Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AWAL MULA MASA KEHIDUPAN MANUSIA

PERKEMBANGAN PRANATAL

DISUSUN OLEH :

BEATRIX ANJELINIA WOLE

(202111027)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas tuntunan dan rahmat-
Nya yang telah menyertai penulis selama proses pembuatan makalah ini. Adapun isi dari
makalah ini mencakup materi tentang Awal mula kehidupan manusia (perkembangan
Pranatal). Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Estiyanti Wulandari, S.ST.,
M.Keb, selaku dosen pengampuh MK asuhan kebidanan kehamilan, yang sudah memberikan
materi sebagai acuan bagi penulis dalam menyusun makalah ini

Penulis menyadari bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman dan pembaca
sekalian, demi memperbaiki makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat memberikan
bermanfaat dalam memberikan kemajuan ilmu pengetahuan dan kepentingan dalam proses
belajar kita bersama.

Kupang, 14 September 2021

Penulis,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4

A. LATAR BELAKANG.................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................5

A. TAHAP OVULASI........................................................................................6
B. TAHAP FERTILISASI/KONSEPSI..............................................................7
C. TAHAP IMPLANTASI..................................................................................8
D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI ............9
E. ASPEK PSIKOLOGIS YANG DIALAMI BAYI SETELAH LAHIR......11
F. SIRKULASI DARAH JANIN.......................................................................12

BAB III PENUTUP..........................................................................................................13

A. KESIMPULAN...............................................................................................13
B. SARAN............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia pasti mengalami pranatal hingga dewasa untuk mengalami
pertumbuhan dan perkembangan selama hidupnya. Kehamilan adalah pertumbuhan
dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat
kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berkesinambungan.Dan tidak bisa di
pungkiri bahwa masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga
penggunaan kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar
kehamilan, persalinan serta masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan
pelayanan kesehatan yang baik.Untuk peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014
tentang kesehatan reproduksi menyatakan bahwa setiap perempuan berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan mampu
melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi Angka Kematian
Ibu (Bandiyah, 2009). Pelayanan kesehatan tersebut sangat dibutuhkan selama
periode ini. Karena pelayanan asuhan kebidanan yang bersifat berkelanjutan
(continuity of care) saat di memang sangat penting untuk ibu. Dan dengan asuhan
kebidanan tersebut tenaga kesehatan seperti bidan, dapat memantau dan memastikan
kondisi ibu dari masa kehamilan, bersalin, serta sampai masa nifas. Angka Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia sendiri masih sangat tinggi jika di bandingkan dengan negara-
negara ASEAN lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana tahap Ovulasi?
 Bagaimana masa fertilisasi ?
 Bagaimana masa konsepsi ?
 Bagaimana pertumbuhan dan perkembanangan hasil konsepsi ?
 Bagaimana aspek psikologi yang dialami bayi setelah lahir ?
 Bagaimana sirkulasi darah janin?

4
BAB II

PEMBAHASAN

PROSES KEHAMILAN

Suatu kehamilan akan terjadi apabila didahulu dengan bertemunya spermatozoon (sel
sperma) dan ovum (sel telur) atau yang biasa disebut peristiwa konsepsi yang kemudian
dilanjutkan dengan implatasi/nidasi. Lamanya kehamilan dimulai konsepsi sampai
lahimya janin, lamanya 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari
pertama haid terakhir).Berikut merupakan tahapan perkembangan pranatal hingga bayi :

I. Tahap Germinal
Tahap ini sering disebut periode zigot, ovum atau periode awal kehidupan
manusia. Zigot terbentuk dari penyatuan sel sperma dan sel telur, lalu menuju
rahim. Pembelahan terhadap zigot terjadi setiap sekitar 30 jam. , dalam proses
pembelahan, janin masih disebut Blastocyle, ini disebut lapisan dalam sel yang
berkembang selama periode germinal ini. Kemudian sel-sel akan berkemabng
menjadi embrio , lalu bagian luar blastocyle akan menjadi placenta, dan bagian
dalam menjadi embrio. Lalu bagian dalam sel membentuk 3 lapisan yaitu lapisan
ectoderm, lapisan mesoderm dan lapisan endoderm.
II. Tahap Embrionik
Dimulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap
ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel, beberapa bentuk
seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki dapat terlihat. Selama periode ini
, pertumbuhan terjadi dalam dua pola yaitu cephalocaudal dan proximodisal.
III. Tahap fetus (janin)
Merupakan tahap terakhir dalam kehamilan dimulai dari minggu ke-9 hingga
kelahiran. Tahap ini embrio sudah disebut fetus, berlangsung selama 30 minggu.
Embrio yang telah terbentuk berubah menjadi sel-sel tulang membentuk wajah,
kaki dan tangan sehingga terlihat berbeda dan fetus tampak dalam bentuk
manusia. Selain itu otak juga terbentuk dna mulai menjadi lebih kompleks dalam
beberapa bulan. Pada bulan ketiga janin secara spontan sudah dapat
menggerakkan kaki, tangan dan jantung mulai berdenyut. Pada trimester kedua
otak mulai berkembang penuh, fetus dapat menghisap, mengunyah dan suara
nafas belum teratur. . pada minggu ke-20 gerakan bayi dapat dirasakan ibu, pada

5
minggu ke 25-28 perkembangan otak cepat terjadi dan sistem saraf mampu
mengontrol fungsi tubuh, kelopak mata dapat membuka dan menutup. Pada
minggu 29-32 terdapat pertambahan jumlah lemak pada tubuh fetus. Ritme
pernafasan terjadi, tetapi paru-paru belum matang. Pada minggu ke 38-40 fetus
telah cukup umur untuk dilahirkan. Lanugo mulai hilang kecuali pada lengan atas
dan bahu. Rambut bayi sudah menebal, paru-paru sudah matang.
Pada waktu lahir placenta yang melekat pada rahim ibu dan imbilical cord akan
dipotong begitu pertama kali bayi bernafas dari udara.

A. TAHAPAN OVULASI
Sebelum proses pembuahan berlangsung, harus terjadi ovulasi terlebih dahulu.
Ovulasi yaitu keluarnya sel telur dari ovarium (indung telur) yang normalnya terjadi
setiap bulan, atau yang biasa disebut proses terjadinya menstruasi. Di dalam ovarium
wanita, ada banyak sel telur, namun dalam setiap bulannya ada satu sel telur yang
berada dalam sebuah kantung (folikel) yang dipersiapkan untuk menjadi matang.
Proses pematangan ini terutama dipengaruhi oleh hormon FSH (folikel stimulating
hormone). Setelah matang, sel telur keluar dari folikel sehingga terjadilah ovulasi
yang dicetuskan oleh hormon LH (Leutenizing hormone). Proses ovulasi umumnya
terjadi sekitar 2 minggu sebelum haid berikutnya. masa ovulasi terjadi bila masa
ovulasi ini ada sperma yang masuk dan membuahi ovum yang keluar maka bisa
terjadi kehamilan.Pada kondisi tertentu, sel telur yang matang dan berovulasi tidak
hanya satu, dan hal inilah yang menjadi alasan terjadinya hamil kembar.
Saluran Telur Berpindah Ke Tuba Palopi Setelah keluar dari indung telur, sel telur
berada di tuba falopi dan perlahan menuju rahim. Ovulasi merupakan suatu kerja
sama yang harmonis antara kortek serebri, hipotalamus, hipofisis dan ovarium sserta
adanya pengaruh dari glandula tiroidea, kortek adrenal dan kelenjar endokrin lain.
Umur sel telur di dalam tuba falopi hanya 24 jam saja, sehingga apabila tidak ada
sperma yang membuahinya, maka ia akan mati dan kehamilan tidak terjadi. Ovarium
mampu bertahan hidup selama 2 hari untuk menunggu kedatangan sperma jika tidak
ada pembuahan oleh sperma sel-sel yang mengandung lutein mengecil dan menjadi
atropi, corpus luteum diubah menjadi corpus albicans jika terjadi pembuahan corpus
luteum dipertahankan.

6
B. PROSES FERTILISASI / KONSEPSI
Jika sel sperma yang berhasil sampai di saluran tuba falopi dan menerobos
masuk dalam sel telur, maka terjadilah proses pembuahan atau biasa disebut dengan
tahap fertilisasi (konsepsi). Penyatuan sel telur dan sperma disebut ”konsepsi”. Sel
telur akan mengalami perubahan sehingga tak ada sperma lain yang dapat masuk.
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba falopi.
Gerakan ini dipengaruhi juga oleh peranan kontaksi miometrium dan dinding tuba
yang juga terjadi saat sanggama. Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap
oleh fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba
falopi. Pada saat ini jugalah gen dan jenis kelamin bayi ditentukan. Jika spermanya
mengandung kromosom Y, maka bayinya laki-laki. Sebaliknya, jika spermanya
berkromosomkan X, maka yang lahir nanti adalah bayi perempuan. Sekali ovum
sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis dan berubah menjadi kuning, membentuk
korpus luteum. Sekarang ovum siap dibuahi apabila sperma mencapainya.
Dari jumlah 60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada
saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos melalui saluran heliks di dalam mukus
serviks dan mencapai rongga uterus, beberapa ratus sperma dapat melewati pintu
masuk tuba falopii yang sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup
sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii. Hal ini disebabkan karena
selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam cairan mani
diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi. Setelah reaksi kapasitasi, sperma
mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma dekat dengan oosit. Sel sperma
yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat – zat dari korona radiata
ovum, sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak
dengan lapisan korona radiata. Hanya satu sperma yang memiliki kemampuan untuk
membuahi, karena sperma tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di
nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan
hialuronidase. Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan
yang kuat dan penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona
pelusida (zone reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusan lagi oleh
sperma lainnya. Dengan demikian, sangat jarang sekali terjadi penembusan zona oleh
lebih dari satu sperma.
Selanjutnya terjadi pembelahan zigot. Zigot mulai menjalani pembelahan awal
secara mitosis sampai beberapa kali. Sel–sel yang dihasilkan dari setiap pembelahan

7
berukuran lebih kecil dari ukuran induknya yang disebut blastomer. Sesudah 3 – 4
kali pembelahan : zigot memasuki tingkat 16 sel, disebut stadium morula (kira – kira
pada hari ke 3 sampai ke 4 pasca fertilisasi). Morula terdiri dari inner cell mass
(kumpulan sel – sel di sebelah dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan – jaringan
embrio sampai janin) dan outer cell mass (lapisan sel di sebelah luar, yang akan
tumbuh menjadi trofoblast sampai plasenta). Kira – kira pada hari ke 5 sampai ke 6, di
rongga sela – sela inner cell mass merembes cairan menembus zona pelusida,
membentuk ruang antar sel. Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan memenuhi
sebagian besar massa zigot membentuk rongga blastocel. Inner cell mass tetap
berkumpul di salah satu sisi, tetap berbatasan dengan lapisan sel luar.Pada stadium ini
disebut embrioblas dan outer cell mass disebut trofoblas.

C. TAHAP IMPLANTASI
Implantasi merupakan perpindahan sel telur yang sudah dibuahi ke rahim
Tahapan ini terjadi setelah tahap fertilisasi. Namun sebelumnya, sel telur yang telah
dibuahi biasanya masih menetap di saluran tuba falopi selama 3-4 hari.
Implantasi/Nidasi adalah Yaitu masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium. Terjadi 6 hari setelah konsepsi, Apabila sudah terjadi implantasi/ maka
baru dikatakan terjadinya kehamilan (gravid).
Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot mencapai cavum
uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawah pengaruh
progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium
dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput
lendir rahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot stadium blastokista dengan
dinding rahim pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler,
sehingga sel – sel trofoblast zigot tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi
pada lapisan epitel endometrium uterus ( terjadi implantasi). Setelah implantasi, sel–
sel trofoblas yang tertanam di dalam endometrium terus berkembang membentuk
jaringan bersama dengan sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta,
yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi jaringan
embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.
Implantasi umumnya menimbulkan gejala, namun tak semua wanita
mengalaminya. Beberapa mendapati munculnya bercak darah di celana dalam selama
1-2 hari. Pada saat ini, lapisan dinding rahim terus menebal dan serviks ditutupi oleh

8
lendir tebal. Penutup ini akan tetap melindungi serviks hingga proses persalinan nanti.
Dalam waktu 3 minggu, sel yang menempel di dinding rahim tadi mulai berkembang
menjadi gumpalan, dan sel saraf pertama bayi sudah mulai terbentuk.
D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
Minggu ke 3
 Panjang 1/8 inch
 Organ Jantung mulai terbentuk (Bonjol jantung)
 Kepala ,Otak dan tulang belakang awal terbentuk
 Bagian bawah menjadi persiapan pembentukan ekstermitas bawah.

Minggu ke 4

 Panjang 5/16 inci


 Terjadi pembesaran pada mata dan tangan
 Kepala, badan
 Kuncup tangan

Minggu ke 7

 2 cm
 1 gram
 Pengaruh fisik dan kimia dapat menyebabkan gangguan perkembangan sampai
abortus

Minggu ke 8

 2,5 cm
 Mulai terbentuk anggota kaki dan tangan
 Bentuk telinga mulai terlihat
 Mata dalam proses pembentukan dengan kelopak mata masih tertutup
Bulan ke 3
 Berat 30 gram
 Pergerakan aktif
 Wajah, dahi, kelopak mata, hidung dan dagu sudah dapat dibedakan. demikian
pula lengan bagian atas, tangan, dan tungkai, serta alat kemaluan dapat
diidentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan.

9
 struktur otot dan wajah mirip orang tua

Bulan ke 4

 16 CM
 Berat sekitar 4 ons
 Pada saat ini, suatu percepatan pertumbuhan terjadi pada tubuh bagian
bawah. Perlu makanan, zat asam dan air
 Refleks pranatal semakin kuat, gerakan-gerakan lengan dan kaki dapat
dirasakan untuk pertama kalinya oleh ibunyaPeran plasenta murai berjalan

Bulan ke 5

 25 CM
 500 gram
 Rambut, kuku, denyut jantung bertambah kuat
 Struktur kulit sudah terbentuk, misalnya kuku jari kaki dan kuku jari tangan.
 Janin semakin aktif, yang memperlihatkan keinginan akan suatu posisi
tertentu di dalam kandungan.

Bulan ke 6

 30 CM
 800 gram
 Mata dan kelopak mata benar-benar terbentuk, suatu lapisan rambut halus
menutup kepala.
 Refleks menggegam muncul, dan pernafasan yang belum beraturan terjadi.
 Lemak Bawah kulit
 Lanugo dan bakal gigi

Bulan ke 7

 Pertumbuhan rambut kepala selesai


 Lanugo sebagian besar sudah hilang
 Pertambahan BB 500 gram
 Mulai gerakan menghisap

10
 Leher sudah bisa digerakkan kekiri/ kekanan

Bulan ke 8

 Lapisan lemak pelindung bertambah 1000 gram


 Pergerakan terbatas

Bulan Ke 9

 Pertumbuhan bayi Berhenti satu minggu sebelum kelahiran


 Terjadi penurunan kadar hormon

E. ASPEK PSIKOLOGIS YANG DIALAMI BAYI SETELAH LAHIR


 Pada saat dilahirkan berat badan bayi lahir rata-rata 3,4 kg dengan panjang
tubuh 49,5 cm. pada umumnya bayi laki2 lebih berat dan panjang daripada
bayi perempuan.
 Pada anggota tubuh bayi ,otot masih kecil dan halus, gerakan tidak terkendali,
tulang juga masih sangat rapuh jd mudah patah, terdapat rambut2 halus di
pungung dan kepala.
 Sedangkan ukuran Proporsi fisik , hidung sangat kecil dan hampir rata
sedangkan mulut yang kecil seperti celah.
 Fungsi fisiologis ,pernafasan dimulai, denyut jantung bayi lebih cepat
dibandingkan ordes, gerakan refleks berupa menghisap bila bayi lapar atau
bibirnya disentuh.
 Kegiatan bayi saat setelah lahir biasanya akan sering tidur.
 Bayi-bayi yg sangat giat pada waktu janin cenderung sangat aktif selama
periode lahir. Bayi yg lahir melalui cesar biasanya cenderung kurang aktif.
 Gerak refleks seperti pada gerak mata, bibir dan lidah mengisap, ketegangan
otot, sentakan lutut, dan bersin.
 Menangis merupakan komunikasi sosial pertama dari bayi. Menangis dapat
terjadi setiap saat. Aktivitas tubuh yang menyertai tangisan merupakan
petunjuk bahwa bayi membutuhkan perhatian.

11
F. SIRKULASI DARAH JANIN
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi
dan anak. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran
gas dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai
minggu ke tiga dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari
ibu.Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat
dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb
per menit atau sekitar 500 ml per menit.Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus,
darah mengalir ke dalam vena cava inferior, bercampur darah yang kembali dari
bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cava
inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri
melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh. Darah yang mengandung
karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cava
superior. Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan
menuju aorta melewati ductus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta,
arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas
selanjutnya.Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan
pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah
terkombinasi kembali ke plasenta tanpa melalui paru-paru

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas maka didapat kesimpulannya :
Selama masa pranatal manusia mengalami perkembangan yang pesat, yang dibagi dal
3 tahap yaitu tahap Germinal, tahap embrionik dan tahap Fetus. Awal mula kehidupan
manusia diawali dari kehamilan yang terlebih dahulu mengalami tahap ovulasi
dimana Ovulasi yaitu keluarnya sel telur dari ovarium (indung telur) yang normalnya
terjadi setiap bulan pada wanita, atau yang biasa disebut proses terjadinya menstruasi.
Di dalam ovarium wanita, ada banyak sel telur, namun dalam setiap bulannya ada satu
sel telur yang berada dalam sebuah kantung (folikel) yang dipersiapkan untuk menjadi
matang. Jika sel sperma yang berhasil sampai di saluran tuba falopi dan menerobos
masuk dalam sel telur, maka terjadilah proses pembuahan atau biasa disebut dengan
tahap fertilisasi (konsepsi), dimana telah terjadi penyatuan antara sel sperma dan sel
telur, lalu hasil konsepsi tersebut akan menjadi zigot yang membelah diri sebanyak
mungkin sampai pada embrio lalu berkembang menjadi janin yang terjadi kurang
lebih 280 hari (40 minggu). Pertumbuhan dan perkembangan janin juga berkembang
disetiap minggu, dan terjadi perubahan dalam setiap bulan bagian panjang badan ,
berat badan maupun anggota tubuh lain yang mulai terbentuk sempurna, sehingga
pada akhir bulan kedelapan dan sembilan bayi sudah siap untuk dilahirkan ke dunia.
Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan Sebagai berikut : Plasenta –
vena umbilicalis -hati – ductus venosus /vena hepatica – vena cava inferior – atrium
kanan – foramen oval – Atrium kiri – ventrikel kiri – aorta – kepala, tangan/abdomen,
thorax, kaki – arteri umbilicalis – plasenta.

B. SARAN
Sebagai mahasiswa kebidanan penting bagi kita untuk mempelajari dengan
baik bagaimana perkembangan dan pertumbuhan pranatal-janin dalam kandungan,
agar memahami bagaimana awal mula terjadinya kehidupan bagi manusia. Sebagai
calon bidan, ada baiknya kita mengetahui dan memahami setiap perkembangan janin
setiap minggu.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://images.app.goo.gl/mYjipvB8kfZqSUMX8

https://images.app.goo.gl/XcU9BqxYR1hLtkzG7

Cunningham, et all, Obstetri William, Edisi 18, Jakarta, EGC, hal 99 – 100.

Llewellyn, 2002, Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi, Jakarta, Hipokrates, hal 17 - 20.

Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri, Jakarta, EGC, , hal 18–20.

Prawirohadjo, S, 1999, Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Balai Pustaka Sarwono


Prawirohadjo, hal 57 – 60.

Harun Yahya, Miracle of Man’s Creation, The Indonesian Institute of Science and Society.

Benyumov,Zorn, 2002, The Ultimate Guide To Pregnancy, Discovery Health Chanel-


31http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklob6.html

Kardjati, Sri, 1985. Ilmu Gizi, Jakarta.

Obstetric Fisiologi, 1985, Bagian Obstetric dan Ginekologi FakUltas Kedokteran Universitas
Padjadjaran, Bandung.

Wiknj'osastro, Hanifa, dkk, 1994, Ili-nu Kebldanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.

14
15

Anda mungkin juga menyukai