Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PENGEMBAGAN ORGNAISASI

Teori Pengembangan Organisasi


Dalam kehidupan manusia , kita sebagai makhluk sosial merupakan makhluk yang tidak bisa
hidup secara sendiri- sendiri, kita dikelilingi oleh banyak sekali orang- orang , oleh karena
itu kita harus bisa berinteraksi dengan sesama manusia , dimana dalam penerapanya di
dasari oleh ilmu, salah satu ilmu dalam berinteraksi adalah ilmu organisasi, secara umum
teori organisasi adalah suatu pedoman yang diberikan orang terbuka atau sekitarnya yang
mampu memberi proses pekerjaan.

Strategi pengembangan organisasi pada hakekatnya adalah strategi interfensi yang dapat
digunakan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi atau
didalam melakukan perubahan-perubahan. Sampai sekarang cukup banyak strategi
pengembangan organisasi yang telah dikembangkan oleh para pakar. Diantaranya sebagai
berikut :

1. Latihan Kepekaan (sensitivity taining).


Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok T (singkatan training) yang masing-
masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta
meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam
hubungan antar pribadi
2. Kisi Pengembangan Organisasi (grid OD).
Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya
kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek
produksi.
3. Survei Umpan Balik.
Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta
sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka).
Hasil survei ini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyedia dan
manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang
mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.
4. Konsultasi Proses.
Dalam Process consultation, konsultan OD mengamati komunikasi, pola pengambilan
keputusan, gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit
org-anisasi. Konsultan kemudian memberikan feedback pada semua pihak yang terlibat
tentang proses yang telah diamatinya, serta menganjurkan tindakan koreksi.
5. Pembentukan Tim.
Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang
menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
6. Transcational Analysis (TA).
TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara
menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan
komunikasi yang buruk dan menyesatkan.
7. Intergroup Activities.
Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-
kelompok. Ketergantungan antar kelompok, yang membentuk kesatuan organisasi,
menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk
meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling
ketergantungan tersebut.
8. Third-party Peacemaking.
Dalam menerapkan teknik ini, konsultan OD berperan sebagai pihak ketiga yang
memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk
memecahkan persoalan atau konflik antar individu dan kelompok.

Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi:

1. Pengamatan eksternal

Yaitu dengan memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik ekonomi, politik,
teknologi, budaya dan lainnya yang semua variable itu akan membentuk karakter organisasi.
2. Pengamatan internal
Terdiri dari eavaluasi SDM dan struktur organisasi, dengan tujuan mengukur kesiapan SDM (inputs)
strategi sekarang (proses), kinerja (outputs) dan potensi dalam yang akan membentuk kedinamisan
organisasi.

3. Perumusan atau planning jangka Panjang dan pendek organisasi.


4. Misi
5. Tujuan
6. Strategi
7. Kebijakan
8. Implementasi strategi
9. Program
10. Anggaran
11. Prosedur
12. Evaluasi dan Pengendalian

Penyelenggaraan pengembangan organisasi harus sejalan dengan sasaran organisasi;

 berakar dalam pengetahuan perilaku (behavioral sciences);


 berjangka panjang dan terus-menerus;
 berorientasi proses untuk mencapai hasil;
 berdasarkan kolaborasi;
 berorientasi sistem.

Faktor dari internal organisasi antara lain perubahan pada kebijakan atau keputusan yang dibuat oleh pimpinan
organisasi, perubahan tujuan organisasi, pengembangan wilayah dari kegiatan operasional organisasi, intensitas
kegiatan organisasi yang semakin luas, tingkat pengetahuan dan kemampuan dari karyawan organisasi, sikap dan
perilaku karyawan di organisasi, dan berbagai macam peraturan baru yang diterapkan di organisasi.

Faktor dari lingkungan eksternal organisasi antara lain meliputi teknologi, kondisi ekonomi, kompetisi, kondisi
sosial, dan kondisi politik. Tanpa adanya transformasi maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan
bertahan lama. Hal ini dikarenakan organisasi tidak dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan internal
maupun eksternalnya sehingga organisasi tidak dapat berkembang atau kalah saing

 organisasi yang baik akan memberikan perhatian yang lebih besar dalam upaya menciptakan strategi
pengembangan manusia yang lebih baik. Dengan mengintegrasikan strategi sumber daya manusia dengan
strategi bisnis, sebuah perusahaan akan dapat memenangkan persaingan karena implementasi dari strategi
_akan dapat dipercepat. Penelitian ini dilaksanakan untuk melakukan sebuah analisis kesesuaian intara strategi
sumber daya manusia dengan strategi bisnis dengan pendekatan studi kasus pada PT. Asuransi Sumitomo
Marine and Pool

 dalam menetapkan SDM, seperti pelatuhan dan ppengembangan SDM


seperti kemampuan individu, kemampuan teknis dan kemampuan konseptual.
 dalam rekruitmen, perusahaan asuransii sumitomo untuk menjaring calon palmar yaitu dengan
menghubungi akademi asuranasi, memasang iklna di surat kabar, dan jug ameminta bantuan pada
pegawai yg ada jika mereka mmpunyai tentang orang yang kira kira memiliki kualifikasi yang
disyaratkna

Anda mungkin juga menyukai