Anda di halaman 1dari 2

Tanaman: Kelor (Moringa oleifera L.

Alasan pemilihan tanaman:

Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman asli Indonesia, pertumbuhannya cukup cepat,
dan banyak ditemukan di Indonesia. Kelor merupakan tanaman paling kaya nutrisi yang
ditemukan untuk saat ini. Kelor mengandung lebih banyak vitamin, mineral, antioksidan,
asam amino esensial dan senyawa lain yang bermanfaat (Krisnadi, 2012).

Cara memperoleh:

Saya memiliki tanaman ini di depan rumah saya dan tanaman ini juga cukup banyak di
linkungan tempat tinggal saya. Tanaman kelor ini juga dapat dibeli atau dipesan di Pasar
Beringharjo Yogyakarta.

Kandungan Kimia Aktivitas Farmakologis Target Molekular

1. Flavonoid, 1. Antiproliferasi (Mustariani, 1. Dapat menghambat


dapat berupa: 2011). oliferasi sel kanker Raji
a. Kaempherol (ATCC CCL-86) dan sel
Vero (ATCC CL-81)(Sajuthi,
2001) dan (Wang et al. 2009).

b. Kuersetin 1. Menginduksi necrosis dan 1. Dapat menginduksi necrosis


apoptosis (Haghiack dan dan apoptosis pada sel
Walle, 2005) kanker mulut SCC-9.
2. Menghambat ekspresi Gen (Haghiack dan Walle, 2005)
(Haghiack dan Walle, 2005) 2. Dapat menghambat ekspresi
thymidylate synthase
(Haghiack dan Walle, 2005)

2. Isotiosianat 2. Induksi enzim 2. Dapat menginduksi enzim


pemetabolisme (Hetch,1999) pemetabolisme fasse 1 dan
enzim pememtabolisme fase
2 (Hetch, 1999). Benzyl
isothisianat (BITC) secara in
vitro mampu menginduksi
apoptosis pada sel kanker
ovarium (Bose, 2007).

Kesimpulan: Saya menyarankan agar tumbuhan ini dikembangkan agen kemoterapi.

Daftar Pustaka:

Mustariani, Baiq Ayu Aprilia. 2011. Potensi Kaempherol Daun Sirsak sebagai Penghambat
Proliferasi Sel Kanker Raji. Bogor: Tidak diterbitkan.
Nawangsari, Dwi Ana, dkk. 2008. Pemanfaatan Bawang Merah (Allium cepa L.) sebagai
agen Ko-Kemoterapi. Yogyakarta: Tidak diterbitkan.

Rahmat, Hardianzah. 2009. Identifikasi Senyawa Flavanoid pada Sayuran Indigenous Jawa
Barat. Bogor: Tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai