PEMBELAJARAN
DI TENGAH PANDEMI COVID 19. Vol. 3, No. 01. Juli 2020. DOI:
https://jurnal.staibsllg.ac.id/index.php/ej/article/view/213
PENDAHULUAN
Sejak akhir maret siswa maupun mahasiswa melakukan pembelajaran dari rumah,
hal ini selaras dengan perintah presiden untuk meliburkan sekolah agar terhindar
dari virus covid 19 ini, dengan rencana awal yaitu memberhentikan sejenak segala
kegiatan yang ada, dan diam didalam rumah. Namun hal ini menimbulkan
berkelanjutan dimana aktifitas sekolah tetap dilakukan via online. Tujuan
dilakukannya pemberhentian kegiatan ini agar virus tidak tinggal lama di negara
indonesia, namun kenyataan yang terjadi adalah tidak perginya virus ini dan bahkan
menelan banyak korban. Hal ini adalah suatu permasalah besar bagi seluruh
masyarakat karena semua kebutuhan menjadi sulit untuk didapat, dan pendidikan
seorang anak terhambat, pembelajaran pun tidak kondusif. Belajar online menuntut
peran pendidik mengevaluasi efektivitas dan disesuaikan dengan
kebutuhan belajar. Ini penting dilakukan untuk tetap memenuhi aspek pembelajaran
seperti
proses pengetahuan, moral, keterampilan,kecerdasan dan estetika (Dai & Lin, 2020;
Zhu &
Liu, 2020). Mengingat bahwa perubahan ke pembelajaran online secara tidak
langsung
berpengaruh pada daya serap peserta didik (Dewi, 2020). Penting untuk
diperhatikan yakni
komunikasi orang tua dan pendidik untuk mewujudkan kemandirian belajar peserta
didik selama masa pandemic COVID-19.
Menurut (Nakayama, 2007) menjelaskan di dalam literature e-learning bahwa, tidak seluruh
peserta didik akan berhasil dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara online,
tingkat keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran online bergantung pada faktor
lingkungan dan karakteristik
peserta didik itu sendiri. Dengan pembelajaran jarak jauh ini seorang siswa
diharapkannya memahami apa yang guru sampaikan, dengan baik dan benar, juga
kenyataan suatu harapan itu tidak didapatkan, karena hambatan yang terjadi dalam
keberlangsungan pembelajaran, baik itu masalah sinyal, tidak memilikinya gadget
untuk belajar, kurangnya wadah pembelajaran. Dengan permasalahn ini perlu
adanya strategi untuk mengatasinya, seperti melakukan hal yang dapat merubah
keadaan menjadi baik, hal ini di dorong dengan sistem strategi yang terarah, baik,
mudah dilakukan, mengacu pada ilmunya.
Tolak ukur keberhasilan sebuah pembelajaran bergantung kepada keercapaian tujuan kompetensi
belajar siswa yang meliputi kompetensi kognitif, afektif, psikomotor serta perwujudan dari penerapan
nilai-nilai baik dalam berfikir maupun bertindak. Memastikan seluruh peserta didik memiliki
penguasaan kompetensi dalam suatu materi ajar untuk kemudian melanjutkan kemateri berikutnya
merupakan maksud dari ketuntasan belajar.
Harapan orang tua saat ini untuk anak-anaknya yaitu berhasil dalam pendidikannya, dan mampu
berjuang dengan baik, yang tidak selalu mengandalkan orang tuanya, pembelajaran daring ini
membuat para orang tua ikut turun dalam mengajarkan anaknya untuk memahami suatu materi.
Namun hal ini tidak berjalan dengan kondusif, hal ini dikarenakan seorang anak merasa bebas,
bagaimana tidak, orang tua pun memiliki kesibukan dalam kesehariannya. Dengan begitu banyak
orang tua yang merasa keberatan dengan adanya pembelajaran via daring terus menerus. Keluhan ini
sudah sangat nampak terlihat di sekitar kita.
KAJIAN TEORI (PILIHAN)
1. Hambatan
Hal yang menjadi kendala atau hambatan pertama adalah kondisi orang tua siswa yang lebih
banyak menggunakan aplikasi WhatsApps (WA). Kendala yang kedua adalah kesulitan mencari
jaringan internet dan gawai telepon pintar yang lebih sering dibawa orang tua yang bekerja. Aplikasi
WA juga lebih mudah karena anak-anak banyak menggunakan dan bisa menggunakan. Kendala ketiga
adalah kesulitan sinyal. Berdasarkan hasil wawancara lebih lanjut, dengan guru yang menggunakan
pembelajaran dengan model daring, menyatakan bahwa model daring tersebut sangat cocok untuk
para peserta didik. Pada awal pembelajaran daring, materi hanya diberikan melalui Microsoft Word
kemudian siswa membaca, sehingga lama-lama siswa merasa bosan. Ketika guru menyuguhkan
pembelajaran daring melalui video, siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Apalagi bila
mengerjakan latihan soal berupa kuis melalui Google Forms, siswa sangat antusias karena mereka
bisa melihat langsung jawaban yang benar dan juga mereka juga dapat melihat langsung skor atau
hasil dari pekerjaan mereka. Zoom Meeting hanya sesekali dilaksanakan karena mengingat tidak
semua siswa dapat mengaksesnya terlebih ada beberapa siswa yang terkendala sinyal.
Dari pihak siswa memiliki banyak hal yang menghambat laju belajar online (daring) sehingga
mengalami kesulitan. Pertama, aspek teknologi. Tidak semua siswa memiliki perangkat dan mampu
mengoperasikan smart phone (HP cerdas) dengan fitur-fitur baru yang menunjang belajar online (e
learning), belum lagi terbatasnya aksesbilitas internet, karena tidak semua siswa bertempat tinggal di
daerah kota yang lengkap sarana komunikasi, melainkan banyak juga yang tinggal di pelosok desa dan
belum tersentuh sarana tersebut. Kedua, aspek motivasi belajar. Aspek ini benar-benar tidak bisa
terdekteksi secara baik oleh guru, tapi hal itu bisa dicermati dari antusiasme dalam mengikuti
pembelajaran nline.
Aspek penting yang hilang pada saat pembelajaran jarak jauh adalah urgensi komunikasi
interaktif yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, komunikasi sendiri memiliki tujuan yang sangat
penting diantanya dengan komunikasi yang inten diharapakan adanya perubahan sikap (attitude
change); perubahan prilaku (behavior change); perubahan pendapat ( opinion change); perubahan
sosial (social change) (Saefullah, 2014:179).
Dengan adanya hambatan ini tidak sedikit para siswa menjadi sulit dalam mencerna materi
belajar. Begitu pula orang tua yang tidak semuanya memahami materi pendidikan anaknya. Dengan
hal ini pembelajaran daring atau jarak jauh ini sangat banyak sekali hambatan yang terjadi. Maka
dnwgan itu penelitian melakukan usaha untuk mengupas hambatan ini.
2. Strategi
Strategi adalah cara suatu mengatasi masalah dengan dilakukannya perumusan masalah
sehingga menghasilkan materi yang dapat dilakukan dengan mengarah pada penyelesaian masalah
tersebut. Strategi dalam pembelajaran ini diperlukan baik untuk perserta didik, guru atau bahkan orang
tua. Karena dengan strategi permasalahan menjadi tuntas dengan baik, jika benar-benar di lakukan dan
diterapkan dalam kehidupan.
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif seorang guru harus dapat memilih
pendekatan yang tepat diantaranya pendekatan kompetensi, pendekatan keterampilan diperolah
pendekatan lingkungan, pendekatan kontekstual dan pendekatan tematik. Jika pendekatan telah
diperoleh maka langkah berikutnya adalah menentukan metode pembelajaran. Penggunaan metode
yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran (Mulayasa, 2011:107).
Dengan di terapkannya metode ini dalam langkah yang baik, seorang guru akan lebih mudah dalam
mendidik peserta didiknya walau dilakukan pembelajaran via daring atau online. Strategi ini pula
dapat dilakukan oleh orang tua dirumah, karena peran orang tua bagi anaknya juga sebagai guru, baik
dalam pendidikan dasar atau sekolah maupun pendidikan kepribadian.
Dalam pembelajaran daring atau online maka guru dituntut harus bisa memilih media yang
tepat atau fitur yang efektif. Oleh karena menurut Arsyad perlu mempertimbangkan beberapa aspek
dalam memilih media belajar, diantaranya a) kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus
yang tepat (visual dan audio visual); b) kemampuan mengakomodasikan respons siswa yang tepat
(tertulis, audio dan kegiatan fisik); c) kemampuan mengakomodasikan umpan balik; d) pemilihan
media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus. (Arsyad, 2007: 71) dalam
pembelajaran daring atau online ini sebaiknya anntara peserta didik dan guru dapat berkomunikasi
dengan baik, peserta didik dapat melakukan suatu tanggapan secara aktif dan cermat, dengan hal ini
guru pun diharapkan dapat membiasakan melakukan sesi tanya jawab dalam keberlangsungan
pembelajaran ini.
Moore et al (dalam Firman dan Sari, 2020)menyebutkan bahwa pembelajaran online
merupakan suatu kegiatan belajar yang membutuhkan jaringan internet dengan konektivitas,
aksesibilitas, fleksibilitas, serta kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi
pembelajaran. Dalam pembelajaran jarak jauh seorang anak diharapkan dapat melakukan dan
memakai gadget ini dengan baik sesuai dengan kebutuhannya, peserta didik diharapkan dapat
menggunakan alat kumonukasi ini karena sangat dibutuhkan pula pada masa sekarang, jika tertinggal
dalam memahami perangkat komunikasi ini akan terasa sulit, baik itu untuk kebutuhan pokok atau
bukan.
3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian

Jemis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, adapun
prosedur penelitian yang dilakukan dengan mengkaji secara mendalam dengan meningintegrasikan
antara fakta dilapangan dengan teori-teori yang relevan sehingga. menghasilkan sebuah konsep baru
yang dapat diimplemtasikan pada objek yang memiliki kemiripan situasi.

Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian kepustakaan, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian
berupa data-data kepustakaan yang telah dipilih, dicari, disajikan dan dianalisis. Sumber data
penelitian ini mencari data-data kepustakaan yang substansinya membutukan tindakan pengolahan
secara filosofis dan teoritis. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini diselesaikan secara mandiri di
rumah sejak tanggal 5 hingga 10 april 2020.

Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang Hambatan dan strategi Upaya
dalam menyelesaikan masalah pembelajaran daring.

Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini adalah digolongkan menjadi dua primer dan sekunder. Data
primer yang dimaksud adalah pustaka rujukan utama yaitu buku manajemen mutu pendidikan, adapun
data sekunder merupakan data berbentuk literator dan fakta di lapangan yang akan dikaji menjadi bagi
penentuan konsep dalam literatur.

Analisi data : Adapun dalam penelitian ini menggunakan teknik analisi data berupa analisis isi
(content analysis). Analisis isi merupakan analis ilmiah tentang isi pesan suatu data (Muhadjir, 1998:
49)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. HASIL
Hambatan yang terjadi pada masalah pembelajaran jarak jauh ini yang disebabkan oleh
adanya pendemi covid 19, pada umumnya yaitu 1. Tidak tersedianya gadget untuk belajar,
2.kurangnya data kouta yang dimiliki peserta didik, 3.tidak tersedianya jaringan internet yang
memadai, 4. Rasa malas yang ada pada diri pelajar, 5.tidak mementingkannya pendidikan lagi,
6.merasakannya bosan dalam pembelajaran jarak jauh, 7.hilangnya semangat dalam belajar, 8.banyak
bermain-main, 9.waktu belajar yang kurang 10.pengajaran dan komunikasi yang cukup kurang, 11.
Tidak dapat menyeimbangkan dengan materi yang didapatkannya, 12. Sistem pembelajaran yang
disampaikan oleh guru dirasa kurang karena batas waktu, Dan masih banyak yang lainnya. Kegiatan
pendidikan dalam proses pengajaran juga akan lebih kondusif jika dalam penyajian materi didukung
dengan media pembelajaran. Penyediaan media serta metodelogi pendidikan yang dinamis, kondusif
sangat diperlukan dalam mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Factor tersebut
dikarenakan potensi peserta didik akan lebih terangsang jika dalam penyampaian materi dibantu
dengan media, fasilitas yang mendukung dalam menjalankan kegiatan pembelajaran. Pemilihan
metode pembelajaran juga dapat menggunakan media animasi, gambar maupun video yang akan
menjadikan peserta didik MI/SD aktif dalam kegiatan pembelajaran (Nur, 2020) . Dapat di ketahui
saat ini bahwa telah terbukti jelas apa dampak yang ada pada pembelajaran daring ini, dalam
lingkungsn peserts didik di lingkungannya msyoritas anak anak lwbih banyam bermain gadget dan
lebih banyak bermain di luar rumah, dalam lingkungan perumahan anak anak saat ini lebih banyak
memegang gadget namun untuk kesenangannya pribadi, yaitu untuk bermain game online bersama
temannya, dan di perumahan ini dspst dilihat dnegan jelas bahwa waktu bermain seorang anak dimulai
pada siang hari sekitar pukul 10-hingga sore hsri pada pukul lima sore, anak-anak akan banyak
melakukan hal diluar rumah. Langit akan gelap anak-anak akan pulang, lalu dnegan ini akan di
lanjutkan lagi bermain setelah melakukan ibadah sholat mahrib hingga malem hari pada pukul sepuluh
malam. Indeks penelitian dapat di tangkai sebagai berikut. 1.banyaknya waktu bermain 45%
2.pembelajaran daring 25% 3.mengerjakan tugas sekolah 10% dan 4.waktu untuk beristirahat 20%.

Indeks Penelitian

21% Waktu Bermain


Pembelajaran Daring
42% Pengerjaan Tugas Sekolah
Waktu Untuk Beristirahat
11%

26%

Dapat dilihat disini bahwa waktu bermain peserta didik dalam lingkungannya sangat banyak,
dari indeks hal yang lain, pembelajaran daring yang dilakukan pun hanya sedikit, guru yang mengajar
pun hanya banyak memberikan tugas dan sedikit pula memberikan materi pembelajarannya,
kurangnya pertemuan daring antara guru dan peserta didik ini juga dapat berakibat fatal, dapat dilihat
guru hanya sering memberikan tugas, pendekatan dalam peserta didiknya inipun akan kurang, dan hal
ini membuat peserta didik menjadi memiliki sifat pemalas karena diberikannya tugas terus, dan akan
timbul rasa ketidak perduliannya terhadap pendidikan. Karena peserta didik selalu ingin bahagia dan
bermain-main, orang tua dalam hal inipun tidak dapat membantu secara keseluruhan karena orang tua
memiliki kesibukan lainnya. Walau demikian orang tua tetap memiliki peranan yang penting dalam
pendidikan anaknya.

2. PEMBAHASAN
Pandemi covid 19 ini masuk ke indonesia merubah banyak kebiasaan seorang, baik itu buruk
atau tidaknya, dengan adanya pandemi ini kegiatan luar ruangan, kepadstan jalan, kesibikan seseorang
semua menjadi terhenti. Dan semua kalangan berdiam diri dalam rumah, hal ini dilakukan secara
partisipasi karena untuk menghindarkannya dari penularan virus ini, virus yang dapat menyebabkan
semua kalangan baik dsri bayi hingga ke lanjut usia. Pandemi ini merubah sistem kerja menjadi
dirumah saja dilakukan secara daring. Begitupula dalam pendidikan. Seluruh sekolah dengan waktu
yang cepat ini di tutup dan tidak dilangsungkannya pembelajaran secara tatap muka. Pelaksanaan
pembelajaran daring yang dinilai mendadak akibat pandemi yang melanda hampir di lebih dari
200 negara. Mau tidak mau memaksa guru untuk beralih menggunakan internet sebagai satu-
satunya sarana yang memungkinkan untuk penyampaian materi pembelajaran. Hal inilah yang
menjadi kendala bagi guru sekolah dasar, karena guru belum memiliki kesiapan dari
pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring. Baik dari sekolah atau dinas pendidikan belum
memberikan pelatihan tentang penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran daring. Sebelum
menentukan aplikasi yangdigunakan, guru berdiskusi dengan walimurid untuk menentukan
aplikasi yang akan digunakan, dengan memperhatikan kemudahan penggunaan. Berdasarkan
Gambar 1 menunjukkan bahwa 100% guru sekolah dasar di Banjarnegara memilih
menggunakan aplikasi Whatsapp sebagai sarana pembelajaran daring. Guna memantau
perkembangan belajar siswa, setiap guru memiliki grup kelas yang digunakan untuk melaksanakan
dan memantau pembelajaran daring. Melalui penggunaan aplikasi Whatsapp guru dapat
mengirimkan berbagai macam tugas, dengan berbagai format dokumen, mulai dari Ms. Word,
Ms. Power Point,Link video, pesan suara, dsb. Selain melakukan pembelajaran daring
menggunakan Whatsapp, guru juga meminta siswa untuk senantiasa memanfaatkan portal rumah
belajar yang disediakan oleh Kemendikbud melalui siaran televisi sebagai sarana pembelajaran.
Kebutuhan koneksi internet menjadi hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran
daring. Namun kenyataan dilapangan membuktikan bahwa banyak masyarakat yang mengeluhkan
jaringan internet.
Menurut Mulyasa (20013: 139) kemampuan mengorganisasikan materi terdiri dari dua
tahap, yaitu memilih materi pembelajaran dan menyusun materi pembelajaran. Ketika
pembelajaran berlangsung secara tatap muka, guru sudah terbiasa untuk melakukan pengorganisasian
pembelajaran. Namun, hal yang menjadi kendala, ketika pembelajaran berlangsung secara
daring. Guru harus memilih materi pembelajaran dengan ekstra agar tidak terjadi miskonsepsi
antara guru dan walimurid atau siswa ketika mempelajari materi. Disisi lain, guru juga harus
melihat ketercapaian kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Menurut Anderson (2003)
terdapat tiga prinsip dalam penilaian pembelajaran, yaitu bermakna, transparansi dan adil.
Ketiga prinsip tersebut tidak dapat dipenuhi secara maksimal oleh guru. Terutama prinsip adil.
Adil dalam penilaian mempunyai makna bahwa setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama
dalam sistem penilaian., bukan berarti bahwa setiap siswa mendapatkan nilai yang sama, tetapi
mendapatkan nilai yang sesuai dengan kemampuan belajar masing-masing. Dari sisi afektif, guru
juga mengalami
kesulitan dalam penilaian. Biasanya, penilaian afektif terjadi secara alamiah ketika siswa
berinteraksi, berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan teman. Adanya pembelajaran daring,
menghilangkan sosialisasi siswa dengan siswa yang lain secara langsung. Sehingga menjadi
kendala bagi guru dalam melakukan penilaian afektif.
Strstegi yang telah dipaparkannya sebelumnya Semoga dapat dilakukan baik untuk peserta didik,
guru, maupun orang tua. Dengan strategi penanganan masalah hambatan ini banyak harapan besar
bagi merubah keadaan menjadi sesuai yang di harapkan. Strategi-strategi yang bersifat kompleks ini
dapat dipraktekan secara terus meneurs dalam keseharian agar menjadi kebiasaan yang baik pula.
Jikah hal ini di terapkan kemungkinan besar akan menghasilkan peserta didik yang pintar, cerdas,
tanggap, kreatif, yang sesuai dengan yang di harapkan.

Tabel 1. Contoh Format Penulisan atau Penyajian Data dalam Tabel


Nama Bagian Keterangan
Abstrak Abstrak
Metode Penelitian Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan Hasil dan Pembahasan
UCAPAN TERIMA KASIH (OPTION)
Dengan dibuatnya artikel ini berjalan dengan sesuai kemampuan, hal ini tidak dapat selesai dengan
sendiri, dalam pembuatan artikel ini saya mengucapkan terima kasih kepada semuanya, yang telah
membantu dan juga memberikan arahan kepada ku, hingga pekerjaan artikel inj menjadi mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Shubhi, imam. (2020).Urgensi Upaya Menjaga Mutu Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid 19.

Qoriawati, Uhlul dan Lu'luil maknun.(2021).Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Daring bagi
Peserta Didik MI/SD pada Masa Pandemi Covid-19.Jurnal Edukasi Madrasah Ibtidaiyah. Vol. 3
No.1, Halaman: 10 – 17.

Wulandari, I Gusti Agung Ayu dan Agustika, Gusti Ngurah Sastra.(2020).Dramatik Pembelajaran
Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 .Studi Pada Persepsi Mahasiswa PGSD Undiksha. Volume 8,
Number 3, Tahun 2020, pp. 515-526.

Herliandry, Luh Devi, Nurhasanah, Maria Enjelina Suban,Heru Kuswanto.(2020). Pembelajaran Pada
Masa Pandemi Covid-19.Jurnal Teknologi Pendidikan.Vol. 22, No. 1.

Anugrahana, Andri. (2020).Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring


Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar.Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.Vol.10
no.3

Firdaus.(2020).Implementasi Dan Hambatan Pada Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid


19.Jurnal Utile.Volume VI , Nomor 2,Hal 220-225
Dewantara, Jagad Aditya dan T Heru Nurgiansah. (2021). Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa
Pandemi COVID 19 Bagi Mahasiswa.Jurnal Basicedu.Volume 5 Nomor 1, Halaman 367-375

Pamngkas, Dyan Eka dan Sukarman. (2020). Transformasi Dunia Pemdidikan di Sekolah Dasar
Dalam Masa Pandemi Covid 19.Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian.Vol 6, No 3.

https://www.researchgate.net/publication/342634522_KENDALA_PEMBELAJARAN_DARING_G
URU_SEKOLAH_DASAR_DI_BANJARNEGARA
Handayani, Lina. (2020). Keuntungan Kendala dan Solusi Pembelajaran Online Selama Pandemi
Covid 19: Studi Eksploratif di SMPN 3 Bae Kudus. Jurnal Engineering and Management Research.
Vol.01 No.2

Anda mungkin juga menyukai