Anda di halaman 1dari 3

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK DENGAN TIGA

KETERAMPILAN YANG LAIN


1. Hubungan keterampilan menyimak dengan keterampilan berbicara
 Menyimak dan berbicara adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan secara dua
arah langsung.
 Di dalam kegiatan berbahasa secara tatap muka, penyimak dan pembicara dapat
bertukar dan berganti peran. Pergantian peran biasanya terjadi pada kegiatan tanya
jawab, saling memberi masukan atau interaktif pengetahuan yang diperoleh dari
seseorang melalui menyimak dapat digunakan agar dapat meningkatkan
kemampuan berbicara.
 Untuk bisa menjadi pembicara yang baik, maka harus memiliki keterampilan
menyimak yang baik juga.
 Ujaran biasannya dipelajari melalui menyimak dan meniru.
 Meningkatkan keterampilan menyimak berarti meningkatkan kualitas keterampilan
berbicara juga.
2. Hubungan keterampilan menyimak dengan keterampilan menulis
 Seseorang akan dapat menulis setelah mendapat inspirasi, ide, gagasan dengan
menyimak dari berbagai sumber
 Bahan informasi yang digunakan dalam menulis didapatkan melalui kegiatan
menyimak
 Kegiatan menyimak dapat menimbulkan kreativitas dalam kegiatan menulis
 Dengan melakukan kegiatan menyimak yang baik, maka seseorang akan memiliki
pengetahuan yang baik. Sehingga, keterampilan menulis mendorong seseorang
untuk menggunakan kaidah berfikir dalam menyimak.
3. Hubungan keterampilan menyimak dengan keterampilan membaca
 Menyimak dan membaca mempunyai persamaan, keduanya bersifat reseptif,
bersifat menerima. Bedanya, menyimak menerima informasi dari sumber lisan,
sedangkan membaca menerima informasi tertulis. Dengan kata lain, menyimak
mendapatkan informasi dari berbicara, sedangkan membaca menerima informasi
dari kegiatan enulis.
 Keteramplan menyimak juga merupakan faktor atau dasar penting bagi suksesnya
seseorang dalam belajar membaca secara aktif.
 Selagi keterampilan membaca dan menyimak erat hubungannya, maka peningkatan
pada yang satu turut pula menimbulkan peningkatan pada yang lain.
PENGERTIAN, TUJUAN, DAN KARAKTERISTIK TAHAPAN MENYIMAK

1. Tahap Mendengar (Hearing)
Pengertian : Tahap dimana kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan
oleh pembicara atas apa yang pembicara itu katakan. Tahap mendengar merupakan
tahap paling awal dari proses menyimak. Tahapan ini juga dapat disebut dengan
hearing. Mendengarkan juga merupakan proses emosional. Dengan proses itu orang
mengumpulkan dan mengintegrasi antara fisik, emosional dan intelektual dari orang
lain dan berusaha menangkap pesan serta maknanya.
Tujuan :
 Agar dapat memberikan respons yang tepat terhadap segala sesuatu yang
didengar
 Memperoleh informasi yang berhubungan dengan pekerjaan maupun
perkuliahan
 Mendengarkan dengan cara menunjukkan empati, dapat membantu individu
tersebut melepaskan emosi
 Keterampilan mendengarkan yang efektif tidak hanya dalam mengembangkan
hubungan, tetapi juga efektif dalam menghindari konflik.
Karakteristik : memberi kesempatan pada lawan bicara untuk menyelesaikan apa
yang ingin disampaikan dan tidak menyela serta harus berkonsentrasi.

2. Tahap Memahami (Understanding)


Pengertian : Tahap dimana penyimak berusaha untuk memahami isi ujaran atau
pembicaraan dengan cara mengolah bunyi-bunyi bahasa menjadi satuan bahasa yang
bermakna setelah ujaran-ujaran masuk ke telinga pada saat tahap mendengarkan
(hearing).
Tujuan :
 Memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara, dengan kata lain
menyimak untuk belajar
 memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima pesan.
Sehingga tercipta feedback yang baik antara pemberi dan penerima pesan.
 Agar penyimak mengerti apa yang disampaikan oleh pembicara supaya tidak
ada kesalahpahaman dan berita yang simpang-siur.
Karakteristik : harus pandai dan memahami akan pembahasan yang telah disapaikan
pembicara agar tahu inti dari pembahasan tersebut.

3. Tahap Menginterprestasi (Interpreting)


Pengertian : Tahap dimana penyimak berusaha untuk menafsirkan isi atau maksud
pembicaraan. Apakah ujaran bermakna tersurat atau ada makna tersirat di balik
ujaran-ujarannya. Jelasnya penyimak mengerti makna dan maksud yang terkandung
dalam pembicaraan tersebut.
Tujuan :
 Meningkatkan pemahaman akan materi yang telah disimak
 Menimbulkan pola kritis karena saling bertukar pandang
 membantu dalam meminimalisir ketidaksesuaian arti dan makna sesuatu dari
pembicara
Karakteristik : Penyimak harus memiliki sifat yag cerdas, teliti, dan kritis untuk
mengemukakan sebuah gagasan.
4. Tahap Mengevaluasi (Evaluating)
Pengertian : Tahap dimana penyimak yang baik tidak asal menerima apa-apa yang
disimaknya, tetapi dia akan menilai di mana keunggulan dan kelemahan, kebaikan,
dan kekurangan sang pembicara sehingga pesan, gagasan, atau pendapat pembicara
dianggapnya pantas untuk diterima atau harus ditolaknya.
Tujuan :
 untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sebuah informasi yang telah
disampaikan pembicara
 Mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan dalam suatu bahasan
 Memberikan kritik kepada pembicara agar pembicara tahu mana yang harus
diperbaiki
Karakteristik : Penyimak harus memiliki kemampuan menilai yang baik karena
menyangkut baik tidaknya kesekuruhan ujaran yang disampaikanoleh pembicara
setelah melalui tahap-tahap sebelumnya.

5. Tahap Menanggapi (Responding)


Pengertian : Pada tahap ini, penyimak mengungkapkan hasil akhir dari kegiatan
menyimaknya. Penyimak akan mengatakan setuju atau tidak setuju atas isi
pembicaraan yang diujarkan pembicara bisa berupa kritik, komentar atau sebagainya.
Tujuan :
 Memberikan kesempatan kepada penyimak untuk mengemukakan
pendapatnya tetang pembahasan yang dikaji
 Menemukan titik terang dari pembahasan yang telah dikaji
Karakteristik : Diperlukan kemampuan memberikan tanggapan yang baik dan sopan
penyimak mengambil alih tugas pembicara dimana komunikasi menjadi dua arah
yaitu penyimak menyampaikan responnya.

TAHAPAN MENYIMAK YANG BANYAK DIBUTUHKAN DAN DILAKUKAN

Menurut saya, semua tahapan itu sangat dibutuhkan mahasiswa karena merupakan
satu kesatuan dari proses menyimak, namun tahapan yang banyak dibutuhkan atau
dilakukan adalah tahap memahami dan mengevaluasi, karena sebagai mahasiswa kita
selalu dituntut umtuk memahami materi apa saja yang telah disampaikan oleh dosen
kita. Jika kita melewati tahapan tersebut maka kita tidak akan mengerti materi dan
akan tertinggal oleh teman kita. Tahap mengevaluasi juga sangat penting karena dapat
menjadi tolak ukur seberapa banyak pemahaman kita terhadap materi yang telah
disampaikan dosen.

Anda mungkin juga menyukai