Anda di halaman 1dari 2

1.

Cara Merkuri Masuk Dalam Tubuh


Cara masuk dari merkuri ke dalam tubuh turut mempengaruhi bentuk gangguan yang
ditimbulkan, penderita yang terpapar dari uap merkuri dapat mengalami gangguan pada
saluran pernafasan atau paru- paru dan gangguan berupa kemunduran pada fungsi otak.
Kemunduran tersebut disebabkan terjadinya gangguan pada korteks. Garam-garam merkuri
yang masuk dalam tubuh, baik karena terhisap ataupun tertelan, akan mengakibatkan
terjadinya kerusakan pada saluran pencernaan, hati dan ginjal. Dan kontak langsung dengan
merkuri melalui kulit akan menimbulkan dermatitis lokal, tetapi dapat pula meluas secara
umum bila terserap oleh tubuh dalam jumlah yang cukup banyak karena kontak yang
berulang – ulang (Lestarisa, 2010).

Lestarisa T, 2010. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keracunan Merkuri (Hg) pada
penambang emas tanpa ijin (PETI) di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas,
Kalimantan Tengah. Semarang: Thesis Universitas Diponegoro

2. Hg dapat ditemukan dalam berbagai bentuk senyawa kimia dan termasuk logam yang sangat
beracun terutama dalam senyawa organik yaitu metil dan etil merkuri. Semua senyawa Hg
bersifat toksik untuk makhluk hidup bila memajan manusia dalam jumlah yang cukup dan
dalam waktu yang lama. Senyawa Hg akan tersimpan secara permanen di dalam tubuh, yaitu
terjadi inhibisi enzim dan kerusakan sel sehingga kerusakan tubuh dapat terjadi secara
permanen (Unuvar, 2007; Oken, 2008).

Unuvar, E. 2007. Mercury Levels in Cord Blood, and Meconium of Healthy Newborns, and
Venous Blood of Their Mothers: Clinical, Prospective Cohort Study. Science of The Total
Environment, 374 (1): 60-70

3. Merkuri merupakan salah satu logam berat yang memiliki tingkat toksisitas paling tinggi
dibanding dengan logam berat lainnya. Selain itu, merkuri mempunyai sifat tidak mudah
terurai (non degradable) sehingga dapat tersebar jauh dari sumber pencemaran namun
mudah terabsorbsi. Merkuri yang terabsorbsi oleh manusia baik melalui inhalasi, kontak
kulit, maupun asupan makanan akan terakumulasi dalam organ tertentu yang dapat
menimbulkan keracunan merkuri (Rokhman, 2013).

Rokhman AT, 2013. Faktor - faktor yang berhubungan dengan kadar merkuri dalam
rambut masyarakat sekitar penambangan emas tanpa izin (peti) di desa malasari, Kec.
Nanggung, kab. Bogor. Skripsi Universitas islam negeri syarif hidayatullah jakarta.

Merkuri dan turunannya sangat beracun, sehingga kehadirannya di lingkungan perairan


dapat mengakibatkan kerugian pada manusia karena sifatnya yang mudah larut dan terikat
dalam jaringan tubuh organisme air. Pencemaran perairan oleh merkuri mempunyai
pengaruh terhadap ekosistem setempat yang disebabkan oleh sifatnya yang stabil dalam
sedimen, kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudahannya diserap dan terakumulasi
dalam jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioakumulasi maupun
biomagnifikasi yaitu melalui rantai makanan (Gidding, 2005; Alexander, 2008; Dufault,
2009).
Gidding, S.S. 2005. Dietary Recommendations for Children, and Adolescents: A Guide for
Practitioners: Consensus Statement from The American Heart Association. The Journal of
American Heart Association, 112: 2061-2075
Dufault, R. 2009. Mercury from Chlor-Alkali Plants: Measured Concentrations in Food
Product Sugar. Environmental Health, 8 (2)

Alexander, J. 2008. Mercury as Undesirable Substance in Animal Feed, Scientific Opinion of


The Panel on Contaminants in The Food Chain. The European Food Safety Authority
Journal, 654: 1-76

Paparan logam berat Hg terutama methyl mercury dapat meningkatkan kelainan janin dan
kematian waktu lahir serta dapat menyebabkan Fetal Minamata Disease, seperti yang terjadi
pada nelayan Jepang di teluk Minamata. Selain yang tersebut di atas Hg dapat menyebabkan
kerusakan otak, kerusakan syaraf motorik, cerebral palsy, dan retardasi mental. Paparan di
tempat kerja utamanya oleh anorganik merkuri pada pria akan dapat menyebabkan
impotensi dan gangguan libido sedangkan pada wanita akan menyebabkan gangguan
menstruasi ((Sudarmaji, dkk., 2006).

Sudarmaji, J.Mukono, Corie I.P. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 Dan Dampaknya
Terhadap Kesehatan. Kesehatan Lingkungan FKM Universitas Airlangga.

Pengaruh Toksisitas Merkuri Pada Manusia Pengaruh langsung polutan (terutama pestisida)
terhadap ikan biasa dinyatakan sebagai lethal (akut), yaitu akibat-akibat yang timbul pada
waktu kurang dari 96 jam atau sublethal (kronis), yaitu akibat-akibat yang timbul pada waktu
lebih dari 96 jam (empat hari). Sifat toksis yang lethal dan sublethal dapat menimbulkan efek
genetik maupun teratogenik terhadap biota yang bersangkutan (FAO, 1971 di dalam
Budiono, 2003)

Widiyatna, D. 2007. Pendataan Penyebaran Merkuri Akibat Usaha Pertambangan Emas di


Daerah Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Subdit Konservasi. Kondisi Lingkungan Daerah
Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi (PSDG), http://www.dim.esdm.go.id, 13 Februari
2007

Anda mungkin juga menyukai