Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aqbil Fajri Kurniawan

NIM : 114200061
Kelas :D
Tugas Fisika Lingkungan
1. Salah satu gas yang dapat menggantikan gas freon sebagai pendingin adalah gas hydrocarbon
refrigent. Gas ini adalah refrigent yang terbuat dari bahan alami hydrogen dan karbon, berupa
gas cair yang dihasilkan dari perut bumi lalu diolah sebagai bahan pendingin yang ramah
lingkungan. Refrigent ini disebut ramah lingkuan karena HC (Hydrocarbon) memiliki ODP
(Ozon Depletion Point) sebesar 0 dan GWP (Global Warming Potential) yang kurang dari 3,
selain itu gas ini tidak beracun dan juga lebih murah. Akan tetapi HC ini merupakan zat yang
mudah terbakar, sehingga dibutuhkan peralatan khusus agar gas ini bisa dipakai sebagai
refrigant.
2. Reaksi Kimia dalam perusakan ozon oleh CFC, pesawat supersonic, dan petir
a. CFC
CFCl3 + uv ➝ CFCl2 + Cl-
Cl- + O3 ➝ ClO + O2
O2 + uv energi ➝ 2O
ClO + 2O ➝ O2 + Cl-
Cl-+ O3 ➝ ClO + O2
b. Pesawat Supesonic
O3 + NO ➝ NO2 + O2
NO2 + O ➝ NO + O2
c. Petir
O2 ➝ 2O-
O- + O2 ➝ O3
3. Siklus Nitrogen
a. Fiksasi
Pada proses ini Nitrogen akan berubah menjadi Amonia (NH3) melalui proses alami,
dibantu oleh mikroorganisme sejenis bakteri yang biasanya terdapat pada akar polong,
biasanya disebut diazotrof. Diantaranya adalah Rhizobia, Cyanobacteria, Clostridium, dan
Azotobacteraceae. Kandungan enzim nitrogenaze di dalam mikroorganisme tersebutlah
yang membantu penggabungan Hidrogen dan Nitrogen sehingga menghasilkan Amonia.
b. Asimilasi
Proses terbentuknya senyawa dari Nitrogen yang bersifat organik, contohnya adalah asam
amino. Pada tanaman, proses ini dimulai dari hubungan simbiosis saling menguntungkan
antara Nitrogen dan Rhizobia, kemudian terjadilah proses asimilasi yang menghasilkan
ion amonium langsung dari bintil akar. Pada proses ini hewan dan tumbuhan akan
mendapatkan manfaat Nitrogen yang sudah berbentuk asam amino, atau molekul organik
yang lebih kecil. Bukan lagi unsur Nitrogen secara langsung.
c. Nitrifikasi
Proses oksidasi secara biologis dari Amonia yang dihasilkan Nitrogen menjadi amonium,
lalu lanjut menjadi Nitrit. Proses ini juga dilanjutkan dengan oksidasi dari Nitrit menjadi
Nitrat, dan melibatkan bakteri jenis autotrof dan amonia. Contohnya adalah
gammaproteobacteria dan yang dihasilkan nitrosococcus.
d. Amonifikasi
Proses ini merupakan terbentuknya Amonium yang dihasilkan bakteri yang terdapat di
dalam tanah. Atau bisa juga disebut sebagai bagian siklus saat sisa tanaman atau sisa
limbah yang ada di lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme, menjadi Amonia.
Mikroorganisme yang membantu proses ini biasanya adalah jamur atau bakteri.
e. Denitrifikasi
Merupakan siklus terakhir dimana Nitrat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan
jadi Nitrogen lagi. Proses alaminya melibatkan bakteri jenis Clostridium atau
Pseudomonas, yang berada pada kondisi anaerobiknya. Demikianlah seterusnya, dimana
siklus akan terus terjadi secara kontinu dikenal dengan siklus nitrogen.
4. Siklus Karbon
CO2 + CaSiO3 ⇆ CaCO3 + SiO2 (1)
CO2 + H2O ⇆ CH2O + O2 (2)

Karbon akan berpindah dalam berbagai bentuk dari batuan, tanah, laut dan atmosfer
dalam rentang tahun 100-200 juta tahun. Perpindahan karbon dari atmosfer ke permukaan
bumi terjadi salah satunya melalui proses pelapukan batuan. Batuan ini kemudian
tersingkap ke permukaan dan bereaksi dengan berbagai gas di atmosfer, salah satunya gas
karbondioksida. Kemudian reaksi kimia terjadi membentuk senyawa lain yang
mengandung karbon. Reaksi ini terjadi bolak balik. Hal ini dapat dilihat dari persamaan
1. Persamaan 2 dari kiri ke kanan menunjukkan proses fotosintesis secara global dimana
air dan karbon dioksida dari atmosfer bereaksi membentuk material organik (gula) dan
oksigen. Material organik tersebut dapat menumpuk membentuk endapan gambut
maupun membentuk sedimen lainnya. Penimbunan yang terus berlangsung dapat
merubah senyawa organik menjadi senyawa kerogen dalam bentuk minyak, gas maupun
batubara. Sementara dari reaksi kanan ke kiri menggambarkan proses pelapukan pada
material organik yang tersingkap ke permukaan maupun proses dekomposisi termal
material organik. Selain itu, persamaan 2 dari kanan ke kiri menunjukkan reaksi kimia
yang terjadi pada proses pembakaran energi fosil, di mana dari reaksi tersebut diketahui
bahwa proses pembakaran energi fosil menghasilkan pelepasan karbon dioksida ke
atmosfer. Emisi karbon dari dalam bumi ke atmosfer juga dapat disebabkan karena
peristiwa alami, salah satunya yaitu aktivitas vulkanisme, yang mana gas karbon dioksida
termasuk gas yang cukup banyak dikeluarkan pada saat gunung meletus.

Anda mungkin juga menyukai