Implementasi dan Pengembangan Kurikulum di SMA Negeri 1 Sumberrejo
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Kependidikan Bab Landasan Kependidikan yang Diampu oleh Prof. Dr. Suyatno, M.pd. Disusun oleh: Qurrota A’yuni/21020074061/PBSI-B Sebuah satuan pendidikan yang baik harus mengacu pada landasan pemikiran yang menjadi dsar untuk menjalankan sebuah pendidikan. Landasan pendidikan di Inonesia ada enam macam, yaitu landasan filsafat, landasan yuridis, landasan sosiologis, landasan budaya, landasan psikologis, landasan ekonomi, dan landasan religius. Semua landasan i atas harus diterapkan pada setiap satuan pendidikan di Indonesia demi terciptanya mutu pendidikan yang baik. Penerapan landasan tersebut tidak lepas dari bebagai problematika yang ada di satuan pendidikan bergantung konteks atau latar belakang pendidikan itu sendiri. Pada dasarnya terdapat beberapa strategi untuk menjalankan landasan pendidikan dan mencapai mutu pendidikan yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Landasan pendidikan tersebut harus terinterasi atau integratif artinya dalam pelaksanaannya harus brkaitan satu sama lain atau padu, yang kedua adalah tersistem yaitu terarah, kemudian aplikatif yaitu landasan tersebut dapat diterapkan, terakhir konsisten atau terus-menerus. Dalam kesempatan ini saya sebagai mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan atau problematika yang dihadapi sekolah asal saya yaitu SMA Negeri 1 Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro dalam pelaksanaan landasan pendidikan dalam hal ini permasalahan implementasi dan pengembangan kurikulum yang dijalankan. Dalam meneliti dan mengidentifikasi permasalahan tersebut, saya memperoleh data dengan melakukan metode wawancara pada salah satu guru SMA Negeri 1 Sumberrejo. Pada wawancara tersebut saya menanyakan empat bab yaitu yang pertama bagaimana keterterapan landasan pengembangan kurukulum yang mencakup subbab penjelasan penyusunan kurikulum berdasarkan visi, misi, dan tujuan sekolah , pengembangan dan pelaksanaan kurikulum dengan memperhatikan aspek psikologi belajar siswa. Yang kedua adalah bab mengenai peran stakeholder dalam pengembangan kurikulim yang mencakup subbab keterlibatan guru sebagai tenaga pendidik, orang tua atau wali murid, dan masyarakat dalam penyususnan kurikulum SMA Negeri 1 Sumberrejo. Yang ketiga adalah bab proses pendampingan kurikulum di SMA Negeri 1 Sumberrejo. Dan yang terakhir adalah bab kendala penyusunan kurikulum di SMA Negeri 1 Sumberrejo Berbicara mengenai keterterapan landasan pengembangan kurikulum yang ada di satuan pendidikan pasti dalam pelaksanaannya sangat beragam. Dari hasil wawancara saya kepada narasumber atau bapak guru, keterterapan kurikulim di SMA Negeri 1 Sumberrejo sudah cukup baik. Dapat dikatakan cukup baik karena berdasarkan ulasan narasumber dalam penyusunan kurikulum di SMA Negeri 1 Sumberreji telah mengacu pada visi, misi, dan tujuan sekolah, serta menjadikan kurikulum sebagai identitas dan kepribadian sekolah. SMA Negeri 1 Sumberrejo menerapkan kurukulum K13 Revisi. Dan jika dilihat dari pandangan saya pribadi beserta teman-teman seankatan saya bahkan jiga para alimni terdahulu menilai bahwa SMA Negeri 1 Sumberrejo telah melaksanakan kurikulum tersebut dengan baik di setiap pembelajaran. Bukti bahwa SMA Negeri 1 Sumberrejo telah menjalankan kurikulum dengan baik adalah SMA Negeri 1 Sumberrejo telah menjadi sekolah yang berakreditasi A. Prestasi siswa-siswinya juga sudah banyak dari tahun ke tahun sehingga SMA Negeri 1 Sumberrejo menjadi salah satu sekolah favorit di Kabupaten Bojonegoro. Berdasarkan wawancara saya kepada narasumber, SMA Negeri 1 Sumberrejo dalam penyusunan kurikulum telah menacu pada visi, misi, dan tujuan sekolah yakni berakhlak mulia, disiplin, berprestasi berbudaya lingkungan dan berkewirausahaan. Selain itu, dalam proses pengembangan dan pelaksanaan kurikulum, SMA Negeri 1 Sumberrejo juga mempertimbangakan psikologi belajar siswa karena menurut narasumber, ketika akan menyusun kurikulum maka langkah awal adalah mengidentifikasi karakter siswa, mulai dari output, dan kemampuan rata-rata siswa yang menjadi dasar penenttuan KKM (Kriteria Ketuntasan Mengajar). Dalam pengembangan kurikulum, SMA Negeri 1 Sumberrejo mewakilkan kegiatannya pada komite sekolah yang selanjutnya merupakan dasar penentuan kurikulum itu sendiri. Menurut narasumber yang telah saya wawancarai, SMA Negeri 1 Sumberrejo memiliki tim ahli kurikulum yang sudah bekerja secara maksimal bahkan SMA Negeri 1 Sumberrejo telah menjadi rujukan sekolah SPMI. Dalam mengembangkan kurikulum, kepala sekolah dan para guru telah sesuai dengan kompetensi masing-masing dan lulus mengikuti Diklat yang telah diadakan oleh pemrintah. Menurut narasumber yang saya wawancarai, pengembang kurikulum SMA Negeri 1 Sumberrejo perlu mendapatkan pelatihan mengenai cara pengembangan kurikulum dengan baik. Sejauh ini, yang menjadi kendala atau tantangan SMA Negeri 1 Sumberrejo dalam menjalankan dan mengimplementasikan kurikulum adalah beberapa peserta didik yang memiliki keterbatasan pada kemampuan TIK dan sering terlambat datang ke sekolah. Solusi untuk mengatasi kendala atau tantangan SMA Negeri 1 Sumberrejo adalah dengan adanya pelatihan atau les berkomuputer sehingga para siwa ahli dalam hal TIK secara merata dan perlu adanya sanksi yang tegas seperti skorsing, tidak boleh masuk kelas dan sanksi tegas lainnya terhadap peserta didik yang suka melaggar tata tertib khususnya untuk mereka yang suka terlambat agar memberikan efek jera.