Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERANGKAT KERAS

UPGRATE DAN TROUBLESHOOTING

DOSEN PENGAMPU :
WAHYUDIN, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) TAMAN SISWA BIMA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

1
2

MAKALAH

PERANGKAT KERAS

UPGRATE DAN TROUBLESHOOTING

DI SUSUN OLEH
Safarudin

NIM
2017060029

Kelas
1A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) TAMAN SISWA BIMA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-nya kepada kita semua, salawat serta salam tidak lupa pula
kita panjatkan kepada sang refolusioner sejati baginda Rasulullah Muhammad
SAW serta para sahabat dan pengikutnya.
Ucapan terimakasih kepada Bapak Wahyudin,M.Pd selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada saya, karena melalui tugas
ini saya bisa belajar banyak hal, salah satunya adalah isi dari makalah ini yaitu
UPGRATE DAN TROUBLESHOOTING. Terimakasih juga kepada seluruh
pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
saya tau makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sanggat saya perlukan,agar kedepanya saya bisa
membuat makalah dengan lebih baik lagi.

Bima, November 2017

Penulis
4

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan Makalah ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 5
A. UPGRADE....................................................................................... 1
1. Pengertian Upgrade..................................................................... 1
B. TROUBLESHOOTING................................................................. 3
1. Pengertian Troubleshooting........................................................ 3
2. Teknik-Teknik Troubleshooting................................................. 3
3. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Pada PC............................. 8
4. Peneganan Troubleshooting Pada PC......................................... 9
5. Masalah Umum Yang Sering Terjadi Pada PC........................... 11

BAB III PENUTUP...................................................................................... 19


A. Kesimpulan....................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 20
5

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini dibuat berdasarkan tugas yang diberikan oleh dosen
pembimbing mata kuliah perangkat keras, yang dimaksudkan agar mahasiswa
dapat belajar dan mencari materi pembelajaran sendiri tentang UPGRADE
DAN TROUBLESHOOTING PADA HARDWARE agar ada hubungan
timbal balik antar dosen dengan mahasiswa dan memperluas pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disampaikan oleh dosen
pembimbing.

B. Rumusan masalah
Banyak orang yang menggunakan perangkat-perangkat komputer
secara umum,tetapi sekian banyak orang yang menjadi pengguna tersebut
masih banyak yang minim atau bahkan tidak mengetahui perangkat-perangkat
apa saja yang termasuk dari UPGRADE DAN TROUBLESHOOTING
PADA HARDWARE

C. Tujuan makalah
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Agar pembaca bisa mengetahui apa itu Upgrade
2. Agar pembaca dapat mengetahui apa itu Troubleshooting
6

BAB II
PEMBAHASAN

A. UPGRADE
1. Pengertian Upgrade
upgrade komputer adalah meningkatkan kemampuan komputer
kita, baik dari sisi software maupun dari sisi hardware, sehingga computer
kita akan lebih cepat daripada setting default yang di lakukan oleh system.
kalau dari 2 sisi yaitu :
a. software (system)
 BIOS (Basic Input Output System)
 system Operation.
b. Hardware :
berupa penambahan part dari komputer anda sesuai dengan
kompatibilatas mainboard yang anda punya bagaimana caranya ?.
dan untuk upgrad hardware, anda bisa lihat manual book
1) Software
Software Komputer adalah sekumpulan data elektronik yang
disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan
oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan
menjalankan suatu perintah. Melalui sofware atau perangkat
lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah.
 Upgrade Bios
Upgrade BIOS atau Flashing BIOS adalah yaitu sebuah
proses penggantian program dasar pada BIOS sehingga program
dari BIOS dapat diperbaharui ke versi yang lebih baru. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar BIOS dapat mengenali perangkat
keras yang baru.
Fungsi dari upgrade BIOS yang utama adalah penggatian
program dasar dari BIOS ke program yang baru dengan tujuan
7

agar BIOS dapat mengenali dan membaca perangkat lunak dan


perangkat keras yang baru.
 Upgrade System Operation
adalah perangkat lunak komputer atau software yang
bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat
keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk
menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah
data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan
manusia. Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut
Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.

B. TROUBLESHOOTING
1. Pengertian Troubleshooting
Dalam dunia komputer, segalah sesuatu masalah yang berhubungan
dengan komputer disebut Troubleshooting. Troubelshooting juga diartikan
sebagai adanya suatu masalah atau adanya ketidaknormalan pada
komputer kita. Penyelesaian sebuah masalah pada komputer juga
murupakan troubleshooting.
Masalah pada komputer atau Troubleshooting dibagi menjadi 2
yaitu, troubleshooting hardware dan troubleshooting software.
Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan komputer tidak
menyala, monitor mati dan lain sebagainya. Sedangkan Troubleshooting
software ditandai dengan lambatnya kinerja komputer dan lain-lain.
Namun tidak menutup kemungkinan gejala – gejala yang ditimbulkan oleh
software seperti lambatnya kinerja komputer juga bisa dikarenakan
permasalahan dari hardware komputer tersebut.
2. Teknik-Teknik Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam
komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward.
8

a. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam
permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya
teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang
sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan
pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum
komputer dinyalakan (dialiri listrik) contohnya :
1) Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada
semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa
hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada
Motherboard.
2) Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah
terpasang dengan benar.
b. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah
teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer
dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada
umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam
terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang
wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
1) Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
2) Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing
ditekan.
 Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut
penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena
bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak
akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih
mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda,
silakan simak tabel berikut :
9

No. Komponen Pendeteksian Masalah


 1. Power Supply
 2. Motherboard Analisa Pengukuran
 3. Speaker
 4. Ram
VGA Card + Analisa Suara
 5.
Monitor
 6. Keyboard
 7. Card I/O
Analisa Tampilan
 8. Disk Drive
  9. Disket

a) Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur
tegangan listrik pada komponen  nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu
seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau
diberikan komponen tersebut.
Contoh :
Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply,
lalu  mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke
komponen lainnya.
b) Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara
(beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker.
Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan
letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk
mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan
berikut :

Kode beep pada AWARD BIOS


10

Diagnosa Pesan / Peringatan


No. Gejala
Kesalahn
1. 1 beep pendek PC dalam keadaan baik
2. 1 beep panjang Problem di Memory
Masalah pada konfigurasi atau
3. 1 beep pendek 2 kali
setting pada CMOS
1 beep panjang 1 beep Masalah pada Motherboard atau
4.
pendek DRAM
1 beep panjang 2 beep Masalah pada monitor atau VGA
5.
pendek card
1 beep panjang 3 beep
6. Masalh pada keyboard
pendek
1 beep panjang 9 beep
7. Problem di ROM BIOS
pendek
8. Beep panjang terus menerus Masalah di DRAM
Masalah pada penerimaan tegangan
9. Beep pendek terus menerus
(power)

Kode beep pada AMI BIOS


Diagnosa Pesan / Peringatan
No. Gejala
Kesalahan
1. 1 beep pendek DRAM gagal merefresh
Sirkuit gagal  mengecek
2. 2 beep pendek keseimbangan DRAM Parity
(system memory)
BIOS gagal mengakses memori
3. 3 beep pendek
64kb pertama
4. 4 beep pendek Timer pada system gagal bekerja
motherboard tidak dapat
5. 5 beep pendek
menjalankan processor
controller pada keyboard tidak dapat
6. 6 beep pendek
berjalan dengan baik
7. 7 beep pendek Video mode error
8. 8 beep pendek Tes memori VGA gagal
9. 9 beep pendek Cjecksum error ROM BIOS
11

bermasalah
CMOS shutdown read/wite
10. 10 beep pendek
mengalami error
11. 11 beep pendek Chace memori
1 beep panjang 3 beep Conventional/extended memori
12.
pendek rusak
1 beep panjang 8 beep
13. Tes tampilan gambar gagal
pendek

Kode beep pada PHOENIX BIOS


Kode beep pada phoenix BIOS sedikit berbeda dengan bunyi beep pada type
BIOS lainnya. Pada PHOENIX serangkaian beep akan dipisahkan oleh jeda,
jadi tidak menurut panjang atau pendeknya, misalnya beep – beep beep –
beep – beep beep akan menjadi 1 - 2 – 1 – 2.
Diagnosa Pesan / Peringatan
No Gejala
Kesalahan
1. 1–1–4 BIOS tidak berfungsi
2. 1–2–1 Motherboard rusak
3. 1–3–1 RAM bermasalah
4. 3–1–1 Ada masalah pada Motherboard
5. 3–3–4 VGA card bermasalah
6. 1–1–4-1 Kesalahan Chace
7. 1–2–2-3 ROM BIOS Checksum
8. 1–3–1-1 DRAM Segarkan Uji
9. 1 – 3 – 1- 3 Keyboard kontroler uji
10. 2 – 1 – 2- 3 ROM pemberitahuan hak cipta
11. 2–2–3-1 Test untuk interupsi tak terduga
c) Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah
karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error
yang Ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh  : 
 Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard
Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada
Keyboard.
12

 Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan disk failure,


maka   dapat dipastikan permasalahan terjadi pada hard disk.
 Biasanya kabel data atau kabel daya yang belum terpasang
dengan baik.
3. Faktor Penyebab Kerusakan Pada PC
Timbulnya masalah dalam komputer tentu ada
sebabnya. Kerusakan pada komputer dalam garis besarnya dapat dibagi
dua, yaitu :
a. Faktor Perangkat Keras (Hardware)                                  
Kerusakan pada Faktor Perangkat Keras bisa disebabkan karena :
1) Instalasi hardware belum benar seperti pemasangan kabel, jumper,
slot, baut atau skrup dll.
2) Kerusakan pada komponen hardware, seperti Processor,
Motherboard,        Memory, VGA Card, Hardisk dll.
b. Faktor Parangkat Lunak (Software)
Kerusakan pada Faktor Parangkat Lunak bisa disebabkan karena :
1) Kerusakan pada System Operasi.
2) Kerusakan pada Program Aplikasi.
3) Kerusakan pada Driver.
Maka dari itu diperlukan penanganan penanganan khusus untuk
masalah masalah diatas.
4. Penanganan Troubleshooting Pada PC
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk penanganan Troubleshooting 
pada PC dengan mudah adalah :                                   
a. Mempersiapkan Peralatan
1) Obeng min (-) dan plus (+)
2) Tang
3) Kabel data untuk konektor harddisk dan CD/DVD-ROM
4) Kuas/Sikat
5) Air Cleaner
6) Taspen dan lain-lain
13

b. Mengetahui Komponen PC
1) Melakukan pengecekan konektor harddisk
2) Melakukan pengecekan konektor CD/DVD-ROM
3) Melakukan pengecekan konektor pada Mainboard
4) Melakukan pengecekan konektor Power Supply
5) Mengecek kabel data yang digunakan untuk konektor hardisk 
dan  CD/DVD- ROM.
c. Pembersihan Slot dan socket pada komponen PC
1) Lakukan pembersihan semua slot dan socket mainboard dengan
kuas/sikat
2) Lakukan penyemprotan dengan air cleaner pada slot dan
socket mainboard
3) Lakukan pembersihan pada RAM
4) Lakukan pembersihan ruang CPU
d. Pengecekan pada komponen PC
1) RAM
2) Prosesor
3) Mainboard
4) Power Supply
5) VGA Card
6) Mengupdate Antivirus Pada Komputer
7) Melakukan Pemeriksaan Komputer
Ada beberapa kategori dalam pemeriksaan komputer, karena
merupakan bentuk-bentuk penelusuran terhadap kesalahan yang
terjadi.
a) Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan visual merupakan tahap awal pemeriksaan
yaitu pemeriksaan beberapa masalah yang dapat ditangkap
dengan mudah melalui pandangan mata atau panca indra kita.
Pemeriksaan ini misalnya:
14

Pemeriksaan sambungan-sambungan kabel, seperti kabel


data. Apakah terdapat kabel yang lepas atau tidak tersambung
dengan benar.
 Pemeriksaan “jumper” seperti jumper
motherboard, harddisk atau CD ROM, apakah konfigurasinya
sudah betul atau belum.
 Pemeriksaan pemasangan kartu-kartu seperti kartu grafis, kartu
audio dan sebagainya.
 Pemeriksaan PCB (Program Control Block) apakah ada yang
bengkok, jalur putus, apakah ada cip yang terbakar dan
sebagainya.
b) Pemeriksaan Bunyi
Pemeriksaan bunyi merupakan pemeriksaan komponen
dengan mendengarkan bunyi-bunyi yang dapat memberikan arti
sendiri akan kondisi komputer. Sebagai contoh adalah:
 Bunyi mekanikal boleh didengar dari putaran disk, putaran
kipas dan lain-lain. Apakah bunyi komponen-komponen
tersebut normal seperti biasa.
 Pendeteksian bunyi beep yang muncul ketika POST.
Bunyi beepyang ditimbulkan BIOS, memberikan arti tertentu.
c) Pemeriksaan Kondisi
Pemeriksaan ini memerlukan interaksi yang lebih khusus
seperti misalnya menyentuh cip untuk merasakan
suhunya. CPU yang mempunyai panas berlebihan, tentunya akan
menimbulkan masalah. Jika CPU memiliki chip yang besar
seperti EPROM, mestinya memiliki suhu yang hangat saja.
Sedangkan chip yang kecil tidak panas langsung. Chip keramik
lebih panas daripada yang dibuat dari plastik. Jika terlalu sejuk ini
mungkin menunjukkan cip tersebut mati atau tidak ada arus yang
sampai kepadanya.
d) Pemeriksaan Isyarat
15

Ini adalah cara terakhir jika semua langkah yang dilakukan


tidak mampu mendeteksi dan menyelesaikan masalah.
Pemeriksaan ini lebih complicated, memerlukam peralatan
khusus, dokumen dan gambar sistem serta pengetahuan yang
mendalam mengenai sistem elektronik.
5. Masalah Umum Yang Sering Terjadi Pada PC
a. Masalah pada Hardware
Permasalahan yang umum terjadi  dalam  perakitan   komputer 
dan  penanganannya diantaranya ialah sebagai berikut:
 Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan
oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
 Card   adapter    yang   tidak   terdeteksi   disebabkan   oleh  
pemasangan   card ke slot  belum pas.
 LED dari harddisk, floppy, atau CD menyala terus disebabkan
kesalahanpemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas
terhubung.
Masalah dengan komponen hardware perlu penanganan yang serius
karena sulit dijelaskan dan diatasi tanpa tools yang tepat serta keahlian
dan pengalaman yang menunjang. Berikut adalah penjelasan umum
pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara mengatasinya.
1. Masalah pada Power Supply
Gejala :
Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada
tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang
menyala, kipas power supply  tidak berputar, lampu indikator
pada monitor tidak menyala.
Solusi :
Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker
terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah
ada tombol on/off di belakang, tepatnya dibelakang Power
Supply, sudah dalam posisi On. Jika sudah yakin terpasang
16

dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan


silahkan Bapak/Ibu ganti kabel powerdengan yang Bapak/Ibu
yakini bagus. Jika masalah masih berlanjut berarti masalah
ada pada Power Supply. Silahkan ganti power supply,
disarankan sebaiknya ganti sajaPower Supply yang rusak
dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.
Catatan  :
Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, setelah
menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan
normal. Kecuali jika ada masalah pada komponen yang
lainnya seperti  Motherboard, VGA  Card, dan Memory.
2. Masalah Pada Motherboard
Gejala :
Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu
indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led)
monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas
prosesor berputar, serta tidak ada suara beep di speaker.

Solusi :
Langkah pertama lepas semua kabel power  yang terhubung
ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboard/mouse, dan
semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua
sekrup penutup casing. Dalam keadaan casing terbuka
silahkan lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu
kabel tegangan dari power supply  yang
terhubung ke motherboard, harddisk, floppy. Hati-hati dalam
pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan
berbagai card yang menempel pada motherboard
(VGA, Sound, atau Card lainnya). Sekarang yang
menempel pada casing hanyamotherboard saja. Silahkan
periksa motherboard-nya dengan teliti, lihat Chip (IC),
17

Elko, transistor, dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.


Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar
kemungkinan motherboard masih bagus, tapi ada
kalanya motherboard tidak jalan karena kerusakan pada
program yang terdapat di BIOS. Setelah itu pasangkan
kembali, dan nyalakan.
3. Masalah pada Harddisk
Gejala :
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan
proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam
beberapa saat tidak langsung masuk ke sistem operasi
(operating system – OS), dan kemudian di layar monitor ada
pesan “harddisk error”, “harddisk Failure”, setelah itu
muncul pesan “press F1 to continue”. Setelah kita menekan
tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan
“Operating system not found”.
Solusi :
Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk
ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan,
kemudian nyalakan dan coba Bapak/Ibu dengarkan apakah
suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak
normal berati harddisk rusak dicontroller-nya. Ada
kemungkinan operating system rusak, hal ini bisa diatasi
dengan install  ulang atau jika OS menggunakan Windows
2000/XP ada Fasilitas Repair-nya, atau ada kemungkinan
juga harddisk  sudah rusak.
4. Mengatasi Masalah pada CD/DVD-ROM
Gejala :
Jenis kerusakan yang biasa ditemui :
 Tidak terdeteksi di Windows
 Tidak bisa keluar masuk CD/DVD
18

 Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja.


(CD)
 Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Solusi :
1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke
CD-floppy, periksa disetup BIOS apakah sudah
dideteksi? Sebaiknya di-set auto.
Periksa apakah ledmenyala, jika tidak maka kerusakan
di Controller-nya.
2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
3. Kerusakan biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan
masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ulang optik
tersebut.
4. Head kotor, bisa dibersihkan menggunakan cotton bud.

b. Masalah pada Software / Aplikasi


1. Masalah BIOS
Gejala-1 :
Hati-hati dalam Update BIOS, ketika meng-
Update anda keliru memilih versi BIOS, PC jadi tidak jalan
bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.
Solusi :
Biasanya update  tidak dapat dibatalkan, hanya
jenis motherboard tertentu yang memilikibackup  BIOS
pada Chip-nya. Disitu tersimpan jenis asli BIOS
yang tidak      dapat dihapus, untuk dapat me-restore-
nya anda tinggal memindahkan posisi Jumper khusus yang
biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian
hidupkan PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah
19

di Restore, kembalikan posisi Jumper pada posisi semula,


dan PC siap dijalankan kembali. Jika motherboard tidak
memiliki fasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke
produsen (vendor). Jenis BIOS dapat anda lihat di
bukumanualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan
sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik posisinya.
Gejala-2 :
CPU mengeluarkan suara beep beberapa kali di speaker-nya
dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor
tidak bermasalah.
Solusi : 
Bunyi beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu
dari BIOS. Bunyi tersebut menunjukkan jenis kesalahan apa
yang terjadi pada PC. Biasanya kesalahan padaMemory yang
tidak terdeteksi, VGA Card yang tidak terpasang dengan
baik, Prosessor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi
penyebabnya. Silahkan periksa masalah tersebut.
2. Sistem Operasi Hang/Berhenti Berproses/Blue Screen
Gejala :
CPU yang sering hang/berhenti beraktifitas
Solusi :
Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada Bad
Sector di Harddisk, ada Virus, ada masalah di hardware
seperti Memory Kotor/Rusak, Motherboard Kotor/Rusak,Co
oling Fan perputaran kipasnya sudah lemah, Power
Supply tidak stabil. Pesan Blue Screen  bisa
disebabkan system windows ada yang rusak, bisa
dari memory, bisa dariharddisk, bisa dari komponen lainnya,
tergantung pesan blue screen yang ditampilkan. Jika
setelah melakukan pembersihan virus masih tetap terjadi,
kemungkinan besarkomputer harus di-install ulang
20

3. Masalah Booting pada Windows


Gejala :
Sistem Operasi tidak dapat dijalankan.
Solusi :
Bila setelah PC dinyalakan muncul pesan "Invalid
system disk. Replace the disk and then press any key", ini
berarti bahwa sistem tidak lagi mengingat parameter untuk
boot partition-nya. Kesalahan seperti ini bisa disebabkan oleh
beberapa hal. Pertama, bisa disebabkan oleh kerusakan
hardware atau komputer Anda terserang virus. Jika Anda
masih belum bisa memastikan apakah error ini disebabkan
oleh kerusakan hardware atau serangan virus, booting ulang
komputer Anda dengan menggunakan startup disk
yang write-protected. Disket startup ini sebaiknya dimiliki
pleh setiap pemakai Windows. JIka Anda tidak memilikinya,
Anda dapat membuatnya melalui "Control Panel|
Add/Remove Programs|Startup disk".
Masuklah ke DOS prompt dari harddsik. Jika hal ini
tidak mungkin dilakukan, jalankan program FDISK dari
disket startup. Program ini akan menampilkan partisi C. Lalu
keluarlah dari program ini dan ketikkan perintah "FDISK
/MBR" pada DOS prompt. Sekarang MBR (Master Boot
Record) sudah dibuat kembali. Jika sebelumnya Anda sudah
memiliki program Boot Manager, maka program ini akan ikut
terhapus. Bila setelah melakukan booting dari harddidsk
masih muncul pesan bahwa sistem tidak dapat ditemukan,
maka masukkan kembali startup disk. Dari
prmpt A:\ ketikkan perintah sys c: dan tekan enter. Setelah
sistem dibooting ulang, biasanya sistem sudah dapat berjalan
minimal dengan interface DOS. Kemudian jalankan program
"Scandisk" untuk mengatsi error pada media data. Anda
21

dapat masuk kembali ke Windows dengan mengetikkan


perintah "WIN" pada prompt.
4. Windows tiba-tiba hang pada tampilan awal.
Solusi 1 : 
Kegagalan booting Windows tidak selalu terjadi karena
harddisk tidak dikenal atau akibat serangan virus. Masalah ini
juga bisa dipicu oleh kesalahan driver atau software yang di-
install terakhir kalinya, sehingga proses booting menjadi
hang atau berakhir dengan blue screen (layar biru dengan
pesan yang cukup memusingkan). Jika demikian, mau tidak
mau Anda harus menekan tombol reset. Lalu komputer akan
berjalan kembali dan masuk ke boot menu. Secara default,
sistem sudah diatur dalam "Safe Mode". Jalankan Windows
dalam mode ini, karena driver yang dijalankan di sini
hanyalah driver-driver yang penting saja. Dalam tampilan
WIndows dalam Safe Mode ini, Anda dapat meng-uninstall
driver atau software yang diduga telah menjadi penyebab
error tersebut.
Booting kembali sistem Windows Anda. Jika sistem
masih hang sewaktu dijalankan tekan kembali tombol reset
dan setelah booting, pilih menu "Logged (Bootlog.txt)". Di
sini proses loading akan dicatat ke dalam file
BOOTLOG.TXT. Jika sistem Windows menjadi hang ketika
memasuki tampilan graphic interface, Anda dapat membuka
file Bootlog.txt ini dengan teks editor (EDIT.COM) yang ada
dalam directori C:|Windows\Command\. Lalu, buanglah
driver atau program yang menjadi penyebab kegagalan sistem
setelah Windows masuk ke dalam Safe Mode.
Solusi 2 :
Jika Windows masih tetap hang setelah membuang
driver atau software yang bermasalah, sebaiknya Anda
22

mereparasi ulang Windows dengan menjalankan startup disk


atau booting dari CD instalasi Windows jika sistem Anda
mendukungnya.
Jalankan file setup dari CD Windows, seperti pada
instalasi yang baru. Jika data yang dikopi mengalami konflik
versi, Windows akan selalu mengkonfirmasikannya. Anda
dapat menentukan apakah sebuah driver atau DLL yang telah
diinstal harus diganti dengan file dari CD instalasi. Jika Anda
sudah dapat mengetahui modul Windows yang memicu error
tersebut, Anda dapat mengatasinya dengan mengganti file
driver yang konflik. Pembaharuan sistem Windows ini lebih
baik daripada melakukan instalasi ulang setelah memformat
harddisk. Semua program dan data registry yang sudah
ditentukan tidak akan terhapus atau terganti. Demikian juga
dengan data dalam harddisk. 

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kita sebagai seorang pengguna harus banyak belajar hal-hal yang
perlu dilakukan ketika terjadi sesuatu pada benda yang kita gunakan apalagi
benda-benda elektronik yang semakin berfariasi bentuknya,dan kita juga
harus Update terhadap tekhnologi yang sekian waktu semakin berkembang.
23

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com
https://riohermawan20.files.wordpress.com
http://ejournal.narotama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai