Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PERENCANAAN SISTEM TENAGA LISTRIK

1. Jurnal pertama : Optimalisasi Energi Terbarukan pada Pembangkit Tenaga Listrik dalam
Menghadapi Desa Mandiri Energi di Margajaya (JURNAL ILMIAH
SEMESTA TEKNIKA Vol. 15, No. 1, 22-34, Mei 2012)
2.Jurnal kedua : PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK KINCIR ANGIN
MENGGUNAKAN GENERATOR DINAMO DRILLINI TERHADAP
EMPAT SUMBU HORIZONTAL (VOLUME 3, NO. 1, APRIL 2018)
3. Jurnal ketiga : Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida(Energi Angin Dan
Matahari) Menggunakan Hybrid Optimization Model For Electric
Renewables (HOMER). ( JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 145-
150)

NAMA MAHASISWA : DAVID MANURUNG


NIM :5182131009
DOSEN PENGAMPU : Dr. SUKARMAN PURBA, S.T, M. Pd

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jurnal 1 : Masalah lingkungan dan ekonomi merupakan alasan di balik dorongan yang cepat akan
pemanfaatan energi terbarukan di seluruh dunia. Selain untuk mengatasi hambatan secara ekonomi
dan komersial, pemanfaatan sumber energi terbarukan sesuai dengan tujuan atau goal yang ditetapkan
oleh sebagian negara yang ingin memaksimalkan potensi energi terbarukan di wilayahnya dengan
biaya murah.
Energi listrik merupakan salah satu energi primer yang tidak dapat dilepaskan
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di sektor rumah tangga, instansi
pemerintah maupun industri. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan bertambahnya
penggunaan peralatan yang menggunakan listrik mengakibatkan kebutuhan energi listrik
meningkat pesat.

Jurnal 2 :
Peningkatan kebutuhan energi listrik terjadi akibat pertambahan penduduk yang
tinggi, tetapi hal ini tidak seimbang dengan peningkatan penyediaan tenaga listrik,
sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat. Masyarakat Indonesia tergantung pada
pasokan PLN, tidak hanya untuk kebutuhan penerangan tetapi juga untuk mendukung
kegiatan ekonomi. Pembangkit listrik yang dimiliki oleh PLN secara umum menggunakan
energi yang termasuk tidak terbaharui, untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang
terus meningkat itulah, diperlukan pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada.
Dengan menggunakan kincir angin, energi angin yang berhembus dapat diubah
menjadi energi listrik yang sangat bermanfaat.Hal ini memotifasi penulis untuk
memanfaatkan alternator sebagai pembangkit listrik tenaga angin tipe horizontal. Maka dari
itu kami merancang alat Pembangkit Listrik Kincir Angin Menggunakan Generator Dinamo
Drillini untuk dikenalkan pada masyarakat luas bahwa energy angin bisa dijadikan sebuah
alternatif untuk dijadikan sebuah pembangkit listrik.

Jurnal 3 :
Kebutuhan akan energi semakin besar seiring dengan pertambahan penduduk
dan meningkatnya aktifitas masyarakat. Pertambahan ini harus diimbangi dengan
penambahan sumber-sumber energi baru. Sebagian besar energi yang kita gunakan
sekarang berasal dari fosil, tidak bisa diperbaharui dan akan habis jika kita gunakan secara
terus menerus. Sehingga manusia dituntut untuk mencari sumber-sumber energi lain yang
sedapat mungkin sumber energi tersebut dapat diperbahurui atau terbarukan (Leksono,
2010).
Sumber energi terbarukan diharapkan memiliki peran aktif dalam skenario
diversifikasi energi di masa yang akandatang. Karena sumber energi ini bersifat ramah
terhadap lingkungan dan memiliki cadangan yang tidak pernah habis. Sebagai contoh
energi matahari, yang merupakan akar dari semua bahan bakar fosil dan sumber energi
terbarukan lainnya, dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif dan ketersediaannya
juga sangat memadai. Selain itu, energi angin merupakan sumber energi alternatif yang
sangat potensial untuk dikembangkan.

1. Tujuan Penelitian
Jurnal 1 :
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Merancang Desa Mandiri Energi berbasis energi terbarukan di Desa Margajaya
2. Merancang sistem model Grid Connected dengan memanfaatkan radiasi
sinar matahari, aliran sungai dan limbah sisa perkebunan kelapa sawit.
3. Menentukan konfigurasi sistem yang paling optimal, dilihat dari biaya produksi
energi, dan ketersediaan sumber energi terbarukan, dan keandalan sistem.
4. Menganalisis karakteristik daya keluaran yang dihasilkan oleh model sistem yang
optimal, berdasarkan hasil konfigurasi sistem yang optimal oleh HOMER.

Jurnal 2 :
Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
1) Mengetahui cara kerja pembangkit listrik tenaga kincir angin sehingga
menghasilkan energi listrik.
2) Memperoleh hasil ukur tegangan dari tiap jumlah penggunaan kincir angin.
3) Memperoleh hasil ukur output pada saat diberi beban dan penyimpanan.
4) Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pemanfaatan energi angin dalam
pembangkit listrik.

Jurnal 3 :
Pengembangan energi terbarukan dapat digunakan untuk mengurangi
ketergantungan terhadap energi listrik yang berasal dari pembangkit listrik dengan bahan
bakar fosil, seperti minyak diesel dan minyak bakar.

2. Teori dan Hasil-Hasil Penelitian


Jurnal 1 :
Sistem Pembangkit Listrik Hybrid
Sumber energi terbarukan memiliki potensi yang besar bila dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi listrik, yang dapat dipakai di daerah-daerah yang terisolir dengan
menggunakan sistem pembangkit hybrid. Sistem pembangkit hybrid didesain untuk
memproduksi energi listrik. Sistem ini terdiri dari beberapa unit pembangkit seperti PV,
turbin angin, mikrohidro, dan generator.
Ukuran sistem pembangkit hybrid bervariasi, mulai dari sistem yang mempunyai
kapasitas untuk mensuplai satu atau beberapa rumah, hingga sistem dengan kapasitas yang
sangat besar yang cukup untuk mensuplai jaringan listrik penduduk di daerah terpencil.
Penggunaan sistem pembangkit hybrid mengurangi penggunaan bahan bakar yang mahal,
memungkinkan dilakukannya produksi energi listrik yang bersih dan ramah lingkungan
serta meningkatkan standar hidup masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
HOMER
HOMER (Hybrid Optimization Model for Electric Renewables), merupakan software
optimasi model sistem tenaga listrik mikro. HOMER mensimulasikan sistem operasi dari
sebuah sistem berdasarkan perhitungan masing-masing energi untuk 8.760 jam dalam 1
tahun. HOMER membandingkan beban listrik dan thermal dalam satu jam untuk energi
yang dapat disuplai oleh sistem pada waktu tersebut. Jika sistem memenuhi beban
sepanjang tahun, HOMER memperkirakan biaya siklus hidup dari sistem, menghitung
biaya modal, penggantian, operasi dan pemeliharaan, bahan bakar dan bunga.
Setelah mensimulasikan semua kemungkinan konfigurasi sistem, HOMER
menampilkan daftar kelayakan sistem, yang diurutkan berdasarkan lifecycle cost. Sistem
dengan biaya terendah berada di bagian atas dari daftar sehingga dapat dengan mudah
ditemukan dan juga daftar dari kelayakan sistem lainnya dapat dicari.
Hasil penelitian :
1. Berdasarkan hasil optimisasi energi terbarukan untuk pembangkit listrik hybrid, jumlah
energi listrik yang dihasilkan oleh model sistem hybrid ini dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik di Desa Margajaya.
2. Sistem hybrid dengan konfigurasi yang optimal terdiri dari sistem mikrohidro, biomassa
dan grid.
3. Sistem optimal menunjukkan bahwa energi listrik yang dihasilkan dapat disalurkan ke
grid (PLN), sehingga dapat menjadi pemasukan kas di Desa Margajaya.
4. Tujuan utama untuk membentuk Desa Margajaya sebagai Desa Mandiri Energi secara
model dan simulasi telah terpenuhi dikarenakan desa tersebut dapat menghasilkan
energi listrik sebesar 95% dari total 100% konsumsi energi listrik.

Jurnal 2 :
Secara geografis , Indonesia berpotensi untuk mengembangkan pembangkitan listrik
energi alternatif terbarukan tersebut. Salah satunya adalah energi angin yang berhembus
relatif stabil sepanjang tahun dengan rata-rata kecepatan 5 m/detik. Dengan menggunakan
kincir angin, energi angin yang berhembus dapat diubah menjadi energi listrik yang sangat
bermanfaat. Maka dari itu kami merancang alat Pembangkit Listrik Kincir Angin
Menggunakan Generator Dinamo Drillini untuk dikenalkan pada masyarakat luas bahwa
energy angin bias dijadikan sebuah alternatif untuk dijadikan sebuah pembangkit listrik.
Hasil Penelitian :
1) Cara kerja alat ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar generator, kemudian dari
putaran kincir ini yang akan memutar dinamo drill mengubah energi mekanik menjadi
energi listrk.
2) Dari sampel pengujian penggunaan kincir angin dengan kecepatan kipas angin high,
diperoleh tegangan paling tinggi sebesar 4,93 volt.
3) Pengukuran pada output step up,pada saat diberi beban dan penyimpanan diperoleh
daya sebesar 2,795 watt dengan kecepatan angin high.
Jurnal 3 :
Penelitian ini penulis memodelkan Pembangkit Listrik Hibrida dari energi matahari
dan angin, serta didukung oleh diesel generator sebagai tenaga sekunder dan baterai
sebagai media penyimpan energi. Sumber energi tersebut disimulasikan dalam suatu sistem
untukmenentukan sistem yang paling optimal dalam menyediakan energi listrik.
Komponen pembangkit listrik hibrida dimodelkan dan disimulasikan dengan model
HOMER. HOMER dapat mensimulasikan dan mengoptimalkan sistem pembangkit listrik
baik pada kondisi stand-alone maupun grid-connected.
Hasil Penelitian:
Simulasi berdasarkan software HOMER menunjukkan potensi radiasi matahari yaitu
sebesar 8,073 kwh/m2 setiap hari dan potensi energi angin sebesar 2,3 m/s. Nilai NPC
tertinggi sebesar $171,447 dan terendah sebesar $61,811. Nilai COE tertinggi sebesar 1.663
$/kWh dan terendah sebesar 0.599 $/kWh.

B. METODE
1. Subjek Penelitian
Jurnal 1 : Desa Margajaya, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi
Bengkulu.
Jurnal 2 : Di Indonesia (tidak dicantumkan tempat penelitiannya secara spesifik).
Jurnal 3 : Di Laboratorium Instrumentasi dan Energi Terbarukan Program Studi Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi.

2. Teknik Pengumpulan Data


Jurnal 1 : Menggunakan metode observasi.
Jurnal 2 : Menggunakan metode observasi.
Jurnal 3 : Menggunakan metode observasi.

3. Alat Pengumpulan
Data Jurnal 1 : Lembar
observasi. Jurnal 2 : Lembar
observasi. Jurnal 3 : Lembar
observasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Jurnal 1 :
Informasi Umum
Desa Margajaya secara geografis terletak antara 101032’ – 10208’ BT dan 2015’ – 4000’
LS, dengan luas wilayah 5.548,54 km2. Secara administrasi ibukota kabupatennya adalah
Argamakmur, yang terdiri dari 18 kecamatan, dengan batas wilayah kabupaten yaitu:
 Sebelah Utara : Kabupaten Muko Muko
 Sebelah Selatan : Kabupaten Sluma dan Kota Bengkulu
 Sebelah Timur : Provinsi Jambi, Kabupaten Lebong dan Kepahiang
 Sebelah Barat : Samudra Indonesia

Beban Listrik
Berdasarkan wawancara dengan masyarakat Desa Margajaya, dihasilkan daftar dan
pola beban listrik sehari-hari.

Gambar 4 menunjukkan profil beban di Desa Margajaya dengan beban puncak 37


kW. Dari Gambar 4 terlihat bahwa beban puncak terjadi pada pukul 20.00-21.00. Hal ini
dikarenakan pada jam-jam tersebut warga Desa Margajaya sebagian besar berada di
kediamannya masing-masing.

Radiasi matahari
Data yang diperoleh dari http://eosweb.larc.nasa.gov, digunakan sebagai sumber
informasi radiasi matahari di Desa Margajaya. Data diperoleh dengan memasukkan letak
koordinat Desa Margajaya di website National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Rata-rata radiasi matahari di daerah ini adalah 4,784 kWh/m2/hari. Clearness index di
Daerah ini cukup baik, variasi intensitas radiasi bulanan juga sangat kecil.
Potensi mikrohidro
Survei lapangan dilakukan untuk memperoleh parameter-parameter yang
diperlukan dalam merancang sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dari Sungai
Bintuhan di Desa Margajaya. Beberapa metode dilakukan untuk mengukur karakteristik air
sungai. Debit air diperoleh melalui pengukuran menggunakan metode pelampung (Float
Area Method).

Perancangan Sistem
Perancangan sistem dilakukan menggunakan software HOMER. Komponen sistem
yang digunakan terdiri dari PV array, biomassa, converter, hydro, battery bank dan grid.

Dalam sistem hybrid pada Gambar 8 primary load yang disuplai oleh sistem hybrid
yang terdiri dari PV Array, Biomassa dan mikrohidro. Adanya grid dimaksudkan apabila
sistem hybrid di Desa Margajaya mengalami kondisi defisit energi listrik, grid dapat
mensuplai energi listrik ke Desa Margajaya dengan kata lain Desa Margajaya membeli
listrik dari grid dalam hal ini adalah PLN. Begitu pun sebaliknya apabila sistem hybrid di
Desa Margajaya mengalami surplus energi listrik, Desa Margajaya dapat menjual energi
listriknya ke grid (PLN).

Hasil Simulasi
HOMER dapat mengakomodasi perubahan profil beban listrik setiap bulan. Profil
beban listrik di Desa Margajaya pada Gambar 4 digunakan untuk mensimulasikan beban
listrik sepanjang tahun. Profil beban merupakan perkiraan penggunaan beban pada setiap
rumah. Beban listrik yang digunakan di dalam sistem akan diasumsikan memiliki random
variability harian sebesar 20%. Hasil simulasi penggunaan beban listrik dapat dilihat pada

Gambar 9.
Berdasarkan hasil simulasi yang terlihat pada Gambar 9, rata-rata energi listrik
perhari yang digunakan sebesar 415 kWh/ hari, rata-rata beban listrik sebesar 17,3 kW dan
beban puncak yang mungkin terjadi adalah sebesar 65,3 kW dalam satu tahun, sehingga
faktor beban yang merupakan perbandingan antara rata-rata beban listrik dan beban
puncak adalah 0,265.

Analisis Ekonomi
Total NPC pada sistem hybrid ini adalah 25.192 US$ . Biaya bahan bakar pada sistem
adalah US$ 0, dikarenakan sistem tidak menggunakan bahan bakar minyak. Sistem
mendapatkan keuntungan dari penjualan energi listrik ke grid sebesar US$153.526. Harga
jual listrik optimal adalah US$0,013 /kWh. Jika dibandingkan dengan tarif dasar listrik
(TDL) PLN tahun 2012 sebesar US$ 0,080/kWh (www.pln.co.id), harga jual listrik sistem ini
lebih rendah US$ 0.067/kWh. Hal ini menunjukkan bahwa harga jual sistem Pembangkit
Hybrid sangat kompetitif dibandingkan dengan harga jual listrik dari PLN. Selain itu, harga
jual yang tinggi ke grid (PLN) sangat menguntungkan apabila sistem ini diimplementasikan
di Desa Margajaya. Menurut Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI
tentang harga pembelian tenaga listrik oleh PLN, dari pembangkit tenaga listrik yang
menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah, harga kelebihan tenaga listrik
adalah sebesar US$0,116/kWh.

Jurnal 2 :
a. Hasil Pengukuran Tegangan Penggunaan Jumlah Turbin
Tabel 3. Hasil pengukuran tegangan penggunaan jumlah turbin
Jumlah Tegangan (Volt)
turbin Angin Angin Angin High
Low Medium
1 turbin 0,36 0,61 0,76
2 turbin 0,95 1,2 1,44
3 turbin 1,13 1,61 1,91
4 turbin 1,42 1,8 2,46
Tabel 3 .menjelaskan pada saat pengukuran dengan angin low memperoleh
tegangan sebesar 0,36 volt dengan menggunakan satu turbin, dua turbin 0,95 volt, tiga
turbin 1,13 volt, dan empat turbin 1,42 volt. Dengan sumber angin medium memperoleh
tegangan sebesar 0,61 volt dengan menggunakan satu turbin, dua turbin 1,2 volt, tiga turbin 1,61
volt, dan empat turbin 1,8 volt.Terakhit dengan angin high memperoleh tegangan sebesar 0,76
volt dengan menggunakan satu turbin, dua turbin 1,44, tiga turbin 1,91 volt dengan menggunakan
tiga turbin, dan 2,46 volt dengan menggunakan empat turbin.
b. Hasil Pengukuran Sampai Di Output Step Up Pada Saat Diberi Baterai (Penyimpanan)
Dan Beban Lampu
1) Pada Saat Diberi Baterai
Tabel 4. Output Pada Saat Diberi Baterai (Penyimpanan)

Tabel 4 .menjelaskan pada saat mulai diberi sumber angin tingkat low menghasilkan
arus sebesar 0,438A dan tegangan sebesar 4,88 V, pada saat diberi sumber angin tingkat
medium menghasilkan arus sebesar 0,466 A dan tegangan 4,91 V, terakhir pada saat diberi
sumber angin tingkat high menghasilkan arus sebesar 0,492 A dan tegangan 4,95 V.

2) Pada Saat Diberi Beban Lampu


Tabel 5. Output Pada Saat Diberi Beban Lampu LED USB

Tabel.5. menjelaskan pada saat mulai diberi sumber angin tingkat low menghasilkan
arus sebesar 0,552A dan tegangan sebesar 5,32 V, pada saat diberi sumber angin tingkat
medium menghasilkan arus sebesar 0,556 A dan tegangan 5,44 V, terakhir pada saat diberi
sumber angin tingkat high menghasilkan arus sebesar 0,558 A dan tegangan 5,49 V.

3) Pada Saat Diberi Baterai dan Beban Lampu LED USB


Tabel 6. Output Pada Saat Diberi Baterai (penyimpanan) dan beban Lampu LED USB

Tabel 6.menjelaskan pada saat mulai diberi sumber angin tingkat low menghasilkan
arus sebesar 0,559A dan tegangan sebesar 4,85 V, pada saat diberi sumber angin tingkat
medium menghasilkan arus sebesar 0,564 A dan tegangan 4,89 V, terakhir pada saat diberi
sumber angin tingkat high menghasilkan arus sebesar 0,567 A dan tegangan 4,93 V.
Jurnal 3 :
Perancangan Sistem PLH
Penelitian ini sistem tenaga hibrida dimodelkan berdasarkan ketersediaan dan
potensi energi terbarukan yang tersedia. Sistem energi hibrida dimodelkan terdiri dari
turbin angin, panel PV didukung oleh Diesel generator sebagai tenaga sekuder dan baterai
sebagai media penyimpan. data dari berbagai parameter seperti potensi sumber daya
matahari dan angin, profil beban kebutuhan daya listrik dan keterangan komponen dari
berbagai parameter, yaitu ukuran, jumlah dan biaya turbin angin, panel PV, generator
diesel, baterai, konverter telah diambil dari berbagai sumber untuk dimasukan dalam skema
perencenaan sistem hibrida.

Pada penelitian ini harga bahan bakar generator digunakan harga jual solar industri
Sumatera berdasarkan harga jual pertamina periode April 2012 ditambah pajak dan biaya
tranportasi. Maka biaya bahan bakar yang dimasukan dalam simulasi sebesar $1.15/liter.
Biaya pengadaan, pergantian dan O&M generator diesel dapat dilihat pada Tabel 1.
Penyediaan energi listrik yang sesuai dengan kebutuhan pemakaian, pembangkit
listrik tenaga matahari dan angin tidak dapat melayani beban secara langsung sesuai
kebutuhan, oleh karenanya untuk menyempurnakan hal tersebut dibutuhkan media
penyimpanan arus listrik berupa baterai untuk menyuplai listrik yang sesuai kebutuhan.
Baterai yang dipilih dengan tegangan 4 V dengan kapasitas 1,900Ah (7,6 kWh), biaya
pengadaan , pergantian dan biaya O&M yang dimasukan dalam simulasi. Konverter yang
digunakan dapat befungsi sebagai inverter dan rectifier sesuai arus listrik, dalam silmulasi
ini dimasukan konverter antara 0 – 25 kW.
HOMER mensimulasikan data dengan mengkonfigurasi semua input dari kombinasi
tiap komponen, dengan melakukan ratusan atau bahkan ribuan kombinasi untuk
mencocokan kalkulasi terbaik sesuai permintaan. Simulasi yang dilakukan HOMER dengan
memastikan pembangkit listrik memberikan daya yang cukup sesuai permintaan hal ini
dilakukan untuk menentukan kelayakan dari sistem. Sistem ini juga disimulasikan dalam
rangka mengevaluasi karakteristik operasional, produksi energi listrik tahunan, Beban
listrik tahunan yang harus dipenuhi, kelebihan listrik, fraksi energi terbarukan, kekurangan
kapasitas dan beban listrik yang belum terpenuhi.
Hasil Simulasi
a). Beban Listrik
HOMER dapat mengakomodasi perubahan profil beban listrik untuk setiap
bulannya. Namun demikian, profil beban listrik untuk daerah tropis dapat dianggap sama
untuk setiap bulannya. Hal ini disebabkan tidak adanya perbedaan iklim yang sangat
berbeda dalam periode satu tahun. Rata-rata energi listrik yang digunakan adalah 22,1 kWh
setiap hari. Rata-rata beban listrik adalah 0.922 kW dan beban puncak yang mungkin terjadi
adalah 0.998 kW dalam satu tahun. Dengan demikian, faktor beban, yang merupakan
perbandingan antara rata-rata beban listrik dan puncak adalah 0.923.

b). Kecepatan Angin

Gambar 6. Fungsi distribusi kecepatan angina

Gambar 7. Profil kecepatan angin per jam

Pada Gambar 6 terlihat bahwa kecepatan angin yang sering terjadi berkisar antara 1-
2 m/s dan kecepatan angin pada kisaran 1-1.5 m/s memiliki frekuensi terbesar, sedangkan
kecepatan angin sebesar 3 m/s yang merupakan syarat minimum turbin angin untuk dapat
mulai berputar masih sangat mungkin terjadi. Hal ini juga terlihat dalam Gambar 7 bahwa
kecepatan angin yang dapat memenuhi syarat kecepatannya di atas 3 m/s hanya pada bulan
Juli, Agustus dan September. Kecepatan angin semakin tinggi dimulai dari dini hari dan
terus meningkat sampai sore hari dan akan menurun lagi pada waktu menuju tengah
malam.

c). Radiasi Matahari


HOMER melakukan simulasi radiasi matahari dengan cara yang berbeda dengan simulasi
kecepatan angin. Di dalam simulasi radiasi matahari, HOMER memerlukan informasi
tentang garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude) dari suatu daerah. Berdasarkan
informasi ini, HOMER menghasilkan pola radiasi matahari seperti pada Gambar 8 dan
Gambar 9.

Gambar 8. Fungsi distribusi radiasi matahari


Gambar 9. Profil radiasi matahari per jam

Pada Gambar 8 memperlihatkan radiasi matahari sebesar 0,05 kwh/m2 , memiliki


frekuensi yang sangat besar jika dibandingkan dengan nilai-nilai radiasi matahari lainnya.
Hal ini dijelaskan pada Gambar 9 yang memberikan gambaran bahwa radiasi matahari
hanya ada pada siang hari tidak ada pada malam hari. Besar radiasi matahari mulai ada
pukul 06.00 dan akan terus meningkat sampai pukul 12.00 dan selanjutnya akan turun lagi
sampai pukul 18.00.
Hasil simulasi sistem yang paling optimal dapat dilihat pada Gambar 10.
Konfigurasi teroptimal ini juga dapat dilihat pada berbagai situasi yang berbeda seperti
harga solar dan intensitas matahari yang berbeda, konfigurasi teroptimal pada saat harga
solar $1/liter berbeda dengan konfigurasi saat harga solar $1,5/liter.

Gambar 10. Kapasitas sistem optimal

Konfigurasi sistem pembangkit yang paling optimal adalah NPC-nya paling kecil,
bukan COE (Cost of Energy).NPC (Net Present Cost)merupakan nilai saat ini dari semua biaya
yang muncul selama masa pakai dikurangi semua pendapatan yang diperoleh selama masa
pakai.Sedangkan COE (Cost of Energy) merupakan rata-rata per kWh dari energi listrik yang
dihasilkan oleh sistem.
Tabel 3 Kapasitas Sistem Optimal

sistem optimal Kapasitas


Komponen sistem 7.80 kW
Photovoltaic (PV) 10 baterai 1,900
Ah(7.6 kWh) 4
Baterai
Volt
Konverter 7 kW
Tabel 3 menunjukkan bahwa sistem hibrida solar-wind akan dapat optimal melayani
beban listrik dengan menggunakan photovoltaic (PV) array sebesar 7.80 kW. Selain itu, untuk
meningkatkan kontinuitas pelayanan listrik sistem juga memerlukan 20 buah baterai
sebagai penyimpan energi dengan spesifikasi 1,900 Ah(7.6 kWh) dengan tegangan 4 Volt.
Energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin dan panel surya disimpan dalam baterai
dan selanjutnya digunakan untuk melayani beban listrik arus bolak-balik (AC). Untuk
menjalankan fungsi ini sistem hibrida memerlukan konverter sebesar 7 kW.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pembangkit listrik merupakan suatu alat yang berskala besar untuk dapat
memproduksi dan membangkitkan energi listrik yang kemudian dapat disalurkan dan
digunakan masyarakat. Ketika telah mengetahui dan memahami secara sederhana
mengenai beragam pembangkit tentu perlunya pemahaman terhadap pemnfaatan tenaga
listrik yang baik dan efisien. Terutama bagi konsumen rumah tangga perlu dalam
menghemat serta memnfaatkan dengan efisien karena hal tersebut merupakan bagian dari
peduli lingkungan. Karena banyak hal yang akan dirugikan apabila konsumen tidak
menggunakan dengan baik serta efisien.

B. SARAN
Demikianlah Critical Journal Review Pembangkit Tenaga Listrik. Semoga dapat
bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca khususnya penulis.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam kepenulisan, kata dan kalimat yang kurang
dimengerti. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran agar kedepannya makalah
ini dapat memperbaiki segala kesalahan dan kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Agus Setiawan, Y. Z. (2008). Design, economic analysis and environmental


considerations of mini-grid hybrid power system with reverse osmosis desalination plant for
remote areas. Elsevier, 34(0960-1481 – see front matter 2008 Elsevier Ltd. All rights reserved.),
374-383.

Kunaifi. (2010). PROGRAM HOMER UNTUK STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT


LISTRIK HIBRIDA DI PROPINSI RIAU. Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasIF 2010),
UPN ”Veteran” Yogyakarta, 18.

Meng, X.-l. (2011). Feasibility Analysis of Renewable Power Supply System for Remote
SuoNanDaJie Protect Station. IEEE Computer Society(978-0-7695- 4501-1/11 $26.00 © 2011
IEEE), 148.

Andika, Markus Nanda,T.A, dkk. (2007). Rancang Bangun Mesin Kincir Angin Sumbu
Horizontal Bersudut Banyak. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Bustomi, Akhwan. (2010). Simulasi Konversi Angin Menjadi Energi Listrik Pada Turbin
Angin Sumbu Horizontal Dengan Menggunakan Matlab. Malang.

Daryanto Y. (2007). Kajian Potensi Angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Yogyakarta.
Daryanto, Y. 2007. Kajian Potensi Angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu.
BalaiPPTAGG-UPT-LAGG.Yogyakarta.

Fresis, Leon and Infield, David.2008. Reneweble Energi in Power System. West Sussex: Jhon
Wiley and Son, Ltd. Publication

Fung C. C., W. Rattanongphisat dan C. Nayar. 2002. A Simulation Study on the Economic
Aspects of Hybrid Energy System for Remote Island in Thailand, Proceedings of 2002 IEEE Region
10 Conference on Computer, Communication, Control and Power Engineering 3(3):1966-1969

Herlina.2009. Analisa Dampak Lingkungan dan Biaya Pembangkitan Listrik Tenaga Hibrida
Di Pulau Sebesi Lampung Selatan.Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai