Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nabila Citra Aurellya

Kelas : XI – OTKP 2
Absen : 24

1. Tuliskan Pengertian Formasi Kepegawaian !


: Formasi pegawai adalah penetapan jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan berdasarkan
keadaan yang nyata, perkiraan perluasan organisasi, dan volume pekerjaan yang harus
dilaksanakan dengan tujuan organisasi tersebut sehingga tugasnya terlaksana secara efektif, efisien,
serta berkesinambungan. Adapun berdasarkan PP Nomor 54 Tahun 2003 tentang Aparatur Sipil
Negara (Pegawai ASN), formasi pegawai adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai yang
diperlukan oleh suatu satuan organisasi negara untuk dapat melaksanakan tugas pokok dalam
jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh menteri penanggung jawab dalam bidang penertiban
dan penyempurnaan aparatur negara.

2. Tuliskan Tujuh Faktor Faktor Penyusunan Formasi !


: Factor-faktor yang mempengaruhi penetapan formasi diatur dalam pasal 2 Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 1976, yang mengatakan bahwa formasi untuk masing-masing satuan
organisasi Negara disusun berdasarkan :
1. Jenis Pekerjaan
Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan
oleh suatu satuan organisasi dalam melaksanakan tugas pokoknya, misalnya pengetikan,
pemeliharaan arsip, pemeriksaan perkara, penelitian, perawatan orang sakit, dan alin lain
apabila sudah diketahui jenis-jenis pekerjaan yang harus dilakukan, dapatlah ditentukan
pegawai yang memiliki kualifikasi yang diperlukan.
2. Sifat Pekerjaan
Sifat pekerjaan yang mempengaruhi penetapan formasi adalah lamanya waktu yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan itu. Sebagaimana diketahui, pekerjaan pada
umumnya dapat dilakukan selama jam bekerja, umpamanya pekerjaan tata usaha dan
perawatan pekarangan, tetapi ada pula pekerjaan yang harus dilakukan selama 24 jam terus-
menerus, seperti pemadam kebakaran, pegawai SPBU, penjaga Mercusuar, Penjaga
Keamanan, dan lain-lain sehingga memerlukan pegawai yang lebih banyak. Misalkan satu
mobil pemadam kebakaran memerlukan lima orang pegawai, dan waktu kerja yang
ditentukan delapan jam perhari, maka setiap mobil pemadam kebakaran memerlukan 3x5
orang = 15 orang pegawai.
3. Perkiraan Beban Kerja (Volume Kerja)
Yang dimaksud dengan beban kerja adalah frekuensi rata-rata masing-masing jenis pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu. Perkiraan beban kerja masing-masing satuan organisasi dapat
dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan pengalaman. Misalnya perkiraan beban
kerja pengetikan dan pengagendaan dapat didasarkan atas rata-rata jumlah surat yang masuk
dan keluar, dapat pula didasarkan atas jumlah dan jenis perkara yang terjadi pada waktu dan
daerah tertentu. Apabila sudah dapat memperkirakan beban kerja masing-masing satuan
organisasi, untuk menentukan jumlah pegawai yang diperlukan perlu ditetapkan perkiraan
kapasitas seorang PNS dalam jangkan waktu tertentu. Sama halnya dengan perkiraan beban
kerja, perkiraan kapasitas pegawai untuk jenis pekerjaan tertentu dalam jangka waktu tertentu
dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan pengalaman
4. Prinsip Pelaksanaan Tugas
Prinsip pelaksanaan pekerjaan sangat berpengaruh dalam menentukan formasi. Misalnya,
apabila ditentukan bahwa membersihkan ruangan dan merawat pekarangan harus dikerjakan
sendiri oleh satuan organisasi yang bersangkutan, maka harus diangkat pegawai untuk
menjalankan pekerjaan itu. Sebaliknya, apabila ditentukan bahwa membersihkan ruangan dan
merawat pekarangan dijalankan oleh pihak ketigas, tidak perlu diangkat pegawai khusus untuk
melaksanakan pekerjaan itu.
5. Jenjang, Jumlah Pangkat dan Jabatan yang Tersedia
Jenjang, jumlah pangkat dan jabatan yang tersedia dalam masing-masing satuan organisasi
harus selalu diperhatikan dalam menentukan formasi. Dengan demikian dapat dipelihara
piramida kepangkatan dan jabatan yang sehat.
6. Peralatan yang Tersedia
Peralatan yang tersedia atau diperkirakan akan tersedia dalam melaksanakan tugas pokok
mempengaruhi penentuan jumlah pegawai yang diperlukan. Pada umumnya makin banyak
jumlah peralaan dan makin tinggi mutu peralatan dapat mengakibatkan makin sedikit jumlah
pegawai yang diperlukan.
7. Kemampuan Keuangan Negara
Dalam menetapkan formasi, factor kemampuan keuangan Negara adalah factor penting yang
harus selalu diperhatikan.

3. Tuliskan Pengertian Ruang Lingkup Pegawai !


: Ruang Lingkup kegiatan administrasi kepegawaian antara lain penerimaan, penempatan,
pengembangan, dan pemberhentian tenaga kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, sasaran dan ruang
lingkup kegiatan ini sekaligus memberikan pengertian administrasi kepegawaian. Tugas pegawai
yang bekerja pada bagian administrasi adalah melayani, mengarahkan dan mengatur semua
aktivitas organisasi sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan secara tertib dan efektif. Kegiatan
ini disebut ruang lingkup administrasi dan meliputi :
• Kegiatan pengumpulan, dimana karyawan mencari dan mengumpulkan data, informasi yang
detail, lalu kemudian menyimpannya agar dapat digunakan di lain waktu pada saat
dibutuhkan.
• Kegiatan Pencatatan, yaitu setelah berhasil mengumpulkan data, karyawan mencatat,
menyimpannya dengan baik, dan mengirimkannya ke bagian lain untuk diproses jika
diperlukan.

• Kegiatan Administrasi, yaitu karyawan menganalisis data administrasi yang ada guna
memperoleh hasil atau kesimpulan dari data tersebut.

• Kegiatan Penyimpanan, yaitu karyawan melindungi data-data tersebut dengan cara


menyimpannya pada dokumen atau arsip sehingga suatu saat dapat dengan mudah ditemukan
kembali jika ada yang membutuhkan.

• Pengiriman Aktivitas, yaitu karyawan mengirimkan data atau file dari pemangku kepentingan
internal dalam organisasi atau pemangku kepentingan eksternal di luar organisasi ke
departemen lainnya.

4. Apa Yang Dimaksud Dengan Analisis Kebutuhan Pegawai !


: Analisis Kebutuhan Pegawai adalah suatu metode untuk mengetahui jumlah pegawai di suatu
unit organisasi yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode analisis beban kerja
dan/atau metode lainnya serta membandingkan kebutuhan PNS dengan persediaan yang ada
sehingga dapat diketahui kebutuhan riil pegawai.

Analisis kebutuhan pegawai merupakan dasar bagi penyusunan formasi. Analisis kebutuhan
pegawai adalah suatu proses perhitungan secara logis dan teratur dari segala dasar-dasar/faktor-
faktor yang ditentukan untuk dapat menentukan jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri
Sipil yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugasnya
secara berdayaguna, berhasil guna dan berkelanjutan Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan:
a. Jenis Pekerjaan
b. Sifat Pekerjaan
c. Perkiraan Beban Kerja
d. Perkiraan Kapasitas Pegawai
e. Jenjang dan Jumlah Jabatan serta Pangkat
f. Analisis Jabatan
g. Prinsip pelaksanaan pekerjaan
h. Peralatan yang tersedia
i. Kemampuan Keuangan Negara/ Daerah

5. Tuliskan Pengertian Cuti Pegawai !


: Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja pegawai yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu
untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk kepentingan pegawai. Dalam
pengajuan pengambilan cuti, seorang pegawai yang mengajukan cuti dapat menyesuaikan dengan
keadaannya yang sesuai dengan jenis cuti. Meskipun pengambilan cuti sesuai dengan keadaan
pegawai dan jenis cuti, waktu yang diberikan sesuai dengan aturan yang ada, karena pengambilan
cuti ini disesuaikan keadaan seorang pegawai dan jenis cuti yang diambil. Didalam pengajuan cuti
ini harus ada pengaturan cuti pegawai, sehingga didalam permohonan pengambilan cuti ini tidak
ada kekosongan posisi yang dijabat oleh pegawai sehingga dalam pelaksanaan tugas tidak
terhambat karena diambil alih oleh pegawai lain.
6. Jenis Jenis Cuti Ada Enam Tuliskan !
:
➢ Cuti Tahunan
Setiap perusahaan memiliki aturan yang berbeda-beda mengenai cuti tahunan ini. Aturan cuti
tahunan perusahaan ritel berbeda dengan aturan perusahaan yang bergerak di bidang jasa.
Biasanya karyawan yang mendapatkan cuti tahunan hanyalah karyawan yang telah bekerja
selama 1 tahun. Berdasarkan Pasal 79 dan 64 Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13
Tahun 2003, setiap pekerja memiliki hak untuk mendapatkan cuti sebanyak 1 kali dalam 1
bulan atau sebanyak 12 hari dalam satu tahunnya.
Untuk cuti yang tidak diambil pada 1 tahun masa kerja, tidak ada ketentuan baku mengatur
akumulasi atau kompensasi atas cuti tersebut. Ada perusahaan yang kemudian
menghanguskan cuti yang tidak diambil, ada yang bisa diakumulasikan pada tahun
berikutnya, ada pula yang memberikan kompensasi berupa sejumlah uang atas cuti yang tidak
diambil.
➢ Cuti Sakit
Pemberian cuti yang dikarenakan sakit dapat dilakukan jika seorang karyawan mengalami
gangguan fisik atau kelemahan pada tubuh. Namun setiap perusahaan memiliki kebijakan
masing-masing mengenai jatah cuti sakit setiap karyawannya. Tentu saja Anda berhak
mendapatkan cuti jika sedang sakit, terlebih jika mengantongi surat keterangan sakit dari
dokter. Pengambilan cuti sakit ini bukan hanya saat karyawan sakit atau kecelakaan, tetapi
dapat juga dilakukan pada saat karyawan wanita mengalami gangguan datang bulan. Tidak
diperlukan izin khusus atau surat dokter untuk cuti pada wanita yang datang bulan.

➢ Cuti Besar
Cuti besar biasanya diberikan oleh perusahaan sebagai bentuk apresiasi atas loyalitas
karyawan. Jenis cuti ini umumnya diberikan kepada karyawan yang telah bekerja setidaknya
selama 6 tahun pada perusahaan tersebut. Informasi terkait cuti besar bisa didapat pada surat
kontrak atau perjanjian kerja, atau langsung dengan menghubungi divisi HR perusahaan. Cuti
besar dapat diajukan pada tahun ketujuh dan kedelapan, masing-masing selama satu bulan.
Ketika sudah saatnya, sebaiknya karyawan segera mengajukan cuti ini karena akan hangus
setelah enam bulan hak cuti besar timbul.

➢ Cuti Hamil
Cuti ini dikhususkan untuk karyawan perempuan yang akan melahirkan dan setelah
melahirkan. Disebutkan bahwa karyawan perempuan yang sedang hamil berhak
mendapatkan waktu cuti 1,5 bulan sebelum kelahiran dan 1,5 bulan setelah kelahiran. Di
dalam UU. No 13 tahun 2003 pasal 82 tertulis bahwa jika karyawan wanita boleh mengambil
cuti ini sebelum dan juga sesudah waktu melahirkan. Ini ditujukan supaya karyawan dapat
mempersiapkan diri untuk masa-masa yang istimewa ini. Meskipun demikian, cuti pada saat
kehamilan dan melahirkan ini juga harus disertai surat dari dokter kandungan.

➢ Cuti Penting
Cuti penting ini biasanya diberikan perusahaan kepada karyawan jika terdapat keperluan
penting atau mendesak yang harus dilakukan. Jika karyawan hendak melakukan cuti hal
penting ini diharapkan bisa mengajukan izin cuti pada bagian HRD dan membicarakan sesuai
waktu yang diperlukan karyawan tersebut. Ada beberapa cuti yang termasuk dalam cuti
penting ini sendiri, seperti yang tercantum dalam pasal 93 ayat 4 dalam UU No. 13 tahun
2003. berikut ini beberapa cuti yang termasuk dalam cuti penting.
• Karyawan menikah (cuti selama tiga hari)
• Menikahkan anak (cuti selama dua hari)
• Mengkhitankan anak (cuti selama dua hari)
• Membaptiskan anak (cuti selama dua hari)
• Istri melahirkan atau mengalami keguguran (cuti selama dua hari)
• Suami/istri, orang tua/mertua, anak atau menantu meninggal dunia (cuti selama dua hari)
• Anggota keluarga serumah meninggal dunia (cuti selama satu hari)

➢ Cuti Bersama
Jenis cuti ini biasanya diberikan kepada semua karyawan di seluruh perusahaan sesuai dengan
peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Berdasarkan surat edaran menteri ketenagakerjaan
dan transmigrasi No. SE. 302/MEN/SJ-HK/XII/2010 tahun 2010 mengatur bahwa cuti
bersama ada di dalam bagian cuti tahunan karyawan.

Anda mungkin juga menyukai