Nelson A
Sebanyak 1.5 gr KNa-tartrat dilarutkan dalam aquadest, kemudian ditambahkan 3.0 gr
Na2CO3 anhidrat, 2.0 gr NaHCO3 dan 18,0 gr Na2SO4 anhidrat. Kemudian larutan ini diencerkan
hingga volume 100 ml dengan labu takar.
Nelson B
Sebanyak 2.0 gr CuSO4.5H2O dilarutkan dalam aquadest, kemudian ditambahkan 1.8 gr
Na2SO4 anhidrat dan diaduk sampai larut. Kemudian ditambahkan 1-2 tetes H2SO4 pekat
perlahan-lahan dan diencerkan hingga volume 100 ml dengan labu takar.
Reagen Warna Arsenomolibdat
Sebanyak 500 gr (NH4)MoO2 dilarutkan dalam 90 ml aquades, lalu ditambahkan 4,2 ml
H2SO4 pekat, di aduk dan didinginkan (Larutan I). kemudian larutkan 0,6 gr Na 2H2SO4.7H2O
dalam 5 ml aquades, Larutan I dan Larutan II dicampurkan dan diaduk hingga homogeny.
Larutan ini kemudian disimpan dalam botol coklat dan di inkubasi selama 24 jam pada suhu
37oC. Kemudian disimpan dalam lemari pendingin.
Larutan Cu alkalis
Campurkan sebanyak 4 ml larutan Nelson A dengan 1 ml larutan Nelson B, aduk
sebelum dipakai.
Asam Sulfat 10 %
Sebanyak 102 ml asam sulfat 98 % (pekat) diencerkan kedalam 1 liter aquadest dengan
labu takar.
Perhatikan bahwa kedua reaksi di atas dapat balik (reversibel). Untuk melangsugkan hidrolisis
sesempurna mungkin, harus digunakan air yang berlebih. Air diperoleh dari asam encer,
sehingga ester perlu dicampur dengan asam encer yang berlebih.
Hidrolisis menggunakan basa encer
Ini merupakan cara yang lazim digunakan untuk menghidrolisis ester. Ester dipanaskan di bawah
refluks dengan sebuah basa encer seperti larutan natrium hidroksida.
Ada dua kelebihan utama dari cara ini dibanding dengan menggunakan asam encer. Reaksinya
berlangsung satu arah dan tidak reversibel, dan produknya lebih mudah dipisahkan.
Mari kita mengambil contoh ester sama seperti kedua contoh di atas, tapi menggunakan larutan
natrium hdroksida bukan sebuah asam encer:
Pertama, hidrolisis etil etanoat menggunakan larutan natrium hidroksida:
Karena hubungannya dengan pembuatan sabun, hidrolisis ester dengan basa terkadang disebut
sebagai saponifikasi.
Hidrolisis
Apa yang dimaksud Hidrolisis Garam
* Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis berarti penguraian, berarti hidrolisis garam
adalah penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali.
* Ada dua macam hidrolisis, yaitu:
Hidrolisis parsial/sebagian (jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya
& pada hidrolisis sebagian hanya salah satu ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, yang
lainnya tidak)
• Hidrolisis total (jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa lemah).
•
• * Beberapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa pembentuknya
Catatan:
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral.
• Di dalam air garam ini mengalami ionisasi sempurna menjadi anion dan kation.
• Contoh : garam NaCl
•
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan Cl-
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
Ion Na+ berasal dari asam kuat dan ion Cl- berasal dari basa kuat sehingga keduanya tidak
bereaksi dengan air.
• Reaksi Hidrolisis adalah
Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
• Larutan ini bersifat netral (pH=7).
•
• Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus biru dan merah , maka warna
lakmus biru tetap biru, lakmus merah tetap merah.
PROSES HIDROLISIS dan APLIKASINYA di INDUSTRI
Hidrolisis adalah suatu proses kimia yang menggunakan H2O sebagai pemecah suatu
persenyawaan termasuk inversi gula, saponifikasi lemak dan ester, pemecahan protein dan reaksi
Grignard. H2O sebagai zat pereaksi dalam pengertian luas termasuk larutan asam dan basa
(dalam senyawa organik, hidrólisis, netralisasi).
Jenis-jenis hidrólisis ada lima macam, yaitu :
1. Hidrolisis Murni
Direaksikan dengan H2O saja, reaksi lambat sehingga jarang digunakan dalam industri (tidak
komersial). Hanya untuk senyawa-senyawa yang reaktif. Reaksi dapat dipercepat dengan
menggunakan H2O uap.
Contoh :
Facebook Saya
Arto Maryanto
Kumpulan Materi
▼ 2010 (18)
o ▼ April (8)
Pencampuran dan Pengadukan
Saturated dan Superheated
BELERANG
BIMBINGAN KONSELING
Hidrolisa / Hidrolisis
pH meter dan Potensiometri
METODE PENENTUAN VOLUME MOLAR PARSIAL
PIKNOMETER
o ► Maret (8)
LAJU REAKSI
polarimeter
Kikim Selatan, Lahat
Kikim Timur, Lahat
KINENETIKA REAKSI
KALIUM PERMANGANAT
konduktometer
kondensor
o ► Februari (1)
Profesi Kependidikan
o ► Januari (1)
TENTANG KABUPATEN LAHAT
► 2009 (19)
o ► Desember (2)
Psikologi
Komponen dan Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurik...
o ► November (17)
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
TAKSONOMI BLOOM
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
PP
PP
PP
PP
PENGANTARPENDIDIKAN
DONGENG Jack dan Pohon Kacang ...
PENGANTAR PENDIDIKAN KELOMPOK III : ARTO MARYANT...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM I. PRAKTIKUM : I...
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FISIKA DASAR I I. JU...
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR I I. IDENTI...
1. STOIKIOMETRI Salah satu aspek penting dari r...
Prinsip Belajar Balikan dan Penguatan
Tegangan Permukaan dan kapilaritas
Fluida dan Viskositas
Tentang Saya
arto maryanto
palembang, sumatera selatan, Indonesia
Saya seorang Mahasiswa Universitas Sriwijaya Angkatan tahun 2008
Lihat profil lengkapku