Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila

Pengertian sistem ekonomi Pancasila ini adalah suatu sistem


ekonomi yang dijalankan dengan berdasarkan nilai-nilai serta moral
yang terkandung di dalam Pancasila
Sistem ekonomi ini disebut juga sebagai sistem ekonomi Demokrasi
yang menjadi identitas dari perekonomian Indonesia. Artinya,
Indonesia ini menggunakan nilai-nilai di dalam ideologi Pancasila
yakni sebagai acuan dan juga sebagai landasan dalam menjalankan
roda perekonomian.
Terdapat lima sumber nilai dalam sistem ekonomi Pancasila,
diantaranya ialah sebagai berikut :

1. Nilai Ketuhanan, yang artinya adalah nilai agama dan etika


punya peranan penting dalam menjalankan sistem
perekonomian.
2. Nilai Kemanusiaan, yang artinya adalah sistem ekonomi
mengutamakan prinsip humanis dan tidak eksploitatif.
3. Nilai Persatuan, yang artinya adalah segala aktivitas ekonomi
mengutamakan asa kekeluargaan demi menjaga persatuan.
4. Nilai Musyawarah/ Demokrasi, yang artinya adalah sistem
ekonomi dijalankan selaran dengan nilai-nilai demokrasi.
5. Nilai Keadilan, yang artinya adalah pengelolaan dan
penggunaan semua sumber daya ekonomi bertujuan untuk
kemakmuran semua warga negara.

Sistem ekonomi Pancasila juga disebutkan di dalam Undang-Undang


Dasar 1945, yakni pada Pasal 33 ayat 1, 2, 3, serta 4 yang isinya
sebagai berikut:

1. Ayat 1: Perekonomian ini disusun sebagai usaha bersama


dengan berdasarkan asas kekeluargaan.
2. Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara serta
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Ayat 3: Bumi, air, dan juga kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan juga dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4. Ayat 4: Perekonomian nasional ini diselenggarakan dengan
berasaskan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, efisiensi berkeadilan, serta juga dengan menjaga
keseimbangan, kemajuan serta juga kesatuan ekonomi
nasional.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila


Dari penjelasan definisi sistem ekonomi Pancasila di atas, kita
bisa/dapat mengetahui beberapa karakteristik dari sistem ekonomi ini.
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila diantaranya ialah sebagai
berikut:

1. Setiap keputusan perekonomian selalu melibatkan etika dan


nilai-nilai agama.
2. Nilai kemanusiaan merupakan hal terpenting dalam setiap
kebijakan ekonomi yang diambil.
3. Penyusunan perekonomian disusun secara kekeluargaan untuk
kepentingan bersama.
4. Segala pengelolaan perekonomian dilaksanakan melalui
pemufakatan lembaga perwakilan rakyat.
5. Semua cabang produksi vital dan sumber daya alam yang
menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
untuk kemakmuran rakyat.
6. Negara mengakui adanyak hak milik individual yang tidak
bertentangan dengan kepentingan umum.
7. Masyarakat diberikan kebebasan untuk mengembangkan daya
kreasi yang tidak merugikan kepentingan umum.
8. Semua fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila


Dari penjelasan yang diuraikan di atas, secara konsep sistem
ekonomi Pancasila ini mengutamakan unsur kolektivitas serta juga
kekeluargaan dalam menjalankan perekonomian. Namun, tentu saja
terdapat kelebihan serta kekurangan tersendiri yang terdapat di dalam
sistem ekonomi ini.
1. Kelebihan Sistem Ekonomi Pancasila
1. Hak milik individual diakui oleh negara selama pemanfaatannya
tidak bertentangan dengan kepentingian umum.
2. Pengelolaan perekonomian berjalan secara kolektif atau
bersama-sama untuk dapat mencapai kemakmuran bersama.
3. Perekonomian nasional ini diutamakan untuk kemakmuran
rakyat.
4. Adanya kebebasan dalam berkreasi serta berinovasi selama hal
itu tidak mengganggu kepentingan masyarakat.

2. Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila


 Proses pengambilan keputusan ekonomi berlangsung lambat
disebabkan harus diselaraskan dengan kepentingan bersama.
 Perekonomian ini cenderung berjalan kurang efisien disebabkan
karna sistem ekonomi ini mengutamakan proses demokrasi
yang membutuhkan waktu.
 Adanya dominasi negara di dalam pengelolaan perekonomian
berpotensi meredam serta ‘membunuh’ daya kreasi dan juga
inovasi masyarakat.

Penerapan Ekonomi Pancasila


Seperti kita ketahui, Pancasila ini merupakan ideologi negara
Indonesia. Sehingga sistem ekonomi demokrasi ini hanya terdapat di
Indonesia. Adapun beberapa contoh dari penerapan ekonomi
Pancasila di Indonesia diantaranya ialah sebagai berikut:

 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), keberadaan BUMN di


Indonesia ini merupakan salah satu bukti adanya peran negara
di dalam pengelolaan ekonomi di berbagai sektor.
 Koperasi, keberadaan koperasi ini juga merupakan salah satu
bentuk dari penerapan ekonomi Pancasila di Indonesia yang
mana kegiatan koperasi ini ialah usaha kolektif berasaskan
kekeluargaan.
 Serikat Buruh, ini adalah sebuah bentuk gerakan kolektif kelas
pekerja. Keberadaan serikat buruh ini memiliki tujuan untuk
mengantisipasi atau juga meminimalisir terjadinya eksploitasi
sumber daya manusia.

Sekian dan terima kasih sudah membaca mengenai Pengertian


Sistem Ekonomi Pancasila, Ciri, Penerapan dan Keuntungan, semoga
apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda.

Karakteristik Perekonomian Pancasila


Untuk mengetahui karakteristik atau ciri-ciri sistem perekonomian
Pancasila di tanah air, kita dapat menemukannya pada pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 dan dalam batang tubuh undang-undag
tersebut. Ulasan yang lebih rinci tentang asas perekonomian yang
sesuai Pancasila ini terdapat pada pasal 33 bab XIV.
Berdasarkan pasal tersebut, kita dapat mengambil dua asas yang
bersifat fundamental yakni asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila seperti
keagamaan, adat-istiadat, norma, kebudayaan ini diterapkan dalam
sistem perekonomian Indonesia agar perilaku ekonomi masyarakat di
tanah air sesuai dengan Pancasila dan tidak menyimpang.
Secara garis besar, karakteristik perekonomian Pancasila yakni hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara, sebagai contoh bahan
bakar minyak, air, hasil bumi, dan sebagainya. Ciri yang kedua yaitu
pemerintah memiliki peran yang sangat penting tetapi tidak
mendominasi. Hal ini bertujuan agar sistem ekonomi di negara kita
tidak mengacu kepada sistem ekonomi liberal maupun ekonomi
kapitalisme.
Dengan demikian, baik pihak pemerintah maupun swasta dapat
berjalan berdampingan dengan damai tanpa adanya kesenjangan.
Ketiga, asas kekeluargaan dalam sistem perekonomian ini
memungkinkan buruh dan modal tidak mendominasi perekonomian.
Keempat, sistem desentralisasi dapat diterapkan dalam menjalankan
kegiatan ekonomi. Kelima, kegiatan produksi secara merata dilakukan
oleh masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri. Sehingga
masyarakat memiliki peran yang sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai