Kelemahan dari metode ini adalah hanya menggunakan acuan satu harga
komoditi dan porsinya dalam anggaran keluarga, bahkan dalam keluarga miskin,
menurun secara cepat. Berdasarkan kelemahan tersebut Esmara mencoba untuk
menetapkan suatu garis kemiskinan pedesaan dan perkotaan yang dipandang
dari sudut pengeluaran aktual pada sekelompok barang dan jasa esensial, seperti
yang diungkapkan secara berturut-turut dalam Susenas.
Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan, menurut Sharp et al., dapat disebabkan oleh ketidaksamaan pola
kepemilikan sumber daya, perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia dan
disebabkan oleh perbedaan akses dalam modal. Sedangkan lingkaran setan
kemiskinan versi Nurkse sangat relevan dalam menjelaskan fenomena
kemiskinan yang terjadi di negara-negara terbelakang. Menurutnya negara miskin
itu miskin karena dia miskin (a poor country is poor because it is poor).
PRIVATISASI BUMN
Gelombang Privatisasi Dunia
BUMN didirikan dengan tujuan memobilisasi tabungan masyarakat, menciptakan
kesempatan kerja, menyediakan barang-barang publik, dan menjaga industri atau
sektor yang dianggap strategis tetap di bawah kendali pemerintah.
Ada beberapa alasan dilakukannya privatisasi BUMN. Pertama, meningkatkan
kinerja berupa efisiensi ekonomis BUMN yang ditunjukkan dengan harga jual
yang rendah dan meningkatnya kualitas produk. Kedua, mengurangi defisit
keuangan. Ketiga, mencapai keseimbangan antara sektor publik dan sektor
swasta. Keempat, privatisasi bertujuan untuk menciptakan investasi baru,
termasuk investasi asing, kepemilikan saham yang lebih besar dan pendalaman
sistem keuangan dalam negeri.
Privatisasi di negara-negara Amerika Latin ternyata bukan hanya keputusan
ekonomi. Di negara-negara ini, privatisasi dikaitkan dengan tarik menarik
kekuatan politik dan bukan hanya sekadar “rasionalitas pasar”. Namun,
privatisasi dilakukan akibat “tekanan” bank-bank internasional, konsultan dan
lembaga pemerintah yang mendesain program privatisasi. Reformasi BUMN di
Cina diawali dengan eksperimen Deng Xiaoping pasca-Kongres Partai ke-11 pada
tahun 1978. Di hampir semua daerah, 70% BUMN skala kecil dan menengah
diprivatisasi terutama melalui skema pemegang saham oleh para karyawan.