ACARA III
TEGANGAN MUKA PIPA KAPILER
BAB III
PENDAHULUAN
I. Tujuan
A. Menentukan tegangan muka cairan dengan mengukur kenaikan atau
penurunan kapiler pipa kapiler.
II. Dasar Teori
Dalam ilmu pengetahuan, sifat- sifat cairan hanya berarti bila menampakkan
diri sebagai peristiwa yang dapat diamati. Pengamatan dari peristiwa itu
memberikan ukuran atau taksiran bagi peristiwa itu. Tegangan muka
menampakan diri dalam banyak petistiwa, maka sejumlah cara untuk mengukur
atau menaksir tegangan mukapun sangat banyak. Sebagai contoh, perahu
merupakan salah satu alat transportasi air yang biasa digunakan di perairan yang
kecil atau terbatas, seperti danau. Terkadang ketika sedang menaiki perahu kita
menemukan daun yang berguguran dari pohon mengapung diatas danau tersebut.
Kedua benda ini, perahu dan juga daun sama-sama mengapung diatas
permukaan air, namun keduanya mengapung karena alasan yang berbeda. Pada
perahu bagian bawahnya masuk ke dalam air sebagian dan gaya apung yang
dihasilkan akan menyeimbangkan berat dari perahu tersebut. Akan tetapi, pada
daun tidak ada bagian yang masuk ke dalam air, yang berarti bukan gaya apung
yang menyeimbangkan gaya berat pada daun. Tetapi ternyata, tegangan muka
pada air ini lah yang menyebabkan daun ini mengapung. Kenyataan ini
menunjukan betapa pentingnya tegangan muka dalam alam.
Tegangan muka ini adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis
(Sarwi dkk, 2012). Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu
kemampuan atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang
luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau
ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru.
Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda kecil di
permukaannya (Juliyanto, 2016).
2021/2022
2γ
h=
ρgr
atau
h ρ gr
γ=
2
BAB II
METODOLOGI
Gambar 1.1 Fluida : Air, minyak, dan oli) Gambar 1.2. Pipa Kapiler
(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)
BAB III
ISI
I. Perhitungan
Diketahui :
Pipa Kapiler 1 : d : 0,5 cm
a. AIR = Tinggi pada pipa kapiler (h) : 0,54 cm
Densitas (ρ) : 1 g/cm3
Gravitasi (g) : 980 cm/s2
Sudut Tegangan Permukaan pipa kapiler (α) : 77
b. MINYAK = Tinggi pada pipa kapiler (h) : 0,21 cm
Densitas (ρ) : 0,820 g/cm3
Gravitasi (g) : 980 cm/s2
Sudut Tegangan Permukaan pipa kapiler (α) : 67
c. OLI = Tinggi pada pipa kapiler (h) : 0,1 cm
Densitas (ρ) : 0,870 g/cm3
Gravitasi (g) : 980 cm/s2
Sudut Tegangan Permukaan pipa kapiler (α) : 25
Pipa Kapiler : d : 0,3 cm
a. AIR = Tinggi pada pipa kapiler (h) : 0,78 cm
Densitas (ρ) : 1,2 g/cm3
Gravitasi (g) : 980 cm/s2
Sudut Tegangan Permukaan pipa kapiler (α) : 52
b. MINYAK = Tinggi pada pipa kapiler (h) : 0,26 cm
Densitas (ρ) : 0,824 g/cm3
Gravitasi (g) : 980 cm/s2
Sudut Tegangan Permukaan pipa kapiler (α) : 48
c. OLI = Tinggi pada pipa kapiler (h) : 0,08 cm
Densitas (ρ) : 0,880 g/cm3
Gravitasi (g) : 980 cm/s2
Sudut Tegangan Permukaan pipa kapiler (α) : 22
2021/2022
Penyelesaian :
2 γ ×cos a
h=
ρgr
h ρgr
γ=
2 ×cos a
b. Minyak
2 γ × cos 67
h=
0,820× 980 ×0,25
dyne
γ =53,987
cm
c. Oli
2 γ × cos 25
h=
0,870× 980 ×0,25
dyne
γ =11,759
cm
2. Pipa Kapiler : d : 0,3 cm
a. Air
2 γ × cos 52
h=
1,2 × 980× 0,15
dyne
γ =111,743
cm
b. Minyak
2 γ × cos 48
h=
0,824 ×980 × 0,15
dyne
γ =23,532
cm
2021/2022
c. Oli
2 γ ×cos 22
h=
0,880× 980 ×0,15
dyne
γ =5,580
cm
II. Pembahasan
2021/2022
BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
Dari acara 3 praktikum mekanika fluida ini yang membahas efflux time
dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1.
II. Saran
1.
2021/2022
DAFTAR PUSTAKA
Asrori, dkk. 2019. Mekanika Fluida Dasar. Pasuruan : Qiara Media.
Dr. Sarwi, dkk. 2012. PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA III. Semarang:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang
Julitanyo, E., dkk. 2016. Menentukan Tegangan Permukaan Zat Cair. Spektra :
Jurnal Kajian Pendidikan Sains, Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo.
176-186.
LAMPIRAN
2021/2022