Anda di halaman 1dari 42

STANDAR OPERASIONAL PRAKTIKUM LABORATORIUM

ILMU BIOMEDIK KEPERAWATAN DASAR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH


TANJUNGPINANG
2019/2020

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 1


DAFTAR ISI
HAL

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................2
SOP MENGUKUR TEKANAN DARAH.......................................................................................3
SOP PENGUKURAN SUHU (AKSILA)..............................................................................................6
SOP PEMERIKSAAN PENDENGARANBIOAKUSTIK......................................................................12
SOP PEMERIKSAAN GULA DARAH SEWAKTU(GDS) .................................................................18
SOP PEMERIKSAAN GULA DARAH NPP.........................................................................................28
SOP PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN (HB)........................................................................................23
SOP PEMERIKSAAN KOLESTROL...................................................................................................26
SOP PEMERIKSAAN ASAM URAT...................................................................................................29
SOP PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH......................................................................................30
SOP PANDUAN DAN PEMERIKSAAN EKG.......................................................................................33
SOP PANDUAN AN PENILAIN PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT...............................................36
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................42

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 2


STIKES HANG TUAH Kode/No :
TANJUNGPINANG Tanggal :
SOP MENGUKUR :
Revisi Dari
TEKANAN DARAH
Halaman :

PENILAIAN SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PRATIKUM


NO TINDAKAN NILAI
4 3 2 1
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat :
1. Pulpen dan buku catatan
2. Stetoskop
3. Spygmomanometer
B. Persiapan klien
1. Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan
validasi pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan dan anjurkan
klien untuk beristirahat 5 menit sebelum pengukuran.
3. Menjaga privasi klien (menutup tabir, pintu, jendela, kamar)

II TAHAP KERJA

1. Mencuci tangan.
2. Tentukan lokasi yang terbaik untuk pengukuran tekanan
darah.hindari pemasangan manset pada tangan jika ada,
infus.
3. Beri klien posisi yang nyaman berbaring, duduk, atau
berdiri. Posisi lengan sejajar dengan jantung dan disangga
4. Lengan baju dibuka/digulung keatas.
5. Palpasi arteri brachialis. Pasang manset 2.5 cm diatas arteri
dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 3
brachialis (ante cubitis) letakan pipa manset pada area
diatas arteri brachialis
6. Manset dari sphigmomanometer dipasang pada lengan atas
denganpipa karetnya disisi luar lengan, mambalutnya
jangan terlalu kuat atau terlalu longgar.
7. Pasang earpieces stetoskop di telinga dan pastikan
suaranya jelas.
8. Tentukan arteri brachialis dan letakan bell atau diafragma
stetoskop pada arteri brachialis
9. Sekrup balon karet ditutup
10. Palpasi arteri radialis dengan tangan yang non dominan
sementara tangan lain memompa manset sampai arteri
radialis tidak teraba, kemudian tambahkan 20- 30 mmHg.
Kemudian. Pindahkan tangan non dominan ke
bell/diafragma stetoskop.
11. Perlahan lahan buka kunci katub manset dengan kecepatan
2-3 mmHg per detik
12. Tentukan bunyi korotkoff pertama
13. Lanjutkan pengeluaran udara dalam manset kemudian
perhatikan sampai suara berkurang (Korotkoff 4) dan
kemudian menghilang (korotkoff lima)
14. Kempiskan manset secara cepat dan sempurna kemudian
buka manset kecuali jika pengukuran akan diulang kembali,
tunggu selama 30 detik
15. Bantu klien kembali pada posisi yang nyaman dan rapikan
pakaian klien.
16. Mencuci tangan
III TAHAP TERMINASI
1. Merapikan alat.
2. Lakukan evaluasi.
Bandingkan hasil pengukuran dengan rentang nilai normal
dan hasil pengukuran sebelumnya Lakukan pencatatan dan
pendokumentasian
3. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
Catat waktu pengukuran,hasil pengukuran, suhu tubuh, dan
respon klien

N = JUMLAH SKOR X 100 100


Tanjungpinang, ...........201

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 4


NILAI =
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54.

Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2 : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 5


STIKES HANG TUAH Kode/No :
TANJUNGPINANG Tanggal :
:
SOP MENGUKUR SUHU Revisi Dari
TUBUH (AKSILA)
Halaman :

PENILAIAN SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PRATIKUM PENGUKURAN SUHU


AKSILA

NO PROSEDUR TINDAKAN NILAI


4 3 2 1 TTD
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat :
1. Termometer bersih jenis untuk aksila dalam tempatnya.
2. Bengkok
3. Alat tulis (kertas dan pensil)
4. Vaselin, tisue dan jam tangan.
B. Persiapan klien
1. Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan
validasi pasien.
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
3. Menjaga privasi klien
II TAHAP PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan.
2. Berikan posisi klien duduk atau berdiri
3. Bila perlu lengan baju pasien dibuka, jika ketiak basah harus
dikeringkan.
4. Termometer dicek kembali lalu dipasang tepat pada
reservoirnya, jepit di tengah-tengah ketiak.
5. Turunkan air raksa thermometer di bawah 35°C dengan
cara diayunkan
6. Lengan pasien dilipatkan di dada.
7. Setelah 6-10 menit, termometer diangkat, langsung dibaca
dengan teliti dan dicatat pada buku catatan suhu.
8. Termometer dibersihkan dengan larutan sabun, memakai
tissue kemudian dimasukkan ke dalam desinfektan, lalu
dibersihkan dengan air bersih dan dikeringkan, atau cuci
bilas thermometer di air yang mengalir.
9. Air raksa diturunkan ke angka dibawah 35 dan termometer
dimasukkan kedalam tempatnya dan siap untuk dipakai
pada pasien berikutnya.
10. Mencuci tangan
III TAHAP TERMINASI
1. Merapikan alat.
2. Lakukan evaluasi
Bandingkan hasil pengukuran dengan rentang nilai normal
dan hasil pengukuran sebelumnya
3. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 6
Catat waktu pengukuran, hasil pengukuran, suhu tubuh, dan
respon klien

N = JUMLAH SKOR X
100
80

Tanjungpinang, 2018
NILAI = Penguji

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
(……………………………………………….)
B = 70 – 74
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2 : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 7


Melalui mulut (dianjurkan pada orang dewasa)
NO PROSEDUR TINDAKAN NILAI
4 3 2 1 TTD
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat :
1. Termometer bersih untuk mulut dalam tempatnya.
2. Bengkok
3. Alat tulis (kertas dan pinsil)
4. Sarung tangan disposible
5. Vaselin, tisue dan jam tangan.
B. Persiapan klien
1. Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan
validasi pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
3. Menjaga privasi klien
II TAHAP PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan.
2. Beri posisi klien duduk atau berbaring
3. Jika termometer disimpan dalam larutan desinfektan cuci
dengan air dingin sebelum digunakan, lalu keringkan
4. Turunkan air raksa termometer dibawah 35° C dengan cara
diayunkan
5. Pasien disuruh membuka mulut. Dan letakan thermometer
diletakkan dibawah lidah pasien sepanjang sisi gusi.
6. Mulut dikatupkan lebih kurang 3-5 menit dan bernafas
melalui hidung.
7. Selama termometer dipasang, pasien tidak boleh bicara.
8. Setelah 3-5 menit, termometer diangkat dan bersihkan
dengan tissue dengan gerakan rotasi mulai dari arah
pangkal ke ujung, langsung dibaca dengan teliti dan dicatat
pada buku catatan suhu.
9. Cuci dan bilas thermometer di air yang mengalir dan
gunakan sabun, atau desinfektan
10. Air raksa diturunkan ke angka dibawah 35 dan termometer
dimasukkan kedalam tempatnya dan siap untuk dipakai
pada pasien berikutnya.

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 8


11. Lepaskan sarung tangan
12. Mencuci tangan
III TAHAP TERMINASI
1. Merapikan alat.
2. Lakukan evaluasi.
Bandingkan hasil pengukuran dengan rentang nilai normal
dan hasil pengukuran sebelumnya
3. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
Catat waktu pengukuran,hasil pengukuran, suhu tubuh,
dan respon klien

N = JUMLAH SKOR X
100
92

NILAI =

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79 Tanjung pinang, 2018

B = 70 – 74 Penguji

C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54 (……………………………………………….)

Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2 : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)

Pada anus (Dianjurkan untuk anak)


NO TINDAKAN NILAI
4 3 2 1 TTD

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 9


I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat :
1. Termometer bersih (jenis untuk aksila, mulut, anus) dalam
tempatnya.
2. Bengkok.
3. Alat tulis (kertas dan pinsil).
4. Sarung tangan disposable
5. Vaselin, tisue dan jam tangan.

B. Persiapan klien
1. Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan
validasi pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
3. Menjaga privasi klien (Menutup tabir, pintu, jendela, kamar)
II TAHAP PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan.
2. Gunakan sarung tangan disposible.
Jika termometer disimpan dalam larutan desinfektan cuci
dengan air dingin sebelum digunakan, lalu keringkan
3. Turunkan air raksa termometer di bawah 35° C dengan cara
diayunkan
4. Tutup tirai tempat tidur, buka pakaian bawah klien dan tutupi
dengan handuk atau selimut
5. Atur posisi pasien (sikap sim’s)
Pakaian pasien diturunkan samai bawah bokong.
Termometer diperiksa, ujungnya dioles dengan vaselin
(pelumas) lalu masukkan melalui anus (sampai batas
dewasa 3.5 cm, anak-anak 1,2 ).Termometer tetap
dipegang. Setelah 2-3 menit termometer dikeluarkan, dilap
dengan tissue, dibaca hasilnya dan dicatat pada buku
catatan suhu.
6. Cuci dan bilas thermometer di air yang mengalir dan
gunakan sabun, atau desinfektan
7. Air raksa diturunkan ke angka dibawah 35 dan termometer
dimasukkan kedalam tempatnya dan siap untuk dipakai
pada pasien berikutnya.
8. Lepaskan sarung tangan
9. Mencuci tangan
III TAHAP TERMINASI
1. Merapikan alat.
2. Lakukan evaluasi.
Bandingkan hasil pengukuran dengan rentang nilai normal
dan hasil pengukuran sebelumnya
3. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian Catat waktu
pengukuran,hasil pengukuran, suhu tubuh, dan respon klien

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 10


N = JUMLAH SKOR X 100
80

Tanjungpinang, 2018
Penguji
NILAI =

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
(……………………………………………….)
B = 70 – 74
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2 : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 11


STIKES HANG TUAH Kode/No :
TANJUNGPINANG Tanggal :
SOP PEMERIKSAAN :
Revisi Dari
PENDENGARAN
BIOAKUISTIK Halaman :

A. Tes rinne
NILAI
4 3 2 1 TTD
NO TINDAKAN
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan alat :
1. Alat tulis
2. Pen light
3. Sarung tangan
4. Garputala
5. Sarung tangan
6. Persiapan klien dan lingkungan :
7. Jelaskan prosedur kepada klien
8. Menyiapkan lingkungan
B. Persiapan klien
1. Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan
validasi pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
3. Menjaga privasi klien (Menutup tabir, pintu, jendela, kamar)
II TAHAP PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan dan pakai sarung tangan
2. Tanyakan kepada pasien apakah ia mendengar bunyi penala
mendengung di telinga yang diperiksa.
3. Bila mendengar, Pasien disuruh mengacungkan jari telunjuk.
4. Begitu tidak mendengar lagi, jari telunjuk diturunkan.
5. Pada saat itu pemeriksa mengangkat penala dari prosesus
mastoideus pasien dan kemudian ujung jari penala ditempatkan
sedekat – dekatnya ke depan liang telingan pasien.
6. Tanyakan apakah Pasien mendengar dengungan dari garpu tala
tadi.
Metode 1:
a. Bunyikan garputala 512 Hz secara lunak lalu tempatkan
tangkai garputala tegak lurus pada planum mastoid pasien
(belakang meatus akustikus eksternus).
b. Setelah pasien tidak mendengar bunyinya, segera garpu
tala kita pindahkan di depan meatus akustikus eksternus
pasien.
c. Tes Rinne positif jika pasien masih dapat mendengarnya.
Sebaliknya Tes Rinne negative jika pasien tidak dapat
mendengarnya

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 12


Metode 2:
a. Bunyikan garputala 512 Hz secara lunak lalu tempatkan
tangkai garputala tegak lurus pada planum mastoid pasien
b. Segera pindahkan garputala di depan meatus akustikus
eksternus.
c. Tanyakan kepada pasien apakah bunyi garputala di depan
meatus akustikus eksternus lebih keras dari pada
dibelakang meatus skustikus eksternus (planum mastoid).
d. Tes Rinne positif jika pasien mendengar di depan negati
akustikus eksternus lebih keras. Sebaliknya Tes Rinne
negative jika pasien mendengar di depan meatus akustikus
eksternus lebih lemah atau lebih keras dibelakang.
7. Bereskan alat-alat dan cuci tangan
III TAHAP TERMINASI
1. Lakukan evaluasi.
Hantaran udara 2 kali lebih baik dari hantaran tulang.
• Normal : getaran masih terdengar melalui hantaran udara
setelah hantaran tulang tidak terdengar (Rinne +).
• Tuli konduktif : tidak mendengar getaran melalui hantaran
udara setelah hantaran tulang hilang.
• Tuli neurosensori : bunyi terdengar lebih lama melalui
hantaran udara
2. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
 Catat tanggal dan waktu pelaksanaan perawatan kaki
 Catat adanya ketidak normalan yang ditemukan

N = JUMLAH SKOR X
100
76

Tanjungpinang, 2018
NILAI = Penguji

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
(……………………………………………….)
B = 70 – 74
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 13
E = < 54

B . tes schwabach
NILAI
4 3 2 1 TTD
NO TINDAKAN
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan alat :
1. Alat tulis
2. Pen light
3. Sarung tangan
4. Garputala
5. Sarung tangan
6. Persiapan klien dan lingkungan :
7. Jelaskan prosedur kepada klien
8. Menyiapkan lingkungan

B. Persiapan klien
1. Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan
validasi pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
3. Menjaga privasi klien (Menutup tabir, pintu, jendela, kamar)
II TAHAP PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan dan pakai sarung tangan
2. Getarkan penala berfrekuensi 512
3. Tekankan ujung tangkai penala opada prosesus mastoideus
salah sati telinga Pasien
4. Suruh Pasien mengacungkan jarinya pada saat dengungan
bunyi menghilang
5. Penguji meletakkan pangkal garputala yang sudah
digetarkan pada puncak kepala Pasien .
6. Pasien akan mendengar suara garputala itu makin lama
makin melemah dan akhirnya tidak mendengar suara
garputala lagi.
7. Pada saat garputala tidak mendengar suara garpu tala,
maka penguji akan segera memindahkan garputala itu, ke
puncak kepala orang yang diketahui normal ketajaman
pendengarannya (pembanding).
8. Bagi pembanding dua kemungkinan dapat terjadi: akan
mendengar suara, atau tidak mendengar suara.
maka hasil pemeriksaan mungkin SCHAWBACH NORMAL
ATAU SCHWABACH MEMANJANG. Untuk memastikan, dilakukan
pemeriksaan sebagai
berikut :
a. Penala digetarkan, ujung tangkai penala mula – mula
ditekankan ke prosesus mastoideus pemeriksa sampai tidak
terdengar lagi dengungan
b. Kemudian, ujung tangkai penala seger aditekankan ke
dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 14
prosesus mastoideus Pasien
c.
Bila dengungan masih dapat didengar oleh Pasien, hasil
pemeriksaan ialan SCHWABACH MEMANJANG
d. Bila dengungan setelah dinyatakan berhenti oleh pemeriksa,
juga tidak dapat didengar oleh OP maka hasil pemeriksaan
ialah SCHWABACH NORMAL
8. Bereskan alat-alat dan cuci tangan
III TAHAP TERMINASI
1. Lakukan evaluasi.
Ditanya pasien telinga mana yang mendengar lebih keras.
• Tidak lateralisasi
• Lebih keras telinga yang sakit : tuli konduktif
• Lebih keras telinga yang sehat : tuli sensorineural
Karena menilai kedua telinga secara bersamaan maka
kemungkinannya lebih dari satu.
Contoh lateralisasi kekanan, interpretasinya :
• Tuli konduksi kanan, telinga kiri normal.
• Tuli konduksi kanan dan kiri tapi kanan lebih berat.
• Tuli sensorineural kiri, kanan normal.
• Tuli sensorineural kanan dan kiri, tapi kiri lebih kuat.

2. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.


 Catat tanggal dan waktu pelaksanaan pemriksaan
 Catat adanya ketidak normalan yang ditemukan

N = JUMLAH SKOR X
100
84

Tanjungpinang, 2018
Penguji
NILAI =

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
(……………………………………………….)
B = 70 – 74
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 15


C. Tes WEBER
NILAI
4 3 2 1 TTD
NO TINDAKAN
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan alat :
1. Alat tulis
2. Pen light
3. Sarung tangan
4. Garputala
5. Sarung tangan
6. Persiapan klien dan lingkungan :
7. Jelaskan prosedur kepada klien
8. Menyiapkan lingkungan

B. Persiapan klien
1. Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan
validasi pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
3. Menjaga privasi klien (Menutup tabir, pintu, jendela, kamar)
II TAHAP PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan dan pakai sarung tangan
2. membunyikan garputala 512 Hz lalu tangkainya kita
letakkan tegak lurus pada garis horisontal.
3. Tanyakan ke pasien, telinga mana yang mendengar atau
mendengar lebih keras. Jika
4. Telinga pasien mendengar atau mendengar lebih keras 1
telinga maka terjadi lateralisasi ke sisi telinga tersebut.
5. Jika kedua telinga pasien sama-sama tidak mendengar atau
sama-sama mendengar maka berarti tidak ada lateralisasi.
6. Getaran melalui tulang akan dialirkan ke segala arah oleh
tengkorak, sehingga akan
7. Terdengar di seluruh bagian kepala.
8. Bereskan alat-alat dan cuci tangan
III TAHAP TERMINASI
1. Lakukan evaluasi.
Hantaran udara 2 kali lebih baik dari hantaran tulang.
• Normal : getaran masih terdengar melalui hantaran udara
setelah hantaran tulang tidak terdengar (Rinne +).
• Tuli konduktif : tidak mendengar getaran melalui hantaran
udara setelah hantaran tulang hilang.
• Tuli neurosensori : bunyi terdengar lebih lama melalui

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 16


hantaran udara
2. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
 Catat tanggal dan waktu pelaksanaan perawatan kaki
 Catat adanya ketidak normalan yang ditemukan

N = JUMLAH SKOR X
100
84

Tanjungpinang, 20
Penguji
NILAI =

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
(……………………………………………….)
B = 70 – 74
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

STIKES HANG TUAH Kode/No :


TANJUNGPINANG Tanggal :
SOP PEMERIKSAAN :
GULA DARAH SEWAKTU Revisi Dari
(GDS) :
Halaman

NO TINDAKAN NILAI

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 17


4 3 2 1 TTD
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat
1. Formulir pemeriksaan gula darah (tandai pada pemeriksaan GDS).
2. Bila menggunakan darah vena : Tabung kimia, spuit 2 cc, kapas
alkohol, plester, tourniquet, nierbeken / bengkok, handscoen
bersih, dan perlak/pengalas.
3. Bila menggunakan darah perifer : Glukometer, jarum (blood
lancet), kapas alkohol, handscoen bersih, nierbeken, dan plester.

B. Persiapan Klien dan Lingkungan


1. Jelaskan prosedur kepada klien
2. Menyiapkan lingkungan dengan menutup tabir di sekeliling
tempat tidur, pintu jendela, lingkungan yang nyaman

II TAHAP PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Bila menggunakan darah vena :
a. Memilih vena yang menjadi daerah punksi.
b. Memasang perlak/pengalas diabawah vena yang menjadi area
punksi.
c. Melakukan pembendungan vena dengan menggunakan trorniquet.
d. Mengambil darah vena sebanyak 2 cc
e. Mendesinfeksi area suntukan dengan menggunakan kapas alkohol.

 Bila menggunakan darah perifer :


a. Membawa alat ke dekat klien.
b. Memilih jari yang akan disuntik untuk pengambilan darah.
c. Mendesinfeksi area sunt8kan dengan kapas alcohol.
d. Menyuntik jari dengan menggunakan blood lancet lalu teteskan darah
secukupnya pada stick glukometer.
e. Baca dan catat hasil.
4. Menutup luka suntikan dengan menggunakan kapas dan plester.
5. Membereskan alat dan merapikan klien.
6. Melepaskan sarung tangan.
7. Mencuci tangan.
8. bersama formulir pemeriksaan kirim specimen ke laboratorium.

III TAHAP TERMINASI


1. Lakukan evaluasi.
 Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum, selama,
dan sesudah prosedur.
 Mengevaluasi hasil pemeriksaan dan laporkan bila hasil
pemeriksaan abnormal
2. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
 Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan
sesudah prosedur.
 Mencatat tanggal, waktu, dan hasil pemeriksaan.

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 18


N = JUMLAH SKOR X
100
100

Tanjungpinang, 2018
NILAI = Penguji

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
(……………………………………………….)
B = 70 – 74
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

STIKES HANG TUAH Kode/No :


TANJUNGPINANG Tanggal :
:
SOP PEMERIKSAAN Revisi Dari
GULA DARAH NPP
Halaman :

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 19


NO TINDAKAN NILAI
4 3 2 1 TTD
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat
1. Formulir pemeriksaan gula darah dan urine (tandai pada
pemeriksaan gula darah dan urine puasa dan gula darah dan urine
2 jam PP).
2. Bila menggunakan darah vena : Tabung kimia, spuit 2 cc, kapas
alkohol, plester, tourniquet, nierbeken / bengkok, handscoen
bersih, dan perlak/pengalas.
3. Bila menggunakan darah perifer : Glukometer, jarum (blood
lancet), kapas alkohol, handscoen bersih, nierbeken, dan plester.
4. Bokal / pot urine untuk pemeriksaan.

B. Persiapan Klien dan Lingkungan


1. Menyiapkan lingkungan dengan menutup tabir di sekeliling
tempat tidur, pintu jendela, lingkungan yang nyaman
2. Menjelaskan kepada klien sehari sebelumnya (± pukul 20.00) akan
dilakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah dan urine untuk
memastikan apakah klien menderita diabetes mellitus.
3. Menganjurkan klien untuk puasa 6 – 7 jam (mulai ± pukul 24.00)
sampai dengan pengambilan sampekl urine dan darah di pagi hari.
Klien diperbolehkan hanya minum air putih saja (air yang tidak
mengandung glukosa).
II TAHAP PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Megambil sampel darah dan urine sebanyak 2 kali, yaitu : saat klien
puasa (± pukul 06.00), dan 2 jam sesudah makan (± pukul 11.00).
4. Mencatat jumlah urine saat pengambilan sampel urine.
5. Pengambilan sampel darah bila menggunakan darah vena :
a. Memilih vena yang menjadi daerah punksi.
b. Memasang perlak/pengalas diabawah vena yang menjadi area
punksi.
c. Melakukan pembendungan vena dengan menggunakan trorniquet.
d. Mendesinfeksi area suntukan dengan menggunakan kapas alkohol.
e. Mengambil darah vena sebanyak 2 cc lalu bersama formulir
pemeriksaan kirim specimen ke laboratorium.
6. Bila menggunakan darah perifer :
a. Membawa alat ke dekat klien.
b. Memilih jari yang akan disuntik untuk pengambilan darah.
c. Mendesinfeksi area sunt8kan dengan kapas alcohol.
d. Menyuntik jari dengan menggunakan blood lancet lalu teteskan darah
secukupnya pada stick glukometer.
e. Baca dan catat hasil.
7. Menutup luka suntikan dengan menggunakan kapas dan plester.
8. Membereskan alat dan merapikan klien.
9. Melepaskan sarung tangan.
10. Membereskan alat-alat
11. Mencuci tangan.

III TAHAP TERMINASI


1. Lakukan evaluasi.

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 20


 Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum, selama,
dan sesudah prosedur.
 Mengevaluasi hasil pemeriksaan dan laporkan bila hasil
pemeriksaan abnormal
2. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
 Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan
sesudah prosedur.
 Mencatat tanggal, waktu, dan hasil pemeriksaan. dan jumlah
produksi urin saat pengambilan sampel.

N = JUMLAH SKOR X
100
100

Tanjungpinang, 2018
NILAI = Penguji

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 (……………………………………………….)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54
Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2 : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 21


STIKES HANG TUAH Kode/No :
TANJUNGPINANG Tanggal :
SOP PEMERIKSAAN :
Revisi Dari
HEMOGLOBIN (HB)
Halaman :

NO TINDAKAN NILAI
4 3 2 1 TTD
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat
1. Formulir pemeriksaan gula darah (tandai pada pemeriksaan
GDS).
2. Bila menggunakan Haemometer set terdiri dari :Tabung
pengukur, 2 tabung standar warna, Pipet Hb dengan pipa
karetnya, Pipet HCl 5) Batang pengaduk, Botol tempat HCl
dan aquadest, Sikat pembersih, Perlak kecil dan pengalas,
Kapas alkohol 70%, Jarum/Lancet, Handscoon steril, Kapas
kering

Bila menggunakan: Glukometer, jarum (blood lancet), kapas


alkohol, handscoen bersih, nierbeken, dan plester.

B. Persiapan Klien dan Lingkungan


1. Jelaskan prosedur kepada klien
2. Menyiapkan lingkungan dengan menutup tabir di sekeliling
tempat tidur, pintu jendela, lingkungan yang nyaman
dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 22
II TAHAP PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Menyiapkan bengkok
 Bila menggunakan Haemometer:
1. Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl ke dalam
tabung pengencer sampai pada angka 2.
2. Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien
yang akan diambil darahnya
3. Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian
jari tangan dengan cara Memijat
4. disenfektankan ujung jari yang akan diambil darahnya
dengan alcohol
5. Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai
darah keluar
6. Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas
kering
7. Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm,
jangan sammpai ada gelembung dara yang sampai ikut
terhisap
8. Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan
menggunakan kapas kering
9. Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer
yang sudah berisi HCl 0,1 N dengan posisi tegak lurus dan
hindarkan darah mengenai dinding tabung
10. Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen
pipet Hb di bilas dengan jalan meniup dan menyedotnya.
11. Tunggu sampai 1 menit
12. Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali
penambahan warna dari larutan asam hematin yang terjadi,
bandingkan dengan warna dari larutan standar
13. Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan
aquadest dihentikan dan kadar Hb dibaca dengan satuan
pembacaan gr %

 Bila menggunakan Gukometer:


1. Membawa alat ke dekat klien.
2. Memilih jari yang akan disuntik untuk pengambilan darah.
3. Mendesinfeksi area sunt8kan dengan kapas alcohol.
4. Menyuntik jari dengan menggunakan blood lancet lalu
teteskan darah secukupnya pada stick glukometer.
5. Baca dan catat hasil.
6. Menutup luka suntikan dengan menggunakan kapas dan
plester.
4. Membereskan alat dan merapikan klien.
5. Melepaskan sarung tangan.
6. Mencuci tangan.
III TAHAP TERMINASI
1. Lakukan evaluasi.
 Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum,
selama, dan sesudah prosedur.
 Mengevaluasi hasil pemeriksaan dan laporkan bila hasil
dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 23
pemeriksaan abnormal
2. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
 Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama,
dan sesudah prosedur.
 Mencatat tanggal, waktu, dan hasil pemeriksaan.
Nilai
 Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6 gr/dl
 Anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 gr/dl
 Anak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 gr/dl
 Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 gr/dl
 Dewasa (Pria) : 13.2 - 17.3 gr/dl
 Dewasa (Wanita) : 11.7 - 15.5 gr/dl

Tanjungpinang, 20
Penguji

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79 (……………………………………………….)
B = 70 – 74
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54
Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2 : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 24


STIKES HANG TUAH Kode/No :
TANJUNGPINANG Tanggal :
:
SOP PEMERIKSAAN Revisi Dari
KOLESTEROL
Halaman :

NILAI
NO TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 25


I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat
1. Formulir pemeriksaan gula darah (tandai pada pemeriksaan
Kolesterol).
2. Bila menggunakan darah vena : Tabung kimia, spuit 2 cc,
kapas alkohol, plester, tourniquet, nierbeken / bengkok,
handscoen bersih, dan perlak/pengalas.
3. Bila menggunakan darah perifer : Glukometer, jarum (blood
lancet), kapas alkohol, handscoen bersih, nierbeken, dan
plester.

B. Persiapan Klien dan Lingkungan


1. Jelaskan prosedur kepada klien
2. Menyiapkan lingkungan dengan menutup tabir di sekeliling
tempat tidur, pintu jendela, lingkungan yang nyaman

II TAHAP PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Bila menggunakan darah vena :
a. Memilih vena yang menjadi daerah punksi.
b. Memasang perlak/pengalas diabawah vena yang
menjadi area punksi.
c. Melakukan pembendungan vena dengan menggunakan
trorniquet.
d. Mengambil darah vena sebanyak 2 cc
e. Masukan Tabung
f. Mendesinfeksi area suntukan dengan menggunakan
kapas alkohol.

Bila menggunakan darah perifer :


a. Membawa alat ke dekat klien.
b. Memilih jari yang akan disuntik untuk pengambilan
darah.
c. Mendesinfeksi area sunt8kan dengan kapas alcohol.
d. Menyuntik jari dengan menggunakan blood lancet lalu
teteskan darah secukupnya pada stick glukometer.
e. Baca dan catat hasil.
4. Menutup luka suntikan dengan menggunakan kapas dan
plester.
5. Membereskan alat dan merapikan klien.
6. Melepaskan sarung tangan.
7. Mencuci tangan.
8. bersama formulir pemeriksaan kirim specimen ke
laboratorium.
III TAHAP TERMINASI
1. Lakukan evaluasi.
 Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum,
selama, dan sesudah prosedur.
 Mengevaluasi hasil pemeriksaan dan laporkan bila hasil
pemeriksaan abnormal.

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 26


Batasan Nilai Kolesterol
Normal:<200mg/dI
Resikosedang:200–240mg/dl
Resiko tinggi : > 240 mg/dI
2. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
 Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama,
dan sesudah prosedur.
 Mencatat tanggal, waktu, dan hasil pemeriksaan.

N = JUMLAH SKOR X
100

100

Tanjungpinang, 20
NILAI = Penguji

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 (……………………………………………….)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54
Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2 : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)

STIKES HANG TUAH Kode/No :


TANJUNGPINANG Tanggal :
:
SOP PEMERIKSAAN Revisi Dari
ASAM URAT
Halaman :
dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 27
TUJUAN
Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah sesuai dengan kebutuhan klien.
NO TINDAKAN NILAI
4 3 2 1 TTD
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat
1. Formulir pemeriksaan gula darah (tandai pada pemeriksaan GDS).
2. Bila menggunakan darah vena : Tabung kimia, spuit 2 cc, kapas
alkohol, plester, tourniquet, nierbeken / bengkok, handscoen
bersih, dan perlak/pengalas.
3. Bila menggunakan darah perifer : Glukometer, jarum (blood
lancet), kapas alkohol, handscoen bersih, nierbeken, dan plester.

B. Persiapan Klien dan Lingkungan


1. Jelaskan prosedur kepada klien
2. Menyiapkan lingkungan dengan menutup tabir di sekeliling
tempat tidur, pintu jendela, lingkungan yang nyaman
II TAHAP PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Bila menggunakan darah vena :
a. Memilih vena yang menjadi daerah punksi.
b. Memasang perlak/pengalas diabawah vena yang
menjadi area punksi.
c. Melakukan pembendungan vena dengan menggunakan
trorniquet.
d. Mengambil darah vena sebanyak 3-5 cc
e. Masukan di tabung
f. Mendesinfeksi area suntukan dengan menggunakan
kapas alkohol.
Bila menggunakan darah perifer :
a. Membawa alat ke dekat klien.
b. Memilih jari yang akan disuntik untuk pengambilan
darah.
c. Mendesinfeksi area sunt8kan dengan kapas alcohol.
d. Menyuntik jari dengan menggunakan blood lancet lalu
teteskan darah secukupnya pada stick glukometer.
e. Baca dan catat hasil.
4. Menutup luka suntikan dengan menggunakan kapas dan
plester.
5. Membereskan alat dan merapikan klien.
6. Melepaskan sarung tangan.
7. Mencuci tangan.
8. bersama formulir pemeriksaan kirim specimen ke
laboratorium.
III TAHAP TERMINASI
A. Lakukan evaluasi.
 Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum,
dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 28
selama, dan sesudah prosedur.
 Mengevaluasi hasil pemeriksaan dan laporkan bila hasil
pemeriksaan abnormal
B. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
 Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama,
dan sesudah prosedur.
 Mencatat tanggal, waktu, dan hasil pemeriksaan.

N = JUMLAH SKOR X
100
100

Tanjungpinang, 20
NILAI = Penguji

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
(……………………………………………….)
B = 70 – 74
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54
Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2 : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)

STIKES HANG TUAH Kode/No :


TANJUNGPINANG Tanggal :
:
SOP PEMERIKSAAN Revisi Dari
GOLONGAN DARAH
Halaman :

NO TINDAKAN NILAI
dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 29
4 3 2 1 TTD
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat
1. Object glass
2.
3. Kapas
4. Alkohol 70 %
5. Tusuk gigi atau jarum pentul
6. Blood lanset atau jarum franke
7. Serum anti-A dan serum anti-B
8. Darah.
9. Bengkok

B. Persiapan Klien dan Lingkungan


1. Jelaskan prosedur kepada klien
2. Menyiapkan lingkungan dengan menutup tabir di sekeliling
tempat tidur, pintu jendela, lingkungan yang nyaman

II TAHAP PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Membawa alat ke dekat klien.
4. Memilih jari yang akan disuntik untuk pengambilan darah.
5. Mendesinfeksi area suntikan dengan kapas alcohol.
6. Menyuntik jari dengan menggunakan blood lancet lalu
teteskan darah secukupnya pada objek glass
7. Taruh di bagian kiri object glass 1 tetes serum anti A dan di
bagian kanan 1 tetes serum anti B
8. Tambahkan 1 tetes kecil darah pada serum, campurlah dengan
ujung lidi
9. Goyangkan object glass dengan gerakan melingkar
10. Perhatikan aglutinasi dengan mata telanjang, lalu benarkan dengan
menggunakan mikroskop Baca dan catat hasil.
11. Menutup luka suntikan dengan menggunakan kapas dan plester.
12. Membereskan alat dan merapikan klien.
13. Melepaskan sarung tangan.
14. Mencuci tangan.

III TAHAP TERMINASI


A. Lakukan evaluasi.
 Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum,
selama, dan sesudah prosedur.
 Mengevaluasi hasil pemeriksaan dan laporkan bila hasil
pemeriksaan abnormal
B. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
 Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama,
dan sesudah prosedur.
 Mencatat tanggal, waktu, dan hasil pemeriksaan.

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 30


Pedoman kesimpulan
Anti A Anti B Anti A,B Golongan
darah
- - - 0
+ - + A
- + + B
+ + + AB
Keterangan: + : terjadi aglutinasi, - : tidak terjadi aglutinasi
Catatan:
a. Warna serum anti A: hijau/biru
b. Warna serum anti B: kuning
c. Darah yang diperiksa boleh darah kapiler segar atau
darah vena yang telah membeku terlebih dahulu
yang kemudian sel-selnya dilepaskan memakai ujung
lidi.
d. Jumlah darah yang dicampur dengan serum
sebaiknya mencapai nilai hematokrit 2%.
e. Anti serum kuat memberikan hasil tegas dalam waktu
kurang dari 1 menit, sebaiknya
f. hasil diperiksa setelah 2 menit dan selanjutnya
disusul pemeriksaan ulang setelah
g. lewat 20 menit. Tindakan terakhir mengamankan
adanya subgroup lemah dalam golongan A.
h. Jaga jangan sampai bahan pemeriksaan mengering
pada object glass.
i. Untuk menghindari kesalahan, sebaiknya gunakan
juga serum anti A,B (serum golongan O). Ini
berguna untuk mendapatkan subgroup A yang
lemah, yang tidak bereaksi dengan serum Anti A.
j. Object glass harus bersih benar, tidak boleh ada sisa
zat kimia atau darah. Hal ini menghindari adanya
aglutinasi palsu.

N = JUMLAH SKOR X
100
100

Tanjungpinang, 2018
NILAI = Penguji

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 31


(……………………………………………….)
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

STIKES HANG TUAH Kode/No :


TANJUNGPINANG Tanggal :
PANDUAN DAN :
Revisi Dari
PENILAIAN
PEMERIKSAAN EKG Halaman :

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 32


NO TINDAKAN NILAI
4 3 2 1 TTD
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat
1. Mesin EKG.
2. Nierbeken.
3.
Jelly.
4.
Kapas alkohol pada tempatnya.
3.
Tissue.
4.
Washlap basah.
5.
Alat cukur (kalau perlu).
6.
Kertas dokumentasi EKG, lem, dan gunting.
.
B. Persiapan Klien dan Lingkungan
1. Jelaskan prosedur kepada klien
2. Menyiapkan lingkungan dengan menutup tabir di sekeliling
tempat tidur, pintu jendela, lingkungan yang nyamaN
3. Atur posisi pasien tidur terlentang datar
4. Membuka dan melonggarkan pakaian pasien bagian atas,
bila pasien memakai jam tangan, gelang, logam lain agar
dilepas
5. Mengkaji kebutuhan klien / instruksi medik akan
pemeriksaan EKG.
6. Mengkaji tingkat kesadaran klien; ada atau tidaknya
kegelisahan
II TAHAP PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan.
2. Menutup sampiran.
3. Membuka pakaian atas klien.
4. Membersihkan area ekstremitas dan dan dada yang akan dipasangi
elektroda dengan menggunakan kapas alkohol. Bila terdapat rambut
yang cukup tebal cukur bila perlu.
5. Memberikan jelly pada area pemasangan dan pada elektroda.
6. Pasang kabel dan elektroda (hindari memasang elektroda pada massa
otot yang terlalu tebal atau pada struktur tulang) :
a. Kabel Merah (R) : pada lengan kanan.
b. Kabel Kuning (L) : pada lengan kiri.
c. Kabel Hijau (F) : pada kaki kiri.
d. Kabel Hitam (N) : pada kaki kanan.
e. V1 : pada interkostal ke– 4 kanan.
f. V2 : pada interkostal ke– 4 kiri.
g. V3 : pada interkostal ke 4 – 5 antara V2 dan V4.
h. V4 : pada interkostal ke-5 linea midclavicularis kiri.
i. V5 : horizontal terhadap V4, di linea aksilaris anterior.
j. V6 : horizontal terhadap V5, pada línea midaksilaris.
7. Menghubungkan kabel ground ke washlap basah yang diletakkan di
nierbeken.
8. Menghubungkan kabel listrik mesin EKG ke sumber listrik.
9. Menyalakan power On mesin EKG.
10. Mengatur kecepatan gelombang pada 25 mV.
11. Mengatur ketinggian rekaman pada skala 1.
12. Melakukan kalibrasi 1 mV.

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 33


13. Melakukan rekaman 12 lead.
14. Setelah selesai, mematikan power mesin EKG dan lepaskan
kabel/elektroda dari tubuh klien, kemudaian bersihkan sisa jelly yang
menempel dengan tissue.
15. Merapihkan klien dan mengembalikan alat-alat pada tempatnya.
16. Untuk pasien rawat inap hasil rekaman EKG disimpan ke dalam
berkas rekam medic pada formulir yang tersedia dan dilaporkan
kedokter
17. Tindakan EKG yang telah dilakukan dicatat kedalan catatan
perawat pada berkas rekam medik pasien
18. Untuk pasien rawat jalan, hasil rekaman EKG diberikan ke dokter
yang bersangkutan.

III TAHAP TERMINASI


A. Lakukan evaluasi.
 Mengevaluasi respon klien selama prosedur, baik verbal,
maupun nonverbal.
B. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
 Menempelkan hasil rekaman EKG pada kertas dokumentasi
EKG.
 Mencatat nama klien, umur, tanggal dan jam serta nama
pemeriksa pada kertas dokumentasi EKG.
.

N = JUMLAH SKOR X
100
100

Tanjungpinang, 2018
NILAI = Penguji

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
(……………………………………………….)
B = 70 – 74
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 34


STIKES HANG TUAH Kode/No :
TANJUNGPINANG Tanggal :
PANDUAN DAN :
PENILAIAN Revisi Dari

PEMERIKSAAN :
Halaman
KEKUATAN OTOT

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 35


NO TINDAKAN NILAI
4 3 2 1 TTD
I TAHAP PERENCANAAN
A. Persiapan Alat
1. Sarung tangan/handscoen
2. Penggaris
3. Bullpen
4. Lembar dokumentasi.

B. Persiapan Klien dan Lingkungan


7. Jelaskan prosedur kepada klien
8. Menyiapkan lingkungan dengan menutup tabir di sekeliling
tempat tidur, pintu jendela, lingkungan yang nyaman
II TAHAP PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan.
2. Menutup sampiran.
3. Minta klien untuk berdiri, amati struktur rangka dan
perhatikan adanya kelainan dan deformitas
4. Amati adanya kontraktur dengan meminta klien untuk
menggerakkan persendian ekstremitas
5. Minta klien merentangkan kedua lengan ke depan, amati
adanya tremor, ukuran otot (atropi, hipertrofi) serta ukur
lingkar ekstremitas (perbedaan > 1cm di anggap bermakna).

Palpasi otot untuk memeriksa apakah ada kelainan otot


1. Sternokleidomastoideus : klien menengok ke salah
satu sisi denganmelawan tahanan tangan pemeriksa

Sumber : www.Docplayer.info, diakses 2016.

2. Trapezius : letakkan kedua tangan pada bahu klien,


minta klien menaikkan bahu melawan tahanan tangan
pemeriksa

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 36


Sumber : www.Dokudok.com, diakses 2016

3. Deltoideus : minta klien mengangkat kedua lengan dan


melawan

Sumber : www. Ahlibedahtulang.com, diakses 2016


4. Otot panggul : posisikan klien telentang dengan kedua
tungkai ekstensi, minta klien mengangkat salah satu
tungkai, dorong tungkai ke bawah

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 37


Sumber : www.Dokudok.com, diakses 2016
5. Abduksi panggul : posisikan klien telentang dengan
kedua tungkai ekstensi, letakkan kedua tangan pada
permukaan lateral masingmasing lutut klien, minta
klien meregangkan kedua tungkai, melawan tahanan
pemeriksa
Palpasi otot untuk memeriksa apakah ada kelainan otot,
kekuatan otot
1. Bisep : minta klien merentangkan kedua lengan dan
mencoba menekuknya, pemeriksan menahan lengan
agar tetap ektensi
2. Trisep : minta klien menekuk kedua lengan dan
mencoba merentangkannya melawan usaha
pemeriksa untuk membuat lengan klien tetap fleksi
mengumpulkan kelima jari

Sumber: www.Seripayku.blogspot.com, diakses 2016.

3. Otot pergelangan tangan dan jari-jari : minta klien


meregangkan kelima jari dan melawan usaha
dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 38
pemeriksa untuk

4. Kekuatan genggaman : minta klien menggenggam jari


telunjuk dan jari tengah pemeriksa, tarik kedua jari
dari genggaman klien
5. Hamstring : posisikan klien telentang, kedua lutut
ditekuk, minta klien meluruskan tungkai melawan
tahanan pemeriksa

Sumber: www.houstomethodist.Org, diakses 2016


6. Kuadrisep : posisikan klien telentang, lutut setengah
ekstensi, klien menahan usaha pemeriksa untuk
memfleksikan lutut

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 39


7.
Otot mata kaki dan kaki : minta klien melawan usaha pemeriksa
untuk mendorsofleksikan kakinya dan kembali melawan usaha
pemeriksa untuk memfleksikan kakinya
8. Palpasi tulang ekstremitas dan setiap persendian untuk
menemukan area yang mengalami edema atau nyeri tekan,
bengkak, krepitasi dan nodul
III TAHAP TERMINASI
A. Lakukan evaluasi.
 Mengevaluasi respon klien selama prosedur, baik verbal,
maupun nonverbal.
C. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian.
 Mencatat nama klien, umur, tanggal dan jam serta nama
pemeriksa pada kertas dokumentasi.
. Skala Penilaian/Ciri –ciri
 0 Paralisis total
 1 Tdk ada gerakan, teraba/terlihat adanya kontraksi
otot
 2 Ada gerakan pd sendi tetapi tdk dpt melawan
gravitasi (hanya bergeser)
 3 Bisa melawan gravitasi tetapi tdk dpt menahan
/melawan tahanan pemeriksa.
 4 Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa tetapi
kekuatannya berkurang
 5 Dapat melawan tahanan pemeriksa dgn kekuatan
maksimal.

N = JUMLAH SKOR X
dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 40
100
100

Tanjungpinang, 2018
Penguji

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74
(……………………………………………….)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54
Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2 : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)

DAFTAR PUSTAKA

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 41


Perry, A.G. & Potter, P.A. (1994). Clinical Nursing Skills dan Techniques. (3rd ed). St. Louis : Mosby –
Year Book.

Potter, P.A. & Perry, A.G. (1993). Fundamentals of Nursing : Concepts, Process Practice. (3rd ed). St.
Louis : Mosby-Year Book.

Sims, L.K., D’amino., Stiesmeyer, J.K & Webster, J.K Webster, J.A (1995). Health assessment in nursing.
California : Addison Wesley Publishing C.O.

Hidayat, Alimul Azis.A.,(2005).Buku Saku Pratikum Kebutuhan Dasar Manusia,cetakan I,Jakarta:EGC

Yuniarlina Risma,et.al.(2007).Prosedur Keterampilan Klinik Keperawatan Dasar. Edisi


Kedua.Jakarta:Sekolah Tinggi Kesehatan Sint Carolus

dan Panduan Penilaian Laboratorium STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 42

Anda mungkin juga menyukai