Anda di halaman 1dari 3

Statement of purpose

Halo, saya Taufik Hidayat sekarang sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas


Suryakancana, Kabupaten Cianjur, tepatnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Menempati perkuliahan didaerah lokal terutama yang masih terakreditasi B menjadi
tantangan bagi siapa saja yang ingin bersaing dikancah global saat ini. Apakah itu menjadi
sebuah penghambat kesuksesan seseorang ? tentunya tidak, saya yang lahir di pedesaan dan
mempunyai streotip yang berbeda dengan pemikiran disekeliling, mampu menerobos sebuah
inovasi yang jarang dilakukan dilingkungan saya.

Orang mengenal saya sebagai akademis dan aktivis. Dalam bidang akademis, saya
mendapatkan IPK 3,5 disemester awal dan menjadi motivasi untuk terus berkembang disetiap
aktivitas sosial dan akademi saya kedepannya. Lalu Dimulai dari umur 15 Tahun menjadi
bagian dari Duta Anak Jawa Barat, ini adalah kegiatan sosial yang pertama dilakukan dalam
sejarah hidup saya, lalu semakin dalam menggeluti bidang sosial dan ikut beberapa kegiatan
volunter lalu menimba ilmu non formal dibebera seminar nasional. Dan akhir-akhir ini orang
mengenal saya sebagai aktivis literasi.

Sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) saya memulai untuk mencari
fokus projek sosial di bagian apa. Tidak heran disetiap bidang saya selalu mengambil peran,
seperti contohnya Dalam menyuarakan hak Anak, 2016 sampai 2018 saya tergabung di
Forum Anak dan terpilih menjadi Duta Anak Jawa Barat, lalu mengadakan beberpa kegiatan
di Kabupaten Cianjur. Dalam bidang kesehatan, tahun 2017 saya dinobatkan sebagai Duta
kesehatan Indonesian health community dari klinik yang cukup terkenal dan sudah masuk
dibeberapa stasiun TV nasional dan mengadakan beberpa kegiatan seperti bakti sosial
pengobatan gratis, Sunatan massal, dan seminar kesehatan. Lalu dengan beberapa mengikuti
seminar dan kegiatan lainnya saya menemukan bidang yang sangat cocok untuk membantu
percepatan pembangunan di Cianjur dan menjadi kegemaran saya yaitu dalam bidang
pendidikan.

Kenapa harus bidang pendidikan ? tercatat dalam Indeks Pembangunan Masyarakat


(IPM) Kabupaten Cianjur termasuk peringkat terbawah dalam bidang pendidikan. Lalu
melihat luas wilayah yang mencapai 3.840 km2, masih banyak didaerah selatan Kabupaten
yang masih belum mengenal lebih jauh arti pendidikan apalagi dalam bidang Literasi. Dalam
sebuah langkah kecil, saya beserta para pemuda lainnya mencoba untuk ikut andil dan
mengambil peran untuk membantu pemerintah dalam menyebarkan virus literasi.
Lalu dari mana julukan aktivis literasi ini ? bermula setelah mengikuti pemilihan
Duta Perpustakaan Jawa Barat dan terpilih menjadi Duata Perpustkaan Jawa Barat, menjadi
sebuah keharusan untuk terus memberikan virus tentang perpustakaan terutama dalam
penyebaran virus literasi. Sehingga dampaknya bukan saja mengikuti pemilihan akn tetapi
tanggung jawab dan hasil dari pemilihan untuk masyarakat seperti apa ?, beberapa hari
setelah pemilihan saya mengunjungi perpustakaan daerah dan melihat dimana peluang untuk
mengisi kekosongan dari pemuda Cianjur untuk membantu penyebaran literasi. Dan selang
beberapa minggu saya mengumpulakan pemuda dengan visi yang sama untuk membentuk
sebuah komunitas literasi yang konsen kepada anak-anak dan orang tua utuk beberpa
kegiatan pertama. Karena apa ? kualitas literasi seseorang itu berada dalam lingkungan
keluarga, kegiatan ini mempunyai manfaat jangka panjang karena kami mengadakan kegiatan
satu minggu sekali ataupun satu bulan sekali. Pengajaran literasi kepada anak menitik
beratkan tentang penggalian potensi yang ada dalam diri anak tersebut, lalu unutuk orang tua
kami menjelaskan tentang penerapan literasi dikeluarga.

Mempunyai dua kegiatan yang fokus di Literasi yaitu Komunitas literasi dan Duta
perpustakaan adalah Kontribusi saya yang dilakukanm untuk saat ini dan sangat jelas manfaat
bagi masyarakat. Terbukti dalam kurun waktu 2 bulan, komunitas yang saya rintis dikenal
dikalangan pemerintah dan bekerja sama dengan perpustakaan daerah untuk mempercepat
proses pemerataan pendidikan dalam bidang literasi. Manfaat lain adalah kami mampu
mengumpulkan orang-orang yang berprestasi dalam bidang literasi lalu berkolaborasi
membuat sebuah inovasi seperti perlombaan dan seminar literasi sampai kegiatan bedah
buku. Karena komunitas ini dikelola oleh pemuda yang berusia 16-20 Tahun sehingga
penyebaran virus literasi ini sangat pesat dikalangan para pemuda terutama pelajar SMA dan
Mahasiswa.

Selaian itu tugas saya di Duta Perpustakaan Jawa Barat dibagi kedalam 2 wilayah,
wilayah pusat dan regional. Di kegiatan pusat, banyak kegiatan yang dilakukan dengan
sasaran masyarakat se-Jawa Barat seperti contohnya yang terdekat sekarang Pemilihan Duta
Baca Anak Jawa Barat generasi II, lalu kegiatan lainnya seperti Seminar Literasi Jabar Book
Fair. Lalu untuk di bagian regional kami fokus dalam pengembangan sarana yang sudah di
adakan oleh pemerintah seperti mengembangkan KOLECER (Kotak Literasi Cerdas),
CANDIL (Maca Dina Library) dan pengembangan kegiatan di Perpustakaan Daerah amsing-
masing.
Lalu di Internal kampus, di Tingkat awal ini saya diberikan kepercayaan untuk
menjadi ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa Pena Dialektika.
Masih mempunya korelasi dengan literasi, dalam UKM inipun selain mengadakan kegiatan
tentang jurnalis dan berhubungan dengan Pers, saya mencanangkan beberapa kegiatan untuk
meningkatkan minat Literasi dikalangan mahasiswa seperti Rabu tokoh, Jumat sejarah dan
Berita infografis digital untuk memudahkan mahasiswa membaca digawainya masing-
masing.

Itulah beberapa kontribusi yang sudah dan sedang saya lakukan. selain daripada itu
kontibusi lain yang tengah dipersiapkan atau kontibusi terdekat saya adalah mengadakan
roadshow semangat menuilis dan motivasi prestasi kepada siswa dan siswi Sekolah Mengah
Atas se-Kabupaten Cianjur. Dan kontribusi jangka panjang yaitu membangun Dessa Literasi
di Kabupaten Cianjur.

Sehingga kenapa saya layak mendapatkan Beasiswa Jabar Future Leader ini ? setiap
diantara kita adalah pemimpin , saya adalah pemimpin dan mampu mengelola serta
mengontrol jalannya sebuah organisasi dan Komunitas yang saya dirikan, menjadi seorang
aktivis literasi adalah tanggung jawab yang luar biasa, dan saya akan lebih termotivasi ketika
ada apresiasi dari pemerintah dengan pemberian Beasiswa Jabar Future Leader ini. Dengan
adanya beasiswa ini saya dan orang-orang yang mempunyai motivasi untuk berkontibusi
dalam pembangunan Jawa Barat merasa mempunyai daya dorong untuk berlari meraih Jabar
Juara Lahir Batin !

“Negeri ini butuh pemuda pencari solusi, bukan pemuda pemaki-maki”.


RidwanKamil.

Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai