3. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN Menurutmu apakah bangsa
Indonesia masih perlu berjuang
Untuk menjawab pertanyan tersebut mari kita meskipun proklamasi simak materi berikut! Tujuan pembelajaran pada hari ini adalah siswa kemerdekaan pada 17 Agustus dapat: 1. Menjelaskan perjuangan masyarakat dalam 1945 sudah terlaksana? mempertahankan kemerdekaan Dalam mempertahankan kemerdekaannya, bangsa Indonesia menggunakan 2 cara yaitu cara diplomasi dan perjuangan fisik (bersenjata). PERJUANGAN FISIK
1) Insiden Hotel Yamato
Merupakan peristiwa perobekan bendera Belanda (merah-putih-biru)
menjadi bendera Indonesia (merah-putih) Terjadi pada tanggal 19 September 1945 di Hotel Yamato, Surabaya 2) Pertempuran Surabaya
Berlangsung sejak tanggal 27 Oktober sampai 10 November 1945, dan
puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945 Diawali dengan kedatangan tantara sekutu di bawah komando Brigadir Jenderal Mallaby di Surabaya. Dan ternyata NICA membonceng bersama rombongan tersebut hingga memunculkan perlawanan masyarakat Indonesia melawan Sekutu. Pada tanggal 10 November 1945, tantara Inggris melakukan serangan besar melibatkan 30.000 pasukan, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang. Di luar dugaan tantara Inggris, para pelopor pemuda seperti Bung Tomo dan tokoh-tokoh agama yang terdiri dari para kiai dan ulama terus menggerakkan semangat perlawanan pejuang Surabaya hingga perlawanan terus berlanjut berhari-hari bahkan bermingg-minggu. Meskipun Surabaya Dikuasai sekutu, namun Pertempuran Surabaya menjadi symbol nasional atas perlawanan bangsa Indonesia terhadap Penjajah. Untuk mengenang peristiwa heroic di Surabaya, tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. 3) Pertempuran Lima Hari di Semarang
Terjadi antara masyarakat Semarang dengan Jepang
Pada 14 Oktober 1945 tersiar kabar bahwa Jepang telah meracuni cadangan air minum di Candi, Semarang. Dokter Kariadi memberanikan diri untuk memeriksa air minum tersebut akan tetapi Jepang menembaknya sehingga ia gugur. Pada tanggal 15 Oktober – 20 Oktober 1945, terjadi pertempuran antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan tantara Jepang. Pertempuran berakhir setelah terjadi perundingan antara pihak Indonesia yang diwakili oleh Kasman Singodimedjo dan Mr. Sartono dan pihak Jepang yang diwakili Letnan Kolonel Nomura. 4) Pertempuran Ambarawa Merupakan peristiwa perlawanan rakyat Indonesia terhadap tantara Sekutu yang terjadi di Ambarawa, Jawa Tengah. Komandan Divisi 5 Banyumas, Letkol Isdiman berusaha membebaskan 2 desa yang ingin diduduki tentara Sekutu dan Letkol Isdiman gugur dalam peristiwa itu. Selanjutnya Panglima Divisi Banyumas Kolonel Sudirman terjun langsung memimpin pertempuran Pada tanggal 12 Desember 1945 pasukan Indonesia melancarkan serangan terhadap tantara Sekutu di Ambarawa. Pertempuran berlangsung sengit, pasukan Indonesia menggunakan taktik gelar supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga tantara Sekutu terkurung. Pasukan Indonesia berhasil mengalahkan tantara Sekutu dan menguasai kota Ambarawa Kemenangan Indonesia diabadikan dengan didirikannya Monumen Palagan di Ambarawa. 5) Bandung Lautan Api
Pada tanggal 23 Maret 1946 meletus pertempuran antara rakyat
Bandung melawan Sekutu Pertempuran terbesar terjadi di Desa Dayeuhkolot, Selatan Kota Bandung. Dua orang pejuang Indonesia (Muhammad Toha dan Ramdan) berupaya meledakkan Gudang senjata Sekutu yang terdapat di daerah tersebut. Mereka gugur setelah berhasil meledakannya Kota Bandung semakin tidak aman, pemerintah RI menginsrtruksikan agar penduduk Kota Bandung mengosongkan kota dan mengungsi ke daerah pegunungan. Sebelum meninggalkan kota Bandung, TKR dan rakyat membakar Kota Bandung agar Sekutu tidak dapat menggunakannya sebagai pos-pos militer. Peristiwa ini dikenal dengan Bandung Lautan Api. 6) Pertempuran Medan Area
Terjadi di Medan, Sumatera Utara
Pertempuran pertama Meletus pada tanggal 13 Oktober 1945 antara para pemuda melawan Sekutu Pada tanggal 1 Desember 1945, tantara Sekutu memasang papan- papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Areas di pinggiran Kota Medan dengan tujuan menunjukkan daerah kekuasaan mereka. Sejak saat itu istilah Medan Area menjadi terkenal Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu melancarkan operasi militer secara besar-besaran terhadap para pejuang Indonesia dengan mengikutkan pesawat-pesawat tempur. Para pejuang membalas serangan tersebut sehingga menimbulkan berbagai bentrokan di seluruh kota yang menelan korban dari kedua pihak. 7) Pertempuran Puputan Margarana
Merupakan pertempuran antara Indonesia dan Belanda yang terjadi
pada tanggal 20 November 1945 di Bali. Kedatangan Belanda ke Bali bertujuan untuk membantu pendirian sebuah negara boneka yang diberi nama Negara Indonesia Timur dengan membujuk Letkol I Gusti Ngurah Rai untuk bergabung, akan tetapi ajakan tersebut ditolak Pada 18 November 1946, I Gusti Ngurah Rai menyerang kedudukan Belanda di daerah Tabanan dan berhasil melumpuhkan satu datasemen polisis lengkap dengan senjatanya Dalam pertempuran ini, pasukan Ngurah Rai melakukan “puputan” atau perang habis-habisan dan bertekad tidak akan mundur sampai titik darah penghabisan. Pertempuran berakhir dengan gugurnya Letkol I Gustu Ngurah Rai, 96 orang pasukan dan 400 tantara Belanda. Untuk mengenang peristiwa tersebut, didirikan Tugu Pahlawan Taman Pujaan Bangsa di daerah bekas medan pertempuran. 8) Serangan Umum 1 Maret 19949
Bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia
internasional bahwa Republik Indonesia cukup kuat untuk mempertahankan kemerdekaan, meskipun ibu kotanya telah diduduki oleh Belanda Serangan Umum dilakukan oleh TNI di bawah pimpinan Letnan Kolonel Soeharto setelah mendapatkan persetujuan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX (Kepala DIY) TNI berhasil menduduki Yogyakarta selama 6 jam Peristiwa ini berhasil mematahkan propaganda Belanda yang menyatakan bahwa RI sudah tidak ada lagi. PERJUANGAN DIPLOMASI
1) Perundingan Linggarjati
Merupakan perundingan antara Indonesia
dan Belanda yang dilaksanakan di Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 10 November 1946 Setelah penandatanganan persetujuan Linggarjati, terjadi perbedaan penafsiran mengenai beberapa pasal persetujuan antara Indonesia dan Belanda. Hal tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa Agresi Militer Belanda 1 (Belanda melakukan penyerangan secara tiba-tiba terhadap daerah-daerah yang menjadi wilayah RI sesuai hasil Perjanjian Linggarjati. 2) Perundingan Renville
Merupakan perundingan yang
diselenggarakan di atas kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang bernama USS Renville yang berlabuh di Teluk Jakarta. Diselenggarakannya perundingan ini adalah karena Agresi Militer Belanda I mendapat kecaman keras dari dunia internasional. Belanda mengingkari hasil dari Perundingan Renville dan melancarkan Agresi Militer II. Belanda berhasil menduduki ibu kota RI, Yogyakarta dan menangkap Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta serta mengasingkannya ke Bangka. 3) Perundingan Roem-Royen
Perundingan ini menghasilkan resolusi
yang isinya mendesak supaya permusuhan antara Indonesia dan belanda segera dihentikan dan pemimpin Indonesia yang ditahan segera dibebaskan. Diselenggarakan pada tanggal 14 April 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Sebagian isi dari perundingan Roem- Royen bisa dilihat pada table di samping. 4) Konferensi Meja Bundar (KMB)
Dilaksanakan di Den Haag, Belanda pada
tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949 Konferensi ini merupakan titik terang bagi bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaannya. Pada tanggal 27 Desember 1949 pemerintah Belanda menyerahkan kedaulatan aras Republik Indonesia Serikat. Penyerahan kedaulatan dilakukan di 2 tempat: 1. Di Jakarta (Indonesia) dilakukan oleh A.H.J. Kovink kepada wakil pemerintah RIS, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. 2. Di Belanda dilakukan oleh Ratu Juliana kepada delegasi RIS Drs. Moh. Hatta. Penyerahan kedaulatan ini menandakan berakhirnya masa penjajahan Belanda di Indonesia secara formal. Tetap Semangat… Terima kasih