Disusun Oleh :
1
SMA NEGERI 1 BENGKULU UTARA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT, karena dengan karunia-Nya kami dapat
menyelesaiakan makalah yang berjudul “Pengaruh Program Keluarga berencana (KB) Terhadap
Kesehatan Organ Reproduksi dan Kepadatan Penduduk di Indoensia.”. Shalawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
ajaran yang di ridhoi oleh Allah SWT, yaitu ajaran agama Islam.
Dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan
motivasi dalam menyelesaikan makalah ini sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini
sesbagimana mestinya. Kami berharap makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Pembahasan .................................................................................................................12
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan .................................................................................................................15
Saran............................................................................................................................15
Daftar Pustaka
3
Daftar Gambar
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
(BKKBN). Program Keluarga Berencana merupakan salah satunya pencegahan masalah
kependudukan, yang merupakan bagian yang tepat untuk mencapai program pembangunan
nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual,
social, dan budaya. Keluarga Berencana pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, dan pembinaan ketahanan keluarga yang akan memberikan kontribusi
meningkanya kesejahteraan keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia
sejahtera.
Program keluarga berencana juga berarti mengontrol jumlah dan jarak kelahiran, untuk
menghindari kehamilan yang bersifat sementara dengan menggunakan alat kontrasepsi
sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan dengan cara
sterilisasi (Ekarini,2008). Peran program KB sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan
reproduksi seseorang, baik itu untuk kesehatan orga reproduksi laki-laki maupun perempuan.
Oleh karena itu, mengingat permasalahan yang ada penulis membuat makalah dengan
judul “Pengaruh Program Keluarga Berencana (KB) Terhadap Kesehatan Organ Reproduksi
dan Kepadatan Penduduk di Indonesia”.
6
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat diambil beberapa tujuan, antara lain:
1. Untuk mengetahui pengaruh program keluarga berencana (KB) terhadap kepadatan
penduduk di Indonesia
2. Untuk mengetahui tepat atau tidaknya program keluarga berencana (KB) guna
memecahkan masalah kepadatan penduduk di Indonesia
3. Untuk mengetahui pengaruh program keluarga berencana (KB) bagi kesehatan organ
reproduksi
4. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada organ reproduksi manusia
5. Untuk mengetahui pemeliharan kesehatan organ reproduksi
1.4 Manfaat
1. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai kepadatan penduduk,
kesehatan organ reproduksi, dan program keluarga berencana
2. Bagi masyarakat, untuk mengetahui seberapa jauh manfaat dari program keluarga
berencana yang dicanangkan pemerintah guna memecahkan masalah kepadatan
penduduk
3. Bagi akademis, untuk mengembangkan penelitian mengenai masalah kepadatan
penduduk dan program keluarga berencana
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kependudukan
2.1.1 Penduduk
Menurut UUD 1945 Pasal 26 ayat (2), penduduk adalah warga negara Indonesia dan
orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal awal yang
berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, kelahiran, perkawinan, kehamilan,
kematian, persebaran, mobilitas, dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik,
ekonomi, social, dan budaya.
Pengelolaan kependudukan adalah upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan
penduduk guna mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi. Perkembangan
kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan penduduk yang
dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pebangunan berkelanjutan. Kuaitas
penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik maupun non fisik yang meliputi derajat
kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, social kecerdasan sebagai tolak ukur
menentukan kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian,
berkebangsaan dan hidup dengan layak.
2.1.2 Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan bisa juga disebut masalah social, karena masalah ini terjadi
dilingkungan social atau masyarakat. Masalah ini bisa terjadi dimana saja, kapan saja, baik di
negara maju maupun negara berkembang saat ini seperti di Indonesia. Masalah
kependudukan terjaddi karena perkembangan penduduk yang tidak seimbang, seperti
masalah pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, dan tingkat demografi.
Dari ketiga masalah tersebut, pertumbuhan penduduk merupakan masalah yang cukup
sulit untuk ditangani apabia tidak ditemukan kebijakan hal yang tepat. Pertumbuhan
penduduk di Indonesia sudah sangat pesat dapat dilihat dari sensus penduduk yang
berdasarkan informasi dari BPS (Badan Pusat Statisti) bahwa jumah penduduk pada tahun
2000 mencapai 200.241.999 jiwa naik menjadi 237.641.326 jiwa pada tahun 2010.
Perkembangan penduduk yang pesat ini terjadi karena beberapa factor, yaitu : tingkat angka
kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi).
8
2.1.3 Demografi
Demografi merupakan suatu alat untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukn
dengan memanfaatkan data dan statistic kependudukan serta perhitungan-perhitungan secara
matematis dan statistic kependudukan serta mengenai perubahan jumlah, persebaran, dan
komposisi/strukturnya (Adioetomo,2013)
9
kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluargayang berkualitas,
keluarga sejahtera.
2.2.3 Kontrasepsi
Untuk melakukan keluarga berencana (KB), setiap pasangan tentu membutuhkan
perencanaan dengan menunda kehamilan. Demi mendukung keberhasilan KB ada beberapa
alat bantu seperti alat kontrasepsi yang dapat digunakan baik secara permanen maupun non
permanen.
Kontrasepsi non permanen artinya penggunaan alat kontrasepsi dapat dihentikan
sewaktu-waktu sehingga pengguna kemungkinan dapat hamil lagi.
Macam-macam kontrasepsi non permanen sebagai berikut:
10
5. Implan (susuk)
Implan di tempatkan dibawah kulit lengan wanita dan mengeluarkan hormone yang
mencegah pelepasan ovum.Kelebihan penggunaan susuk KB terbilang efektif dan tidak
memerlukan kedisiplanan yang tinggi seperti penggunan pil KB.Sedangkan,
kekurangaannya adalah sejumlah kasus menyatakan susuk tidak diam ditempat
melainkan bergerak ke tempat terdekat lainnya.
6. Diafragma
Diafragma atau cervical cap berguna untuk menutupi uterus sehingga mencegah sel
sperma membuahi sel telur.Kelebihannya adalah metode ini dapat digunakan dengan
spermisida untuk meningkatkan efektifitaas dan bisa dipakai berulang kali.Sedangkan,
kekurangannya kontrasepsi ini terbilang mahal serta pemasangan yang harus
menggunakan tenaga medis dan dapat menimbulkan iritasi.
7. Spermisida
Ini adalah zat kimia yang dapat merusak sperma.Kelebihannya adalah alternative bagi
wanita yang menginginkan proteksi sementara dan bisa digunakan dengan mudah.
Sedangkan, kekurangaannya masa perlindungan yang singkat, efektifitas yang dapat
berkrang apabila melebihi satu jam pemakaian dan tidak mencegh penularan penyakit
kelamin.
Sedangkan secara permanen adalah tindakan sterilisasi yang dapat membuat seseorang
tidak akan dapat melakukan pembuahan lagi. Cara ini memang dilakukan bagi pasangan
yang memang memutuskan untuk tidak menambah anak. Kontrasepsei secara permanen
seperti metode operasi Vasektomi( mengikat atau memotong bagian vas deferens pada laki-
laki) dan Tubektomi( Mengikat atau memotong Tuba Fallopi pada wanita).
11
Gambar 2.1 Organ Reproduksi Laki-laki
1) Alat Kelamin Luar
a) Penis berfungsi sebagai alat penetrasi pada vagina wanita saat fertilisasi.
b) Uretra adalah saluran yang mengantarkan urin dan sperma.
c) Skrotum (zakar) merupakan suatu kantong kulit yang membungkus testis pada
epididimis.
2) Alat kelamin Dalam
a) Testis
Testis pada pria berjumlah sepasang, berbentuk oval, dan terletak di skrotum. Di
dalam testis terjadi proses pembuatan sel kelamin jantan dan hormone testeron.
b) Epididimis
Epididimis merupakan saluran reproduksi yang berfungsi sebagai tempat
pematangan sperma
c) Vas Deferens
Vas deferens merupakan lanjutan dari epididimis. Fungsinya adalah mengangkut
sperma menju vesikula seminalis.
d) Kelenjer Kelami
Kelenjer kelamin terdiri dari kelenjer seminalis, kelenjer prostat, dan kelenjer
bulbouretral (Cowper).
13
matang. Oviduk ini berfungsi untuk membawa sperma dan telur ke tempat terjadinya
pembuahan, yaitu ampula tuba.
c) Rahim (Uterus)
Rahim pada wanita hanya ada satu dan tersusun atas otot-otot yang tebal. Rahim
bagian bawah memiliki bagian yang lebih kecil atau yang disebut servix. Bagian yang
besar disebut dengan corpus uteri. Terdapat 3 lapisan utama, yaitu perimetrium,
miometrium, dan endometrium. Endometrium merupakan lapisan yang akan
mengalami penebalan dan pengelupasan apabila tidak ada pembuahan. Fungsi
utamanya adlah tempat menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin.
d) Vagina
Vagina merupakan alat kelamin wanita yang menghubungkan alat kelamin luar
dengan rahim. Vagina terdiri atas otot yang membujur kearah belakang. Dinding
memiliki banyak lipatan meskipun lebih tipis dari rahim. Selain itu, lender yang
dihasilkan dari dindingnya berfungsi mempermudah persalinan.
14
BAB III
METODE PENULISAN
15
3.2.3 Dokumentasi
Teknik pengumpulan dokumentasi, penulis menacari dokumentasi mengenai
grafik jumlah penduduk di Indonesia dari BPS (Badan Pusat Statistik) dan juga
dokumentasi organ reproduksi manusia.
16
BAB IV
PEMBAHASAN
Gambar 4.1
Sumber : Badan Pusat Statistik
Menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
pertumbuhan penduduk di Indonesia sudah dapat dikendalikan. Pertumbuhan penduduk tersebut
dapat diturunkan dengan berbagai cara, salah satunya kebijakan program keluarga berencana
yang telah dicanangkan oleh pemerintah di zaman orde baru pada tahun 1970. Plt kepala
BKKBN Ambar Rahayu menyatakan program KB berhasil dan sukses jika indikatornya dari
total fertitlyty rate (TFR) dan laju pertumbuhan menurun. (Sumber:Nasional.sindonews). Beliau
juga mengatakan realisasi positif dari program KB memang sudah terwujud, misalnya laju
pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 1970 sebesar 2,31% turun menjadi 1,29% pada tahun
2015 dan berharap laju pertumbuhan penduduk terus menurun sampai 0,62% pada tahun 2035.
Ini membuktikan bahwa progam keluarga berencana telah berhasil diterapkan di Indonesia
sebagai cara untuk mengendalikan laju pertumbuhan di Indonesia. Pemerintah juga terus
berupaya untuk menggalakkan program keluarga berencana terhadap masyarakat di Indonesia.
Sehingga, dengan adanya program keluarga berencana, diharapkan masyarakat yang dihasilkan
dapat berkualitas guna melanjutkan pembangunan nasional.
17
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berprinsip untuk memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan.
Pembangunan ini tidak hanya memprioritaska aspek ekonomi, tapi juga memperhatikan aspek
lainnya seperti lingkungan dan social. Untuk memenuhi ketiga aspek tersebut, kesehatan menjadi
salah satu ranah yang memiliki peluang besar. Enam dari delapan target Millenium Development
Goals (MDGS) berhubungan dengan kesehatan serta empat di antaranya bahkan dapat dicapai
dengan melakukan intervensi di bidang kesehatan reproduksi.
Salah satu program kesehatan reproduksi yang telah menghasilkan keberhasilan di
Indoensia adalah Program Keluarga Berencana (KB). Program KB tidak hanya berfungsi untuk
menurunkan laju pertumbuhan penduduk, tetapi juga mengatasi permasalahan kesehatan
reproduksi di Indonesia sehingga dapat menunjang kelancaran pembangunan. Salah satu cara
melakukan program KB yaitu dengan menggunakan alat kontrasepsi. Kontrasepsi merupakan
alat pencegah kehamilan.
Menurut Dr. Aditya Putra, General Manager Family Planning & Reproductive Health
DKT Indonesia mengungkapkan bahwa penggunaan alat kontrasepsi bagi kesehatan pasti ada
ergantung setiap individu dan jenis kontrasepsi yang digunakan. (Sumber:CNN Indonesia)
Misalnya saja penggunaan KB suntik dan Pil KB jika penggunaan dilakukan dengan benar dan
rutin dapat mencegah kehamilan. Namun, jika tidak dilakukan dengan benar akan ada efek
sampingnya, seperti meningkatkan resiko kanker serviks dan endometrium pada organ
reproduksi dan dapat mengganggu produksi ASI. Begitupun juga dengan alat kontrasepsi yang
lain, jika tidak dilakukan dengan baik dan benar dapat memicu terjadinya penyakit.
Sistem reproduksi pada manusia rentan mengalami penyakit, kelainanjuga gangguan.
Gejala tersebut bisa disebabkan oleh berbagai factor, bisa karena tumor, virus, bakteri, atau
memang disfungsi organ reproduksi yang disebabkan oleh hal-hal yang tak terduga. Misalnya
makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke dalam tubuh manusia. Kelainan ini bisa menyerang
laki-laki maupun wanita. Kelainan atau penyakit tersebut antara lain:
1. Hiponadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi
hhormone, seperti hormone androgen dan testosterone. Gangguan ini menyebabkan
infertilitas impotensi dan tidak adanya tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan
dengan terapi hormone.
18
2. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari suatu atau dua testis untuk turun dari rongga
abdomen kedalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan
pemberian hormone human chorionic gonadotropin untuk merangsang testosterone.
3. Kanker Prostat
Gejala kanker prostat mirip dengan hypertropic prostat. Bahkan penyakit ini
menimbulkan banyak kematian pada pria usia lanjut. Sifilis dapat ditularkan dari satu
orang ke orang lain salama hubungan seks tanpa kondom, melalui transfusi darah yag
terkontaminasi atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan atau
persalinan, menggunakan kondom dalam berhubungan seksual.
4. Imfertilitas (Kemandulan)
Kemandulan merupakan kelainan pada organ reproduksi berupa ketidakmampuan untuk
menghasilkan keturunan. Imfertilitas dapat disebabkan oleh pihak pria maupun
perempuan. Pada pria imfertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan
mengfertilitasasi ovum, hal ini dikarenakan gangguan spermatogenesis, gangguan
hormone, tersumbatnyasaluran sperma, dan jumlah sperma yang terlalu sedikit.
5. Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita disebabkan menjadi dua jenis, yaitu amonore primer
dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia
17 tahun atau lebih dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amnore sekunder
merupakan tidak terjadinya menstruasi sampai 3-6 bulan pada orang yang tengah
mengalami siklus menstruasi.
6. Kanker Vagina
Kanker vagina banyak kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan
oleh virus. Pengobatannya dengan kemoterapi dan bedah laser.
7. Kanker Serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, spertiga
bagian atas vaginan da kelenjer limfa pinggul.
19
8. HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit pada kekebalan tubuh yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Cara yang utama agar virus bisa memasuki ke dalam aliran darah adalah melalui
luka terbuka di kulit, melalui dinding tipis pada mulut dan mata, melalui dinding tipis di
dalam anus atau alat kelamin, melalui suntikan langgsung ke dalam pembuluh darah
memakai jarum atau suntikan yang terinfeksi.
9. Infeksi Vagina
Gejala infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang
wanita usia produksif. Penyebabnya antara lain dengan kelamin, terutama bila suami
terkena infeksi, jamur, atau bakteri.
10. Sifilis atau Raja Singa
Sifilis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema Palidum. Infeksi
ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Sifilis dapat
ditularkan dari satu orang ke orang lain selama hubungan seks tanpa kondom, melalui
transfuse darah yang terkontaminasi atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama
kehamilan atau pesalinan.
Oleh karena itu, pentingnya kita untuk menjaga kebersihan organ reproduksi agar
terhindar dari berbagai penyakit kelamin. Hal itu harus diawali dari kesehatan makanan
atau minuman yang kita konsumsi. Kebersihan badan,juga aktivitas kita dalam
berolahraga, dan terlebih pergaulan sehat yang tidak berakibat pada rusaknya organ
kelamin dan organ tubuh-tubuh, seperi penggunaan narkoba dan minum-minuman
beralkohol. Selain itu, cara merawat organ reproduksi seperti mengganti pakaian dalam
minimal dua kali sehari, menggunakan pakaian dalam yang mudah menyerap keringat,
pakai handuk yang bersih, kering, tidak lembab, dan bau. Bagi wanita, setelah buang air
kecil cara cebok yang benar dari arah depan ke belakang agar kuman dari anus tidak ikut
ke organ reproduksi. Untu pria, dianjurkan disunat atau dikhitan agar terhindar dari
kanker penis dan kanker leher rahim pada istrinya.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Program keluarga berencana (KB) di Indonesia sudah dapat mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk di Indonesia. Sehingga mampu diterapkan di Indonesia guuna
mengurangi peledakan jumlah penduduk di Indonesia. Pemerintah berupaya untuk
menggalakan program KB agar terealisasi sesuai harapan demi mewujudkan
masyarakat yang berkualitas. Program Kb juga berpengaruh terhadap kesehatan
reproduksi manusia jikatidak dilakukan dengan baik dan benar. Kelainan yang terjadi
pada kesehatan organ reproduksi seperti penyakit hipogonadisme, kanker prostat,
kanker vagina. HIV/AIDS dan lain-lain. Cara untuk memelihara kesehatan organ
reproduksi dapat dimulai dari diri sendiri untuk melakukan pola hidup sehat serta
lingkungan yang baik.
5.2 Saran
Diharapkan para pembaca dapat mengetahui informasi dengan lebih bijak dan ikut
turut mendukung rencana pemerintah dalam kebijakan program KB dengans sesuai.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. BPS. Hasil Sensus Penduduk Indonesia, 2010. Dikuti pada 17 April 2019
2. Banister and Harbough China’s Family Planning Program Input, 1994. (Diktip
pada 17 April 219)
3. Ekarini, 2008. Kaitan Pengaruh Program KB terhadap kesehatan organ
reproduksi, 2011. (Dikuti pada 17 April 2019)
4. Direktorat Jenderal Anggaran, 2015, Kajian Kependudukan (Dikutip pada 18
April 2019)
5. Aditomo, 2013. Dasar-dasar Demografi, Jakarta. (Dikutip pada 18 April 2019)
6. Septiana, E. 2015. Sistem Reproduksi manusia dalam jurnal tinjauan pustaka.
(Dikutip pada 18 April 2019)
22