Anda di halaman 1dari 3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. KEBUTUHAN AIR DI SAWAH PADA UNTUK PADI


Air irigasi adalah sejumlah air yang umumnya diambil dari sungai atau waduk dan
dialirkan melalui sistem jaringan irigasi, guna menjaga keseimbangan jumlah air di lahan
pertanian.
Kebutuhan air untuk tanaman padi adalah jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman
untuk proses pertumbuhannya sehingga diperoleh tambahan berat kering tanaman.
Kebutuhan air tanaman dapat diukur dari perbandingan berat kering tanaman. Dari sudut
pandang irigasi, kebutuhan air untuk tanaman padi ditentukan oleh dua proses kehilangan air
selama pertumbuhan tanaman, yaitu evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah kehilangan
air karena penguapan dari permukaan tanah dan badan air atau permukaan tanaman tanpa
memasuki sistem tanaman. sedangkan, transpirasi adalah kehilangan air karena penguapan
melalui bagian dalam tubuh tumbuhan. Kedua proses kehilangan air tersebut kemudian
sering disebut dengan evapotranspirasi. Kebutuhan air tanaman padi perlu diketahui agar air
irigasi dapat diberikan secara tepat, disamping akan merangsang pertumbuhan tanaman, juga
akan meningkatkan efesiensi penggunaan air sehingga dapat meningkatkan luas area
tanaman yang bisa diairi. Tanaman padi sawah adalah satu-satunya komoditi pertanian yang
relative banyak dan lama membutuhkan air bagi kehidupannya dibandingkan dengan
tanaman lain.
Ketersediaan air tergantung pada kondisi cuaca setempat atau dalam beberapa hal
tergantung pada sistem pelembahan sungai besar atau pada cuaca di daerah aliran sungai
(DAS) hulu yang seringkali cukup jauh jaraknya. Sekitar 83% wilayah Indonesia
mempunyai curah hujan tahunan > 2.000 mm, namun sebagian besar terdistribusi selama
musim hujan. Dengan hanya menerapkan sistem pengelolaan air konvensional yang sangat
tergantung pada curah hujan, deraan kekeringan terutama pada musim kemarau tidak dapat
dihindari. Akibatnya tanaman padi dapat mengalami cekaman air sehingga produksinya
dapat menurun drastis.
Pada pertanaman padi terdapat tiga fase pertumbuhan yaitu
1. Fase Vegetatif (0-60 hari)
2. Fase generatif (60-90 hari)
3. Fase pemasakan (90-120 hari)
Tanaman padi membutuhkan air yang volumenya berbeda untuk setiap fase
petumbuhannya, variasi kebutuhan air tergantung juga varietas padi dan sistem pengelolaan
lahan sawah. Pengaturan air untuk sistem mina-padi berbeda dengan sistem sawah tanpa
ikan, ini bearti bahwa pengelolaan air di lahan sawah tidak hanya menyangkut sistem irigasi
tetapi juga sistem drainase pada saat tertentu dibutuhkan, baik untuk mengurangi kuantitas
air maupun mengganti air yang lama dengan air irigasi baru sehingga memberikan peluang
terjadinya sirkulasi oksigen dan hara.
2.1.1. Kebutuhan Air Sesuai Tahap Pertumbuhannya
Ada 2 (dua) varietas padi yang umumnya ditanam di Indonesia yaitu varietas
lokal dan varietas unggul. Varietas lokal umurnya relatif lebih panjang dan
kebutuhan airnya juga lebih besar dibanding dengan varietas unggul, namun dari segi
rasa, masyarakat menilai bahwa varietas lokal lebih enak dibanding dengan varietas
unggul.

2.1.2. Cara Pemberian Air Irigasi


Ada 3 (tiga) macam cara pemberian air irigasi untuk padi, yaitu penggenangan air
terus menerus, pengaliran air terus menerus dan pengaliran air terputus-putus.
1) Pemberian Air Untuk Menjaga Tinggi Genangan
Penggenangan air irigasi dapat dilakukan secara terus menerus dengan ketinggian
yang sama sepanjang pertumbuhan tanaman. Keadaan ini bisa dilakukan apabila
jumlah air yang tersedia dalam kondisi yang cukup. Dengan tinggi genangan kurang
dari 5 cm maka diperoleh produksi yang tinggi dan air lebih efisien (hemat).
2) Pemberian Air Secara Pengaliran Terus - Menerus
Cara pemberian ini dilakukan bila air terdapat dalam jumlah yang melimpah. Air
dialirkan dari petak sawah ke petak lainnya melalui batang bambu atau lubang di
pematang sepanjang masa pertumbuhan tanaman. Cara ini dinilai boros air serta
pemakaian pupuk maupun pestisida tidak efisien
3) Pemberian Air Secara Terputus-putus
Pemberian air secara terputus-putus adalah cara memberikan dengan penggenangan
yang diselingi dengan pengeringan (pengatusan) pada jangka waktu tertentu, yaitu
saat pemupukan dan penyiangan. Cara ini disarankan karena dapat meningkatkan
produksi dan menghemat penggunaan air (Integrated Irrigation Sector Project, 2001).
Pemberian air secara terputus-putus ini, dijelaskan pada budidaya padi dengan
metode tanam padi sebatang, dan SRI

Untuk mengetahui jumlah air yang harus disediakan untuk irigasi lahan sawah, informasi
atau data kebutuhan air tanaman sangat diperlukan. Kebutuhan air tanaman padi tergantung
jenis dan umur tanaman, waktu dan periode pertanaman, sifat fisik tanah, teknik pemberian
air, jarak dari sumber air sampai lahan pertanian, luas areal pertanian yang akan diairi. Oleh
sebab itu agar pengunaan air irigasi lebih efesien dan efektif maka sangat penting
mengetahui kebutuhan air, pemakaian air konsumtif tanaman.

2.2. PERENCANAAN IRIGASI

Anda mungkin juga menyukai