Lestarisa T, 2010. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keracunan Merkuri (Hg) pada
penambang emas tanpa ijin (PETI) di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas,
Kalimantan Tengah. Semarang: Thesis Universitas Diponegoro
2. Hg dapat ditemukan dalam berbagai bentuk senyawa kimia dan termasuk logam yang sangat
beracun terutama dalam senyawa organik yaitu metil dan etil merkuri. Semua senyawa Hg
bersifat toksik untuk makhluk hidup bila memajan manusia dalam jumlah yang cukup dan
dalam waktu yang lama. Senyawa Hg akan tersimpan secara permanen di dalam tubuh, yaitu
terjadi inhibisi enzim dan kerusakan sel sehingga kerusakan tubuh dapat terjadi secara
permanen (Unuvar, 2007; Oken, 2008).
Unuvar, E. 2007. Mercury Levels in Cord Blood, and Meconium of Healthy Newborns, and
Venous Blood of Their Mothers: Clinical, Prospective Cohort Study. Science of The Total
Environment, 374 (1): 60-70
3. Merkuri merupakan salah satu logam berat yang memiliki tingkat toksisitas paling tinggi
dibanding dengan logam berat lainnya. Selain itu, merkuri mempunyai sifat tidak mudah
terurai (non degradable) sehingga dapat tersebar jauh dari sumber pencemaran namun
mudah terabsorbsi. Merkuri yang terabsorbsi oleh manusia baik melalui inhalasi, kontak
kulit, maupun asupan makanan akan terakumulasi dalam organ tertentu yang dapat
menimbulkan keracunan merkuri (Rokhman, 2013).
Rokhman AT, 2013. Faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri dalam
rambut masyarakat sekitar penambangan emas tanpa izin (peti) di desa malasari, Kec.
Nanggung, kab. Bogor. Skripsi Universitas islam negeri syarif hidayatullah jakarta.
Paparan logam berat Hg terutama methyl mercury dapat meningkatkan kelainan janin dan
kematian waktu lahir serta dapat menyebabkan Fetal Minamata Disease, seperti yang terjadi
pada nelayan Jepang di teluk Minamata. Selain yang tersebut di atas Hg dapat menyebabkan
kerusakan otak, kerusakan syaraf motorik, cerebral palsy, dan retardasi mental. Paparan di
tempat kerja utamanya oleh anorganik merkuri pada pria akan dapat menyebabkan
impotensi dan gangguan libido sedangkan pada wanita akan menyebabkan gangguan
menstruasi ((Sudarmaji, dkk., 2006).
Sudarmaji, J.Mukono, Corie I.P. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 Dan Dampaknya
Terhadap Kesehatan. Kesehatan Lingkungan FKM Universitas Airlangga.
Pengaruh Toksisitas Merkuri Pada Manusia Pengaruh langsung polutan (terutama pestisida)
terhadap ikan biasa dinyatakan sebagai lethal (akut), yaitu akibat-akibat yang timbul pada
waktu kurang dari 96 jam atau sublethal (kronis), yaitu akibat-akibat yang timbul pada waktu
lebih dari 96 jam (empat hari). Sifat toksis yang lethal dan sublethal dapat menimbulkan efek
genetik maupun teratogenik terhadap biota yang bersangkutan (FAO, 1971 di dalam
Budiono, 2003)