Anda di halaman 1dari 22

RENCANA USULAN KEGIATAN

PRORAM KESEHATAN INDRA


UPT PUSKESMAS TRAJENG
KOTA PASURUAN
TAHUN 2020

Disusun Oleh:
Anita Ratna Sari
NIP.19850115 200904 2 002

UPT. PUSKESMAS TRAJENG


DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah robbil alamin, Puji sykur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
hidayah dan inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan RUK (Rencana Usulan
Kegiatan) Program Kesehatan Indra di Puskesmas Trajeng Kota Pasuruan . RUK ini
merupakan salah satu acuan Program Kesehatan Indra di tahun yang akan datang.

Penanggung jawab program menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan


RUK ini banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat adanya dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penyusunan RUK ini dapat diselesaikan. Olek
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1. Dr. Rr Dharmajanti EW selaku kepala UPT Puskesmas Trajeng Kota Pasuruan.


2. M. Riduwan selaku Kepala Tata Usaha UPT Puskesmas Trajeng Kota Pasuruan.
3. Dwi Lestari AMKL sebagai penanggung jawab UKM Pengembangan.

4. Karyawan Karyawati Puskesmas Trajeng yang telah bekerja sama dengan baik dalam
mewujudkan pelaksanaan Program Kesehatan Indra.

Akhir kata, semoga RUK ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnnya bagi
pelaksana Program Kesehatan Indra UPT Puskesmas Trajeng serta mendapat berkah dan
rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. AMIN…

Mengetahui Pasuruan, Februari 2018


Kepala UPT. Puskesmas Trajeng Penanggung jawab Program

Dr. Rr Dharmajanti EW Anita Ratna Sari, Amd.Kep


NIP. 19690501 200604 2 008 NIP. 19850115 200904 2 002
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud Dan Tujuan
1.4. Manfaat
BAB II ANALISA SITUASI
2.1. Identitas Puskesmas
2.2. Visi, Misi Puskesmas
2.3. Data Penduduk Dan Peta Wilayah Kerja
2.4. Sumber Daya Dan Struktur Organisasi
2.5. Data Sarana Umum Dan Sarana Keseshatan
BAB III Evaluasi HASIL KEGIATAN TAHUN LALU
3.1. Identifikasi Masalah
3.2. Urutan Prioritas Masalah
3.3 Alternatif Penyebab Masalah Dan Pemecahan Masalah
BAB IV RENCANA USUSLAN KEGIATAN (RUK) TAHUN 2020
BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan
kualiatas sumber daya manusia (SDM). Indra penglihatan dan pendengaran sangat
menentukan kualitas sumber daya manusia karena 83% informasi sehari-hari
masuknya melalui jalur penglihatan, melalui pendengaran 11%, penciuman 3,5%,
peraba 1,5%, dan pengecap 1%.
Untuk indra penglihatan, WHO memperkirakan jumlah penderita kebutaan di
dunia ada 45 juta, dimana sepertiganya berada di Asia Tenggara dan diperkirakan 12
orang menjadi buta dan sebagian besar orang buta tersebut berada di daerah miskin
dengan kondisi social ekonomi lemah.
Menurut WHO prevalensi kebutaan yang melebihi 1% bukan hanya masalah
medis saja tetapi sudah merupakan masalah sosial yang sudah yang perlu ditangani
secara lintas program dan lintas sektor. Penyebab utama adalah katarak (0,78%),
glaucoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%) dan penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan usia lanjut (0.38%).
Dalam rangka menurunkan angka kebutan ini, WHO telah mencanangkan
program vision 2020: The Right To Sight pada tanggal 30 September 1999, yang
kemudian ditindaklanjuti dengan pencanangan visio 2020: The Right To Sight di
Indonesia pada tanggal 15 Februari 2000 oleh Ibu MegaWati Soekarnoputri.
Sebagai tindaklanjut atas pencanangan vision 2020 ini departemen kesehatan
telah menyusun kebijakan-kebijakan di bidang kesehatan indra penglihatan yaitu:
Rancangan Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan Dan Kebutaan
(Renstranas PGPK) untuk mencapai vision 2020 dan pedoman manajemen kesehatan
indra penglihatan dan pendengaran.
Sementara untuk indra pendengaran menurut WHO (1998), 2.1% penduduk
dunia (120 juta) mengalami ketulian, 25 juta diantaranya berada di Asia Tenggara dan
850.000 (0.4%) penduduk erada di Indoneseia. Hasil survey kesehatan indra
pendengaran yang dilaksanakan di 7 provinsi (1994-1996) menunjukaan bahwa
prevalensi morbiditas telinga, hidung dan tenggorokan 38.6%, morbiditas telinga
18.5%, gangguan pendengaran 16.8%, dan ketulian 0.4% cukup memprihatinkan,
meskipun program upayakesehatan telinga/ pendengaran (UKT/ PGP) melalui
puskesmas dan rujukan telah dilakukan.
Kegiatan penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan (PGPK) di
Provinsi dan kabupaten/ kota akan difokuskan pada 4 (empat) penyebab kebutaan
atau masalah penglihatan yaitu katarak, kelainan refraksi , xeroftalmia dan galukoma.
Penyebab kebutaan tersebut mempunyai dampak ekonomi yang besar pada
kehidupan individu, keluarga dan masyarakat, namun dapat dicegah atau
direhabilitasi.
Demikian juga untuk kegiatan gangguan pendengaran dan ketulian (PGPKT) di
propinsi dan kabupaten/ kota akaan difokuskan pada 4 (empat) penyebab ketulian
yaitu tuli akibat infeksi telinga/ otitis media supuratif khronis (OMSK), tuli bawaan/
kongenital, tuli akibat pemajanan bising/ noice induce hearing loss(NIHL) dan tuli pada
usia lanjut (Presbikusis).
Di UPT Puskesmas Trajeng sendiri, kunjungan kasus mata pada tahun 2014
623 orang, tahun 2015 777 orang dan tahun 2016 sejumlah 685 orang, serta tahun
2017 berjumlah 796 orang. Sementara untuk kunjungan kasus pendengaran pada
tahun 2014 sebanyak 191 orang, tahun 2015 319 orang dan tahun 2016 374 orang
serta tahun 2017 berjumlah 388 orang.
Untuk itu, UPT Puskesmas Trajeng tahun 2018 ini dimaksudkan untuk
memberikan gambaran upaya program kessehatan indra penglihatan dan
pendengaran yang telah dilaksanakan, sehingga dapat digunakan sebagai referensi
dan acuan bagi pelaksanaan program promosi kesehatan di tahun berikutnya
khususnya dan sebagai acuan pelaksanaan program – program kesehatan dimasa
mendatang pada umumnya.

1.2 Landasan Hukum


1.2.1 Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.428/MENKES/SK/VI/2006
tentang pedoman Kesehatan indra penglihatan dan pendengaran.
1.2.2 Pedoman Pelayanan Kesehatan Indra Penglihatan di Puskesmas, Kemenkes
2010.
1.2.3 Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.1473/MENKES/SK/X/2005
tentang rencana strategi nasional penanggulangan gangguan penglihatan dan
kebutaan untuk mencapai vision 2020.
1.2.4 Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.879/MENKES/SK/XI/2006
tentang rencana strategi nasional penanggulangan gangguan pendengaran dan
ketulian untuk mencapai sound hearing 2030.
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Menurunkan angka kejadian gangguan kesehatan indra dalam rangka mencapai
vision 2020 dan sound hearing 2030.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasinya besaran masalah kesehatan indra.
b. Tersusunnya rencana penanggulangan masalah sesuai prioritas.
c. Terlaksananya pelayanan dalam rangka meningkatkan cakupan.
d. Meningkatkan komitmen pemda kabupaten/ kota, stakeholders, lainnya
dan profesi dalam penangulangan kesehatan indra.
e. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam
penanggulangan kesehatan indra.
f. Mengembangkan system informasi pelayanan keseatan indra.

1.4 Manfaat
1.4.1. RUK Program Kesehatan Indra sebagai dasar untuk menyelenggarakan
kegiatan program Kesehatan Indra di UPT Puskesmas Trajeng tahun 2020 .
1.4.2. RUK Program Kesehatan Indra sebagai dasar monitoring dan evaluasi kinerja
pemegang progam Kesehatan Indra di UPT Puskesmas Trajeng.
1.4.3. RUK Program Kesehatan Indra sebagai wahana untuk menganalisis penyebab
masalah dan menyusun alternatif pemecahan masalah Kesehatan Indra di UPT
Puskesmas Trajeng tahun 2020.
1.4.4. RUK Program Kesehatan Indra sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan
RUK Program Kesehatan Indra di UPT Puskesmas Trajeng pada tahun
berikutnya.
BAB II
ANALISA SITUASI

2.1. IDENTITAS PUSKESMAS


1. Nama : Puskesmas Trajeng
2. Kecamatan : Panggungrejo
3. Kota : Pasuruan
4. Propinsi : Jawa Timur
5. Tahun : 2019
6. Alamat : Jl. Maluku No 1 Pasuruan
7. Email : Puskesmastrajeng01@gmail.com

2.2. VISI, MISI, DAN MOTTO PUSKESMAS

Visi : Terwujudnya Pelayanan KesehatanYang Bermutu Untuk Meningkatkan Derajat


Kesehatan Masyarakat di wilayah puskesmas Trajeng
Misi :
1. Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan
2. Menyelenggarakan Pelayanan Terbaik, Aman, dan memuaskan di Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
3. Mendorong Kemandirian Masyarakat dengan Membudayakan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
Tata nilai Puskesmas : TRAJENG (Tertib, Ramah, Adil, Jujur, Empati, Nyaman, Giat)
2.3. DATA PENDUDUK DAN PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS
2.3.1. DATA PENDUDUK
Data penduduk di wilayah kerja puskesmas TRAJENG tahun 2019 secara
umum dapat dirangkum sebagai berikut:

Tahun 2019
Data Demografi
1.Jumlah Penduduk seluruhnya 22.228 orang
a. Jumlah Penduduk Laki–laki 11.035 orang
b. Jumlah Penduduk Perempuan 11.193 orang
2. Jumlah Kepala Keluarga 5864 KK
3. Jumlah RT 108 RT
4. Jumlah RW 30 RW
5. Jumlah Bayi (< 1 tahun) 353 orang
6. Jumlah Anak Balita (1–4 tahun) 1452 orang
7. Jumlah Bayi/ Balita 0 – 4 tahun 1805 orang
8.Jumlah Wanita Usia Subur (15-49
6104 orang
tahun)
9. Jumlah Ibu Hamil 384 orang
10. Jumlah Ibu Bersalin 367 orang
11. Jumlah Ibu Nifas 367 orang
12. Jumlah PUS 3780 orang
Sumber : Data sasaran program pembangunan kesehatan Kepmenkes No. HK 02.02/
117/2015-Umur tunggal Jatim 2016-2019-Proyeksi PUS Jatim 2016 Program Kespro
Seksi Kesga Dinkes Jatim.
2.3.2. PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS TRAJENG

Sumber Data: Bagian Tata Usaha Puskesmas Trajeng Tahun 2019


2.4. SUMBER DAYA DAN STRUKTUR ORGANISASI
2.4.1. SUMBER DAYA
Sumber daya di Puskesmas TRAJENG pada tahun 2019 bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
STATUS
Magang
NO KETENAGAAN JUMLAH
PNS PTT KONTRAK /
sukwan
1. Ka TU 1 1 0 0 0
2. Dokter Umum 2 1 0 1 0
3. Dokter Gigi 1 1 0 0 0
4. Perawat 5 3 0 2 0
5. Bidan 8 7 0 1 0
6 Perawat Gigi 1 1 0 0 0
Asisten 0
7. 1 1 0 0
Apoteker
Ahli Madya 0
8. 1 1 0 0
Gizi
9. Analis 1 1 0 0 0
10 Kesling 1 1 0 0 0
11. Adminitrasi 5 1 0 4 0
12. Pengemudi 0 0 0 0 0
Petugas 2
13. 4 2 0 0
Kebersihan
TOTAL 31 21 0 8 2

Sumber Data: Bagian Tata Usaha Puskesmas TRAJENG Tahun 2019

2.5. DATA SARANA UMUM DAN SARANA KESEHATAN


2.5.1. DATA SARANA UMUM
Sarana Pendidikan
Total
PONPES
Kelurahan
PAU TK SD SMP SMA
D
Trajeng 1 3 3 1 0 0 8
Ngemplak 1 4 4 2 1 1 13
Mayangan 1 1 0 1 0 0 3
Tambaan 1 2 2 1 0 1 7
Jumlah 4 10 9 5 1 2 30
Sumber : Pemegang Program Promosi Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Trajeng, 2019
2.5.2. DATA SARANA KESEHATAN

FASILITAS KESEHATAN
Bidan Dokte
N Kelura
Pusk PUS Pos Pos Po Prakt r Rum Klin Tot
O han
es TU yan Lansi s ek Prakt ah ik al
mas du a UK Swast ek Bers Sw
K a Swast alin ast
a a

1. Trajen 1 0 14 3 1 1 0 0 2 22
g

2. Ngemp 0 1 9 2 1 1 0 0 0 14
lakrejo

3. Mayan 0 0 6 2 1 0 0 0 1 10
gan
4. Tamba
0 1 5 3 1 0 0 0 0 10
an

1 2 33 10 4 2 0 0 3 56
JUMLAH
Sumber : Pemegang Program Promosi Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Trajeng, 2018
BAB III
EVALUASI HASIL KEGIATAN TAHUN LALU

3.1. ANALISA DATA


3.1.1. Hasil Kinerja Program Kesehatan Indra
A. Hasil Kinerja Program Kesehatan Indra menurut PKP di Wilayah Puskesmas
Trajeng Kota Pasuruan Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
% Cakupan
Tot Ʃ Sub Jum
Target Tar Pe Renc
satua al Varia lah
tahun get nc ana
Upa ya n Sas bel Variab
N 2017 Sas ap Anali Tinda
Keseh Kegiatan sasa ara (terhad el dan
o (T) ara aia riil sa k
a tan ran n ap Total
dalam n n Lanju
(S) (To target Nilai
% (TS) (P) t
S) sasa prog
ran) ram
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2.2. UKM PENGEMBANGAN
2.2.6 PELAYANAN KESEHATAN INDERA
  2.1.6.1 Mata    

1.
Penemuan Tida
dan oran k
70% 417 250 195 47 78.2
penanganan g terca
kasus pai
refraksi
 
2.
Penemuan Tida
kasus kasu k
65% 417 208 198 47 95
penyakit s terca
mata di pai
puskesmas
3.
Penemuan Tida
kasus buta oran 69 20 192 k
35 % 17 15
katarak pada g 20 78 0 terca
usia di atas pai
<45 tahun
4.
Pen
Penyuluhan Terc
90% yulu 12 11 11 92 100
kesehatan apai
han
mata

5.Pelayanan oran 41 Terc


30% 83 73 18 88
rujukan mata g 7 apai

2.1.6.2 Telinga
1.Penemua 12% oran 38 45 15 40 99 Terca
n kasus g 1 pai
rujukan ke
spesialis di
puskesmas
melalui
pemeriksaa
n fungsi
pendengran
2.Penemua
n kasus
Terc
penyakit
apai
telinga di Kas 38 15
puskesmas 35% us 1 2 151 40 99
3.Penemua Tida
n kasus k
serumen Oran 38 22 Terc
prop 55% g 1 8 208 54 91 apai

3.1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Capaian Masalah
No UPAYA Target
a. Upaya kesehatan mata
 Penemuan dan penanganan 70% 47% Masih ada
kasus refraksi 23% kasus
refraksi
belum di
temukan
dan di
tangani

 Penemuan kasus buta katarak 35% 17% Masih ada


pada usia > 45 tahun. 18% kasus
buta
katarak
yang belum
di temukan
b. Upaya kesehatan telinga 55% 54% Masih ada
1% kasus
 Penemuan kasus seruman serumen
prop. prop yang
belum di
temukan
RUMUSAN MASALAH
1. Masih ada 23% kasus refraksi belum di temukan dan belum di tangani
2. Masih ada 18% kasus buta katarak yang belum ditemukan
3. Masih ada 1 % kasus serumen prop yang belum di temukan

3.2. MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH


Prioritas masalah Program Kesehatan Indra di UPT Puskesmas
Trajeng Kota Pasuruan Tahun 2018 yaitu:
Kriteria
No. JENIS MASALAH Juml Rangking
U S G
1. Penemuan dan penanganan kasus refraksi
4 4 3 11 1
2. Penemuan kasus buta katarak pada usia > 4 3 2 9 2
45 tahun
3. Penemuan kasus seruman prop. 4 2 1 7 3

3.3 MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH


1. Masih ada 23% kasus refraksi belum di temukan dan belum di tangani di Wilayah
UPT Puskesmas Trajeng Tahun 2018:
a. Petugas belum mengikuti pelatihan pemeriksaan kelainan refraksi
b. Keterbatasan tenaga
c. Sumber data terbatas
d. Tempat terbatas untuk alat pemeriksaan mata
2. Masih ada 18% kasus buta katarak yang belum ditemukan di wilayah UPT
Puskesmas Trajeng Tahun 2018
a. Data hanya dari kunjungan dalam gedung
b. Petugas terbatas
c. Penegakan diagnose kurang
3. Masih ada 1 % kasus serumen prop yang belum di temukan di wilayah UPT
Puskesmas Trajeng Tahun 2018
a. Petugas terlalu pasif
b. SDM dan beban kerja tidak seimbang
c. Tersedia alat tetapi belum maksimal dalm penggunaanya
Penemuan dan Penanganan kasus Refraksi :

MANUSIA METODE

Petugas belum
mengikuti pelatihan
pemeriksaan
Diagnosis belum spesifik
kelainan refraksi
Sumber data
terbatas
Keterbatasan
tenaga

Capaian Penemuan
dan penanganan
Belum ada alat kasus refraksi
pemeriksaan
mata Dana terbatas

SARANA
DANA
LINGKUNGAN
Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun:

MANUSIA
METODE
Data hanya dari
kunjungan dan dari
dalam gedung.

Diagnosis
selalu berubah
Petugas sangat terbatas rubah

Capaian Penemuan
kasus buta katarak
usia >45 tahun

SARANA
DANA
LINGKUNGAN
Penemuan kasus serumen prop:

MANUSIA
METODE

pasif

SDM dan Beban kerja


tidak seimbang

Capaian Penemuan
kasus serumen prop
tersedia alat untuk
membersihkan serumen Dana terbatas,
tapi tidak maksimal diprioritaskan untuk
program wajib

SARANA
DANA
LINGKUNGAN
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Ket
Masalah
1 Capaian a. Sumber data masih sekedar kunjungan dalam gedung a. Koordinasi dengan petugas luar gedung lainnya
Penemuan dan skreening UKS seperti posyandu, posbindu, prolanis dan UKK
kasus dan b. Dalam pemberian diagnosa belum spesifik. dalam penemuan kasus.
penanganan b. Koordinasi dengan petugas terkait dalam
kasus refraksi. c. SDM terbatas. penetapan diagnosa.
c. Memberdayakan kader kesehatan dalam penemuan
kasus.
2 Capaian a. Kegiatan masih terbatas, hanya menunggu data a. Membina kerjasama dengan kader kesehatan
Penemuan kunjungan dan data dari program luar gedung lainnya. dalam penemuan kasus.
kasus buta b. Dalam penetapan diagnosa selalu berubah-rubah. b. Koordinasi dengan petugas terkait.
katarak pada c. SDM terbatas. c. Memberdayakan kader kesehatan dalam penemuan
usia > 45 tahun. kasus.
3 Capaian a. Kegiatan bersifat pasif, hanya mengambil data dari a. Memberdayakan kader kesehatan dalam penemuan
Penemuan kunjungan dalam gedung dan skreening sekolah. kasus.
kasus seruman b. Dana terbatas, diprioritaskan untuk program wajib. b. Melampirkan pendanaan tiap ada pengajuan.
prop. c. Tidak tersedia alat untuk membersihkkan serumen. a. Mengajukan pengadaan alat untuk membersihkan
serumen.
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA (RUK)

Kebutuh
Upaya Waktu
Target Penanggu an Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehata Kegiatan Tujuan Sasaran Mitra kerja Pelaksa
Sasaran ng jawab sumber Anggaran Kinerja Pembiayaan
n naan
daya
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)   (10) (11) (12)
Screening Mendeteksi Siswa Siswa Pelaksana 1 Kali Guru UKS, Juli Tidak ada 100%
refraksi secara dini sekolah sekolah program terlaksan
mata kesehatan a Tidak Ada
mata Biaya
Screening Mendeteksi Siswa Siswa Pelaksana 1 Kali Guru UKS, Septem Tidak ada 100%
Telinga secara dini sekolah sekolah program ber terlaksan
kesehatan a Tidak Ada
Indera
telinga Biaya
Screening Mendeteksi Masyar Masyarakat Pelaksana 1 Kali kader, Januari Tidak ada 100%
Katarak secara dini akat pra usia 45 program petugas s/d terlaksan
kesehatan lansia tahun ke lansia, Novemb a
mata untuk dan atas petugas er
menghindari lansia bindu Tidak Ada
buta katarak Biaya
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil kinerja program kesehatan Indra di wilayah Puskesmas
Trajeng, tahun 2018 terdapat 3 masalah, yaitu 1, Cakupan Penemuan dan
penanganan kasus refraksi (99% ), 2. Cakupan penemuan kasusu buta
katarak pada usia >45 tahun (6%), 3. Cakupan penemuan kasus serumen
prop (64%). Adapun beberapa hal yang dapat menyebabkan hal tersebut
adalah faktor SDM dan sumber dana Puskesmas masih kurang sehingga
mempengaruhi keberhasilan kinerja puskesmas.

5.2. Saran
Peran serta pihak terkait samgat diharapkan untuk menunjang
terselengara dan tercapainya kesehatan indra yang lebih mkasimal. Termasuk
fasyankes lain baik di dalam maupun di luar wilayah UPT Puskesmas Trajeng,
sosialisasi sistem BPJS, serta penyuluhan tentang kesehatan Indra di
masyarakat baik secara personal maupun kelompok perlu ditingkatkan dalam
meningkatkan keberhasilan Program Kesehatan Indra di Puskesmas Trajeng
Kota Pasuruan Tahun 2020 . Selain itu kepekaan dan ketelitian petugas
dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat perlu
diasah kembali agar mendapatkan data yang lengkap dan lebih akurat.
HASIL IDENTIFIKASI SURVEY KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT
TAHUN 2019
KESEHATAN INDERA
1 Masyarakat membutuhkan deteksi Dilakukan deteksi dini diposyandu
dini katarak diposyandu lansia lansia
2 Masyarakat membutuhkan deteksi Dilakukan deteksi dini kesehatan mata
dini kesehatan mata disekolah disekolah

Anda mungkin juga menyukai