Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM ANALISIS INSTRUMEN


PERCOBAAN Mingguke 1 (SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET)

Disusun Oleh:
Nama : Rissa Andarista
NIM : 1900023069
Kelas : 4A
Golongan/kelompok : 3/1
Hari,tanggal praktikum: sabtu, 20 maret 2021
Dosen : Aprilia Kusbandari, M.Sc.,Apt

LABORATURIUM KIMIA ANALISIS


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2021
PERCOBAAN 1

SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET

I. TUJUAN:
1. Menentukan pengaruh substituen terhadappanjang gelombang serapan maksimum
2. Menentukan pengaruh pelarut terhadap panjang gelombang serapan maksimum
1𝑐𝑚
3. Menentukan 𝐸1% suatu senyawa
4. Menentapkan kadar campuran senyawa secara simultan

II. DASAR TEORI


Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri
darispektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spektrumdengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitascahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi. Pada umumnya ada
beberapa jenis spektrofotometri yang sering digunakan dalam analisis secara kimiawi,
antaralain: spektrofotometri vis, spektrofotometri UV, sepektrofotometri Uv-Vis.
Padaspektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah
cahayatampak(visible)Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang
dapatditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380
sampai750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih,
merah,biru, hijau, apapun. Selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut
termasukke dalam sinar tampak (Khopkar, 1990)

Spektrofotometer UV berbeda dengan spektrofotometriVisible,padaspektrofotometri


UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV. SinarUV memiliki panjang
gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakanlampu deuterium.
Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotophidrogen yang stabil
yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atomdeuterium mempunyai satu
proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanyamemiliki satu proton dan tidak
memiliki neutron. Nama deuterium diambil daribahasa Yunani,Deuteros yang berarti
‘dua’, mengacu pada intinya yang memiliki dua pertikel. Karena sinar UV tidak dapat
dideteksi oleh mata kita, maka senyawayang dapat menyerap sinar ini terkadang
merupakan senyawa yang tidak memilikiwarna. Bening dan transparan.
Spektrofotometri UV memang lebih simple danmudah dibanding spektrofotometri
visible, terutama pada bagian preparasi sample.Namun harus hati-hati juga, karena
banyak kemungkinan terjadi interferensi darisenyawa lain selain analat yang juga
menyerap pada panjang gelombang UV. Halini berpotensi menimbulkan bias pada
hasil analisa (Khopkar, 1990)
Spektofotometri UV (ultraviolet)
Berbeda dengan spektrofotometri visible. Pada spektrofotometri UVberdasarkan
interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjanggelombang 190-380
nm. Sinar UV tudak dapat dideteksi dengan mata kita, sehinggasenyawa yang dapat
menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidakmemiliki warna, bening
dan transparan. Oleh karena itu, sampel tidak berwarnatidak perlu dibuat berwarna
dengan penambahan reagen tertentu. Bahkan sampledapat langsung dianalisa
meskipun tanpa preparasi. Prinsip dasar padaspektrofotometri adalah sampel harus
jernih dan larut sempurna, tidak ada partikelkoloid (suspensi).
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila
cahayamonokromatis melalui suatu media, maka sebagian cahaya diserap, sebagian
dipantulkan dansebagian dipancarkan.Berdasarkan teori tersebut, prinsip keja dari
spekrtofotometri adalah suatu cahayamonokromatis akan melalui suatu media yang
memiliki suatu konsentrasi tertentu, maka akanmembentuk spectrum cahaya, namun
ketika melewati monokromator, cahaya yang keluar hanyaakan terdapat satu cahaya
yaitu sesuai dengan settingan awal, misalnya warna hijau. Setelah keluar dan
monokromator, cahaya akan menembus sampel yang kemudian akan terbaca hasil
pada readout (monitor).Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh
cermin yang berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan
melewati kuvet berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi
sampel. Blanko dan sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko,
berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase darisumber cahaya
Kelebihan dan kekurangan Spektrofotometer UV
Kelebihan
1. Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
2. Caranya sederhana
3. Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil

Kekurangan

1. Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan
kebersihan darikuvet
2. Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185
nm
3. Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi
dengan energyeksitasi rendah Sinar yang dipakai harus monokromatis
III. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
1. Erlenmeyer
2. Pipet volume
3. Labu ukur
4. Spektrofotometer uv
B. BAHAN
1. Asam benzoat (C7H6O2)
2. Asam salisilat (C7H6O3)
3. Aquadest
4. HCl 0,1 N
5. NaOH 0,1 N

IV. CARAKERJA

Buat lar.induk As.benzoat Pipetlah, masing-masing


dan As.salisilat dalam air 1,0ml dan encerkan
suling, konsentrasi 1mg/ml menjadi 10 ml dengan air
suling

Seperti sebelumnya, tetapi Pipetlah lar no.3sebanyak


sebelum diencerkan 10ml. Encerkan sampai 5ml
tambahkan HCl 0,1N(1 ml) buat spektogram dari
+ air suling @5,0 ml amati masing-masing pada lambda
dan bandingkan 200-300nm amati!

Sama seperti no.4 tetapi


Hitunglah berapa
sebelum diencerkan
harga serapan
tambahkan NaOH 0,1N
masing-masing
(1ml) dan encerkan @
senyawa
5mlamati!
Campur 1ml as.benzoat dan 1ml Cari kadar masing-masing senyawa
as.salisilat dari lar no.3 kelabu
takar 10ml. Amati sspektogram
pada lambda 200-300 nm

V. MEKANISME REAKSI
VI. RANCANGAN ANALISIS
1. Pembuatan larutan induk
Konsentrasi larutan induk yang diinginkan = 1mg/ml
1mg/ml X 25 ml = 25mg
2. Penimbangan bahan dan pembuatan larutan induk
- Timbang 25mg Asam benzoat larutan dalam 25ml air suling
- Timbang 25mg asam salisilat larutan dalam 25ml air suling
3. Pengenceran/pembuatan larutan stok
Cara kerja no.3 @ 10ml
M1.V1=M2.V2
1mg/ml x 1ml = M2 x 10,0 ml
M2 = 0,1mg/ml

Cara kerja no 4-6


M1.V1=M2.V2
0,1mg/ml x 1ml = M2 x 5,0ml
M2 = 0,02 mg/ml
4. Ruumus menghitung kadar
AT1 = K1λ1 C1 + K2λ1 C2
AT2 = K1λ2 C1+ K2λ2 C2

1 𝑐𝑚
5. Rumus 𝐸%

1
𝐸11𝑐𝑚
% = 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑥 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖

Anda mungkin juga menyukai