NIM : 193010202007
Soal:
1. Jelaskan hakikat fiksi!
2. Jelaskan perbedaan antara novel. cerpen, dan roman! Berilah contohnya!
3. Jelaskan unsur-unsur intrinsik fiksi!
4. Jelaskan unsur-unsur ekstrinsik fiksi!
5. Jelaskan pembacaan teks fiksi secara heuristik dan hermeneutik!
6. Jelaskan hakikat kajian Fiksi!
7. Jelaskan dan beri contoh beberapa pendekatan teks kesusastraan;
a. pendekatan strukturalisme dan formalisme
b. pendekatan semiotik
c. pendekatan intertekstual
d. pendekatan dekonstruksi
e. pendekatan psikoanalisis
f. pendekatan feminisme
8. Jelaskan pengertian tema
9. Jelaskan perbedaan tema tradisional dan tema nontradisional, disertai contohnya!
10. Jelaskan hubungan antara cerita dan plot disertai contohnya!
Jawab :
1. hakikat fiksi yaitu fiksi dapat berarti cerita rekaan atau khayalan. Dengan
demikian sebuah karya fiksi dapat diartikan sebagai sebuah karya yang
isinya bersifat rekaan, khayalan, atau tidak sungguh-sungguh terjadi. Dalam
sebuah karya fiksi, pengarang dapat menyajikan berbagai permasalahan
manusia dan kemanusiaan.
3. Unsur intrinsik ini di antaranya adalah tema, tokoh, alur, latar, gaya bahasa,
sudut pandang, hingga amanat.
Tema, Unsur intrinsik dalam prosa yang pertama adalah tema. Tema
merupakan sebuah ide utama yang ada di dalam karya prosa.
Tokoh, Tokoh merupakan unsur intrinsik penting dalam prosa. Tokoh
merupakan pelaku atau orang yang terdapat di dalam cerita.
Alur,Alur sebagai unsur intrinsik adalah jalan cerita. Prosa memiliki
alur yang jelas. Alur bisa memiliki tahapan mulai dari perkenalan,
penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian.
Latar, Unsur intrinsik lainnya dalam prosa adalah latar. Unsur ini
mengacu pada latur waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita.
Sudut pandang,Unsur intrinsik yang tak kalah penting adalah sudut
pandang. Sudut padandang merupakan arah pandang seorang penulis
dalam menyampaikan sebuah cerita.
Gaya bahasa,Gaya bahasa dalam unsur intrinsik merupakan ciri khas
dari penulis saat menuliskan cerita.
Amanat,Amanat adalah pesan moral yang ditulis oleh penulis cerita,
yang bisa dipetik oleh pembacanya, setelah membaca karya tersebut.
4. Unsur Ekstrinsik Fiksi :
5. Pembacaan karya sastra secara heuristik adalah telaah dari kata-kata, bait-
bait, dan term-term karya sastra. Dan juga Pembacaan heuristik merupakan
pembacaan karya sastra pada sistem semiotik tingkat pertama. Ia berupa
pemahaman makna sebagaimana yang dikonvesikan oleh bahasa.
Pembacaan karya sastra secara hermeneutik merupakan penafsiran atas
totalitas karya sastra.dengan kata lain, pembaca memegang peran penting
dalam pemaknaan karya sastra.
6. Hakikat kajian fiksi Untuk melakukan pengkajian terhadap unsur-unsur
pembentuk karya sastra khususnya fiksi, disertai oleh kerja analisis. Istilah
analisis, misalnya analisis karya fiksi, yaitu mengurai karya atas unsur-unsur
pembentuknya yang berupa unsur-unsur intrinsik.
8. Tema berarti pokok pemikiran, ide atau gagasan serta yang akan
disampaikan oleh penulis dalam tulisannya.Tema dapat diartikan sebagai
pengungkapan maksud dan tujuan, tujuan yang dirumuskan secara singkat
dan wujudnya berupa satu kalimat.
9. Tema tradisional adalah tema yang menunjuk pada tema yang hanya ‘itu –
itu’ saja. Dalam artian, tema itu telah lama dipergunakan dan dapat
ditemukan dalam berbagai cerita, termasuk cerita lama. Contoh pernyataan
tema yang dapat dipandang bersifat tradisional adalah : keadilan
mengalahkan kejahatan, kawan sejati adalah kawan di masa duka, setelah
menderita, orang baru teringat Tuhan. Pada umumnya, tema – tema
tradisional merupakan tema yang digemari orang dengan status sosial
apapun, di mana pun, dan kapan pun. Hal itu disebabkan pada dasarnya
setiap orang cinta akan kebenaran dan membenci sesuatu yang sebaliknya.
10. Hubungan antara cerita dan plot yaitu dimana tuturan yang membentangkan
bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya). Plot
merupakan sebuah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita
yang disusun dengan secara kronologis. Atau definisi alur yakni suatu
rangkaian cerita sejak awal hingga akhir. Alur mengatur bagaimana suatu
tindakan-tindakan yang terdapat dalam cerita harus berkaitan dengan satu
sama lain, misalnya seperti bagaimana suatu peristiwa berkaitan dengan
peristiwa lainnya, lalu bagaimana tokoh yang digambarkan dan berperan di
dalam cerita yang semuanya terkait dengan suatu kesatuan waktu.
Contohnya : Misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentang seorang
anak kecil dan berkembang / berakhir saat dia sudah remaja.