Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN FISIKA TEKNIK

WHEEL AND AXEL DIFFERENTIAL

OLEH :
Nama : Nugroho Suryo Pambudi
NIM : 19508334053
Prodi : D-IV Teknik Mesin

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2019
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan ini banyak sekali peralatan yang digunakan untuk
mempermudah melakukan pekerjaan. Alat-alat tersebut di ciptakan manusia dari
yang paling sederhana sampai yang paling rumit, seperti motor, mobil, pesawat
terbang, telepon, dll. Alat yang di gunakan untuk memudahkan manusia
melakukan pekerjaan atau kegiatan disebut pesawat.
Ada dua jenis pesawat, yaitu : pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat
sederhana adalah alat bantu kerja yang bentuknya sangat sederhana yang
contohnya tuas, bidang miring, dan katrol. Pesawat rumit adalah pesawat yang
terdiri atas susunan beberapa pesawat rumit contohnya pesawat terbang, pesawat
telepon, motor, televisi, dan lain-lain.
Pesawat sederhana adalah  segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan
satu gaya untuk bekerja. Kerja terjadi suatu gaya diberikan dan menyebabkan
gerakan sepanjang suatu jarak tertentu. Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan
jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan,
walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat
dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang lebih
jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang dibutuhkan
B. LANDASAN TEORI

Di samping ini ditunjukkan


gambar sebuah mesin sederhana
berupa alat peng
angkat sistem“Wheel & axel differential”.
Komponen utama dari alat tersebut
adalah piringan atau roda D dan dua
penggulng d1 dan d2.
Bila tali ditarik dengan gaya P sejauh hP
yang besarnya πD, maka penggulung akan berputar dan menyebabkan tali akan
menggulung di poros d1 dan melepas pada poros d2.
Karena d1 > d2, maka tali yang digulung adalah setinggi hB, yang besarnya

πd 1−πd 2
2
Keuntungan Mekanik.
B
KM teoritis = , besarnya sama dengan PK (liat uraian berikutnya)
Pt
Besarnya KMt ini sama dengan besarnya perbandingan antara panjang hP dan
panjang hB, dimana sering disebut sebagai Perbandingan Kecepatan (PK).
Menentukan KMt berdasarkan prinsip kesetimbangan :

Perhatikan titik O,saat seluruh system


dalam keadaan setimbang, maka terjadi
kesetimbangan juga pada titik tersebut.
D B d2 B d1
ƩMo = 0, → P . + . = .
2 2 2 2 2
B B
P.D+ . d2 = . d1
2 2
B B 2D
P.D= (d1-d2) → =
2 P d 1−d 2
B 2D
Jadi : KMt = = , (sama dengan hasil perhitungan di depan)
P d 1−d 2
B
Keuntungan mekanik nyata, KMn = , diperoleh dari percobaan.
Pn
Perbandingan kecepatan :
hP
PK =
hB
Perhatikan ilustrasi alat :
Bila ujung tali ditarik sehingga piringan piringan berputar 1x putaran, maka P
bergerak sejauh hP yaaitu πD. Secara bersamaan, poros 1 akan menggulung tali
sepanjang π d 1 dan poros 2 akan melepas tali sepanjang π d 2 sehingga tali yang
tergulung sebenarnya adalah π d 1−π d 2 atau beban B akan terangkat setinggi :
πd 1−πd 2 2D
hB = , Sehingga PK = , besarnya = KMt
2 d 1−d 2
Efisiensi :
usaha beban B . x . hB
(Ƞ) = =
usaha gaya P . x . hP
KMn
= , harganya < 1.
KMt

C. TUJUAN
Adapun kompetensi dari praktik fisika teknik wheel dan axel differential ini
adalah diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja kerek sistem wheel
and axel differential, Adapun sub kompetensi dari praktik fisika teknik wheel dan
axel differential ini meliputi :
1. mahasiswa dapat menentukan KMt, PK, dan KMn
2. mahasiswa dapat menghitung efisiensi alat
3. mahasiswa dapat memahami sifat atau karakteristik alat
D. KESELAMATAN KERJA
Yang harus dilakukan mahasiswa untuk meminimalisir cidera akibat kecelakan
kerja saat praktik fisika teknik wheel dan axel differential ini meliputi :
1. memastikan tali terpasang dengan benar
2. memastikan beban B jangan melebihi 1 kg, agar benang tidak putus
3. melindungi lantai dengan papan atau karpet
4. menggunakan mistar sesuai fungsinya
5. menggunakan jangka sorong jangan sampai jatuh
6. jangan meletakkan alat potong benang di saku
7. memastikan timbangan tidah bergeser, supaya tidak jatuh
8. memperhatikan kapasitas timbangan bila akan menimbang benda
E. ALAT PERCOBAAN
Peralatan yang digunakan dalam praktik fisika teknik wheel dan axel
differential ini meliputi :
1. perangkat percobaan wheel and axel differential
2. timbangan
3. mistar
4. jangka sorong
LANGKAH PERCOBAAN

A. LANGKAH KERJA
Tahapan yang harus dilaksanakan dalam praktik fisika teknik wheel dan axel
differential meliputi :
1. memastikan memasang tali dengan benar
2. mengambil pemberat sebagai beban B. Timbanglah bersama puli bawah dan
anggap sebagai B
3. memberi pemberat pada P, sehingga ada tanda tanda beban B akan mulai
bergerak naik. (batas keadaan setimbang statis), timbang P
4. mencatat massa B dan massa P
5. percobaan 1 selesai
6. melakukan percobaan lagi dengan B yang berbeda
7. melepas pemberatnya, ukurlah garis-tengah piringan D, garis tengah poros d1
dan d2
8. percobaan selesai

B. GAMBAR KERJA
Adapun gambar kerja yang dapat kita peroleh dari praktik fisika teknik wheel
dan axel differential meliputi :
1. Menghitung diameter roda D, d1, d2
2. Beban B = 150 gram dan P = 140 gram.

3. Beban B = 240 gram dan P = 200 gram.

4. Beban B = 300 gram dan P = 250 gram

Dari kerja diatas gambar hasil maka dapat kita peroleh :

Percobaan I II III

D : 14,7 cm B = 150 gram B = 240 gram B = 300 gram


D1 : 7,5 cm
D2 : 3,5 cm P = 140 gram. P = 200 gram. P = 250 gram
C.HASIL PERHITUNGAN
Dari data diatas maka kita dapat memperoleh perhitungan besarnya :
1. KMt (Keuntungan Mekanik Teoritis)
2D
Rumus : KMt =
d 1−d 2

Keterangan dari table diatas:


Hasil D merupakan hasil murni dalam kegiatan praktikum yaitu hasil perhitungan
diameter piringan. Sementara itu, hasil d1 dan d2 merupakan hasil murni
dalam kegiatan praktikum yaitu hasil perhitungan diameter penggulung

2. KMn (Keuntungan Mekanik Nyata)


B
Rumus : KMn =
Pn

Percobaan B Pn Operasi perhitungan Hasil

I 350 200 350+135,7 2,428


200

II 250 150 250+135,7 2,571


150

III 600 300 600+135,7 2,452


300

Keterangan dari table diatas:


Hasil B merupakan hasil murni dalam kegiatan praktikum yaitu berat beban pada
penggulung. Sementara itu, hasil Pn merupakan hasil murni dalam kegiatan
praktikum yaitu berat beban pada piringan.

3. PK (Perbandingan Kecepatan)
2D
Rumus : KMt =
d 1−d 2
Percobaan 2D d1-d2 Operasi perhitungan hasil

I 14.7×2 7,5-3,5 29,4 7,35


4
=29,4 =0,04

II 14,7×2 7,5-3,5 29,4 7,35


4
=29,4 =0,04

III 14,7×2 7,5-3,5 29,4 7,35


4
=29,4 =0,04

Keterangan dari table diatas:


Hasil D merupakan hasil murni dalam kegiatan praktikum yaitu hasil perhitungan
diameter piringan. Sementara itu, hasil d1 dan d2 merupakan hasil murni
dalam kegiatan praktikum yaitu hasil perhitungan diameter penggulung.
4. Efisiensi
KMn
Rumus : Ƞ =
KMt

Percobaan KMn KMt Operasi Hasil


Perhitungan

I 2,428 7,3 2,428 0,332


7,3

II 2,571 7,3 2,571 0,352


7,3

III 2,452 7,3 2,452 0,335


7,3

Keterangan dari table diatas :


Hasil KMn dan KMt merupakan hasil perhitungan dari :
1. KMn
B
Rumus : KMn =
Pn
Percobaan B Pn Operasi Perhitungan Hasil

I 350 gr 200 gr 350+135,7 2,428


200

II 250 gr 150 gr 250+135,7 2,571


150

III 600 gr 300 gr 600+135,7 2,452


300

2. KMt
2D
Rumus : KMt =
d 1−d 2
Percobaan 2D d1-d2 Operasi Hasil
Perhitungan
I 14,7×2 7,5 - 3,5 29,4 7,3
4
:29,4 =4

II 14,7×2 7,5 - 3,5 29,4 7,3


4
:29,4 =4

III 14,7×2 7,5 - 3,5 29,4 7,3


4
:29,4 =4

PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan praktik fisika teknik wheel dan axel differential yang telah saya
lakukan, maka saya simpulkan bahwa :
1. Dari data yang didapatkan pesawat sederhana wheel and axel differential
maka dapat kita ketahuhui bahwa cara kerja wheel and axel differential ini
saat piringan P ditarik oleh gaya sejauh hP maka poros 1 yang berdiameter d1 akan
berputar searah putaran piringan P menggulung tali sedangkan poros 2
dengan diameter d2 akan melepas gulungan tali. Beban yang digantungkan
pada katrol akan terangkat bersama katrol yang disambungkan pada tali
anatara poros 1 dan poros 2. Dengan menggunakan sistem ini
pengangkatan beban akan menjadi labih ringan, kurang lebih ½ dari beban
nyata.
2. Dalam mengidentifikasi besar Keuntungan Mekanik Teoritis (KMt),
Keuntungan Mekanik Nyata (KMn), Perbandingan Kecepatan (PK) dan
Efesiensi wheel dan axel differential (Ƞ), saya dalam melakukan
perhitungan menemukan hasil yang berbeda antara KMn dan KMt. Selain
itu, hasil yang sama persis antara KMt dan PK. Selanjutnya hasil Efisiensi
wheel dan axel differential yang hasil angkanya < 1. Sebagai pembuktian
baik KMn, KMt, PK, maupun Efisiensi wheel dan axel differential adalah
sebagai berikut :
Percobaan KMt KMn PK Efisiensi

I 7,35 2,428 7,35 0,332

II 7,35 2,571 7,35 0,352

III 7,35 2,452 7,35 0,335

3. Sementara itu, sifat dan karakteristik wheel and axel differential ini akan
lebih ringan dan mudah untuk mengangkat dan memindahkan benda
disebabkan oleh perbandingan putaran. Semakin besar selisih dismeter
maka keuntungan mekanisnya baik secara teoritis maupun nyata akan
mendapatkan hasil terbesar dari pada selisih yang lebih kecil. Itu dapat di
buktikan pada table pengolahan data. Maka dari itu gaya yang di butuhkan
akan semakin kecil.
4. Dewasa ini, untuk pengaplikasian wheel and axel differential biasanya
digunakan pada roda belakang kendaraan roda empat yang biasa
dimanfaatkan untuk mengatasi geja slip pada roda belakang baik kanan
maupun kiri. Selain itu, juga banyak dimanfaatkan untuk merubah gerak
maju atau mundur pada roda belakang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Job Sheet Praktik Fisika Teknik.Yogyakarta:Jurusan Pendidikan Teknik Mesin


UNY.
2. Paris.Darmi(2015).Laporan Fisika Praktikum
http://mydarmini.blogspot.com/2015/12/laporan-fisika-praktikum-bag-2-gede.html
Dikutip pada hari minggu,25 November 2019, pukul 07.36 WIB.

3. Faisal.Rahman(2008),Contoh daftar pustaka,panduan menulis buku karya


ilmiah
https:moondoggiesmusic.com/contoh-daftar-pustaka/amp/
Dikutip pada hari minggu,25 November 2019,pukul 07.36 WIB.

Anda mungkin juga menyukai