Anda di halaman 1dari 1

Luas wilayah Negara Indonesia adalah 1,90 juta km2 dengan jumlah penduduk 270,6 juta jiwa

(tahun 2019). Dengan luas wilayah yang besar dan jumlah penduduk yang tinggi, Indonesia
memiliki tingkat konsumsi energi yang tinggi pula. Salah satu jenis energi yang paling banyak
digunakan di Indonesia adalah energi listrik. Menurut data dari Direktur Jendral
Ketenagalistrikan Kementrian ESDM, konsumsi listrik di Indonesia mencapai 1.089 kWh/
perkapita pada tahun 2020 dan diproyeksikan akan terus meningkat tiap tahunnya.

Pada tahun 2020, kapasitas pembangkit listrik di Indonesia adalah 70.964 megawatt dan
pembangkit listrik tersebut tersebar pada pulau-pulau di Indonesia. Pembangkit listrik umumnya
berlokasi jauh dari pemukiman, kota, dan pusat industri. Listrik dari pembangkit listrik akan
ditransmisikan ke gardu listrik kemudian didistribusikan ke pemukiman, fasilitas kota, dan pusat
industri.

Pertumbuhan penduduk, pengembangan industri, dan peningkatkan fasilitas kota akan


membutuhkan daya listrik yang besar. Untuk memenuhi peningkatan konsumsi listrik tersebut,
pemerintah mulai menambah jumlah pembangkit listrik dan mulai menggunakan energi baru
tebarukan. Hal ini menyebabkan distribusi listrik menjadi lebih kompleks dan berdampak pada
riskannya keamanan, peningkatan biaya, dan penyebaran listrik yang optimal.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan sistem jaringan listrik yang terintegrasi dan modern.
Jaringan distribusi listrik ini disebut IoT-based Smart Grid Energy. IoT-based Smart Grid Energy
ini mengatur otomatisasi distribusi listrik dan terintegrasi dengan aplikasi sehingga dapat
mengatur komunikasi antara pengguna listrik dan penyedia listrik (PLN). Sistem otomatisasi ini
juga terintegrasi dengan smart meteran dan sistem sensor gardu, sehingga pengguna listrik dan
penyedia listrik dapat langsung mengetahui tingkat kebutuhan listrik dan secara otomatis
mengatur jumlah distribusi listrik ke tiap-tiap daerah. Sistem sensor juga dapat mengatur tingkat
produksi listrik, memberikan informasi sumber listrik tersebut, dan memberikan informasi
kendala/ gangguan. Dengan data-data yang dihasilkan dari sensor dan meteran, penyedia listrik
secara otomatis dapat mengatasi gangguan yang terjadi dan distribusi listrik dapat berlangsung
lebih cepat, aman, dan ekonomis. Selain itu, lewat aplikasi, pengguna listrik dapat terbantu untuk
menghemat penggunaan listrik yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai