Anda di halaman 1dari 3

Widi Yoga Prakoso

130731616741

OFFERING D

UTS SEJARAH SOSIAL

SOAL

1. Mengapa sebagai calon guru sejarah saudara perlu mempelajari sejarah sosial, kaitan
dengan salah satu materi matapelajaran sejarah di SMA sesuai dengan kurikulum 2013.
2. Jelaskan apa yang dimaksud sejarah sosial dan jelaskan ruang lingkup kajian sejarah
sosial dan apa perbedaan dengan sejarah politik?
3. Mengapa sejarah sosial dianggap sebagai tonggak awal perubahan historiografi di
Indonesia?dan bagaimana perkembangan historiografi di indonesia sejak diadakan
seminar sejarah nasional Indonesia pertama di Yogyakarta 1957?
4. Bagaimana perbedaan-perbedaan pokok antara sejarah dan ilmu-ilmu sosial dan
bagaimana integrasi keduanya dalam sejarah sosial?
5. Mengapa sejarah sosial identik dengan gerakan sosial, sejarah agrarian dan pedesaan?
berikan satu contoh model penulisan sejarah sosial dengan tema gerakan sosial atau
agrarian mengapa saudara memilih model penulisan tersebut.

JAWABAN

1. Karena sejarah sosial merupakan suatu bagian dari ilmu sejarah yang dikelompokkan
berdasarkan pembagian sejarah secara sistematis yaitu pembagian sejarah atas beberapa
tema atau pokok permasalahan, serta sejarah sosial mempunyai suatu proses interaksi
(hubungan timbal balik) antar manusia sebagai pelaku sejarah sebagaimana telah terjadi
dalam konteks sosio kultural pada masa lampau.  sejarah sosial merupakan kajian
kemasyarakatan, maka metode analisisnya memakai pendekatan multidisipliner, yakni
pembahasan sejarah dengan dibantu ilmu sosial lain seperti Sosiologi, Antropologi,
Ekonomi, Politik, Hukum, Psikologi dan masih banyak ilmu lainnya. Maka dari itu calon
guru sejarah harus mempelajari sejarah sosial karena didalam kurikulum 2013 di SMA guru
harus aktim dalam menyampaikan suatu materi dan harus bisa menciptakan atau membuat
suatu media yang lebih berkembang selain media Power Point, serta dalam Kurikulum 2013
materi sejarah sosial lebih ditungkatkan misalnya pergerakan sosial di Indonesia.

2. Menurut Kartodirdjo (1993: 50) yang mengartikan sejarah sosial secara


luas, menganggap setiap gejala sejarah yang memanifestasikan kehidupan sosial
suatu komunitas atau kelompok, dapat disebut sejarah sosial.
Dalam perkembangannya sejarah sosial mendapat konotasi yaitu sebagai
sejarah perjuangan kelas pada umumnya, dan berdekatan dengan arti tersebut ialah
sejarah sosial sebagai sejarah gerakan sosial, antara lain mencangkup gerakan serikat
buruh, gerakan kaum sosialis, gerakan kaum nasionalis, gerakan emansipasi wanita,
gerakan nati perbudakan dan lain sebagainya.
Dan cakupan ruang lingkup sejarah sosial bisa mencakup kehidupan sehari-hari
penghuni sebuah kawasan di masa lampau: ini meliputi manusia dan juga hubungan
ekonomi dari berbagai kelas yang berbeda, ciri-ciri dari kehidupan keluarga dalam rumah
tangga, kondisi ketenagakerjaan dan aktivitas lainnya, sikap manusia terhadap alam, budaya
dari masing-masing zaman yang muncul dapat dilihat dalam bentuk agama,kepercayaan,
literatur, arsitektur, pembelajaran, dan pemikirannya. Seperti yang dijelaskan di atas, dalam
pengertian sejarah sosial selain meneliti masyarakat secara total atau global, tema-tema
seperti sebuah kelas sosial, peristiwa-peristiwa sejarah, institusi sosial maupun fakta-fakta
sosial seperti kemiskinan, kekerasan, kriminalitas dll, juga merupakan bagian dari sejarah
sosial (Kuntowijiyo, 1994: 33-34). Tulisan Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, “Pemberontakan
Petani Banten 1888” yang diterbitkan tahun 1984 barangkali merupakan sejarah sosial
pertama yang ditulis dalam historiografi Indonesia. Bedanya dengan sejarah politik yaitu
sejarah politik lebih condong ke menafsirkan berbagai macam misalnya peninggalan suatu
kerajaan dan sebab-sebab pergantian kekuasaan.

3. Karena dalam sejarah sosial kita bisa mengetahui kehidupan pada masa lalu, dalam hal itu
kita dapat melihat suatu pergerakan sosial misalnya pada pemberontakan petani ciomas,
pemberontakan tersebut dikarenakan para petani tidak mau membayar pajak yang tinggi dari
tuan tanah hal ini adalah pemicu terjadinya suatu pemberontakan. Dan alasan sejarah sosial
dianggap sebagai tonggak awal perubahan historiografi supaya kita bisa memperbaiki suatu
kehidupan yang akan datang, dengan melihat suatu peristiwa sebelumnya dan ditulis dalam
sejarah.
Perkembangan historiografi di indonesia sejak diadakan seminar sejarah nasional
Indonesia pertama di Yogyakarta 1957
 Sejak Seminar Nasional pertama tersebut, diusulkan berbagai upaya dalam historiografi
Indonesia, namun dampaknya di bidang pengajaran sjarah belum tampak jelas. Apabila
lewat pengenalan sejarah kesadaran nasional dapat dipupuk dan identitas nasional
menjadi landasan kuat bagi pembangunan bangsa, maka jelaslah bahwa pengkajian
sejarah mempunyai fungsi fundamental dalam pembangunan bangsa serta pembentukan
manusia ndonesia bermartabat.
 waktu diselenggarakannya Seminar Sejarah Nasional Indonesia pertama di Yogyakarta.
Tahun itu dianggap sebagai sebagai titik tolak kesadaran sejarah baru. Pada seminar
tersebut membahas tiga hal yang dianggap sangat penting ketika itu, hal tersebut antara
lain fisafat sejarah nasional, periodisasi sejarah Indonesia, dan pendidikan sejarah.

4. Ilmu sosial adalah generalisasi. Generalisasi ini tidak membedakan ruang dan waktu. Tidak
ada batasan temporal dan spasial.
-          Antropologi, yaitu kajian tentang kebudayaan; cara hidup dan hubungan sosial manusia
di bumi
-          Geografi, yaitu kajian tentang tenpat; saling mempengaruhi antara manusia dan
lingkungan
-          Ekonomi, yaitu kajian tentang pilihan, pilihan mnausia dihadaptkan pada tersedianya
sumber material yang terbatas dan distribusi untuk mencapai tujuan tertentu
-          Politik, yaitu kajian tentang kekuasaan, bagaimana kekuasaan diperoleh,
didistribusikanm pemilihan pemimpin, konflik politik, dan keputus-keputusanya
-          Sosiologi, yaitu kajian tentang kehiduoan manusia hidup dalam kelompok, mengapa
dibentuk kelompok, dan mengapa mereka hidup dan hubungan sosial mereka
-          Psikologi,yaitu kajian tentang individu, bagaimana manusia bertindak dan berfikir,
merasakan, dan mengapa mereka melakukanya (Suharto W. Pranoto, 2010: 22).
Kalau sejarah selalu terpacu dalam temporal (waktu) sejarah selalu terpacu dalam
suatu bukti-bukti yang didapat. Dan integrasi keduanya dalam sejarah sosial sangat memiliki
pengaruh yang besar karena keduanya saling memiliki temporal (waktu) suatu peristiwa
dalam hal sejarah.
5.

  

Anda mungkin juga menyukai