Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1): 23 - 28

ISSN : 0852-3681
E-ISSN : 2443-0765
©Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/

Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kamb-


ing Peranakan Etawah jantan di Kabupaten Klaten
Andi Victori, Endang Purbowati dan C. M. Sri Lestari

Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro


Kompl. drh. R. Soejono Koesoemowardojo-Tembalang, Semarang Kode Pos 50275

andivictory12@gmail.com

ABSTRACT: The objective of the research was to determine the relationship between
body weight and body measurement of Peranakan Etawah (PE) goat male at different
age in Klaten Regency. The research was conducted in District Karangnongko and Ke-
malang. The research used 98 male goats aged 0-60 months and the data were analyzed
using correlation and regression. The study found a very positive relationship between
the chest girth, the body length, shoulders height, chest depth and body weight on goats
aged 0-6 months until 12-24 months of age. Another findings were goats with 24-36
months of age had a very positive relationship between chest girth and the body length
with body weight, while shoulders height and chest depth had a positive correlation
with body weight. A very positive relationship was also found on the chest girth with
body weight of goats with age of 36-60 months, while other body measurements had a
very low positive relationship. The study concluded that chest girth had a close correla-
tion with body weight of the PE goat.

Keywords: Body measurements, body weight, Peranakan Etawah

PENDAHULUAN tahui bobot badan ternak yang sesungg-


Peternakan kambing merupakan uhnya. Ukuran-ukuran tubuh menjadi
salah satu usaha peternakan yang umum penting diketahui sebagai kriteria dalam
dilakukan oleh peternak rakyat baik mendapatkan bobot badan ternak secara
sebagai pekerjaan sampingan maupun efisien dan akurat. Menurut Isroli
sebagai pekerjaan pokok. Penentuan (2001), ukuran tubuh mempunyai sum-
produksi kambing pedaging bisa dil- bangan penting untuk memperkirakan
akukan melalui penimbangan untuk bobot tubuh ternak yang cukup besar
mengetahui bobot badan ternak tersebut yaitu ±90% dari bobot badan ternak se-
sehingga peternak dapat menentukan benarnya, karena tubuh ternak diibarat-
harga jual ternak yang dipelihara. kan sebuah silinder.
Peternak atau pedagang yang Trisnawanto dkk. (2012) menya-
curang terkadang memberikan pakan takan bahwa nilai dari ukuran–ukuran
sebanyak mungkin untuk meningkatkan tubuh semakin meningkat seiring
bobot badan ternak sebelum dijual. dengan bertambahnya bobot badan
Oleh karena itu perlu dilakukan ternak. Menurut Batubara dkk. (2006),
pendugaan bobot badan melalui uku- bobot tubuh kambing PE jantan dewasa
ran–ukuran tubuh ternak untuk menge- dapat mencapai 60 kg, sedangkan uku-

23
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1):23 – 28

ran lingkar dada, panjang badan dan 2–3 tahun (poel 2) 13 ekor dan umur 3–
tinggi pundak kambing PE jantan 5 tahun (poel 3 dan poel 4) 8 ekor. Alat
masing-masing 99,5 cm, 81 cm dan 84 yang digunakan dalam penelitian yaitu
cm. Ukuran dalam dada kambing PE pita untuk mengukur lingkar dada,
dewasa berkisar antara 20,54 cm (Faozi tongkat ukur untuk mengukur tinggi
dkk., 2011). Penelitian ini bertujuan un- pundak, panjang badan dan dalam dada
tuk mengetahui hubungan antara bobot serta timbangan digital untuk
badan dengan ukuran-ukuran tubuh menimbang ternak.
kambing PE jantan pada umur yang Penentuan lokasi dan sampel
berbeda di Kabupaten Klaten. ternak yang diamati berdasarkan
purposive sampling yaitu penentuan
MATERI DAN METODE berdasarkan kriteria tertentu (Sugiyono,
Penelitian survey ini 2005). Penentuan lokasi berdasarkan
dilaksanakan pada tanggal 6 November jumlah populasi kambing terbanyak di
2015 sampai 20 Maret 2016. Lokasi Kabupaten Klaten. Penentuan sampel
penelitian di dua kecamatan yaitu kambing PE berdasarkan ciri–ciri yang
Kecamatan Karangnongko (Desa yang dimiliki kambing PE, yaitu
Logede, Ngemplak, Gemampir, dan bentuk muka cembung, tumbuh bulu
Kanoman) dan Kecamatan Kemalang panjang dan tebal di bagian leher dan
(Desa Tangkil dan Sidorejo) paha, kombinasi warna putih hitam
Kabupaten Klaten. atau putih coklat dan jenis kelamin
Materi yang digunakan dalam ternak jantan. Variabel yang diamati
penelitian ini yaitu kambing PE jantan yaitu lingkar dada (LD), panjang badan
sebanyak 98 ekor yang terdiri dari (PB), tinggi pundak (TP), dalam dada
berbagai umur yaitu umur 0–6 bulan (DD) dan bobot badan (BB). Metode
(33 ekor), umur 6–12 bulan (22 ekor), pengukuran tubuh ditampilkan pada
umur 1–2 tahun (poel 1) 22 ekor, umur Gambar 1.

Gambar 1. Metode pengukuran tubuh kambing PE jantan

Uji F dan Duncan digunakan mengetahui hubungan antara ukuran–


untuk menganalisis bobot badan dan ukuran tubuh dengan bobot badan
ukuran–ukuran tubuh kambing PE (Sugiyono, 2005). Kriteria nilai
jantan pada umur yang berbeda. koefisien korelasi dapat dilihat pada
Analisis korelasi digunakan untuk Tabel 1.

24
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1):23 – 28

Tabel 1. Kriteria nilai koefisien korelasi (r)


Interval koefisien korelasi Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat

HASIL DAN PEMBAHASAN dada. Kelompok umur 0-6 bulan mem-


iliki bobot badan yang relatif kecil yaitu
Ukuran-ukuran tubuh kambing PE 17,45 kg, sedangkan kelompok 6-12
jantan bulan memiliki bobot badan 45,22 kg.
Hasil penelitian menunjukkan Perbedaan bobot badan yang tinggi an-
bahwa kambing PE jantan di Kabupaten tara kelompok umur 0-6 bulan dan 6-12
Klaten memiliki karakteristik fisik bulan ini menunjukkan kambing berada
kambing PE yaitu bentuk tubuh besar, pada tahap pertumbuhan cepat. Menurut
telinga panjang dan ramping dengan Tillman dkk. (1991), pertumbuhan
posisi menggantung, bentuk muka cem- mempunyai tahap–tahap yang cepat dan
bung dan warna bulu putih hitam dan lambat. Tahap cepat terjadi pada saat
putih coklat. Tabel 2 menunjukkan lahir sampai pubertas dan tahap lambat
bahwa semakin bertambahnya umur terjadi pada saat dewasa tubuh telah ter-
ternak maka pertumbuhan yang terjadi capai. Sutama dkk. (1999) menyatakan
pada ukuran-ukuran tubuh semakin bahwa pubertas kambing PE terjadi pa-
kecil. Bertambahnya bobot badan diiku- da kisaran umur 10-12 bulan. Tahap
ti pula dengan pertambahan ukuran- pertumbuhan hewan membentuk gam-
ukuran tubuh seperti lingkar dada, pan- baran sigmoid pada grafik pertum-
jang badan, tinggi pundak dan dalam buhan.

Tabel 2. Rataan ukuran-ukuran tubuh dan bobot badan kambing PE jantan


Kelompok umur BB LD PB TP DD
(bulan) (kg) ----------------------------- (cm) ------------------------------
0-6 7,45±8,43d 49,67±8,14d 48,06±9,03d 56,06±8,47d 19,85±3,42d
c
6-12 45,22±12,24 73,60±7,67c 70,01±7,62c 76,51±7,07c 28,87±2,92c
12-24 55,82±9,01b 81,57±4,12b 76,76±4,87b 83,89±5,17b 31,83±2,98b
24-26 61,78±7,30ab 84,61±4,79ab 79,08±3,72ab 87,21±4,28a 33,33±3,22ab
36-60 66,96±5,77a 85,47±3,96a 82,02±4,13a 86,75±3,94ab 33,55±2,29a
Gabungan 42,22±20,91 69,77±16,26 66,32±15,20 73,55±14,61 27,48±6,37
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan
yang sangat nyata (P<0,01). (BB) bobot badan, (LD) lingkar dada, (DD)
dalam dada, (PB) panjang badan, (TP) tinggi pundak.

Ukuran-ukuran tubuh kambing badan dan dalam dada, sedangkan tinggi


PE mengalami peningkatan sesuai pundak meningkat sampai umur 24-26
dengan peningkatan umurnya. Hasil bulan kemudian relatif tetap sampai 36-
penelitian menunjukkan ukuran-ukuran 60 bulan (Tabel 2). Setiawati dkk.
tubuh kambing yang meningkat sampai (2013) menyatakan bahwa lingkar dada
12-24 bulan dan relatif tetap sampai 36- memperlihatkan pertumbuhan tulang
60 bulan adalah lingkar dada, panjang rusuk dan otot yang berada pada tulang

25
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1):23 – 28

rusuk. Menurut Trisnawanto dkk. Korelasi bobot badan dengan uku-


(2012), pertumbuhan panjang badan ran-ukuran tubuh
merupakan pencerminan adanya Bobot badan mempunyai
pertumbuhan tulang belakang yang hubungan yang sangat kuat dengan uku-
terus meningkat seiring bertambahnya ran-ukuran tubuh kambing PE jantan
umur. Pertumbuhan dalam dada ternak pada umur 0-6 bulan, 6-12 bulan dan
merupakan pencerminan dari perkem- 12-24 bulan. Kambing PE berumur 24-
bangan tulang rusuk ternak. Menurut 26 bulan memiliki hubungan bobot
Septian dkk. (2015), pertumbuhan badan dengan lingkar dada dan panjang
tinggi pundak menunjukkan tulang badan yang sangat kuat, sedangkan
penyusun kaki mengalami pertumbuhan tinggi pundak dan dalam dada memiliki
sesuai dengan fungsinya untuk meny- korelasi kuat. Kambing PE berumur 36-
angga tubuh ternak. 60 bulan memiliki hubungan kuat pada
Hasil penelitian mengenai uku- ukuran lingkar dada dengan bobot
ran lingkar dada, panjang badan dan badan. Panjang badan, tinggi pundak
tinggi pundak pada kelompok gabungan dan dalam dada pada umur 36-60 bulan
lebih kecil dari hasil penelitian Batubara berhubungan positif namun sangat ren-
dkk. (2006) yang menemukan bahwa dah dengan bobot badan. Hasil korelasi
kambing PE jantan dewasa mempunyai antara bobot badan dengan ukuran-
lingkar dada 99,5 cm, panjang badan 81 ukuran tubuh dapat dilihat pada Tabel 3.
cm dan tinggi pundak 84 cm.

Tabel 3. Hasil korelasi bobot badan dengan ukuran-ukuran tubuh


Kelompok umur BB – LD BB - PB BB – TP BB – DD
(bulan)
0-6 0,946 0,939 0,954 0,868
6-12 0,939 0,942 0,921 0,750
12-24 0,930 0,905 0,884 0,830
24-26 0,893 0,891 0,647 0,666
36-60 0,740 0,096 0,137 0,143
Gabungan 0,978 0,971 0,967 0,947
Keterangan : (BB) bobot badan (LD) lingkar dada (DD) dalam dada (PB) panjang
badan (TP) tinggi pundak

Tabel 3 menunjukkan bahwa menyatakan bahwa pertumbuhan tinggi


pada umur 0-6 bulan, pertumbuhan pundak menunjukkan tulang penyusun
tulang terjadi sangat signifikan pada kaki mengalami pertumbuhan yang
tulang kaki yang berfungsi sebagai berfungsi menyangga tubuh ternak.
penyangga tubuh, sedangkan pada umur Hubungan lingkar dada dengan
6-12 bulan perkembangan tulang terjadi bobot badan pada kambing berumur 12-
pada tulang belakang dan tulang 24 bulan memiliki nilai korelasi
punggung ternak. Trisnawanto dkk. tertinggi dari pada ukuran tubuh lain
(2012) menyatakan bahwa pertumbuhan pada umur yang sama. Menurut Malewa
panjang badan merupakan pencerminan (2009), lingkar dada merupakan ukuran
adanya pertumbuhan tulang belakang tubuh yang mempunyai hubungan
yang terus meningkat seiring dengan paling erat dengan bobot badan. Hal ini
pertambahan umur. Septian dkk. (2015) menunjukkan perkembangan tulang

26
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1):23 – 28

sudah mulai melambat dan kambing PE dipengaruhi oleh lingkar dada. Hal ini
sudah mencapai umur dewasa dan sesuai dengan pendapat Tillman dkk.
perkembangan sudah mengarah pada (1991) yang menyatakan bahwa per-
organ dalam, daging dan lemak yang tumbuhan ternak muda lebih banyak
melekat pada tulang rusuk ternak. mengarah pada pertumbuhan tulang,
Septian dkk. (2015) menyebutkan bah- sedangkan pada ternak dewasa pertum-
wa pertumbuhan dan perkembangan buhan dan perkembangannya lebih
ternak dewasa lebih mengarah ke otot mengarah pada daging dan lemak.
dan lemak.
Bobot badan dengan lingkar da- KESIMPULAN
da dan bobot badan dengan panjang Penelitian ini menyimpulkan
badan pada kambing PE jantan berumur bahwa bobot badan dan ukuran-ukuran
24-26 bulan memiliki hubungan yang tubuh ternak kambing PE jantan me-
sangat erat. Lingkar dada dan panjang ningkat seiring dengan bertambahnya
badan memiliki pengaruh yang besar umur. Lingkar dada memiliki hubungan
terhadap bobot badan. Hal ini bisa yang sangat erat dengan bobot badan
dikaitkan dengan pendugaan bobot sehingga dapat digunakan untuk pendu-
badan menggunakan rumus Arjodarmo- gaan bobot badan kambing PE jantan.
ko yang menggunakan ukuran lingkar
dada dan panjang badan dan kemungki- DAFTAR PUSTAKA
nan yang paling akurat untuk kambing Batubara, A., M. Doloksaribu dan B.
PE pada umur 24-26 bulan. Isroli Tiesnamurti. 2006. Potensi
(2001) mengasumsikan bahwa adanya keragaman sumber daya genetik
hubungan yang erat antara ukuran- kambing lokal Indonesia. Loka-
ukuran tubuh dengan bobot badan kare- karya Nasional Pengelolaan dan
na tubuh ternak diibaratkan seperti se- Perlindungan Sumber Daya Ge-
buah silinder, oleh karena itu sum- netik di Indonesia. hal 206 - 214.
bangan terbesar untuk pendugaan bobot Faozi, A. N., A. Priyono, P. Yuwono.
badan ternak diberikan oleh ukuran tu- 2013. Ukuran vital cempe pra
buh sebanyak ± 90%. Menurut Saputra sapih dan hubungannya dengan
dkk. (2013), lingkar dada dapat membe- bobot tubuh berdasarkan tipe ke-
rikan gambaran tentang keadaan seekor lahiran pada kambing Peranakan
ternak terutama untuk memperkirakan Etawah. J. Ilmiah Peternakan. 1
bobot badannya. (1) : 184-194.
Lingkar dada dengan bobot Isroli. 2001. Evaluasi terhadap pendu-
badan kambing PE jantan pada kelom- gaan bobot badan Domba Pri-
pok umur 36-60 bulan memiliki hubun- angan berdasarkan ukuran tubuh.
gan kuat, sedangkan pada ukuran tubuh J. I. Sainkes. 8 (2) : 90 – 94.
lain pada kelompok yang sama me- Malewa, A. 2009. Penaksiran bobot
nunjukkan hubungan positif namun badan berdasarkan lingkar dada
memiliki hubungan yang sangat rendah dan panjang badan domba
dengan bobot badan. Hal ini menunjuk- Donggala. J. Agroland 16 (1) :
kan bahwa pertumbuhan PB, TP dan 91 – 97.
DD kambing PE jantan pada umur 36- Saputra, Y., A. T. A. Sudewo dan S.
60 bulan sudah maksimal dikarenakan Utami. 2013. Hubungan antara
ternak sudah dewasa, sehingga pertum- lingkar dada, panjang badan,
buhannya lebih mengarah pada daging tinggi badan dan lokasi dengan
dan lemak. Oleh karena itu bobot badan produksi susu kambing Sapera.

27
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 26 (1):23 – 28

J. Ilmiah Peternakan 1 (3): 1173 Sutama, I. K., I. G. M. Budiarsana., I.


-1182. W. Mathus., E. Juarini. 1999.
Septian, A. D., M. Arifin, dan E. Rian- Pertumbuhan dan perkembangan
to. 2015. Pola pertumbuhan seksual anak kambing Peranakan
kambing Kacang jantan di Ka- Etawah dari induk dengan
bupaten Grobogan. J. Anim. tingkat produksi susu yang ber-
Agriculture. 4 (1) : 1 – 6. beda. Jurnal Ilmu Ternak dan
Setiawati, T., P. Sambodho dan A. Sus- Veteriner. 4 (2) : 95 – 100.
tiah. 2013. Tampilan bobot Tillman, D.A., H. Hartadi., S. Reksoha-
badan dan ukuran tubuh kam- dipradjo dan S. Labdosoehajo.
bing dara Peranakan Ettawa 1991. Ilmu makanan ternak da-
akibat pemberian ransum dengan sar. Gadjah Mada University
suplementasi urea yang berbeda. Press. Yogyakarta.
J. Anim. Agriculture. 2 (2) : 8- Trisnawanto, R. Adiwinarti dan W. S.
14. Dilaga. 2012. Hubungan antara
Sugiyono. 2005. Statistik untuk ukuran-ukuran tubuh dengan
penelitian. Alfabeta. Bandung. bobot badan Dombos jantan. J.
Anim. Agriculture. 1 (1) : 653 –
668.

28

Anda mungkin juga menyukai