Anda di halaman 1dari 130

KALAM - edisi 14 1999

E S A 1

Fanik Mimikri dalam Sasira Indonesia

Keith Foulcher Mimikri "Sitti Nurbaya"; Catalan untuk Faruk IS

Melani Budianta Representasi Kauni Pinggiran dan Kapitalisme 27

Henk Maier Pcngulangan, Gema, Bayangan; H.C. Zentgraaff dan NurSt. Iskandar 54
Mannekc Budiman Datang, Pandang, Menang(is); Tafsir l.inlas Budaya 66

AriJ. Adipurwawidjana Pola Narasi KoloniaJ dan Pascakolonial 81

P U I S I

Sindu I»utra Jalan Matahari Terbit; Burung Berkicau; Tentang Sebatang Pohonj Obituari
1998; Tempai Pengalengan [kanj Rumah Potcng Hewan;BuIan Ketiga
Belas; Jalan Lahar menuju Hutan Salak; Seorang IIrban dari Denpasar %
C E R P E N

Ben Okri Doa dariyang Hidup 104

Grace Ogot Tekayo 107

E S A I

John M. Coetzec Bangkitdari Sensor 115

Penyumbang Nomor Ini 128

Kulit depan: S. Malela Mahaigasaric


Gambar dalam: I Wayan Sadra, OdjiUrungan, S. Teddy

REDAKS1 NOMOK INI: Ahmad Sahal, Ayu iiiami, Bambang Bujono, Kko Endarmoko, Goenawan Mohamad, Joko
Sudarsono (desaln), Nlrwan Dcwanto, Sapardi Djoko Damono, Sitok Srengenge, s Malela Mahargasarie, S. Prinka
MANAJUMl-N: Zulkilly Ulbls, AIAMAT KHDAKSI: Jl 1Han Kay,. 68H,Jakarta 1$120, TeL (021) 8573388, Fax, '021) K573387
l-mail: akteroOcbn.netid PEMASARAN: IT Pustaka IKama Grafiti, Jl. IHan Kayu 68 B-F, Jakarta 13120, Tel (021) 8567302
Kmau -lerbil iiga kali selahun -meminaU kebudayaan dalam art! seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya Kmaumelaniulkan l.adisi maialah seniftebudayaan yang
peinah ada di lanah air. serla menggabungkan din dengan keinginan yang makin luas unluk tnenyelenggarakan kehidupan inteleklual yang makm sehal,
K^mengangkat pelbagai pokok soal dengan cara pandang yang segai serta mencebuAan din dalam arusarus penciplaan dan pemikiran Apelbagai pen,uru
Kmau mengundang Anda menulis Tuksan harap drfcirim dalam kelikan yang mudah dibaca, alau dalam benluk diskel (canlumkan pogram pengolah kata yang
digunakan) Unluk katya lerjemahan. harap menyerlakan lolo kopi karya asl. dan sumbernya. Setlakan juga riwayal hidup Anda secara singkal

kalam - cdisi U, 1999


FARUK

MIMIKRI
DALAM SASTRA INDONESIA
Problem pertama masyarakatttrjajah dalam menghadapi wacana penjajali
adalah problem emansipasl melalui cara peniruan Imimikri Iyang ambivalen karena di satu pihak
raembangun idenfflas atau persamaan, tapi di pihak lain mempertahankan perbedaan.

Edward W. Said (1994) lelah menunjukkan pembacanya pada waktu itu, cerita ceriia tersebut
bagaimana penjajahan poBlik danekonomi membuka jalan ke sebuah unkmmmwotid.
orang-orang Eropa, khususnya di Timur
Tergali, diserlai pula dengan penjajahan kultural Sebuah dunia yang menakjubkan terbentang tli
berupa representasi dan sekaligus pendefinisian hadapan mereka. Kini mereka bisa menjumpai
dunia Timur sebagai Sang Lain dari masyarakal orangdan tempal yangberbeda, adal kebiasaandan
dan kebudayaan penjajali lersebul. Urusan ulama cara berpakaian yang lain, juga perangai dan Iklim
orang-orang Eropa itu dalam aktivitas penjajahan yang asing. Mereka juga mempelajari kekaya in dan
mereka memang perebutan "tanah"; "tetapi ketika kemakmuran yangada di sana dan memperhitung-
sampai pada masalah siapa yang memiliki tanah kan bahaya dart risiko menakutkan yang akin dite-
itu, siapa yang berhak menelap clan menggarap- inui, untuk memasuki/menguasai Timur.
nya, yang mempertahankannya. yang merebutnya (Nieiiwenhuys 1982.4)
kembali, dan yang kini meren< anakan masa de-
pannya, isu-isu ini direnungkan, digugat, dan bah- Kenyalaan lersebul menunjukkan bahwa im
kan unluk sualu masa ditetapkan dalam narasi," perialisme dan kolonialisasi tidak hanya menem-
demikian kata Said (1995) dalam bukunya yang palkan wilayah jajahan sebagai sebuah wilayah
lain.
tempal terbukanya peluang bagi eksploitasl
Sebagai negara bekas jajahan, yang prosesnya sumber-sumbei ekonomi. melainkan juga sebagai
berlangsung secara berangsur-angsurselama ham- sebuah dunia sosial dan kultural yang asing, yang
pir tiga setengah abad, sejak akhirabad XVI hing- berbeda dari dunia sosial dan kultural si penjajali.
gatahun 1945, Indonesia mengalami nasibserupa. Lebih jauh lagi, perbedaan itu tidak hanya dipa-
Penjajahan Belanda di oegeri itu disertai pula hami sebagai sebuah perbedaan yang netral, hori-
dengan serangkaian represenlasi mengenai negeri sonial. melainkan mengandungnilai yangbersifal
lersebul, baik dalam benluk rerila perjalanan, des- hierarkis, veilikal bangsa penjajali meneiupatkan
kripsi etnografis, sam|>ai dengan karyakarya sas- diri sebagai kelompok sosial yang berposisi seba
tra yang tergolong eslelik. Rob Nieiiwenhuys gai subjek, arogan, superior, di hadapan masya
(1982) menunjukkan bagaimana representasi rakal setempat.1
mengenai Indonesia itu telah berlangsung sejak Namun, sepcrli juga dikalakan Said (1995:12),
sekitar abad XVII Ijerupa ceriia-ceriia perjalanan masyarakal setempal tidak hanya menerima
yang dicetak dalam bentuk buku-buku murali, semua hal di alas secara pasif. Mereka juga mem-
tetapi mendapat sambutan yang sangat entusias berikan respons terhadap dominasi Barai tersebut
dari masyarakal Belanda pada masa itu. Bagi para

kalam i-disi 14, 1999


MIMIKRI DAI \M S \ • ] V \ IND0NBS1 \

liersaina.in ilengan perlawanan bersenjata di sepenuhnya". Menunit Bhabha, kecenderungan


tempal tempatyang Ilerbeda seperd Aljazair di abad yang demikian membuat peniruan serupa itu
kesembikm belas. Irlandia dan Indonesia, juga lim- menjadi ambivalen. Di satu pihak, peniruan itu
hiil usaha usaha besax dalam pertahanan budaya mereproduksi terus-menerus sifat superioritas
hampir di semua tempat, penegasan akan Identitas sang ksairia dan inferioritas sang punakawan,
nasional. dan. dalam bidang poli'.ik. terciptanya per leiapi di lain pihak. hal lersebul juga dapal dipa
kumpulandan partai-partaiyangcita-cita pokoknya hami sebagai olok-olok sang punakawan teriiadap
adalah penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan sang ksatria,menempatkan tari sang ksatria bukan
naskJnalCSaid 1995; 12). dalam kerangka esensialisme, melainkan sebuah
produk budaya yang dapal dilim dan dipermain
Tentu perlawanan-perlawanan tersebui tidak kan, dan bahkan membuat tariansang ksairia tidak
sekaligus muncul dalam benmk sepeni yang dika- lagi menjadi pusal peihalian.
takan Said. Problem pertama masyarakal terjajah Mungkin lat.u belakang kultural yang dcmi-
dalam menghadapi wacana penjajah adalah kianlah yang membual masyarakal Indonesia de
problem emansipasi, peningkatan martabat diri ngan cepal melakukan pula peniruan icrhadap
agar seiara dengan bangsa penjajah yang segala eara hidup dan mungkin pula eara berpikir
ditempuh melalui cara peniruan. Konsep menge kelompok sosial barn yang bahkan lebih superior
nai peniruan ini mendekati konsep mimikri dalam dari ksairia di alas, yaiiu bangsa belanda. Karena
pengertian Homi K Bhabha (1994: 85-92) yang tekanan politik bahasa dari penguasa kolonial Be
pada gilirannya terkait pula dengan problem landa, peniruan yang segera tersebar itu memang
inauthenticity dalam pengertian Bhabha pula bukan dalam penggunaan bahasa Belanda. Yang
(loulcher 1995: 148). lebih mudah dan lebih cepal dilakukan oleh ma
Foulcher (1995: 148-150) cenderung meragu- syarakal seiempal terulama sekali adalah pemnian
kan adanya per.soalan tersebui dalam masyarakat gaya hidup orang Eropa yang menunai Heather
Indonesia, terulama dalam hal kesusastiaannva. Sutherland (1983) bcrkembang hiak sejak perte-
mi ngingai ma.syar.ik.il d.m sastra Indonesia tidak ngahan kedua abad XIX dan menurtil Ahmad
menggunakan bahasa penjajah sebagai alat Adam (1984) merupakan manitesiasi dari hasral
ekspresi kreatif. Hal itulah yang mendorong saya masyarakal terjajah unluk menyesuaikan diri de
mencoba menjelajahi kemungkinan adanya ngan "kehcndak /aman". mencapai kemajuan,
persoalan peniruan dan problem ketidak-aulen- dan menempatkan diri sama dengan bangsa ilei ijajah
likan diri tersebut. Sikap penguasa kolonial sendiri cenderung
mendua teriiadap gejala awal peniruan tersebut
MEMBACA konsep Bhabha mengenai mimikri Disatu pihak, seiringdengan dansebagai tuntutan
sebagai wacana yang ambivalen, yang di satu dari perkembangan birokrasi pemerintah kolonial,
pihak membangun identitas atau persamaan, si penguasa membuka peluang bagi peniruan
tetapi di lain pihak juga inempertahankan perbe- terutama dalam bentuk pemberian kesempatan
daan mengingatkan saya pada tari kelana dalam kepada masyarakat terjajah unluk memasuki pin
masyarakal dan kebudayaan Jawa. Dalam tarian didikan modern Barat. Akan leiapi, di lain pihak,
tersebui digambarkan adanya dua tokoh yang ada usaha menghambal gerakan peniruan '\m\
berbeda kelas atau status sosialnya. Disatu pihak. keraguan akan kemampuan "kodrati" masyarakal
ada seorang ksatria yang menari dengan sempur- terjajah untuk dapal meniru secara sempuma gaya
na, di lain pihak, ada pembantu atau punakawan- dan can) hidup Eropa. Kecenderungan mengham
nya yang menirukan larian itt• dengan cara yang bal lerlilial dari adanya peraturan yang mengha-
dalam pengertian Bhabha "hampir sama. tetapi tak ruskan setiap kelompok sosial menggunakan

kalam - edisi 14, 1999


FA R U K
F

pakaian dan gaya hidup asalnya sendiri seperti nasionalisme "yang menerima rasa nasionalis-
yang disinggung olch lames Siegel (1997: 81). menya itu sebagai suatu wahyu dan melaksanakan
Kecenderungan meragukan kemampuan rasa itu sebagai suatu bakti" sehingga "terhindar
masyarakat terjajah unluk tidak hanya meniru sisi dari paham kekecilan dan kesempitan".
permukaan dari kcbudayaan Eropa/Barat terlihat Pada tahun 1933, dalam mlisan Sutan Takdir
antara lain dalam pendapat Kraemer sebagaimana Alisjahbana (1933: 4) ditemukan pandangan
yangdikutipolehTS.G. Moeiia (1940: 35-30). bahwa seni yang dilahirkan alas dasar peniruan
tidak akan membuahkan "sesoeatoe jang loehoer
ENTA.H terpengaruh atau tidak olch hambatan dan kekal". Selain itu, Sutan Takdir juga cenderung
dan keraguan pihak penguasa kolonial, kecen menempaikan peniruan sebagai aktivitas yang
derungan menini kemudian dipahami sebagai hanya sampai pada lapis permukaan, pada kulit
kehinaan, bukan jalan menuju emansipasi, Sejak luar kebudayaan, sesuatu yang "liada herisi, ko-
seiidaknya tahun 1926, bersamaan dengan dan song dan hampa!" Pandangan yang lebih radikal,
mungkin sebagai konsekuensi dari munculnya yang secara legas menempatkan peniman tidak
gagasan kebangsaan Indonesia, pandangan nega- hanya sebagai kekosongan balin, melainkan bah
lil"teriiadap peniruan. lerutama peniruan teriiadap kan sebagai kehinaan, terungkap dalam pan
model-model kebudayaan/nasionalisme Barat, te- dangan Ki Hadjar Dewaniara yang dikemukakan
lah muncul, seperti yang terlihat dari salah salu pi- pada tahun 1938 berikul.
dalo Sukarno (1963: 5-6) yang mengalakan bahwa
nasionalisme Indonesia "bukan semata-matasuatu Pada lii'inal saya, sekalipuu ineniru niiu itu hisa
COpie atau linian dari nasionalisme Barat". Menu balk, Belanda yang dapal berdlri di atas chauvinls-
rutnya, nasionalisme Indonesia adalah nasio me, sulit untuk menahan tertawanya, kalau ia
nalisme yang khas Indonesia, khas Timur. yaitu melihat kila dengan susali payah dan sunggiih

/tf/AM 99
WAYAN 5ADRA

kalam edisi H, 1999


MIMIKRI DALAM SASTRA INDONESIA

sungguli hendak mau mirip dengan orang "Eropa" coherent other "dalam wacana sastra Indonesia
Seperti Rabindranath Tagore kila bisa mengeluh: aki'xu keiidakhadiran konstruksi mengenai "Si Be
Ilidup kila adalah kulipan dari hidup orang Barat; landa". pandangan-pandangan tersebut sekaligus
suara kita adalah kumaitdang Eropa; kita Ini yang memperiihatkan "no coherent self. Di satu pihak,
seharusnya seorang intelek tidak bc4eh lebih dari ada yang menamakan dirinya bagian dari "dunia
sebuah las penuh keierangan-keterangan; dalam Timur", membangun suatu "nasionalisme ketimur-
jivva kilaada kekosongan, hingga kila lidaksanggup an" seperti yang dilakukan Sukarno, ada yang
meresapkan apa yang Indah dan bemilai" mencoba bergerak kembali kepada "budaya elnis-
(Ki Hadjai Dewantan 1977:52) tradisional" seperti yang dilakukan oleh Ki 1ladjar
Dewantara, dan ada yang menempatkan kedirian
Dengan menggunakan bahasa Belanda sebagai alai pada kapasitas diri masyarakat dan kebudayaan
kemajuan dapatlah dimengertJ dengan jelas, bahwa modern sebagai konsekuensi dari penolakannya
kiia hanya mungkin dapal tiba di "pasar kemajuan" untuk menini masyarakat dan kebudayaan lama
dimana hanya bahasa Belandalah yangdiperguna- seperti yang dilakukan oleh Sutan Takdir.3
kan sebagai alat perdagangan", Soal lain yang ha- Dalam ke inekaan pandangan di alas, betapa-
rus kila pikirkan. yaitu bahwa sama sekali lidaklah pun, sebenarnya lerdapal kesamaan. yaitu bahwa
cukup kalau kita hanya menerima kebudayaan dari kesemuanya itu ditempatkan dalam sebuah situasi
lainorang; tetapi olch karena kitaadalah juga suatu dan kondisi yang sama. situasi dan kondlsl yang
bangsa yang berkebudayaan dan berkesenian, ter- oleh Bhabha 11994: 1-18) dteebui lokasi'kebuda
paksalah kita iik-mi1 h-iik.inina juga kepada bangsa \aan" yang bersifal serba pasca, sebuah "wilayah
lam. dengan harapan, agai dengan demikian kita anlara" yang di satu pihak ingin bergerak keluar
d.ipai memhaniu lahirnva suatu kebudayaan kita. dari kekinian masyarakal dan kebudayaan kolo
sci.ima kita secara mudah "membeli kesenian", kita nial dan di lain pihak tetap terikat pada dan lx.'rada
adalah sualu bangsa yang lanpa kesenian dan lanpa dalam lingkungan permasalahan kekinian itu.
keoudayaan dan ini berarti juga bahwa kita tidak Ketiga pendapal di atas dapal dikatakan menipa
mampii mengurus dan nu-mbina keliidupan kila kan usaha untuk nienjawab persoalan kekinian,
lanpa bantuan dari kemajuan sesuatu negara asing. menipakan aktivitas negosiasi mengenai pilihan-
Kenyala.m ilu memenuhi keliidupan kila dengan pilihan kultural.
rasa miskin, rasa hina, rasa penuh kekuatiran dan Sukarno (1963: 5), misalnya, menempatkan
rasa dosa, yang disebabkan karena rasa rendah diri. piiihan akan ketimuran yang telap berada dalam
(Ki HadjarDewantara L967:48) kerangka yang disebutnya sebagai "pengetahuan
alas susunan ekonomi dunia dan riwayat". Ki Ha-
Kemunculan berbagai pandangan tadi menun djar(1977:131-132) membangun sistem pendidik
jukkan kecenderungan penolakan lerhadap an nasional, Taman Siswa, dengan diilhami oleh
peniruan dan sekaligus memperiihatkan kebang- sistem pendidikan Monlessori dan Tagore, yang
kitan persoalan keaslian identitas diri. Seperti menipakan jawaban alas semacam krisis dalam
h.ilnya sikap ragu •km usaha pihak penguasa kolo sejarah pendidikan modern Barat yang menjadi-
nial unluk menghambai kemungkinan peninian. kan manusia hanya sebagai "mesin". SutanTakdir
kebangkiian persoalan otentisitas diri ini cende cendening menempatkan kebudayaan modern
rung bersifal esensialis-kodraii dibandingkan de sebagai puncak dari perkembangan sejarah pera-
ngan penerimaan pada peniruan yang bersifat daban Barat. Dengan kata lain, segala piiihan ter-
eksistensialis-kuliural. sebul berada dalam hubungan yang lidak terpi-
Namun, sejajar dengan penemuan Goenawan salikan dari persoalan kekinian para subjeknya,
Mohamad (1996: 101) mengenai adanya "no kelika semuanya lelah berada dalam sebuah ling-

kalam-cdisi M, 1999
FAR UK

kungan masyarakal kolonial dengan kebudayaan Seluruh uraian di atas setidaknya menun
modernnva. Dengan menawarkan berbagai piiih jukkanhal-hal berikut. Vang terutama peniing dari
an itu, keiiganya .seperti merasa menjadi bagian uraian ilu adalah gambaran bahwa masyarakat
dari sejarah dunia yang global, ikut berparlisipasi dan kebudayaan Indonesia adalah masyarakal dan
di dakimnya. meskipun misalnya piiihan yang di- kebudayaan yang dibangun dalam konteks
ambil itu adalah piiihan yang berkecenderungan masyarakat kolonial yang menempatkan kelom
anti-Barai. pok sosial penguasa kolonial beserta segala gaya
Yang paling jelas ineiiempatkan segala piiihan hidup dan cara pandangnya berada pada posisi
tadi dalam Situasi kekinian masyarakat (pasca-) yang superior dan mempur.yai otoritas lertinggi
koloniai adalah Armijn Pane (1933a). la menyebu: dalam meneniukan linggi atau rendahnya marta
diri dan generasinya sebagai masyarakal yang bat seseorang atau sekelompok orang. Karena
hidup dalam "zaman kebinibangan": ada yang alasan lersebul, perkcmbangan dan variasi piiihan
bergerak ke masa lain, ke masa kini, dan ke masa yang dilakukan oleh masyarakal Indonesia, seba
depan. Ke eiulerungan demikian lerungkap lebih gai masyarakat terjajah. sangat terikat pada per-
jelasdalam ulasannya sendiri (1934: 187-19(1) alas kembangan wacana yangdiproduksi oleh masya
tulisan seorang Filipina, Conrado A. Uy, "Thirty rakat dan kebudayaan penguasa kolonial. Agar
Days in Java". dapal dianggap sebagai masyarakat dan kebu
Menunit Armijn Pane, dalam membicarakan dayaan yang bermarlabat. ma-.yar.ikat dan kebu
Filipina, bangsa Indonesia selalu iri pada kemei- dayaan yang terjajah perlu mengikutiarus wacana
dekaan bangsa tersebui dalam hal politik. Tetapi, kolonial Barat yang niengglobal. melakukan
seperti tampak dalam tulisan itu, bangsa Filipina peniruan terhadapnya
sendiri lernyaia niengagumi orang Jawa yang me- Sal.ih satu komponen penting dalam bangun-
miliki kebudayaan sendiri. Bangsa Filipina diang an ideniitas saslra Indonesia adalah medianya, ba-
gap lidak memiliki kebudayaan sendiri karena hasa yang digunakannya. Dalam masa-masa awal
bangsa ilu cenderung nninbesarkan rasa kepada kelahiran dan perkembangannya, saslra Indonesia
musik jazz", sedangkan orangJawa dianggap "ber- cenderung dipaliaini sebagai sastra yang berme-
senang menyanyikan nyanyian dan musik as'i me- diakan bahasa Indonesia yang dikembalikan ke
reka, dan mereka itu masih menarikan tarinya pada apa yang disebui sebagai bahasa Melayu
sendiri". Namun, lanjut Armijn Pane, pandangan Tinggi, terutama dialek Riau-Johor. Dengan pilih
tersebut tidak dengan sendirinya membual penulis an yang demikian. terdapal setidaknya belierapa
Filipina itu bermaksud mcmbesar-besarkan kem- ragatn dan dialek bahasa Melayu yangdikeluarkan
bali masa lalunya. la bahkan cenderung melihat dari kemungkinannya unluk menjadi media saslra
tak adanya warisan masa lain yang berharga. yang Indonesia, seperti bahasa Melayu dialek Ambon,
dapal menjadi dasar bagi pembangunan identitas Menado,Jakarta, dan terutama sekali bahasa Mela
diri yang besar, yang dapal disetarakan dengan yu yang disebui sebagai bahasa Melayu Tionghoa
warisan sastra Barat. Karena itu, jalan keluar yang atau bahasa Melayu Kendall.
ken.udian dipilih adalah sebagai berikut. Alasan yang menonjol dalam penetapan yang
demikian menyangkut soal keteriataan atau kcier-
Kesiisastraan liada perlu merusuhkan zaman yang kodifikasian bahasa yang bersangkutan. Secara sa
lalu yang sudah mati Marilah hanya kita amhil dari ngat eksplisit alasan yang demikian dapat dite
yang lama hanya yang masih hidup dan segala yang mukan dalam tulisan Harimurli Kridalaksana
hidup di sekelilingkila, (.l.m marl kita membuat kc- (1991: 175-179). Secara negatil dan leisirat alasan
susasiraan yang hidup daripadanya lienai. bahwa tersebut lerungkap dari banyak pcnamaan yang
liada mungkin kembali lagj negatif teriiadap bahasa Melayu yang tidak ter-

kalam edisl 11. 1999


MIMIKRI DALAM SASTRA INDONESIA

masuk dalam bahasa Melayu Tinggi. seperti "ba but didasarkan pada anggapan bahwa di kedua
hasa Melayu Tionghoa". "bahasa Melayu Rendah", lingkungan itulah muncul bentuk-bentuk ekspresi
"bahasa gado-gado", "bahasa capcay", dan seba- sastra yang baru, yaitu soneta, novel, dan drama.
gainya llihat. antara lain, SutanTakdir Alisjahbana Bentuk modern ini menipakan salah salti garis
1934: 97-10S). Sehiiian sebuian negalif tersebut denial kasi yang kuat dari gagasan mengenai iden
terutama sekali disebabkan oleh silalnya yang litas sastra Indonesia. Meskipun, umpamanya, Ba
mudah berubah, mudah menyerap berbagai ba kri Sin gartelah berani melanggargarisbatas keba
hasa non-Melayu, Ixiik bahasa Jawa maupun hasaan dengan memasukkan karya-karya berba-
bahasa asing sehingga bercampur-campur menye- kasa Melayu Rendah ke dalam definisi mengenai
rupai capcay atau gado-gado. bnplikasi dari sastra Indonesia, ia tidak (berani) melakukan
ketertataan tersebut tidak lain daripada keber- penerobosan teriiadap garis batas yang berupa
adaban yangdapal membuat tidak hanya sastra In bentuk ekspresi kesasiraannya. Begitu pula Ajip
donesia, melainkan bangsa Indonesia secara kese- Rosidi dan Jakob Sumardjo.
luruhan dapal merasa berdiri sederajat dengan Bagi orang seperti Sutan Takdir, proyek pem-
bangsa penjajah yang juga mempunyai bahasa bangunan sastra modern dapal dikaiakan seka
yang teitaia ligus sebagai usaha inemperoleh pengakuan "du
Dalam lingkup kebangsaan dan kebudayaan nia" (dalam hal ini setidaknya orang-orang Belan
Secara umum, pandangan tersebut lerus diper- da). kesertaan mereka dalam proses sejarah dunia
tahankan sampai setidaknya laliun 1990-an seperti yang "universal yang disebutnya sebagai xaman
yang terlihat pada lulisan Harimuiti tadi. Dalam baru" (Milan Takdir Alisjahbana 1933: 5). Kecen
lingkup sastra. usaha-usaha menerobos garis de- derungan yang demikian mungkin sen.pa dengan
markasi kebahasaan tersebui lelah lampak seti kecenderungan Kartini ketika ia menunjukkan
daknya sejak 1964 dengan terbimya buku Bakri kemampuannya dalam bahasa lielanda yang pada
Siregar, S-djarah Sastra Indonesia Modern (1964), gilirannya iiiendorong ia menunnu agar dilibatkan
yang menempatkan Mas Marco yang menulis de dalam percakapan berbahasa Belanda dengan
ngan bahasa Melayu Kendall sebagai pcloporsas- orang belanda, bukan dilanggapi dengan bahasa
tra Indonesia modem, Penulis-pcnulis sejarah sas Melayu yang berderajai rendah (lihat, antara lain,
tra Indonesia yang kemudian, yang mengikuti cara Armijn Pane 1978: 30; R.A. Kartini 1978: 48-49).
pandang Bakri Siregar itu, antara lain Ajip Rosidi Kartini, akhirnya, inemperoleh pengakuan, surat-
(1969), Claudine Salmon (1985), dan Jakob Su- suratnya dilerbilkan, dibaca, dikagumi, oleh
mardjo(1992). orang-orang Belanda terutama yang justru tinggal
Komponen kedua dari idenlitas sastra Indo di negeri Belanda. Begilupun .saslra wan modern
nesia itu adalah piiihan bentuk ekspivsinya, yaitu Indonesia Karya-karya sastra modem dibicarakan
beniuk-beniuk ekspre.si modern yang menyerupai oleh ahli-ahli Belanda dan IT< >| >.i seperti I looykaas
sastra (modern) barat (yang ditemukan di alaupun atau A. Teeuw.

melalui Belanda). Ketika Armijn Pane (1933b: 183- Namun, seperti komponen bahasa, komponen
193) meneiapkan awal kelahiran sastra Indonesia bentuk ekspresi ini pun lidak slabs, melainkan
pada karya-karya yang dipublikasikan di sekilar mengalami perubahan atau perkembangan. Pada
lingkungan pergerakan pemuda Indonesia dan 1981, setidaknyasctahu saya, Ajip Rosidi (1994:76,
lialai I'ustaka, ia tidak hanya mendasarkan diri 95-96) mengkritik onentasi pada bentuk-benluk
pada alasan kebahasaan dan polilik, melainkan ekspresi saslra Barat itu, terutama pada Sutan
juga alasan kesastraan dalam pengertian bentuk- Takdir dalam kasus Polemik Kebudayaan yang
bentuk ekspresi literemya. I'enempatan masa kela cenderung memisahkan diri dari dan menganggap
hiran saslra Indonesia pada dua lingkungan terse mati budaya etnis-tradisional. Kritik Ajip Rosidi

kalam edisi 14, 1999


FARUK

(1994: 102-109) itu tampaknya didasarkan pada rung menempatkan kebudayaan nasional sebagai
anggapan bahwa orientasi pada Barat. dengan puncak-puncak kebudayaan daerab karena mere-
menanggalkan budaya etnis-tradisional, sudah presentasikan keindonesiaan dalam Ijentuk jajaran
lidak sesuai lagi dengan perkcmbangan 'zaman rumah tradisional-etnis yang ada di selumh Indo
Karena itu, ia menunjukkan berbagai fenomena nesia, rumah-rumah yang dikesankan sebagai
bam dalam sastra Indonesia yang menurutnya rumah etnis yang asli, baik dari bahan yang digu-
terjadi sejak tahun 1950-an, yaitu kebangkitan nakan maupun cara pembuatannya. Akan tetapi,
usaha-u.saha sastrawan untuk mengolah kembali kata Siegel, di dalam taman tersebut secara tak
bentuk-bentuk ekspresi seni etnis-tradisional terelakkan terdapat pula elemen asing, yaitu pe-
seperti yang dilakukan oleh para seniman mulai sawat terbang yang berasal dari sumbangan Pro-
Amir Pasaribu di bidang musik hingga Suiardji vinsi Daerab Istimewa Aceh. Pesawai terbang itu
Calzoum Bachri di bidang puisi. Lebih jauh lagi. dianggap penting karena menipakan pesawai ter-
Ajip Rosidi menambahkan bagaimana eksperimen nang yang dibeli masyarakal Aceh untuk digu-
tersebut ternyata diterima oleh dunia interna- nakan dalam peperangan semasa revolusi. Di
sional. misalnya dengan diundangnya aniara lain Taman Mini, pesawai terbang itu memang ditem-
Sardono W. Kusumo ke Prancis. paikan di sebuah lokasi yang agak terseinbunyi.
Kriiik Ajip lerhadap Sutan Takdir ilu meniang Namun, karena pengunjung kebanyakan meng
telak dan meyakinkan Akan tetapi, kriiik serupa gunakan kereia lavang unluk melihat kesdumhan
itu dapal dikaiakan jusiru seperti mengulang cara pemandangan ili taman tersebui dari atas, pesawai
kriiik Sutan Takdir teriiadap kesenian atau yang berasal dan budaya asing ilu lelap krlihat.
kebudayaanetnis tradisional. Seperti Sutan Takdir. Apa yang terjadi pada Taman Mini ilu, bagi
dan bahkan Sukarno, Ajip cenderung bersandar Siegel, sebenarnya merepreseniasikan dengan te-
pada apa yang disebui sebagai semacam "jiwa pat ketenderungan nasionalisme Indonesia sejak
xaman", menempatkan diri pada wacana Barat awal kelaliirannya di Indonesia.
yang dominan yang sekaligus dapat diarlikan Seperti lelah dikemukakan. bahasa Indonesia
sebagai salah satu bentuk baru wacana kolonial menipakan salah satu elemen penting dari kon-
atau setidaknya apa yang disebut sebagai wacana stniksi identitas kebudayaan nasional Indonesia
neo-iniperialisme. Alau. dengan kata lain, dari Ki umumnya, dan sastra Indonesia khususnya. Bagi
Iladjar, Sukarno, Sutan Takdir. hingga Ajip. tokoh- Siegel, eksistensi bahasa Indonesia yang demikian
tokoh budayawan Indonesia tidak dapat keluar tidak terlepas dari kel>eradaannya sebagai lingua
dari situasi kepasca-kolonialannya, situasi franca, bahasa yang digunakan sebagai alat ko-
kekiniannya, yang di satu pihak berusaha keluar munikasi yang menjembalani hubungan antar-
dari kekuatan hegemonik budaya kolonial. leiapi etnisdi Indonesia, bahasa "pasar" yangmemperte-
di lain pihak lelap lerikal dan meniang lerbenluk mukan einis-etnis itu dalam wilayah publik, di luar
oleh budaya lersebul. walaupun kelerikatan itu wilayah domeslik, komuniias asli mereka, bahasa
lidak sekaligus lx-rarti lerputusnya secara penuh yang digunakan sebagai media komunikasi massa,
hubungan antara wacana kolonial dan moderni- sural-sural kabar, dan juga bahasa yang oleh pe-
tasnya dengan gerakan ke arah oienlisilas diri. meriniah kolonial digunakan sebagai sekaligus ba
hasa birokrasi dan penghubung antara pemerintah
JAMES T Siegel (1997) memberikan ilusirasi tersebut dengan lapisan warga non-Eropa.
analogis yang menarik mengenai Taman Mini Implikasi dari kenyataan di atas antara lain se
Indonesia lndah sebagai gambaran mikro identitas bagai berikut Pertama, bahasa yang menjadi li
kultural Indonesia, selidaknya dalam pemahaman nguafranca itu menipakan bahasa yang dikenal
penguasa polilik Indonesia. Taman Mini cende oleh hampir semua warga dari semua komuniias

kalam - edisi 14. 1999


MIMIKRI DALAM SASTRA INDONESIA

yang ada di Indonesia, tetapi bukan bahasa ibu satu pihak, ia tumbuh dari kemungkinan yang
mereka, clan tidak tegitu mereka kuasai. Kedua, tersedia di dunia luar, melalui persentuhan dengan
bahasa ilu memperkenalkan komunitas-komu- lingkungan yang "asing" di hadapan komunitas
niias etnis di Indonesia dengan dunia luar yang etnis asal yang mapan: di lain pihak. nasionalisme
asing bagi mereka. Ketiga, bahasa tersebut juga itu dipahami secara overhearing sebagai "suara"
memberikan peluang bagi warga komunitas etnis dari dalam lingkungan komuniias etnis itu, "suara"
itu keluar dari kerangka bierarki Struktur sosio- yang dianggap sudah ada dalam diri mereka yang
kultural komunitasnya. Keempat, bahasa yang terlihat di dalamnya, (etapi yang tak pernah ilisa-
clisebut sebagai bahasa Melayu tersebut menjadi dari dan temcapkan. Implikasi dari situasi ke
salah satu jalan bagi warga untuk memasuki mungkinan kesatuan dan ketegangan antara yang
bierarki sosial baru, yaitu hierarki yang berupa asing dengan yang asli ilu dapat menyebabkan na
masvarakat kolonial Belanda yang bcrkuasa. sionalisme Indonesia menjadi ideologi permukaan
Sebagai bahasa yang asing. yang lidak begitu sang hanya menipakan penampakan baru dari WAYAN SADRA
dikuasai oleh warga komunitas etnis, bahasa Mela
yu menyebar dengan cara peniruan dan memba
ngun komunikasi melalui proses yang oleh Siegel
disebui sebagai overbearing, yaitu memungkin-
kan pendengar nienangkap makna yang tidak di-
maksudkan oleh pembkara, memungkinkan pen
dengar menebak-nebak apa yang mungkin di-
maksudkan pembicara itu. Cara komunikasi yang
demikian menempatkan bahasa tersebut sebagai
alai komunikasi yang lidak dapat dikontrol.
Sehubungan dengan implikasi kedua, ketiga,
dan keempat, bahasa ladi memungkinkan warga
komunitas etnis memasuki berbagai kemungkinan
yangtersedia dalam dunia luar, kemungkinan hie
rarki sosial yang baru, idenlilas-identitas baru,
yang berbeda dari bierarki sosial dan identitas
yang asli. Akan tetapi, karena silatnya yang me-
ngambang. seperti pada implikasi pertama, ke-
mungkinan-kemungkinan bam itu bersifat cair,
dapal mengalami kemungkinan pcmbahan dan
pergantian yang cepat secara tak terkonirol. Ke-
mungkinan-kemungkinan itu pun, pada giliran-
nya. hanya menjadi kemungkinan yang terbatas
pada level permukaan, pada citraan-ciiraan. yang
sama sekali lidak mengubah ideniiias semula yang
sudah mapan dalam komunitas etnis asal masing-
masing warga yang bersangkulan. Dalam penger
tian yang demikianlah apa yang oleh Siegel
disebui sebagaifetishmendapatkan tempatnya.
Nasionalisme Indonesia, menunit Siegel, lahir
dari dalam situasi linguafrancayrang demikian. Di /lVAfA'99

kalam edisi l-i, 1999


F A R LI K

sesuatu yang lama sehingga lidak membualikan perumusan lawan-lawan Sutan Takdir seperti yang
suatu revolusi sosial. Nasionalisme hanya menipa tercantum dalam konsiitusi ladi. Apabila rumusan
kan wacanayanghidup di wilayah publik yang li konsiitusi itu menempatkan budaya asing sebagai
dak mengubah apa yang berlaku dalam wilayah bahan tambahan untuk pengolahari dan pengem-
domestik.
bangan budaya etnis-tradisional sebagai dasar dari
Begitu pulalah. lampaknya, yang terjadi pada budaya nasional, Ajip (1994: 110) cenderung
gagasan mengenai idenliias saslra dan bahkan ke menempatkan budaya ctnis-iradisiona! dalam
budayaan Indonesia. Perdebatan mengenai iden posisi yangdemikian.
titas sastra Indonesia adalah perdebatan yang ter Namun, pemisahan antara yang publik dengan
jadi di wilayah publik yang bersifat serba permu yang domestik ilu bukanlah sebuah pemisahan
kaandan penampakan, sebagai bagian dari usaha yang mullak. Keduanya tetap menipakan produk
agar dapat dilerima dan mendap-U pengakuan dari persenluhan yang tidak terelakkan aniara
dalam wacana kolonial yang global.'1 budaya selempal dengan budaya kolonial yang
I'adahal. sementara ilu, di wilayah domestik, mengglobal. Pada satu saat, dalam situasi dan
secara diam-diam beroper.isi sebuah kekuaian lei kondisi tertentu, seperti yang juga dikemukakan
selubung dan teitutup yang menempatkan iden Siegel. apa yang berkembang dalam wacana
litas kebudayaan Indonesia sebagai "puneak- global dipahami sebagai gating dari suara lokal
puncak kebudayaan daerab" dengan iiienempai- sendiri. Dalam konleks signilikasi yang demiki-
kan bahan-bahan dari kebudayaan asing. benluk- anlah gagasan mengenai sbsialisme atau demo-
bentuk ekspresi modern Barat, hanyn sebagai alai krasi yang sebenarnya lahir dan perkembangan
uniuk mengembangkan dan memperkaya kebu wacana global tiba-lib:; dipahami sebagai suara
dayaan daerab lokal yang asli seperti yang terungkap dalam
Sif.it terselubung itulah yang menyebabkan pengertian demokrasi desa, gotong royong, serta
Ajip Rosidi salah paham mengenai pemenang kesetaraan hubungan antarsuku dalam masya
dalam perisiiwa Polemik Kebudayaan (Aji|) Rosidi rakat Minangkabau pada novel SalahPitibkarya
1994: 76). Menurutnya. dalam polemik itu Sutan Nur Sutan Iskandar. Konteks signilikasiseperti itu
Takdirlah yang keluar sebagai pemenang. bukan pula yang menvebabkan apa pun yang terjadi di
lawan-lawan polemiknya seperti Ki 1ladjar. SutO- wilayah publik. seperti berbagai eksperimen yang
mo. dan Sanusi Pane. I'adahal. apabila d.ahal dari terjadi pada lahun 1970-an, yang dalam balas-
alinea di atas, yang justni keluarsebagai pemenang batas tertentu dapat dikatakan telah melanggar
jusiai sebaliknya. Gagasan mengenai kebudayaan batas demarkasi yang diteniukan oleh konsiitusi,
daerah sebagai dasar dari kebudayaan Indonesia dibiarkan tetap berlangsung.
adalah milik lawan-lawan polemik Sulan Takdir. sebaliknya, pada saat lain, dalam situasi dan
Gagasan itu dapal dikalakan jauh lebih kuai kondisi yang berbeda, terbangun sikap yang amal
daripada gagasan Sutan Takdir karena gagasan itu antipali, sikap yang amal berhati-hati, teriiadap
kemudian tercantum dalam konsiitusi resmi negara perkembangan di wilayah publik, dalam kelii
Indonesia, lindang-Undang Masa-"1945. dupan saslra modern. Dalam konleks signilikasi
Ajip Rosidi memang bukan bagian dari keku- seperti itulah berbagai pelarangan teriiadap
atan terselubung yang ada di wilayah domestik. aktivitas kesenian ataupun kesastraan, seperti
Karena itu, meskipun tampaknya mengambil po- pelarangan lerhadap pembacaan puisi Rendra,
sisi yangsama dengan lawan-lawan Sutan Takdir, pemcnlasan teater Nano Rianiiamo, dan bahkan
yaitu mencoba membela dan memperjuangkan pelarangan lerhadap beberapa karya Pramoedya
eksistensi seni atau kebudayaan elnis-lradisional, Ananla Toer, dapat dipahami.
perumusan Ajip bertolak belakang dengan

kalam - cdisi 14,1999


10
MIMIKKI DALAM SASTRA INDONESIA

PEIdvLAINAN di antara wilayah publik dengan sebagai belaMing mi? Apakali sebabnya, maka kami
domestik, gerakan bolak-balik dari wilayah yang disuruh juga menibayar, sekarang? Mungkirkah
satu ke wilayah yang lain, atau bahkan penga- orang Belanda akan janjinya?
cauan dan pemisahan di aniara keduanya, Kedua, orang Belanda sudah lupa pula. bahwa
menipakan strategi penting para aklor politik dan kami bukan orang takluk. yang hams menibayar
bahkan masyarakat awani Indonesia dalam upeii kepada bangsa Belanda Negeri kami tiadadi
menghadapi kekuatan politik, sosial, dan kultural, ainbil dengan a.sap bedil. oleh n.ang Belanda. me
serta wacana kolonial. Dalam hal ini. pada masa lainkan dengan perjanjian antara sahabat dengan
kolonial Sukarno meaipakan aktor politik yang sahabal.
dapal dikatakan terkual dalam memobilisasi Ketiga, luan Residen berkaia, orang belanda di
saluan-satuan makna ilalam perbendaharaan wa sini menolong memerintah, Tetapi siapakah yang
cana kolonial dan bahkan global unluk kepen- meminta pertnlongan ilu? Kami lidak minla totong
lingan poliiiknya, terutama unluk mencapai sasar- dipennialii, melainkan minla lolong mengalahkan
annya dalam membangun identitas kebangsaan paderi di zaman paderi, lain tidak. Pada pikiran ka
Indonesia. Dengan menirukan cara-eara ekspresi mi. liada perlu kami diperiniahi bangsa asing. sebab
dan komunikasi modern Barat, dengan mengutip dari nenek moyang kami dahulu kala, kami biasa di-
gagasan mengenai dialekiika Marx, Hegel, dan perinlahi Raja bangsa kami sendiri dan dalam pi-me
sebagainya, ia berusaha menjatuhkan segala riniahan ilu kami pun nierasa senang. liada berasa
tantangan politik penguasa kolonial Barat, dalam kurangadil Oleh sebab itu, lak perlu kami meminia
hal ini Belanda. pertolongan kepada bangsa asing. unluk aieme
Di dalam kha/anah sastra Indonesia kecende rinlah kami
rungan se|X-rti ilu dapal ditemukan secara menco- Keempat, kala tuan Kesiden uang belasling ilu
lok dalam novel Sitti Xnrbaya. Novel karya Marah unluk inenanibali kekuiangan belanja I'emerinlah,
Rusli ini sebenarnya mengandung kriiik yang sebab banyak penibahan yang akan diadakan IVi
lajam lerhadap penguasa kolonial, khususnya ubahan apakah ilu. liada kami ketahui: sebab liada
dalam kasus pemberlakuan pemungutan pajak diniupakatkan dahulu dengan kami. sehingga kami
yang disebut helasting lerhadap masyarakal lak l.iliu pula sungguhkah penibahan itu Ix'rguna
Minangkabau Perhaiikan kutipan berikut. bagi kami. Pada pikiran kami. segala yang ada seka-
rang ini pun Olkuplah; tak perlu diadakan peni
Selelah herknnipullah sekalian llaluk. I'eng- bahan lagi. Adapun perubahan, bukannya unluk
hulu, Hulubalang, orangkaya,besarbertuah, Kepa- kami sahaja, hanya terutama untuk mereka yang
la Negeri. i erdik pandai dan lain-lainnya, herkalalah berpangkat iin,g.gi. yang kaya dan orang kota
Tuanku Laras, menyampaikan perintah yang diteri Ketima. luan Kesiden beikala sendiri. kepeduan
uianya dari Kesiden, serta menerangkan guna dan kila lak boleh diminla kepada oranj; lain, menga-
sebabnya belasling ilu dijalankan, Selelah selesai ia pakah tidak liap-liap kampung alau negeri menga
bcrkata-kata, menjawablaii beberapa orang dari- dak.m keperluannya sendiri-sendiri? Meng.apakah
pada yang hadir. kami harus menolDiig orang Selebes, Timor, dan Pa
"Teniang peraturan Gubememen ini. belum ka- pua? Melihal rupanya pun kami belum! Dan siapa
mi ketahui buruk baiknya. Tetapi yang mula-mula kali yang akan menanggung, mereka ilu kelak akan
lera.sa dalam hali kami dalam perkara belasling ini, menolong kami pula, bila kami dapal kesusahan
lalah orang Belanda rupanya telah lupa akan jan- alau ada kepeiluan apa apa?
jinya, kepada orang Minangkabau. Uukankah sudah Keenam, luan Kesiden berkaia, kita sekalian ini
ditetapkan dalam "Pelekat Panjang", bahwa kami yangCnilxTnemen, bukan bangsa belanda Menga
anak Minangkabau tak perlu menibayar bid, yang pakah segala sesuatu diputuskan dan diperbual

kalam edisi I i, 1999 11


PA R U K

oleh orang Belanda saja; suara anak negeri sekali- biskan nyawanya sendiri, menyusul kekasihnya,
sekali tiada didengar? I'erkara blasting ini pun liada Sitti Nurbaya, yang sudah mati sebelumnya. Lebih
dimupakalkan dahulu dengan kami Sctelah terjadi, jauh lagi. namanya pun bukan lagi Sam, melain
disunih kami menurut, dengan tiada boleh menga - kan Mas, dan ia sendiri merasa tidak ikhlas dan
takan lidak. Bagaimanakah kami namanya itu, sedih diiugaskan membunuh saudara-saudara
iirang yang diperintahikah atau orang yang mcme- sebangsanya sendiri.
rintah?
Maka. novel ini seperti membela belanda, pa
Ketujuh, dikaiakan ada pegawai yangmembuat dahal sebenarnya justru menentangnya. Novel ini
rumah, ialan dan Iain-Iain. Rumah siapakah yang seperti menempatkan pemerintah kolonial Be
dihuainya? Rumah kami, kami sendiri yang mem landa sebagai mereka yang berada di pihak yang
buat. Jalan pun kami pula yang mengerjakan. Apa baik, padahal sebenarnya yang berlaku justru
paedahnya pegawai-pegawaj yang diadakan itu un- sebaliknya. seperti pembalikan nama Sam men
tuk kamiv Pegawai perusahaan tanah, belum kami jadi Mas. Tokoh-tokoh utama dalam novel ini
ketahui di sinidan orang itu tak ada perlunya bagi menipunvai penampilan alau penampakan yang
kami Apakah yang akan diajarkannya pada kami' hampir tidak dapat dibedakan dari anak-anak
Bertanam padi? Telah diketahui nenek moyang Belanda, padahal sebenarnya sepenuhnya pri-
kami beratUS tahun yang telah lalu. I'erkara hewan? bumi seperti yang lerungkap dalam kutipan
Kerbau kami kembang biak juga, walaupun tiada berikut.

dipeliliara benar-bcnar Dan dokttt nu .ulakah ia


s.mip.u mengobati ke kampung-kampung kami? Jika dipandang dari jauh, tenlulah akan uisangka.
Hanya di kota itulah .a tinggal, <li tempal orang anak muda 1111 seorang anak Belanda, vang liendak
kaya-kaya. Kami anak kampung, miskin. lak eakap pulang dari seknlah. leiapi jika dilihai dari dekal.
menibayar upahnya." nyatalah ia bukan bangsa Eropah; karena kulimya
CMarahRusli 1960:287-288) kuning sebagai kur.ing langsai. rambui dan maianya
hilam sebagai dawat....

Dengan kritik yang begitu tajam dan lepal, no (MarahKusli I960: 3)


vel ini sehanisnya tak dilerbilkan oleh Balai Pus-
taka sebagai lembaga penerbitan pemerinlah ko Yang jauh itu adalah yang publik. wacana
lonial Yang membuatnya diterbilkan tak lain dari- kolonial yang diliru, dikulip, dan sekaligus dimo-
pada kemampuan pengarangnya membangun bilisasi. Yang dekat itu adalah yang domesiik,
kesan bahwapara pengritik itu adalahorang jahat luntuian akan emansipasi diri dari penindasan
hanya karena tokoh yang sebelumnya digani- penguasa kolonial, tuntutan akan kemerdekaan,
barkan sel ugai i«ang jahat, Datuk Meringgih. I«r- kemandirian, dan pemisahan total masyarakal dan
pihak pada si pengkriiik walaupun perannya sama budaya elnis-tradisional dari masyarakal dan bu
sekali lidak penting. Selain ilu. sebaliknya, lokob daya kolonial. Kutipan terakhirdi atas tampaknya
yang semula digaiiiharkan sebagai orang baik. menipakan contoh sempurna dari apa yang oleh
ditempatkan di pihak Belanda, menjadi scoring bhabha disebui mimikri, yang sekaligusmembuat
tentara Belanda yang berperang melawan para hadirnya problem pascakolonial dalam sastra
pengkritik itu walaupun sebenarnya keanggo- Indonesia meskipun karya-karya yang ada di
laannya dalam ketentaraan itu dan kesertaannya dalamnya lidak ditulis dalambahasa Belanda.
dalam peperangan itu banyalah untuk mengha-

kalam edisi 14. 1999


12
MIMIKRI DALAM SASTRA INDONESIA

Catalan

1. Secara keselunihan buku Nieuwenhuys ladi memang cendemng menekankan saslra kolonial sebagai kekuatar.
humanis yang meneniang gagasan mengenai arogansi dan rasasuper bangsa Belanda di hadapan masyarakal
setempai. Akan leiapi. pendekaiannya yang paternalistic, yang menempatkan masyarakat seiempal sebagai
kelompok sosial yanglidak berdaya yanghams dibcla dan bahkandididik, letap menipakan reprixluksi yang
lems-menems dari gagasan mengenai arogansi dan superioritas (lihat Nieuwenhuys 1982: 22, 37, S3).
1. Pandangan Sutan Takdir yangdemikian lebih jelas ditemukan dalamtulisan "polemik kebudayaan"-nya pada
tahun 1935 (Sutan Takdir Alisjahbana 1954: 15). Dalam tulisan itu tokoh lersebul menolak kecenderungan
menini dan membesar-besarkan kebudayaan lama yang dianggapnya bukan bagian dari masyarakal
kebangsaan Indonesia. Sebagai gantinya, ia menawarkan agar bangsa Indonesia menyer.ip nilai-nilai ma
syarakat dan kebudayaan Barat, yakni rasionalisme, maicrialismc, dan individualisme, sebagai alat yangdapal
menyejajarkan bangs.. Indonesia ilu dengan masyarakal dan kebudayaan "lerkemuka" dunia.
3. Kesimpulan ini mengingalkan saya pada peristiwa pada laliun-tahun pertama kenierdekaan Indonesia, ketika
Sjahrir mendorong Sukarno supaya memlx'nmk lala negara yang parlementer sebagai salah satu usaha agar
dilerima oleh kekuaian politik dunia yang baru keluarsebagai pemenang dalam Pcrang Dunia II.

DaftarPnstaka

Adam, Ahmai B. 1984. The Vernacular Press and theEmergence of'Modern Indonesian Consciousness (1855-
19l.il Disenasi Ph I) London: University of London, lidak dipublikasikan
\'i< roft, Bill, Cs, (ed.). 1995. ThePost-ColonialStudies Reader, London and New York. Routledge
Ajip Rosidi, 1964 Kdpankab Kesusastman Indonesia LabirPjaksaxa: Bhratara.
. 1969. IcbtisarSedjarab SastraIndonesia Bandung: Penerbit Binadpta.
. 1994. Sastra dan Budaya: Xedaemban dalam Ketndonesiaan, Jakarta: Pustaka Jaya.
Armijn Pane. 1933a. "Kesoesastraan Baroe: Sifatnjs." Poedjangga Ban*; Nomor 1, Tahun I.Juli. Batavia-Ceninim
Poestaka Rakjat
. 19331). "Kesoesastraan Bar<x\ Scdjarahnja". Poedjangga Baroe, Nomor 6, 'laliun I, Desemlx-r Batavia
Centrum: Poestaka Rakjat
. 1934. "Mengadakan Kesusastraan", Poedjangga Baroe, Nomor 6, laliun 11, Desember, Batavia-Centrum:
Poestaka Rakjat,
. 1978. "Kata Pembimbing", K.A. Kartini, Ilahis (lelap Terhitlab Terang.)akana. Balai Pustaka.
BakriSiregar. 1964. Sedjaruh Sastra Indonesia Modern. Jakarta: Akademi Saslra dan Bahasa Multatuli.
Bhabha, Homi K IWl. The location ofCulture. London and New York: Roulledge.
Daisin Six laiinan. 1989. Kehidu/nin IHuiiaKraton Surakarta 1830—1939- Yogyakarta: Penerbit Taman Siswa.
Poulcher, Keidl 199S In Search Ofthe PoStCOlonlal in Indonesian titerature", Sojourn, Vol. to, No 12.
Goenawan Mohamad 1996. "An Absentee Kncmy: TheNon-P.xislenee ol'The Dutch' in Indonesian Literary Works",
Indiscbe U-tle.en, 11,2-3.
llcx>ykaas, C. 1951. I'eriulisSastra, diterjeniahkan oleh Raihnel Amar <•). Datoek Besar (ironingen-Djakarta: J.B.
Wollers.

Ilaiimurti Kridalaksana. 1991. "Mitos tc-ntang Terjadinya Bahasa Indonesia dari Sebuah Kreol", Masa Uwt/xtu
Bahasa Indonesia: Sehuah Bunga Ramfiai, ed. Harimurti Kridalaksana. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
II.B. Jassin(ed). 1963. Pudjangga Barn. 1'rosa dan Puisi Djakarta: Gunung Agung.
Jakob Sumardjo. 1992. lintasan Sastra Indonesia Modern. Bandung: Penerbit PT. Citra Adilya Bakti.
Ki I ladjar Dewantaia. 1967. Kebudayaan. Yogyakarta: Majelis I.uhur Persaluan Taman SLswa.
. 1977. Pendidikan, oetakanII. Yogyakarta: Majelis Luliur PersaluanTaman Siswa.

kalam edisi H, 1999 13


FA R U K

Nieuwenhuys. Rob. 1982. Miiror ofthe Indies. .1 History ofDutch Colonial Literature, diterjemahkan ke bahasa
Inggris oleh EM Beekman. Amherst The University ofMassachusetts.
Ong Walter J. 1986. Oraiity andliteracy. The Tecbnologizing uftlie Word. London and New York: Methuen.
Pramoedya Ananiai'oer. 1982. Tem/xiDoeloe.Jakarta: Penerbit llasia Milra.
KA Kartini I9"S. Habis Gelap Terbitlah Tenon;, teiakan VIII. lakaria: I'N Baku Pustaka.
Ricklel's. NIC. 1991. Sejarah Indonesia Modern, diierjemahkan ol-h Dharraono Hardjowidjono Yogyakarta; Gadjah
Mada I niveisily Press.
said. Edward w. 1994. OrientaUsme, diterjemahkan oleh Asep Itikmat, cetakan n Bandung: Penerbil Pustaka.
. 1995. Kebudayaan dan Kekuasaan: MemlxingkarMitos lligemom Barat, diierjemahkan oleh Rahman]
\siuii Bandung: Penerbit Mzan,
Salmon, Claudme. V)H^. S,tstr,i l\rau(ik(lil( :inadalam Buh.lsaMela\ii.Mr\\r\\uUW.\unW\\ Dede ( leloino. Jakaila.
Balai Pustaka
Sanusi Pane 1936 Sikap Ashetish", Poedjangga Baroe, Momor5, Tahun IV. November. Batavia-Centrum: Poestaka
Rakyai
Sam m<Kan. idirdjo, dkk. 1977. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Ilepaitemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sartono Kanodirdjo. 1988. PengantarSejarah Indonesia Baru, 1500—1900: Kan Emporium Sampai [mperium
1111c 1 I. Jakarta: Cramedia.
. 1990 Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergemkan Nasional Han Kolonialisme sampai
Nasionalisme |ilid2 [akarta: Gramedia.
Siegel lames i 1997 Fetish, Recognition, Revolution, Princeton, Newjerse) Princeton University Press
Soeharda Saslrosoewignja. 1934 "HalVSajangPoerwadan Djalan djalanoentoek Memperbaharoeinja", Poedjangga
Baroe, Nrinor 7, Tahun I.Januari. Batavia-Centrum: Poestaka Kakyal.
Sukarno. 1963. "Nasionalisme. Islamisnie, dan Marxisme", IHBaivab Bendera Reeolusi. Jakarta: Panitya Penerbit Di
Hawaii Bendera Revolusi
Sutan Takdir Alisjahbana. 1933. "Menoedjoe Seni Baroe," Poedjangga Baroe, Nomor l, Tahun I, Jufi. Batavia
Centrum: Poestaka Rakjat
1934 "Kedoedoekan bahasa Melajoe Tionghoa", Poedjangga Baroe, Nomor i, Tahun U, Oktober Batavia
Centrum: Poestaka Rakjat
. 1954. "Menudju Masjarakal dan Kebudajaan Bam", Polemik Kelntdayaan, ed Achdiat Karta Mihardja.
Djakarta: Perpusiakaan Perguman Kemenirian P.P. dan K.
Sutherland, Heather. 1983. 7crtew/M^/ya .S'e/w//> «/W^ Penerbit Sinar
I larapan
Siilomo, K. 1954 National <Jnderwijs-Congies: Menjambul Pemandangan Luan STA", Polemik Kebudayaan . ed
Aehdiai Karta Mihanlpi Djakarta: Perpustakaan Perguman Kementrian P.P. dan K.
is (i Moelia. 194(1. 'l.iieraiie Fai ulteli dalam Perbedaan Barai danTlmoer", PoedjanggaBaroe, Nomor 3—4, Tahun
vili, September i iktober Batavia-Centrum: Poestaka Rakjat,

14 kalam cdisi Li, 1999


KEITH FOULCHER

n
MIMIKRI "SITTI NURBAYA
Catatan untuk Faruk

.Mimikri dalam SittiNttrhayapenult ambiguitas yang hcrtolak bckikang


dengan visi anii-kolonial yang tegas. I>.iripada "melawan pemerintah kolonial"
mungkin lebih tepal kalau dikatakan bahwa novel ini mengungkapkan
"kekabnnin makna" yang menipakan ciri khas wilayah pascakolonial.

Faruk lelah mengingatkan pentingnya orang India, lapi dilam sclera, opini. moralilas
konsep mimikri" dalam kajian pasca dan inleleklualitas sepenuhnya orang Inggris".1
kolonial.' Sebagaimana perlama riikem- (I >i Negeri Belanda. sikap serupa dinyatakan
bangkan dalam karya llomi bhabha, "mimikri" en.1111 puluh empal laliun keiiiudian 118991, oleh T.
atau "peniruan" benolak dari sebuah kontradiksi Ch. van Deventer, salah satu perintis Politik Etis
..i g paling ir.ti dalam wacana kolonial. tenilama Dengan kaia-kala liberal paternalis yang angkuh.
sejak penyebaran peluang mengenyam pendi Van I>evenlei pernah menyaiakan "I'api alangkah
dikan Barat di bawah pemerin'ahan kolonial, pada aguiig tujuan yang kila kejar! I'embenlukan sualu
pertengahan abad ke-19 (atau, di Hindia belanda lapisan sosial di Timur Jauh yang lx-nitang budi
baru pada dekade kedua abad ke-20).2 Penye pad:: Belanda karena memberi mereka kemak-
baran pendidikan Barat ilu diharapkan akan murandan budaya linggi. dan mereka man meng
memperkukuh kekuasaan kolonial dengan akui kenyalaan lersebul"').
lereipt.inva sebuah golongan dalam masyarakal Tetapi, bagi kauni penjajah, sikap "agung"
kolonial yang bersama sama mengideniifikasikan yang berkeinginan "menganugerahkan" khazanah
dirinya dengan budaya penjajah dan menganggap pendidikan dan kebudayaan Barat kepada warga
dirinya sebagai wakil budaya Baral di masyarakal tanah jajahan "yang herterima ka.sih" karenanya
terjajah. Harapan itu diungkapkan dalam Minute mengandung bahaya. Bagi penjajah, perbedaan
to Parliament, pernyalaan lerkenal Lord Maeaulay antara kauni penjajah dan kaum lerjajah harus
di hadapan pariemen Inggris pada tahun 1835 tetap dipertahankan, walaupun kebijakan etis
yang menegaskan kebululian menriiriik kelas bam bercita-cita merapatkan jurang yang memisahkan
cendekiawan "peraniara" di India, tanah jajahan kedua belahan bumi kolonialisme ilu. Oleh karena
yang pernah diibaratkan sebagai balu permata ilu, Maeaulay inenginginkan pembeniukan go
yang paling gemilar.g dalam mahkoia kerajaan longan "perantara", yang masih berdiri di luar go
Inggris. Sebagai pendukung penyebaran longan penjajali Sebagaimana kala Bhabha,
pendidikan Baral di India di zaman itnpeiialisme warga terjajah dididik untuk menjadi almost the
yang makm meniuneak waklu ilu. Lord Maeaulay same, but not anile, atau dengan kiasan rasialis
menganjurkan faedah lerciptanya "kelas yang lepal, almost the same hut not irhite(\y.i\W).
penerjemah yang menjadi perantara antara kita Manusia bukan Baral dapal diajar "meniru", leiapi
dan jutaan rakyat yang kila kuasai - yakni suatu bagi penjajah, "peninian" ilu akan telap (erliainbat
kelas yang dalam hal warna kulil dan ilarah adalah oleh sifal-silai kodrali" yang selalu membedakan

kalam - eclisi M, 1999


15
KEITH KOIILCHI-K
I
Baral dan bukan Barat. Yirnun, dalam kenyata- untuk membuahkan penafsiran kembaii teks
annya, peniruan itu menjadi salah satu faktoryang saslra Indonesia yang sudah lama kila anggap
mengancam si thiliias peiiierin'.ahan kolonial dan lidak ir.engandung "rahasia" lagi dicerminkan
sekaligus menunjukkan belapa rapuhnya wacana dalam esai Fanik yang saya sebulkan di atas.
SOSiO-budaya yang mempertahankan konsep Yang amal menantang dalam esai Famk adalah
perbedaan "kodrali" ilu. Mimikri. menurui pandangan bam terhadap salah satu tonggak
Bhabha, tidak pernah jauh dari "pengejekan", ka sejarah sastra Indonesia modern, yaitu novel .SWi
rena kauni terjajah lidak pernah mereproduksi Nurbaya, karangan Marah Rusli yang diterbitkan
sei ara lepal kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai dan oleh Balai Pustaka pada tahun 1922. Novel ini,
institusi-institusi yang mereka ambil alili dari Barat. terbitan lembaga pemerintah kolcnial yang
Mimikri selalu menghasilkan salin.in yang kabur menjadi buku Balai Pustaka yang paling digemari
(blurred COpy) dari apa yang ditiru sehingga pe pembaca pribumi selama dua dekade terakhir
nguasa kolonial dihadapkan pada kenyataan pemerinfahan kolonial di Indonesia, dianggap
bahwa apa yang dia anggap sebagai kebenaran oleli Famk sebagai novel yang "seperti mcmbcla
yang disahkan oleh alam atau kodral, sesung- Belanda, padahal sebenarnya justru menentang-
guhnya tidak manlap dan selalu dapal berubah. nya". Anggapan ilu didasarkan pada ambivalensi
Ilengan demikian, konsep mimikri menjadi salah yang dapal ditemukan pada sifal "peninian" yang
satu konsep wacana pascakolonlal yang paling seolah-olah ingin menyamai Belanda leiapi
pokok, karena mimikri selalu mengingalkan kila sesungguhnya menipakan pemanfaatan wacana
akan peir.ingnya hubungan anlaia kauni penjajah kolonial yang dhnobilisasi unluk menunlul
dan terjajah yang ambivalen. yang selalu mendua. "kenierdekaan, kemandirian, dan peinisahan total
Kalau "anli-kolonial" mengacu kepada perlawan- masyarakat dan budaya etnis-tradisional dari
an kaum lerjajah yang menentang insiiiusi politik, masyarakal dan budaya kolonial". Sayangnya
ekonomi dan budaya kolonial maka "pascako- tafsiran Faruk dinyatakan secara singkal pada
lonial" lebih mempcrhalikan silai-sifat dari alam bagian terakhir esai yang sudah cukup panjang
kolonial dan warisannya di alam pascakolonial sehingga tidak sempal dikembangkan secara
yang ditandai oleh perebutan, ambivalensi, dan mendetail. Hanya dua bagian novel setebal 270
ketidakmapanan makna. halaman (edisi ke-14, 1982) yang dikulip untuk
Wacana pascakolonial kadangkala dituduh inenjelaskan tafsiran penulis. Dari halaman
"kabur", tidak sanggup menghasilkan analisis atau pertama cerilanya kila diingatkan akan deskripsi
kesimpulan yang "konkret", bahkan boleh juga Samsulbahri dan Nurbaya waktu pulang dari
dianggap mengelabui periawanan yang menjadi sekolah, sebuah pemilihan kata-kata yang me
kenyataan objeklil dalam eksploiiasi kolonial yang mang amal sugeslif:
masih berlangsung. I'elapi, di alam bawah sadar
periawanan politik yang anli-kolonial selalu Ixjrse- Jika dipandang dari jauh, leniulah akan dLsangka,
liweran hubungan budaya yang saling berten- anak mucla ini seorang Belanda, yang l-.eiidak
i.uigan, yang penuh ambivalensi.Justru hubungan pulang dari sekolah. Tetapi jika dilihal dari dekal,
budaya yang bersimpang-siur itu yang mulai dapal nyalalah ia bukan bangsa Eropah; karena kulitnya
kila pahami dengan baniuan beberapa konsep kuning sebagai kuning langsal, ramhul dan malanya
kunci wacana paseakolc mial ilu. Salahsalu konsep hitam sebagai tlawat
kunci itu, yang dapal dijadikan sebuah stratcgi
niembaca unluk lebih nienrialami leks-ieks saslra Kalau saya tidak salah mengerti, pemlxxlaan
dan non-sastra yang dilahirkan di alam kolonial, wilayah publik dan wilayah domestik, yang
adalah "mimikri" Bhabha tersebut. Potensinya diungKapkan dalam deskripsi yang mengawali

16 kalam edisi 14, 1999

L
MIMIKRI "SITTI NI'RRAYA-

cerita ini. bagi Famk menunjukkan bahwa wacana wilayah "pasca"-koionial sebagaimana diuraikan
kolonial. dalam arti yang luas, menjadi "dunia luar" oleh Bhabha.
yang boleh dimanlaalkan leiapi lidak pernah Salahsatu pertentangan yang paling mendasar
menyentuh "dunia batin" wilayah pribumi yang dalam struktur naralif Sitti Nurbaya adalah
mandiri, yang tercermin dalam tokoh-tokoh yang pergulalan antara modernitas dengan kekolotan
mewakili nilai-nilai yang disetujui oleh pengarang adat yang sudah usang yang lidak mampu me-
novel ini. Sikap menolak terhadap penguasa menuhi kebutuhan masyarakal yang seeking
kolonial akhimya dinyatakan secara halus tetapi membangun ke arah dunia modern. Tokoh-tokoh
sekaligus lerbuka oleh pengarang pada bagian yang positif, yang pendiriannya dibenarkan oleh
terakhir ceriianya, keiika salah sain penghulu adat pengarang, semuanya berdiridi pihak modernitas,
memaparkau dengan panjang lebar penolakannya melawan tokoh tokoh yang berpegang pada adal
terhadap pungutan pajak yang akan diberiakukan ataupun yang hidup di dunia pra-morlern dengan
pemerintah kolonial di masyarakal Minangkabau lidak bermoral dan tidak berperikemanusiaan
waktu ilu Karena pengkrilik kekuasaan kolonial Lebih jauh lagi. moderniias dalam konteks ini
iiu disetujui oleh tokoh jahat Datuk Meringgih dilaiiibangk.in sepenuhnya oleh budaya kolonial.
maka pengarang berhasil membangun kesan Suara "Kauni Muda". gerakan Islam reformis yang
bahwa pengkritik itu juga orang jahat. sebuah
stiategi yang menurut Faruk dimaksudkan untuk
meloli iskan dirinya dan sensor Belanda dan dapal
langsung berki.munikasi dengan kalangan pem-
baeanya. orang pribumi yang terdulik. Oleh
karena iiu Faruk dapal menyimpulkan, "Novel ini
seperti menempatkan pemerintah kolonial Belan
da sebagai meieka yang berada di pihak yang
baik. padahal sebenarnya yang berlaku ju.siru
sebaliknya . . .". Peniruan dalam hal ini menipa
kan suatu stiategi politik untuk menggerogoti
kemapanan dan kekualan wacana kolonial
pemerintahan Hindia Belanda Demikianlah
tafsiran Famk yang dinyatakan dalam esainya tadi.
Kalau kita mengamali lebih jauh sitat-silat pas
cakolonial dalam karya Marah Rush' itu, maka saya
bcrani iiieng.ilakan bahwa mimikii dalam Sitti
Nurbaya sesungguhnya jauh lebih ambivalen.
lebih mendua, dari apa yangdiakui dalam tafsiran
Faruk di atas. Bagi Faruk, mimikri dalam SittiNur
baya menipakan stiategi melawan pemerintah
kolonial sehingga ineiigaiab pada yang "anti"
kolonial Tetapi mimikri dalam novel ini penuh
ambiguitas yang bertolak belakang dengan visi
anti-kolonial yang tegas. Daripada "melawan
pemerintah kolonial" mungkin lebih tepal kalau
dikatakan bahwa Sitti Nurbaya mengungkapkan
"kekaburan makna" yang menipakan ciri khas

kalam edisi 1999 17


EBITH lOULCIILR

sangai beipenganih dalam masyarakal Minang- menini sepenuhnya pada contoh hidup berke
k.il >au sejak tahun 1910-an. hampir tidak terwakili luarga yangdianjurkan oleh budaya kolonial yang
sama sekali dalam novel ini. Kemajuan terdapal "uiaju". Ketika impian ilu dihancurkan oleh keja-
semata-mata pada nilai-nilai dan kehiasaan Barat, hatan dan kekayaan Daiuk Merit.ggih, pembaca
yang selalu diperteniangkan dengan pemborosan tidak mungkin tidak ikni bersedih atas kekalahan
dan sifal tidak bertanggung jawab yang ditemukan Nurbaya dan samsu dalam mengejar kebahagian
pada tokoh-tokoh yang berpegang pada adai sebagai suami isiii yang "modern".
lama. Wacana paling mendasar dalam struktur Lebih jauh lagi, pada bagian kedua naraiilnya.
ceritanya berkisar pada konsep pernikahan dan pembunuhan Nurbaya di tangan anak buali Datuh
kehidupan berkeluarga seperti yang terdapat Meringgih diawali oleh pemaparan panjang
dalam budaya Baral, dikontraskan dengan perni mengenai kelebihan pernikahan menumt cara
kahan dan slruktur keluarga Minangkabau yang Barat, yang diutarakan oleh Alimad Maulana, a/ah
selalu dipandang negaiif. Sebelum ic-nimpa ben- saudara sepupu Nurbaya, Alimah, yang melin-
cana kawin paksa dengan Ilatuk Merin.ggih, Nur dungi Nurbaya di ambang k.iiialiannya. Padasaat
baya selalu mengimpikan hidup berkeluarga itu pembaca telah menyaksikan penderitaan
dengan kekasihnya.Sam.su, suami pililiannya sen Nurbaya yang bukan alang kepalang, disebabkan
diri cLalam nimah langga yang mengikuti pola kehi oleh sebuah pernikahan yangdi luar kemauannya
dupan berumah langga menurut contoh Barat: sendiri. Sel>entar lagi tokoh jahat yang memaksa
dia kawin akan menyebabkan kematiannya.
Aduh. al,.ngk..h senang haliku kelak. apabila Selama Nurbaya asyik mengikuti kala-kata painan-
aku telah menjadi islri Samsu. kekasihku ilu1 nya; pembaca seolah-olah mengintip, membe-
Memang patul aku duduk ljers.Tna-.sama dengan narkan pendapat pamannya, karena menyadari
dia, memang clialah jodohku. Bila ia lelah lulus sepenuhnya penderitaan yang dilanggung oleh
dalam ujiannya. mcnjadilah aku islri dokter. JRka Nurbaya:
sakit aku alau anakku Kelak, lak usah memanggil
labib yang lain, karena suamiku sendiri pandai "Pada bangsa Barat. biasanya suami dan islri
mengobati kami. tiada cliperhubungkan oleh tali uang atau harta,
Va. anakku. kaiaku. Alangkah senangnya, jika melainkan terulama oleh tali percintaan dan kasih
beroleh anak dari seorang laki-laki yang sebagai sayang Karens itulah maka peihubungan mereka
suamiku ini! Karena lenlulah anak ilu akan baik pula lebih erat: selxib einta kasih sayang itu. atap kali
lingkah lakunya. seperti liapaknya elan rupanya liada mcngindahkan liana. bangsa alau pangkat.
lenlulah sebagai pinang diltelah dua dengan I-igi pula. mereka ilu terikat oleh perjanjian setia
bapaknya Wahai' Alangkah liunnya kelak SamSU yang seorang kepada yang lain: tak I«>leh bocerai,
yang keeil ilu. suka bennaiu main, seluigai Isipak- bila lak ada sebab yang penting. sehingga
nya dan apabila ia lelah K-sar. leniul.ili akan men- betiambah kukuhlah peihubungan itu."
jatli dokler pula. "Ah. mengapa pula kita kan uienurul a<Lil kafir
Apabila anak itu perempuan. biarl.ih seliagai ilu." jawab Fatimah. sambil membasuh lang-anny-a.
rupaku-Jika iatelah besar, kuajadah iasekalian ilmu sebab telah sdesai makan.

yang palul dikelahui peiempuan: kujadikanlah ia


scoring perempuan rang herguna Ixigi suaminya Sunggulipun Kuthaya liekerja. leiapi lelinganya
kelak.... (hal 96) selalu ilipas-ingnya. akan mendengar perkalaan
r.apa Mudanya. karena Iniah pikirannya sesuai
Seorang isiri dokicr. dengan dua orang anak benai dengan pendapamya. (hal 195-194)
yang menconiohi orang wanyi: impian Nurbaya

18 kalam c-disi 14.1999


MIMIKRI "SITTI NURIIAYA-

I'embaca tidak mungkin tidak berpihak pada


Nurbaya; Nurbaya berpihak pada kata-k.u.i
pamannya yang membenarkan contoh perni
kahan dalam budaya Barat (kolonial). Tetapi,
peiIn juga kila perliatikan suara t.mdingan yang
dihadirkan oleh tokoh Fatimah, istri Ahmad
Maulana. Salah satu ciri gava penieritaan yang
dimanfaatkan oleh Marah Rusli dalam novel ini
adalah teknik perdebatan antara tokoh-tokohnya,
yang memungkinkan pengarang menunjukkan
pertentangan wacana yang berlangsung dalam
masyarakat yang melatarbelakangi ( ei itanya.
Pembaca diarahkan untuk memilih, untuk l>erpi-
hak pada salah salu segi argumenlasi yang dike-
mukakan, karena pertenlangan wacana ilu dikait-
kan dengan unsur-unsur naratif yang berdiii di luar
argumenlasi itu sendiri. Sebagaimana dalam hal
ini. pembaca berpihak pada Nurbaya dan Ahmad
Maulana, karena telah disadarkan sepenuhnya
akan penderitaan Niub:ya sebelumnya. Suara
tandingan selalu berfungsi untuk melanjutkan
argumenUisi yang ingin dilxnarkan oleh penga
rang: pada lanjutan kutipan di atas, pembaca
diajak unluk menganibil sikap yang loleran
terhadap agama-agama yang tidak dianulnya:

Mereka itu kafir, kata kita: tetapi mereka barang-


kali berkaia, kitaiah yang kafir, selxib tak menurul twA+A 91
agama mereka. Mana yangbenar. wallahualamiTak
dapal kila puliuskan: hanya Allah yang niengetaliui
Sekalian agama datang dari pada-Nya. unluk ksasi, menjadi bagian wajar dari kehkhipan l*?r-
keselamat.mmanusia ..."dial. 194) masyarakai di tanah jajahan yang tidak perlu lagi
dipertanyakan asal-usul atau fungsi sosiainya.
Tetapi, budaya kolonial dijadikan leladan Suasana sekolah Belanda pada balaman-balaman
dalam MM .\uiikiy<itidak saja melalui argumenlasi pertama ceritanya. dengan hitungan matematika
secara nyala. seperti dalam kutipan di alas. Ik- khas Baral yang niembingungkan Nurbaya (dan
ngan cam yang implisii pula. as siasi antara tokoh- berhasil dijelaskan oleh Samsu!) adalah contoh
tokoh yang berhasil meraih simpati pembaca de yang tepal Demikian pula cerita perumpamaan
ngan konteks sosio-budaya yang mereproduksi Ivrl.U.u Ivlakang keliidupan ill negeri Belinda
budaya kolonial juga berfungsi mengankan segala yang sekali-sekali disetipkan dalam dialog Samsu
sesuatu yang "muda", rang "modem' dan yang dan Nurbaya untuk memberi pebjaian pada pem
*maju' dengan kehiasaan, lembaga, dan nilai yang baca: contoh y.mg bogus adalah imbauan Samsu
dipefkenalkan oleh penjajah. Itengan cam ini. un kepada Nurbaya supaya "jangan suka mendengai
sur-unsur kebudayaan asing menjadi tematura- hasui fttnah dan ajaran yangtkbk ba'ik"(hal. I I0)

kalan oJisi 14, I'm 19


KEITH roULCHKK

Inibauan iiu diserlai cerita perumpamaan Setelah hari pukul sembilan. masuklali sekalian
mengenai seorang "pekdang" dengan kelcdainya. anak muda itu ke teng.ih ruinali. lain iiiasing-iiiasing

yang terlalu banyak memperhatikan legman duduk di atas kursi makan sup dan anggur

seorang perempuan. seorang pegawai negeri dan dijalankan Seorang daripada sahabal Samsu berdiri
seorang pendeta, dan akhirnya menjadi barang dengan memegang gelas anggurnya, lain lierpidato.
teriawaan umuin dengan memikul keledainya ke Mula-mula ia memben selamat kepada Samsu.

pasarthal. 141-142). Suasana ceritanya sangai "ke- Arifin, dan Bakhliai di alas 11:1111:1 sekalian yang
Belanda-an", leiapi asal-usulnya y:mg begilu jauh datang. karena keliga mereka lelah lamal pela-
dari alam Minangkabau ilu sama sekali lidak larannya dalam sekolah Belanda di Padang dan
diperhatikan oleh tokoh-tokoh ceriia maupun sekarang akan meneniskan |->elajarannya diSekolah
pengarangnya sendiri. (""Memang bagus benar Dokterjawa dan Sekolah Opsete. di Jakarta (sic
cerita itu,1 kata Nurbaya" (hal. 142). Di alam ko edisi ke-14 telah inenggantikan "batavia" dengan
lonial, naturalisasi budaya penjajah dalam wacana "Jakarta"). Dlharapnya dengan sepenuh-penuh
kaum terjajah menjadi hal wajar yang sama sekali pengharapan, mereka di sana akan maju pula dalam
tidak perlu diberi pcrhalian kbusiis alau dianggap pelajarannya, supaya dapal menjabai pangkat yang
sebagai sebuah keaneha:i yang perlu dijelaskan. linggi dan beroleh kesenangan keiniidian hari
Namun, contoh yang paling menonjol dari Kemudian bers, .r.iklah sekaliannya "Hip. hip,

budaya kolonial sebagai budaya "tinian" dalam hum1!" tiga kali, disambul oleh musik dial 70)
Sitti Nurbaya dapal ditemukan pada Bab V,
Samsiilbaliii berangkal ke Batavia". Pesta perpi- Kemudian. setelah Samsu membalas
sahan bagi Samsu dan leman-leniannya yang akan dengan pidalo.iya sendiri. makanan pun
melanjutkan sekolahnya di Pulau Jawa mei.iru dihidangkan:
sepenuhnya pesta Belanda sezaman, sesuatu yang
oleh pengarang dianggap "wajar" di kal.mgan Sekali itu makanlah sekaliannya, mula-mula
kaum muda lerpelajar. sehingga tidak perlu diberi sup. kemudian keroket. sudah ilu kenlang. salada
perhatian atau pcnjelasan yang khusus. Suasana dan kue-kue. akhirnya barulah ditutup dengan
pesia dilandai oleh musik dan tarian yang diambil buah-buahan dan kopi . . . (hal 71)
allh dari budaya penjajah:
Sekali lagi harus ditekankan, bahwa peng-
SejuniS kemudian musik pun bermain pula, gambaran suasana budaya kolonial oleh penga
melagukan lagu wals. Sekalian anak muda remaja rang dalam konteks ini merupakan deskripsi
inenaiilah inasing in.ising dengan pa.sangannya. lingkungan tokoh tokoh yang simpaiik. yang
SamSU menuniun langan Nurbaya. lain menari imdakau dan cita-citanya dibenarkan dan dija-
bersama-sama Demiklanlah perbuatan anak anak dikan telad.m oleh simktui ceritanya. Apa yang,
muda itu berganli ganli heidin. menari dan duduk bagi kita mencolok mala karena liegitu "kolo
berkata-kala, tertawa gelak-gelak, bersenda gurau nialis" lidak lain adalah "modernitas" di alam
dan ber-iika-sukaan. Nurbaya, selelah menari ceritanya sendiri. Sesungguhnya kalegori "kolo-
dengan Samsu, menari pula dengan Arifin dan nialis" lidak ada di benak pengarang dan pembaca
bakhliai . (hal 69) yang riilujunya. Yang ada hanyalah dunia "mo
dem" yang hams diperjuangkan dan dimenang-
Suasana "menari clan duduk berkata-kata kan. Pesta perpisahan untuk Samsu dan teman-
kemudian diikuti oleh santapan dan pengucapan temannya diliputi suasana "kemudaan" yang
selamat jalan dengan cara yang khas Barat: penuh harapan untuk masa depan Pada bab
berikutnya, kejernihan orang muda melepaskan

kalam edisi 14, 1999


20
MIMIKRI "SITTI NURBAYA"

teman-temanr.ya dengan segala ketulusan dan bersarna-sama, mencidpi cara hidup yang diim-
keikhlasan ban dlkontraskan dengan suasana pikannya. Selelah kematian ayahnya, Nurbaya
rumah Datuk Meringgih, tokoh jahal yang ling- menyusul kekasihnya ke Batavia. mengharapkan
kungannya dan penampilannya jauh dari kelii pertolongannya unluk memisahkan dia dari
dupan yang "beradab" seperti yang dilambangkan suaminya yang keji, Pada kesempatan ini. sebelum
oleh tokoh-tokoh anuian kita. Keliidupan Daiuk dipulangkan ke Packing dan dihadapkan kepada
Meringgih, yang notabene tidak lersentub sama kemaiiannya sendiri. Nurbaya berjalan-jalan
sekali oleh budaya kolonial, ditandai oleh keme- dengan kekasihnya melihat-lihai kota Batavia
rosotan dan kebusukan: pada malam hari. menikmati kebebasan yang
dijanjikan oleh dunia modern yang lidak berhasil
Sebuah meja marmar kedl, yang batunya telah dimasukinva:
kuning serta berluhang-hibang. lerleiak dekal
dinding, diapil oleh dua buah kursi kayu yang Setelah selesai memakai, berjalanlah kedua
tempal duduknya dari kulil kamblng, sedang di mereka, berpegang-pegangan i.ing.m. melihal
laniai terhampar tikar rotan yang telah tua Ruang tamasya kota Jakarta pada malam ban. oleh Samsu
tengah ini pada malam hari diterangj oleh sebuah tlibawalal: Nurbaya berjalan ke sana keniari. naik
lampu dinding. yang dipasang dari selengah lujiih Iii th Ii dan kereia. sekeliling kola Jakarta. Tidaklah
sampai pukul sepultlh malam I)i serambi belak.ing. dapat dikatakan senang ban Nurbaya melihal
hanya ada suatu perhiasan saja, yaitu kursi malas keindahan kota Ini,
kam. yang tak kc-lihaian lagi coraknya (hal is $)
Setelah puas bersiar-siar, masuklah kedua
Adalah dunia "busuk" ini yang pada akhirnya mereka ke dalam sebuah rumah makan. karena
berhasil merampas Nurbaya dari dunianya sendiri, perutnya beras.i lapar Bila kenyanglah sudah
dunia yang "segar". yang nn mandang ke depan makan. lain dibawa oleh Samsu Nurbaya melihal
dengan mala yang masih muda, yang cerah dan komedi kuda, yang kebetulan sedang bermaiu di
penuh harapan akan masa depan. Masa depan sana. Kemudian banilah mereka pulang kembaii.
yang diidamkannya dihancurkan oleh kesera- sambil berjalan perlahan-lahan
kahan dan egoisme Datuk Meringgih yang tidak Semalam itu lupalah Nurbaya akan hallhwal
terjamah oleh "kecerahan" nilai-nilai dunia yang telah ditanggungny.i. dan dirasainyalah
modem Sebelum bagian penutup. hanya salu kali kesenangan seorang perempuan yang bcbas. vang
kita melihal Daiuk Meringgih beiseniuhan dengan berdekalan dengan kekasihnya .... (hal. 189)
penguasa kolonial: dia mcmanlaatkan hukum
Belanda dan pegawai-pegawainya untuk menga- 'Seorang perempuan yang bebas" berjalan
lahkan ayah Nurbaya, Baginda Suleiman Dengan bergandengan tangan dengan kekasihnya, meli-
beral had dan sangat sopan santun pegawai- hat-lihal k< ita pada malam hari: dunia baru dengan
pegawai pemerintahan kolonial Itu terpaksa kebiasaan baai. tetapi masih di luar jangkauan
menjalankan keinginan Datuk Meringgih untuk tokoh-tokoh yang terikai oleh kebudayaan lama,
menghancurkan musuhnya (hal. 119). Cita-cita yang tidak nieiig.ikui "keiiiajuan" yang dinning
Nurbaya clan Samsu hancur luluh karena keke- kinkan oleh kebudayaan kolonial Tetapi kebe
jaman manusia yang kuning bcrbudaya dan tidak basan" yangdiimpikan oleh Nurbaya dan kekasih
menghormati nilai-nilai pegangan yang mereka nya masih ambivalen. dan sama sekali lidak beiani
ambil alih •.\m\ budaya modern. Hanya pada satu mereka ingin menjadi manusia Barat. Silii Nurbaya
kesempatan saia pengarang membolehkan kita sendiri pernah menvalakan dengan legas:
melihal Samsu clan Nurbaya menikmati kehidupan

kalam edisi I i, 1999 21


KEITH LOU LCD Ell

". . Bukannya aku Ilerkehendak, supaya'perempuan bangsanya demi nama kejayaan pemerintahan
bangsa kna, diUbaskan seperti perempuan baral, kolonial. Seperti di masa mudanya, dia bukannya
siang malam Ix-rcampur gaul dengan laki-laki. lidak. lidak belah dengan alam dan budaya kolonial:
karena adai Baral ilu kurang baik bagi bangsa kila. kawan dekainya, orang yang membagi segala
Leiapi kedua mereka yang dikawinkan ilu. baiklah suka dukanya adalah orang Belanda totok,
berkcnal kenalan dahulu: biar yang seorang lahu seorang kawan .seperjuangan melawan pembe-
benarakan yangseorang ....*( hal I 16-147) rontak pribumi. Tetapi Letnan Mas menanggung
sengsara:
••Peniruan" lidak berarti "menjiplak" segala
sesuatu yang terdapat pada budaya kolonial. "Belum cukup jugakah azabku, setelah disiksa
Samsu dan Nurbaya bukan gambaran manusia sedemikian ini' Sudahlah kesengsaraanku sendiri
terasing" yang kehilangan tempat berpijak di bumi lak dapal kiitanggung rasanya. sekarang disunih
sendiri. sebagaimana akan diperkenalkan pertama . pula aku meinbunuh bangsakii. Berapa yang lelah
kali dalam sastra Indonesia oleh Abdul Muis dalam jatuh karena senjataku, berapa yang binasa karena
Salah Asttban-oya beberapa tahun kemudian. tanganku, berapa ibu yang kehilangan anaknya,
Samsu dan Nurbaya berpcgang teguh pada berapa perempuan yang kematian suamiuya clan
wacana kolonial bilamana perlu. demi mereali kanak-kanak yang ditinggalkan bapanya. Berapa
sasikan keinanusiaan mereka leiapi. di lain kaum yang beicerai. terbuang dan tehukum dan
pihak. mereka tetap digambarkan sebagai anak- tumbling yang roboh dan'terbakar, kampung dan
anak Minangkabau pada zamannya. Pada setiap desa sang l>in.i-..i. karena lugasku ..." (hal 1\1
kesempatan mereka masih suka berki anunikasi 243)
dengan berpantun-pantunan. niengungkapkan
emosi dengan cara yang disabkan oleh tradisi Dengan anak bualinya, Letnan Mas. kebalikan
mereka. (Bahkan Sural Sanisulbahri Kepada dari Sam yang muda <eria. ditugaskanke Padang.
Nurbaya" (Bab VID dinyatakan selumhnya dalam mengalahkan pemberontakan melawan peme-
bentuk syair, vang mpanya menjadi bentuk yang riniah kolonial yang bemial menggantikan iikhk)-
rjjrasakan paling tepal oleh siswa Sekolah Dokter poli pemasaran kopi dengan sistem pemungutan
law a ini untuk niengungkapkan perasaannya yang pajak yang sesuai dengan aelminisirasi modem. Di
paling mendalam.) Dari wanna kolonial mereka Padang, pemberontak sedang menggalang
memilib unsiir-imsur yang akan membaniu kekualan. di Ixiwah pinipinan Daiuk Meringgih.
perjuangan mereka. kadang-kadangdengan penuh Maka di Bab XV. "Rusuh Perkara Belasling di
kesadaran, kadang-kadangdengan kduguan anak Padang". terjadilah contoh palingakhirdari teknik
anak muda yangK-nin.lak d, ngan tulus li.ui. lanpa dialog membahas suatu permasalahan, yang
iiieiii|X-Hi.ilikan inakiia dari perbuaCan meivka. dipakai pengarang di sepanjang jalan ceriia
(Sebuah pesta perpisahan toll untuk dinikmaii. novelnya. Di slnilah terietak pemyataan anti-
bukan untuk dianalisa makna semk >ukiis.i!I kc.L mi.il sang dikutip lauik dalam esainya. Mula-
Bam pada bagian pi nutup cerita ambivalensi mula tokoh Belanda "1 uan Kesiden diberi kesem-
dan mimikri yang digamb.uk.in oleh Marah Rusli patan oleh penulis untuk menjelaskan alasan-
menjadi iinsur cerita yang berhahoi politik. seba alas.ui pungutan pajak sang akan diUalakukan.
gaimana disinvalir Famk dalam esai vang mer.tng- Kemudian dialog dilanjutkan melalui suara salah
sang catatan-catatan saya ini. "Sam" telah berubah seorang pemimpin adat di tanah Minangkabau
menjadi Letnan "Mas . opsir pribumi dalam Ten- yang menjelaskan antara lain bahwa dengan
i.ira Kolonial Belanda yang mengejar kematiannya pemberiakuan pungutan pajak pemerintahan
sendiri dengan berperang melawan sesama Belanda inengingkaii janji yang pemah diikal
MIMIKRI "SITTI NURBAYA-

dengan para penghulu d; Padang unluk tidak yang lidak menyimpang dari Struktur naralil Sitti
pernah menuntut "upeti" dari penduduk tanah Nurixiya secara keseluruhan, yang lidak menem-
Minangkabau.'' Pemyataan ini memang diimbangi l>aikan Belanda sebagai musuh, melainkan
oleh pendapal lain yang mcnyclujui pcmungulan sumber wacana yang membebaskan. Dalam
pajak untuk membangun jalan, rumah, sekolah dialog-dialog yang dipaparkan oleh pengarang,
dan kantor - infrasiruktur yang kila kenali sebagai suara tandingan selalu terwakili. Pembaca me
sarana adminislrasi pemerintahan "mcxlern". Teta mang lx.-bas memilih, dan pada Bab ke-H pemba
pi, pendapat yang rnendukung pemerintah Be ca boleh memilih untuk irungidenlifikasikan diri
landa segera dibungkam oleh Datuk Meringgih, dengan sikap "anti'-kolorial para pemberontalc.
yang paling gigib niengungkapkan perasaan anti- Tetapi struktur cerita dan kehadiran pengarang
pcmerintah. Dengan demikian, kedua belali pihak dalam lokoh-tokohnya lebih mengarah kepada
lersvakili. seperti lialnya dengan bagian cerita ter- ambivalensi yang menandai sikap "pasca"-ko-
dahulu yang menipersoalkan masalah perni lonial. daripada "anti "nya. Kelika pada beberapa
kahan, n.asalah adat Minangkabau, dan masalah halaman kemudian Datuk Meringgih menemui
!:elx;ba.san perempuan. Tetapi, berbeda dengan ajalnya dengan kata-kata makian "hai anjing
pendapat l-'amk. saya cendemng melihal simpa'i Belanda" dituiukan kepada "Mas/Sam", simpati
pembaca diarabkan pengarang sepenuhnya kita sebagai pembaca lertuju pada lokoh ambiva
kepada pemerintah, bukan pemlxrontak. I)aiuk len ini. tokoh yang almost the same but not quite
Meringgih, sebagai rialang pemberontakansampai dengan penjajah,
tahap cerita yang terakhir ini pun tetap meng Sanisulbahri sendiri meninggal dunia dengan
Utamakan kepentingan pribadinya, bukan ke|xn- kala "Allahu Akbar di bibimya. Pada saat-saat
tingan kaumnya. Inter ensi dari pengarang tam- terakhir memang budaya asli. bukan budaya
pak jelas dalam naratifnya: "liruan" yang terkenang dalam hatinya. Tetapi,
apakali dengan demikian "peniruan" berarli
Me-ngapakah Daiuk Meringgih ada ili silu. "penipuan", sebuah perpindahan makna yang
meng-asul anak negeri, kepada Pemerintah?Menga begjtu mudah terjadi dalam bahasa Indonesia?
paknh ia tiada pada perniagaannya- Karena ia Dalam salah satU pembahasan novel SUiNurixiya
mengciti, kalau jadi dijalankan belasling iiu. yang paling awal. tulisan A.I [.Johns "Tlie Novel as
lenlulah ia sangbanyak hams menibayar. Ligi pula a Guide to Indonesian Social History" (1959),
nipanya Pemerintah di I'adang. sedang mengintip kebenarannya meniang dianggap demikian:
perjalanannya. karena orang makin lama makin
kurang peicaya akan kelunLsan hatinya. Hal ini (Dlasar moral ini ir.isional dm saling I>ertentang-
diketahui oleh Datuk Meringgih, itulah sebabnya au. Se|>eili sudah discbiilk.ui tenia Ionian ini adalah
maka sangai panas hatinya kepada Pemerimah dialog antara seorang manusia dengan nastbnya,
Belanda. Kelika itu. sebab ada jalan. hendak lapi nasibdi sini lidak m\.\ k.aianiisa ilengan Tiih.ui
ilibala-kauris a sakil hal ins a ini. Oleh sebab itulah . . . Dari luar. kepiiKidian SaiDSU lampak ineng
di .11 ins a akai. srijuya maksud I'emerinlali ini liada gtmakan tipserviceIslam, lapi dia u-ms-.ila hendak
sampai Disuruhnya orang-orangnya ke sana biinuli din lima kali dan berperang niemUla setenj
kemaii ineng.i.iii anak negeri. supaya melassau Islam ilengan hanpan bisa tobunuh dan bcitemu
jangan inau menibayar lielasling. (haL 2s| I kemkili dengan ibuny~a dan Nurtiaya. I'aiti lankan
napas terakhir hidnpnya. ilia l<ersem Allahu Akb.u
Mengasiii anak negeri": leriiuny.i pililian kala sd ng.ii mu Jim y.uig Iuik. lapi iklak disdmlkui dalam
yang dapal disetujui ok-h sensor Balai Pustaka mman ini apattah dia l*-rpuas;i dan salat Tulian
pada zamannya. Tetapi. juga sebuah ungkapan l\agi dirinya bukan Tulian vang inenggelaikan.

edisi U. 1999 23
KEITH FOUtCHEB

yang "asing" hanya mi nyesatkan, dan meJahirkan


pandangan sang self-COntradictory atau "saling
Ilertentangan". Tetapi kita tidak bisa menuntul dari
sebuah novel bahwa ia mess.ikili ssacina yang
terlelak di luar alam pikiran dan konleks sejarah
pengarangnya sendiri. Marah Rusli bukan tokoh
gerakan Islam reformis Kaum Muda". betapapun
"kekur.mg,in"-nya iiu disayangkan Johns. Meng
ikuti analisis Tauhk Abdullah, Marah Rusli dapat
digolongkan ke dalam "generasi berpendidikan
Barat di rantau". generasi yang pada 1918 nicndi-
rikan Jong Sumatranen Bond sang bertujuan
membentuk penduduk Pulau Sumatra sebagai
sebuah kesatuan SOSIO-budaya clan politik mo
dern. Menurul Taufik Abdullah geneiasi muda di
rantau ini berkcyakinan teguh bahwa modernity
waspossibleonly byan incorporation ifthe "West
ern mind into theadat (hal.16). Sikapnya seperti
ini membedakan generasi Marah Rusli dan
generasi Kaum Muda yangterdahulu:

Walaupun pada tahap awal geraka i, ka


langan intelektual mudanya bekerja mum secara
rapal dengan kelompok agama dan kalangan Ilia
dan juga J.ui kelompok sekular Kaum Muda. me
reka kemudian semakin terpisah dari alam sendiri.
.-Mill-alih kembaii ke Minangkabau. seperti diharap-
kan oleh masyarakal dan tradisi, sebagianbesai dari
mereka justru leiserap ke dalam masyarakal rantau
secara permanen dial. I

Adalah suara kaum cendekiawan muda sang


"semakin dipisahkan dari alamnya sendiri' sang
Problemnya tentu saja ada dalam benak sang kita dengar berkumandang di halaman novel Sitti
pengarang Dan ini menggambarkan berapa berba- Nurbaya. Tenia pokoknya sebenarnya bukan
hayanya pembaharu sang mendapatkan idc dialog antara sis irang manusia dengan n.isibnsa
pemhaliaiu.mnsa dari langan keilu.i dari sumber seperti sang disimpulkan oleh Johns, tetapi
asing ....'• pembentukan jati diri sebagai manusia modem
sang bukan Minangkabau asli d.\n bukan Baral
Bagi Johns, pembaruan baru raencapai arti kolonial leiapi perpaduan antara keduanya.
yang sesiinggiihns a bila herak.u teguh pada bu pendeknya pembentukan manusia pascakolonial.
daya "asli" bukan tiruan". dalam hal ini Islam manusia "Indonesia". Alam pikiran Marah Rusli
reformis sang lumbuh di alam Minangkabau sejak memang meng.iii.luug banyak persoalan (The
pertengahan dekade 19b) an. Budaya kolcjni.il problem ofcourse is mthemindofthe author, kata

M kalam edisi 14, IW


MIMIKRI MTTI NURBAYA-

johns.)Tetapi, inibukan masalah atau kckurangan kepincaiigan-kcpincangan dan hal-hal yang berten-
pribadl; sebaliknya menipakan persoalan manusia i.iugan dengan pikiiaiima. seperti lentang perka
dengan konleks sejarahnya, seperti yang dialatni winan, adal-isliadal pada ssaklu kematian, lentang
Marah Rusli sendiri. pembagian liana pusaka dan soal gariai-meuggariai
Untuk niengetahui siapa Marah Rusli yang h.ula pusaka. Seinuanya itu mendesak pikiran
sebenarnya, kita amal dibantuoleh tulisan seorang Marah Rush untuk mencari penyelesaiannya la
perintis kriiik saslra Indonesia modern yang lain. sebagai peinuda lerpi'lajar dan niengetahui akan
Drs. Zuber I Isman, sang menerbilkan bukunya kepincangan masyarukamya tak mungkin berdiam
Kesusastraau Hani Indonesia pada 19s7, dua diri. Sebagai seorang sang bansak membaea
tahun sebelum penerbitan pertama anaiisis Johns perpustakaan, Marah Kusli berpendapal dengan akt
di alas." Dalam bukunya itu Zuber I Ismail men tulisanlah pikirannya akan lebih luas diketahui
ceritakan secara singkal riwayat hidup Marah Rush orang. dial, hoi
sang seolah olah merangkum semua perten-
langan lahir dan ba.in sang menjadi pengal.iinan Maka pada 1922 lahirlah novel Sitti Nurbaya,
hidup "generasi berpendidikan Barat di rantau". sang sekali lagi "menggemparkan" hubungan
kawan seperjalanan Marah Rusli menelusuri aiii.ua Marah Rusli dan keluarganya:
sejarah zamannya Lahir di Padang pada 1889
i menu rut Johns 1898,leiapi ini jelas kelini >. Marah . . . sejak iiu ia tak pernah menginjak kampung
Rusli menamatkan Sekolah Raja (Kweekschool) halamannya. Malah dari ayahnya sendiri ia mene-
Bukittinggi pada 1910. Kesempatan unluk melan- rima .urai sebagai menyesali mengapa dia l> mi
jutkan siudins a di negeri Belanda terpaksa dibaial- mengarang atau menulis sang demikian i hal im
kannya. atas desakan ibunya yang lidak merela-
kan anak tunggalnya pergi begitu jauh dari k.un Rupanya sikap Marah Rush sang "pasca"
pung lialamannya. Sebagai gantinya Marah Rusli kolonial masih sempat menggemparkan sebagiar
menjadi niahasiswa di Sekolah Dokler I less an masyarakal kini. Kelika Sitti A/zr/v/ivolilasangkan
(Veeartsenijschool) di Bogor. tamat pada 1915. sebagai sinetron pada 1991, beberapa penibahan
leiapi. bukan ilmu pengetahuan saja yang diraih dari buku aslinya dilakukan dalam skenario untuk
anak Minangkabau itu di rantau. Kelika masih menghinclari kemungkinan protes masyarakal
niahasiswa, dan lanpa persetujuan keluarganya, penonton. Misalnya pertemuan Samsu dan Nur
Marah Rusli mengassini perempuan dari suku baya kelika Nurbaya suslah diikat oleh perka
yang berbeda. yailu Sunda. Hal itu. meniirui Zul lei winan dengan Datuk Meringgih diubah oleh
i sinan. "menggemparkan keluarganya", yangsu- sutradara Dedi Setiadi menjadi lebih tr.idision.il",
dah sedia akan inengawinkannya dengan seorang dengan tujuan menghinclari protes sang bisa
g.K lisyang "sama sekali tidak dikenalnya" (hal. 39) diharapkan datang dari kelompok-kelompok
Rupanya perkawinan adat itu tidak bisa dihindari, masyarakal tertentu. Kalau Xurbaya Marah Kusli
sebab ssaktu pulang ke Padang pada 1915, biai dengan penuh emosi memeluk dan mencium
pun telah menjadi dokter hewan dan telah berusia pipi kekasihnya yang begitu dirindukannya.
26 tahun, "beli.m dipaks.i kawin' i hal. iiu. i Nasib maka Novia Kolopaking pemeran Nurbaya Dedi,
yang sama juga dial.iiui salah salu "kass an kelih.uan "mencium tangan Samsu, bertukar tanda
seperjalanan" sang lain, penyaii Amir Ham/ah. 20 mala berpegangan tangan" saja Ternyata bukan
laliun kemudian i Meinuut Zllbei I sinan: ham.i sensor Balai Pustaka di zaman dulu sang
mengawasi buah tangan Marali Rusli, lagi pula
sel.un dan pada ilu Marah Rusli sail;: sudah menipakan ironi sejarah yang luar biasa kalau
mendapal didikan modem <Barat) itu mulai melihal "pens ensoi,in diri" pada /.amaii ()rde Baru malah

kalam edisi 11, 1999 25


KEITH FOULCIILK

menjadi lebih ketal daripada penyensoran yang yang penuh mistcri, the liminal space between
dilakukan lembaga pemerintahan kolonial pada cultures, di mana garis pemisah tidak pernah tetap
1922 dulu. Penggambaran "Datuk" Meringgih se dan tidak dapat diketahui batas dan ujungnya.
bagai tokoh jahat, potongan rambut pemeran Berbeda dengan yang anti-kolonial, yang menarik
Samsulbahri Gusti Randa, sikap Nurbaya yang garis yang nyata anlara kaum penjajah dan kaum
menalap mala kekasihnya bukannya menunduk- terjajah, yang pascakolonial mengarahkan |>erha-
kan kepala "sesuai dengan adat jaman baheula", tian kita kepada interaksi yang penuh kontradiksi
semuanya sempat mengundang protes selelah di antara keduanya. Ia tidak meniadakan per-
tokoh-tokoh Marah Rusli diangkat ke layar TV juangan anti-kolonial sebagaimana telah disahkan
pada zaman pembangunan. I'adahal, semua ciri- oleh sejarah dan perikemanusiaan, tetapi ia inera-
ciri sinelron ini selxmarnya sesuai dengan maksud gukan kemungkinan bahwa hubungan budaya
penulis dan observasi lingkungannya. ("(Datuk yang lumbuh di alam kolonial pernah dapat diha-
Meringgili) l>ergelar datuk bukanlah karena ia puskan dari proses sejarah. Penjajah maupun
pengulu adat, melainkan panggilan saja baginya"; terjajah lidak pernah Input dari ambivalensi yang
"'Jikadipandangdari jauh, lenlulah akan disangka. menandai hubungan mereka dalam konteks
anak muda ini seorang anak Belanda . . ." (Sitti sejarah tertentu. Marah Rusli niengalami sendiri
Nurbaya. hal. 83, hal. 9)) Ternyata "penyesalan" ambivalensi yang riisebabkan oleh hubungan
ayah Marah Kusli ketika membaca karya anaknya Belanda dan pribumi di Ilindia Belanda pada awal
lebih dari 75 tahun yang laki masih tx-rix;kas. abad ke-20 ini. Dalam Sitti Nurbaya nya ambi
Karya sastra Indonesia modem sang paling ba- salensi itu nvngh isilkan karya sastra irariisi Ixim
nyak dibaea orang sampai sekarang pun masih be- yang belum sepenuhnya menyingkapkan raha-
lum Input dari kontroversi. sianya. di ambang abad kc-21. hampir 80 Uihun
Gagasan pascakolonial seperti "mimikri" I lomi kemudian.
Bhabha mengajak kiia untuk mendalami wilayah

Catalan

1 Lihal tulisan Famk, "Mimikridalam Saslra Indonesia . Kalaimxlisi ini hal 2-1 I
2 Ilomi K bhabha, ThelocatkmofOukure(loaioa8cNetw York. Roudedge, 1994), hal.85-92. i Intuk penjebsan
•ingkal sejumlah konsep kunci kajian pa.M-akolonial. lihal juga Bill V-l Ii C.aielh Griffithsdan HelenTifl'en.
Key ConcefJls in Post-ColonialStndiesilxtmUm ix New Xbdc, Roulledge. 1998).
3. Dikulip oleh Ashcroft, GrilTulis & TilTen11998), hal. 140.
i Dikuiip oleh Robert van Neil. TbeEmergence(flbeAfodemIndonesianBileCIhe Hague. \.m Hoese. itih.
haL 38-39.
5. (taluk laiar Ix.-lakang sejarah liagian novel Sim Nndxim ini. lihal Taulik Abdullah. Seliiils and PiJilics: The
Kaum Muda Movement in Ufa* Sumatra (1927 io;;u< bmeO University: Cornell Modem Indonesia Projeo
Monograph Series, 1971), haL $-22.
6 Vnthoo) H.Johns, Cuitu/atOptionsmultbeRoleqfT>adition, ACbBedioncfBssaysonModern Indonesianand
Malaxsian /./A7jtf;/;vi<-iuUiia Australian National I uiser.ns. 1979),hal 9
7. Drs. Zuber I .man K.^iisastnian Ikmi Indonesia!Jakarta, l.uiiung Aguiig ,1964 ' n .et.ik.in pen.ana 1957)
8. "Sitti Diproles selelah Ditayangkan". Teni/o: 28 September 1991
MELANI BUDIANTA

REPRESENTASI KA UM PINGGIRAN
DAN KAPTTAUSME
I'eisentuhan dengan budaya kapitalis tidak selalu bersifat antagonis, tidak pula
menghasilkan sikap yang sepenuhnya rnenyerab, tergantung pada hubungan yang
rumit antara teks dengan kekualan pasar. Dengan can masing-masing kelima teks
yang dibahas dalam tulisan ini mengkonstruksikan budaya Beiavvi sebagai
kawasan uji coba untuk formasi budaya global.

U n t u k meinbeiikan sebuah perspektif historis tickik bisa dipisahkan dari kaitannya de


tentang kesusastraan Dunia Ketiga ngan kolonialisme dan kapilalisme.
unluk "orang yang clibentuk oleh nilai Dalam konleks ini kila akan membaca kembaii
dan stereotipe budaya Dunia Pertama." I-redric Ja sebuah novel karya Aman Di. Madjoindoberjudul
meson menawarkan leori berikut: ijerita Boedjang Bingoeng (1936) yang menolak
sistem pertukaran uang. dan menyandingkannya
Tak satu pun bud isa-budasa (Dunia Keiiga Id.i dengan karya Madjoindo yang populer Si /*><•/
pai dianggap sebagai otonom atau Independen se Anak HelairH 19-iO-anl. sang menunjukkan |>osisi
cara aniropologis. Sebaliknya, mereka justni. de y;mg lx.-rlx:da terhadap uang dan pasar. Beberapa
ngan caranya sendiri. berada dalam perjuang-.m hi versi audiovisual Si IJoel \"ang muncul kemudian
dup clan man U-rhadapan dengan imperialisme bu adalah dua film Sjnman Djaja. Si IMx'l Anak Ik'taui
daya Dunia Pertama—sebuah perjuangan budaya (19~2) dan Si I.siel Anak Modem (1976) serta serial
vang menipakan eerminan hal sang sima dalam lelevisi Rano Karno Si Doei Anak Sekolaban
bidang eKonomi. sakni perjuangan ivielasvan pene (1990-an).
irasi modal, alau sei-.ira eufemislis disebui inn Persentuhan dengan budaya kapitalis tidak se
d.iiii.a.i (Jameson, 1986:68). lalu Ix-rsilai antagonis. lidak pula menghasilkan si
kap yang sepenuhnya menyerali. tergantung pada
lanpa perlu mengikuti oposisi biner antara hubungan vang nimit antara leks dengan kekual
Dunia I'ertama dan Dunia Keiig:r saya liermaksud an pasar. Teks-teks yang akan saya hahas di sini
menggunakan premis Jameson sebagai salah satu menunjukkan posisj yang Ix-riieda-beda Novel
cara untuk melihal perrnasalahan pascakolonial Aman Daioek Madjoindo Ijerita Boedjang Bi-
dalam kesusastraan Indonesia modem. Kapitalis ngfK'ngadalah sebuah terbitan Balai Pustaka yang
me, sebuah tren ekonomi yang tebh diperkenal- tidak dikenal dan lidak dianggap sebagai karya
kan dalam berbagai tahapannya ke wilayah-ssila yang mapan. Kelxrtulanceritanya mengenai posisi
yah \ang pemah mengakuni penjajahan meni yang bersiral tnarjinal. Nosvl itu nicngganibarkan
pakan sebuah kekualan penting rang hams dilia semua petualangan dan kesulitan yang dialami
dapi dunia ketiga, sejak awal masa kolonial sam oleh seorang anak desa nail yang menolak mema-
pai datangnya kapitalisme global. Bagaimanakah kai uangdi tengali masyarakal yang semakin lama
ekspresi budaya dan sastra mengenai pc^rsentuhan semakin malerialistis. Kar\-a Madjoindo yang lain.
dengan budaya kapitalis? Periu diingat bahwa ke- Si Dod Anak SeftBi*(1940-an?),3 adalah sebuah
lahir.m kesusastraan Indonesia nnxlem se(".<ra cerita anak-anak yang populer. vang menun-

kalam - edisi U. 1999 r


MBLANI BUDIAN1 s

jukkail sikap sang berbeda lethadap pasar. Cerita lersebul dapal dilihai sebagai beiiluk-bcniuk ne-
iiu menggambarkan usaha keras seorang anak gosiasi budaya ketika menghadapi tuntutan pasar,
kampung dari masyarakat Belawi yang berada di misalnya unluk meningkaikan daya saing alau
pinggiran untuk masuk dalam persaingan pasar. das a jual. Di lain pihak konsiruksi-konsiniksi bu
Kedua leks ini akan dibaca untuk mengkaji daya tersebui seringkali secara metaforis berkaltan
adaptasi film dan televisi dari cerita Si Doel. yang dengan sistem peitukaran, atau persisnya, diban-
dengan siikses memopulerkan tokoh Si Doel, dingkan dengan uang.
dengan lingkaian nuansa ironi dan ambivalensi
sang berbeda-beda. Meskipun barangkali hanya Kritik atas Sisiem Moneter

teks pertama yang dapat dilihai sebagai leks yang Novel T/erita Boedjang liiugoeitg' clibuka de-
menentang wacana dominan Icounter-discursive), ngan deskripsi sebuah latar sang secara simbolis
semua leks di alas menunjukkan bahwa periawan mengacu pada konteks kapitalisme dalam /ar.ian
an tidak selalu bebas dari iikap ambigu. dan pro kolonial. Tokoh utama yang dipcikenalkan inela
ses apropriasi tidak pernah selesai dengan sem- lui sudut pandang orang ketiga. sedang nieman-
purna. dang Danau Singkarak sang terbentang di bawah
Keliina leks yang dibahas memang tidak bisa sebuah bukit tempal ia berdiri. Dan alas sang to
dilihai sebagai ssacana sang utuh lentang kapital- koh menggambarkan berbagai macam aktivitas
isme. Tetapi, kelimanya menampllkan tanggapan angkutan daral dan lam sang membawa barang
lentang satu aspek dari kapitalisme. seperti peng- dagangan: kereta api sang membawa batu bara
gunaan uang sebagai aku tukar, dampak material- dari Sawahlunto melalui Bafutebal ke Padang, clan
isine dalam era peinbangunan. alau kriiik teiha kapal-kapal dagang
dap gaya hidup metropolitan. Dan posisigenrenya
dalam taianan ekonomi, empal dari kelima teks Keiiianakah toedjoean perahoe-perahoe jang
tersebui menipakan produk budaya yang mem banj.:k itoe?Hari n•>« - hari Raboe, had pasardi Sing
punyai nil.u komersial linggi. karak jaitu pasar jang serani.ii-r.ini.iini i dianiara
Ditulis antara tahun 1930-an sampai tahun pasar-pasai sekeliling danau itoe, Kes.iiul.ili seme «•-
I•'->i>-..n. semua teks yang dibahas dalam tulisan anja menoedjoe, membawa bermatjam matjam da
ini memang menerima budaya uang dan pasar.se gangan dan negeri-negeri sekelihngiii.i. inisalnsa
bagai struktui sang, sudah hams diterima, tanpa lelllbakau dari I'aujinggahan. peiinek liel.uig.i d.cu
mempermasalahkan asal-usulnya, Meskipun de Malalo, goela dari Padangpandjang, djeroek manies
mikian, sebagai produk komoditi populer. keem dan kapoek dari Katjang Dari kanipoeiig-kam-
pat teks tidak sekadar meneermink.ui sikap ma poeng jang dekal. dagangan dibassa dengan pedali
syarakal lerhadap pasar. Teks-leks leiscbul juga dan ada jangdkljoendji eng sadjadalam bakoel' 11
ikui membentuk dan mengonstniksi pasar dengan
eara memopulerkan sejunilah identitas pas.it sang Dari atas pus.it aktivitas bisnis itu berdiri seo
diberi warna etnis dan rasial. Contohnya adalah rang anak muda sang menolak untuk menerima
memopulerkan budaya Betawi i\m\ ik< m-ikonnya, atau menggunakan uang. dan karenanya menda-
memperkuat konstruksi stereotipe etnis Indodan pal sebutan Boedjang Bingoi-ng. <)leh masyarakal
( in,i, memopulerkan pemakaian bahasa sehari- ia jelas dianggap linglung dan tolol. selebihns a
hari. terutama dengan logal betawi sebagai bahasa novel ini bercerita tentang petualangan protag mis
dominan kola metropolitan, dan menguatkan muda ini di antara orang-orang sang sangal nien-
konstruksi gender tertentu sang nieniinjukkan dewakan uang, pedagang pelit, d.m pekerja sang
pola hubungan kekuasaan sang patriarkis. snk.i korupsi Selunih novel ini menipakan suatu
Konstruksi etnisitas dan gentler kelima leks ssacana mengenai penggiinaan dan penyalah-

28 kalam edisi 14, 1999


r REPRESENTASI KAUM PINGGUAN DAN KAPITALISME

.41111.1. ang dalam sebuah masyarakal yang se sebenarnya adalah seorang perampok. Dan Boe
makin lama semakin tergantung pada uang. djang Bingoeng juga nuninggalkan ruinahnya
Pokus pada perdagang.an dalam nosel iniseca dengan haii sang pedih karena semua angg< >ia ke
ra siiiilmli.ieilih.il pada latar, yakni latartempat ia luarganya lelah msak moralnya karena uang. Sau-
inemiilai perjalanan, sella tempal tempal pcrhen- clara laki-lakinya dipenjara karena menggelapkan
lian. sang selalu menipakan persilangan stiategi dana kepunyaan pemerintah.
untuk perdagangan dan bisnis, Bahkan sebuah Bagi pembaca di tahun 1990-an, berbagai ce
desa sepi yang menjadi tempat permukiman se- riia tentang krirninalitas di bidang keuangan ini
mentaranya selalu dihaniui oleh kenangan akan akan leiasa akr.il 1di telinga. Simak cerita tentang
keraiiK.iai: | >asar. Sebagian besar laki-laki dari desa kejatuhan ayah Boedjang Bingoeng la adalah seo
ini pergi merantau ke tempal jauh, dan hanya [Hi rang bankir tradisional yang sangat baik haii tetapi
king sekali setahun. Pada saat itu desa disulap kurang selektil dalam meminjamkan uang sehing
menjadi sebuah pasar yang sangal ramai: ga terjadi apa sang dalam istilah tahun 1990-an
disebui kredil macet:
Setengahdoea boelan iamanja dikampoengme
reka bcrsoeka-soeka dan beria-ria menghabiskan Adapun bapa haniba semasa hidoepnja menjadi
oeang ping dibassa dari nintau. Selama iloe hidoep hakim Loemboeng-oeang Karena dia seorang jang
1.1111 ic niia11.1 ii.cn orang dikampoeng, karena mereka lemah hall, pengiha dan penjajang. maka baii|akl.ih
dapal berdjoeal-djoealan makan-makanan dan se orang-orang jaug ditanggoengnja memindjam
dap-sedapan, |ang harganja djaoeh lebih mahal oeang Makin lama langgi n-nganiija iloe makin ba
daripada harga hari biasa Setelah lepas ban bersoe- njak. Moela moela bajaran mereka itoe adalah baik
ka-soekaan Hue. lenganglah kembaii kampoeiig sadja. sehingga bapakkoe tiadalah begitoe soesah
Hoc. karena anak-anak ranlaoe telah balik kembaii olehnja. Akan tetapi hertambah lama benambah
keperoesahaannja masing-raasing, Demikianlah koerang pembajaiannja sedang oetang jangditang-
keadaan disana liap-tiap tahoen 'ID. goeng bapakkoe herlainbah banjak. bapakkoe
menjadi kelam kaboet, sebab Loemboeng-oeang
Ini bukanlah sekadar gambaran latar, melain tiada maoe lahoe dengan mereka jang beroelang
kan sualu pengamatan bagaimana orang niemakai iioe. melainkan dengan bapakkoe sadja Maka ha-
uang (bekerja keras setahun penuh, lain mengha bislah harianja dllelang oentoek pembajarart
biskan basil kerjanya dalam svaktu dua bulan oetang-oetang itoe. Akan tetapi kemalangan kami
dengan herpesia pora). Hampir setiap tokoh da betoem sampai disitoe, bapakkoeditangkapdan eli
lam nosel ini mewakili suatu sikap tertentu terha masoekkan kedalam pendjara. sebab banjak lagi
dap uang Hadji Mahmoed. majikan baru Boe oetang-oetang jang ia dapat dibajar, sedang liana
djang Bingoeng, adalah pedagang sang sangal jang akan pemb;i|ai 51 ledah lilpn lanclas (353
ulet dalam lawar-menawar. bahkan sepotong kue
kelan pun riilassamva mali-iiialian. leiapi ia ada Sifet-Sirat Boedjang Bingoeng sendiri sangal
lah majikan yang a< lil, yang menibayar para peker- kontras dengan tokoh-tokoh lainnya dan dengan
ja sesuai haknsa dan lidak pernah nienipu. Pa' keseluruhan iklim pa.sai sang diangkal oleh nosel
11.•dang, orang kepercayaan Hadji Mahmoed, ini. Sebagai sualu genre- yang, ineiiggabiingkan
mendapat julukan boeaja oeang dan anak buah- roman dan komedi, teks ini memanfaatkan kon
nya. Uang adalah segalanya bagi Pa' I tedang, dan tras watak tokoh utamanya untuk mendptakan
dahaganya akan uang tak pernah terpuaskan. efek lucu. Sualu ariegan sang konyol terjadi, nnsal-
Boedjang Bingoeng keluar dari pekeqaan sebe nya. kelika Boedjang Bingoeng iiicinbakar lembar
lumnya ketika lahu bahwa majikannya yang kaya demi lembai sekaiung uang, gajinya selama enipat

kalam edisi I I, 1999 29


MF.LANI BIIDIANTA

tahun bekerja, sang dengan diain-diai'i disimpan ngan oeang. mengapakah saja la dapal poela hi
oleh majikannya. Kelika majikan tersebut sakit doep liada dengan perempoean?" 'S.Si. Memang
keras, ia memaksa Boedjang Bingoeng untuk me begitoelah kehendaknja, bentji kepada oeangdan
nerima upahnya. Boedjang Bingoeng membawa enggan berbini. "(\i Ilalaincontoh-contohdiatas
karung itu pulang ke biliknya, dan di hadapan l'a cara berpikir Boedjang Bingoeng tidak jauh
Oeclang yang serakah dan beneriak-teriak bagai beibeda dari norma-norma sosial yang dikntiknya,
orang gila. semua uang iiu dibakarnya. Walak Boe termasuk menyamakan perempuan dengan ben-
djang Bingoeng menipakan perpaciuan sifat seo da yang paling dibendnya, yaitu uang
rang peitapa yang telah melampaui godaan ma Rasa l>enci teriiadap uang tampaknya hanyalah
ted, clan .sifal secuang dungu yang lidak bisa mem- menipakan ekspresi negatil dari obsesi terhadap
Iledakan penanda dan petanda. Setiap lembar ring- dunia dagang dan bisnis yang dikemukakan oleh
git itudiperlakukannya bagaikanselan yang jahat. leks. Pada akhir cerita, karena hams menunjang
Pergeseran ke arah toman terjadi di tengah seorang islri dan anak, Boedjang Bingoeng ter-
cerita, ketika si tokoh utama jatuhcinta denganke- paksa membual komproiui. la tetap mcniegang
ponakan cantik sang majikan. Tetapi subplot ini sumpahnya unluk lidak imiiiegang atau berurus-
tidak menyeleweng dari tenia utama tentang uang, an dengan uang, tetapi is'rinya bertindak sebagai
bahkan sangat terkait dengannya. Sang tokoh se manajer untuk mengelola semua upah yang dida-
kali lagi mengalami patah hati, karena ia hams ke palnya dari pekeqaannya. Barangkali ini akhir dari
hilangan cinianya, lagi-lagi karena uang. Fatimah sebuah alur yang lemah. tetapi dengan akliir yang
cant'k yang bam lx:rumur lima belas tahun ilu di- seperti ini Tjerita Boedjang Bingoeng merefleksi-
kawinkan dengan seorang haji kaya yang bemsia kan sikap masyarakal yang ambivalen dan bi-
empat puluh tahun. Dalam subplot ini, perem ngung teriiadap sistem ekonomi modern dengan
puan muda itu menjadi barang yang ditukarkan. berbagai masalahnya.
Diceritakan kemudian. bahwa ketika nilai tu- Sikap kritis terhadap sislem 11 loneter seperti ini
karnya .sudah menumn dibandingkan dengan ga- tidak unik. Joel S. Kalin menc-atal bahwa perten-
dLs-gadis modern di kota yang lebih canggih, Fa tangan antara sistem ekonomi desa yang iradisi-
timah dan anaki.ya dibuang oleh s:iaininya. Se onal dan mrxlernisasi ekonomi menipakan pokok
perti yang bisa ditebak dalam roman .eperti ini. perbincangan rang uinum didapaii di koran-koran
janda yang leiiiinla-lunta itu pada akhirnsa kem lokal di Indonesia pada tahun 1920-an. Salah satti
bali kepada kekasih y.ing setia. yang mengangga| > contolmya diambil dari Miiiaugkalxiu. koran
Fatimali tetap secsntik sediakala. Tapi persaluan terbitan Pariaman pada 19IN:
ini memnerkuai posisi marjinal kedua tokoh itu.
B« >edjang Bingileng. yang berada di luar dunia pa- Lilu. orang tidak lagi puas dengan hasil bumi
sar. menerima apa yang telah dibuang oleh Mereka ingin lebih Mereka lain mencari uang <k-
"pasar ngan keiia u|uh.m Muni iillah kemudian i.ilau i.isa
Vang iiK'narik adalah lerminologi ekonomi dan pedagang Para pedagang ini membawa ha-
yang dipakai oleh Boedjang Bingoeng kelika ia r.uig-kirang. untuk memuaskan h.isva nal-u «ang
men.uigisi pararnya: 'Engkau akan pergi menoe- orang yang ingin lebih tadi. I'ara petani miil.ii nien-
n>etkan soeamimoe jang kuja iloe. saja akan ling- jual hasil panen mereka untuk membdi barang-
gal menangisi oentoe-ng boeroek ini." ... "Biarlali Uir.ing ilu. .Via tug.i dang sang lidak suka |.idi |«-
iing«al riagang Ixien>ek ini dengan <<cnt<>engnja ..." tani. lain menjad: tukangatau |x-keria u|nhan Kehi
(S2K Boedjang Bingoeng terselip lidali sekali lagi asaan ham diperfcenalkan: mengupah dengan uang
ketika ia menilxindingkan g-.idis vang dicintainya orang yang memkijak. meneangkul. ineiuiiaui. dan
dengan uang: "Djika saja dapat hidoep tiada de memancn. Jadi lidak ada masalah di iu.uu engkau

JO kalam oiisi 11. 1999


REPRESENT-AS! KAUM PINlitllRAN DAN KAPITALISME

bekerja, sepanjang bisa mendapatkan uang dengan lai ck ngan mencatat semua jenis angkutan yang
cepal. sepanjang iiigk.ui mendapal apah sebagai menjadi dasar perkenibangan kapit;.l di zaman
pekerja di situ, Engkau bisa menjadi petani, pekerja kolonial. Perhatikan pemerian yang rinci dari
untuk jalan kereta a[)i, alau apa pun, Semua itu kereta api, termasuk suara, bentuk dan gerak
baguv Membawa manusia maju" (Kahn, 1995: 68), kannya, serta personifikasi teknologi yang diamati
Boedjang Bingoeng dari atas bukit:
Seperti dlcatai oleh Kahn. kalimal terakhir ku
tipan di atas sangal penting. Kalimat itu menun Dibasvahnja terhampar danaoe Singkarak
jukkan peralihan yang cukup kontras: mula-mula Ditepinja tampak njata dengan djelas djalan kereta
terlihat sikap kurang menyukai sistem moneter, apimenjisi paniainja. Kereta apijang laloe pagi-pagi
yang terlihat dari pemerian mendetail tentang ber itoe membawa batoe arang dari Sawahloento, ta'
bagai macam bahaya uang. Sikap ini diikuti de ada oebahnja sematjam oelat lintibang nn-rajap me-
ngan nostalgia lerhadap zarnan pramoneter.6 tiempoeh djalannja jang herlikoe-likoe. Boenji de-
Tiba-tiba sikap itu bcrubah pada kalimat terakhir, roemnja dan boenji peloeitnja hilang2 timhoel di-
diganti dengan pernyalaan positif tentang kema dalam oedarapagijangsegardan bersih itoe. Kereta
juan /aman. Sikapyang"bingung" terhadap keku- ii<« menoedjoe ke Batoebal, dan disana ditoekarlah
atan "kemajuan /aman" seperti ini menipakan kepalanja dengan mesin gigi, jang akan memba-
nada yang mendasari artikel di atas dan Tjerita wanja mendaki ke Padangpandjang clan teroes ke
BoedjangBingoeng.' I'adang (hal. 4).
Dalam novel yang ditulis satu dekade kemu
dian. kekuatan modernisasi ekonomi diawasi dari Hanya sekali ilu saja acuan terhadap indus-
kejauban dan dari alas oleh seseorang yang de tri besar dan teknologi dibuai dalam novel ini.
ngan sengaja memisahkan diri dari seluk beluk Seluruh konflik dan krisis yang lain terjadi di pasar-
uang. Bukanlah kebetulan bahwa novel ini dimu- pasarlokal yangkecil, di lacking milik pribadi atau
industii mmah langga. Tetapi adegan pembukaini
menunjukkan bahwa mentalitas yang serakah
akan uang itu lerkait dengan konteks yang lebih
besar, yakni perJeembangan kapitalisme. Kereta
api menipakan Hiking punggungindustri guladan
industri perkebunan di Sumatra sejak akliir alxid
ke-19." Tetapi cerita ini juga menunjukkan bahwa
sistem moneter. rang menjadi dasar kapitalisme,
telah menjadi suatu sistem yang lerlalu kual untuk
ditentang. Melalui perjalanan clan petualangan
Boedjang Bingoeng. novel ini menunjukkan
betapa kiasdan mendabunnya pengaruh budaya
in. meter dan rnaterialisme cLilam masyarakat: dari
kepala lumbung uang. pegawai pemerintah, sam
pai bunih-bunih lacking, dari muara sung-.ii sampai
pedahunan. Dan .seperti penulis esai di koran
Minangkabau pada tahun 1918, Boedjang K-
ngtieng akhirnya nienyerab |>acla arus /amannya.
meskipun tetap beiUSaha mempertahankan posi-
sinya di pinggiran.
SI hi. SNI HUDIANTA

Bersaing Ma.suk ke Pasar dukung kebijakan Balai Pustaka dalam memakai


Tekad Boedjang Bingoeng un'.uk tinggal di luar Melayu Tinggi sebagai bahasa resmi, Aman Dl.
Sistem sangal berbeda dengan keinginan Si Duel. Madjoindo memberikan penjelasan clan sekaligus
tokoh lucu dalam ceriia anak-anak karya Madjo pembenaran terhadap penggunaan logal Betawi
indo. Si Doel Anak Betawi, yang menjadi bacaan dalam karya nya:
wajib di sekolah-sekolab dasar pada tahun 1960-
an Si Doel sebaliknya, sangal ingin bersaing di Barangkali ada djuga paedahnja saja pakai logal
pasar, Djakartadalam buku ini, supaja diketahui oleh pem-
Seperti anak-anak muda di desa tempat Boe baljanja jang bukan orang Djakarta, alau jang diluar
djang Bingoeng tinggal, Aman Dt. Madjoindo, pe kota Djakarta, bagaimana logal Djakarta itu Tentu
ngarang Si Doel, "pergi merantau" pada saal beru sadja lidak seluruh buku ini memakai logat itu,
mur 23. Sampai di Jakarta, ia dan ketiga belas te- hanja dalam pcrljakapau-pcrt|akapan sadja. Logal
maiinsa terpaksa hidup dengan mengerjakan itu dipakai hanja jang umum dan jang terdengai
berbagai niacam kerja kasai selama dua tahun sehari-hari (hal 5),
lamanya: menjadi pegawai loko, bahkan kuli di
Tanjung Priok. Jadi bahasa Melayu Tinggi tetap menjadi acuan
Merasa kurang COCOk dengan jenis kerja norma. Permainan bahasa sehari-hari sang 1.111
semacam itu, Aman Dt Madjoindo sangat bersyu clan "liar" dengan kata-kata makian, termasuk
km keiika Balai Pustaka menawarkan pekerjaan yang mengejek orang berdasarkan rasnya, dlkon-
sebagai korektoi di lahun 1920, Dari posisi terse trol oleh bahasa narator dalam Melayu Tinggi sang
but kariernya terns meningkat sampai akhirnya ia sopan. Walaupun hampil semua dialog dilulis
menjadi kepala editor clan menghasilkan kurang dalam logat Belawi. ada jugadialog-dialog dengan
lebih liga puluh buku asli maupun terjemaiian, campuran beberapa bahasa, antara lain bahasa
yang tercliri atas cerita anak-anak, anlologi pui.si. Jawa dan bahasa Sunda. Ini terjadi pada liga kon
clan novel. leks sang berbeda dalam nosel. Dialog semacam
I'ada masa sulil di Jakarta itulah kemungkinan ini terjadi keiika beberapa orang dari etnik yang
besar Aman Dt. Madjoindo mendapalkan penga- berbeda bertemu. Tapi dalam semua dialog terse
lanian berseniuhan dengan keliidupan masyara but, pasli ada satu orang yang mempunyai keku
kal sang leipinggirkan di Jakarta, yang di /.aman asaan atau Otoritas, yakni yang berbahasa Melayu
kolonial disebut Batavia, termasuk orang Belawi Tinggi
dan pendalang dari berbagai daerah di Indonesia. Salahsatunya adalah Pak Lurah. Wakil dari pe
Kehidupannya yang keras clan kesulitan ekonomi merintah daerah memakai bahasa Melayu Tinggi,
lentil membuatnya lebih bersimpati kepada ma clan hal ini menunjukkan bahwa ia bukan orang
syarakal yang belum sempat menikmati liuah Betawi. Pak Lurah di sini bukan sekadar simbol
moderniias. kekuasaan. Sepanjang Cerita ia adalah tokoh sang
Novel ini menunjukkan kemamnuan Madjo memulihkan keadaan dari situasi konflik: melerai
indo menangkap dan mempelajari bahasa-bahasa perkelahian anak-anak. mcngata.si konllik rumah
daerab, termasuk bahasa Betawi, clan keluwesan- langga. Ibu Guru di sekolah juga memakai bahasa
nya dalam niem.isukkan berbagai logal clan baha Melayu Tinggi, sedangkan semua niuririnya
sa ilu dengan wajar dalam leks. I'adahal hal ilu menjawab dengan bahasa ibu mereka masing-
tidak umum dilakukan, terutama dalam tradisi Ba masing, Jawa, Sunda, dan Betawi. Yang menarik,
lai Pustaka. Si I Joel adalah salah salu lerbilan Baku ibu guru adalah seorang perempuan berdarah
Pustaka yang pertama-tama memakai bahasa bangsa wan. dengan nama lengkap Kaden Koro
sehari-hari dalam karya sastra.1" Untuk tetap men- Karlinah Sostroamidjojo. Nama ini secara lidak

32 kalam edisi 11, 1999


r REPRESENTASI KAUM PINCCIRAN DAN KAPITALISME

langsung mengacu pada Raden Ajeng Kartini. saja hendak menijoba menjekolahkan Si Doel.
yang ntendobrak iraclisi palriarki di /.aman Mudah-iiKidahan senang hidupnja iiaiHi, dan dapal
kolonial dengan membuka unluk sekolah anak menolong kau di hari tua (hal. 104).
perempuan. Situasiketiga terjadi kelika ibu Si Doel
berbieara dengan suami keduanya, Baduali, sete Istilah "asli" dalam leks ini lidak diucapkan
lah siiaminsa meninggal akibat kectiakaan lalu cileh tokoh Belawi, melainkan oleh seorangtokoh
linla.s. Asal-muasal sang suami clibiarkan lidak jelas dari Sumatra. Si Doel sendiri tidak pernah menye-
("ada jangmengatakandia orang Bandjar.ada pula but dirinya "asli" melainkan tulen": "Aje bukan
jang mengatakan orang Medan"), tetapi tokoh orang Djawa, bukan orang Sunda, bukan orang
Betawi laimiya mengenali dari logatnya bahwa ia Padang ntjik, ajeanak Djakarta tulen, tinggal di Pi-
bukan orang Betawi. Simak bagaimana suami-isiri sangan Baru, babe ude mati, njak misih acle
iiu berbieara satu sama lain: dirume' (hal. 110).
Tenia maijinalisasi menjadi eksplisii di akhir
"Menga] a engkau diam sadja? Sukakah engkau Cerita, Segera sesudah Baduali selesai berceramafa
atau lidak' I:iiij.i lakinja pula lentang nasib orang Belawi, Si Doel pergi keseko
"Gimane jang baik pikiran abang, aje nurut!" lab pertama kalinya dan mendapati dengan kehe-
djawabibu Si Doel ranan bahwa ia satu-satunya anak Betawi di sana:
Kalau pikiran saja. baik sekali Si Duel disc ". . . seiniianya anak orang Djawa d.n\ anak orang
kolahkan." Sunda. Anak-anak kampiingnja tak seorang djuga''
"Kalo giiu masukin dah die kesekoleT djawab (lial 1071. Kesadann ini datang di awal einan
ibu si i )oel. sipasi Si Doel dari posisi pinggirannya melalui
"la. saja lelah bermaksud djuga hendak mema pendidikan. Apa yang leqadi sebelumnya dalam
siikannja" l hal 103), alur ceriia adalah usaha yang lenismenems tetapi
seringkali gagal dari Si Doel dan ibunya unluk
Teks ini .secara menarik mengacu pada Su mengangkal diri dari keiniskinan.
matra sebagai salah satu kemungkinan tempal asal Berbeda dari Boedjang Bingoeng, Si Doel be-
Baduali. Apakah tokoh ini mewakili suara penga- nar-benar rnencintai uang, selain makanan. Pasar
rangnya? Baduali digambarkan tidak saja sebagai adalah pusal aliaksi, clan digambarkan dua kali
seorang liapak tiri yang ideal, yang sangal memi- dengan sangal rinci. Salu kelika liulan puasa, dan
kirkan masa depan Si Doel clan istrinya, tetapi juga satu lagi ketika liburan lebaran. Seperti Ijerila
sebagai orang terpelajar yang mempunyai rasa liix'djang Bingoeng, cerita ini penuh contoh cara-
keadilan tinggi, dan selalu inembela orang Betawi cara yangsalahdan benardalam menangani masa
sebagai kelompok yang lorpinggirkan lah keuangan. Jika Boedjang Bingung mendapal
trauma karena nasib tragis ayah dan abangnya yang
Dikanlor kanloi alau ditoko-toko, sepalulnja jaluh karena meiiyalahguiiakan uang, Si Doel
pcncluduk asli sini pula heiulaknja jangbanjak,clan uierasa sangal lakul ini-iu uri mengingat hukuman
mendjabai nangkai jangtinggi-iinggi. Tapisaja lihal yang akan diteriinanya. Melalui permainan yang
orangdari luar djuga jang banjak berpangkat Anak menini bisnls orang tua, mlsalnya main jualan ru-
negeri Sini hanja kelihatan seorang dua sadja. Saja jak-mjakan, anak-anak belajar bagaimana lx;rtin-
rasa sebabnja itu tak lain tentu karena kekurangan clak adil dalam bisnis. ("Nali, gilu (long! Djangan
ilmu dua. Djadi tak ada ubahnja orang sini sebagai man iiniungnje aclje" - hal. H).
ineinpunjai pohon manggis dihalaman riiinahnja, isi Selama libur Lebaran, anak-anak pergi ke te-
manggis jang manis ituhabis dimakan orang datang, tangga dan sanak-saudara untuk mencium langan
kuiitnja fang pahil tinggal padanja. Itulah sebabnja mereka, dan inendapalkan hadiah uang seka-
Ml: LAM HIUHANTA

damya. inilah saatnya anak-anak saling memban- sukses membuahkan satu stel baju bam bermodel
dingkan clan membahas kemurahan dan amal "Srani" (Barat), yang dibenci oleh kakeknya, dan
orang lua. Orang sang, peiil habis dimaki-maki satu kanaing mercon. Tetapi emansipasi Si Doel
rTelit bangci. tapi dia orang kaja. Biarriah dutlnja dalam arti yang lebih substansial hanya bisa
dibawa ke kubur" - hal. 100). didapatkannya melalui uluran tangan ayali lirins a
\sah kaiidiing Si Doel adalah contoh orang dari Sumatra, melalui jalur pendidikan.
yang murah haii. la adalah seorang sopir opelet
yang lidak pernah mendapal banyak uang. tetapi Betawi Asli: Si Doel dalam Film
selalu rela menolong orang yang stisah alau tera- Popularitas buku cerita anak-anak Si Doel
niaya. Wataknya sangal kontrasdengan l.iak salim, Anak Belawi memberikan inspirasi kepada Sju-
kakek Si Doel dari ibunya. Dalam cerita ini ia men man Djaja, suiradara kelahiran Sumatra, untuk
jadi tokoh lucu yang bisa dibandingkan dengan mengadaptasinya menjadi sebuah film pada tahun
Pa' Oedang di Tferita Boedjang bingoeng. Dalam l()7.-i. Film ini dibintangi oleh se. uang pelawak Be
cerita itu disiratkan kemungkinan bahwa keiika tawi yang populer, Benyamin s . sebagai ayah Si
masih kecil guru ngaji anak-anak kecil ini adalah Doel. dan aktor cilik Ratio Karno yang bermain se
seorang jagoan yang set ing terlihat kckerasan. Uak bagai Si Doel. Dalam lilm ini Sjuinan Djaja ineiii-
Salim sangal keras lerhadap ciicunsa sendiri kaie peikenalkan sebuaii lagu pembuka yang akan
na Si Doel sc-ring lupin menibayar uang les ngaji, dipakainya lagi dalam sersi kedua lilm ini. dan
dan karena ayah Si Doel jarang memberinya ha- yang 20 tahun kemudian dipakai lagi dalam sine-
cliah. Kakek Si I heel juga menjadi pengh.ilang bagi tron SiDoelAruik Sekolahan
kemajuan karena ia memakai dogma agama dan
tiadisi unluk nielarang cucunya bersekolah. me Siapa hiking anak betawi beriingke
nantunya untuk menekuni pekerjaan yangdiang- Siapa biking anak betawi buaje
gapnya terlalu iekuler. dan anak perempuannya
unluk inengassini cuang luar' clan bekerja di apo- anak betasvi ketinggalan jaman. katanya
tik. wilayah yang dianggapnya berada di batas wi ar.ak betawi nggak berkebudayaan, katanja
layah domestik. Berbeda dari Boedjang Bingoeng,
sang dengan sengaja memilih untuk membuat aduh sialan !

jarak dengan modemisasi, si Doel dihambal untuk nib Si I). ,el anak bet.r.s i ash

memasuki dunia modern oleh tatanan budaya kesiikaannya senibasang ^\,n\ ngaji
iiadisional. dan oleh marjinalisasi yang datang ri.ui tapi jangan bikin dia sakit hati
luar diberi sekali.orang bisa mati"
boedjang Bingoeng adalah gelandangan tak
beruang vang memilih jalan hidupnya sendiri. PilmSjuman Djaja juga berhasil memopulerkan
sed.mgkan Si Doel berjuang keras unluk niema- istilah "Betasvi Asli". Dalam nosel Madjoindo. isti
sukkan uang dalam sakunya. meskipun ia clike- lab ini tidak pernah disc-but oleh tokoh-tokoh Be
lilingi oleh kemiskinan. Setelah keiii.ilian ayahnya. i.issi Si Doel menam.ikaii dirinya "Betawi Tulen"
Si Itoel hams membantu mencari nalkah dengan baru setelah didesak oleh ibu gurunya: "Abdoel
berjualan lontong buatan ibunya. la menjunjung llamid orang mana:''' Istilah penduduk ash sini
dagangannya di atas kepala sambil menyanyikan sang mengacu pada penduduk setempai. cliucap-
panlun-pantun jenaka untuk menarik haii pclang- kan oleh ayah tiri Si Doel kelika ia menekankan
gan. Semua ilu riil.ikiikannya dengan penuh gai peniingnya pendidikan bagi Si Doel Dalam film
rail Dantampaknsa 1.1 memang beibakat riagang. Sjuman Djaja yangdibuai pada tahun 1973, istilah
karena jualannya laku keras. Usaha Si Doel yang ini sekarang dilulis dalam bunil besar di papan

Vi kalam cilr-i 14, 1999


REPRESENTASI KAUM PINGC IKAN'I) AN KAI'ITA 1.1 ssi |

nama di muka rumah Si Doel papan nama inilah guan yang mencoba mengikuti semua tren
yang disoroi oleh kanieia selelah menampilkan modernisasi di kalangai, anak inuda di lahun
peniand.ingansek.Jilingdiisim sang hijau.: 1970-an, Si Doel dalam film kedua adalah pemuda
yang sudah cukup umur untuk menikah. di-
ASMAN. ANAK W'AI.I
mainkan oleh pelawak Benyamin S. (yang me-
\s\l.\N, ANAK BETAWI ASLI
mainkan peran ayah Si Doel di film pertama). Be
\s\l S\. WAR BETAS I \. |\|()K SA'1'1 I
nyamin S. dengan cocok menampilkan svalak
ASMAN, ANAK BETAWI II l.l\ urakan yang naifcampur konyol dari pemuda kam-
pung yang ingin menini gaya anak kota. paiodi
Identitas pribumi lebih dilekankan lagi oleh sang c-kstrem dari anak muda zaman mtxlern.
lilm dengan cara mengubah ahir dari cerita Madjo \cl.gan pertama menampilkan parodi moder
indo. Ayah tiri Si Doel dalam 11m bukan lagi Badu nisasi tersebut dengan lugas: jongkok di alas MCK
ali. s,-orang asing lanpa asal-USltl sang jelas dari bambu di alas sebuah SUngai, Si Doel inenjawab
Sumatra, sang lidak berbieara dengan logat Beta- panggilan ibunya dengan bahasa Inggris Ix-rcam-
ssi. Tokoh sang bisa dilihai sebagai alter-ego Ma pui Belanda. ("Hello Ma! What hebben> Ai hit! I
djoindoinidigantikan oleh paman Si Doel sendiri. Untuk merebul haii pacarmasa kecilnya sang su
yakni Bang Asmad sang pemurah dan baik haii. dah menjadi gadis model sang, terkenal, Si Doel
(Dalam ceriia Madjoindo namanya AmaeU Film ini pergi ke salon unluk meiigenling i.imbiilnya clan
tampaknya mengambil kehiasaan setempai sang meniru g.is.i heipakaian yang seeking populer pa
disc-but iiirun ranjang", yakni adat untuk meni- da lahun 1970-an: sc-paiu hak tinggi, celana
kahi iaudara iparjika saudara laki-laki nic-ninggal cuthrayisempii di atas. lebai di bawah), kain syal
dunia." Identitas si Doel di sini dibuai menjadi di leher. kemeja bcrwarna lerang dan blazer dari
lebih niurni dengan cara mengeluarkan ayah tiri bahan jins.
dan Sumatra. Jadi naiknya sang jagoau ke jenjang Iat.ir dalam lilm ini adalah Jakarta pada tahun
sosial sang lebih tinggi melalui pendidikan dalam 1970-an, sang sedang dibuai oleh keniesvahan,
lilm ini adalah alas usaha dari masyarakal Betassi teknologi modern dan claya tarik gaya hidup
sendiri Menarik untuk dicatai di sini bahwa modern: makanan Italia sli kale, lapangan golf,
Sjuman Djaja. sebagai penulis skenariodan sutra diskotek, walkie-talkie, Mercedes-Benz, bunga
dara sang uiein ipiakan pembtlhail unluk mene loss liga lantai dengan pengeras suara sang dipa-
kankan keaslian identitas Si Doel. juga datang dari sang di dinding. Orang kaya digambarkan beige
Sumatra, seperti hatoya Aman Datoek Madjoindo. limang kemewahan clan inengumbar hawa nal.su
Sukses lilm pertama ini mendorong Sjuman Seperti yang juga terlihat dalam Tjerita Boedjang
Djaja untuk nieuibii.it vets] keduausa liga laliun Bingoeng, perempuan adalah uang. dan seba
kemudian, berjudul Si Doel Anak Modern 11976). liknya. Film ini menggambarkan tubuh perem
Dengan memakai lagu pengantar clan tokoh- puan sebagai objek seksual dalam diri pacar. gadis
tOkoh sang sama dan bahkan pengulang.m acle- model, perempuan simpanan, clan istri yang
g.in-adc-g.in sang . Ii.ool.il dari tilm pertama, Sju hers,, dia jadi niacin sampai ya.ig keliga betas
man Djaja lampak dengan jelas ingm nienibual lilm ini menyampaikan kriiik sosial dan politik
kesinambungan. Selain itu ia juga memanfaatkan yang cukup kuat, terutama dalam menyoroti "pem-
popularitasfilmnya yang pertama. Pada saal sang hangunan". sebuah kala sakii pada /aman ke-
sama. suasana. gaya, dan nada ceritanya dipiitar emasan I >rde Baru di tahun 1970 an. Saal itu ada
balik dengan nienibual lilm kedua menjadi lilm lah masa jaya para ealo sang ineraiip keunliing.m
komecli sang menyindir keliidupan modern, besar-besaran dan spekulasi tanah dan proyek-
llasilnsa adalah si Doel anak modern, anak ping proyek pembangunan raksasa. lidak diperlukan
sill.ANI BUD1AN I A

keahlian atau spesialisasi untuk berspekulasi, Kedua film Sjuman Djaja. Si Doel Anak Betawi
karena tujuan satu-salunya adalah untuk mencari dar, Si Doel Atuik Modem ikul membangun
uang cli seliap kesempatan. Macam-macam pelu- konstruksi tokoh Si Doel menjadi sebuah ikon
ang bisnis dalam era pembangunan ini dengan budaya. dan mengambil andil dalam nienciplakan
nuansa humor ditampilkan oleh bidang usaha per- genre lakon Betawi yang kemudian banyak cli-
usahaan Sapei, musuh bebuyutan si Doel di masa tampilkan cli televisl. Melalui kedua film ini. popu-
kecil. CV SAPEI BIN JAI'UI bergerak di bidang larilas Kano Karno dan Benyamin sebagai aklor
"impor-ekspor, konlraktor. distributor, iual-beli "Belawi ""semakin nieningkai. Kelak keduanya
tanah dan mobil, menyewakan rumah besar clan iiiemiliki studio film sendiri yang mempnxluksi
kecil, dan termasuk juga menjual loire buniui."" cerita-cerila Belawi, di antaranya sinetron televisi
Film ini menggambarkan sisi gelap pembangunan yang mendapat peringkat teninggi di tahun 1990-
dengan menampilkan usaha Sapei and Sinjo bu an, yakni Si Ihx'lAnakSekolahau
kan saja unluk membeli ribuan heklare tanah
masyarakat Betawi demi keunlungan mereka sen Di lengah Budaya 1'a.sar
diri, tetapi jug:: untuk mclibalkan Si Doel. Mereka Serial televisi Si lMx-1 Anak Sekolahau, seperti
merayu Doel agar tela menjual tanah warisan film kedua Sjuman I>jaja, mengariaplasi eerila Ma
kakeknva sebagai modal untuk usaha mereka djoindo sehingga relevan dengan dunia masa kini.
Tetapi leinyala masih ada peniain lain yang lebih Kali ini latarnya adalah Jakarta pada lahun IWO-
besar daripada kedua spekulator ini. Pertamina. an. Meskipun serial ini penuh dengan liuinoi
sebuah perusahaan ininyak milik negara, disc-but pada dasamya cerita ini termasuk genre roman,
sebagai kompetitor utama yang siap membayar bukan komedi satire seperti karya Sjuman Djaja.
orang Betawi pemilik tanah tersebut berapa pun Tetapi, seperti juga film Sjuman yang kedua, serial
yang mereka minta. Acuan langsung ke Pertamina ini menampilkan keliidupan Si Doel yang sudah
ini menarik, karena pada laliun 1975 ilulab media dewasa. Kalau novel Madjoindo berakhir ketika Si
inassa mengekspos secara besar-besaran korupsi Doel masuk ke sekolah, serial ini riiinulai kelika Si
yang terjadi di badan usaha pemerintah yang Doel sedang iiienyele.saikan kuliah cli |x.-rguruan
menghasilkan pendapat.in devisa utama unluk tinggi. cli fakullas teknik. Setelah lulus ia disebui
pemerintah. "tukang insinyur", istilah Betawi yangnienyiralkan
Si Doel Anak Modern dalam hal ini dapat di kcT.incuan antara gelar akademis dan profesi seo
lihai sebagai versi komedi satire dari Tjerila Boe rang leknisi dalam pengertian itadisional. Seliap
djang Bingoeng. Dalam versi modern ini, semua episode menggambarkan keliidupansehari-hari Si
kekhassatiran dan ramalan Boedjang Bingoeng Doel dan keluarganya yang tinggal di pinggir kola
tentang kelemahan manusia terhadap uang icr Jakarta, bagaimana mereka menghadapi larik-
wujud dalam Ix-ntuknya yang ekstrein Berbeda menarik antara nitxlcrnitas clan tmdisi.

dengan pemuda desa yang membuat janik dengan Serial midemikian populemya sehingga dibuai
cara menolak penggunaan uang, protag.onis lanjutannya dalam seri kedua, ketiga dan keem
modem ikul main, tetapi dengan sikap yang lidak pat .''Pada saal seri yang keempat dipiilar, logal
peduli la bersedia ikul main hanya karena cinta, Belawi sudah masuk dalam industri pcriklanan
bukan cinta kepada uang, tetapi pada Nonon, clan media populer. Logal ini dipakai bukan seba
kekasih lamanya yang sudah menjadi gadis kaya gai ekspresi linguistik milik sebuah kelompok et
raya. Di lengah dunia yang materialistis dan bejat nis, tetapi sebagai ciri khas bahasa sehari-hari
inilah sosok Si Doel mencuai sebagai tokoh yang orang Jakarta, bahasa "gaul" anak Ibu Kola.1"
konyol clan kampungan lapi menipakan .satu- Pada saal ilu, paia aklor yang memainkan se
salunya orang yang, naif dan jujur. rial Si Doel anak Sekolahan sudah lidak bisa dibe-

36 kalam - edisi 14, 1999


REPRESENTASI KAUM IMNGGIRAN DAN KAPITALISME

clakan lagi dengan tokoh yang mereka mainkan.


sehingga banyak perusahaan iklan menampilkan
mereka. sebagai loki illdalam film: Si Doel dengan
kekasih Indo-nya. Sarah, '.etangga Jawanya Karyo,
dan adiknya yang inalas. manja clan suka nienibual
masalah, Mandra. Tokoh-tokoh liktif ini tnein-
promosikan berbagai produk, dari obat nyamuk
sampai mobil impor. (Si Doel memakai motor
baru; Karyo munlx-rikan tablet Ilu kepada letang-
ganya; Si Doel, Sarah clan Mandra pergi ke super
market untuk membeli obat nyamuk). Para aktor
clan aktris serial televisi ini juga mendukung se
buah kampanye kesehatan dengan sukses. yakni
kampanye memberantas penyakil demam berda-
tah. Karena jasa-jasa inilah. 1IMCEF pada tanggal i
Juni 1998 mengangkal Rano Karno sebagai dut.i
budaya UNICEF di Indonesia, dan memberikan
penghargaan kepada "keluarga SI Doel"atas du-
kiingan mereka memopulerkan program program
kesehatan masyarakat
Penghargaan ini dengan jelas menyebutkan
kelompok pemain film dalam identitas liktif me
reka, bukan sebagai indrvidu biasa Kerancuan an
tara l.ikla liksi ini diperkual dengan berila-beriia
sural kabar tentang penghargaan ini yang se-
ringkali membaurkan nama para aktor dengan
tokoh sang mereka pei.uikan. alau bahkan inelu-
pakan nama asli para pemain itu sama sekali. Leila
S Chudori <1998) mengutip sebuah komeniar dari
kniikiis film clan sutradara Garin Nugroho bahsva
popularitas film ini sangal ditentukan oleh sukses
Rano Karno dalam menjalin sejarah akiing para
peiiiainnya dalam aluic enta Rano Kann Imemang
menipakan piiihan sang lepal untuk menjadi
tokoh in.una, karena ia pernah memainkan tokoh
si Doel kecil dalam lilm sjuman Djaja sang per kani.innsa dengan menjalinnya dengan alur cerita. :, iiimr

tama. Peran Bapak Si Doel juga dengan pas diisi Sualu kebeiulan yang ironis bahsva alur cerita
oleh Benyamin S., sang, dua puluh tahun silam Madjoindo menggariskan kematian bapak Si Doel
bennain sebagai Si Iloel mudadi film Sjuman sang (karena kecelakaan niobil), jadi peristiwa duka ilu
kedua. Kepopuleran Benyamin sebagai pelawak langsung menggerakkan alur ke sana Fleksibilitas
khas Betawi semakin mendukung identitas bu kreatif untuk menyesuaikan alur ceriia dengan
daya sinetron ini. Kelika Benyamin meninggai peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu. dan
karena scrangan r.inlung pada lahun 1995, serial penggambaran realistis dari keliidupan sehati hari
televisi inendramalisasi suatsana duka dan pema- di Kampung Belawi ' ineiu iplakan rasa akrab

kalam -edisi 14, 1999 37


MEI.ANI HIIDIANTA

penonton dengan dunia yang diiinajinasikan. Seri kee'upal serial ini dini'ilai dengan kepu-
Kata "Si Doel" pada kesempatan lain merupa langan Si I>( >el keJakarta, l'ada saat serial keempat
kan penanda dari Betawi Asli. atau k< ita Jakarta. ini diproduksi, krisis moneter melanda Indonesia.
Kelika menibangiin sebuah gereia cli kawa.san se- Rencana semula untuk menampilkan episode-
latan bagian limur kota Jakarta, sebuah paroki episode yang eksoiis cli Swiss terpaksa dibatalkan.
Kalolik yang mengaku didirikan oleh sejimilah Akibat gejolak ekonomi global, latar yang global
penduduk Belawi asli, memainkan lagu pengantar cligantikaii oleh latar seiempat yang lebih inurali.
Si Doel. diiringi oleh orkes lanjidor unluk mencari Alurnya berubah sehingga lebih relevan dengan
dana di paroki-paroki lain di kola Jakarta, Gereja kesuliian ekonomi yang dihadapi oleh masyara
itu dinamakan Gereja Betawi. Melaporkan peris kal. I'erusahaan tempat Si Doel bekerja mengalami
tiwa kerusiihan cli Jakarta pada tanggal I l Mei masalah linansial sehingga terpaksa membatalkan
1998, sebuah tabloid menampilkan laporan ber- proyek sang sedianya akan dikepalai Si Doel. Se-
judul : "KampungSi Doel Terl lakar". telah dipestakan dan disalami orang sekampung
Sukses film ini telah menolong sejumlah aklor alas suksesnya menjalani lalihan di luar negeri. Si
Betawi yang semula kurang terkenal unluk inen- Doel menjadi penganggur, nasib yang semakin
dapalkan penghasilan yang bagus. leiapi pada banyak dialauii oleh para pekerja di Jakarta.
saal sang sama. kelika bahasa Betawi masuk ke Dilema Si Doel dalam ben ini a dan dalam men
pusai budaya metropolitan, dan versi populer bu cm kerja di sebuah sistem yang semakin berciri
daya Betawi dikomodifikaslkan dalam pasar ka kapitalis. menipakan unsur'proareticdan alurse
pitalis, masyarakal Betawi sang tinggal cli ping rial ini.18 Penontiin dibiarkan bertanya-tanya: apa
giran kola Jakarta semakin lama semakin tergusur yangakan terjadi dengan Si Doeli *radismana yang
ke pinggir. Sebagian besar dari mereka masih hi dipilihnya? Bagaimana sikapnya terhadaptuntutan
dup dalam kondisi miskin seperti sang digam- /aman:'

barkan oleh Madjoindo.


Masalah ekonomi clan marjinalisasi orang Be Nilai Tukar Pendidikan chin Modernitas
tawi memang dilampilkan dalam seii televisi ini. Identitas Si Doel sebagai anak sekolahan" su
Tetapi, tampaknya serial ini sudah agak jauh me- dah seclemikian kualnsa sehingga pada perte
langkah dari sikap kritis Boedjang Bingoeng. ngahan tahun 1998, kelika krisis monetel menga
Sualu titik yang inenentukan terjadi dalam alur kibatkan banyak anak keluarga miskin putussekii
ketika Si Dcx-I hams menimbang dua piiihan, un lair, para aklor clan akiris serial Si IJoelAnak Seko
tuk menerima heasiswa pelatilian di Swiss dari se lahan dilibalkan dalam kampanye untuk mene
buah perusahaan yang siap merekrutnya, atau kankan pentingnya sekolah. Mereka muncul da-
lelap tinggal cli Jakarta dan rnenganggur. Jika me lam berbagai iklan layarian masyarakat. mendesak
nunili pesan almarliiiin ayahnsa yang konsersaiil, agar orang tua tetap meiiyekolahkan anak-
Si Doel tidak boleb nieninggalkan kampiingnya. anaknya, betapapun beratnya keadaan.
Sebaliknya, tuntutan globalisasi mengundangnya Pentingnya pendidikan menipakan tema
ke mancanegara, Penisahaan tempat Si Doel be- penting dalam cerita Aman Dt. Madjoindo Bahkan
kerja telah menandatangani kontrak dengan mitra as ah tiri Si Iloci saku i Itahwa masa depan Si I)oel
cli Swiss unluk menjalankan sebuah proyek di sangal tergantung pada pendidikan. yang dilihai
sebuah pulau di Indonesia, dan Si Doel dianggap sebagai laktor penting unluk meningkatkan nilai
salah satu kandidai sang terbaik unluk nieiniinpin konipehtil seseorang di lapangan kerja. Tema ten-
proyek tersebui. Pada akhirnya kelika luntuian tang pentingnya pendidikan muncul dalam ling-
global menang. si Duel menerima beasiswa, sam- katan yang berbeda-beda di kelima teks yang
bil tak lupa niemiiita ainpuii di kiiburan ayahnya. dibahas dalam makalah ini. Hanya Tjerila Boe-

38 kalam edlsl 14, 1999


r REPRESENTASI KAUM PINGGIRAN DAN KAPITALISME

djang Bingoeng yang menampilkannya dengan film ini muncul sebagai sepasang mitra clagang,
perspektil'yang sedikil berbeda. Pendidikandi sini menawari Si Doel sebuah kaitu nama dengan ge
menipakan masalah, karena dilihat dari perspeklif lar apa saja yang disukainya. (Menjawab tawaran
orang yang lidak memilikinya. Fatimah, gadis desa ini. Si Doel yang lugu memilih titel keagamaan
cantik yang dicintai oleh Boedjang Bingoeng, yang masih sangal dihormati masyarakat Betawi,
ditinggalkansuaminya yang jatuh liati pada gadis- yakni "haji".) Menurul Seno, film inimenampilkan
gadis kola sang lebih berpendidikan. Film Sjuman potrct ironis modernitas minus raslonalitas, yang
Djaja yang pertama. Si Doel Anak Betawi, meng menjadi prasyaral utamanya. 'lanpa raslonalitas
ikuti alur ceriia Madjoindo yang menempatkan semuanya menjadi traclisional lagi. leiapi dengan
adegan Si Doel masuk ke sekolah sebagai klimaks wajah asing I IWIS: 14).
dan akhir cerita yang gembira. Seno lebih lanjut berpendapat bahwa film ini
Seno Gumira Ajidarma berpendapat bahwa bukan hanya sebuah kritik terhadap moderniias
pendidikan dalam film itu menipakan protagonis palsu yang cliintern.ilisa.si oleh budaya elite di Ja
yang sebenarnya. Lebih lanjul ia mengatakan bah karta, leiapi menipakan kriiik atas proyek moder
wa dalam film itu "sekolah mewakili kehadiran niias iiu sendiri. yang telah menjadi metanarasi
modernitas," dan "modernitas menipakan jawab yang mengulang mitos-mitos masyarakat tracli
an dari masalah sang dikemukakan dalam awal sional Dengan demikian Sjuman Djaja tampil
skenario, yakni keterbelakangan budaya Betawi" sebagai seorang pascami >dcrnis ( 1998:15-16) Me-
11998: 7) Menurul Seno film pertama Sjuman Djaja nurul saya, argumen ini agak terlampau jauh
menawarkan suatu jalan tengah di antara dikotomi melompat, melupakan obsesi lerhadap rrioder
modernitas dan tradisi. Caranya adalah mengom- nitas sang begitu kuat dirasakan oleh Si Doel clan
binasikan pendidikan dengan sifal silai iiadisional akhir film yang dengan bahagia menampilkan
orang Betawi. yakni mentalitas jagoan dan kehia persaluan antara Si Doel dengan Kristin ( simbol
saan sembahyang mengaji. si Doel yang berseko- moderniias).

l;:h mendapalkan manlaat pendidikan lanpa Pada lahun 19911 an, vers! televisi Si I toel mun
kehilangan kcheraniannya maupun pendidikan cul dengan pcsan yang lebih serius akan pen
agamanya yang kual. . tingnya pendidikan. Melalui judulnya, serial ini
Leiapi. lilm kedua Sjuman Djaja nieiiyindii bahkan menjadikan pendidikan sebagai bagian
konsekuensi yang paling ekstrem dari penekanan lak tcrpisahkan dari identitas Si Doel. Si Doel versi
atas nilai tukar pendidikan. Yang penting bukan televisi adalah pemuda yangserius. la kehilangan
lagi pengetahuan dan keahlian yang diperoieh, semua sifal nakal dan lucu yang menjadi ciri
melainkan atribut verbal clan formal, yakni scrti- utamanya dalam ketiga teks sebelumnya. Si Doel
likal, diploma, dan berbagai gelar akademis. Vang anak sekolahan adalah orang yang pendiain.
diejek cli sini adalah obsesi uiaterialistis lerhadap leiapi jika ia bicara. kala-kalanya clidengarkan oleh
penampilan permukaan Dalam Tjerita Boedjang orang di sekilarnya la adalah proiagonis yang
Bingoeng, seorang anak desa sang lugu iiicin- jarang terse-nyum. tapi sopan clan dihormati (kecu-
baurkan bentuk fisik uang kertas dengan ke era ali oleh saiiigannya dalam I mil. sang digambar-
kalian dan kejahalan karena uang Tapi dalam lilm kan Ii' ik dan kasar). Walaknya sangal koniias
Sjuman Djaja yang kedua. bahkan seluruh ma dengan tokoh-iokoh konyol clan lucu cli sekilar
syarakal inemiija kertas-kertas diploma, gelar dan nya. Dalam serial ini Si Doel lidak hanya menjadi
sertifikat, melupakan apa sang seharusnya diacu model bagi komuniias Betawi, tetapi juga meni
oleh penanda-penanda tersebut. Inilah /aman ke- pakan versi jagoan yang bam.
menangan penanda. /aman uialerialisme. Maka Sesuai dengan sang digariskan oleh Seno, di
Sapel dan Sinyo, musuh lama Si Doel yang dalam sini terlihat kelanjulan tradisi jagoan plus ketaatan
M KI AN I II I'I) I A •. I \

beragama, yang ditampilkan sebagai ciri khas pasarma tidak dililiat sebagai hal-hal yang bertcn-
budaya Betawi. Ini teriihal dari lagu pengantarse tangan dengan tradisi. melainkan sebagai -arana
rial Ini sang sama dengan lagu sjuin in Djaja sang untuk meningkalkannya. Film Sjuman Djaja sang
liriknya telah dikutip di atas. Pesannya jelas: Si pertama kurang lebih berada pada jalur yang
Doel rajin sembahyang mengaji. 'leiapi jang.ui sama. leiapi sersi koinedinya agak berbeda. Meng-
berani-berani mengganggunya, sebab sekali dia ambil latar di tengah-lengah keliidupan nielropo-
melawan, "orang akan mati." Tapi, berbeda clan litan sang dekaden, film komedi Sjuman Djaja
teks-teks sebelumnya, mentalitas jagoan ini tidak menggambarkan ironi modernitas yang keliru.
perlu dibuktikan melalui perkelahian fisik Dalam yakni materialism-- yang dibungkus oleh penanda
versi terbam ini, mentalitas jagoan terlihat dari modernitas sang semu. Serial televisi pnxluksi
karisma Si Doel dan suksesnya menyeiesaikan Rano Karno diproduksi cli tahun 1990-an. ketika
pendidikan, suatu prestasi sang melampaui tokoh- Jakarta suduh ditelan oleh budaya malld.m inclus-
tokoh Betawi lain di lingkungan kcluarga dan Iri waralaba. I'elapi. tanipaknya serial ini lidak
komunitasnya terlampau kritis terhadap gaya hidup modem
Meskipun demikian. sang jagoan segera men (baca: gl< bal I. Pendidikan, seperti dalam teks-teks
dapaii bahwa gelarsarjana tidak menjamin datang- sebelumnya. dilihai sebagai prasyaral untuk me
usa pekeijaan. Dalam film ini. Si Doel bukanlah nu-tiki kompetisi lokal clan global, meskipun bu
satu-saiunsa sarjana yang inenganggur. Ada satu kan jaminan sukses serial ini menggambarkan se
anggota komunitas sang lain, seorang pedagang makin beratnya kompetisi cli tengah pasar kerja
barang bekas kelilingyang berbieara dengan logat metropolitan, tetapi sekaligus juga meiigajarkan
Sunda, yang ternyata mempuns.u ijazah sarjana kesabaran dan keiileian. Dalam hal ini sersi mo
ekonomi Dengan cara demikian serial ini lang dernitas sang ditass.uk.in serial televisi mi sel.nas
sung berbieara tentang masalah sang banyak di- dengan perspektif dominan budaya Ord« Bam
hadapi pemicsa di tahun 1990-an, yakni pengang pada tahap perkl mb.ingan leiakhii kapitalisme cli
guran sarjana Di lain pihak ciiselipkan pesan tahun 1990-an.
unluk lidak in.ilu berusaha apa saja unluk mencari
penghasilan. Konstruksi Identitas

Keempal sersi Si Doel menampakkan kei- I'ada versi lahun l'»9(lan. Si Dck-I meiiriapal-
nginan sang kuat untuk masuk ke dunia modern. kan, bahwa berbeda dengan anggapan Baduali
terutama melalui jalur. pendidikan. Dalam lingkat- dalam cerita Madjoindo. pendidikan lidak selalu
an clan posisi yang berbeda-becla. keempat versi menjamin peningkalan jenjang sosial. Ada suatu
ini meinbuai penyesuaian antara kehiasaan lama lapisan mapan yang menolak masuknya orang
clan tuntutan akan penibahan Teks Madjoindo luar. dan lapisan itu adalah dinding-dinding kelas.
menggambarkan sualu lokasi budaya yang belum I)alam sebuah episode SiDoel.•\mikSekolahan. Si
siap menerima modernitas sehingga protago- Doel diundang oleh Sarah, leinan kuhalinya sang
nisnya masih perlu berjuang melawan semua cantik dan kaya untuk datang ke pesla ulang la-
hambalan budaya dan tradisi (diwakili <leh kakek hiiunsa. Si Doel dan pamannsa, Mandra, yang da
Si Doel). Cerita Madjoindo mengandung unsur tang dengan pec i daiisarung. habis habisandiper-
edukaiil. dengan cara yang menghibur ia incnga- malukan oleh Rio, pemuda kaya sang melihal Si
jarkan cara-cara memasuki rasionalitas tanpa me Doel sebagai pesaiiignya dalam nierebut haii Sa
ninggalkan tradisi yang baik dari kebudayaan Be rah. Si Doel clan Mandra dihina karena seleranya
tawi. Sistem sekolah modern (yang dihandingkan yang dianggap kampiingan.
dengan belajar mengaji), dunia aparatus modem Masalah Si Doel dalam ineiighaclapi pembalas
(lembaga peiiierinlalian. bisnis), ix-serta budaya kelas unluk inenclapatkau buah hatinya seriipa

10 kalam edisi I I. 1999


REPRESENTASI KAUM P1NGGIRAN DAN KAPITALISME

dengan masalah Boedjang Bingoeng, yang juga sahkan pria dan svanita. Di sini masalah gender
hams mengh.td.ipi prasangka kelas. Satu hal yang lebih berai dan sang bersifat rasial, karena yang
membuat Boedjang Bingoeng mencuat dari to dipertaruhkan adalah tabu bagi perempuan untuk
koh-tokoh lain bukanlah pendidikannya, melain bekerja cli wilayah publik. CMencud baju orang
kan iniegriiasnya, ketekunan bekerjanya, yang Cina berarli bekerja cli rumah, dalam lingkup do
tidak clidorong oleh uang. Tetapi. kualitas pribadi mestik i. leiapi, bagiSi Doeldan ibunya, pekerjaan
ini tidak menolongnya untuk memperoleh l-'aii- macam itu berarti penghinaan. lagi pula. Si Doel
mah. anak majikannya. i iadis ini kemudian "dibe- lakiu pada anak Cina sang nakal-nakal. yang suka
rikan" kepada sec rang haji. sualu tilel yang pada bcrkelahi. Orang Inrio (clan terkait dengannya
saal ilu menandakan status sosial tinggi clan ke- agama Kristen at in '.Nam"), clan orang Cina adalah
kuaian linansial.1'' Ironisnya, Haji itu naniinya me- pihak Yang Lain, tetapi bukan orang luar. Mereka
ninggalkan Fatiiiiah unluk mencari perempuan bagian dari komuniias nasional. tetapi budas.insa
dari kelas sang lebih tinggi, yakni perempuan kota dianggap berbeda. Secara ekonomi. orang Cina.
sang berpendidikan. (Nasib ini dialami pula oleh seperti yang dilihat kakek Si Doel. menyediakan
Zaenab, tunangan Betawi Si Doel). peluang kerja bagi perempuan Betasvi. leiapi se
Kecuaii di dunia agraris Sumatra Barat yang cara sosial orang Cina lidak disukai. Orang hub
homogen, yang menjadi latar Tferita boedjang jug i dianggap asing. terutama karena agamansa
Hmgoeng. bierarki kelas di ibu kota yang dilam- sang dianggap kafir, tetapi budayanya (gaya hidup,
pilkan oleh keempat leks lainnsa terkaii dengan pakaian, dan penampilannya Isangal diidamkan.
identitas etnis dan rasial, Seorang tokoh yang Novel ini juga niengoniiaskan masyarakal Be
mempunyai gagasan sang sangal jelas mengenai tawi dengan suku-siiku lain yang dianggap lebih
konligurasi rasial, kelas. dan elms dalam karya mapan secara sosial dan ekonomi, yakni orang
Aman Daioek Madjoindo Si Doel Anak lietaui Jawa clanSunda, clan juga orang Sumatra (yang di
adalah kakek Si Doel yangkonsenalif. LTak Salim wakili oleh ayah tiri Si Doel sang bijak). Kelom-
Di mala orang tua ini. pihak Vang (paling) tain pok-kelompok mi tidak ditampilkan sebagai Yang
bagi masvarakat Betawi adalah orang Belanda dan Asing seperti orang Indo dan Cina. tetapi lebih se
Kristen Bagi I lak Salim. pergi ke sekolah (dan li bagai pesaing. Ironisnya. pengaiegorian orang
dak ngaji). belajar hiirul latin (bukan hunil Arab), Betawi sebagai penduduk ash dan stlku lain se
memakai baju sekolah (bukan sailing dan pec 11. bagai pendatang dilakukan oleh ayah tiri dari Su
bekerja di tempal umum yang lidak memisahkan matra {.alterego Madjoindo). Baduali pulalafa yang
pria dari svaniia. adalah lindakan yang jelas-jelas iiieinpeikenalkan ineialor buah manggis curian
melanggar tradisi dan menyeberang ke dunia unluk menggambarkan niarjinalisasi orang Belawi
Yang Lain. oleh kelompok pendatang:
Orang Cina menduduki peringkal kedua seba
gai Yang Lain. Dalam cerita anak-anak ini keha- Djadi lak ubalinja orang sini sebagaui inempunjai
dirannya hanya diwujudkan dalam bentuk ejekan pohon manggis dihalaman nimahnia, isi manggis
rasial sang diloniarkan anak-anak lerhadap satu |.:ng in.mis ilu h.ibis diiiiakau Orangdatang, kulilnia
sama lain i Ooo djagoan Bidaratjine, makan tai jang pabii tinggal padanja 1104).
Ijine'i \< nan lerhadap orang Cina juga muncul
dalam diskusi antara Dak Salim dengan ibu Si Orang Sumatra, Jawa, dan Sunda, mungkin
Doel. Uak Salim menganggapbahwa bagi seorang dalam urulan demikian, menduduki posisi yang
perempuan Betawi, bekerja sebagai pencuci baju mapan dan senlral. Orang Betawi masih berada di
orang Cina lebih dapal diterima daripada bekerja pinggiran, dan -perlu disiapkan" untuk memasuki
diapotik, sebuah tempal umum yang tidak nieiiii arena persaingan.
MKI.ANI BLID1ANTA r

Dalam versi film Si Doel Anak Betawi, marji- sosok geng tiga serangkai yang menjadi musuh
nalisasi orang Betawi oleh kelompok etnis lain bebuyulan Si Doel, yakni geng anak Indo, Ambon
tidak mendapat tekanan, karena tokoh Baduali dan Melayu. Ketiga anak yangtinggal cli tangsi ini
sudah dihilangkan dari alur. Demikian pula arena digambarkan sebagai jagoan yang selalu mencari
sekolah lidak lagi diwamai oleh pengelompokan gara-gara, sombong,dan suka mengganggu anak-
bahasa secara etnis, kecuali seorang murid asal anak yang lemah, ierulama perempuan. Ada acu-
Jawa yang menyebuikan namanya yang panjang. an sejarah yang muncul kelika Si Doel menyebut
Sebaliknya, arena sekolah disemarakkan oleh geng ini sebagai: "Anak Kumpeni!" Perlu diingat
teriakan anak-anak yang menirukan cara Si Doel bahwa pada zaman kolonial Ilelanda sering mere-
menamakan dirinya sebagai "Si Doel anak Betawi krut orang Amlxin sebagai tentara KNIL sehingga
Asli". Sorakan anak-anak itu tidak bernada meng- muncul sebutan "Belanda Hitam." Orang Melayu
ejek. melainkan bempa paduan suara yang mem- di sini mewakili anak-anak tentara sang hidup cli
berikan dukungan dan pujian sampai film bo tangsi yang memang sudah terkenal suka ber-
akhir. Tetapi ada pula penggambaran rasialistis kelahi.
yang tidak ada dalam teks Madjoindo, namun Dalam Si DoelAnakModemgeng tiga serang
S rEDDY diperkenalkan dalam film ini. Ini muncul dalam kai ini muncul lagi, tetapi dengan peran yang
berbeda. Sinyo, anak Ambon itu menjadi speku-
latortanah sang kaya. Tokoh Melayu kini cliwakili
oleh Sapei (aiau Sapiii, anak Betawi sang jadi
musuh helmsman Si Doel dalam berbagai s.i
sins.i (Cerita Madjoindo clan lihunsal. iokoh Indo
dimainkan oleh Ahmad Albar, seorang rocferyang
populer pada tahun 1970-an. yang main sebagai
dirinya sendiri dan sebagai pai ar Kristin, seorang
gadis model cantik yang nama kariiptmgnya
adalah Nonon. Ceritanya. Nonon adalah sahabai Si
Doel di ma- a kec ilnya
Di sini kategori rasial bersilang dengan kate-
gori kelas dalam urutan hierarkis sang dipanxli
oleh tatanan rami mi Si Doel. Supaya bisa masuk
dalam gaya hidup modern, Si Doel pergi menge-
riting rambuinya dengan mcxlel rambui Ahmad
Albar Dalam pada itu Sinyo ne in| >.. k. ij.ik.m seo
rang sopir yang rambut clan gaya dandanannya
senioa dengan Si DoeL Tiga orang ini bisa dilihat
sebagai alter-ego satu sama lain. Dalam ceriia Ma
djoindo, pekerjaan yang khas bagi pria Belawi
adalah supir, alau lukang reparasi mobil Jadi supir
dalam lilm ini adalah "peran Iradisional" Si Doel,
sedangkan Albar mewakili gaya hidup modem
yangdiidamkan oleh Si Doel.
Berbeda dengan ceriia Madjoindo, gaya hidup
Barat alau 'modern', walaupun cliejek melalui
parcxli yang konsol, lidak dianggap tabu. Demi-

42
kalam edisi LI, 1999
r REPRKSKNTAM KAUM PINClilHAN DAN KAPITALISME

kian juga budaya Kristen. Dalam lamunan roman- 1990-an. idenliias kelas Sarah lebih stabil clan ma
tisnya. Si Doel membayangkan dua macam ritual pan. Orang tua Sarah termasuk dalam kelompok
pernikahan dengan Kristin. Yang satu memakairi elite. Ayahnya adalah Indo Belanda yang begitu
tual uadisional bernuansa Islam, dan yang lain dekat dengan negeri asalnya. dan sering tidak
adalah pernikahan di gereja. Perlu dicatat bahwa muncul karena sedang bekerja atau dirawat kare
film ini dibuat pada tahun 1970-an, ketika politik na sakit di Negeri Belanda.
kebudayaan mengizinkan imajinasi main-main se Salah.satu pola yang bisa dibandingkan dari ke
perti ini. I'ernikahan Gereja di sini berfungsi lebih dua versi audiovisual ini adalah peran perempuan
sebagai penanda gaya Baral daripada penanda untuk mewakili clilema tokoh utama dalam memi
agama. Lagipula tahun 1970-an lx:lum mengenai lihantara modernitas dan tradisi. SI Dod versi Sju
kebijakan SARA yang mulai diberiaknkan pada man Djaja hams memilih antara Kristin yang keba-
tahun 1980-an. ral-baraian clan llinriun, gadis desa kasar piiihan
salah satu pola stereotip rasial yang berlanjut ibunya dan niak a unblang Si Doel versi Rano Kar
dari tahun 1970-an sampai 1990-an adalah peng- no hams memilih antara Sarah sang Indo dengan
gambaran Indo sebagai objek seksualitas yang limangan Belasvinya, Zaenab, yang sudah dijo
diidamkan (digatnbarkan sebagai perempuan), dohkan oleh kedua orang tua mereka sebelum
alau sebagai kompelitor dalam cinta (digatnbar- mereka lahir. Si Doel versi tahun 1991) an begitu
kan sebagai laki-laki) Dalam serial televisi. Sarah bingungnyadalam memilihsehingga ia bisa dilihat
adalah gadis Indo sang diciniai Si |>o,-l. dan Rio sebagai "Boedjang Bingoeng modemdalam peng
a lalah sangar Si Doel sang iiiempunsai milieu ertian vang baru sebagai pemuda lajang yang bi
dan kelas sang sama dengan Sarah. Boleh dika- ngiing dan lak bisa nn-nenlukan piiihan. Sesuai
takan bahwa dibandingkan dengan serial televisi dengan ams yang dominan, bisa ditebak bahwa
yang diproduksi tahun 1990-an, gambaran iden- pada akhirnya piiihan Si Doel jaluh pada Sarah,
tiias kelas dan rasial di tahun 1970-an lebih eairdan yang mewakili dunia modem. Teman kuliah Si
penuh canda, Kristin, si gadis model dalam film Doel ini mulai masuk ke dunia Si Doel kelika
laliun 70-an, merepresentasikan gaya hidup Barat seeking mengei|aka,i pcnehlian lentang massara
dan modernitas yang dinikmalinya IxT.sama de kai Betasvi untuk teste. Suatu kompromi tercapai
ngan Ahmad Albar. si mr/vrlnclo Tetapi pada saal dan persaluan Si Doel dengan Sarah, pacluan kelas
sang sama film itu berulang-ulang nieiigingalkan alas sang merakyal dan kelas bawah yang naik
bahwa Kristin dahulu adalah seorang gadis desa peringkat dalam hubungan yang hanm mis
bernama Nonon. Salah satu adegan lain yang Akhir seri keempat yang mendadak tidak me
incngingatkan bahwa identitas kelas adalah suatu nunjukkan nasib Zaenab. lunangan Betawi Si
konstniksi lisik clan visual terjadi keiika Si Doel Doel. Kalau Sarah diidamkan oleh Rio, seorang pe
berusaha, dengan hasil yang konyol dan lucu. un saingdari kelas atas yang kc-barat-baratan, Zaenab
tuk merias wajahnya dengan bantuan sisir pen.ua dikejar kejai oleh -Miong, seorang kapiialis Cina.
rambut, parfum, dan fortorckulit. Orang tua Kristin ()rang Cina. yang dilihat sebagai Yang Lain dalam
tinggal di sebuah ruinah bcrgaya Orang Kaya ceriia Madjoindo, latnpil dalam serial televisi ini
Baru, vang berlebihan keinessahannya. Melalui sebagai pesaing oriental. Waiak Aliong sesuai
adegan-adegan itu, film komedi Sjuman Djaja dengan stereolip tentang orang <ina sang umum
seakan akan mengatakan bahwa uang dan kos- beredardi masyarakat: yakni orang (ana sebagai
tnetika adalah longkat ajaib sang dapat mengubah pedagang, yang tujuan bidupnya hanya mencari
seorang gadis desa menjadi gadis model sang milling sebansak banyaknya. dan sang selalu siap
populer cli kota. untuk menyogok atau mencari cara -cara yang mu
I'ada serial televisi yang diproduksi cli tahun dah untuk luenang. Ahong pernah menawarkan Si

kalam edisi I r 1999 43


MELAN I BUDIANTA

Doel pekerjaan untuk mengelola mesin-mesin yang iiieng.ilaini nasib yang sama. yakni mereka
pabrik yang dapat mengganiikan banyak pekerja yang hidup di pinggiran ibu kota, maupun di
kasar. Si Doel menolak tawaran ini karena sadar pinggirin pusal kapital.
bahwa menerima pekerjaan ini beraili menghi- Tampak di sini bahwa pembedaan kelas lebih
langkan begitu banyak lapangan kena bagi teman- penting. Apalagi jika pembedaan kelas ilu diga-
ic-man dan tetangganya sendiri, para pekerja kasar. bungkan dengan pembedaan gender. Perempuan
Tetapi ,baik dalam film Sjuman Djaja maupun kelas bawah lebih terhalang oleh peran gender
serial televisi Rano Karno. para kapitalis sang yang Iradisional. Zaenab, Atun. ibu Si D(x-I d.in
serakah ini selalu mendapat banman dari orang adik perempuan Karyo, semuanya terikat oleh
orang dalam. seperti Sapei sang Oportunis dal.iin norma-norma gender, dan umumnya tidak ada
film Sjuman I>jaja, dan ibu Zaenab sang maierialis- sang memberontak. Sarah dan bos perempuan-
lis dalam sersi Rano Karno. nya. mempunyai kebebasan dan kelonggaran
Penggambaran stereotip indo dan Cina (juga dalam beriiiidak dan dalam memilih prole.si. Tola
Ambon) menipakan konstruksi budaya yang dapal yang sama tampak dalam cerita Madjoindo. Ibu Si
dirunut asalnya dari /aman kolonial. (Furnivail, Doel hauis mengikuti norma ayahnya untuk tidak
I'll i. Anderson. 199i): 115). Pemerintah kolonial bekerja di wilayah publik. tetapi perempuan lx-r-
mengategorikan warga koloni Hindia Belanda darah ningrai seperti ibu gum Si Doel mempunyai
berdasarkan tiga kelompok kelas.Yang tertinggi piiihan sang lebih luas. meskipun masih tetap di
adalah orang Belanda dan Indo, yangkedua orang wilayah yang Feminin dan bersifat melayani.
Timur seperti' ana danjepang. dan yangterbawah Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa ideologl
adalah penduduk "ash' alau "pribumi.'' Furnivail gen.lei ber.ikar lebih kual dalam kebudas.ian
menyatakan bahwa ketiga "unsurdari masyarakat daripada konstruksi sosial l.iiiins.i
kolonial ini hidup cli dunia yang berbeda I dari segi •
agama, budasa. dan slant larkehidupaniiya), tetapi Konteks Kolonial. Nasional, dan Global
mereka semua hertemu cli satu pasar clan dunia Konstruksi identitas budasa kelima teksdi alas
ekonc>mi yang sama." dial 365' Pendidikan, yang menunjukkan pola kesmaiiibungan cian penibah
bisa "menjembatani jarak .ini.ua ketiga budasa an, sang tidak terkail hanya pada lokasi masing-
ini, sayangnya berfungsi lain: nieuingkatkan nilai inasing leks dalam sejarah. leiapi juga posisi nap
kompetitif di lapangan kerja dial 365), sebuah leks sang sama alau berbeda hecla dalam sistem
lungsi yangdilunjukkan juga oleh Baduali reproduksi. Karya-karya Aman Dt. Madjoindo di
Tapi dalam perspektil Baduali. kompetisi ter- terbilkan oleh Baku Pustaka. salah salu lembaga
jadi bukan antara pribumi dan Yang Lain (orang terpenting di bawah pemerintah Kolonial yang
Belanda alau Cina), leiapi antara penduduk asli mensc-bark.in pendidikan budasa melalui buku-
Jakarta dan para pendatang. Dalam serial Rano buku sang sesuai dengan kebi|.ikan kolonial j/e
Karno di lahun 1990-an, teriihal perbedaan konfi- ritaBoedjang Bingoengdilulis di /.aman kolonial.
gurasi rasclan etnik di lapangan kerja. Lapisan ke sudah kita bicarakan sikap kritis teks tersebut,
las bawah diberi tanda-tanda etnis yang jelas, mi terutama dalam menampilkan dampak negatil
salnya melalui perbedaan logal antara tokoh Beta- budaya kapitalis. Pertanyaannya, bagaimana mung
ssi dengan Karyo dan tokoh pedagang bckas yang kin sikap semacam ini direstui oleh pemerintah
Ihi logal Sunda. Kelas alas, para eksekulif dan pe- kolonial' Ada beberapa kemungkinan jawaban.
bisnis ( keeuali orang Indo dan Cina ) tidak meni Pertama, cerita ini lidak pernah dianggap se
punyai pembedaan etnis sang kentara. Tetapi rius dan hanya dilihat sebagai sebuah ceriia humor
kelc impc ik etnik di kelas bassah lidak digambarkan unluk anak muda. Dalam penelilian awal, sasa
sebagai kompetitor, melainkan sebagai kelompok mendapal kesulitan mendapatkan sumbersekun-

44 kalam edisi 14,1999


REPRESENTASI KAUM PINlllilRAN DAN KAPITALISME

dcr tentang Aman Dt. Madjoindo. Tampaknya dinisak moralnya oleh uang.
gagasan-gagasan Madjoindo tentang masalah so Si Doel Anak lh't(itcid\w\h\\k:m di tahun 1940-
sial dan budaya lelah terabaikan dalam kriiik dan an. kemungkinan sebelum kenierdekaan. cli se-
sejarah sastra. Madjoindo (1896-1969) memang kilar pendudukan J.-pang I 1942-1945). Pada saat
terkenal sebagai pengarang ceriia anak-anak, dan ilu kesadaran nasional telah menyiapkan kela-
dalam anggapan umum cerila-anak-anak lidak hiransebuah bangsa,seperti yang lelah teriihal da
perlu dianggap serius. A Teeuw dalam Modern lam pergerakan partai politik dan agitasinya untuk
Indonesian literature, misalnsa. mengatakan memperjuangkan kenierdekaan sejak dua dekade
bahsva "Cerita-ceritaclan novel pendek Madjoindo sebeliiinnva. Keproduksi Si Doel Anak lietairi\>e\
untuk kalangan dewasa ... tidak jauh beda dengan langsung dari sebelum kenierdekaan sampai ta
ceriia anak-anak" (198.-1: 73) Cara membaca se hun 1950-an. Pada saal cetakan keempal dan keli
perti ini menyebabkan dimensi politisdan budaya ma terbil. Balai Pustaka lelah cliambil alih oleh |x*
sang ditawarkan oleh teks menjadi terabaikan. itu ineiiniahan nasional dan lembaga ini meneruskan
sebabnya tidak banyak kritikus sastra memper- fiingsinya untuk menunjang program program
halikan Aman Daloek Madjoindo, apalagi T/crila pemerintah. Penggunaan bahasa Melayu Tinggi
Boedjang Bingoeng, Buku ini bahkan lidak per sebagai kerangka normatif, dan sikap menggurui
nah masuk dalam entri pengarang di berbagai dan delensil yang dilunjukkan Baduali kelika
ensiklopedi. leksikon. nionograf biograli. dan menjelaskan pemakaian dialek Betawi menunjuk
sejarah sastra Indonesia modem. kan kebijakan pemerintah kolonial yang pada
Ada kemungkinan jawaban sang lain. Karena periode nasional terns dilanjiilkan. IItibungan leks
cerita ini melawan arus yang dominan, ia menjadi ini dengan kebijakan administratil pemerintah
kurang populer, dan pada akhirnya feriupakan. teriihal dan tiga kali penibahan judul buku. Ketika
Tetapi, jawaban pertama lebih besar kemung- nama Batavia diganti menjadi Jakarta, kata Belawi
kinannya daripada yang kedua. Kaiena perlu rii- dihilangkan dari judul tersebut pada cetakan yang
ingai bahwa meskipun Tjerita BoedjangBingoeng keempat Pada cetakan yang kelima. menurut
menggambarkan korupsi dan kebobrokan masya pengarang! is a, kala "Belawi . . . sudah hikingsama
rakal yang materialistis, selx-lulnya leks iiu lidak sekali dari perasaan". oleh karenanya digantikan
menggugal secara mendasar sistem kapitalisme itu oleh "Djakarta" (Madjoindo, 1951: hal. A).
sendiri. Yang dilonjolkan adalah sikap yang ku Acuan kepada Uaclen Ajeng Kartini, dan sosok
rang baik teriiadap uang, dan bagaimana berbagai Baduali yang berpikiran luas, yang inenikahi seo
kejahaian uang dihukum. Jadi cerita ini bisa juga ring janda Betawi dan mendesak "anak negeri"
dilihai sebagai sanina riidaktis untuk menyiapkan unluk bersaing dengan kelompok etnis lainnya,
masyarakal kolonial untuk masuk ke budaya kapi menunjukkan perspektif nasional leks ini Tujuan
talis. Dalam ceriia ini kawasan kolonial yang, di pengarangnya sendiri, seperti yang dituiis di kata
gambarkan hanya dihuni oleh inlander. Tidak ada pengantar, adalah untuk memperkenalkan kebu
penjajah di sana. Memang ada personel aparatiis clayaan Betawi ke "para pembaca di luar" kota.
negara, seperti polisi, hakim lumbiing uang, dan Dengan perkalaan lain lek . ini nieiubiial sebuah
pegawai administrasi kantor pemerintah, Tetapi perkenalan lintas budaya, suatu proses yang di-
kedua yang disebui terakhir adalah anggota kelu- perlukan untuk membentuk komuniias yang
arg.i Boedjang Bingoeng sendiri, dan polisi tidak melampaui batas budaya etnis. Ini adalah lungsi
disebutkan wama kulitnya. Dengan demikian ceri performatifteks Madjoindo, sebuah parlisipasida
ia Madjoindo ini malah bisa dibaca sebagai teks lam membayangkan komunitas yang kelak akan
yang mengajaikan para inlander bagaimana me menjadi negara-bangsa (Anderson, 1983). Dalam
masuki budaya pasardalam sistem kapitalis Lanpa menggarisbawahi tema progres dan lungsi pen-
MFLANI HUDIANTA r

didikan sebagai suatu faktor yang menyamakan ha unluk lari kesuaiu waktu sebelum marjinalisasi
kedudukan. aiau suatu sarana untuk mening- orang Betawi terjadi. Seperti telah dibahas sebe
katkan nilai kompetitif dari berbagai kelompok lumnya, leksini juga melakukan prosesuntuk me-
etnis cli ibu kola, agenda modernitas bersilangan ngentalkari' kcashan" Si I)c >cl sebagai anak Betawi
dengan agenda nasionalisme dalam leks ini. dengan cara iiieinbiiang uiisui unsur non Betawi
Meskipun demikian. latar naratif novel ini men dari keluarga Si I)oel. dan sekaligus uiemperkual
cipiakan sebuah tempat di luar keramaian kola su-reoiip lentang orang Betawi.
maupun pemerintahan. Apolek clan lembaga Berbeda dengan film pertama. film kedua ber-
ekonomi maupun publik lainnya berada cli luar lokasi di tengah-tengah kota metropolitan. Fokus-
latar setempat clan hanya diacu di dalam dialog nya bukanlali komuniias Betawi, melainkan ting-
saja. Sekolah adalah satu-satunya tempal perte- kali laku yang konyol dari seorang anak Belawi
muan umum yang memungkinkan interaksi antar- yang salah tempal Masuknya Si Doel yang salah
einis. dan tempal ilu hanya muncul cli akhir cerita tingkahdi kota modem bisa dibandingkandengan
ketika Si Duel akhirnya niencipai minipinya untuk petualangan Crocodile Dundee, sebuah film po
menjadi anak sekolahan. Jadi tempat yang (Ik ip- puler tentang seorang Australia udik yang masuk
takan oleh teks Madjoindo acialah sebuali latar ke kola Dalam film ini kampung Belassi nyans
iradisional yang belum lersentuh oleh moderniias. tidak teriihal. kecuali di asval film, dan ilu pun dili
tetapi sang sedang dipersiapkan unluk masuk ke hai dari perspektil protagonis sang Lngin mening-
dunia modem. Untuk pembaca di luai Jakarta, teks galkannsa karena menganggapny.i ieiup.it yang
itu mendptakan suatu gambaran tentang kebu ketinggalan /aman. I lleli kaienansa kebudayaan
dayaan Belassi clan bahasansa sang ineinbauiii Betawi di Sini bukan menipakan suatu tempal
inenc iptakan sebuah slereolip. sang diidamkan. Kota Jakarta sang modern seba
Kedua film Sjuman Djaja dibuai cli tahun lujuh liknya ditampilkan sebagai mikrokosmos sebuah
puluhaii, pada masa keemasan i )rde Barudengan negara yang sedang jatuh cinta pada apa saja yang
penibangunannya. Ibu kota dengan cepal ber- berbau kaya, modem, clan penuh glamor. Seperti
kembang menjadi sebuah kola metropolitan sang film-film Sjuman Djaja yang menyorol dikotomi
semakin melebar, dan menggusur tanah-lanah desa-koia lainnya (misalnya lueiii I'elayau Sekso.
orang Betawi berikut komunitas mereka sang film komedi ini membungkus sikap yang kritis
terpaksa direlokasi ke pinggiran Jakarta, Sjuman dalam komedi yang diinainkan Illeh pelawak dan
Djaja dan limnya hams menghabiskan waktu ber- selebriti, sebuah straiegi yang iiiendal.ingkan suk
hari-hari mencari lokasi yang lepal unluk meng- ses secara komersial.
ambil gambar. Ternyata cukup sulii untuk nienci Diproduksi di tahun 1990-an kelika marjinali
pai lokasi komuniias Betawi sang belumcliiambali sasi komuniias Belassi di Ibu Kola sang berbuclava
oleh pembangunan (Alex Uachim. 1973). 'leiapi global maris seiiipuina. seiial televisi Si Ihx'lAnak
film yang dibuai pada tahun L973, tidak menun Sekolahan menunjukkan nada berbeda. Serial
jukkan kenyataan itu. Dalam film itu marjinalisasi televisi ini menipakan sebuah komedi romantis
orang Betawi oleh pendatang yang telah ditun- sang leilassa dengan c ua sang berbeda serial mi
jukkan oleh Madjoindo empal dekade sebelum mendptakan sebuah latar sang cukup jauh dari
nya, dihilangkan dari teks. i >imurw ulkannya geng kola sehingga komunilasiisa lidak teipolusi oleh
liga serangkai Ambon-Melayu-Indo sebagai anta hirigar bingar kola, tetapi ( ukup dekal unluk me
gonis Si Doel yang disebui sebagai "Anak Kum- mungkinkan penduduknya pulang pergi untuk
peni" lebih jauh ineneuipatkan cerita ke masa mencapai kota. Lokasi imajiner ini digambarkan
sebelum kenierdekaan. cli periode kolonial. Ini dengan nada noslalgia. diliuni oleh keluarga be
dapat dilihat sebagai sualu usaha melupakan. usa lassi yang sederhana dalam kehidupan sehari-

46 kalam edisi 14, 1999


REPRESENTASI KAUM PINGfilRAN DAN KAPITALISME

harinya, begitu sederhananya sehingga terasa


deka" bagi pemirsanya. Komuniias iiu sendiri su w^
dah tidak homogen lagi, tapi mulai bercampur
dengan etnis lain. Tempat yang dibayangkan itu
menjadi kampung halaman yang dirindukan
untuk pulang jika beban dunia global Ui kota te
rasa lerlalu I>>-i.11 Ki iinunilas lapisan bawah yang
antaretnis ini senantiasa tidak pernah sepi dari
percekcokan clan berbagai konllik, tapi padadasar-
nya keliidupan clisana aman dan lenleram. Ini ada
lah gambaran harmoni antaretnik yang dikhayal-
kan cli akhir era Orde Baru. sualu konsiruksi yang
lernyaia reman dan rapuh.

Kesimpiilaii:
Ketika Kampung Si Doel Terbakar
Kelima leks yang dibahas di alas mempunyai
posisi sang berbecla-bed.i. tergantung dari tempal
mereka masing masing di persilangan antara ke
budayaan dan sejarah Kalau disandingkan salu
sama laindalaiii uniian kronologis, kelima teks ilu
menunjukkan suatu pola penibahan dan kesinam
biingan. Salah satu polansa adalah suatu perkem
bangan inie.ieksiu.il dari posisi di pinggiran sam ncsia sang dilakukan oleh teks-teks tersebut. S IED0V
pai di icngah-tengah budaya pasar, dari sikap Konstruksi identitas budaya •Ii hadapan an
menolak dan kritis menuju pada penerimaan ter (aman ekonomi global dalam kcetnpal sersi Si
hada]) kekuatan ekonomi global. Salah satu pola Doel. lidak riiwujudkan dalam Oposisi biner sang
sang lain adalah proses niempertajam keaslian Si gamblang antara "kita" clan 'mereka' Cl'imur ss
Doel. sebuah lokoh sang dieiptakan oleh seorang Baral. Indonesia ss Ainerika, nasional ss global)
pengarang Sumatra, yang pada akhirnya menjadi Seperti yang umumnya bered.u di media masa. Se
sebuah penanda unluk Belawi Asli". baliknya, ketegangan dileinalis anlara dunia lama
Peatherstime (1995:91)dan Giddens (1993: hal. (iradisi) clan dunia bam (modernitas) riiriramatisasi
bsji mengajukan korelasi antara semakin mengu melalui representasi yang pn il ilematis lentang sisi-
atnya sistem kapitalisme global dengan pening- sisi Lain sang .u\.i dalam kebudayaan sendiri: Pri
k.ii.in iiadisionalisme dan penearian keaslian. jati bumi melawan pihak Lain sang menipakan bagi
diri bangsa dan asal-muasal budasa. Kecende an dari komuniias. seperti para pendatang di ibu
rungan pasai global untuk membual semuanya kota (orangjawa dan Sunda), atau "kaki-tangan"
menjadi homogen, dan kecenderungan sisiem ka lokal dari pihak penjajah (kelompok Indo alau
piiaiis untuk uiengkoinoclilikasikan segala sesua Belanda Hitam), dan orang I'iniur yang Lain
in. menuntui suatu keseimbangan ke arah vang (orang Cina) Dalam teks teks di alas pembedaan
beriawanan, yakni ke arah esensialisasi identitas rasial sang dipakai dalam konstruksi identitas bu
budaya. Teori ini menjelaskan ambivalensi kelima dasa bertumpang tindih dengan pembatas kelas
leks ini terhadap globalisasi dan proses konstruksi (kelompok sang bergaya hidup modern adalah
•leieolip tentangsisi "pribumi" dari ibu kota Indo- lapisan nienengah dan alas, kelomj >k tiadisional
MELANI HUDIANTA

adalah kelas bawah). Identitas budaya juga cliwar- iahiian yang lidak b..ku dari idcnliu'kasi sang
nai oleh petspcl ifgender sang spesilik: Yang men diciplakan cli dalam ss ac ana sejarahclan budaya .,.
jadi subjek adalah laki-laki yangdihadapkan pada jadi bukan menipakan satu esensi yang tetap me
dua piiihan antara dunia tradisi dan modernitas, lainkan sualu pengambilan posisi (positioning*'
yang masing inasing dipersonifikasikan sebagai (Hall, 1990: 226). Definisi jati diri budaya hiasansa
perempuan yang menjadi objek cinla clan rindu. dibuai atas pembedaan antara apa sang dianggap
Ada kcsinambungan sekaligus penibahan da luar clan dalam, ant.ua Mereka" dan "Kita." Dan
lam cara kc-lima leks ini mcngkoiistruksikan iden seperti yang dilunjukkan oleh keempat teks Si
litas budaya. I'ertamngan antara orang Betawi se Doel, definisi Identitas budaya nienyangkut pula
bagai penduduk asli Jakarta dengan pendatang dileiensiasi di dalam, leniang apa yang dianggap
lokal seperti yang terlihat dalam teks Si D<x-1 yang menipakan esensi paling asli dari diri sendiri dan
pertama riiliilangkan dari leks-ieks berikiiinya. yang menipakan bagian dari diri yang tidak terialu
diganti dengan kompetisi dengan linian kolonial disukai. Ini menipakan suatu "penyaklf yang
atau global ( Orang Indo). clan dalam seisi televisi, mengikuti setiap usaha mendefinisikan jati diri
digantikan oleh Yang Lain dari Timur (Orang Ci sec ara kultural maupun nasional, suatu keinginan
na). Orang Cina dalam paling hdak dua teks keras kepala untuk kembaii ke esensi diri yang
digambarkan sebagai pihak yang mempunyai po- paling hakiki. Dengan kala lain, dalam proses men
tensi memberikan peluang kerja untuk masyarakal definisikan jati diri nasional atau budaya, orang
Belassi. tetapi peluang ini lebih bersilal negatif seringkali melupakan apa yang diingatkan oleh
(Dalam leks Ma-Ijoindo. U'enerima pekerjaan Hall, bahsva identitas adalah pengambilan posisi.
mencuci pakaian Cina akan menyakiti harga diri, bukan esensi.
Sedangkan dalam teks Rano Karno, pekerjaan Sebagai produk biul.iya yang diciplakan dalam
yang ditawarkan pcngusaha Cina pada akhirnya sistem yang kurang lebih bertumpu pada permo-
akan mendukung marjinalisasi orang Belawi dalan clan pertukaran uang. berbagai versiSi Doel
sendiri). Orang Cina dalam teks-teks ini secara si > in.iu lidak man leilibal di dalam sistem yang
sial dan budaya lidak disukai. Sebaliknya orang mereka son Hi I)an cerita anak-anak yang populer
Indo (clan bcrsainanya budaya Kristen), dianggap sampai ke serial televisi dengan penngkal telling
asing dan dalam beberapa teks lebih negatif dari gi, keempainya menipakan genre yang |x>puler
yang lain (Dalam leks Madjoindo, budaya Kristen clan menempali posisi di |)apan k'ligah di p'-rsi-
alau "srani" berarti kafir, sedangkan dalam film langan antara ekonomi ckm budaya. I'erkecualian
Sjuman Djaja unsur negatif ini liilang). Tetapi da acialah Ijerita Boedjang Bingoeng karya Aman Dt.
lam semua teks, orang indo sebagai penanda bu Madjoindo. Meskipun masing-masing mempunyai
daya Baral secara sosial clan budaya sangal di sikap kritis yang berberia-heda gradasinya
idamkan (cara berpakaian, gaya hiriup, penampil- lerhadap kekualan dominan, yakni budaya pas.u.
an). Salah salu pola vang menonjol dalam kajian dari sikap yang menolak dan sinis sampai pada
bandingan kelima leks adalah proses peng--nialan penerimaan total, sebetulnya teks-teks tersebui
keaslian budaya Betasvi sebagai "pribumi". dan mempakan produk-produk dari sistem yangsama.
menguatnya identifikasi budaya Betawi, dan Dengan kala lain, keempal leks lersebul adalali
bersamanya yang dianggap "asli" dengan agama produk komersial. Dalam langgapan mereka
Islam. lerhadap budaya pasar, mereka lidak nienibual
Dalam berbagai variasi teks Si Dcx-I di alas kila riiang allernalif untuk mendekonstrtiksi budaya
melihal bagaimana identitas budaya, termasuk modernis, ataupun membuat periawanan yang
peinbalas kelas. gender, ras clan etnis, seperti yang kuat terhadap laju kekualan ekonomi pasar.
clikemukakan Hall, menipakan, "lilik-tilik alau Bahkan Tjerila Boedjang Bingoeng yang sangal

48 kalam edisi It, 1999


REPRESENTASI KAUM I'INGGIRAN DAN KAPITALISME

krilis lerhadap sistem moneter, juga mengandung kekurangannya. Bksperimentasi kampung juga
ambivalensi. Teks-teks itu bukannya membuat dapat berwujud tinjauan "ilmiah." Ini secara
suatu lahan alternalif, melainkan justru menjadi siiubolis ditampilkan dalam serial televisi, kelika
arena pasar itu sendiri. tempal terjadinya per Sarah memakai keluarga Si Doel sebagai objek
tiikaran antara uang dan budaya.2" Di sana terjadi penelitian untuk skripsinya. Serial televisi ini
negosiasi dan tawar-menawar dengan dan di mengeksplorasi berbagai dampak, yang positif
dalam budasa pasar itu sendiri. maupun negatif dari pertemuan antara lekanan
Boedjang Bingoeng menolak memakai uang global Ikola) dan kassasan yang belum lerbangun
kertas sebagai alal pertiikaran. memilih sistem (kampung Betawi).
barter yang bisa menukar salu barang atau jasa Mengacu pada esai Visuwanathan tentang
dengan barangdan jasa lainnya. Di keempat versi teori-teori Raymond Williams (1995), kita akan
Si Doel, nampaknya ada salu valuta sang sama melihai bagaimana paradigma kampung-kota
yang dipakai sebagai alat tukar.-1 dan valuta ter dapat dipakai untuk melihal hubungan kekuasaan
sebui adalah identitas budaya. Identitas budaya itu sang ditampilkan oleh teks-teks Si Doel.a Wil-
dipakai dalam dua lapisan pertiikaran. Pertama, liams, seperti yang dikulip oleh Visuwanathan,
Sebagai kompromi, yang sekaligus menipakan memakai paradigma kampung-kota sebagai mo
pembelaan diri, ketika memasuki atau membeli del untuk hubungan kekuasaan secara global: 5 TEDDY
budaya modem sang inengglobal. Iclentilas bu
I is a cli sini menjadi teinbok terakhir unluk
mempertahankan diri dari homogerisasi pasar
global. Vang kedua adalah koniodilikasi identitas
budaya, terutama ikon-ikon Belassi, dalam pasar
budaya. Dengan kala lain, teks-teks ini telah
melakukan suatu kegiatan budaya dan ekonomi di
tingkaian yang lain. Mereka telah membuat iden
titas budaya menjadi pnxluk yang bisa dipasarkan.
Empal versi teks si Doel di alas ikul memba
ngun sebuah dunia imajinerorang Betawi sebagai
sualu surnbcr keaslian dan asal muasal yang
bemama "pribumi." Dalam konsimksi ini dunia
Betawi ditempatkan cli pinggimn ibu kota Jakarta,
dengan perbandingan seperti desa (atau kam
pung) clan kota. Hubungan kanipung-kola ini, jika
dihadapkan dengan tekanan globali.sasi, tnenga-
lami sejumlah pemmitan dengan pola tertentu.
Yang pertama, kampung (Betawi) menjaditempat
eksperimen dampak yang paling ekstrem dari
gjobalisasi, yang sudah menjadi gaya hidup kola
(Jakarta). Dampak iiu bisa bersilai ironis, menim-
bulkan tawa seperti dalam versi komedi Si Doel.
Di sini kampung (Belawi) dan penduduknya (Si
Doel) berfungsi sebagai kaca liak-liuk yang men-
distorsi budaya global sedemikian mpa - dengan
tiruan yang jungkir balik - unluk menunjukkan

kalam - edisi 14, 1999 <I9


MfiLANI lll.'DIANTA

Mixlel kola dan desa, dalam reiasi ekonomi dan bungan kekuasaan antara global dan lokal. (yakni
politik, telah berjalan melampaui balasan negara- antara bekas negara koloni dengan negara-negara
bangsa ... Apa yang terjadidalam ekonomi "kota", maju yang memelopori globali.sasi ekonomi).
"metropolitan" menentukan dan juga ditemukan Model ini bermanfaat karena ketegangan antara
oleh apa yang terjadi di "desa" (hal. 192). global-lokal dalam teks ini, dan mungkin juga da
lam berbagai teks Indonesia lainnya, diwujuclkan
Di sini Williams melihal hubungan desa dan dalam konflik di dalam yang lokal itu sendiri
kota di negara penjajah sebagai analogi hubungan I[ubungan kekuasaan yang tidak seirnbang antara
antara negara penjajah dan negara jajabannya. kampung dan kola (Betawi-Jakarta) juga paralel
Visuwanathan memuji pemahainan Williams ten dengan ketidakseimbangan ekonomi dan fonnasi
tang hubungan simbolis dan dua arah antara yang budaya antara negara berkembang dan negara
terjadi di negara jajahan dengan unisan domestik maju. Memakai kerangka teori seperti ini, kelima
negara ix-njaiah, tetapi ia mengkritik kegagalan teks di alas dengan caranya masing-masing yang
Williams dalam menerapkan teorinya dalam kajian berbeda-b.-( la lelah mengkonstruksikan kebuda
tentang wacana Inggris di abad ke-19- Visuwana yaan Betawi sebagai suatu kawasan uji coba untuk
than menyalahkan kelemahan metoriologi Wil formasi budaya global yang sedang berlangsung
liams sebagai sebab kegagalan terse-hut. di kola kota besar atau di pusal kebudayaan ne
geri
Keengganan Williams memakai kategori ekonomi Menghadapi kekualan pasaryangbersifat me-
sang i-ksklus'f mens cUilika.inya kura.ig n.-mlx-ri nyeragamkan, Indonesia memasuki abad ke-21
perhatiao terhadap reiasi resiprokal antara budaya lelah memilih untuk incnrielinisikan identitas bu
dan imperialisme. Williams kelini ketika memhaea daya clan nasionalnya melalui balasan agama, ras,
r'-lasi ilu .sehagai lilikakliir dari motif niolil ekonomi etnis. kelas dan gender. Ketika kestabilan ekonomi
yang sudah mapan yang rik-angkokkan dari Inggris goyah, negeri ini mengalami berbagai macam
kepada i.ijahannya. dan bukan sehagai situs les bagi kemsulian dalam skala yang Ixaum pernah terjadi
pembentukan (formasi) sebuah budaya (hal. 202). sebelumnya: gedung, pasar, manusia terbakar. Da
lam masa gelap ilu, dipasang Ix-ndera clan pe
Yang saya garis bawahi di sini adalah argumen nanda rasial, etnis. agama. kelas dan gender untuk
Visuwanathan bahwa negara terjajah menjadi membedakan mana kawan dan mana lawan. Da
"tempat uji coba": di situ "masyarakat kolonial lam suatu kemsulian yang menggoncangkan di
riitala dan didesain kembaii sebagai arena untuk pertengahan bulanMei, kotajakartadipenuhioleli
mengetes gagasan dan pemecahan yangbeium ter- penanda yang lx;rsifat magis: "Belawi Asli", "I'ri-
laksana sepenuhnya alau baru riicobakan scbagi bumi", "Islam" dan setenisnya. Perspektif tulisan
an di negeri penjajah* (205). Kembaii ke para ini memperhitungkan (satu sersi) sejarah yang
digma kampung-kota Williams, saya menawarkan kompleks dari konstruksi identitas budaya. suatu
sersi lerbalik model lersebul. Dalam sersi ini hu ajakan unluk mengonscpsi identitas budaya, se
bungan kampung dan kola yang terjadi di wilayah perti yang riiajukan olch Hall, sebagai "peng
bekas terjajah dapat dilihai paralel dengan hu ambilan posisi. bukan esensi."

50
kalam edisi 14, 1999
r REPRHSKNTASI KACM PINOGIRAN DAN KAPITALISME

Catatan

1. Ai.ikel ini menipakan hasil penelitian yang disponsori oieli Lembaga Peneliiian HI (1998/1999) dan pernah
diprcscniasikan dalam seminar PostcolouialilyandtheQuestion ofModern Indonesian literature, University of
Sidney, 18-20 Mei. 1W8. Versi bahasa Inggrisnya berjudul In the Margin ofthe Capital: From Tjeiita Boedjang
Bingoeng to .Si Doel Anak Sekolahan sedang dalam proses penerbilan dalam antologi sang manual hasil
seminar tersebut.

2. Lihat kriiik Aljaz Ahmad mengenai konstruksi oposisi biner ini. demikian pula Bias kelas, gender, dan rasial
dalam teksJameson pada Jameson's Rhetorii ol Otherness and the National Allegory", Sot ialText if. Spring
1987, hal. 3-12.
3. lahun cetakan pertama buku ini tidak jelas. Semua kutipan diamhil dari edisi tahun 1951, yang menipakan
cetakan kelima. Menurut Catalan bMografi yang disimpan di Pusat Dokumentasi Sastra u.B. jassin, tahun
cetakan keempat adalah 19-19. Jika cliasuiusikan bahwa buku ini dicetak ulang seliap dua tahun. cetakan
pertama diperkirakan terjadi sekitai awal tahun 19i0-an. Tidak ada buku dengan edisi sang, lebih awal untuk
meinbuklikan hal ini. Dalam sumix-rsekunder. lahun percetakan hiiku ini seringdisalahartikan sehagai lahun
penerbftannya. Pada teferton yang dibuai oleh Pamusuk Bneste mlsalnya, dicatat tahun 1956 sehagai tahun
penerbitan buku ini.
i. Lihal Aman Dt Madjoindo, Tjerita Boedjang Bingoeng, Batavia-Centrum: Balai Puestaka, 1935. Acuan dan
kutipan diamhil dari edisi ini.
5 iImarjunus mem atal bahwa ada acuan lokal | Minang) untuk cerita ini, yakni sebuah ceifta rakyai bemama Si
Buyuang Binguangalias Buyung Bodoh.Cerita ini menipakan humorerotis sane, maris tidak ada kesamaannya
dengan novel Madjoindo. MenurutJunus, Aman Dt. Madjoindo •iirnghilangkan unsur sc-ksualilas clan eenla ilu.
dan memhualnya "lebih sopan Lihal: Antara Dua Idmsdan Norma dan Jusvila. Modernisasi. lananispasi dan
Ferninismedan Novel-novel Indonesia*, makahh yang tidak dipubhkasikan. 10 November, 1977: hal. l Dalam
folklor ini lokohnya tidak nail dm lolol. melainkan sangal cerdik cbn scdikit lieik.
6. Robert Hefner dalam AtortoCH////rwnx-nekankan |K-nm
in market growth in Southeast Asian cultures, and the deep ethical arguments it has provoked." 13). KutipanJoel
s. Kahn dan Boedjang Mngoeng menipakan contoh refleksi setempai terhadap ekspansi budaya pasar. Tempi
sikap demikian terhadap budaya pasar lidak unik. Mengutip Parry dan Bloch, Robert Hefner mencatat bahkan
Teori Kritis yang berkembang di Barat tidak terkecuali dalam menampilkan sikap romantisroe semacam itu: "this
.son of historical romantidsm premised on the idea ol a great divide between monetary and pre-monetary
worlds'- (1998:10).
7. Takashi Shiraishi mempelajari tanggapan lerhadap kapitalisme dan kolonialisme dari organisasi politik dan
SQSlal yang berhaluan kiri di Jawa dari tahun 1912 sampai 1926 dalam Zaman Bergerak,Jakarta: Pustaka Utama
Crafili. 1997.

8. Untuk pcinbahasan tentang penil.angiinan kereta api dan perkembangan kapitalisme di periode kolonial di
Jawa lihat Takashi Siraishi, ZamanBergerak, 1997, hal. 10.
9. Ini adalah judul ash buku Aman 1)1 Madjoindo. Setelah nama ibu kota diganti daii Batavia menjadi lakana.
pengarangnya menghilangkan k.ua Betawi dan judulnya sehingga menjadi Si Doel (cetakan keempat), dan
iWarn cetakan kelima judulnya diganti menjadi SIDoelAnak Djakarta Meskipun demikian, judul aslinya yang
bertahan dalam adaptasi lilm dan telex bi
10. Selain meiierhilkau karsa karsa asli, Balai Pustaka juga nienerjeinahkan kesu-.a-.liaan klasik dari Mara! Besar
kemungkinan Si DoetAnak Betawi menipakan adaplasi Aman Dt. Madjoindo dari cerita anak-anak yang
populer di Amerika yakni Tom ,SV//n*.;-kaiya Maik Twain Adegan pertama dalam Si Doel, yakni ibu yang
memanggili nama Si Doel beberapa kali, past) bukan secara kebetulan sama dengan adegan perlauia lorn
Sawyer, Perwatakan Si Doel yang nakal dan cerdik juga mirip Tom. Selain im. Si Doel juga bisa dianggap
perpaduan antara Tom d: uckl-'inn. Perlu die aial I.ahss a Mai kTwain juga menipakan pelo|x,r penggunaan

kalam edisi II. 1999


si
MK LAN I IIUDIANTA

dialek dan bahasa sehari-hari dalam kesusaslraan Amerika. Sukses Mark Twain kemungkinan besar memlvri
inspirasi bagi Madjoindo. Suatu hal yang ironis bahwa tokoh tiruan dari Mark Twain ini kelak menjadi penanda
bagi identitas yang "asli".
11. Lihat skenario Sjuman Djaja SiDoelAnakBetawi, Matari Film, it.v hal. 2.
12. Istilah ini juga berlaku bagi pea-mpiian yang menjadi islrisaudara ipar unluk nienggantJ saudara perempuannya
yang meninggai dunia.
13- Sebuah lolre yang populer di tahun 1970-an.Orang hanya meneb.ik .ingk.i yang paling akhir dari yang kehi.u
dalam lotre nasional.yang disebui Unclian Harapan. Karena kemungkinan menangnya lebih tinggi,lotere bimtut
sangal digemari, terutama oleh kalangan dari lapisan bawah. Keuntungan lotere nasional ini dipakai untuk
mensponsori pertandingan olah raga nasional. sedangkan lotre buntut adalah bisnis spekulator secara
perorangan clan bersifat ilegal. Seluruh sistem lolre ini dihentikan pada laliun 1980 an setelah iniineul proles
pioies Ix-rdasarkan alasan moral.
14. Rano Karno, dari ibuJawa dan ayah Belassi, menampilkan identitasnya sebagai iirang Betawi.
15 Serial ini dihentikan diperengahan krisis moneter. meiijelang akhii laliun 1998.
16. Meskipun demikian. bahasa sehari-hari ala Jakarta ini lidak sama dengan bahasa Betawi. Tetapi bahasa
pergaulan anak mudaJakarta itu banyak dipengaruhi oleh dialek dan kosa kata Belawi
17. Meskipun demikian. banyak kriiik diloniarkan olch masyarakal Betawi sendiri mengenai realitas semu tersebui.
Salah satu kriiik mereka adalah penunjiikan sejumlah aklor Belassi yang berbieara dengan dialek sang berbeda
(dialek Belawi kola. Belassi pinggiran. dill, padahal dalam lilm itu mereka adalali anggola sain keluarga yang
sama.

in Dalam pengertian Barthes, yakni sebuah k ide (di antara keempal lainnya) sang mengacu pada jalan cerita.
sualu stratc-gi pem enlaan yang membual orang berlansa. Apa yang akan terjadi Sesudah ini*
19. Furnivall dalam |XTtietaan sosial ekonominya alas wilayah IIinclia Belanda nada awal abaci ke-20, bahwa haji di
kalangan Minangkabau dianggap mempunyai keahlian dagang yang sc-lani dengan orang Cina (1944: hal. 455).
20. Saya mengacu pada lormulasi Stephen Greenblatt mengenai karya seni kapitalis sebagai bentuk pertukaran: "the
ss. >rk ofartis itselfthe product ol a set ofmanipulations, some ol them ourown, many others undertaken inthe
construction of the original work. Thai is the work of art is the product ol a neg< itiation Ix-tween a creator or (lass
of creators, equippedwith a complex, communally shaped repertoire of conventions, and the- institutions and
practices of a society" (Stephen (.reenblatt, '•Capitalist Culture and the Circulatory System", The Aims of
Representations- Subject, Text. History, ed Mimas Kiiegei. stanlorri Sianlnrri IT. I9N7 hal 272).
21. Saya menggunakan istilah valuta (current y) sesuai pengertian yangdipakai Iileh Iireenlllall: In orderto achieve
the negotiation, artists need to createa currency thai isvalid fora meaningful, mutually profitable exchange. Itis
important to emphasize that the process involves notsimply appropriation binexchange, sincedieexistence of
art always implies a return, a return normally measured in pleasure and interest I should add that the society's
dominant curriencies, money and prestige, are invariably involved, but I am here using the term "urrency"
melaphcinc ally to designate Ihe- systematic adjustments, symbolizatiOTlS, and lines of credit necessary to enable-
an exchange to take plac e" (Cireenblall. of), dt:. hal. 272).
II. Saya herterima ka.sih kepada Manneke Buclinian yang menunjukkan pada saya relesansi esai Visusvaiialhan
unluk makalah ini, clan kcinurahannva unluk mc-nc-arikan data publikasinya.

Kepustakaan
Ahmad, Aijaz. 1987. "Jameson's Rhetoric of Otherness and the National Allegory", Social Text 16, hal. 3-12.
Alex Rachim. 1973 "Si Doel Anak Belawi' Dililmkan", harian Indonesia Kaya edisi 25 Februari.
Aman Dt. Madjoindo. 1935. Tjerila BoedjangBingoeng. Batavia-Centrum: Balai Pustaka.
i SiDoel Anak Djakarta. Djakarta: Balai I'uslaka, 1951.
Anderson, Benedict. 1983. Imagined Communities: Reflections on the Originand Spreadof Nationalism. London:

52 kalam edisi 14, 1999


REPRESENTASI KAUM PINGGIRAN DAN CAPITALISM

Verse i

. 1990, "Old State, New Society: Indonesia's New Order in Comparative Iiistorical Perspective", language, and
Power. Ithaca: Cornell UP. hal. 94-120.
Featherslone, Mike. 1995. Undoing Culture: Globalization, Postmodernism and Identity. London. Sage
Publications.
Purnivall, IS 1994. Netherlands India: A Study ofa PluralEconomy Cambridge University Press.
Giddens, Anthony. 1993. "The ConsequenceofModernity", ColonialDiscourseand PastcolonialTheory, aReader,
ed. Patrick Williams clan Diura Ciirisman. New York: Harvesler/Whealsheaf, hal. IH1 -189.
Greenblall, Stephen. 1987. "Capitalist Culture and the Cireulalory System", The Aims of Representation: Subjet 1.
Text, History, eel. Murray Krieger. Stanford: Stanford DP, hal. 257-273.
Half Stuart 1990. "Cultural Identity and Diaspora", Identity Community. Culture, Difference, ed. Jonathan
Rutherford Dinclon: Lawrence K. Wishart, hal. 227-237.
Hefner, Robert (ed). 1998. "Introduction: Society and Morality in the Ness Asian Capitalism", Market Cultures
West less Press, hal 1-38.
Jameson, Fredric. 1986. "Third-World Literature in the Era ofMultinational Capitalism", Social Text 15, hal. 65-88.
Kahn, Joel s 1995 Culture, Mnlticiiliure, Postculture. London: Sage Publications.
Keith. Michael dan Steve Pile. 1993. Place and thePolitics ofIdentity. New York: Koulledige
Kompas. 5Juni 1998. "Rano Karno Duta 1fnicef."
Leila S Chudori 1998 Kelika si Doel Diliantam Krisis Moneter", D&Redisi 13Juni, hal. 44-46.
1.0. lacqueline dan Helen Gilbert 1998 "Postcolonianheory Possibilities and Limitations", Paper presented ai the
International Research Workshop on Postcotoniality andThe Question ol Modern Indonesian Literature held by
11 ii- School ol Asian Studies and ihc(culic lor I'erlormanec Studies. University Ol .Sydney. 29 i| Mei, hal. I 13.
M/.. Rangk.ui. 1986, "Aman Dt. Madjoindo (1869-1969) melahirkan si doel anak l>etawi' dan 'si cebol rindukan
bulan'", harian SinggaJangMJisi 15April.
Pamusuk Eneste. I°90. U-ksikon Kes:isaslraan Indones.a Mixlern. lakana: Djambalan,
Kane >Karno clan Ilany Tjahjono. 1994. .Si DoelAnak Sekolahan (Skenario Episode 1i).Jakarta: Karm >s I'ilm
.1998. Sithx-lA-iakSekolahan(Ski'iy.ino Episode 19) Jakarta: Karnos l-ilm.
SenoCumira Ajidanna. 1998. "Risvayal Kegagalan Modernitas; Pengainalan Sejenak Skenario Si IMxdAuak Betau7
tl973Jdan si Ikx'IAnakMoaem(1975) karya Sjuman Djaja", makalah diskusi dalam Pekan l-ilm Sjuman Djaja
yang diselenggarakan oleh Kine Kluh I'l'l-T. 24 Oklolx-r.
Siraishi, Takashi 1997 /.aman Bergerak, Kadikulisme Rakyal difaiea 1912-1926.Jakarta: Pustaka I llama Crafiti.
Sjuman Djaja. 1973. Si Doel Anak BeluuHNuskah Skenario). Matari Film.
.1976. Si lkx:l Anak Mixlern M:\sk:\\\ Skenario) Matari I'ilm.
T'eeusv, A. 1".H6 Modem Indonesian literature I Dordrecht: I'oris Public alions.
1iiiii Junus. 1997. "Antara Dua Idrusdan Norma danjuwita: Modernisasi, Emansipasi dan Feminisme dan Novel-
Novel Indonesia", makalah lidak dilerbilkan, 10 November.
Visuwanathan, Gausri. 1995. "Raymond Williams and British Colonialism", Cultural Materialism. On Raymond
Williams, ed Christopher Prendrgast London: University of Minnesota Press, Mlnneaopolis, hal 188 210.

kalam edisi 14, 1599 53


II V. N K MAIER

PENGIJLANGAN, GEMA, BAYANGAN


H.C. ZentgjmaJ'F dan Nur St. Iskandar

Mungkin sekali seliap terjemahan, seliap penggarapan, .setiaptulisan bemsaha membuka


petualangan ke arah yang belum diketahui, clan mungkin setiap kata pun Ix-nisaha
melepaskan diri dari karya yang sudah ada.

E a t a orang, bukunya langsung laku dalam manusia clan rumah terbakar, di sainping atau di
lahun 1938: lebih dari K).(XX) eksemplar belakang prajurit KNIL yang incnatapi Kamera
yang dijual dalam jangka satu minggu. dengan bangga serta pongaii - iniiah orang yang
Judulnya: Aljeh. I'enulisnya: H.C. Zentgraaff. membela kepenlingan Belanda dengan kebe-
Diterbitkan oleh De Koninklijke Unie, tempat ranian, kepintaran dan keseliaannya. Orang Aceh
penerbitan DeJavaBode, sural kabar Batavia yang iiu layak dijajah dan dihajar karena berani
CUkup kolonial dalam sikapnya akan masalah- menanlang keuriggiilari Belanda.
rna.s;:lah setenipal - dan tenlu saja lagu buku yang Aljeh. Judul buku Zenlgiaall inembeii an|inan
diterbitkan Unie itu seirama dengan nyanyian yang salah. Aljeh bukan mengenai negeri Aceh,
sural kabar tersebut. Kolol, arlinya. Nusantara sebuah daerali di Sumatra lltara. Aljeh mengenai
tetap Hindia Belanda. Sekurang-kurangnya perang yang dilaksanakan oleh orang Helanda
selama liga ratus lahun lagi. melawan orang yang tidak bersedia menerima
Aljeh menipakan buku yang ganjil Ix^nluknya, kekuasaan Helanda begitu saja dan mcmaksa
susah disimpan dalam lei.iari buku biasa karena pihak Belanda melakukan kekejaman yangsangat
panjang-lebamya. Mungkin itulah maksud sang lama dan IxTclarah. Dalam wacana orang F.ropa di
penerbit pula: /N/eAscpantasnya diletakkan cli atas Hindia, kala "Aceh" biasanya dihubungkan
nieja. sebagai alias, sebagai inajalah supaya dilihai dengan perang tersebut, bukan dengan daerah
dan dipegang oleh setiap orang yang lewat clan atau SUku bangsa. Jadi judul buku ilu cukup sesuai
duduk Supaya dibaca. Supaya clinikmati. Supaya dengan gagasan pembaca umum.
dikagumi serta dipuji. Zenlgiaall lahu gagasan ilu, clan ganjilnya dia
Aljeh disajikan sebagai karya agung seorang ineiigailakan peiang lersebul menjadi gejala nan
wartawan yang sangal dihonuati dalam zaman- agung clan inclah:
nya. Panlas bukunya lain daii yang lain. Palut
mengesankan liati dan mala orang. Lagi inesii Kebenaran hegini: orang Aceh, baik pria
mudah dibaca: leks yang tersusun dalam sebelas maupun svaniia. pada umumnya telah berjuang
bab itu dieetak daiaiu huriil yang sangal besai dengan gemilang unluk sesuatu yang dipandang
seolali-olall orang buta pun cliberikan kesempatan mereka sebagai Cita-Cita nasional atau agama Di
menikmatinya dan mcrasa terhibur. Ilan karena antara pejuang itu terdapal banyak sekali pria dan
setiap pembaca suka dipimpin oleh gambar dan svaniia yang bisa menipakan kebanggaan setiap
lukisan, teks Zentgraaff dirias dengan lolo clan suku bangsa; mereka ilu lidak kalah dari Oiang yang
lukisan yang bennacam-macam. Kebanyakan foto paling gemilang dan tokoh tokoh kita.
itu mengganggu mala: yang tampak adalah mayat Kemenangan kila alas suku hang.sa yang gagah

54 kalam edisi H, 1999


PENGULANGAN. GEMA, ISAYANGAN

Ix-rani in: dengan kemampuan tempumya yang pribumi dan orang Eropa, dan visi tersebut makin
mengesankan, dengan ketaklakulannya mengha- lama makin rasi-.tis pula: alangkah baiknya kalau
dapi mati kila peroleh lidak lain dari berkat sifal orang pribumi menerima kebijakan rasputih yang
unggul lentara kita. kepcmimpinan yang lebili baik, unggul saja! 'Seliap orang yang berusaha mcng-
disiplin yangkeras serta pelatihan yangteratur. ubah keadaan kolonial mau tak mau mengakui
salah satu Kebenaran yang mulia: andaikala
Untuk mcnulis bukunya itu, ZenlgraalT sudah Helanda mundur diri, Hindia akan kena celaka;
melakukan pcnelitian yang luasdalam arsip-arsip masalah merdeka seharusnya ditolak ke masa
militer. Dia sudah membaca puluhan buku, artikel depan yang jauh clan gelap ... Barat mempunyai
Ian brosur yang pernah terbil sejak perang Aceh amanat moral di Timur, dan hak kami unluk
itu pecah sekilar tahun 1870. Dia bisa memakai memerintah Hindia dalam jiwa peradaban dan
pengalaman sendiri: pernahdia prajurit KNIL juga. kesusilaan mempunyai akar yang jelas dan kuat'.
Dia bisa bersandar atas artikel yang pernah Kalimat itu tak bisa tidak disetujui kebanyakan
dilulisnya mengenai Aceh dalam tahun '20-an pembaca F.ropa di Hindia yang takut kehilangan
dalam surat kabar Net Soerahajausch llandels- kekuasaan dan keuntungan. Bangsa-bangsa
hlad. Lain dari semua itu, dia juga menguniiingi Ilindia membuluhkan jasa orang Belanda supaya
Aceh lagi supaya mendapat inlorrnasi lambaban, makmur dan aman tanah dan airnya.
'juga dari orang Aljeh sendiri', katanya. 'Dengan Waktu Aljeh diterbitkan, Aceh menipakan dae
begitu, ada usaha supaya memberi latar lx-lakang rah yang Sangal dibicarakan selama lima piiluh
sejarah kepada kisah-kisah ini dan memberi suara tahun lebih. Perang Aceh adalali oerang yang
kepada kedua Ix.-lali pihak. Tidak ada lomanlik siisali, lagi kolor. Biasanya diakui perang itu
lain dari kejadian-kejadian sendiri yang menipa berlangsung dari 1873 sampai 1914. Yang kurang
kan pokok kisah tersebut;seliap hiasanclan setiap sering diakui itu jumlah korban: K)O.(XX) orang
khayalan hanya akan merugikan kenyataan yang yang mati, 500.000 orang yang terluka. Malah
sudah luarbiasa agungnya dengan senclirinya'. sesudah tahun 1914 pun daerah Aceh telap geli-
Dalam bukunya, asal suiiilx;r yang dipakainya sah; sikap waspada tetap dijaga dalam masa
tidak pernah ditunjuk; laporan dari pembica- Zentgraaff yang mulia. Maka ilu kata "Aceh" telap
raannya yang dilakukannya di Aceh sendiri agak berani perang, kegelisahan, pemberontakan - dan
semena-mena, ringkasan dari lulisan-lulisan yang untuk setiap tukang cerita adanya perang pantas
dipakainya itu cukup impresionislis. Unsur-unsur dipergunakan sebagai litik-tolak cerita mengenai
kenyataan sejarah rupanya tertanam dalam konllik-konllik utama yang terjadi di atas bumi
khayalannya: seolah Aljeh menjadi bukan riwayal manusia ini, antara kelakutan dan keberanian,
sejarah, tapi roman sejarah dengan rialih sa.sirawi: kegigihah dan kelemahannya, dendam dan
—penriek kala: sebuah karya seorang wartawan. keseliaan. Di dalam keadaan perang ilu manusia
Aljeh menjadi buku yang menarik karena cliuji, clan karena itu perang adalah pokok yang
sesuai dengan pendapat golongan Eropa di I lindia laku. Demikianlah dalam seliap tradisi ceriia,
Belanda.Juga karena penulisnya Karen:: pokok- termasuk tradisi Helanda, termasuk Iradisi Melayu.
nya Karena bahasanya. T'ingkah-laku orang-orang KNIL yang berani
Zentgraaff adalah seorang penulis yang sangal dan gigibdilukiskan Zentgraaffdengan coret-coret
dikagumi dalam lingkungan orang yang lx-iha- yang lx-rapi, dengan lagu-lagu yang berdengung.
ha-..a Belanda: dia memuliakan kehadiran Helanda Yang paling disukainya adalah ceriia ala Karl May
di Nusanlara dengan pena yang mani.s serta lajam. clan T'risnoyuwono: orang KNIL nielacak prajurit
Dalam lulisannya dia meinperlihaikan visi yang Aceh dan beitahan diri secara gilang-gemilang
pau-rnalisiis mengenai hubungan antara orang dalam keadaan darurat, dianugerahi dengan

kalam edisi 11, 1999 55


HKNK MAILU

kepintaran dan keteguhan. Beberapa orang ten- juga; |X)lemik antara dua penulis iiu boleh diang
Lira dikemukakan suaranya dalam Aljeh. Prajurit gap salah satu puncak clala.n keliidupan intciek-
KNIL seperti Van Daalen en Mosselman diperde- lual dalam lahun liga puluhan, dasawarsa yang
ngarkan, tapi juga orang Aceh seperti Racljasabi. jarang dialog tajam karena sensor, karena kegeli-
Sering sekali suara-suara itu menyesatkan pem sahan, karena pembungkanian. Polemik itu
baca dalam hutan yang padat. Kalaupun ada jalan dianggap puncak bukan kaiena kekagunian akan
c-rita yang bisa diikuti bekasnya, jalan itu mutu perjuangan pena lersebul lapi karena kelak-
sinipang-siur sampai menjadikan pusing kepala juban akan Du Perron yang suka mengemukakan
pembaca. Ternyaia suara bisa menulikan cian keinurkaannya akan iklim inlelektual di Hindia
memekakkan pembaca juga. Belanda. Menurut dia, Zentgraaff menipakan
Karena keaneka-suaraan itu Aljeh boleh penjeimaan dari kekecilan orang Belanda yang
dianggap buku modern alau modernisiis, lapi tasialisiis, angkuh clan terbalas panclangannya.
mungkin sekali keaneka-suaraannya terlalu maka Zenlgraafllah menjadi sas.u.in utamanya.
panjang-lebar bunyinya terlalu bergaung isinya. Hukalah jctidela! Asahlah penal Serbulah seinpii
Unluk kebanyakan pembaca di 1lindia kepongah- nya pikiran orang bropa! Orang ahli suka berseiuju
an ilu sudah biasa dan cukup meyakinkan: "kami Du Perron menang polemik iiu dengan angka.
cli Hindia sini nielepaskan diri dengan segera , Kedua-ciuanya meninggai sebeluiu merdeka.
Zenigraaf sendiri pernah nic-nulis, 'clan kami lebih Di Negeri Seberang karya Du Perron masih
n-rhuka. lebih longgar, lebih bising. Cara meng dibaca /aman ini karena kelim ahannya dan
lie apkan diri agak keras juga". Boleh saja, lapi un kedalamannya, tapi siapa lagi yang masih mem-
tuk pembaca sekarang, semuanya terlalu ler- baca tulisan lulisan Zenlgiaall yang angkuh clan
engah-engah, terlalu bombaslis. Kurang meya lx:rteriak? Dia ikut mendirikan Vaderlandse club,
kinkan, pokoknya. Melelahkan clan mengesalkan. sebuah persaluan yang memlx;la ke[x-ntingan
Bentuknya kurang baik, bahasanya dibuat- Belanda di Hinclia. Dia pembcla kehadiran
buat, orangnya keras suaranya, clan dengan Belanda cli I lindia, kehadiran yang inentinii dia
meninjau kembaii kita hanya bisa nienclukung akan dilanjulkan mlusan laliun lagi. Seorang lasis
pendapat ganas yang diuaipkan hclcly Du Perron clan anli-semil. "Jenderal barisan pulih". kala IHi
waklu Aljeh itu terbil: Perron. "Wartawan yang pakai pestol". "Seorang
penulis yang lak tabu sopan-sanlun". "Seorang
T'uan Z. memakai liahasa Belanda yang jelaslapi peineras". "Orang yang Uik punya liali nurani".
kasar clan encok; latahahasanya agak pegal, miskin "Ambisius". "Komip". "Gumpalan ludah cli alas
perlx-ndaharaan kaianya walaupun lagunya gagah wajah masyarakat Hindia". Dalam lulisannya di
terns Pendek kala, dia seorang yang pantas Ilet Soerabajaasch llandelsblad dan, kemudian,
dihonnati karena dia hisa meiigucapkan kega untuk De Java Bode da membanggakan diri
gahannya dalam tiga atau empal bentuk kalimat menjadi penyambung liriah orang l-aopa yang
saja. Yang sama Ixileh dikalakau mengenai lukisan kolonial - clan dengan begitu dia metijacli musuh
perjuangan dan kekerasan lain, dan lentil saja huku kaum Politik htis yang bcrsedia mendengarkan
ini sangal penuh dengan kekerasan Tapi pertim pendapat orang Indonesia. ineiigangga|) diri
bangan ini lak |x-nling juga karena luan /.. ingiu mengerti perasaan orang selempal, clan ingin
menulis sehuah epos clidaklis clan kurang meinpei mengajak orang pribumi ikul serta secara aklif
halikan nilai-nilai seni. ckilain peinerinUihan Hinclia Belanda. Paternalistis
juga mereka.
Muncullah Du Perron. Tentu saja: begitu Dengan gayanya yang unggul Zenlgiaall
Zentgraall dikemukan, nama Du Perron disebui berhasil niengucapkan pikiran kebanyakan orang

56 kalam edisi 14, 1999


PENGULANGAN, GEMA, HAYANGAN

Eropa di Hindia. "Begitu kami sadar betapa kecil berpendapat Aljeh pantas menarik perhatian
kebajikan sang sudah tumbuh dalam masyarakat crang Indonesia. Terjetna hatinya yang bagus itu
Timur, pun clirangsang terns oleh contoh Barat, didahuluinya kata pengantar yang menggam
kami bisa bertanya dengan ketakuian tertentu: barkan Zentgraaff dan perang Aceh - dan yang
apakab Timur bisa membangun dasar yang paling menarik dari pengantar itu dia diam
organis - clan kalau Ix-lurn Ix-gitu, berapa lama lagi mengenai Du Perron serta kritik tajamnya. Sebalik
sebelum bisa?" nya malah: dalam kalimat terakhir pendahuliian
I )cngan ucapan seperti itu dia berhasil •lienim- dikatakan begini:
bulkan kekagunian dalam haii orang yang lakul
akan jalubnya kekuasaan Belanda. Dengan Zentgraaffyang mendapat bintang jasa kerajaan
ucapan itu Zentgraaff berhasil juga mengadakan sehagai seorang wartawan yang diliormali sehagai
keiiiarahan, terulama kemarahan orang yang pengenal Aceh dengan pengangkatannya selaku
bemsaha membayangkan bagaimana keadaannya Tnarsc >sc- liluler', sebuah penghargaan linggi bahkan
anclai I lindia mclepaskan diri dari lielenggu Tanah lebih linggi dari bintang jasa kerajaan, dengan
Ibu yang kual. Di samping kekagunian clan kema- bukunya ilu tela menduduki tempat di aniara derel-
rahan tersebut, ada kebencian pula, dalam haii an penulis-penulis Helanda mengenai Indonesia
orang yang sudah lx:rmimpi merdeka dan merasa sebagai salah seorang yang agung sekali'. bigi-lagi
dihina tapi agaknsa sensor clan peraturan namanya dicatai dengan kehormatan sang tinggi'
llaatsaai diadakan unluk mencliamkan orang
pribumi saja. Orang yang lahu akan Du Perron itu inesti
Bukan orang liropa saja yang merasa clisapa mengeinyit alisnya mcinbaca pendaliiiluan sema
ok b Zentgraaff, baik secara positifmau pun secara cam itu. Ternyaia kenyataan bisa diclekali dari
negatif. Orang intelekiual Indonesia past) ineinba- banyak segi, din mungkin Aboe Bakar berang-
ca luli.sannya juga. Aniara lain tampak dari terje- gapan polemik yang dilaksanakan dalam bahasa
inahan Indonesia yang lerbil lahun 1983. Dalam Belanda itu kurang penting. Diamnya menjelaskan
kala penganiarnya, |x-nerjemahnya, Aboe Bakar, kcputusasaan dan irrelevansi Du Perron dan
mengucapkan penghargaan tingginya untuk bukan ketegangan clan konllik di dalam ling
wartawan nasional-sosialistis yang memakai kungan inteligensia Hindia yang berbaha.sa
peslol ilu: Belanda.
Saksi pribumi tahun 1938 mengenai Zentgraall
Zentgraall, wartawan, |xn.siunan hinlara yang dan bukunya lidak ada lagi. Tinggal pertanyaan
pernah Ix-rtugas di Aeeh secara lerang lerangan saja sampai mana Veenstra benar dengan anggap-
menghaiilam pula gcxlam ke kepala hangsanya aiinya polemik antara Zentgraal clan clu Perron
sendiri ... Kepolosan - barangkali kata "kejujuran* menimbulkan kesenangan di haii orang Indo
lebih lepal - Zentgraall menampilkan hahan bahan nesia. "Orang itu menjelmakan kekasaran clan
yang cukup bermutu; kendatipun tetap seorang kebiadaban kolonial melawan nasionalisme
kolonial sejali, ia lelah menggerakkan haii saya pribumi; dengan alasan-alasan yang lelah clike-
unluk bemsaha menterjemahkan buku ini. taliui lasisme Kropa ilu dia meinpertiiiiibangkan
setiap usaha orang pribumi unluk mencapai
Aboe Bakar insaf sepenuhnya: Aljeh bukan relonnasi lala negara. Dialah yang disc-rang ,dan
ceriia lengkapdan bukan ceriia bersambung yang gejala iiu memuaskan hati eeridckiasvan Indonesia".
diatur secara kronologis. Fragmentaris bentuknya, Ternyaia tidak semua orang Indonesia yang
lapi karena berclasarkan bahan dokumentasi yang bisa membaca bahasa Belanda ilu setuju dengan
luas, orang Aceh yang fasih bahasa Belanda itu Du Perron; kesimpulan ilu bisa cliiarik karena

kalam - edisi II. 1999 57


HEN K SI A ILK

pribumi begitu saja dan diberi kebebasan dalam


pens yang tidak clilxrikan kepada orang Indonesia
sendiri IInriang-undang cukup jelas: orang lidak
boleh menghina golongan-golongan lain padahal
Zentgraaff clan kawan-kawannya menghina orang
Indonesia terus dan tidak ada satu lembaga atau
hakim pun yang berani menghalanginya atau
nieiiucluhnya pertghasut.

Pada clasarnya setiap lulisan inampu memberi


icle baru kepada penibac anya alau penclengarnya,
sehingga dilerapkan dalam keliidupan pribadi
alau digarap dalam lulisannya lain. Bukan lulisan
yang baik dan inriah saja sang bisa menimbulkan
pikiran bam. melahirkan bayangan bam. menga-
dakan pertindakan lain, membangkitkan kata
bani; lulisan s.mg jelek dan jahal pun mampu
begitu. Kaliinai bisa menipakan hasutan,desakan,
dorongan, peringatan supaya bertindak, Ix-qiikir,
berbayang. berkata - dan bisa diubah menjadi
kalimat baru. Kalau ditinjau dari segi efeknya,
penerjc-inahan namanya. proses yang banyak
caranya dan katanya dalam bahasa Melayu.
Perpindahan. Penyalinan. Peninian. Penggarapan.
Dan seierusnya. Pengulangan. pokoknya, tapi
pengulangan dengan perbedaan: ada waktu di
antara yang ada serta yang niengaclakan. ada jarak
di dalainnya. Arus dan gema
Unsur yang diterjemahkan itu termasuk
jaringan yang lebih luas. unsur yang dijadikan
00.111IKI1NGAN Aboe Bakar hanva mens iinpan kriiik yang positif, termasuk jaringan yang luas pula - clan yang paling
Tulisan P.I. Gerke dalam sural kabar Belanda Ik' problemalis dalam proses ini bukan tilik lolak dan
Telegraaf(29 Marei 1938) dan. lebih kemudian, tilik sampai tapi daya penguiang, daya yang
tidak nienycbul kritik Du Perron dalam pencla nicngulang unsur tertentu menjadi unsur lain.
Iiiill1:111 akan terjeniahannya. Rupanya Alxx- I'akai Daya pendorong, artinya, yang susah di|x-gang,
mengagumi penggambaran Zentgraaff: perang di sulil dibayangkan. Arus yang tak lerhentikan.
Aceh adalah perang vang herois. dan orang Aceh Pada clasarnya seliap pertindakan diclahului
pantas bangga alas periawanannya - dan bukan oleh pertindakan lain dalam sebuah proses yang
kali Zentgraall seorang wartawan yang sangal lak lerhingga Tinggal pertanyaan apakah daya
bijaksana? Kurang jelas apakah ada orang Indone yang inenghubungkan kecluanya ilu? Dan bagai-
sia yang merasa terkuatkan anggapannya bahwa iiian.i basil hubungan ilu clirnasukkan ke dalam
orang Helanda itu boleh merendahkan orang jaringan yang lanjul? Hubungan lolak-sampai,

$8 kalam c-,li>i 14, 1999


r PENGULANGAN. GEMA, HAYANGAN

sebab-akibat itu tak terbatas beranekawarnanya. lain di suara sebelumnya-' Mungkin lak boleh
Bukan saja antara kala dan kata, tapi juga antara diharapkan penulis menyebut suinlxi inspira.si
pertindakan dan kata - dan sebaliknya: hubungan dengan terbuka. Tak perlu malah. Mungkin lebih
aniara kala clan pertindakan. Ini adalah salah satu berguna kalau kita menilai setiap karya di dalam
masalah inli filsalat yang tak terselesaikan juga. sendiri saja - tapi cli mana si pengarang, di mana
Ajaib bin ajaib: daya pendorong, gema serta ams keutuhan teks, di mana daya kalau bukan di luar
hams dipikirkan pada tiap kesempatan lagi. teks tersebut?
Di bumi Hindia Belanda pun gejala perpin-
dahan ilu berlangsung terus: yang kecil, yang
besar, yang tampak, yang diam, yang mengadakan
ketegangan dan kelanjutan. Kalau daya pen- Salah salu orang Indonesia yang mendapatkan
dorong itu dibatasi lianya pada tulisan, ambillah bayangan, mendengar gema dari Aljeh Zentgraall
Max Havelaar, karangan Multatuli, dan Bahoe adalah Nur Sutan Iskandar. Dihirdi Minangkabau
Ihdima, tulisan Peielaer. Keduanya mempenga- tahun 1893 dan diclikan pegawai negeri dan guru,
ruhi pikiran serta tingkah-laku pembaca-pemba dari tahun 1919 dia bekerja di kantor Balai Pusta
canya secara besar-besaran. Max Havelaar ka, penerbit cli Batavia yang menerbitkan novel
mendorong orang berpikir kembaii keadaan kolo yang sudah dijadikan bagian kanon sastra Melayu.
nial sehingga reformasi. Bahoe Delima menga Balai Puslaka iiu disponsori oleh pemerintah
dakan (x,'rtindakan melawan candu. Hindia Belanda; dipimpin oleh orang Belanda dan
Proses perpindahan itu bukan terriapat cli teman Inclonesianya, Balai Puslaka ingin
dalam lingkungan salu bahasa saja. Dalam sastra menumnkan tabir di dalam karangan-karangan
Melayu, misalnya, lerdapat cerita yang mengikuti Melayu. Bemsaha mendiamkan hal-hal politik,
arus tulisan Belanda. Kalau gema ilu terang dan agama dan seks, topik yang dianggap kurang
dengung, maka biasanya dianggap terjemahan; layak dalam ams "saslra modem" - supaya jauh
kalau gema ilu lesu dan pecah, maka biasanya dari kehidupan sehari-hari. Ingin mengatur
disebui adaplasi alau pinjaman. Mana yang lebih kekacauan Melayu yang disebui bahasa Indonesia
kuat: yang diambil alau yang mengambil? Di mana sejak 1928: bahasa Melayu hams dibakukan
pendorong itu riisimpan clan didapalkan? supaya bisa berfungsi sebagai bahasa kebudayaan
Dalam teks-teks Melayu jarang sekali asal yang baik clan lx-nar.
Belandanya disc-but secara langsung, dan sampai Seorang antara teman Indonesia tersebut
sekarang ini kejarangan itu jarang dibicarakan. adalah Iskandar.Tak bisa tidak Iskandar seringkali
Mungkin kurang menarik untuk menentukan memakai pena merahnya, waktu menerima
sampai mana sastra Malayu modern berdasarkan naskah, waktu memlx.-rbaiki dan mempersiapkan
saslra Belanda. atau berasal dari saslra Belanda, karangan-karangan yang clianggapnya pantas
arm bersumber dari karangan Belanda. diterbitkan atas nama pekerja-samaan, alas nama
Perbalasan aniara bahasa Melayu dan bahasa kolonialisme.
Belanda di mana - clan bukankah ams itu lebih '.etiap orang yang membaca karangan nosel
peniing dari usaha mencari pegangan dalam arus novel Melayu yang diterbitkan Baku Pustaka
tersebut? antara 1920 clan 19-11 itu (mungkin term "ceriia'
Setiap pengarang menggarap dan mcnemskan alau "roman" lebih pantas dipakai untuk jaringan
karya orang lain. Setiap cerita, seliap sajak ini) mau tak mau kena monotoni atau kesera-
memindahkan cerita lain, sajak lain. Ams lelap gaman. Bahasanya rasanya agak kaku - mungkin
mengalir, Daya pendorong lak lerhalangi. Kenapa keluwesannya menyenangkan haii orang Belanda
tertarik pada awal dan asal yang selalu di tempat dan temannya saja. Tema yang yang diulangi dan

kalam ecli.si II, 1999 59


HENK MAIEK

dibangkitkan itu agak terbatas juga: hampir semua pertindakan sastrawinya sebelum tentara Jepang
novel Baku Puslaka lersebul berlatar belakang masuk, dia menulis cerita yang bukan ditempat
Minangkabau, clan hampir semuanya bertema kan di Minangkabau tahun I920an, rupanya demi
konllik antara aclai dan moderniias vang diterje memperkenalkan daerah-daerah Nusantara yang
mahkan ke dalam masalah perkawinan. kurang diketahui oleh pembaca-penibacanya.
Nur Sutan Iskandar pekerja teladan. Kajin. Dalam masa Jepang dia tetap aktif sebagai ahli
teguh, clan setia. Dia korektor dan redaktur yang bahasa, redaktur clan penerjemah. Dalam zaman
menonjol tapi dia juga penerjemah yang pandai Revolusi dia tetap bekerja pada Balai Puslaka yang
(antara lain karya Conan Doyle dan Dumas yang sudah pinclah ke dalam tangan Indonesia dengan
diterjemabkannya dari bahasa Belanda) dan nama Balai Pustaka. Dia menyusun semacam oto
pengarang yang bijaksana. Salah Pilih dan biogtafi mengenai masa nuidanya (Peugalaman
Karena Mentoea mungkin novelnya yang paling MasaKeljil, 1948), clan selama Resc ilusldia mener-
liaruin nanianya: keduanya mengenai aclai dan jemahkan pertindakan clan pikirannya menjadi
modernitas cli daerah Minangkabau, keduanya buku yang judulnya lldjian Masa, deretan re-
terSUSUn dalam bahasa Melayu yang kaku clan nungan dan perkataan yang sangal kacau dan
baik, apalagi kalau dibandingkan dengan cerita bingung Disc-ret oleh ams jiwa revolusioner -
mengenai penjahal dan delektif, leater dan maul ulangan makin berbeda -dia menerbitkan sebuah
yang diterbitkan di luar Batavia clan beilaku cerita yang berjudul Moeliara, yang ditempatkan
sebagai suara melawan usaha Balai Pustaka. di dearafa Aceh.
Seperti halnya dengan banyak i enriikiavvan Mocliaraadalali buku yang tepal secara politis
lain dalam zamannya, Iskandar pun meinainkaii waktu itu: orang Aceh dilukiskan sebagai orang
peranan ambivalen dalam sistem kolonial. Pada herois dan berani, orang Belanda sebagai orang
salu pihak dia bekerja-sama dengan penjajah jahat clan kejani. .Siapa berani mengatakan Iskan
kolonial secara erai untuk mengadakan sastra dar bukan nasionalis yang baik dan Ixnar? Bukan-
Melayu iiuxlern; dia melayani kepenlingan Belan kah dia membaktikan bakatnya kepada impian
da, dia mendukung sistem yang dimuliakan bang.sa Indonesia, kepada nasionalisme, kepada
Zentgraaff. Di pihak lain din akiif daiam yang merdeka? Bukankah dia menganggap teman
disebui gerakan nasionalislis, pertama dalam Jong Belanclanya sebagai musuh bangsa Indonesia?
Sumatra, kemudian dalam Boecli Oelomo, clan
sesudah itu dalam Parindra. Sampai mana orang
pribumi tahun "30-an bersedia mengorbankan
keamanan pribadinyaalas nama impian merdeka' Moeliara, begitu Iskandar menulis dalam
Sampai mana bersedia menolong pemerintah pendaliuluannya, "kisah perang gerilja jang
Hindi Belanda dan lidak menjual diri? Apakah berdasarkan sedjarah*.
mereka bukan kaki langan biasa saja? Susali
dinilai, sulil dimengerti. Seolah hanya gema dan Kata sedjarah itoe memb'imbangkan hati saja,
bayangan belanda yang digarap saja - padahal sebab hampir tak seboeah djoea sedjarah jang
mengadakan kelnclonc-siaan pula. meloekiskan kemenangan bangsa Indonesia dalam
Kurang mengherankan. orang yang punya dua perdjoeangan dengan Belanda dan imperialis Iain-
wajah itu dikritik justni karena ambivalensi itu. lain. Malah kekalahan jang, kila clerila koepoen
Tidak mengherankan juga mereka membela diri disoeratkan dengan kata kata dan kalimat jang
dan membenarkan aktrvitas-aktrvkasnya. iskandar meloekai serta menjakitkan hati kita beJaka.
memadukan pekerja samaan dengan Belanda Apa sebabnja? Boekan kaiena memang demi
dengan aktivitas dalam gerakan pribumi. Dalam kian keadaan jang selx-narnja, melainkan tak lain

611
kalam edisi M, 1999
PENGULANGAN, GEMA. BAYANGAN

dan lak boekan karena soesoenan sedjarah ilu tiada bukunya diterbitkan pada awal zaman Revolusi,
loepoel dari pada perasaan berai sebelah lahun 1946. Iskandar menerangkan tujuannya
P'-rboealan lawan. saja tjobalah menggambarkan dalam pendahuluannya:
perang gerilja Aljeh jang kenamaan, jaitu semaljam
perdjoeangan. jang semata-maia digerakkan oleh Moedah-moedahan penerhilan ini, sekalipun
djiwa bangsa jang membela kedaoelatan dan masih cljauh daripada sempoerna berpaeclah cljua
kenierdekaan negerinja. kepada bangsa kita oenloek memperkoeat
semangat melawan segala daja-oepaja imperialis
Moetiara kisah Tjoet Meuthia, Sang Moetiara, dan kapitalis. Teroetama bagi kaoem wanita, sebab
anak wanila Tengkoe Ben Daoed negeri Pira, poelen Moeliara alau Tjoet Meiilhia jang gagali
seorang penghulu yang inelassan orang Belanda, berani itoe - sari kissali ini - lidak lain dari pada
tak mau takluk pada kekuasaan kolonial dan seorang perempoean jang berjoeang bagi tanah
bertualang dalam hutan-hutan bersama orangnya. airnja dan agamanja dengan alat apapoendji «a jang
Tjoet Meuthia pun kurang senang dengan orang ada padanja selama hidoepnja. Bahkan toeroen-
Belanda; dia clikawinkan dengan Teuku Tjhi temoeroen sedjak dari ajahnja sampai kepada
Bentara tapi karena suaminya diangkat Belanda anaknja...
menjadi "uleebalang Keureuloe'. mereka bercerai Tadi saja katakan bahsva dalam tiap-tiap
dengan segera, lalu wanita itu kawin dengan perdjoeangan bangsa Indonesia kalah sadja. Hal
Teuku Tjoet Muhammad, seorang saudara iioepoen haroc-s kita amhil sarinja, sebagai boenji
sebapak Tjhi Bentara Suaminya yang kedua im pepatah: Tiap-liap tjelaka ada goenanja. Maka
niembeiK i akan orang asing juga dan mendukung kekalahan itu bergoena djoea bagi kita oentoek
gerakan gerilja. Maka laliirlah Rajasabi dalam in noleh kebelakang, sebeloem macljoe kemcK-ka.
tahun 1904. Maka Tjoet Muhammad dibunuh jaitoe akan cljadi pedoman mengambil langkah jang
Helanda. Maka Muliara kawin dengan Pang sebaik-haiknja, agar soepaja kila lepat tiha ditoe-
Nenggroe, seorang rakyat yang memimpin djoean tjita-tjila kila dengan selamat,
pasukan g nils a yang kecil tapi teguh. Maka
Suarni-i Stri dikejar tens maka pada akhirnya Pan", Jelas Iskandar seorang realistis: bangsa
Nenggroe dibunuh tahun 1910 oleh Van Slooten, Indonesia - menurut orang Belanda bangsa
maka Moetiara sencli.i manipus melawan pasukan Nusaniara ilu banyak clan beraneka. menurut
KNIL cli bawah Mosselman, Maka Radjasabi sudah orang nasionalis bangsa yang lunggal saja - jarang
diangkat menjadi "uleebalang Keureutoe" oleh menang atas orang asing. Jelas pula Iskandar
pasukan gerilya setempat; anak muda terpaksa seorang idealis: dalam masa depan semuanya
inenyembunyikan diri dalam huian yang padat akan menjadi sempurna - dan dalam penycmpur-
Maka untuk melinclungi anak muda itu, orangnya naan itu wanita memegang peranan utama.
mengirim Raiasabi yang palsu kepada pihak Apakah Mioetfonzsebuah roman yang berhasil?
Belanda yang menclidiknya menjadi pegawai Belumtentu juga. Dari segi susastra, cerita lentang
negeri. Maka lahun 1919 Rajasabi sungguh ilu perang, darah dan bumi ini kurang memikat hati
menyerah kepada Teuku Tjhi Bentara - tapi orang sekarang. kurang meinperlihatkan daya
sebelum Tjhi Bentara bisa menyerahkannya pendorong. Gemanya susah didengar, Bayangan
kepada orang Belanda, Rajasabi yang sungguh itu nyaris tak lainpak. Amsnya kurang cleras.
sudah menghilang untuk meneruskan perjuangan Yang sudali dikatakan mengenai tulisan
melawan orang asing. Zentgraaff bisa dikatakan mengenai tulisan
Kurang jelas tahun berapa Moetiara ditulis. Iskandar pula. Dialog-dialog mengikuti pola yang
I'eiiclahuluannya bertanggal Oktober 1945, baku dan retoris, secara berulang-ulang. Adegan-
Hl-NK MAIER r

adegan perang agak kaku dan ganjil. Tokoh- perkataan, dalam sajak dan novel. Sesuai dengan
lokohnya datar dan lahiriah: tokoh positil dido- Irak dpta yang dimasukkan orang Belanda dan
rong oleh kehendak menjadi merdeka atau syahid, diambil alih olch orang Indonesia. Moeliara
lawannya pengkhianat yang lemah saja Pendek seolah menolak gema, menghalangi arus,
kata, secara saslrawi roman ini bisa dikritik, namun mendiamkan daya pendorong. Seolah lak ada
nipanya cerita ilu rnenyenluh perasaan [x-ka pem- lulisan alau pertindakan yang selxrlumnya.
baca Indonesia dan merangsang daya, gema serta
ams: Moeliara riicetak dua kali dalam laliun 1946,
clan sampai lahun 1%5 sekurang-kurangnya ada Kenyataannya lain: Moetiara ialah terjemahan
tiga cetakan lagi. Seolah gemanya beraneka. atau penggarapan dari salad satu bah Aljeh tulisan
Seolaii-olah cerita i!u dibaca orang Indonesia Zentgraafl", yang Ix-rnama "Pulera sirajawali".
persis sepc-rti kisah perang dibaca oleh orang Aceh Sampul bisa mengarah pencarian sumber
waktu dulu: sebagai hasutan Ix-rtinclah sebagai gema kita: lukisan wanita dengan pedang atas
pahlawan dan syahid supaya tanah air akan sampul edisi ketiga lak bisa tidak dilihai sel>agai
menang pada akhirnya. bayangan gambar sampul buku Zentgraaff:
Sampai sekarang ini Moeliara tetap roman seorang laki dengan pedang, dan kalau bayangan
Indonesia yang paling penling mengenai perang ilu diikuti lebih lanjul, maka kila bisa meraba
Arch yang ams gejalanya mengambil tempal yang [x.rix-daan dua gamlrar ilu menunjukkan [x-rbe-
sempit dalam ingalan nasional cli Indonesia - daan dan pengulangan dua' kisah: gambaran Jo
sejajar dengan minat sempit sang dipedibatkan S(pier) memperlihaikan pmjarii Aceli yanggarang
cendekiassan Indonesia untuk menoleh kclxrla- clan kejaiu, gambaran Sajuli Kariin incinperli-
kangsc.-lx-lcx-iu madjoe kciiKX-ka" pada umumnya. balkan seorang prajurit yang gagah dan dendain
Apakah Moetiara boieh dibaca sebagai roman Kesamaan kedua gambaran itu mengundang kila
sejarah. sebagai kisah panjang yang rnemin- membikin perbandingan kedua cerita yang
dahkan fakla liistorisnya dan lokoh liislorisnya disampulkan: temyata fakta sejarah yang dipakai
menjadi kata dasar? Apakah Tjoet Meuthia, sang keduanya kurang lebih .sama, alur cerita sampai
Moeliara. pernah hidup, seperti Tjoet Na Din, bab terakhir ilu sejajar. ckin banyak kalimat dan
pahlawan wanita yang terkenal karena novel paragral dalam Moeliara yang kata demi kata
sejarah Belanda. lulisan Sxckcly-l.ulofs yang dipindahbahasakan dari bahasa Belanda menjadi
dilerjcmahkan dalam bahasa Indonesia dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
lahun HO-an? lain dari Szekely-Lulofs, Iskandar Plot "Pulera sirajawali" mesli merangsang
tidak menyebut sumber, tulisan sejarah, nama seliap lukang cerita menjadikan ulangan. Terse-
inlorman. jaringan kala yang dipakainya svakiu builah seorang anak raja mengembara di dalam
menulis kisahnya. Untuk dia cukup dikatakan huian selama bertahun-tahun sesudah orang
"kisah perang gerilja ... berclasarkan sejarah". dan luanya dibunuh; cliikuli oleli pembantu yang
dengan perkataan itu dia mengadakan kesan dia inelayaninya, dikcjar oleh uiusuli sang meng
sendiri sudah melakukan penelitian dan meng anggapnya seorang Ix-rbahaya. Hampir lak ada
gamp lakta yang clikumpulkannya itu menjadi seorang rakyai pun yang pernah melihainya, maka
kisah yang maju clan lerbuka. Mengikuti tradisi dalam ceriia -ivilla seteiupal anak raja itu makin
Balai Pustaka - artinya: mengulangi unsur-unsur mulia dan pengejarnya makin bingung. Maka
tertentu Mix-tiara clisajikan sebagai cerita yang pada akhirnya seorang muda muncul dari huian,
asli, krcasi Iskandar sendiri. Sesuai dengan harap- inenyerah pada musuh, mengakui dirinya orang
:m pembaca modern. Sesuai dengan ide romantis yangdikejar. Makadia didiclik menjadi orang yang
hati nurani manusia yang mengucapkan diri dalani beradab, maka dia hidup berbahagia dalam

62 kalam edisi 1-1, 1999


PENG I LANGAN, GEM s. BAYANGAN

la hidup dari sagu sang diperbuatnya sendiri


dari pohon-pohon niml.ia dan kadang-kadang ia
menangkap ikan cli sungai clan danau. Kaiena
kchidupannsa sang sangal terpeni il itu. maka
keaclaannya pun seolah-olah dilelan oleh Alain
yang melingkiipi dan tiieresapi jiwaclan hackm. lilm
dan hatin; lama-kekmiaan ia pun takul akan orang.
Ilcgiuilah ia kehilangan sebagian dari konslmksli
lahir clanhalin manusia sehingga hinatang pun tidak
mau mengganggunya lagi.
Pada suatu maiam. sesaal selxTum matahari

terbenam. ia duduk di bawah sebaiang kayu


tumhang dan Ix-rpikiran gecila keliidupan dalam
renungan yang gelisah, Maka tumn pencekaman
sang ajaih. clan ketika ia Ix-rpaling tampak olehnsa
seekor hariiiiau di sampingnsa. Hinatang buas ilu
tidak mengganggunya, hanya mencium dan
inenjilai-jilainya. Karena lakuinya ia heileriak
sehingga hinatang itu pergi.
heesukan Iniinsa lianniaii ittl datang lagi. Kini
sadarlah puleia sirajawali ia Kekuasaan Allah.
Hanya kepada liamha-hamhaNya yangsaleh sajalah
la inenguiniai seekor hariiiiau sehagai ix-lindiingnya

Biasanya perbandingan akan mengadakan


pcmbaklian pada bekas pcngcjarnya - sampai pengertian yang lebih dalam mengenai kedua leks
muncul seorang muda kedua dari hutan. kotor. liar yang diperbanclingkan. dan perbandingan antara
dan sunyi: dia juga mengakui diri orang yang Moeliara clan Aljeh juga berusaha mencari
ilikejar. Maka linibullah kebir.gungan serta ulangan clan perbedaan Zentgraaff niendasarkan
keheranandalam hati pengejamya: siapakah anak diri alas bahan arsip serta ssawancara dengan
raja yang sungguh? Maka dengan segara mereka Rajasabi yang sungguh. clan berdasarkan alas
itu meiniitiiskan orang yang kedua itu anak raja pengetahuan ilu hams clisimpulkan Iskandar
yang sungguh. Maka anak i\n\d.i sang, pertama memakai daya khas aim a untuk inelukiskan
dibuang dan anak muda yang kedua hidup ' kenjalaan jang luar biasa agungnja". Malah dia
dengan bahagia sampai akhirul /aman. meinbuiiihkan khayalan ilu karena bukan
Zentgraall tertarik pada cerita fusions itu. Rajasabi, sirajawali, sang dijadikan pahlawan
malah dia mewawani arai anak raja sang bernama Utama tapi ibunya. Ijoei Meuthia. dan karena iiu
Rajasabi itu - clan dia menggarap gejala-gejala jalan cerita disusun cara lain juga. dari perspektif
menjadi cerita nan inriah dan berlaedah. salu bab sang lain juga. lentil saja ahli sejarah berscieksi
cli antara bab cerita-cerita lain mengenai pencari persis seperti pengarang: Zentgraaff chain
ic-|.ik dan pengembara, Gayanya terlalu berdengung mengenai kekejaman prajurit KNIL sepeili
dan berbunga dan karena itu ccrilanya mungkin Christoffel persis seperti Iskandar menekankan
kurang, nieyakinkan pembaca modern juga, na- kepintaran Tjoei Meuthia clan kegagahan
iiiiiiisekali sc-kah tampak dia penulis yang pandai: suaminya. Pang Nenggoe. Kata-kata bcrapi yang

kalam edisi 14, 1999 63


lll-NK MAILK

diucapkan Tjoet Meuthia berdasarkan khayalan perpindahan. Mungkin saja ituah pertanyaanyang
juga; sekurang-kurangnya kata-kata itu mem- kurang menarik; mungkin lebih masuk akal
buklikan lagi betapa sulitnya menulis dialog menilai Moetiara sebagai penggarapan perang
lokoh: sang penulis lak baclir pada pembicaraan Aceh, cli samping bukan cli belakang Aljeh. Cerita
dan pidato, maka pembicaraan clan piclalo dalam mana yang mengulangi cerita mana?
cerita tulisan ilu berbeda dari pembicaraan clan Merdeka diperjuangkan dan direbut dari
pidato sendiri (andaikata pernah ada juga). Mung penjajah, musuh. lawan. Dalam visi Iskandar
kin Zentgraaff lebih pinf.tr dalam hal ini:dia mem- Rajasabi memilih merdeka, bukan lakluk dan
berikan kesempatan kepada Moclderman clan maut. Kalau ditinjau liegilu, Moeliara pemuliaan
Rajasabi sendiri untuk menyuarakan ceritanya. perang Aceh dan revolusi Indonesia, yang dua-
Dalam bab terakhir, Moetiara betul-betul duanya belum selesai. Jaringan antara kata itu
menyimpang dari kenyataan sejarah atau dari titik beraneka svarna.Jaringan antara kata clan pertin
yang mengulangi kenyataan dalam lulisan dakan bermacaiii-macam.
Zenlgiaall: dari sumlx.r sejarah sudah kila ketahui Dalam menghubungkan Aljeh dengan
Rajasabi diangkat pihak Belanda menjadi Moetiara. lulisan Iskandar Ixileh dibaca sebagai
uleebalang clan meninggai tahun 1946 sebagai alegori sastra Melayu pada umumnya: cerita
uleebalang juga. Kita tabu juga Rajasabi tidak Melayu membebaskan diri dari belenggu sastra
hiking ke dalam huian untuk nieneruskan per Belanda dengan inengulaiiginya Moeliara memi
juangan seperti dilukiskan oleh Iskandar. Di sini lih petuaiangan supasa ams Ice arah kemerdekaan
juga Iskandar liicnibutuhkan khayalannya. dan khayalan tetap terbuka. daya perjuangan
Tema Utama dalam kisah Zentgraall adalah untuk keliidupan sendiri terustampak. Sangal pas
"lapor alau syahid"; dua-duanya cukup bagus tapi sekali ucapan Iskandar sendiri: "kita ... menoleh
lapor berani hidup dengan selamat clan berba kebelakang, sebeloem madjoe kemoeka".
hagia di bawah pemerintahan Belanda. Moetiara Mungkin sekali setiap terjemahan, setiap peng
menipakan penggarapan pertentangan antara garapan, setiap lulisan bemsaha membuka petu
'merdeka alau syahid"; dua-duanya cukup bagus aiangan ke arah yang belum diketahui, dan
juga tapi hanya orang yang memilih kala mungkin seliap kala pun bemsaha melepaskan
"merdeka'" bisa selamat dalam perjuangan yang diri dari karya yang sudah ada, persis seperti
belum selesai, belum tercapai. Cerita Zenlgiaall Rajasabi, orang Aceh clan orang Indonesia bcr-
utuh: Rajasabi sudah dijinakkan, tamatnya usaha melepaskan diri dari Aljeh dan dari kolo-
bahagia. Moetiara berakhir terbuka: sirajawali nialisme. Supaya "liba diioedjoean tjita-tjita kita
hiking ke dalam hutan untuk nieneruskan dengan selamat" daya semangat merdeka yang
perjuangan. Tujuan Zentgraaff terang:pemerintah clibangkilkan - dan karya asli Belanda lak perlu
Belanda akan membawa keadilan clan kemak- clisebul-sebut: unluk apa menoleh ke belakang?
iniiran, tujuan Iskandar terang juga: dia ingin Buku Zentgraaff tak perlu clisebul-sebut. Moeliara
memperkuat semangat revolusioner dan meng- perlu membebaskan diri dari cengkaman belanda,
hasiit pembaca dan nenriengar supasa "melawan seperti Rajasabi melepaskan diri dari contoh
segala daja upaya impcrialis dan kapitalis". Demi Belanclanya juga. Ulangan dengan perbedaan.
keterangan itu Iskandar menyimpangkan diri dari Arus mengalir terus. Daya pendorong tak ler-
kenyalaan historis clan melepaskan daya khayal halangi. Gema tetap memusingkan hati kita.
dan impiannya. Sehingga majoe kemoeka terns.
Pokoknya. Aljeh Zentgraaff diulangi dalam
Moetiara - tinggal pertanyaan apakah Moetiara
pantas dibaca sebagai terjemahan, penggarapan,

64 kalam edisi 14, 1999


PENGULANGAN. GEMA. BAYANGAN

Pendek kata, Moetiara merupakan contoh kedua-duanya - asal jelas bahwa proses ini bukan
karya pascakolonialisme dan Iskandar seorang Malaysiaisasi alau pempribumian unsur Belanda
pengarang yang bemsaha me'epaskan diri dari tapi pemasukan unsur Belanda itu dalam ams
jiwa kolonialisme dengan mendiamkannya. Melayu. Iskandar membaca novel-novel Belanda,
Tapi kalimatitu menimbulkan banyak masalah menerjemahkan novel-novel Belanda dan memu-
yang sudah tersimpan dalam kata pendek itu. tuskan memasukkan unsur Belanda ke dalam
Pasca apa? "Kolonialisme" dipakai dalam jaringan tradisi Melayu yang sekacukan setiap tradisi. Yang
gejala yang bcrmacam-macam; biasanya paling menarik dalam dwi-usaha Iskandar itu
diterjemahkan dengan "penjajahan" yang dipakai adalah piiihan gema yang digarapnya: yang
dengan konotasi yang begitu aneka ragam dianggap paling kolonial itu dimasukkannya ke
sehingga boleh dikatakan terjemahan itu mene dalam arus Melayu yang mengalir terus, lebih
kankan perbedaan dan mendiamkan ulangan. berat, lebih bebas.
Dan berhubungan dengan itu Ixileh ditanyakan Ingatlah Hikayat Seri Rama yang meneruskan
sampai mana "kolonialisme" sudah ada sebelum arus Melayu dengan berpadu dengan karya
pasca-nya: mungkin sekali kolonialisme (atau Sanskerta dan karya Jawa. Ingatlah Hikayat
penjajahan) itu bam dijadikan oleh adanya pasca Muhammad Hanajiyab yang mengambil karya
itu. Mungkin sekali Zentgraaff diberikan cap Parsi. Ingatlah Tenggelamnya Kapal van der
"kolonial" oleh adanya buku Iskandar. Pasca itu Wijck, karangan Hamka yang membangkitkan
berani sebuah pemutusan yang tak sempurna. daya pendorong yang mengalirkan karya Arab.
Dan sampai mana kepascaan itu sama dengan Ketegangan antara yang bam dan yang sudah ilu
anti- atau non-?Melawan atau subversif, menyang- tetap ada, dan sangat mungkin sekali pasca
kal alau menantang? Pendek kata, kita salah kalau kolonialisme di Indonesia hanya sebuah mani-
Moetiara kita anggap jawaban pribumi yang festasi dari perpaduan yang terns bahkan sesudah
menekankan kcpribumian dan kenierdekaan saja; sastra Melayu dipindahkan menjadi sastra
di samping kepributnian itu ada perpaduan, Indonesia: begitu tukang cerita mulai ceritanya,
penerusan penjajahan, secara diam, secara kurang sikapnya diarahkan ke arah dua: ke depan dan ke
tampak. Moetiara berarah dua, "kebelakang" dan belakang, ke merdeka dan ke belenggu dalam
"kemoeka" kalau memakai term Iskandar sendiri ams yang sama yang cliclukung daya pendorong
yang bekerja sama dengan Belanda clan mel.t- yang sama. Majoe terns. Kemcxika terns. Tapi di
wannya dalam pertindakan yang sama. moeka itu selalu ada belakang yang mendorong
Terjemahan atau penggarapan? Barangkali dan membayangi juga.

Kcpuslakaan
Du Perron, E. 1959. Verzamekt Werk, VII. Amsterdam: van Oorschot
Iskandar, N. St. !9'iG \Ux-tiara. Jakarta: Balai Puslaka.
van'l Veer, P. 1969. DeAljeh Ooriog. Amsterdam: Arbeiderspers
Veensiia. I II Vs" 1962 I>''Artagnan tegenfan Fuselter -Ii I)u Peiro.i alsIndich I'olemist Amsterdam: vanOorsi 1101.
Zentgraaff, 11 C. 1938 Atjeh Batavia; de Unie.
. 1983. Aceh, penerjemah Aboe Bakar. Jakarta: Penerbit Beuna.
MANNEKE BUDIMAN

DATANG, PANDANG, MENANG(IS)


Tafsir Lintas Budaya
Penantian menjelang perjalanan pertamaku ke Alrika disvarnai semacam
ketakuian atasistik. Dengan lengan serasa terbakar. kujalani sederet vaksinasi
eksotik yang ada dalam daftar kepunyaan dokter—meningitis, rabies, tilus.
tetanus, kolera, demam kuning dan hepatitis di pantai—sambil merasa bahwa
aku akan segera melancong bersama Klub Malaria menuju Kuburan Orang Kulit
I'litih vang sebenarnya. (Tony Parson, "< fbana—1 leal and Faith," 1995)
Kalaupun lerjacli hal-hal paling butiik dan engkau merasa sengsara dalam
perjalananmu : nyaris intisiahil). setidaknya engkau akan belajar mcnghaigai
negerimu sendiri, Belum pernah aku meiisesali kunjiinganku ke suatu negeri
(nieski tiga hart di I>ubai cukuplah sudah i. clan belum pernah kulemui sesei uang
yang meiisesali peijalanannya. Kekecewaan terbesar kila hampir selalu
mengenai apa sang tidakUita lakukan, (John liuti. The Tropical Traveller, 1982)

Perjalanan jauhke negeriorang, entah untuk dipertanyakan, namun itu tidak mengurangi
bisnis. studi, wisata, atau riset, sering diaso- kekualan ikat.in emosional orang dengan tanah-
Siasikan dengan petualangan, keasyikan airnya. Dikotomi aniara das Eigene{.yang, familiar)
dan kesempatan niereguk pengetalm in atau clan das Fremde (yang asing) menjadi landasan
keuntungan baru,dan jarang dianalogikan dengan operasi pemikiran ini, dengan tanah air sebagai
perjalanan ke inedan perang. I'adahal. cli balik sang familiar dan negeri asing sebagai "yang lain".
segala hingar-bingarantisipasi perjalanan iiu kerap Ada banyak hal lain yang manipu mengecilkan
terclapai keceinasan, bahkan ketakuian. yang hati bahkan sebelum perjalanan itu climulai.
selalu hadir cli benak seliap pelanong, meski Mengurus visa di kedutaan atau konsulat, sang
kerap pula hal ini secara tak saclar disangkali. slalnya jarangbersikap ramah, sudah menjadi per
Seperti tentara yang pergi ke meclan perang dan se i.il.ui lersendiri. Sebunclel clokumen l^erisi segala
tak dapat menycinbunyikan kcTakui.mnya seka- informasi tentangdiri kita narusdicari,dikopi,"dan
lipitn dlbekali data intelijen sang (diharapkan) (liserahkan—dari langgal lahir hingga nomor
komplel dan akuiat. berbagai brosur clan buku rekening bank, dan lidak jarang ada amplop yang
panduan ss isata sang tersedia bukan inerup.ik.ui mesti diselipkan apabila kila ingin semuanya
penghiburan sang memadai bagi calon tuns yang berjalan inulus.
antusias namun galau. i nitik kunjungan ke negara-negaia tertentu di
Ada sejiiinlali alasan mengapa demikian. Ada Dunia Keliga. serentelan imunisasi malah clissa-
kesadaran bahwa negeri sang dikunjungi. tak jibkan agar kelak kila dapal pulang dengan sehal
peduli berapa kali kita telah menginjakkan kaki di tanpa membawa oleh-oleh beraneka-ragam virus
Sana, tetaplah sebuah negeri asing dan kita bukan ajaib. Bagasi sangberisi segala nnuam kepeiluan
menipakan bagian darinya, Gagasan tentang pribadi pun ternyata bisa sangal merepotkan
homeland—tanah tempat kita sepaiuinsa merasa sepanjang perjalanan dan membuat kila jadi
di rumah—meniang dewasa ini semakin sering seiieuvn. Paling lidak. kopor-kopor hams dual.i

kalam -edisi 14, 1999


r DATANG, PANDANG, MENANG(IS)

agak tapi di alas trolley agar tidak lerlalu menarik sungguh berada di sana melihat, clanselamat.
pcrhalian pelugas pabean. yang lidak pernah Pertanyaannya adalah mengapa—jika perja
segan meng-o/>ofc-o/W,Msi bagasi orang jika seclikil lanan bisa menjadi sedemikian traumatiknya—
saja naluri curiganya terusik. Tak jarang kita dibuai orang masih saja bepergian. dan jumlahnya pun
kikuk clan merasa bersalah lanpa alasan oleh dari waktu ke waktu semakin meningkat? Beper
tatapan tajani petugas pabean dan imigrasi. tak gian ke negeri lain, entah untuk kcperiuan bisnis
peduli ada atau lidaknsa barang lerkuluk yang ataupun liburan. dapal dikatakan sudah menjadi
cliincar itu dalam kopor bawaan kita. Melewati bagian dari gaya hidup masyarakal modem, seper
imigrasi dengan "selamat" hanyalah semacam ti halnya mobil. rumah, deposito, dan telepon
persiapan bagi leror mental vang berikitlnya: selulet. Bahkan, seringkali seseorang baru dapat
mencari .sopir laksi yang masih piinya betas disebui modern alau merasa dirinya modern
ka.-.ihan bagi para turis, clan seclikil kejujuran. setelah pernah mengunjungi negeri lain.'
supaya kita dapat riba di tempat tujuan dengan Di samping iiu, perjalanan juga menipakan
utuh dan selamat sualu kegialan yang memungkinkan kita untuk
Tiba di tujuan pun bukanlah ak"hir dari segala sejenak meninggalkan dunia kila yang mtin, yai'.u
penderitaan Masih m\a setumpuk halangan clan dunia kerja. Banyak orang l-'.ropa clan Amerika
rintangan lain yang bisa melemahkan semangat bekerja selama setahun penuh hanya untuk dapat
dan mengubah sebuah perjalanan sang seha- bepergian ke negeri lam pada akhir lahun dan
rusnya penuh kenangan menjadi mimpi lnirnk membelanjakan segenap tabungan sang dikum-
Berapa tip sang pantas untuk sopir taksi, ponir. pi,Ik.inns.i. Namun yang tampaknya lebih berani
room service, dan pelayan restoran, berapa uang daripada sekadar gaya hidup adalah suatu do-
yang ciikeluarkan untuk berbelanja apabila dikon- rongan kual untuk memaudaug dengan mata
versi dalam kurs kita, lempat-lempai mana sang kepala sendiri apa yang selama ini hanya dianti-
sebaiknya ilikunjut.gi dan dihitidari. piinsakah sipasi dalam lamunan dan fantasi, yaitu kenik-
kita cukup leiiaga clan niat baik untuk mengun- inatan dari jenis yang berbeda dari apa sang
|imgi museum clan tcmpal-leinpal bersejarah sang sehari-hari dialami.3 Kepuasan macam apa yang
direkomeiidasikan dalam buku panduan svis.ita. sebenarnya dicari oleh para wisatawan, tnisalnya,
kapan sebaiknya kita nieiuotrel clan kapan kita kelika mereka mengunjungi suatu tempal yang
hams menahan diri, apa yang hams dilakukan clan jauh dari ruiuali sendiri?
dikatakan agar tidak nienyinggung perasaan Jawaban untuk pertanyaan ini tentu tidak
orang seteiupal dan sederet letek-bengek lainnya lunggal. Urry mengidentifikasi beberapa di anta-
sang nienibual kita sec ilafi-olah lerkepung cl.il.im ranya. Yaitu, pertama, bahwa ada tipe wisatawan
wilayah yang dikelilingi musuh. lanpa terasa, sang memang sengaja mencari kepuasan dari hal
sebagai ss isatass an kila lelah ineiigeinlungkan hal sang lidak nyala dan mengahaikan dunia
semacam under-siege mentality sang biasanya nsala. Mereka lidak kebeiatan disuguhi pertun-
hanya terjadi dalam keadaan perang. Ketika saat jukan-pertunjukan yang tidak otentik biasanya
untuk pulang tiba. ssajarlah jika banyak pelanci nig mereka juga sangal menikmati lasanan sang
merasa lega, seindah apa pun negeri sang diberikan oleh paia "orang tua asuh." seperti agen
dikunjungi itu. Selain karena telah melihal negeri ssisata. pelayan hotel, clan pemandu ssisata. sang
yang tadinsa hanya dilihat dalam film alau brosiir mcngumskan segala kcperiuan mereka ' Inilah
ssisata juga karena mereka berhasil keluar dengan sejiiinlali keistimewaan d.t\\ perbedaan yang lak
selamat dari sebuah pepcr.mgan pribacli. Yang mereka dapati di rumah, dan mereka bersedia
tinggal adalali berol-rol film negatif sang kelak tneiigeluarkan banyak uang unluk ilu. Di lain
akan menjadi saksi bahwa kita pernah sungguh pihak. lentil saja ada tipe wisatawan yang memang.
MANNKKE HIlDlMAN

rnau mencari sesuatu yang asli dari tempat dan kayasa suatu kehidupari dan pertunjukan yang
masyarakat yang dikunjungi. Yang mereka ingin artifisial namun seolah-o!ah otentik 'staged
lihal adalah keliidupan sehari-hari di tempat yang authenticity).'' Slralcgi ini sengaja diterapkan
jauh yang tidak lerdapat dalam keseharian mereka untuk memenuhi apa yang telah diantisipasi oleh
sendiri.'1 para pengunjung dalam fantasi masing-masing
T'crlepas dari klasifikasi di atas, ada suatu kepu bahkan lama sebelum mereka berangkat. Dengan
asan lain yang diperoleb bukan dari otentik atau demikian, para mris itu dilx_-ri persis .seperti yang
lidaknya objek yang dilihat melainkan dari apa mereka kehendaki, clan pertemuan antara
yang terjadi pada si pelancong sekembalinya dari imajinasi dan 'realitas" pun terwujud. Mereka
perjalanan dan apa yang diperolchnya dari penga- pulang dengan mendapalkan pengukuhan alas
laman itu. Berbekal foto-foto, slides, dan suvenir, ia realitas imajiner yang dibangun oleh brosur-brosur
kini mampu membangun sebuah narasi mengenai wisata dan promosi wisata di benak mereka. Di
tempal yang dikunjunginya, orang-orang setem- lain pihak, masyarakat setempat yang menjadi
pat, dan pengalamannya dalam berhubungan objek pandangan mata para wisatawan itusecara
dengan mereka. Pandangan mata (gaze), sebagai sadar merelakan dirinya dikonsiruksi ck-ngan gaya
suatu aktivitas utama yang terjadi selama perja- dan mcxlel tertentu oleh para agen wisala unluk
lanannya, diabadikan dalam folo, rekaman video, memenuhi kebuliihan para lurisakan kenikmatan
serta kartu pos berisi gambar-gambar negeri asing dan kebutuhan mereka sendiri akan kelangsungan
berikut penghuninya; dan dari potongan-po- hidup. Hanya saja, hubungan ini sering tidak
tongan inilah sebuah cerita diciplakan, yang lalu bersifai setara, clan masyarakat lokal lebih sering
menjadi sebuah pengetahuan yang spesifik de berada dalam posisi tak punya piiihan.
ngan si mantan turis sebagai otoritasnya karena ia
"berada di sana" dan telah menyaksikannya Pelancong dan "Surga yang liilang
dengan "mata kepala sendiri". Pada momen yang Matthew Kneale, seorang novelis Inggris,
sama aspek kuasa muncul ke permukaan dan membuat suatu ilustrasi yang menjungkirbalikkan
saiing mengukuhkan dengan pengetahuan yang bentuk hubungan yang tradisional ini dalam
dihasilkan oleh pandangan mata uu. Kadang- sebuah ceriia pendek berjudul "Paradise" (1995).
kadang secara ekstrem dikatakan bahwa tujuan Dalam cerpen ini dikisahkan seorang penulis
suatu perjalanan ssisata lak lain adalah untuk buku panduan wisala yang seeking Ix-rada dalam
menangkap apa yang temporal dan spasial dari perjalanan menuju sebuah desa bernama Khorang
suatu budaya dan masyarakat agar dapal diaba cli iereng Pegunungan Himalaya untuk memuat
dikan, dibawa pulang, dan direkonstmksi menjadi desa yang potcnsial itu dalam buku yang akan
suatu kenyataan baru. Dengan kala lain, jerih- segera diterbitkan. Di tengah perjalanan ia Ix-rtc-
payah perjalanan jauh itu tidak sia sia selama ada mu dengan scoring pria yang mengundangnya
beberapa album foto yang dapat dikumpulkan mampir ke desanya, yang sesungguhnya tidak
dan sebuah 'laporan tangan pertama" yang dapal termasuk dalam i -m ana kunjungan Neville Ias.iii.
diceritakan kembaii. Traumatik tapi heroik, seperti nama penulis itu. Kepada pria yang bam dike-
kisah para veteran perang di mana-mana. nalnya iiu, ia mengaku sebagai seorang turis
Masalahnya adalah,seperti diuraikan pula oleh Inggris. Perjalanan ke desa bernama Drughat ilu
Urry. pandangan mata "orang luar" terkadang memakan waktu berjam-jam dan medannya pun
dipandang sebagai sebenluk keusilan atas kelii cukup beral, tetapi pemandangan yang disaksi-
dupan orang lain oleh masyarakal yang tempatnya kannya benar-benar spektakuler. Sambutan pen
menjadi objek kunjungan ssisata Mereka, ber- duduk desa pun mencengangkan. "Sambutan
sama-sama dengan agen-agen wisata, lalu mere- yang agak luar biasa la curiga ia adalah orang

kalam edisi 14, 1999


DATANG. I'ANDANG, MENANG(IS)

Eropa yang pertama mencapai daerah itu sejak "Ya belul. Demi menjaga kemurnian desa
lama sekali." kalian. Untuk menyclamatkannya. Salu-satunya
Lima hari tinggal bersama warga Drughat cara adalah menghinclari luris." Kata-kata Neville
membuat Neville jatuh cinta kepada desa kecil terdengar .seclikil kurang gagah sekarang. la merasa
yang terpcncil itu. la lupa pada rencananya semula ada sesuatu yang lak Ix-res.
untuk mdipul desa lain karena kini, dalam waktu "MenghincLari luris?" lerasa hiruk-pikuk menye-
yang cukup singkat itu, ia hampir merasa telah bar di kemmunan itu.
menjadi bagian dari tempat ilu. Makanan yang Neville segera angkal bicara, mencoba menje
Ie7at dan berlimpah, keramahlamahan warga, laskan. "Turis acialah racun, percayalah padaku.
keindahan cian keasrian alam, serta kedamaian Memang maksucl mereka baik, lapi mereka juga
hidup di desa tersebut telah merebul halinya, memsak. Tempal mana pun yang mereka kunjungi,
sehingga timbul kekhawaliran dalam dirinya apa pun yang meieka sentuh, benibah jadi hunik.
mengenai apa yang akan terjadi pada firdaus yang MesUnya memang saya muat Dmghat dalam buku
leqxncil ini apabila para Wisatawan membanjir saya. Ilu tugas saya sebagai seorang penulis buku
datang ke situ. Diam diain ia memuluskan untuk wisata, Tapi kadang-kadang ada hai-hal yang lebih
tidak memasukkan Dnighal dalam buku yang penting ketimhang |>ekerjaan dan uang. Dan..."
sedang di|K-rsiapkannya agai sisa surga di dunia
ini lidak akan hiking selamanya. I)i luar dugaannya, kala-kalanya memancing
Kelx-rangkatannya rneninggalkan desa diiringi kemarahan besar para warga desa, datr i:: pun
oleh warga seieinp.n, dan segalanya akan ber diseret beramai-ramai ke sebuah rumah, yang
langsung inulus seandainya saja Neville tidak leinyata adalali tempal tinggal pria yang dijum-
memuluskan untuk membongkar rahasianya painya tempo hari dalam perjalanan ke Khorang
sendiri, yaitu bahwa ia bukan turis bia.sa melain Di tempat inilah Neville "diadili" .secara massal
kan seorang penulis panduan wisaladan bahwa ia Penduduk setempat justru menjadi gusar karena ia S ILtlDY

lidak akan incinual Iirughal dalam bukunya. Beri


kut cuplikan percakapan aniara Neville dan
penduduk desa:

"Desa kalian sungguh istiinesva. Hegitu tcnaiig


dan inclah. liila para luris mulai herdatangan, sega
lanya bakal lx-mbah. Saya [x:mah melihal sendiri.
Orang jadi lamak. Anak-anak lierlcriak, Satu pc:n,
saiu rupee'."
"Salu rupee," saliul seseorang di kenimiinan itu.
Terdengar tasva kecil.
Segalanya akan dibuai hanya unluk tuns,
.se|x-rti di Pokhara Kehidupan desaakan pudar."
"Tuns,' scio sebuah Suara. Tokhara." sanihung
yang lain. Terdengar lasva lebih keras kali ini.
Agak meragu, Neville loll mc-lanjulkan juga.
"Dan itulah sebabnya saya tidak akan memuat
IIrughat dalam buku saya."
I lening. Thakali memanclangnya dengan sorot
aneh. "Tidak--

kalam-edisi 14, 1999 69


MANNEKE BUDIMAN

menolak memuat desa mereka dalam bukunya. Lelaki tua iiu sekil is menatap tajam ke arahnya.
padahal menurut pemahaman mereka ia telah Dan saya kira Anda akan man hertukar tempal
diperlakukan dengan sangat baik di situ dun ia dengan orang Drughat dan menghabiskan hidup
diharapkan akan terkesan sehingga berminal luenggali umbi-ranbi kentang?"
memasukkan Drughai dalam tulisannya. Di N« illt- lertegun Bukan begitu inaksudnya."
hadapan pria yang tampaknya adalah kepala desa "Atau Anda clima memeniingkan diri clan ingin
itu, Neville bempaya menjelaskan alasannya. menikmati Drughai khusus bual Anda sendiri?
Seperti hinatang piaraan
"Saya cuma tidak ingin Dmghat rusak aklbai
masuknya para mris Ada beberapa hal sang dapal dicalai dari
Kusak' la inc-aimbang kata itu sejenak. "Lapi CUplikan percakapan antara tokoh utama cerita
saya kira desa ini lidak akan bisa dimsakkan. Desa dan kepala desa tersebut Perl.una. Neville lelah
kami paling miskin di daerah ini. Tanahnya terlalu habis-habisan dikibuli oleh warga sebuah desa
lerjal dan suln diianami. kc-ruang sekalipun. Juga terpencil dan terbelakang sang dianggapnya iugu
tempal kami terlalu jauh dan kasvasan lembali I ).in dan. barangkali, terbelakang itu. Mereka dengan
lagi banyak terjadi kecelakaan. Orang jaluh sakit sengaja iiieii|ebak dia agar bersedia manipir ke
alau tersengai kobaran api Punggungmereka nyeri Drughai, melayaninya dengan penuh kehangaian,
akibal kerja lacking. I'ara lelaki sering lersanriung clan ineinbeiinya keseiiipaian melihal dengan
saal inengaiigkal bassaan sang berat dan in.it.i kepala sendiri'' keliidupan scliaii-hari orang
pergelangan kaki mereka terluka hingga tak kual scieiiinat Kedua. berbagai hal yang ia alami dan
lagi berjalan la melirik ke kaki Neville Mereka saksikan selama tinggal di sana ternyata meni
tidak puns.i sepatu bagus seperti Anda." pakan basil rekayasa sang canggih dan sempurna
Anda tidak mengerti." sanggah Neville Sega segenap penduduk desa untuk inembentukopini
lanya akan heruhah Saya pernah melihal sendiri itu yang posilif lentang desa mereka. Sebuah staged
terjadi. Kalian semua akan menjadi penjaga loko authenticity yang berhasil menyajikan sebuah
aiau pemilik hotel. Atau peminta-minta. lidak ada kenyataan sang pas benai dengan fantasi Neville
keliidupan desa lagi tentang surga dunia terakhir yang indali clan asri.
Memang begitulah Lelaki tua itumengangguk Ketiga, dialog sang terjadi antara Neville clan
SetUJU, "Dengan uang dan para turis iiu kami bisa kepala desa jelas menunjukkan siapa yangsesung
inembayar dokler agai datang sekali svakiu. Juga guhnya berada di alas angln, clan dengan scgera
gum. Kalau anak anak belajarmungkinmereka bisa kekua.saan menggelincir dari tangan Neville ke
mendapal pekerjaan yang baik Meninggalkan langan warga desa Mereka lahu bahwa seorang
tempal ini dan pergi ke Kalhmaudu." Scjurus ia lam penulis buku panduan ssisata suatu saal akan
pak sayii. Lain malanya menyeinpil Dan Anda lii lewat, clan menyiapkan sebuah panggung sancli-
lang lidak akan iiieiniial desa kami dalam buku wara sang ternyata mentah-mentah berhasil
Anda, walaupun kami memperlakukan Andadengan mengeci h persepsi penulis tersebui tentang
baikdan menyuguhkandagingyak buai \nda." kenyataan. Pengetahuan inilah yang lalu diguna
'Saya hanya ingin membantu," Neville berei kan untuk menyusun strategi dan sang pada
Keras. Dalam pikirannya terlinias bayangan wajafl akhirnya menempatkan Neville tidak dalam posisi
istrinya, meludah penuh amarah saat Neville mela- sang menguntungkan untuk ngotol memperta-
rangnya membawa lemari kayu pemberian kakek hankan pendapatnya. Singkat kata, sang sedang
nva cliilu. Kalian lidak mens.id.tn apa yang .ebe- terjadi adalah pembalikan kekuasaan dari langan
tulny.i sedang kalian sia siakan ini. <Hang di Barat pendatang "Barat" sang mengiiasai pengetahuan
lidak hidup hahagia. hiarpun mereka kaya." namun lerperangkap dalam lantasinya sendiri

70 kalam edisi II, 1999


r DATANG, PANDANG. MENANG(IS)

tentang the Other ke tangan penduduk lokal Dalam cerpen Paradise" tokoh Neville Ewan,
"Timur" yang cliasumsikan lugu namun ternyata yang berasal dari belahan bumi bagian barat itu,
cerdik clan penuh muslihat. tetap memiliki hak untuk merepresentasikan
Di akhir cerita, Neville, yang terdesak dan Drugbat, namun otoritasnya untuk meng-
mulai merasa sangat terancam oleh amarah konstruksi representasi itu direbut oleh warga
kemmunan massa, terpaksa menyerah kepada desa terpencil itu. Merekalah yang menentukan
tuntutan mereka dengan menandaiangani sebuah clan mendikte apa yang hams direpresentasikan
sural pernyataan yang ditulis secant tergesa-gcsa dalam buku panduan wisata dan, dengan demi
pada saat itu oleh salah seorang warga yangcukup kian, mereka jualah yang menciptakan versi
mahir berbahasa Inggris, yang berbunyi: tentang kenyataan mereka sendiri. Tanria langan
Neville si orang "baral" tetap dipandang sebagai
/. Neville Euan, promise to unite many ironis instrumen pamungkas untuk menjamin "kehe
about Drugbat village tn myguidebook on Nepal. I naran" dari representasi tersebut, sehingga orang-
will tell of its beauty andfamously friendly people orang barat'' lainnya mau datang ke sana untuk
Also its nearness to the village path, and many mengliambuikan uang mereka.
Interesting places that can be visited in one day "Kolaborasi" antara masyarakal setempal dan
Also the delicious food, i irill encourage many penulis panduan wisata tetap terjadi dalam situasi
foreign tourists to come toDrugbat village andstay sang sangat tidak biasa untuk mempromosikan
(Saya, Neville Ewan, berjanji akan menulis daerah tersebut. meskipun sepinlas tampak
panjang-lebar tentang desa Drughai dalam buku bahwa unsur kekerasan sangat menonjol dalam
panduan wisata saya tentang Nepal, Saya akan hubungan antara keduanya dalam cerpen ini.
menulis tentang keindahan alam dan keramahan Yang tidak boleh dilessatkan adalah lakla bahwa
penduduknya yang sudah tersohor. Juga kede- Neville sendiri, dengan keyakinan Baralnya, telah
katannya dengan jalan desa. clan banyak lempal lermakan iimpan sang disodorkan. dan semenjak
menarik yang dapat dikunjungi dalam seharLJuga momen itu ia tanpa sadar hams bennain sesuai
masakannya yang lezat Saya akan menganjurkan dengan aturan main yang telah direkayasa dengan
para turis asing agar datang ke desa Drughai clan rapi oleh penciliduk desa. Ada unsur lain yang
tinggal di sana I lebih kuat niessarnai kejadian yang riilukiskan
dalam cerita. yailu pcincrasar. Neville dipaksa
Akhir cerita ini menjadi sangal berani sebab unluk beriiaclapan dengan harga-dirinya sendiri.
selama ini dalam banyak karya yang berkenaan yang telah ia "jual" dengan cukup mudah dan tak
dengan representasi "Timur" oleh "Barat" keku lagi dapat ia gunakan unluk melindungi dirinya
asaan clan wewenang untuk melakukan repre dari upaya pemaksaan sang mengandung keke
sentasi ada cli tangan Barat". dan "Timur" lebih rasan itU. Penduduk desa menggunakan kebaikan
sering menjadi i ibjek representasi tersebut Akibat- haii dan perlakuan hangat yang mereka perlun-
nsa. lerciplalah suatu "kenyataan" tentang dunia jukkan selama lima hari kcpa,lanya sebagai alat
Timuryartgdibangun oleh berbagai ssacana sang untuk memeras Neville sehingga pada akhir cerita
lahir di "Barat", yang membentuk suatu persepsi, inelemalikan segala perlasv an,inns a icihaclap
wawa.san, clan pemaliainan tertentu tentang upaya warga untuk merebui otoritas representasi
"Timur" clan yang hanya bertujuan untuk dari tangannya. Sikapnya yang nienggurui dalam
mendukung kepentingan-kepentingan pihak mengeiiiukakan berbagai rasionale untuk argu-
Baral". sebagaimana diuraikan secara menge- mentasinya dengan mudah juga dapal dimentah-
sankan oleh Edward Said dalam karsa monumen- kan oleh pemikiran realistis dan praktis si kepala
lalnya. Orientalism. desa, dan sikap tersebui turul berperan menjeru-
MANNK.KK Hill) I MAN

miiskan Neville dalam kekalahan dan kekecewaan. tentang desa itu selama lima hari ia berada di sana.
Segilain yang patut dicermati dalam cerpen ini Hfektivilas rekayasa budaya yang dilakukan warga
adalah masalah tafsir lintas budaya. Salah talsir desa sedikit-banyak juga memanfaatkan pra-
selalu menipakan salah satu risiko yang hams sangka-prasangka budaya Neville.
dihadapi oleh setiap pelancong ke mana pun ia Bahwa orang-orang sederhana yang lx-rdiam
pergi. KeKelimandalam membaca berbagai landa di desa yang bahkan eksistensinya pun lakbanyak
clan kcxle budaya, yang dalam banyak hal lebih diketahui orang itu ternyata mampu merancang
riiakibatkan oleh kuatnya pengaruh prasangka- sebuah jebakan yang sempurna adalah sebuah
prasangka dalam diri penafsir daripada oleh lakta penting yang gagal diantisipasi dan dideteksi
kompleksitas sistem budaya ilu sendiri, tetap oleh Neville yang, sebagaimana kebanyakan
menghantui orang-orang yang doyan lx,-pergian orang Eropa lainnya, punva keyakinan diri yang
ke lempat-tempat asing untuk mengenali cukup besar dalam setiap kontak dengan kebu
masyarakat dan budaya setempat. Dalam dayaan asing di luar bropa. Akhir pahit yang
"Paradise", Neville tidak hanya icisandung oleh dialami mengubah secara radikal persepsi dan
"jebakan" yang telah disiapkan tetapi juga oleh pernahaman Neville tentang surga temuannya itu,
prasangka yang ia konstmksikan sendiri dalam dan cli akliir cerita, kelika ia menengok kembaii
benaknya semenjak inula kelika pandangan uniuk memandang Drughai terakhir kalinya, yang
matanya beradu dengan pemandangan desa terlihat olehnya adalah "...hanya dinding dinding
Drughai dari kejauban. Kesan bahwa ia lelah bangunan, sambung menyambung, tertutup. Nun
menemukan sebuah surga cli tempat yang lak ler- di alas sana teriihal puncak-puncak puiih pegu-
duga sejak awal lelah niewarnai segala pema- nungan yang pernah ia perhalikan selx-lumnya
hamannya tentang apa yang ia lihat dan alanii cli Namun itu semua kini sudah lain. Mistcri yang
sana. Desa ini belum pcmah ia dengar sebelum- berkelip kemilau ilu pudarlali sudah. Kini semua
nya dan tidak terdapal dalam panduan wisata ilu hanya lampak dingin clan tajam." Neville adalah
manapun. Kcxle inilah yang kemudian ia gunakan personifikasi sebuah antisipasi atau fantasi yang
', II HOY dalam memmuskan pengertian dan pengelahuan gagal terpuaskan karena "kenyataan' tidak pernah
dapal memberikan kepuasan yangsetaia seperti
yang ada dalam imajinasi—takdir seliap luris
dalam setiap perjalanan, yang justru membuat
mereka menempuh perjalanan yang lain dan
lanpa akliir dalam pencarian akan kepuasan
transenden.

I'c-Luk:< nig sebagai Penerjemah


Bahsva seorang pelancong adalah jugaseorang
penerjemah telah menjadi suatu lakla yang tidak
dapat dihindarkan, terlebih lagi jika ia merekara
pengalaman perjalanannya dalam tulisan Dalam
Suatu hubungan anlarbudaya yang lidak seiara,
menulis alau merepresenla.sikan suatu budaya dan
masyarakal dalam lulisan tidak bisa tidak hams
selalu dilihai dalam konteks kekuasaan. Menulis/
tulisan menjadi suatu penggunaan kekuasaan
(exercise ofpower) sekaligus pernyataan keku-

72
kalam edisi 14, 1999
DATANG, PANDANG. MfiNANGCIS)

asaan (statement of fxnver) bagi yang einpunya perjalanan karya Parson yang menunjukkan
privilege tersebut karena, seperti ditengarai oleh karakteristik di alas. Diawali dengan ulasan
banyak pemikir budaya, inenulis/tulisan mencip- tentang mitos perempuan Oriental yang dikailkan
takan potret tentang kebudayaan lain unluk keper- dengan wisala seks, yang dilopang oleh sederet
luan konsumsi kalangan sendiridan menampilkan judul karya "Barat" tentang perempuan "Timur",
kebudayaan tersebut sebagai the Other.6 seperti Madame Chrysanthemum, Madame
Selain itu, pembaca suatu lulisan perjalanan Butterfly, Suzi Wong, dan Miss Saigon,esai ini jelas
cendemng mengasumsikan bahwa yang ia baca memperiihatkan minat yang tak dilutup-lutupi
bukan fiksi tetapi pengalaman otentik, sehingga akan pesona perempuan Oriental dan misterinya.
dalam hal initerjadisemacam kolusi antara penulis Parson menunjukkan bahwa ia perlu waspada
dan pembaca dalambentuksuspension ofdisbelief terhadap kemungkinan mis-interpretasi di salah
(penundaan rasa lak percaya) pihak pembaca agar satu komentarnya tentang perempuan-perem-
dapat menerima pretensi penulis.7 Walaupun puan itu dengan lx;rkala bahwa "Secara emosi-
tidak semua turis menuliskan pengalamannya onal, mudah untuk keliru meniahami mereka,
dalam artikel atau buku, ada banyak luris yang untuk mengira pesona mereka sebagai kepasifan
berprofesi sebagi penulis. Salah seorang travel belaka," namun dengan segcra ia terjerumus
writer yang cukup terkemuka dalam kancah dalam tindak interpretasi yang menjurus kepada
kebudayaan konlemporer di Inggris adalah Tony sualu representasi perempuan Oriental yang juga
Parson. Ia lelah mengunjungi berbagai negeri di tidak lepasdari perangkap etnosenlrisin'e kelika ia
Amerika, Alrika, dan Asia, selain negeri-ncgeri di tnenambahkan, "Perempuan Timur sanggup
Eropa sendiri, dan menuangkan pengalamannya memperiihatkan ketangguhan yangjarang disebui
dalam sejumlab artikel yaagsegar. dalam mitos tentang mereka ... Para perempuan
Tony Parson memiliki gaya penulisan yang itu menjadi tangguh sebab mereka telah belajar
khas, yang lebih mendekati format esai daripada untuk menjadi demikian." Mitos lama tentang
fiksi. Hekaman perjalanannya ke berbagai tempat perempuan Oriental dlgugurkan hanya unluk
di dunia menipakan basil kombinasi antara digantikan dengan mitos yang lebih konlemporer.
pandangan mala seorang turis, yang menangkap Di lain pihak, pada lataran yang sama sekali
berbagai objek yang merangsang sensasi, clan berbeda, Parson juga berulang kali niengung
tinjauan kritis seorang pengamal merangkap kapkan keprihatinannya akan masa depan koloni
analis, yang bersilat evalualifterhadap objek yang yang, ketika artikel ini dilulis, sedang bersiap
diamalinya. hfek yang dihasilkan oleh teknik menghariapi peristiwa hisioris terbesar dalam
seperti ini bisa jadi lebih kuat karena, sekalipun sejarahnya, yakni peniliban dari Inggris ke P.RC. Di
narasinya berbau fiksi, gagasan-gagasan di lengah ulasan lentang seks, hiburan malam, kartu
dalamnya Ix-rsifal analilis. Akibatnya, kesadaran kredit, clan gcclung-gedung pencakar langit,
pembaca bisa dialihkan dari wama fiksi lulisan secara konslan tersisip pernyalaan-pernyataan
yang dapal menimbulkan efek yang "tidak serius" kontcniplatil yang mencoha beranclai-andai
ke bobot analilis lulisan sebagai sebuah esai yang tentang apa yang. akan terjadi pada "surga" dunia
ineniititiii keseriusan pembaca. Bahwa diasumsi- Timur ini setelah riiseralikan kepada pemerintah
kan pengalaman yang disampaikan dalam tulisan komunis RRC. Ada dua wacana yang berbeda dari
itu adalah kenyataan yang dialami penulis segi subjek maupun nada tetapi yang Ix-rsaling-
menambah dukungan bagi almosfer yang hendak niuka satu dengan yang lain. Parson menulis
diciptakan, yakni suasana serius larii. sebagai seorang turis sekaligus pengamat budaya,
"Hong Kong—Bright Lies, Big City"8 acialah pemlx'la warga I long Kong yang keluar dari inulul
salah salu cli aniara sekian banyak artikel buaya (kolonialis Inggris) hanya unluk masuk ke
MANNER E H II I.) I M A N

engkau hams meninggalkan


dunia. Seperti apa pun kelak
selelah 1997, yang jelas takkan
seperti ini . 1997--Tahun
Banteng, tahun ketika Hong
Kong heralih ke langan Cina—
lelah berhembus ke leherHong Kong
sejak 4 Juni 19H9, tanggal terjadinya
pembaniaian besar di Lapangan
Tiananmen cli Peking.9

Demikian juga dalam ilustrasi yang lain:


"pelabuhan itu bergemerlapan bagaikan
sebuah mimpi yang bagus. Sulil clipercava—
dan terlalu kejam unluk dilanggungkan—bahwa
semua itu akan sudah jauh berlalu dalam sepuiuh
tahun lagi." atau dalam perns.itaan berikut.
"('aiilik dan g.uupangan. inilah Hong Kong, clan
)ila uangnya pergi, ia juga pergi Saat orang-orang
komunis tiba di sini nanii takkan ada lagi vang
leitinggal, alau setidaknya tak ada lagi sang
berharga unluk climiliki. Pola-pola juxtaposition
Ipenjajaran) seperti ini mendominasi struktur
naiasi dan ineniiiibiilkari elek cainpur-ariilk pada
awalnya namun sasaran akhirnya jelas: penciptaan
/ kisah Paradisetos/yang baru sang penuh dengan
muatan ideologi imperialisme. Hong Kong, yang
secara paksa dijadikan koloni Kerajaan Inggris
selama ralusan lahun. diposisikan sebagai sebuah
wilayah makinur yang merdeka tetapi yang tak
lama lagi akan jatuh dalam cengkeraman "penja
jahan" Cina, sembari merepresi fakta bahwa 1long
Kong pada hakikatnya adalali bagian dan keria-
S TEDDY mulul harimau (kolonialis" (ana) Keiiclak- ulatan (ana. Anikel Parson seoiah-olah menjadi
sesuaian aniara kedua laiaran lersebul kerap dapat bagian dari upaya kolosal nic-dia-massa Kropa dan
segera terlihat dalam peinyaiaan-peinyataari yang snierika unluk ineiiibenluk opini publik
cIII mat seperti. misalns a: intemasional yang negatif tentang kembalinya
I long Kong ke RRC pada saal iiu.
Hong Kong adalali I'ec man kepunyaan Tulian Dampak suaiu representasi tertulis mengenai
Ada rasa ekslalik cli situ, diperkuai peugelaliiian sebuah tempal beserta inaniisia dan budayanya
bahsva tempat itu punya waktu tinggal tujuh tahun lidak dapal dianggap enleng karena asunismsa
lagi. Tc-riium ban uang clan seks. sup behck clan adalah penulis/turis, seperti Tony Parson, hanya
kisc-rak.ihan. Bila engkau berada di Hong Kong, berada di tempal sang direpresentasikannya
terasa sungguh sayang bahwa sualu hari nanii dalam waktu sang relalif pendek, dan debar

74 kalam -edisi 14, 1999


r DATANG. PANDANG, MENANG(IS)

keasyikan atau kejutan budaya yang dialami jangka waktu yang relatif lama karena tujuannya
belum sempal mengendap. Oleh sebab ilu, bukan terutama untuk bcrjalan-jakn dan melihat-
interpretasi atas apa yang dilihat dan dialami lihat melainkan untuk secara sengaja dan khusus
sangat ditentukan oleh keadaan-keadaan ekstrem mempelajari masyarakat clan budaya setempat.
yang temporer tersebut. Proses-proses inilah yang Antropolog alau etnograler termasuk dalam
jarang terekam dalam representasi yang dihasilkan golongan ini, selain para agen kolonial cli masa
belakangan dari seperangkat konsep clan pema- lampau dan para pelaku bisnis multi-nasional di
haman tentang masyarakat atau budaya yang masa kini. Esais David Bellos pernah meneiigarai
dikunjungi, yang terbentuk di bawah pengamh seclikilnya jumlah karya dari "Dunia Ketiga" yang
debar keasyikan atau kejutan tadi. Yang unik diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan mere-
dalam kasus Parson adalah bahwa versi Hong bul pangsa pasar buku dunia dibandingkan de
Kong-nya yang gemerlapan clan materialislis ngan banyaknya jumlah karya berbaha.sa Inggris
tampaknya dihasilkan oleh anlisipasi akan suatu yang diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Asia
kenikmatan yang sifatnya ragawi di masa kini, clan Afrika, termasuk yang ditulis oleh pengarang
sementara versi I long Kong yang lebih kelabu clan kelas dua sekalipun.'" Gideon Toury. pelopor
koniemplatil dihasilkan oleh anlisipasi akan suatu stucli terjemahan yang berbasis pada teori poly-
kengerian cli masa yang akan datang, clan kedua sistem dari Israel, tampaknya mempunyai
versi ini bertemu menjadi satu dalam suatu hu penjelasan sang cukup masuk akal mengenai
bungan sang lidak bia.sa dalam esai. Yang jelas. ketimpangan ini. la meneliti mengapa" teks-teks
teknik semacam ini telah mampu melahirkan diterjemahkan ke dalam suatu bahasa pada suatu
suatu narasi sang linear tentang I [i mg Kong serta masa tertentu <\.m bukan pada masa-masa sang
membeii benang ineiah bagi hubungan aniara lain, dan mengapa sebuah sistem sastra di sualu
kekinian dan masa depannya. Yang hiking dari negara bersikap sangal reseplif pada terjemahan
narasi itu jelasadalah masa silam Ilong Kong, yang sementara sistem sastra di negara lainnya tidak
lentil saja tidak dapal menjadi bagian narasi tanpa demikian.11 Menurutnya, ,u\a tiga situasi yang
menguak luka abadi produk kegelapan sejarah membuat karya-karya terjemahan menjadi domi
imperialisme Inggris di wilayah tersebut. Kem.iin- nan di suatu tempat, yakni, pertama, ketika kesu
puan unluk melupakan masa lain meniang sastraan sualu bangsa masih berusia muda clan
menjadi svarat mullak bagi keinainpuan untuk belum mapan; kedua. keiika kesusastraan suatu
berekonsiliasi dengan masa kini dan berkon- bang.sa berada dalam kondisi kinah clan peiileral;
templasi untuk masa yang akan datang, tetapi clan terakhir, ketika terjadi semacam krisis atau
urusannya menjadi sensitif karena ini semua litik-balik atau kevakuman dalam kesusastraan
cliiiitingkinkan terjadi "leh keinanasuka.tn sii.ini bang.sa.
seorang penerjemah budaya yang "menyamar" Dan sini kita dapat mens inipulkan bahsva
sebagai luris dan dengan scnriirinya menipakan kesusastraan bang.sa bangsa di Dunia Ketiga"
bagian dari sisi gelap sang hendak dilupakan ilu. barangkali berada dalam salah satu situasi tersebui
dan. dengan demikian, secara umum masih
Pelancong sebagai Pemberita "Kebenaran" bersifal labil, atau marjinal, atau sedang meng-
Perpaduan antara kecemasan, gairah, gegai alami krisis alau kevakuman. sehingga jelaslah kini
budaya, clan harapan lidak hanya menjadi mono- mengapa lebih banyak karya-karya berbahasa
poli para pelancong yang bepergian untuk waktu Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa-
yang sin.gkat. seperti turis. Masalah seni pa juga bahasa asing. seperti diuraikan Bellos. Implikasi
lazim dihadapi oleh mereka sang mengunjungi dari leori ini adalah bahsva terjadi kelidaksetaraan
sebuah negeri asing dan tinggal cli sana unluk hubungan aniara bahasa dan kesusastraan Inggris
MANN EKE BUDIMAN
V

dan bahasa serta kesusastraan di Asia, Afrika, dan ia dapat menjadi seorang antropolog lulen, yakni
Amerika Selatan, yang bila ditelusuri lebih jauh antropolog yang pernah menginjakkan kaki di
mungkin bisa bermuara pada ketidaksetaraan suatu tempat yang asing dan melakukan penelilian
kekuasaan (fx>wer unequality) di antara pemain- lapangan alas masyarakat clan budaya setempat
pemain tersebut.'2 Uniknya, dalam konteks Karya ini sendiri bisa dibaca dengan dua kacamala
penerjemahan budaya yang terjadi adalah seba yang Ixjrbeda, yaitu sebagai sebuah monografi di
liknya. Berkat para antropolog dan etnografer, salu pihak dan sebagai sebuah karya fiksi di lain
jumlah masyarakat dan budaya cli Asia, Afrika, clan pihak, yang ditandai oleh penceritaan yang
Amerika Selatan yang "diterjemahkan" dalam teks- dikemas berdasarkan konvensi penulisan fiksi.
teks lx.-rbaha.saInggris atau bahasa "Barat" lainnya Stralegi seperti ini memungkinkan penulis
jauh lebih banyak. Bahkan, aktivitas penerje meletakkan satu kakinya di wilayah "kenyataan"
mahan budaya dengan arah inilah yang memung dan sebelah kaki yang lain cli wilayah imajiner, (Lin
kinkan disiplin ilmu antropologi clan etnografi menunjukkan adanya kesadaran bahwa, sebagai
dapat terus hidup dan berkembang. Yang serupa seorang pcnclili lapangan yang lugasnya mener-
antara terjemahan saslra dan lerjemahan budaya jemahkan budaya sualu masyarakal lain, penulLs
adalah, meskipun terjemahan sastra arahnya dari tidak merasa yakin akan akurasi terjemahannya
"barat" ke "Timur" sedangkan terjemalian budaya sendiri, sehingga versi kenyataan yang dihasil-
dari "Timur" ke "Baral", bahwa otoritas untuk kannya pun licktk pasii iclciuik dengan apa yang
melakukan keduanya Ix-racla di tangan pemegang ada terjadi cli luar sana. Bebiln seorang antn>|>olog
kendali kekuasaan dalam hubungan-hubungan sebagai seorang penerjemah budaya Ixrix-cla sifal
yang ada, dan privilese unluk ilu pun diberikan dan bobotnya dari yang dipikul oleh seorang
oleh pemain yang dominan tersebut. Dalam kasus penerjemah bahasa dalam arlian bahwa sementara
pertama "Timur" menjadi pasar tempal beredarnya seorang penerjemah bahasa mengalihkan gagas-
teks-teks "Baral", sementara dalam kasus kedua an-gagasan clan makna dari sebuah teks stimber
"Timur" menjadi konsumsi pengetahuan "Baral". ke teks sasaran, seorang an'ro|M>log hams mendp
Tetapi barangkali perimbangan kekuasaan itu takan leksnya dari nol—mengubah sebuah
lidak selalu lebih lx:ral ke "Baral", sebagaimana masyarakat dan budaya yang hidup menjadi
yang telah kita lihat dalam "Paradise". Para antro sebuah barang cetakan, sebuah proses leksiu
polog pun tampaknya juga bisa menghariapi alisasi budaya.11 Boleh dikatakan bahsva aktivitas
keadaan seperti yang dihadapi oleh Neville bwan mencipta clan ineinbangun gambaran lentang
dalam cerpen itu. Mereka datang untuk meman- masyarakat dan budaya lersebul lebih dominan
dang, tetapi tidak pernah ada kepaslian bahwa daripada sekadar memindahkan atau merepresen-
mereka akan "menang" karena yang clidaiangi lasikannya. Berlolak belakang dengan mitos
untuk dipandang ternyata memiliki kemampuan iradisional bahwa peneliti memiliki posisi isti
yang setara unluk balik memandang clan meni mewa sebagai yang memandang, menalsirkan,
berikan sinyal-sinyal yang sengaja menyesatkan, dan nieneat.il. Nigel Bailey inengalaini Ix-i ipa
sehingga pada akhirnya si penafsir lidak pernah dalam proses itu semua ternyata ia lebih banyak
sepenuhnya yakin apakah representasinya ten menjadi objek pandangan, penelilian", dan clis-
tang masyarakal tersebut nyata atau liktif. Ilusirasi kusi warga suku Dowayo. bahkan, bukan hanya
yang baik mengenai situasi ini diberikan oleh, sekali ia justru mendapali dirinya menjadi bahan
misalnya. buku the Innocent Anthropologist. lertawaan dan |x-rgunjingan mereka, "Saya disukai
karya Nigel Barley. Buku ini bercerita tentang karena saya bisa dianggap sebagai semacam hi
perjalanan dan |x-nelilian penulis ke sebuah dae buian. Takada yang tabu pa.-.ti apa yangakan saya
rah terpencil di Kamemn, yang ditcinpuhnya agar perbuat selanjutnya ... Barangkali saya akan me-

76 kalam edisi 14, 1999


DATANG, I'ANDANG. MI-NANG(IS)

nampilkan kelxxlohan ban;. Saya menjadi bahan Vincent Crapanzano pernah menyamakan
pembicaraan yangtak ada habisnya" (57-58;. antropolog dengan Hermes, dewa pembawa
Dalam sebuali ritual yang tampaknya sengaja pesan yang juga dikenal sebagai dewa pencuri
dikemas untuk tontonan Barley, para pelaku Zeus, yang kenal betul dengan sifat bawahannya
bahkan memperolok dia dengan seolab-olah ini, paham bahwa meski Hermes berjanji untuk
memotret, seperti yang bia.sa dilakukan Barley, tidak berbohong, ia tidak pernah berjanji untuk
dengan menggunakan tempurung kelapa, atau mengatakan kebenaran yang seutuhnya.1"1 Namun
berpura-pura membuat catatan namun yang dila rupanya kemiripan dengan Hermes ini bukan
kukan di atas selembar daun pisang (84). Pada hanya monopoli para antropolog, karena yang
kesempatan lain, dalam sebuah festival yang dise- terjadi dalam The Innocent Anlhrofxilogist adalah
lenggarakan sebagai bagiandari upacara khitanan, masyarakat yang diamati dan hendak diterjemah-
koordinator acara tiba-tiba melompat ke lengah kanlah yang justru lebih menunjukkan kemiripan
arena dan berseru bahwa kalau bukan karena dengan Hermes. Mereka tidak berbohong tetapi
orang kulit putih, maka akan ada yang hams dibu juga lidak merasa perlu menyampaikan semuanya
nuh sebagai bagian dari upacara. Insiden yang kepada Barley, sedangkan "semua" inilah yang
tampaknya bukan menipakan bagian dari upacara dituntut olehnya agar dapat mengembangkan
itu jelas terjadi karena secara sengaja orang suatu penjeiasan yang umh tentang masyarakat
Dowayo hendak mcmberitahukan kepada Barley Dowayo. Selain itu, seperti yang lelah diungkap-
bahwa yang ia saksikan bukanlab ritual yang kan oleh Crapanzano, meskipun si antropolog
otentik melainkan suatu panggung yang diran- menyadari bahwa ia tidak dapat menemukan
cang khusiis untuk menyenangkan hati orang kulit kebenaran yang utuh serta bahwa interpretasinya
putih. Pada zaman dahulu, dalam setiap upacara selalu bersirat sementara dan bersyaral, ada
seperti itu selalu ada seseorang yang dibunuh dan dorongan yang lebih kuat untuk bagaimanapun
tengkorak kepalanya dikepnik dengan bain, juga pada akhirnya meneriakkan kata "Eureka.'"
namun kehiasaan itu kemudian dilarang oleh yang akan menjadi tanda kemenangan clan pe-
pemerintah-pemerintah kolonial Prancis dan naklukannya. Antropolog selalu merasa perlu
Jerman, serta oleh pemerintah Kamemn sendiri untuk menega.skan bahwa semuanya sudah
IK7-88). Bayangan bahwa semua yang diperli- temngkapkan lewat paparannya yang transparan,
halkan kepadanya adalah staged authenticity yang membiarkan kebenaran berbieara atas
tidak pernah meninggalkan benak Barley. namanya sendiri.1'' Orang Dowayo, di lain pihak,
Hal lain yang sangat mengganggu pikiran si tidak terobsesi dengan gagasan tentang kebenaran
antropolog adalah perasaan bahwa, dalam berce- yang utuh itu karena, seperti yang cliutarakan oleh
rita, orang Dowayo tampak sengaja melewatkan Barley dalam kekesalannya, yang lebih utama bagi
bagian terpenting dari penjelasannya. yang mem mereka adalah apa vang sehancsnya (yang ideal)
buat keseluruhan cerita menjadi tak bermakna clan bukan apa yang ada sekarang (yang riill.
atau masuk cli akal, clan tidak ada sam tipuan pun "Berbagai hal selalu digambarkan sebagaimana
yang dapat menjebak mereka agar membuka mestinya, bukan sebagaimana adanya"(83).
mulut Irustrasi. sejak semula, selalu mewamai Namun kisah ini lidak akan selesai tanpa momen
upaya Barley unluk menggali sistem kemasya- "Eureka", clan inierpretasi hams clituniaskan oleh
rakatan orang Dowayo dan membuainya menjadi sebuah representasi.
seorang peneliti yang tidak pernah yakin terhadap Misteri cli balik hubungan aniara hujan, khitan,
lemuannya sendiri. alau seorang penulis yang clan kesuburan pun, seperti telah menjadi takdir
lidak pernah yakin terhadap gagasan-gagasan bagi semua peneliti "Barat" yang berkunjung clan
yang clisampaikannya sendiri. menetap di liiik-iitik terpencil dalam peta dunia,
MANN EKE IIU DIM AN

lerungkap. Semua (ragmen dan potongan/wzz/es sebuah dunia dan kaki lainnya di dunia yanglain.
yang terserak tiba-tiba tersusun dan bermakna, Persoalan menjadi penting karena posisi istimewa
meskipun untuk itu diperlukan hadirnya suatu seperti inilah sang sering diklaim oleh sebagian
deusex machinayang penuh dengan kebetulan, praktisi inierpretasi lintas budaya. Ada keyakinan
"Momen-momen 'eureka' selalu menggairahkaiu bahwa mereka dapal memiliki akses ke dua alam
kenyataan bahwa itu saya alami tiba-tiba, cli atas budaya yang berbeda dan merasa berada di rumah
gunung, clan orang yang memberi informasi tidak cli kedua wilayah yang berbeda itu. Persepsi ini
mallium akan pentingnya hal itu buat saya. me- membuat masalah peinahainan, yang pada riasar-
nambah kuatnya rasa nikmal saya dalam melihal nya pelik. menjadi lak lagi bermasalah. clan ini
sekilas struktur di balik semua ritus ini dalam sering menjadi lilik lemah dari banyak pemikiran
segenap keseclerhanaannya" (168-169). Si antro tentang kosmopoliianisme. Seorang(cosmopolitan
polog pun melengkapi kemiripannya dengan diasumsikan mampu mengambil jarak dari dirinya
Hermes, lidak hanya sebagai pembassa pesan sendiri dan melibatkan diri dengan the Other.'
namun juga sebagai "pencuri"; keajaiban yang Ada kesediaan scKaligus keuiampuan untuk
menolongnya memecahkan teka-teki kunci menembus masuk ke dalam sebuah budaya lain
rahasia orang Dowayo, yang lurun dalam bentuk melalui apa yang didengar, dilihai. dirasakan, clan
seorang informan lugu yang tidak menyadari direflcksikan. sang kemudian inelahirkaii sebuali
pentingnya keterangan yang sedang ia sum kompetensi alas budasa lersebul clan sang menja-
bangkan, dengan mudah ineinbiika tabir semua dikannya sebagai bagian dari dirinya seorang
misteri sang dicoba untuk dikuakkanny? sehma kosmopolitan, akibatnya, tidak pernah bisa
kurang lebih setahun di negeri asing itu. Misi telah merasa di rumah meskipun ia berada di daerah
tenapai: si antropolog datang, memandang. clan asalnya karena dengan sengaja ia menjaga jarak
menang. dari dunianya send'ri." Tetapi, kaum kosmopo
Yang lebih menarik untuk diperbincangkan litan juga bukan orang yang punya koinilnicn tel
dalam buku Barley barangkali bukan penemu- hadap budaya asing sang riirangkulnya dan clija
annyaakan '"kebenaran' suku Ilowayo, vang lebih dikan bagian dari dirinya itu karena. seperti
clivvarnai oleh berbagai kcbimbangan daripada dinyatakan oleh sec uang pemikir (cosmopolitan
keyakinan. melainkan transformasi yang terjadi sendiri. seorang kosmopolitan juga dengan
pada din Barley sekembalinya ke rumah, inggris mudah dapal melepaskan diri dari dunianya yang
la merasa sepeili orang asing di negerinya sendiri, lain karena ia "Setiap saal ... Lilm di mana letak
yang hams kembaii bemsaha menyesuaikan diri pintu untuk keluar."'" Kontradiksi inilah yang
dengan beriimpahnya makanan di pasar swala tampaknya terlcwaikan dalam pandangan kosmo
van. dengan air dan lisirik yang suplainya hampir politan sang berkembang, atau yang disederha-
tak ada hentinya. alau dengan Icman-lcman nakan begitu saja sehingga nienibual kcniiisiahil-
sejawat yang tidak menyadari ketidakhadiran an pemahaman yangtransparan tidak lagi menjadi
dirinya dari antara mereka; singkatnya, dengan masalah utama dalam inierpretasi lintas budaya
keliidupan sang berjalan seperti biasa—vang Neville Ewan dalam "Paradise" hams buru-
i-n.ini bulan kemudian membawa Nigel Barley buru menarik kembaii sebelah kakinya sang
kembaii ke negeri orang Dowayo. Orang Inggris telanjur ia celupkan dalam rawa-rawa dunia orang
itu lidak lagi merasa bahwa Inggris adalah rumah- Drughai dan incndapaii kaki lersebul lelah
nya. Perjalanan telah mcnjadikannva asing. baik di lersengai sesuatu sang ia kira lidak akan menyakili
negeri sendiri maupun di tempat sang ia kunjungi. dirinya. Kalau "Barat". bagi Neville, adalah dunia
clan ini membawa kita pada persoalan apakah yang lelah leikoiil.miinasi dan tak lagi mena
mungkin seseorang meleiakkan salu kaki cli warkan rumah sang nyaman, "Timur" jelas

78 kalam edisi I i. I'""'


DATANG. PANDANG, MENANGclS.

menipakan surga yang penuh kejulan. dan oleh Barley daripada kesadaran rasionaJ akan konse-
karena iiu lidak juga dapat menyediakan tempat kuensi dari momok yang dari zaman ke zaman te
berpijak yang mapan. Tony Parson, dengan lah menghantui para penerjemah, yaitu masalah
pengetahuannya yang luas yang diperolehnya dari ;/)//;v/);.s7(-i/c//;///7i'(kemu.stahilan diterjemahkan).
berbagai perjalanannya ke pelosok-pelosok Jika rumah lidak lagi member! perasaan di
dunia, menjadikan Hong Kong menjadi sualu mmah bagi seorang pelancong, dan jika tempal
objek pengatnalan yang transparan sembari pada tujuan pun tidak pernah menawarkan sualu oten-
saat yang sama merepresi sisi-sisi iraumaiik I long tisiias yang bisa membuat pelancong merasa
Kong yang menjadi luka cacat akilxil kemajuan seperti di mmah. barangkaii saja pelancong—cli
perackiban dunia tempal ia berasal. Parson mengi- mana pun ia berada—acialah ibaral seorang gelan-
ra dirinya dengan mantap berpijak cli atas dua dangan (homeless) yang selalu berkelana karena
dunia yang terpisah ribuan mil satu dengan lain memang lidak ada "rumah" yang permanen bagi-
nya, namun sang sesungguhnya terjadi acialah nya. Perjalanan memang bisa tiicnjadi seperti pe
bahwa secara psikologis ia tidak pernah mening- rang, yang meninibulkan kecemasan, ketakutan,
gulkan inggris Kedua kakinya kukuli berpijak di dan trauma, namun pada saat sang sama juga inein-
sana. dan ia hanyalah seseorang yang mengamat' beri harapan untuk suatu - tat nanti ada mmah sang
I long Kong dari jauh dengan kaca pembesar. dapat riiriatangi sebagai pelabuhan terakhir. mes
dengan berbagai bias idcologisnya. Nigel Barley kipun—bagi seseorang sang sedang berada di
sangai menyadari kenisbian interpretasi clan merian perang—harapan itu mungkin saja hanya
kemungkinan bahwa kemampuan berpijak di dua sebuah ilus' Inierpretasi dan representasi terjadi
dunia yang berbeda adalah sebuah ilusi yang bei jUStm cli lengah proses-proses dan konllik-konllik
bahasa. Tetapi hal ini tidak menghalanginya unluk tersebut, yang kerap ternyata tidak membawa kita
pada akhirnya memproklamasikan penemuannya ke mana-mana. Inilah yang barangkaii membuat
alas orang Doss aye dan kemenangannya atas perjalanan menjadi sebuah proses yang lidak
pemahaman. Hasral untuk menangkap the Other pernah berakbir, meskipun sebuahperjalanan bisa
dalam gengganian jelas lebih berpc-ran dalam saja usai. dan ini pula sang mens ebabkan
mengakbiri dilema inierpretasi yang dihadapi inierpretasi tidak pernah ineiicapai tilik liiiilas.

Catalan

1. J. Urry, the Tourisuiazc- Leisure and Traivl in ContemporarySocieties (London: sage, 19911, hal. 2.
2. Ibid, hal. .V
3 Ibid, hal _
I. Ibid., hal. 8,

5 lhid.UA.>-).
ii S Bassnetl & \ Lefevere, ConstructingCultures, EssaysonUtemryTranslation (.Ctevcdon: Multilingual Matters,
1998), hal 33 CBandingkan dengan Clifford & Man us. 1986; Niranjana, 1992).
- IbidMlft.
K. Dimual pertam;i kali dalam majalali Arena, Jul! Agustus 1990, Artikel ini juga terdapat dalam kumpulan esei
Tims Parson, Dispatchesfivm theEront Line ofPopularCulture (London Virgin, 1995), hal. 185-197.
9, Parson, hal. 187 dan 189.
in D.Bellos, 'Our Own and Other Tongue Literary translationin the 1990s, NewWrlting6, ed A.S. Byattdan P.
PorterOondon Vintage, 1997), hal 328 wi
II. G. Toury, "The Position ol Translated Literature within the Literal*} Polysystem , Poetics today 11:1 (Spring),
1990, hal. 15-51.

kalam- edisi 14, 1999 -.1


MANNER F. UtlDIMAN

12. Bandingkan dengzn Niranjana, yang mengungkapkan bahwa studi terjemahan dapal lahir sebagai sebuah "iln.u
yang empirik" karena merepresi hubungan kekuasaan yang asimelris yang menjadi latar bagi hubungan
antarbahasa, dalam Siting Translation. History, Post-structuralism, and the Colonial Context (Berkeley:
University of California Press, 1992), hal. 60.
13. J. Clifford, "Introduction: PartialTruths," Writing Culture, the Poeticsand Politics ofEthnography, ed. J. Clifford
dan G. Marcus ("Berkeley, University of California Press, 1986), hal. 1-26.
14. V. Crapanzano, "Hermes' Dilemma: The Masking of Subversion in Ethnographic Description," Writing Culture:
ThePoetics and Politics ofEthnography, ed. J. Clifford clan C. Marcus (Berkeley, University ofCalifornia Press,
1986), hal. 51-76.
15. Ibid, hal. 52-53.
16. U. Hannerz, "Cosmopolitans and Locals in World Culture," Global Culture: Nationalism, Globalisation and
Modernity, ed. M. Featherstone (London, Sage, 1990), hal. 239.
17. Ibid, hal. 240 dan 248.
lb. Ibid, hal. 240.

Kepustakaan
Parley, N. 1986. ibe Innocent Anlbro\x>logist: Notesfrom a Mud Ilui. London: Penguin.
Bassnett, S. dan Lefevere, A. 1998. Constructing Cultures: Essays on Literary 'Translation. Clevedon: Multilingual
Matters.

Bellos, D 1997. "OurOwn and Other Tongue: literaryTranslation in the 1990s," New Writing 6, ed. as. Byaiidan
P. I'orler. London: Vintage, London.
Clifford,J. 1986. "Introduction: Partial Truth," Writing Culture, ihe Poeticsand Politics of Ethnography, ed.J. Clifford
clan G. Marcus. Berkeley: Univeisity of California Press.
Clifford,J. clanMarcus,G. (Ed.). 1986 Writing Culture: Ihe Poeticsand Politicsoj'Ethnography. Berkeley: University
of California Press.

Crapanzano, V. 1986. "Hermes' Dilemma: The Masking of Subversion in Ethnographic Description," Writing
Culture: IhePoeticsandPolitics i>fEthnography, ed. J.Clifford dan G. Marcus. Berkeley: Universityof California
Press.

Hannerz, II. 1990. "Cosmopolitans and Locals in World Culture," Global Culture Nationalism. Globalisationand
Modernity, ed. M. Featherstone. London: Sage
Kneale, M. 1995. "Paradise," New Writing4. London: Vintage.
Niranjana, T. 1992. Siting Translation: History, Post-stnicturalism, and the Colonial Context. Berkeley: Universityof
California Press.

Parson, T, 1990. Dispatchesfrom the Front Line ofPopular Culture. London: Virgin.
Toury, G. 1990. "The Position of Translated Literature within the Literary Polysystem," Pfxilics Today, 1•: 1(Spring)
Unry, J. 1991. ihe Tourist Gaze Leisure ami Travel in (jmtem/jomry Societies. London: Sage.

80 kalam edisi 1-1, 1999


_AR I J . ADIPIIRWAWIDJANA

POLA NARASI KOLONIAL


DANPASCAKOLONIAL

Teks menjadi wahana d.\n sarana bagi terdptanya suatu awal, dan
menjadi air bah sang mcnghancurkan dunia sebelum ada teks itu
dan mernperbaharuinya dengan definisi-definisi yang sama sekali
baru. Asuinsi bahsva lidak ach apa apa sebelum kolonisasi ini
penting bagi jusiiiikasi kolonisasi itu sendiri

Pada Mulany a adalali Kata dengan manusia pertama; clan karena itu Crusoe
Akhirnya, dia baringkan kepalanya ke permukaan mendapat kekua.saan alas Juiiiai dan Otoritas un
tanah, di clekal kakiku. dan meleiakkan kakiku cli luk menyertakan peristiwa itu dalam keselunihan
kepalanya, seperti sebelumnya; dan setelah itu dia kisah sang menjadi 'miliknya'. termasuk kisah
perlihatkan sc-genap isyarai yang bisa dibayangkan tentang hubungannya denganJumai yangsejak itu
tentang keiiindukan penghamhaan dan pcnsv- juga menjadi miliknya. Kaiena peristiwa itu
rahan diri. unluk iiiemliuatku mengerii hahssa dia menjadi t'tik tolak pembahasan saya, mudah-
akan mengahdi kepadaku sepanjang hayat. Dalam mudahan. walaupun lidak didukung sejarah. saya
banyak hal aku bisa memahami dia clan mencoba mendapat otoritas untuk membual pemyataan
membuatnya mengerti bahwa aku sangat senang tentang sosok-sosok, baik dalam sejarah sastra
berada bersamanya. Tak lama kemudian aku mulai maupun dalam karya sastra.
bicara clan mengajarinya bicara kepadaku; clan, Peristiwa itu sebagai awal, clan juga sebagai
pertama-iaina, kuberitaukan paJanya hahssa tilik tolak pembahasan. signilikan dalam beberapa
mesiinya nama dia acialah JUMAT, hari kelika aku hal yang menyangkul hubungan peristiwa keba
menyelamatkan nyawanya: aku memanggilnya hasaan dengan lerbangiums a suatu Struktur
dengan nama tersebut demi kenangan akan saat ilu. hegemonik antarsubjek yangterlibal didabunnya,
Demikian pula kuajari dia untuk mengatakan luan; Pertama, seluruh peristiwa tersebut (dan bahkan
dan kemudian kuberi lahu dia bahwa itulah selumh kisahnya) diiultirkan dari sudut pandang
namaku....' Cmsoe. Artinya, yang disajikan kepada pembaca
adalah suara lunggal Crusoe sebagai naralor.
Kutipan cli atas menipakansalah satu peristiwa Dengan demikian. pembaca hams sepenuhnya
teksiual monumental dalam wacana kolonial bergantung kepada Crusoe karena pcrnyataan-
Barat. Peristiwa tersebut dapat pula dikatakan perns.itaannsa tentang "kebenaran" peristiwa itu
sebagai awal pertemuan sang colonizer. Robinson bersirai uncontested
Crusoe, dan thecolonized, ss alau pun kisah Crusoe Kedua. kaiena Crusoe memiliki kekuasaan
tentang peiualangannya sudah berjalan lebih dari penuh dalam meiigabsalik.ui penyampaian peris
sepeniga keselunihan kisahnya. Karena peristiwa tiwa ilu kepada pembaca, ia pun memiliki kekua
iiu menipakan suatu awal, dapadah saya jadikan saan penuh dalam menafsir berbagai lindakan
litik tolak pembahasan saya. Bagi Crusoe— yang membangun peristiwa tersebut, dan kemu
mungkin juga bagi Defoe—peri.stiwa itu menjadi dian basil penafsiran ilu sendiri inemberi Otoritas
repetisi genesis, asal mula pertemuan Tuhan kepada Crusoe unluk selanjutnya membangun

kalam - edisi I I, 1999


81
ARM ADII'l KSVAWIDJANA

kisahnya. Ketiga, pada peristiw:1. itu, dengan sega Michel Foucault sebagai battle fir truth karena
la kuasa yang diklaimnya sendiri, baik dalam hal menjadikan narasinya sebagai ssahana memba
penyampaian maupun penafsiran, Cnisoe mela ngun kebenaran sebagai kekua.saan. Dengan
kukan scrangkaian linclak ujaran (s/Ktx:h acts)kmsial demikian Crusoe secara sendirian menjadi "rezim
yaitu [XTidelinisian sepihak. la mendefinisikan sosok kebenaran".' Peristiwa itu menjadi awal aku-
yang baru dileinuinya, clan kemudian mendelinisikan mulasi kekuasaan Cmstx- sebagai narator lunggal
dirinya sendiri.1 Inilah awal kolonisasi. yang akan beriambah seiring dengan bertam-
Yang menarik di sini acialah bahwa awal bahnya pernyataan yang dikeluarkan dan cliber-
hubungan hegemonik antara Crusoe sebagai lakukan Crusoe dalam kisahnya. Di sini Jumat
penguasa dan Jumat (atau siapa pun namanya menjadi konsumen yang dikorbankan.*
sebelum ia dimasukkan ke dalam wacana Er<>- Peristiwa serupa pun cliiuturkan William H.
sentris) ditampilkan sebagai peristiwa kebab,i Prescott dalam The History of the Conquest of
sa.in Peristiwa tersebut diawali dengan sualu tin- Mexico (1« t.-il yang menggambarkan kcdatangan
clakan Jiinial yang serta-merta ditafsirkan Crusoe Hernand de Cortes cli wilayah Kerajaan Aztec.
sebagai tanda penyerahan diri. Selanjutnya Cnisi >e Agama Aztec mengenai adanya sosok masehi
mengajukan klaim bahwa apa pun tindakan Jumat bernama Quetzalcoatl, yang ciri-ciri fisiknya climi-
akan clitafsirkannya sebagai permohonan unluk liki Cortes. Yang menarik cli sini adalah bahwa
inenghamba. Tentunya karena Jumat tidak diberi asosiasi antara sang penebus dengan Cortes mem
iuang untuk bersuara. pembaca lidak akan pernah pakan kesimpulan yang clitarik pihak Spanyol,
tahu uiaksud Jiiina1 sebeluni lerjaclinya awal ini s uiu Gomara dan Bernal Dia/ yang mengaku
Namun, dalam peristiwa awal semacam ini tam mendampingi <.< ates, yang keduanya menjadi teks
paknya apa pun yang terjadi sebelumnya menjadi sumber bagi Prescott. Walaupun, sebagaimana
tidak relevan. Karena, dalam peri.stiwa keba yang diduga Inga Clandinncn.' mungkin saja
hasaan yang menjadi awal, apa pun yang terjadi penduduk asli Sernenanjung Yucatan tersebut
sebelumnya dianggap tidak ada. memang awalnya mengira Cortes adalah Quet
Dalam konteks yang sama, Crusoe pun secara zalcoatl, kalaupun mereka saclar akan kekeliru-
sepihak mendefinisikan dirinya sebagai Master. annya hal itu sudah terlambal karena sang
Hal ilu menipakan definisi dan bukan rcclefinisi mengikuti tinclak ujar adalah penaklukan politik
karena yang terjadi adalali peristiwa kebahasaan dan ekonomi nyaia, karena rezim kebenaran ala
sebagai awal. Dengan demikian, iclenlitas Crusoe Foucault yang sifatnya kebahasaan ini Tidak
sebelumnya, yakni sebagai Kreutznaer, yang sekadar bersifat ideologis alau superstrnktural''
kemudian diubah "karena adanya penyimpangan Imelainkan juga sebagai]syarat pembentukanclan
kata yang kerap terjadi cli Inggris, kami sekarang pengembangan kapitalisme."
clipanggil. bukan, kami memanggil diri, clan Sebagaimana halnya dengan Crusoe, identitas
menulis nama kami, Crusoe.'" alau sebagai pemu Cortes sebelum pertemuan awal ilu balai. Cortes
da sang mengimpikan pelualang cli laut, alau yang dikisahkan memiliki latar belakang yang
sebagai orang yang lerdauipar clan lerisolasi cli rendah". sakit-sakitan waktu kecil. dan hcrandal
tanah lerpencil. tidak lagi signifikan. pada svaktu reiua|a. dengan adanya tnidak bahasa
Sebagai penguasa. baik dalam hiibungannya bempa narasi dan (niisHiUcrprelasi, langsung
dengan Jumat maupun dalam wacana kisahnya, ia ditahbiskan menjadi Al-Masili yang datang untuk
berasumsi bahwa karena ia memonopoli baliasa inenyelamalkan bangsa A/.lec dari kesunyian
yang ada (bahasa Inggris), ia juga meinonopoli dunia Timur vang inetalisik dengan agama sang
pengetahuan tentang peristiwa itu. Dengan masih berwaiak "pemujaan berliala"'" menuju
demikian Crusoe memenangkan yang disebui wacana sejarah Barat yang mempunyai lingkat

82 kalam edisi H, 1999


POU NARASI KO1.11 NI AI DAN PASCAKOLONIAL

"ibadah yang lebih murni". Dengan demikian, orang atas bacaan kemudian menentukan peri-
kolonisasi bukan saja menyelamalkan bangsa lakunya dalam keliidupan nyata dan dengan
yang dikolonisasi dari keterbelakangan sebagai demikian ikul membentuk realitas, Kemudian
mana sang disiratkan dalam konsep While Man s pada gilininnya seorang penulis pun menanggapi
burden milik Kudyarcl Kipling melainkan juga lenoiiienon yang diakibatkannya dalam teks
menyelamalkan bangsa yang mengolonisasi produksinya clan kemudian begitu seletusnya.
karena Asia Timur" sebagai awal pcradahan Maka, leks Defoe, sang fiktif, dan teks Prescott.
manusia dianggap memiliki potensi untuk mere- yang konon non-fiklif, saling lerkail dalam wacana
majakan (Ixica: inengembalikan kekualan yang duniawi. sehingga masyarakal pembaca clile-
pada awalnya dimilikO Eropa/Baratu Kolonisasi lakkan dalam dunia ala Rorges yang tidak mem-
bukan saja menjadi proyek eksploitasi ekonomi berikan tanda-tanda yang jelas antara kenyataan
clan dominasi politik melainkan juga semacam dan khayalan.
usaha untuk memberi makna realitas maieriil yang Sualu hal yang pantas sedikit diperhalikan
berhenturan dengan ideologi. Maka sesung adalali bahwa jaringan1" teks-teks sang m\a dalam
guhnya tampak mengenaskan bahwa seakan- sualu wacana (lokal, nasional, global, alau apa
akan barns cliciptakan suatu komitmer. yang pun) membentuk konteks bagi masing masing
memungkinkan masyarakal (negeri I penjajali leks yang menibcntiiknya dan lebih daripada ilu.
menerima pendapal bahwa masyarakat dan bagi awal kelahiran teks baru. yang pada gilnan
wilayah (negeri) terjajah memang harus ditakluk- memberi sumbangan pula kepada jalinan besar
kan. dan demi kclanggcngan energi metropolitan, atau katakanlah. supertext itu, Kita ambil saja
penaklukan itu nyaris menipakan kewajiban contoh teks vang lazim dijadikan model dalam
metafisik (mela/ihysu al obligation).'' Jadi. untuk kajian pascakolonial dari Said sampai Uenila Parry
mengabsahkan kenyataan yang kurang sella p dan Paclma Mongia. yaitu karya-karya Joseph
dipandang.kesewenang-wenangan diredefinisi- Conrad, terutama Lord Jim Seorang pembaca
kan sebagai sualu kesvajiban. dengan hilar geo kultural Nusaniata, sepeili saya
I)etnikian pula ada asiinisi bahwa sebelum ada sendiri, akan terganggu dengan kalimat kalimat
kesaksian sosok Eropa yang diwakili oleh Yang yang inuncul pada asval ceriia sehingga pcrga-
Mulia Crusoe sendiri, keberadaan Jumat sebelum ulannya dengan kisah selanjutnya diliputi dengan
pertemuan awal itu diabaikan, •Mau lebih daripada kecurigaan. Jim, si prolagonis, secara eksplisit
ilu. karena lidak clibalmsakan dalam sistem svaca- dinyatakan sebagai sosok yang kehilangan masa
na yang diberi otoritas" maka apa pun tidak ada. lampaunya mengingal bahwa bagi orang kulit
Dalam pengertian ini, teks bukan berfungsi seka- putih cli sekilar pelabuhan clan bagi para kapten
dar mencatal dan melaporkan kenyataan melain kapal. clia hanyalab Jim—tidak lebih, "tanpa nama
kan benar Iienar mendptakan kenyataan.1' l >alam inarga. Namun selanjutnya dikatakan hahssa bagi
hal Robinson Crusoe, betapapun teks ini lazim 'Orang-orang Melayu dari cltisun pedalaman "
dikategorikan ke dalam teks fiksi, fiksionalitasnya sebutannya menjadi Tuan Jim: seperti kita
tidak dapal dengan begitu saja dianggap lepasclari menyebut—Lord Jim."'' Bagi pembaca kontem-
ekonomi politik anlarwai ana yang iiiengalur P< irei Conrad, terutama pelanggan kedua majalah
keliidupan manusia nyata. Setiap teks selalu ter yang biasa meinu.it karya-karyanya di Inggris yaitu
ikat dalam salu konleks sosial, ruang. dan waktu Blackwood's and New Regime,1" pernyataan-
tertentu. Dengan kata lain, bcrsilal worldly}'' pernyataan awal tadi hanyalah menguatkan
Signifikansi keberadaan teks dalam wacana konteks wacana yang sudah lerbangun sebelum
keberadaan manusia" semakin kual jika diper- nya bahwa manusia Barat, yang berlatar belakang
timbangkan bahwa selanjutnya pemaliaman sese lidak jelas pun, kelika Ix-rlemu dengan Timur-nya,

kalam edisi I I, 1999 83


AKI I -SIMI'IKWASVIIi!
T

apalagi dengan wilayah di sebelah sana Timur.-1 lersebul adalah antara blok Tunku Allang dan blok
layak ditahbiskan menjadi Lord (dengan segala pcdagang Mugis pimpinan Doramin dan ahli
konolasi kekua.saan clan kepemilikannya, ter warisnya Dain Waris. cerita dan kontlik naralifnya
masuk implikasi keilahiannya) atau Master letap milik Marlow, yang meniandangjim sebagai
sebagaimana halnya Crusoe. "salah salu dari kila" dan terulama sebagai sasaran
Namun sejatinya, "Tuan" tidak sepadan de proyeksi rasa bersalah dirinya sendiri clan svahana
ngan lord". Walaupun dengan mudah kita dapat pc-nebusannya
berasumsi bahwa Conrad tidak begitu menguasai I leiiiikianlah. teks menjadi svahana clan sarana
budaya dan bahasa Melayu, korpus karya-karya bagi Icrciptanya sualu awal, dan menjadi air bah
Conrad lebih banyak menunjukkan (apalagi jika yang menghancurkan dunia sebelum ada teks itu
kita mengingal bahwa Conrad pernah ditugaskan dan memperbahaniinya dengan definisi-definisi
di wilayah Nusantara selama sepuluh tahun )-'- yang sama sekali bam. Asumsi bahwa lidak a.la
bahwa ia jtisiru sangat memahami bahasa dan apa-apa sebelum kolonisasi ini penting bagi
budaya yang ada di sini. Tokoh-tokoh Melayu justifikasi kolonisasi iiu sendiri karena hams ada
yang hadir dalam lordJim sebagian besar memi argumentasi yang membenarkan imposisi satu
liki nama yang melamhangkan watak yang tersaji. wacana atas wacana lain, alau dalam bahasa
Sidekick sekaligus hujang Jim, lamb' Ham, Greenblall, anggapan semacam itu menghapus/
mlsalnya, dikarakterisasikan sebagai sosok Orang mengosongkan kategori theother- l lal initerjadi.
Melayu dari I'tara " sang memiliki "warna kulit misalnya, dalam kasus invasi Zionis Eropa* ke
sang gelap ..ic'-siiiiiik empedu. \<la sesuatu sang Palestina. Seperangkal wacana basil penelilian
berlebihan. maris fanatik, dalam pengabcliannya historiografis lengkap dengan data statistik clibu-
kepada 'tuan Kulit putih'-nya itu. Dia tak terpi- tuhkan untuk membuklikan bahwa Palesiina tidak
sahkan dari Jim, bagai bayang-bayang yang berpenghuni pada waktu kedatangan mereka.2,
muram.'"" Agak sulit bagi saya untuk berang- Demikian pula halnya invasi wacana Eropa ke
gapan bahwa keselarasan antara nama sosok benua di seberang barat Adantik. Pendefinisian
Tamb' Ilam dan perannya sebagai "tamlii hitam" ( wilayah tersebut sebagai New Eden dan New
apalagi dalam pengertiannya sebagai seorang World, inenjustilikasikan pengambilalihan keku
black servant bagi white hrd-T\yz) clan sebagai asaan politik serta hak milik atas sumberdaya alam
"semacam diri pengganti dan bahkan ter- sang ditemukan di sana. I lalam kasus ini. sebagai
pendam'w bagiJim hanyalah kebetulan belaka. mana dalam konteks Palestina, wacana mitis,28
Dengan detuikian, tampak jelas sumbangsih yang diimpor dari konteks kebudayaan yang
gel.ii Lord Jim kepada wacana kolonialis Barat, ditinggalkan, sudah terbangun sebelumnya dan
khusiisnya Inggris. svalaupun acla tokoh lain dengan demikian membatalkan wacana yang
dalam roman tersebut, Tunku Allang, yang gelar berpotensj menjadi saingannya, seperti misalnya
kebangsawanannya jelas lebih pantas diterje juga dalam kasus Columbus Namun demikian.
mahkan menjadi "Lord." Apapun definisi orang bctapapun pcrvasil ssacana tersebut taeiiguasai
Melayu untuk kala "Tuan". "Tuanku", alaupun benak penganutnya, realitas tubuh manusia secara
lulian". pemahamannya batal ketika Lord fitn jasmaniah lidak dapal begitu saja diabaikan
dibaca di Inggris pada awal abad kedua puluh, sehingga yang fisik menjadi pesaing bagi yang
karena akhirnya yang menarasikan dunia kepada metafisik.-"'
pembaca atau setidaknya narratee, adalah Marlow Pc-rbenluran semacam ini menjadi masalah
sang menjadi mentor sekaligus pendeta penerima bagi penulis seperti Prescott. Kegelisahan muncul
pengakuan dosa bagi Jim. Walaupun kontlik karena ia barns mendapaikan justifikasi alas
politik cli Patusan yang Icrgambarkan dalam karya kcberadaannya di tanah yang jelas juga dihuni

H4 kalam edisi li, 1999


POLA NARASI KOLONIAL DAN PASCAKOLONIAL

oiang lain, la dengan tegas menentang invasi untuk membahasakan kekeliruannya dengan
pasukan Amerika Serikat ke Meksiko dan peng- mengutarakan bahwa ia pada awalnya mengiia
ungsian bangsa Cherokee.4" Namun, dengan 'Ihe bahwa Master memang nama Crusoe clan tidak
History ofthe Conquest ofMexico ia dapal meng- memiliki denotasi hegemonik. Namun, awal
imbangi kegelisahannya itu dengan wacana yang memang peristiwa yang mengabsalikan otoritas.'2
mendefinisikan penaklukan Spanyol atas Aztec Kelika auction sudah menjadi action, nasi
sebagai tindakan nenyelamatan kesunyian menjadi bubur.
prascjarah oleh wacana sejarah. Namun proses itu tampaknya tidak berlaku
baik Jumat maupun bang.sa Aztec atau terbalik, dalam arti action tanpa auction tidak
Cherokee, sialnya, tidak dapat bersuara dalam menjadikan sang actor menjadi auctor (yakni
masing-masing teks. Wacana kolonial seperii author'yang memiliki authority). Misalnya, dalam
Robinson Cnisoe dan The Conquest of Mexico— roman Wutharing Heights (1K47)" karya Emily
fiksi ataupun non-fiksi—mendominasi seluruh Bronte sang protagonis, Heathcliff,54 yang
sistem ekonomi diskursif suatu leks sehingga "diselamatkan" oleh keluarga Earnshaw dari
sosok non-Eropa hanya tampil sebagai subjek jalanan kota Liverpool, memenuhi keselunihan
yang dibangun oleh teks Erosentris, bukan sebagai kisah tentang dirinya dengan usaha untuk mengu-
subjek yang memiliki kesadaran." Jumat, asai harta cli Wuthering Heights. Identitas lokoh
misalnya, hams menunggu kuninglebih 270tahun tersebut diperclebalkan oleh lingkungan yang
sampai ia bisa memiliki kesadaran dalam film didalanginya. Definisi yang diteiapkaii" kep.n la
Robinson Crusoe yang dibintangl Pierce Brosnan nsa. berdasarkan warna kulitnya yang gelap. ODJI URUNGAH

kalam • edisi 1-1, 1999


85
ARI I ADIPIIKW'AW IDI \N \

bervariasi dari gipsy" sampai idenrifikasi dengan mengingai bahwa memang hampir tidak ada
iblis. Heathcliff sendiri tidak pernah mende usaha dari pihak Heathclifl unluk ikul berpcran
finisikan dirinya sendiri dan bahkan suaranya pun sebagai narator dalam bingkai yang terdalam
nyans tidak lanipil dalam dialog-dialognya. Yang sekalipun.37 Dalam kasus yang lebih berinibang
menjadi masalah bagi usaha penguasa.in dalam persaingan membangun narasi, seperti
Heathcliff adalah bahwa justru hal krusial dalam dalam kumpulan cerita karya Charles W. Chesnutt
USahanya tidak dirnilikinya: kisah. Kisah tersebut berjudul The Conjure Woman I IN')')) Kumpulan
memang tenlangnya tetapi bukan miliknya yang terdiri alas tujuh cerita ini mencenninkan
Secara umum kisah yang tersaji menjadi milik sualu proses, kalau bukan progresi. us.ina John,
dua sosok utama. Sosok yang pertama adalah Mi. sang narator bingkai terluar, untuk menguasai
Lockwood sebagai penutur dalam bingkai narasi wilayah ssacana sang lokusnya adalah sebuah
sang terluar. Narasi Lockwood sendiri disajikan perkebunan anggur di North Carolina. Dalam
seakan-akan dalam bentuk catatan harian dengan cerita pertama (baca: awal) John clan istrinya
memberi tanda "1801 — di awal narasinya yang Annie berteiuu dengan Julius, manlan budak yang
jelas menunjukkan bahwa wacana sang dihadapi selama itu. kaianya. menikmati sumber daya
adalah lulisan (ecntiuv dengan segala konolasi anggur yang ada secara <uma-cuma. Dimulai pada
Kekuasaannya). la datang untuk menyewa mmah peristiwa pertemuan itu dan ctilanjutkan dalam
Thrushcross Grange sang pada saat itu sudah cerita-cerila berikutnya. Julius berkisah tentang
menjadi milik Heathclifl pula. berbagai peristiwa sebelum kedatangan John sang
Lockwood mendapat akses ke kisah tentang melibatkan unsurguna-guna d.\w akibal bumknya
Heathcliff dari Nellie Dean Vang sejak sebelum bagi orang orang sang berusalia mengeksploitasi
kedatangan I leaihi lill sudah menjadi pelayan bagi kebun anggur itu. John curiga bahwa Julius
keluarga Earnshaw. Dengan demikian seluruh menyampaikan kisah kisah takhayulnya sekadar
kisah biografi Heathcliff sebelum "1801" yang uniuk mempertahankan posisinya agar ia sendiri
dipahami l.ockwocxl berasal dari sudut pandang telap dapat mengeksploitasi anggur yang ada.
Nellie yang akurasinya diragukan. Lockwood pun Dengan kata lain, John memandang Julius sebagai
dapal berkisah berdasarkan pengalaman langsung pesaing dalam usaha mendefinisikan status
tentang Heathclifl sebagai tuan nimahnya. Dalam kepemilikan perkebunan anggur yang menunil
interaksi di antara mereka pun Heathcliff tidak wacana kapitalis,'" atau setidaknya merkaniilis.
banyak berbieara sehingga memberi mang bagi sudah sab nieiijadi miliknya.
Lockwood untuk membangun wacana tentang Yang menarik adalali bahwa, betapapun John
Heathcliff termasuk memberi penilaian (pass menguasai narasinya secara keselunihan, ketika
judgments)tettiaiignya. Menariknya,ada implikasi Julius mulai beiverita. bahasa yang hadir acialah
bahwa ketidakmampuan Heathcliff untuk Southern black vernacular. Kalaupun dalam
berbieara atau membahasakan dirinya*5 seakan- cerita Julius terdapat tokoh berkulit putih terlihat
akan menyebabkan keniaiiannya. dan demikian dalam dialog, bahasa sang digunakan tetap baha
meletakkannya ke dalam sualu lokus yang meia saJulius. Dalam hal iniJohn tidak dapat menguasai
lisik. Hahkan. di akhir iragedi ronianlis ini dikisah- Julius yang dalam bierarki Struktur narasi maupun
kan tentang desas-desus yang berkembang di struktur sosialnya betada di bawahJohn. Ancaman
masyarakat desa sekitar Wuthering Heights clan lerhadap kedudukannya semakin menggelisah-
Thrushcross Grange yang mengatakan bahwa kannya ketika Annie mulai percaya terhadap kisah
Heathcliff clan Catherine (dua wakil the Other) Julius, atau dengan kata lain John menganggap
terlihat sedang berdansa di moor"• bahwa Annie sebagai anggota wacananya, dan
Namun I leathcliff adalah contoh yang ekstrem bahkan dalam wacana patriarkal juga menjadi

$6 kalam - edisi 14, 1999


POLA NARASI KOLONIAL DAN PASCAKOLONIAL

miliknya, telah inel.ikiikan pembelotan. membangun wacana kebangsaannya, menjadi


Namun demikian. pada akhirnya, sebagai contoh yang cukup baik. Sebagai pemikir zaman
mana pada awalnya, John memanfaa'.kan oto- Komantik. Prescott mewarisi evoiusionisme
ritasnya untuk mem-pass judgement imenafsir.i kultural yang yakin bahwa peradaban dunia
seluruh peristiwa sang terjadi dalam kisahnya bergerak dari Timur ke Baratsebagaimana layak-
maupun kisah Julius, karena bagaimanapun juga nya matahari. Dipengaruhi juga dengan mi-
keselunihan ceritanya menipakan miliknya. Yang lenialisme yang ontologinya memosisikan
patui dicatat cli sini adalali Ilahwa struktur internal Amerika secara geogralis sebagai ujung terbarat
karya tersebui tidak terlepas dari struktur sosial dan secara historis sebagai akhir zaman, ia yakin
Chesnutt sendiri. Dengan sengaja Chesnutt bahwa Amerika menipakan pemilik momen
menyembunyikan ideniii.isnva sebagai penulis sejarah saal itu. Dengan demikian. identitas
kulit hitam'" agar ia mendapat kesempatan untuk bangsa Amerika diyakini pula esensialitasnya.
bersuata dan tentunya juga iiieniperoleh nafkah." Namun pemahaman esensialis seperti itu justru
\rtinya, keadaan masyarakal pembaca pada mengmgkari misi pembentukan bangsa yang
waktu itu pun turut mewajibkan kisah-kisahJulius menjadi penghuni rumah kebebasan" ini. Pema
disampaikan melalui mulut sosok yang memiliki haman sepeili ilulah yang melahirkan konsep
kredibilitas dan hak sipil penuh. seperti Maui/est Destiny sang menjadi dasar bagi
ckspansionismc yang pada masa itu menjadi
Akhirku Awalku program pemerintah Amerika Serikat. '
Pacta awal bukunya lentang ssacana pas, a Yang menjadi masalah di sini adalah bahwa,
kolomal, Said menyampaikan keraguannya ten betapapun Amerika uerusaha mendefinisikan
tang akhir kolonialisme karena masalahnya bukan tanah tersebut sebagai "New World", seakan-akan
saja lentang "apa yang terjadi pada masa lalu dan kedatangan orang-orang yang tidak puas dengan
apa itu masa lalu" melainkan juga "apakah masa keadaan di Eropa itu menipakan suatu awal yang
lalu benar-benar masa lalu. selesai dan rampung, sebagaimana awal hegemoni terhadap mereka
alau herlaiijiu meski dalam bentuk yang berbe sendiri mengotoritaskan hak untuk membangun
da ",J Yang menjadikannya resah tampaknya ada wacana bam dan membatalkan yang dijumpainya.
lah bahwa karena pada umumnya. kalau lidak Sebagaimana yangriisiraikan Said, karena ssacana
selalu yang dianggap sebagai kekuatan yang yang dikatakan baru tersebut menipakan reaksi
inengakhiri kolonialisme adalali nasionalisme, dan terhadap wacana opresif yang lama, makna yang
baru bergantung pada clan bahkan menjadi,
jika sejarah imperialisme menunjukkan adanya perpanjangan dari yang lama. Dalam konteks ini,
suatu pola wacana yang ciimodilikasi oleh, dan lingkung pascakolonial terpaksa dipahami secara
tergantung pada kebanggan nasional clan eksep- harfiah yaitu sekadar situasi setelah kolonialisme
sionalisme supaya bisa memenuhi kehendak orang atau bahkan kolonialisme setelah kolonialisme
pada pihak non-Bropa, maka tidak ada jaminan Jadi,' walaupun konsep wangsa sudah bembah
bahsva nasionalisme sang bersifat reaktif dan menjadi bangsa. ideologi tetap menjadi ssacana
berssatak dekolonial tidak mengulangi kemiinculan dan svahana untuk mempcrtahankau hegemoni
pola tersebut pada negara-negara yang haru alas manusia.
merdeka.'1 I)engan demikian, walaupun awal tidak selalu
berbentuk sama dengan akhir, ia selalu meng-
Kembaii cli sini sosok seperti Prescott sebagai otorisasikannya, dan selalu ada sosok yang
ssakil dari pemikinm Amerika abaci kescmbilan menjadi korban dan bahkan korbannya korban.
belas, masa ketika bangsa Amerika sedang Tokoh Kaspar Almayer dalam Almayer's Folly

kalam - edisi 14, 1999 87


Aid J. AOIPHRSVASVinjANA

(1895) karya Conrad, seperti Heathcliff, dalam Di satu pihak. bila diasumsikan bahwa wacana
suatu kisah tentang dirinya mendapati dirinya tentang Almayer ini bersifat Inggris, dari awal pun
termakan oleh kisahnya seiring dengan terlelah- narasinya sudah dibajak dengan kutipan langsung
kannya ia juga oleh wacana akumulasi kapilal. ini. Lalu, lebih jauh lagi bahasaMelayu yang digu
Kisah tentang dirinya, yang menempati posisi nakan pun hubungannya dengan bahasa Inggris
canggung karena lahir cli Jasva dan hanya dapal sebagai bahasa narasi bersifat subversif, bukan
berelasi dengan Negeri Helanda pada laral imaji hanya memandang keduriukan bahasa Melayu
nasi, diawali dengan sualu impcratil dari i.strinya terhadap bahasa Inggris melainkan juga melilial
yang putri Sultan Sulu dan ahli meracik "Ubat," bahwa itu merupakar kalimai perintah yang
yaitu: "Kaspar, makan!" Sesungguhnya, awal ini diujarkan oleh seorang perempuan pribumi. Di
sudah clapai dikaiakan sebagai pertanda tentang lain pihak, dengan melihal tanda kehadiran
nasib Kaspar. yang bersikukuh mempertahankan bahasa Melayu sebagai awal dan karena itu sedikit
dirinya sebagai "orang Blanda" leiapi nieniis- banyak bersifat otoritatif, bila diasumsikan bahwa
tilikasikan negeri itu. bcnak"' Melayu cukup beqxran dalam mengope-
rasikan teks tersebut, seperti kasus Chesnuti-Julius
dan Bronte, marginalitas suara sang narator,'7
disembunyikan. Anggapan ini pun dapat dipahami
mengingai dalam saat-saat sang tidak tertentu
bahasa Melayu muncul c'ala'm karya sastra Inggris
ini lanpa riidanipingi dengan banluan penjelasan
sedikit pun tentang makna kata kata tersebui.
Signifikansi bcnak Melayu, seiring dengan
berjalannya narasi, semakin kuat karena di perte-
ngahannya lopik cerita pun bergeserdari Almayer
ke tokoh-tokoh yang terlibat dalam pemlx-ntuKan
aliansi segiiiga aniara SambiC-Bali-Makasar untuk
uienyelundupkan mesiu yang akan digunakan
unluk melawan pemerintah Hindia Belanda.
Tokoh tokc ib ini adalah Lakamba (Sultan Sambir),
Babalaichi (Wasir Sambir), Dain Marixila (putra
mahkota "Anak Agong" sendiri yang menyamar
sebagai pedagang Bugis, dan Nina, putri Almayer
yang pada akhirnya memilih identitas Melayu dan
kawin dengan Dain Maroola daripada menjadi
penclamping impian ayahnya untuk "pulang" ke
Belanda. Pada saal sujel narasi sedang enproces
ke Melayu, Almayer kehilangan posisinya,
ekonomi maupun politik dan terpaksa menjalin
kerja sama dengan kekuatan lain, Abdullah si
pedagang Arab. Dan selelah ilu narasi mulai
dikuasai Abdullah yang kemudian, setelah
kematian Almayer dan perginya Dain Maroola clan
Nina dari panggung narasi, mengakhiri ceritanya
dengan, ironisnya. menghcmbuskan "thenameof

HK kalam - edisi 14, 1999


T
POLA NARASI KOLONIAL DAN PASCAKOLONIAL

Allah! The Merciful! 'The Compassionate!", seakan- dengan demikian pula, pada akhir cerita ia pun
akan akhir Almayer adalah awal miliknya, Tampak kembaii pada posisi awal sebagai yang mem-
yang menjadi masalah di sini acialah signifikansi berinya otoritas. Selanjutnya, ia berkisah dengan
petiguasaan ssacana dalam persaingan politik dan peran dirinya sebagai gladiator oleh lembaga
ekonomi. Dengan memperhatikan usaha anti- masyarakat hiburan untuk mendapatkan uangdan
kolonial yang diprakarsai Dain Maroola, tampak beasiswa. Selanjutnya di perguman tinggi khusus
pula bahwa anti-kolonial tidak selalu berarti unluk kaum "Negro" ia dididik untuk memahami
pascakolonial ataupun sebaliknya. dirinya sebagai pewaris budak-budak yang sudah
Parekh dan Ncdcrsven Pieterse49 mengiden- dibebaskan oleh ideologi Romantik abad kesem-
lifikasikan adanya berbagai modus wacana yang bilan belas. Dengan alasan yang tidak jelas, lalu ia
tampil dalam lingkung pascakolonial, berkisardari diperintahkan untuk bekerja di pabrik, yang
nasionalisme. nativisme, globalisme, sampai memberinya identitasganda sebagai "nigger"dan
mullikulturalisme. Mereka menyimpulkan bahwa juga buruh. Karena ledakan yang terjadi di pabrik,
setelah berbagai usaha, upaya yang terakhir ia dipindahkan l:e mmah sakit tempal ia hams
terjadi, walaupun tampaknya justru ini yang disembuhkan51 dari segala konlaminasi pema-
krusial adalah "dekolonisasi imajinasi".50 Dan bila haman sebelumnya. Kemudian, ia menjadi terlibat
bants ada jawaban alas keresahan Said mengenai dalam gerakan kiri bawah tanah yang mengatakan
dapal lidaknya wacana-wacana bam yang muncul bahsva perjuangan "nigger "maupun bunih sama
tidak akan mereplikasi pola-pola yang diten- adanya. Pada fase ini pula ia bertemu dengan
tangnya, keberhasilan dalam narasi tidak banyak gerakan nasionalisme.nativisme yang mengajak-
dicontohkan. Satu dari sedikit yang ada membe- nya Ix-rgabung unluk mendirikan negara merdeka
rikan alternalif yang cukup ekstrem, namun bagi kaumnya. Narasi akhir, yang sebenarnya
memberikan peta yang cukup k( imprehensif. awalnya, menyajikan alternalif terakhir yang
Novel satu-satunya Ralph Ellison Invisible Man paling memberikan otoritas dan kebebasan
(i947i menampilkan protagonis yang sekaligus kepada manusia bempa jalidiri yang tanjatidiri.
narator. Sebagai sosok yang oleh tokoh lain Memang, alternalif ilu lidak realistis. Kita tidak
didefinisikan sebagai "nigger," "Negro," atau pernah yakin dapat tidaknya kita menjadi "manu
"black" ia cukup cerclas untuk memainkan peran sia sepenuhnya" tanpa hams menjadi "sumber
sebagai narator lunggal, seperti Crusoe, sehingga daya." Kita masih hams menjelajahi kemungkinan,
definisi lain atas dirinya dapat dibatalkan dengan misalnya, bahwa sastra Indonesia dapat menjadi
demikian upaya dekolonisasi wacana Barat atas sastra pascakolonial" dalam arti bukan sebagai
dirinya dapat dilakukan dengan sempuma. la pun reaksi ataupun imitasi sastra Barat ataupun
bahkan menolak memberi nama alas dirinya yang berpura-pura menjadi sintesis puncak-puncak
berisiko digunakan orang lain termasuk pembaca sastra daerah. Kita tidak pernah bisa menjamin
(yang tentunya adalah mayoritas kulit putih bahwa bila kita hendak mendptakan awal baru,
Amerika) sehingga satu-satunya identitasnya hal ilu memang awal alaukah hanya perpanjangan
adalah sebagai subjek inuilak bernama "I". dari hal lama yang hendak kila tinggalkan karena,
Selama narasi berjalan naralor-prolagonis ini sebagaimana sang dikatakan Dathorne, bahasa
bergerak dari definisi satu ke definisi lain yang yang kita warisi dan beban sejarah kila tetap
cliimposisikan kepadanya oleh satu instiiusi dan mengarahkan kila untuk kembaii memakai pola-
kemudian institusi lain. Namun, ia pun dengan pola verbal, visual, dan tanggapan bersudut
cukup straiegis mengawali narasinya dengan akhir pandang yang lama, yang menghambai kita dari
pacla waktu ia memisahkan diri dari masyarakat pemahaman yang nyata dan intim atas orang lain
dan terbebas dari kebutuhan unluk didefinisikan; maupun diri kita sendiri.""

kalam - edisi 14, 1999 89


AKI J ADII'llRWAVFIDJANA

Catalan

I I)antel1)efoe, Robinson Crusoe(New York: Doubleclay. 19451, haL 143.


2. Edward W Said, Beginnings(NewYork Basic Books, 1975). hal. 16.
3. Urutannya tidak selalu begini. Dalam hal kedatangan Columbus di Hispaniola, misalnya, kedudukan politik
Columbus sebagai wakil (vicar) Raja Ferdinand dan Ram Isabella serta penguasaan ekonomi daerah yang
didapatinya dengan ssesvenang sang dimilikinya, sesungguhnya sudah didefinisikan bahkan sebelum dia
berangkat menuju Kepulauan Hinclia (baca: Nusantara). Untuk kejelasan tentang hubungan aniara lindak
bahasa dan kekuasaan dalam kasus Columbus, lihal Stephen Greenblatl. Maivellous Possessions. Wonders ofthe
New World' Chicagci: I nisersits >l ( hie age >Press. 19911. Dengan demikian. niat—dan menurul Said (mungkin
dipengaruh! oleh iradisi Arab Islam sebagaimana yang dijelaskan oleh FerialJ. Ghazoul dalam "The Resonance
of the Arab-Islamic Heritage in the Work of Edwaid Said". Edward Said: A CriticalReader[Oxford:
BIackwell,1992] 157-1721) hal ini meng-oinrita.skan diri sendiri untuk membangun suatu ssacana—untuk
menguasai Nusantara, mengingai pada svakiu ituWilayah kepulauan ini.sudah menjadi incaian parapedagang
Eropa dan persalngan antara kekualan imperial sudah berkembang,sudah ada sejak awal.
4. Hal. 3.
5. Michel Foucault. Truth and Power", Critical Theory since Plato, ed Ila/ard Ac lams (Fort Worth: Harcourt Brace
Josanovich. 1992), hal 1145.
6 Iopai diartikan sebagai victimisedmaupun, mengingai adanya kebutuhan untuk roenjustifikasikan penjajahan
dalam bentuk sakrallasasi, juga sebagai sacrificed
7. William rlickling Prescon, TheHistoryofthe Conquest ofMexicoand the Conquest ofPeru (New York The
Modem Library, 19045
8. Inga Clandinnen. "Fierce and Unnatural Cruelty": Cones and the Conquest of Mexico." i Representations 33,
199D hal. 65-100.
9. Dengan makna yang lazim dalam lerminologi Marxis. yaitu sebagai oposisi fas?yang bersifat materiil
10. Prescott, loc. cit. hal. 148.
II Istilah Asia dan Timur di sini diartikan sebagai Yang Lain dari Eropa Baral Sebagaimana sang dikcnuikakan
Mary Campbell dalam The Witness and the Other World: Exotic European Travel Writing, -JOO-HiOOt'Ithaca:
Cornell IIniversity Press. 1"K8) Amerika pra-kolonial dimasukkan ke dalam kategori Asia".
12. Lihat Edward Said, Orientalism GMew York: Vintage, I979),hal 113-123.
13. Said, Culture and Imperialism (New York: Vintage, 1994), hal. 11
14. Dalam konteks ini "otoritas" menjadi selalu mengacu ke "Barat"
15. Said, Orientalism, hal. 94,
16. Edward Said, TheWorld, the Text, and theCritic. (London Faberfi Faber, 1983), hal, 35.
17. Teniunya, asumsi ini sangat bersandar kepada pemahaman Derrulean hahssa there is nothing beyond text,
Setidaknya sang dapat diakses dan clihahastakanl oleh pikiran manusia
18. Di sini saya bermaksud memjuk kepada kata enmeshed' sang digunakan Said.
19. Joseph Conrad lordJim(London;J.M.Dent &Sons, 1935), hal I
20. Benita Parrs-. Conrad and imperialism Ideological Boundries and Visionary Frontiers (London: Macmillan,
1983), haL I.
21. Dalam "Their Nusantara in Our British Studies", BritishStudies Now.- Anthology issues 6-10, Nick Waclham-
Smith, ed. (British Council, 1999), hal 18-25, saya menyebut wilayah ini, termasukJepang, Indonesia, dan
Amerika pra-Columbus sebagai para-Asia, yang bukan sekadar theOther, melainkan, kalau menggunakan istilah
O. R. Dathorne, the Outer sang tinggal selangkah lagi dari wilayah the litter, yang dapat cliidcniitik.i-.ik.in
dengan dunia fanta.si tempat apa pun dapat terjadi. Dengan demikian, para-Asia menjadi pintu gerbang yang

90 kalam - edisi 14, 1999


POLA NARASI KOLONIAL DAN PASCAKOLONIAL

menghul .ingk.in fakta clan fiksi.


22. Lihal Norman Sherry, Conrad'sEastern Worts (London: Cambridge U.P., 1"-
23. Conrad. 1935, him 198
24. Said. 1979. him. 3
js Greenblatt, 1991, him.60
26. Di sini saya hendak menviratkan sebagaimana yang disiralkan pula oleh Said bahwa 1) Zionis tidak identik
dengan Yahucli, dan 2) ZfoniSOW berada dalam wacana kolonialis Fropa (calat hahssa kolonisasi Amerika oleh
manusia Ii. .pa pun didefinisikan oleh kaum Puritan, misalnya. sebagai usaha penelilian NewZion.
27. Lihat Edward Said, "Nationalism. Ilunian Rights, andInterpretation", Raritan (1993), hal. 48.
28. Dalam kedua kasus ini agama meniadi sumber kuat dalam mendptakan ssacana semacam itu.
29. Baca: bahasa. baik dengan sifal metaforik maupun metonimiknya.
si i Vang pada saat itu sesungguhnya sudah mempn l|:lamasikan berdirinya CherokeeNation lcngkap dengan segala
perangkai keiiegaraannya dan bahkan abjad baru.
si uaik dengan makna conscf>iisness"seb*sii por««iberbahasadanmandwmaupun realisation".
32. Lihat Edward W, said. Beginnings (New York Bask books. 1975) dan Roland Bardies, Criticism and Truth
iMinneapolis University ol Minnesota Press. 1987).
}3, Yang sasa rujuk adalah Emily Bronte, WitheringHeigbts(London: Pan Books, 1967)
34. Nama tokoh mi pun sesungguhnya menipakan sualu anoiiiali dalam ssacana painarkal Barat. la. seperti Jim.
tidak memiliki nama marga. dan dengan demikian. ia diasumsikan tidak memiliki masa Limpaii K:frena itu
dengan mudah ruanEarnsrawmembawanyakeWuifaertagHdghtstanpamemr^
anak mi sebuah keluarga iinassaiakal >sendiri sebelum perlcmu.innya dengan Earnshaw, Dalam kasus ini,
tindakan Earnshaw dapat dikatakansebagai awal kolonisasi.
35. Di akhir ceritanya pun nisan 1Ic-aihclilT—yang berclampingan dengan salu pesvaris Thmshcross Grange, Edgar
Linton, sang menjadi pesaing Heathc'iff. clan sini pewaris Withering Heights, Calhenne Karnshasv yang
diperebutkan Edgar dan Heathcliff—dibiarkan tidak bernama.
36 Dalam tradisi sastra Inggris, topogtafi WOOrsering digunakan sehagai lOkllS bagi Ihcnihe, sang metafisik. Ambii
saja contoh monstei Grendel, yang cUkarakterisaslkan sebagai keturunan Cain, dalam Beomdf, karva sastra
Inggris tenulis tertiia. digambarkan menghuni moor. Kelidakstabilan topografisnya, sang bisa didelimsikan
sebagai daratan atau peranan. memberikan makna simbolik cli sini.
37. Bandingkan saja dengan t< .koh Isabella, yang sedikit dapat berpcran dengan cara nieiiginm sural kepada Nellie-
dan bercerita tentangi leathcliff setelah dirinya dan Heathcliff kawin lari.
38. Yang saya rujuk acialah Charles W. Chesnutt, Ihe Conjure WbmanOam Arbor: The University of Michigan Press,
1969).
39. Catai bahwajohn pengusaha kulit putih berasal dan iItara yangberwacana industrial, sedangkanjulius mantan
budak kulit hitam dan Selalan yang berwacana agi.iu:-.
4i i itengan memanraatkan kenyataan bahwa kulitnya memang tidak begitu gelap
il bandingkan dengan lamb Bronte yang hams menycmbiins ikan identitas gendernya dengan menggunakan
nama Ellis BeD ag.u karyanya dapal clipublikasikan tditerima publik) walaupun memang ia lidak lagi puma
masalah itu keiika menerbilkan R'uttering Heights Namun dalam kasus penulis Inggris abad kedelapan belas
lain, Mary Evans, sampai sekarang tetap dikenal sebagai George Eliol
42. said. Culture and Imperialism (New York: Vintage, 1994), hal. 3.
43. said 'Nationalism, Human Rights, and Interpretation", Rorftan (1993).
44. Pemahaman ini menjusiilik.isikan koh iniaiisme Baral alas manusia dan wilayah yang lerclapat diseberang baral
Atlantik dengan dalih bahsva penaklukan menipakan "Takdir yang Terejawantahkan."" Mitos ini disebui

91
kalam - edisi 14, 1999
ARI J. ADIPURSVAWIDJANA

T
Benjamin Schwarz sebagai komodiias ekspor terpenling Amerika yang berhasil memberikan pemtienaran moral
atas "300years ofgenocidal wars against Native Americans f"The Diversity Myth: America's leading Export",
Ihe AtlanticMonthly, no. 275, 1995;.
45. Dengan memjuk ke Benedict Anderson, immagined Communities. Reflections on the Origins and Spread of
Nationalism, (London: Verso, 1983).
46. Yang dimaksucl cli sini adalah consciusness sehagai subjek teks alau sebagai sujet enproces/abyme.
47. Ingat bahwa bahasa ibuConrad punbukan bahasa Inggris. la bam menguasai bahasa Inggris ketika berusia dua
puluh tahunan.
48. Dalam kisah iniSambirdiletakkan cli pesisirtimur Kalimantan.
49. Bikhu Parekh dan Jan Nederveen Pieierse, "Shifting Imaginaries: Decolonization, internal decolonization,
Postcoloniality", The Decolonization ofImagination (London: Zed, 1995).
50. Dalam konleks Indonesia sebagai Indonesia sebenarnya upaya ini terjadi lebih dahulu daripada misalnya
dekolonisasi politik danekonomi. Ilal ini tampak dari fenomenon lahimya sastra clan bahasa Indonesia pada
tahun 1920-an termasuk peristiwa linguistik yang signifikan seperti Sumpah Pemuda dua puluh tahun sebelum
terjadinya peristiwa penclirian negara. Bandingkan dengan Amerika Serikal yang bara mengtipayakan sastra
yang berciri Amerika lima puluh lahun selelah dekolonisasi poliiiknya.
51. Saya menyiratkan konsep kegilaan foucault dan pemak.saan proses penyembiihan sebagai upaya hegemonik
untuk mengendalikan dan mengisolasi pemikiran heretik.
52. Mengingai bahwa Indonesia ilu memang menipakan fenomenon kultural yang pascakolonial dalam arti
memang baru ada setelah aclansa kolonialisme, maka peniruan atas Barat dalam bentuk svcslcmisasi maupun
etno.senirisme ataupun rujukan ke masa lainpauseperti ke Majapahil akan dapal berani semacam bunulidiri.
53. O. K. Dathome, Imagining the World:: Mythical Beliefversus Reality in Global l-.m ounters IWeslport, Conn
Bergin & Garvey, 1994).

92 kalam-edisi 14, 1999


SINDU PUTRA

JALAN MATAHARI TERMT

lelaki itu bertanya:


aku bamil. siapa yang akan lahir

aku menunjuk ke matahari


cahayanya akan meleleh. mencair di pembaringan
Lahir mengenakan anting-anting perak
dan baju perangdari pemnggu. Hanyutkan ia!
agar dipelihara tukang kuda. belajar jadigembala
clan meniupseruling
mengaku p.-twang hujan dan kusir kereta

Padanya aku berharap


yang menanam pohon penecliili
di sepanjang jalan matahari terbil
kapan akan memctik rasa buah pahit ini
Aku memejamkan mata. membuka mata hati
apa yang clisembuhk.in dengan cioa setengah hati
aku yang lak berpantai
bagaimana onibak ineinbasabi kandunganku
layaknya pengembara, menyentuh jari ibuclan
meml>ersihkannyadengan airmata

Seorang tukang perahu, dengan amis ikan di tubuhnya


tak sudi lagi menyeberingkan
tubuhnya karam, terbentuk terumbu karang
getiangan dukana ini
sepanjang mata panah dari akar aimput
saat ciilepaskan menghunjam huki hati
aku yang mendirikan tempat pembakaran mayat
taman buaing dan istal kuda sesaji

Menunggu penyerbukan kupu-kupu


musim hanya menetaskan ulal bulu dan beialangsembah
Aku bersalin. Menyembunyikan telapak kaki
bermimpi! setengah terjaga
inuniahkanularsawahclari mtiliitkti

saiuii 1997

kalam - edisi II, 1999


93
SIN 111 I'HTKA

Bl RUNG BERKICAU

jadilah burung, belajarberkicau


jadilah burung bersayap lilin
mengenangkan rumah pohon sepanjang jalan rayap
yang membelah batang kayu
I>u urahkannya kepada hujan. setiap manik-manik lidah
dari aliran air clan saluran nafas. dengan paruh menganga
paru-paru clan kantong uclaia mengempis

Selelah taman suaka ini clirambah tanpa padanan


tak sehelai bulu pun berganti lagi
mengikuti berakhirnya masa pengeraman
begitu tubuhnya basah, ditoggalkannya sarang
melompat ketiang pancang jembatan penyeberangan

biarterhindar hawa membakar


sebatas biji lamtoroyang disisakan lawi-lawi
diburunya aku. membidik mata hati
mana kepal.imii. mana liibubmu
terpanggang serupa garam

(iima bintik mata tertimpa kilau cahaya


kehilangan janik pandang cli malam palinggelap
di mana bcrtengger cakar yang mengapur
ke mana berpegangan I'lcncabuti kc-akap
ini musim panas! pohon jati incnggiigurkan claim

Maka terbang juga Ix-rbokal gelang titnah


anak jalak putih yang telah disapih
yang kehilangan tempal berendam
Mmia sekeral dagingaisukku. berharap
beral btimi pun (iacla si-banding unluk menahannya

Jadi, jadilah hurting berkicau


memdihara ular. menginv.ti. bagaimana bertukarwarna kulil
Akhirnya, jadilah buning akhirnya
lertangkap perangkap rumah kaca
menyerah untuk clikeringkan
sampai membentuk semua perlambang

sanur 1997

94 kalam -edisi H, 1999


PUISI

TENTANG SEBATANG POHON

aku memasuki sebuah huian koia


menggenggam sebatang pohon:
Ini milikku! Jadilah aku sebatang pohon.
dari pangkal lidahku, tnc-kar sekunium bunga
anggrek hitam. anggrek tanah yang tak punya tuah
berkisah seluruh kelahiranmu
lew ai siapa benih kc-mbar itu tumbuh
mengerai nektar akar.

seribu bulan muncul dari tanganku. lidahku membiru


s.-lahun cahaya aku terpaku, hingga senantiasa rihdang
aku memandang dari tempat yang lebih terang
yang berdiri dalam gelap
di antara kau atau aku
siapa saling menyeberangkan, menerima dtikana
SejumpUl garam di tangan. taburkan di alas pasir
hanyitt dalam geiiinis, aku berangkat
membenturkan wajah ke dinding tak berpantulan
tiic-nc-rjemahkan isyaral bibir
menuju kawasan yang terbebas dari gaya tarik bum!
sayap seluas pandang matahari
nic-nyelimuii penycrbukanku. Adakah waktu unluk nienepati
mc-nebusnya dengan rangkaian buah, seteguk ainnata
bahkan liat tanah. Sebagian tubuhku melepuh
memberi nyala ke jalan terang
memberi lukisan air muka, mata tanganku yang merab.in
sebatang padi mc-naungi sentc-sia diri. Selembar claim jaiuh
menimpa patung tanpa kepala, dalam kolam air tanpa ikan bias
pancing daun itu!
di hari keempal pen intaanku
pelengkap bekal kuburku, terpesona rumah angln
Aku berulang-ulang mengeja
membungkuk scarab matahari
merebahkan tubub mengikuti sumbu bumi
Aku merasa sebidang kupu-kiipu
di aniara svatna-svarna inc-iiiliakar

Se.seorang memintaku memasuki kepompong waktu


Aku jadi setangkai kembang manikung yang tertanam dalam api

sanur 1998

kalam-edisi D. 1999
95
OB1TLIARI 1998

dari huian kosong bayangaainu mengalir


mengayuh rambahan mimpi, mengalir menuju laut matahari
dan kemudian lerbakar.

seorang berkuda lewat, berlaiu seperti kah'lah


huian berjubah hitam mengantarnya ke kaki langit

dalam gerimis yang turun di balik suram langit pengembaraan


langannya menatah suara-suara purbani

biilan membiru. terKunci dalam gelap


kiiliitup pintu dan jendela bersulam serat cahaya
hingga tak mampu lagi berkaca di dinding
membiaskan vvajah yang bangus
menatap kerbau berlari
dc ngan punggung berdarab
menuju laul yang setengah pasang

aku melayari mimpimu. bagai api dari tanganku


tapi siapa inemanggilmii. menyempurnakan pc-langi
di sampan kita, mengaburkan pcrcintaan

musim melemparkan kibas daun-daun ke lengah kamarku


seorang penyair: lelaki
di ruang tunggu mmah persalinan
menanti tangis bayi
ia berharap menjadi Ibu!

hurung-liiiaing lahir dari tanganku


memanen sisa mimpi buaik, musim langit gc-rhana
hiruh dari selx-rang waktu, gugur membakar kuburmu

saiiur 1998

96 kalam - edisi li, 1999


I'III SI

TEMPAT PENGAIJ-NGAN IKAN

ke dalam akuarium kayu ini


perabu altimuniiiniku Ix-rlabuh

melewati pc-sla sungkawa bunga-bunga jahe


yang tumbtili dalam mmah kaca

membelit lubang telinga


bergelayut bulan pucai
terbawa padamu
bersibaku muka

tidurlah mualim
di bam ma yang kena ktittik waktu
ombak itu kamarmu
berselimul embun benda-benda mati
dengan beberapa gantang fttak manis
jal ilab roh puisi
liujaii asaiii tumbuh dalam televisi
menekuk punggungku
svarna garis api dan lekuk o.-on
digaris eclar satelit bumi

ineiiganga

mulut kakus menerima setubuh semesta


kucium ban lubuhmii
ban plaiina
warna yang aku tak pernah pelik
dari bunga-bunga yang berdering dalam telepon
bahasa pohon-pohon kepada hujan
sapa yang pc-cab cli genling rumah:

"pahlawan lak dikenal


bagaimana k-.ihaca k.ni dalain penulaban
jika sejarah tak mencatat namamu
sehingga hanya kutulis dalam sajakku
sebagai sengatt dari sebuah zikir pan jang "

1994

kalam -edisi I I 1999 97


SINDll PUTRA

RUMAH POrONG HEWAN

dari mana kauentaskan diriku


dari kandang kemiskinan ini

menggorok tangis
dan mendarahkan kesedihan

di lantai keramik
seekor sapi atau
scbangsa buaing menoreh leherku

dalam keriuhan orang menawar


kau menyemlx-lih

berangkadah ke kehidupan
liang labat menantimu

di dckat bak penampung limbah


pohon mawar bernafas ke dalam lahi
merogoh keharuman tanah dari kandang sapi

kata seorang pedagang daging


ia pantas jadi vas bunga
atau jadi kakus tanpa kecoa
di jambangan atau di jamban selir dew i keseniin

sepanjang subuh sebagai batu aspal


butuh proklamasi
tanpa senjata menjajah pasar-pasar

1994

kalam-edisi 14, 1999


r
PLIISI

BUI AN KIT1GA BEIAS

sejak pagi, kau dan aku berjudi


menerka nasib dari mata dadu

lemparkan! Lemparkan!
I lingga yang terpejam itu menyorotkan sinarnya

bayangan yang tersisa


cukup untuk menebak apa yang kerap tersembunyi
dari balik dinding penutup rumah kubus ini
yang berlapisgetari pinus
di mana mayal-mayal diganlungkan
seperti bunirig-buaing pemakan bangkai
penyimpan buah dari pohon yang menghasilkan susu
Pohon yangakamya di langit

tepat. kelika matahari tak lagi memberi daerah gelap

aku jadi pccundang


menunggu seorang pemenang
menunggu datangnya sang palilawan
karena musuh, selalu lebih a was dari mata-mata
karena setcru, senanliasa lebih waspada dari para penjaga

tapi lebih dahulu, tepi bibirmu berdarah!

meski tak ada lagi yang dapal rii|>ertaaihkari


lemparkan! lemparkan lagi!
Biarkan mata kelinci yang menyilaukan itu
meredup dan padam dengan sendirinya
melewati masa akil balig dan waktu menopause
ibarat ayah dan pulrinya membimbing gerak tubuh
dan sorot mata. belajar bethias dan berdandan
belajar berjudi hanya dari satu mala dadu

1998

kalam - edisi 14, 1999 99


SINDU PIITKA

JALAN IAHAR MENlfJU HUTAN SAIAK

Mengikuti jatuhnya cahaya


aku tertangkap perangkap .serangga
seperti kepompong yang telah dilinggalkan

jadi Icbab madu atau jadi kupu-kupu


mencari bunga pesemaian, saat paling siap
untuk penyerbukan

karena udara lembabdan


tilik lcbiir diiigin dan gc-lap ini lewat
pergi dari taman suaka yang ic-rbakar
memungui bain penjuru yang terpencil dalam diri

nyala mala lanpa asap. burung bersayap.salu


kehilangan kelinggian langit

seorang pemukul kendang, rnenabuhkan alai musiknya


ke tubuhku. Hingga seluruh kuliiku terkelupas
tak satu pun terdengar suara
Lengking pilu ini: keinginan kaum miskin
kemaraban makbluk tak berdaya
dengan perm luka, yang bekasnya tak bisa hiking
Menjadi isyarai kelc-lawar. menggantungkan lubuhku
pada malam. (ietaran halus karena geseran kulit bumi
tak ada lempengan Ix-si menyepuh, alau janmr huian
sang tumbuh di raining, sang bergerak mc-mbenturkan diri
Ini bukan waktu untuk mengutuk. Ini waktu pemaafan

siapa paling cerah di antara warna berserpihan


vang paling gelap. bcrlebih menyerap cahaya
Tanpa membuka mata. lihatlah! aku di ambang
di pintu air. dengan telor paskah cli tangan
berdiri layaknya debit, dalam lera angin puyub
serbuk kayu, pohon tak bergetah
yang hancuroleh ludah ngengai

aku terima sebagai karat tangan


litipan tanah timbul ini
tersimpan dengan rabuk bubuk mesin
bunga yang tumbuh dari bunga. Tanpa pemilik

kalam - edisi 14, 1999


P III S I

Maka para pemikat, memberiku istana perkutut


mmah panggung yang terapung dalam angin
keheningan tempat penyulingan ini
mclumpuhkan setiap kata, semua mulut terbuka
timbul tenggelam di segala pesisir
menyatu sekitar bayang tubuhku
dapatkah dibersihkan dengan wangi kembang
membakarnya dengan doa

lihat! Bukan bunga anakan yang tak pernah mekar


apalagi bakal buah yang layu dan berkcait
tumbuh dari telapak tanah
menjulur sepanjang sulur lahar
mencicipi sisa hujan

Menjadi lebah madu atau jadi kupii-ktipu


membentuk endapan air panas di jalan sempit menuju panen tiba
lerserap hiruk pikuk, bibir yang haus garam
sedalam titik api, ujung akar gandum
segala nasib baik berakhir, segala nasib buTUk bermula

1998

kalam-edisi 14, 1999 ,()1


S1NDU PIITRA
1

SEORANG URBAN KOTA DENPASAR

senjahari :
mengantarmu menjemput duka
di cakrawala : kan jadi tua

Bintang jaliib. Paclam


Sebelum menyentuh
angin di atas rambutmu
dengan muka basalt beroleskan debu
menaburkan garam cli halaman
agar ular mc-lengkung di sarangnya
mala kelinci tanah yang menyilaukan
meredup oleh panas damar
dan paclam dengan sendirinya
seekor anjitig hitam jantan
dan seekor Ix-lina putih
melewati musim kawin bulan febnian

Ini jarak terjauh dari matahari


yang kau liniasi
bcmngkat tanpa senjata
sepeili kelika lahir
melewati masa akil-balig
dan waktu menopause
Kau rnenyamar dengan berdiam diri

Siapa menyembunyikan wajah


dengan tepi bibir berdarah
menitipkan biji padi yang lx-ltim ditumbuk
langan yang menjalani kebiasaan membisu

.Sebab lak ada yang lebih berbisa dari sengatan mawar


yang lumbuh di antara ilalang. dalam taman
yang tak mengenai musim gugur

102 kalam-edisi l-l. 1999


PIIISI

Maka tanganmu yang memiliki mata, yang terpejam itu


merebakkan bayangan yang tersisa
menelxik yang berlapis getah pinus
dari balik dinding aimah kubus ini: Rumah dadu!
di mana para peladang berpindah, menyimpan lx_-nih
dari pohon yang menghasilkan susu

Pohon yang akarnya di langit


Pohon yang akarnya di bumi!

1999

kalam edisi 14, 1999 103


1
BEN OKRI

DOA DARI YANG HIDUP

K a m i memasuki kota kecil orang-orang putih pada saat mereka datang dengan katucra TV
sekarat pada saat matahari terbenam. clan bantuan. Mereka mengharap melihat kami
Kami pergi dari rumah ke rumah. menangis. Sebaliknya, mereka melihat kami me-
Segalanya seperti yang sudah diduga: hancur, mandangi mereka, tanpa mengemis, clan dengan
sebuah guain, berkilau oleh maut dan hidup yang ketenangan yang menonjol pada mata kami.
tersembunyi. Mungkin mereka diam-diam merasa ngeri bahwa
Yang membawa senjata ada di mana-mana. kami lidak lakul sekarat dengan cara ini.
Dunia sekarang ini sedang menyempurnakan ke- Tetapi sesudah liga minggu kelaparan, pikiran
kacauan. Para godfather <e-(ere yang menicgaiig lidak lagi mampu menangkap apa-apa; lebih mati
kekuasaan justni menjarah makanan yang diantar- dari pada hidup; Uan yang menderita adalah jisva
kan untuk kami. Mereka menjarah segala macam yang ingin lepas. Ia menderita karena tubuh yang
bantuan dan membagikan sebagian besar makan masih kuat berlahan.
an itu di antara mereka dan anggoia kaum mereka.
Kami tidak lagi peduli. Makanan tidak lagi jadi
persoalan. Aku hidup tanpa makanan sudah tiga
minggu. Sekarang aku menyantap udara dan hal Kami sehamsnya datang ke kota kecil itu paua
ikhsval pcngusulan. saal fajar. Di kota itu semua orang sudah mati,
Setiap hari, sementara semakin jadi kurus, aku Kuda dan sapi jugasedang sekarat bisa kukatakan
melihat lebih banyak hal di sekitar kami. Aku bahwa udara berbau busuk dari yang mati, tetapi
melihal orang maii — semua yang mad karena itu tidak benar. Udara berbau mentega tengik dan
kelaparan. Mereka lebih bahagia sekarang; udara beracun dan saluran kotoran yang jelek.
mereka lebih bahagia dari pada kami; dan mereka bahkan ada sedikit bau bunga.
ada di mana-mana, hidup dalam keliidupan yang Satu-satunya yang tidak mati adalah semua
bercahaya seolah lak ada yang terjadi, alau seolah vang mati. Menyanyikan lagu-lagti kencana dalam
mereka lebih hidup dari pada kami. paduan suara, di mana-mana suasana pesta, mere
Semakin kipar, semakin banyak aku melihat ka melanjutkan keliidupan kesehariaii mereka.
mereka — teman-teman lamaku yang meninggai Yanglain yang lidak mati adalali para prajurit. Dan
mendahuluiku, menempel kuat-kuat pada lalai mereka tak habis habisnya berperang di antara
Mereka makan cahaya cli udara. Uan mereka mereka sendiri. Kelihatannya lidak jadi soal bagi
memandang kami — yang hidup — dengan rasa mereka seberapa banyak yang mati. Yang penting
kasihan yang luar biasa. adalah bagaimana mereka mengalur siasat kejam
Kukira ini yang tidak dipahami orang kulit peperangan, agar mereka bisa memenangkan

104 kalam - edisi 14,1999


1)0A DARI YANG HIDUP

pertempuran yang paling penting, supaya bisa wajah yang tidak akrab; dia saudara laki-lakiku.
memimpin tanab kuburan mcnakjubkan yang Aku mengangguk. Aku menebarkan pasir di
dahulu pernah menipakan tanah yang indah dan tubuhnya. Beberapa jam kemudian, di dekat
beradab. Stimur kering, aku mendapalkan anggota keluar
Aku sedang mencari keluargaku clan keka- gaku yang lain. Ibuku menggenggam erat-erat
sihku. Aku ingin tahu apakah mereka sudah tulang yang begitu kering, yang lalat pun lak lagi
meninggai atau belum. Kalau tidak bisa mene- mau makan. Aku menebarkan pasir pada tubuh-
mukan, aku bermaksud bertahan liidup sampai tubuh mereka. Aku terns mencari. Ada satu wajah
serpihan benang terakhir. Jika aku tahu mereka lagi yang keiidakakrabannya yang jelita akan
sudah meninggai dan tidak lagi membutuhkan mampu menghiburku. Pada saat aku menemukan
aku, aku akan meninggai dalam damai. wajah itu, aku siap menyerahkan diriku pada
Seluaih keterangan telah membawaku ke kota nyanyian-nyanyian gunung itu.
ini. Jika kekasihku. saudara-saudara laki-lakiku, Matahari mendekali tenggelam ketika, dari
keluargaku ada di suatu tempat, mereka tentu gedung sekolah yang belum selesai, aku men-
berada di sini. Ini adalah kola terakhir di dunia. Di dengar nyanyian. Iiu adalah suara paling gaib yang
luar gc-rbang berkaral terbentang gurun. Guam itu pernah kudengar dan kupikir hanya mereka yang
membeniang ke masa lalu, ke dalam sejarah, ke tahu menghayati manisnya keliidupan bisa
dunia Barat. dan menuju sumliei kemarau dan menyanyi seperti itu, bisa menyanyi seolah setiap
kelaparan — gunung lanpa cinta yang perkasa. tarikan nafas adalah cloa.
Dari puncak-puncaknya, pada malam Ivari. roh- Nyanyian itu seperti awal yang penuh kegem-
roh ingkar yang sendu melagukan nyanyian-nya- biraan dari segala cipiaan.anggukan sue i terhadap
nyian yang menciutkan jivva. Nyanyian-nyanyian nafas dan cahaya yang menyusup ke segala, yang
mereka mencuri harapan dari kami dan membuat membuat air berkilau, tumbuhan bertunas, bewan
kami menyerahkan tenaga kami kepada udara. berlompatan dan bermain di ladang-lacking, dan
Nyanyian-nyanyian mereka dingin dan membuat yang membuat laki-laki dan perempuar. menan-
kami tuncluk pada keniscayaan kemalian. tikan cahaya pertama warna-warna, hijaunya
Di belakang kami. cli ma.sa lalu,sebelum semua tumbuhan, birunya laut, kencananya udara,
ini terjadi. terbuka segala kemungkinan di dunia. peraknya bintang-bintang. Itu adalah akhir yang
Terbuka segala kemungkinan untuk memulai dari sesungguhnya dari pencarianku, musik untuk
hal-hal kecil unluk mendptakan sejarah dan ma.sa memahkotai kehidupanku yang penuh pengkhi-
depan bam yang manis, jika saja kami mengeta- analan, akliir yang tak pernah kuharapkan, atau
huinya. Tetapi sekarang, di hadapan, hanya ada kubayangkan.
nyanyian-nyanyian gunung kemalian. Tampaknya diperlukan waktu yang lak ada
batasnya untuk mencapai gedungsekolah itu. Aku
lidak punya tenaga lagi, dan hanya gema nyanyian
terakhir itu, yang bergaung less a; ruang-niang luas
Uagaikan mesin kami mencari orang-orang dalam rasa laparku, yang membualku bertahan.
tercinta dengan mala kering. I'enii kami tidak ada Scsudah mungkin seabad, pada saat sejarah ber-
lagi Tak ada apa pun selain pcniatian. Kami ulang kembaii clan mendptakan keadaan yang
membalik-balikkan tubuh-tubuh itu, mencari tepat sama, lantaran tak seorang pun dari kila
wajah-wajah yang akrab. Semua wajah akrab. pernah belajar darinya, atau punya cukup
kematian membuat mereka semua sanak kemauan unluk lielajar dari penderitaan kita. aku
saudaraku. akhirnya sampai di pintu aiang sekolah. Tetapi
Aku terus mencari, aku mendapati sebuah seekor sapi, satu-satunya mahluk hidup yang

kalam - edisi 14. 1999 105


DEN OKRI

tertinggal di kota itu, masuk lewat plntu itu sebe Dan mereka yang mati semuanya di seke-
lum aku. Binaiang itu pasli juga lergoda oleh nya lilingku. lersenyum, tenang. Mereka tidak mende-
nyian itu. Sapi itu masuk ke dalam mangan ilu, dan sakku; mereka sekedar bahagia luar bia.sa dalam
aku mengikutinya. diam. Mereka lidak memintaku untuk cepat-cepat
Di dalam, seluruh mang dipenuhi orang mati. mendekati mereka, tetapi menyerahkan hal itu
Tetapi di sini udara tidak ntcngandung kematian. sepenuhnya padaku. Apa yang bisa kupilih?
Udara tnengandung doa. Doa-doa baunya lebih Kehidupan manusia — penuh ketamakan dan
busuk dari pada bau kematian. Tetapi semua yang kepahilan, samar, kurang oksigen, penuh pra-
mati di sini mati secara lain dari bangkai-bangkai di sangka clan tidak berperasaan, juga lembut, dan
luar. Yang mati di mangan ini — maalkan para- juga menakjubkan, tetapi...kehidupan telah
cloksnya — hidup. Aku tidak punya kata lain menipuku. Di samping itu tak ada yang lersisa
unluk menjelaskan kedamaian ilu. Aku merasa yang bisa diselamatkan dari dalam cliriku. Bahkan
mereka telah membuat mangan itu suci karena, jiwaku sedang sekarat karena kelaparan.
pada saat-saat terakhir, mereka tidak berpikir
tentang diri mereka sendiri tetapi tentang semua
oring yang menderita. Aku merasa itulah alas-
annya karena aku sendiri merasa melakukan hal Aku membuka mata untuk terakhir kalinya.
yang sama. Aku merayap ke sudiit, duduk liersaii- Aku saksikan kamera-katnera inengarah pada
darkan dinding, dan merasa cliriku berdoa untuk kami semua. Bagi mereka, kalni adalali yang mati
seluruh umat manusia. Kelika aku inelessali sakaralul maul cahaya. aku
Aku berdoa —menyadari sedalam-dalamnya melilial mereka sebagai yang man, icrdampar di
bahwa mungkin doa acialah buang-buang waktu dalam sualu dunia lanpa belas kasihan atau cinta.
saja — tetapi aku l>erdoa unluk semua yang hidup. Kelika sapi itu lx-rjalan-jalan di aiangan yang
untuk gunung-gunung dan pohcn-pohon, unluk jelas muram, tentunya tampak aneh bagi orang-
liewan dan aliran sungai, dan untuk mahluk orang yang nierekam itu bahsva aku bisa merasa
hidup, cli mana pun mereka berada. Aku nien- begitu nyanian cli antara mereka yang mati
dengar tangisan penuh clerila yang luar biasa dari Memangdemikian. Aku membaringkan cliriku clan
seluruh umat manusia, musik mempesona yang memegang tangan kekasihku. I>engan salu tarikan
juga mengiringinya. Dan aku juga. lanpa meng nafas yang peclih clan liembusan nafas serta
gerakkan mulutku, karena tidak lagi punya tenaga, senyutnan, kubiarkan diriku lierlalu.
mulai menyanyi dalam diam. Aku menyanyi Senyuman itu tenm membuat para wartawan
sepanjang malam. Dan ketika aku memandang bingung. Jika saja mereka memahami bahasaku,
tubuh di sampingku dan mendapali bahwa mereka akan tabu bahwa itu adalah caraku untuk
kelidakakraban yang berkilau dari svajah ilu ter menyampaikan selamat tinggal
nyata adalah kekasihku — aku menyanyi sepan
jang yang kudapali ilu. Aku menyanyi dalam diam (1993)
bahkan kelika seorang pria kulit putih yang baik
hati datang ke geclung sekolah dengan kameia (Diterjemahkan oleh Sapardi Djoko Damono
televisi clan, sambil inenangis. nierekam mang dari "A Prayer from the Living", dalam Charles R.
yang dipenuhi orang mati untuk dunia — dan aku I.ars(in (c( 1.1. / Wilder African Skies: Modern African
berharap ia nierekam nyanyianku juga. Stories. Edinburg, Payback Press, 1997).

l(X. kalam edisi Ii. 1999


GRACE OGOT

TEKAYO

M u s i m hujan singkat bam saja mulai di uiiiia unluk dibuang? Daging itu nampak bagus
bagian yang setengah kering di Sudan. itu akan melengkapi sayuran makan siang nanii. la
Kabul pagi sudah hiking, dan asap biru membungkus daging itu dengan claim clan mema-
redup muncul dari tanah ketika matahari mem- sukkannva ke dalam kantong.
bakar menycntuh permukaan bumi yang basah. Mereka sampai di suatu tempat yang nim-
"Mereka yang di dunia bawah sedang putnya lebal. Tekayo membiarkan sapi-sapi ilu
memasak. makan rumpul sementara ia duduk cli basvah
Mereka yang cli dunia basvah sedang pohon ober memandang! langit Belum lagi
memasak!" waktunya makan siang, leiapi Tekayo tidak bisa
Anak-anak berteriak, sambil saling melempar menunggu. Hasrat unluk mencicipi daging ilu
pasir basah. bergejolak cli dalam dirinya. la mengcluarkan
"Ayo,' >pija." Tekayo berteriak pada anak laki- daging ilu clan niemanggangnya di alas kayu bakar
lakinya. "Bantu aku, aku hams menggiring sapi- di bawah pohon ober. Keiika daging Itu matang ia
sapi itu ke sungai sebelum udara terlalu panas." memakannya dengan begitu rakusnya bersama
Opija melempari adik laki-lakinya dengan roli yang dibuai i.strinya malam sebelumnya.
segenggam penuh pasir yang terakhir. kemudian ()li, enak sekali daging ini!"' seru Tekayo. la
berlari membantU ayahnya. Tak lama kemudian menjilat sisa lemak yang lertinggal cli jari jarinya,
sapi-sapi ilu sudah keluar dari desa dan Tekayo dan menginginkankan sedikit lagi. Ia membuang
memungut kantong dari kulit yang l>erisi makan riaun pahit vang menipakan sisa makan siangnya.
.siangnya dan menyusul mereka. Ilaging itu begitu enak, dan claun-claun itu hanya
Mereka belum lagi jauh dari rumah ketika akan menisak rasanya.
Tekayo melihat seekoi clang terbang di alas Matahari semakin membakar, tetapi sapi sapi
kepalanya mencengkeram potongan besar daging ilu lidak menunjukkan keinginan pergi ke sungai
pada ( akarnya Klang ilu terbang rendah, mencari untuk minum. Salu demi satu binatang-binatang
tempat sang pas untuk makan Tekayo segera me itu duduk di keteduhan. memamah makanannya.
lemparkan tongkatnya pada burung itu. Tcpat Tekayo juga menjadi lelah karena panas sore itu. la
kena daging itu sehingga jaiuh ke tanah. Sebuah bersandar pada batang pohon clan lidur.
potongan hati besar,dan darah segar masih keluar Sementara tertidur, Tekayo bermimpi, la se
dari polongan itu. Tekayo hampir saja melempar dang duduk cli depan kayu api memanggang
daging ilu. tetapi pikirannya beaibab. Apa guna potongan besar haii seperti potongan van;;
nya meranipok makanan dari seekor clang kalau dimakannya tadi. Mulutnya penuh air liur keiika

kalam -edisi 1-1. 1999 107


GHACK O GOT

memandangi lemak di daging yang dipanggang dalam Rimba Hanlu. Seluruh tempat itu tertutup
jatuh ke api. Ia tidak bisa menunggu, dan walau semak padat dan rumput linggi yang tertutup
pun daging itu belum maiang benar, ia meng- embun pagi. Dan kecuali bunyi burung yang
angkalnya dari api dan memotongnya dengan kawin, lerasa kehehingan yang aneh di dalam
pisau herbumnya. Tetapi tepat ketika ia akan rimba itu yang membuamya takut. Tetapi hasrat
melakukan gigitan pertama, ia terbangun. yang luar bia.sa di dalam dirinya secara membabi
Tekayo memandang sekelilingnya, bertanya- bula mendorongnya terns, melewati rumput basah
lanya apa yang lerjadi dengan daging ilu. Apakah yang lebat.
ia bermimpi? "Tidak, tidak, tidak," leriaknya. "Ter Setelah berjalan beberapa lamanya, ia berdiri
lalu jelas untuk sebuah mimpi!" Ia duduk tegak dan mendengarkan. Ada yang sedang beriari ke
dan sekali lagi memandangi sekelilingnya, seolah arahnya. Ia memular untuk melihat, dan jelas
dengan suatu keajaiban ia akan bisa melihat sepo- tampak seekor impala besar sedang lx.-rlari kela-
•ong hati panggang di atas api di sampingnya. Tapi kutan ke arahnya. Darah hangat mengalir cli tubuh
lak ada apa pun yang dilihainya. Ilanya akar-akar Tekayo dan ia mengangkat 'ombaknya unluk
besar sebuah pohon tua yang menyembul ke atas membunuh binatang ilu. Tetapi tombaknya lidak
permukaan lanah seperti ubi di tanah l>erDasir. pernah mengena. Ia berhadapan dengan macan
Ternaknya sudah berjalan jauh. Tekayo bang- tutul bctina besar yang sedang mengejar impala
kit dan menyusul mereka. Sampai di tepi sungai, itu. Macan tutul itu mengaum pada Tekayo bebe
sapi-sapi yang haus betgegas ke sana. Sementara rapa kali, menantangnya, seolah sedang mengajak
sapi sapi itu milium, Tekayo duduk di atas batu berduel. Tetapi Tekayo melengos, menggenggam
putih mendinginkan kakinya dan menalap erat tombaknya dengan langan yang geinelar. Tak
dengan malas pada sungai yang bergelora meng ada yang hams dilawan dan binatang itu pergi
alir dents menuju dalaran. mengikuti mangsanya.
Di atas sungai ada Rimba Hantu besar. "Awal yang buruk sekali," kata Tekayo per-
Keinginan kuat akan daging yang enak kembaii lahan dan lenang ketika jantungnya sudah berde-
muncul pada Tekayo, clan ia berbisik, "Binatang gup normal kembaii. "Kucing liar ilu pasti takkan
dengan hati yang liegitu lezat pasti ada di dalam membiarkan aku liegitu saja.
InUan ini." Ia duduk cli sana belierapa lamanya, Ia mulai berjalan pulang menuju dataran,
berpikir. Godaan untuk mulai berburu binatang itu mengikuti jejak yang dibuatnya. Macan tutul
mengganggunya. Tetapi ia berhasil menekannya. belina yang mengaum telah membuatnya kela-
Sore sudah hampir lewat dan mereka masih jauh kutan setengah mati.
sekali dari mmah. Ia melihat jejak lain yang memotong rimba itu.
Pagi lierikutnya Tekayo meninggalkan aimah Ia agak ragu, dan kemudian memuluskan untuk
lebih awal dari biasanya. Ketika istrinya niemohon mengikutinya, meninggalkan jejaknya sendiri.
padanya untuk menunggu makan siangnya, laki- Jejak itu semakin membesar, dan Tekayo tiba-tiba
laki itu menolak. Ia bcrgegas dari rumah, berhadapan dengan seekor antelop kecil yang se
mengambil lombak herbumnya. eking mengikuti kelornpoknya yang sedang ma
Tekayo menggiring sapi-sapi itu tems-menems kan aimput di kaki bukit. Ia membunuh binatang
hingga lidak mungkin makan aimput. Ia membuat ilu lanpa kesulitan. la mengulili binatang itu dan
mereka terns bergerak, mencambuk sapi yang mengeluarkan hatinya, meninggalkan sisa
terlalu lama di satu tempat. Mereka mencapai bangkainya.
ujung Rimba Hantu dan di sana ia meninggalkan Tekayo kembaii ke kassanan lernaknya, dan ia
sapi-sapi itu makan rumput lanpa dijaga. duduk memanggang daging di atas perapian.
Tekayo lidak melihat jalan atau jejak menuju ke Ketika daging sudah inatang ia menggigilnya clan

108 kalam edisi 14, 1999


segera mengunyahnya. Tetapi ia tidak menelan- litinya, ia mengeluarkan hatinya, dan juga mem
nya: ia mcmuntahkannya semua! Hati itu lerasa bawa bagian-bagian yang enak untuk keluarganya.
pahit seperti jamu hijau yang diminum supaya Ketika ia duduk di bawah pohon untuk me
anak-anak bisa Linear lieraknya. Tekayo mem manggang daging, Tekayo merasa yakin bahwa ia
buang sisa daging ilu dan menggiring sapi-sapinya berhasil. Tetapi pada saat ia mencicipi daging itu,
pulang. ia menggelengkan kepala. Dagingnya lunak,
la tiba cli mmah lelah dan kecewa; dan ketika tetapi bukan yang dicarinya.
istri muclanya menaaih makanan cli hadapannya, Mereka mencapai pinggiran sungai. Kawanan
ia menolak memakannya. Ia berpun-pura sedang sapi itu kembaii makan aimpul setelah minum,
sakil perut dan tidak ingin makan. Malam ilu clan Tekayo, tanpa menyadarinya, sudah lierjalan
Tekayo merasa tertekan dan tak bersemangat. Ia jauh dari kawanan sapinya, masih berkeietapan
bahkan tidak berhasrat pada istri mudanya, yang haii unluk menemukan pemilik hati yang c nak itu.
tidur cli sampingnya. Subuhnya si istri muda Ketika liba-liba ia memandang ke sekelilingnya,
kembaii kc- gubuknya dengan rasa kecewa, lx-r- kawanan sapi ilu lidak kelihalan lagi. Maiahari
lanya-tanya mengapa orang tua itu tidak Ix-rhasrat sudah terbenam cli lx-lakang Gunung Pajulu, dan
padanya. Tekayo segera saja beriari, mencari sapi sapinya.
Pintu semua gubuk masih tertutup ketika Sapi-sapi itu. yang diberali susu. sudah pulang
Tekayo memandang ke luar lessat pintu. Angin lanpa Tekayo Suatu ban kelika anak-anak Tckas 11
Timur yang dingin menerpa wajahnya, dan ia tetsesal di huian. kawanan sapi iiu pulang tanpa
bum-bum masuk ke gubuk lagi. mereka, mengikuti jejak lama sang mereka kenal
Sudah mulai agak siang clan anak-anak sapi dengan baik. Pada hari ilu seluruh desa keluar
meinanggil. Tetapi hujan sedang lunin lebat se mencari anak-anak itu karena laku! siapa tahu
hingga ia lidak bisa mulai memerah susti. Ia duduk binatang liuas telah melukai mereka.
cli atas ranjang keras menatap abu cli perapian la Sudah mulai gelap ketika Tekayo tiba di
ingin sekali keluar unluk meniulai perbuman mmah. Mereka mulai memerah susuh clan OdipO
Kelika hujan berhenli. Tekayo memc-rah sapi- berkaia. "Ayah, kenapa terlambat pulang hari ini."
.api itu dengan sangat tergesa-gesa. Kemudian ia "Betul." kala Tekayo dengan bijaksana "Lihat
mengambil makan siangyangdisiapkan untuknya sapi janlan hitam sang di sana? Binatang ilu pergi
di dekat gubuknya clan meninggalkan desa iiu ke kawanan lain cli seberang sungai Saya tidak
I.strinya yang kecewa karena malam sebelumnya tahu binatang itu liilang padahal sudah saatnya
memperhatikannya sampai ia menghilang di pintu pulang. Suatu hari dalam waktu dekat, kita
pagar terpaksa mengebirinya — binatang itu cuma bikin
Pada saat ia mencapai Rimba Hantu, kembaii rc| ic it saja."
hujan riniik riniik llutan itu tampak begitu Mereka memerah susu tanpa suara sampai
lengangdan basah. la meninggalkan sapi-sapinya salah seorang gadis kecil datang mengambil susu
makan rumput seperti biasa, clan memasuki semak unluk menyiapkan .sayuran.
belukar, menyibak jalan melalui daun-daun sane. Pada saal makan malam anggola keluarga sang
basah. la beibelok ke kiri untuk menghinclari laki-laki duduk mengelilingi perapian menanti clan
bagian rimba yang lebat. Dan ia beniniung. la mengobrol. Salu per satu, keranjang roli cantel dan
mendapatkan sebuah keluarga antelop sedang masakan daging clan sayuran basil bumi mereka
makan aimput tidak jauh clarinya. Ia merangkak datang dari berbagai gubuk. Ada ikan, dendeng,
sampai ia cukup dekat dengan mereka, dan semul putih goreng, clan sayuran. Sedikit makanan
kemudian ia melemparkan tombaknya, sekejap dilemparkan ke tanah, untuk para nenek moyang,
membunuh salah seekor antelop. Setelah mengu- dan kemudian mereka mulai makan. Mereka

kalam - edisi Ii, 1999 109


G KAC I 0 G 01

membandingkan kele/atan bermacam masakan bertanya pada suaminya, "Suamiku, apa yang
yang sedang mereka santap. Tetapi Tekayo tetap menyusahkanmur'" Tekayo memandang Lakech,
tak bersuara. Semua makanan yang dicicipinya tetapi ia tidak bisa menatap matanya. Ia melilial
malam ilu terasa pahit seperti empedu. pada lebernya yang panjang, dan bukannya
Pada saal makan malam usai, orang dewasa menjawab |x-rtanyaan perempuan ilu tetapi malah
menceritakan kisah-kisah perang dan suku mere bertanya, "Maukah kamu bebas dari kalung-
ka kepada anak-anak, yang mendengarkan de kalung lembaga yang Ixral cli lehermu itu?"
ngan penuh perhatian. Tetapi Tekayo tidak ikul "Kenapa?" Lakech menjawab, terkejut
dengan mereka: ia tidak mendengarkan. Ia mem "Karena kelihatannya sudah mencekik sekali."
perhatikan awan hitam yang herkejanin di langit. "Tapi kalung-kalung ini tidak mencekik,"
"Di belakang awan-awan itu, di belakang jawab Lakech dengan lembut. "Aku akan merasa
awan-awan itu, tinggal Okenyu, Kakek Buyuiku. telanjang kalau lidak mcniakainya "
Kumohon! Kumohon!" Tekayo memohon pada- Dan Tekayo menoleh dari islrinya. la ingin
nya. "Kumohon, Ayah, bawalah kerinduan ini sekali menceritakan pada Lakech segalanya, dan
menjauh dariku. Kembalikan kelaki-lakianku lx-rbagi ketagihan yang membuatnya gila, yang
sehingga aku Ix-rhasrat '.cembali pada istri-isuiku. membuat tubuhnya hancur. Tetapi ia bisa
Unluk apa laki-lakitanpa hasrat ini!" menahan diri. Lakech ii(Lik boleh tahu: ia tidak
Awan besar menutupi bulan, membagikan akan bisa memahami. Kemudian laki-laki itu
kegelapan sesaal pada bumi. Air mata meng- berbohong pada perempuan ilu.
gantung di mata Tekayo. dan ia membubarkan "Ini karena gangguan penternaanKu yang
keluarga itu untuk tidur. Ketika ia masuk ke dulu. Sudah berminggu-minggu aku merasa
gubuknya sendiri. seorang perempuan seeking kannya. Selx-marlagi pasti sembuh."
melemparkan txrtongankayu kecil ke perapian. Senyum mengejek bermain di bibir Lakech,
Ia mengucapkan doa-doa rahasia kepada rob dan Tekayo tahu bahwa perempuan itu tidak
yang sudah meninggai. tetapi ketagihannya pada mempe-K ayainya. Sejumlah tamu datang, dan
daging hati yang penuh rahasia ilu lidak |xanah Lakech meninggalkan suaminya.
hilang. Hari demi hari ia meninggalkan aimah pagi Tekayo berburu berbulan-bulan lamanya,
hari. membawa sapi-sapinya bersamanya. Dan tetapi ia tidak berhasil menemukan binatang
kelika mencapai huian. ia meninggalkan mereka dengan hati yang enak itu.
tanpa pengawasan sementara ia lierbuni. Kehi Suatu malam, ketika ia Ixrbaring terjaga, ia
dupan yang keras dan mengecewakan tidak lama lx-rtanya pada dirinya sendiri di mana lagi ia bisa
kemudian terlihat oleh keluarganya. la tiba-tiba beriiuat. Dan binatangapa yang akan dicarinya? Ia
menjadi tua clan tidak tertarik pada kehidupan. Ia telah membunuh segala jenis binatang di Rimba
lidak berceriia apa-apa kepada puira-putranya di Hantu. la mempertaaihkan nyawanya keiika ia
perapian malam. dan ia tidak Ix-rhasrat pada istri- membunuh clan makan hati singa. macan tutul.
istrinya. Anak-anak Tekayo menemui Lakech dan dan hyena, semua binatang itu ditabukan oleh
mengatakan kepadanya. Ibu. hicaralah pada sukunya.
Asah — ia saki1 la lidak bicara pada kami, dan ia Rasa seclikil mengantuk datang pada mata
lidak makan. Kami tidak tahu bagaimana Tekayo yang berat dan ia Ix-nerima kasih. Tetapi
menclekalinya." kemudian Apii Ix-rdiri di sisi ranjangnya. me-
Walaupun Lakech sudah melewati usia liamil manggil: "Kakek, Kakek. ini aku." Tekayo duduk.
dan lidak lagi pergi ke gubuk Tekayo pada malam tetapi gadis kecil ilu lidak ada di sana. la kembaii
hari. perempuan itu adalah istri pertamanya. dan tidur. Dan Apii disana memanggilnya: Apa Kakek
laki-laki itu mencintainya. Karena itu ia pergi dan tidak bisa mendengarku?"

kalam edisi 14.1999


110
TEKAYO

Tekayo bangun untuk kedua kalinya, tetapi tak lumbung, ia merasa agak sakit karena ban bulir
seorang pun ada di dekatnya. Ia berbaring tanpa gandum menyeruak dari dalam tempat yang
menutup matanya. Sekali lagi jari-jari anak itu gelap. Teriakan dan nyanyian cucu-cucunya
menyentuh tangannya yang terkulai, dan suara menarik perhaliannya. Ketika ia niempcrhalikan
anak yang menyenangkan menggelitik tangan mereka bermain, rasa ketagihannya akan hati dari
orang tua itu. Tekayo duduk unluk ketiga kalinya, binatang yang tak diketahuinya itu bergelora
dan memandang sekeliling mangan Tetapi ia kembaii.
sendirian. Kokok ayam jantan sudah tiga kali, dan Di antara anak-anak yang bermain ada seorang
hari sudah pagi. gadis kecil canlik Ix-rnama Apii, anak perempuan
Dan Lakech meninggai lanpa mengetahui dari putra Tekayo yang suiting. Tekayo menyuruh
rahasia suaminya, dan dikuburkan di lengah- anak-anak lainnya pergi bermain, dan ketika
tengah desa, sebagai istri pertama. Tekayo duduk mereka sudah pergi, ia memanggil Apii dan Ixt-
di kuburan istrinya pagi dan sore lama sekali, dan kala padanya, "Ke sini, buah haliku, Ix-rlarilah ke
rasa dukanya lerhadap perempuan itu mene- gubuk ibumu clan bawakan aku semangkuk air."
nangkan rasa laparnya terhadap hati binatang Apii beriari menuju gubuk ibunya meng-
yang tak diketahui itu. Laki-laki itu menangis, ambilkan air untuk kakeknya. Dan sementara
leiapi dengan tenang. seolah rasa ketagihannya anak perempuan itu sedang kerepotan dalam
akan hati ilu terkubur Ixrsaina i.strinya. sudut yang gelap mmah ilu mencari mangkuk
Pada ma.sa berduka inilah Tekayo memu bersih. tangan-langan yang perkasa menceng
luskan unluk lidak lagi pergi Ix-rbiim. la duduk cli keram lehernya dan mencekikny:-. la menge-
rumah dan menjaga cucu-cucunya, sementara luarkan suara yang lemah kelika ia berusaha
anggota-anggtxa keluarga yang lebih muda pergi bernafas mempertahankan hidupnya. Tetapi
bekerja setiap hari di ladang. cengkeraman itu terlalu kual untuknya. Matanya
Dan kemudian suatu hari kelika Tekayo duduk tertutup dalam tidur yang abadi, tidak akan lagi
menghangatkan dirinya pada matahari pagi di melihat indahnya bulan yang bercahaya.

OOJIUHUMGAN

kalam edisi 14, 1999 111


GRACE OGOT

Tubuh anak itu terkulai, terlepas dari tangan ingin mebgungkapkan suatu rahasia.
Tekayo dan jatuh ke tanah berbunyi gedebuk. Ia Berhari-hari lamanya orang lua Apii mencari
memandang tubuh di dekat kakinya dan merasa anak mereka, mencari cli setiap sudut dan seliap
sakit dan lemas. Telinganya berdengung. Ia meng- tempat sembunyi, tetapi tidak ada jejak anak itu.
angkat tubuh itu, clan kelika ia berjalan terhuyung- Apii sudah pergi. Berbulan-bulan sudah lewal, dan
buyung dengan tubuh im, udara sepeninya hitam, orang tidak lagi mctnbicarakan hilangnya Apii
dan burting-burung cli udara menjerit meng- I lanya ibunya yang mengingatnya. Perempuan ilu
ancamnya. Telapi Tekayo hams makan makanan- lidak kehilangan harapan untuk menemukan
nya. la menguburkan tubuh Apii di sarang semut anaknya hidup suatu hari.
yang dekat dalam kuburan yang tidak dalam. Tekayo melupakan perbuatannya. Dan ketika
Anak-anak yang lain masih bermain di ladang ia membunuh anak kedua dengan cara yang sama
kelika Tekayo kembaii membawa hati gadis itu di unluk memuaskan sclera makannya yangbuas. ia
dalam tasnya. Ia merr.anggangnya cli dalam bahkan lidak menyadari apa yang sedang clipei
gubuknya dengan lergesa-gesa dan nieinakannya buatnya. Dan ketika orang tua yang khawaiir ber
dengan rakusnya. Dan ya! ilulah memang yang tanya pada orang ma iiu mengenai anak mereka,
dicarinya selama bertahun-tahun. la duduk Tekayo menangis, sambil berkaia, "Bagaimana
dengan malas menyenderkan punggungnya di aku tabu? Anak-anak ilu bennain cli ladang — aku
lumbung, bersendawa dan mengorek giginya. tinggal di rumah."
Anak-anak yang lapar. kembaii dari permainan Setelah peristiwa ini anak-anak Tekayo ber-
mereka di ladang. duduk di tempat lecliili sambil laiiva lansa di antara mereka Siapa yang mencuri
makan keniang manis dan minum susu asam. anak-anak kila? Binatang apa itu? Apa mungkin
Orang-orang yang lebih tua pulang pada seekor hyena? Alau seekor macan tutul? Telapi
petang hari, dan anak-anak itu beriari menemui binatang-binatang itu hanya berbum pada malam
orang tua mereka. Tetapi Apii tidak ada cli antara hari. Apa mungkin seekor clang, karena hesvan ini
mereka. Dengan ptitus asa mereka lxjrtanya pada Ixjrburu pada siang hari? Tetapi tidak! Ayah pasti
sang kakek tentang anak itu. Tetapi Tekayo akan melihal seekor elang — ia pasii akan
menjawab, "Tanya saja pada anak-anak itu — mendengar anak iiu Ix-rteriak." Sesudah memi-
mereka sehaaisnya tahu di mana Apii. Mereka kirkan sesuatu. Agancla berkata kepada saudara
bermain bcrsama-sama di ladang." laki-lakinya, "Mungkin binatang yang denclam
Hari sudah gelap sekali. Adik perempuan dan yang dibawa oleh roh jahat kepada kita."
laki-laki Apii duduk di depan perapian menangis "lagi pula ayaliku sudah terlalu lua unlukmeng-
bersama ibu mereka. Pada saat itulah mereka ingai awasi anak-anak itu," tambah Osogo. "Ya, ayah su
bahwa kakek mereka menyuruh Apii mengam- dah terlalu tua, ia dalam bahaya," yang lain setuju.
bilkan air untuknya. Orang tua yang putus asa Dan mulai saat itu semua anak laki-lakinya
mengulangi keterangan itu kepada orang tua itu, diam-cliam mengawasi ayah dan anak-anak
bertanya padanya apakah Apii membawakan air mereka. Mereka memperhatikan berbulan-bulan
untuknya pagi ilu. lamanya, tetapi tak ada yang mengancam laki-laki
"Ya betul," jawab Tekayo. "lalu beriari menyu- clan anak-anak itu.

sul anak-anak lainnya. Aku melihat sendiri anak Anak-anak laki-lakinya hampir mengheniikan
im pergi. Ketikamereka pulang, aku sedang tidur." pengawasan. Tetapi suatu hari ketika giliran ayah
Keluarga yang terns berduka itu duduk di Apii untuk mengawasi, ia melihat Tekayo menyu-
dekat perapian, memegangi kepala mereka. aih anak-anak itu pergi bermain di lacking —
Mereka tidak makan dan tidak minum. Di luar, semuanya kecuali satu. Ia menyuaih anak ini
cengekerik menyanyi dalam paduan suara seolah mengambilkan pipa untuknya dari gubuknya.

112 kalam edisi 14, 1999


TEKAYO

Kelika anak itu beriari ke gubuk, Tekayo yang terlihat gelisah.


menyusulnya. Ia memeluk anak yang ketakuian "Kabar apa? Kabar apa?" mereka bertanya
itu dan menariknya ke perapian. Kelika Tekayo dengan suara gemetar.
sedang berjuang menguasai anak im, pukulan "Dan di mana Tekayo?" orang tua lainnya
keras mc-ndarat di punggungnya yang tua. Ia bertanya.
beibalik cepal, langannya masih memegang lcher "Apa dia sehat-sehat saja?" lanya yang lain.
anak itu. la sedang Ix-rhacbipan dengan Aganda, Ada kebingungan dan kekacauan.
anak laki-laki tertuanya Anak itu lerlepas dari "Maut dari maut, siapa yang akan memberi kita
langan Tekayo yang terkulai dan memeluk lutut obat penawar maut? Maut mengetuk di pintumu,
Aganda, seolah ia bam saja lerbebas dari gigi dan sebelum kau mempersilahkannya masuk, ia
buaya. "Ayah!" teriak Aganda. sudah lxrada di dalam mmah bersamamu."
Melihat anak itu lidak terluka, Aganda mendo- "Dengar!" Seseorang menyenluh perempuan
rongnya ke samping, sambil berkaia, "Pergilah ke lua yang sedang berduka atas kematian.
gubuk ibumu dan Ix-nbaringlah." Aganda berbieara kepada orang-orang itu.
Kemudian ia memegang orang tua ilu dan "Kerabatku. Kami tidak memanggil kalian semua
menariknya ke gubuk kecil tanpa jendela yang ke sini tanpa alasan. Dengarkan saya dan biarkan
dibangun untuk kambing clan clomba. Kelika kepedihan kami menjadi kepedihan kalian juga.
diseret, orang tua ilu terns menangis, "Atimo Menangislah bersama kami! LIntuk beberapa
ang'o? Atimo ang'bf'"'. — Apa yang sudah kula- bulan lamanya kami kehilangan anak-anak kami
kukan? Apa yang sudah kulaktikan? pada saal kami pergi bekerja di ladang. Apii,
Aganda mendorong orang lua itu ke dalam anakku sendiri, adalah yang pertama liilang." Isak
gubuk kecil itu dan memalangi pintu di belakang- tangis terdengar di antara para perempuan ketika
nya, sc-pc-rti yang bia.sa dilakukan pada binatang. satu persatu nama anak-anak ilu disc-but. . \
la menuju ke anak ilu, yang masih lerisak-isak. "Kerabatku semua," Aganda melanjetkan,
Anggota keluarga lainnya kembaii dari lacking, "anak-anak di dalam suku kita jatuh sakit dan
dan ketika ayali Apii menceritakan peri.stiwa itu, meninggai. Tetapi anak-anak kami liilang lanpa
mereka muak luar biasa. Keluarga ilu memakai dikuburkan. Kami punya gagasan untuk meng
pakaian duka dan berpuasa. awasi anak-anak kami sehingga kami bisa me-
"Jboflbof*mereka meludah kearah maiahari, nangkap siapa pun yang mencuri mereka.
yang walaupun terixmam untuk mereka, hersinar Berbulan-bulan kami mengawasi secara diam-
untuk nenek moyang mereka. diam. Kami hampir menyerah karena kami pikir
"Kakek Moyang, bersihkanlah kami," teriak itu mungkin adalah kemarahan nenek moyang
mereka semua. kami lerhadap kami. Tetapi hari ini aku menang-
Dan mereka menyalakan api yang paling besar kapnya."
yang pernah dibuai di desa itu. Anak laki-laki "Yang mana orangnya? Yang mana orangnya?"
suiting Tekayo mengambil gendang tua ber- orang-orang im bertanya dengan marah.
minyak di alas perapian di gubuk ayahnya dan "Dan dari suku mana dia?" vang lain Ix-rtanya.
memukulnya. Gendang itu mcngeluarkan nada "Kila hams menyatakan perang pada suku itu,
penuh kepedihan unmk memberitahu suku itu kila hams, kita hams!"
bahwa ada kabar sedih di mmah Tekayo. Orang- Aganda berhenti sejenak, dan mengatakan
orang yang mendengar gendang ilu meninggalkan kepada mereka dengan suara lx-rgetar, "Orang itu
apa saja yang sedang mereka kerjakan dan beriari lx-rada di dalam gubuk sana. Orang itu tidak lain
ke desa Tekayo, menyambut bunyi gendang itu. ayahku sendiri."
Dalam waktu singkat desa itu clipc-nuhi kerabat "Mayii" teriak para perempuan. Ada keributan

kalam edisi 14, 1999 113


i, n a i. I 0 G 0 T

dan para perempuan dan anak-anak berteriak terdekal. Matahari belum lagi muncul, tetapi sudah
seolah Tekayo berada di sc-kilar api dan mereka cukup cahaya untuk melihat. Setiap orang dalam
takutpadanya. Tetapi kaum laki-laki tetapdiam. suku itu hams melempar batu pada si pembunuh.
Ketika keribulan mereda, seorang tua berta Buruk jadinya bila lidak melemparkan batu,
nya, "Apa kau mengatakan yang sebenarnya, karena dipercaya bahwa roh jahat si pembunuh
Kerabal?" akan tinggal pada orang yang tidak membantu
Anak Tekayo itu mengangguk. Laki-laki clan menyingkirkannya.
perempuan pun berteriak, "Di mana orang itu? Ketika cahaya pertama matahari muncul,
Bunuh dia! Dia bukan salah satu dari kita. Dia orang-orang desa sudah mengumpulkan cukup
binatang!" batu untuk mengubur beberapa tubuh. Mereka
Tak ada yang diucapkan di luar yang tak kembaii ke desa untuk mengambil Tekayo dari
didengar Tekayo. Dan cli dalam gubuk iiu anak- gubuk itu, dan membawanya ke kebunnya sendiri
anak yang lelah dibunuhnya menghantuinya. la cli luar desa. Mereka mengepung gubuk ilu dan
menyenderkan kepalanya cli dindinggubuk yang berdiri diam, menanli unluk mencemooh dan
kasar dan menangis. meludahinya ketika ia keluar.
Di luar gubuk orang desa yang marah melan- Aganda clan liga orang tua membuka pintu itu
jutkan luntuian mereka, berteriak. "Lempari balu dan menyuaih Tekayo keluar. Telapi tidak ada
dia sekarang! Lempari batu dia sekarang! Biar jawaban. Mereka cepal cepal masuk ke dalam
darahnya mcngucur cli kepalanya sendiri!" gubuk unluk menyerelnva keluar kepada orang-
Tetapi salah seorang laki-laki tua berdiri d in Orang vang berteriak-teriak. "Kelu.u, k-lua'1
mcneiiaiigkaii orang banyak ilu. "Kila lidak bisa Pada mulanyadalam gubuk terlalu gelap untuk
melempari balu dia sekarang. Acialah aclai isiiadal dapat melihat. Tetapi segera mata mereka lerbiasa
suku ini bahwa orang yang jahat hams dilempari dalam gelap. Kemudian mereka melilial tubuh
I>atu pada siang hari Ixilong, di luar desa. Kila tidak Tekayo, tergantung pada tali pendek yang telah ia
bisa melanggaradat itu." buka ikatannya dari atap jerami
"Lempari balu aku sekarang, lempari balu aku Para lelaki itu keluar dengan langan lx-rgelar.
sekarang," bisikTekayo. "Ccpailah bawa aku dari Kumpulan orang itu menginlip ke dalam gubuk
siksaan dan rasa main ini. Biarkan aku mati dan satu per satu sampai mereka semua menyaksikan
membayar mang." mlnili Tekayo yang terjunlai — laki-laki yang
Tekayo taliu dari teriakan kemarahan para sedang mereka siapkan unluk dilempari balu. Tak
lelaki dan jeritan yang nyaring dari perempuan ada yang bicara. Orang seperti itu, mereka lahu,
dan anak-anak bahwa ia sudah dihapuskan dari hams dikuburkan di luar desa. Mereka tahu juga
masyarakat ilu, terhapus dari kehidupan itu sen bahwa lak akan ada bayi lahir yang dilx-ri nama
diri. Ia meraba-raba di dalam las kulimya yang seperti dia.***
mengganlung cli pinggangnya untuk menemukan
pisau berbumnya, telapi pisau ilu lidak ada cli (1968)
sana. Pisau ilu .sudah iliambil darinya.
Suara teriakan terus berlangsung di luar. Ter
dengar juga isak tangis. Tetapi Tekayo kini men- (Diterjemahkan oleh Sapardi Djoko Damono
dengarkannya dari kejauban seolah suatu gelom- dari "Tekayo," dalam CharlesE. Larson (ed), Under
bang dahsyat seeking menyerelnya semakin jauh African Skies- Modern African Stories, bdinburg,
dari rakyatnya. Payback Press, 1997.)
Pada saal lajar orang-orang desa bangkil dari
perapian untuk mengumpulkan batu dari lacking

114
kalam edisi M, L999
JOHN M. COETZEE

BANGKITDARI SENSOR

Semua penulisan yang biasanya berada dalam


pengawasan mata sensor bisa mendapat cela
sebagaimana telah saya iiraikan. baik yang lolos
dati sensor maupun yang tidak. Semua penulis
yang berada cli bawah penyensoran setidak-
tidaknya berpotensi untuk dijangkiii oleh para
noia, bukan hanya mereka yang karya-karyanya
dibredel saja.

Sejak awal bO-an sampai sekitar 1980, tnodern adalah bagaimana luas dan ccpatnya
Republik Afrika Selatan memberlakukan paranoia dapat menyebarclari alas untuk iiieniilari
satu sistem sensor yang paling nienyeluruh keselunihan rakyat banyak Penyebaran paranoia
cli dunia. Dalam istilah resmi sistem ilu lidak itu bukan tanpa di.sengaja: ia digunakan sebagai
disebui penyensoran. telapi "kontrol penerbitan" salah sail, leknik pengonlrol. Uni Soviet cli bawah
(bahkan k^ penyensoran seodiri dipiliholeh pe- Stalin adalah contoh yang terbaik: setiap warga
nyensor untuk di.sensor ckiri wacana umum)' yang negara didorong umuk mencurigai setiap warga
bemsaha mengontrol penyebaran tanda-tanda negara lainnya sebagai mala-mala atau pelaku
dalam bentuk apa pun. Bukan hanya buku, sabotase; ikatan simpali antannanusia dan rasa
majalah, film, dan sandiwara, tetapi juga kaos Sating percaya di aniara scsania orang clirusak;
oblong, ganiungan kunci, boneka, mainan anak, masyarakat clipecah menjadi puluhan juta individu
papan nama toko — apa saja, yang mengandung yang masing-masing hidup cli ptilau kecil
pesan yang "tidak cliinginkan" — hams melewati kecurigaannya yang teqx-ncil.
penelilian yang seksama dari birokrasi penyen Bukan hanya Uni Soviet yang incngalaini hal
soran sebelum dimasyarakatkan. Dulu di Uni demikian. Novelis Kuba Reinaldo Arenas telah
Soviet ada sekitar 70.000 aparai yang mengawasi menulis mengenai suasana "ancaman resmi yang
kegiatan sekitar 7.0(H) pengarang. Kasio antara lak henti-hentinya" di negerinya, yang menjadikan
aparai penyensor dan pengarang cli Afrika Selalan seorang warga negara "bukan hanya orang yang
kurang dlketahui secara persis. tetapi past) lebih ditindas, tetapi juga iuang yang menindas dirinya
dari 10 banding 1. sendiri, bukan hanya orang yang disensor, tetapi
Para paranoid bertingkah laku seolah-olah orang yang menyensor dirinya sendiri, bukan
udara penuh dengan pcsan-pesan yang dikcxle- hanya orang yang diawasi, telapi orang yang
kan, yang mencemooh mereka atau bersekongkol mengawasi dirinya sendiri."'' "Ancaman resmi
untuk niengbaiK urkan mereka. Selama beberapa yang lak henti-hentinya" itu, yang dibubuhi
dasawarsa negara Afrika Selatan hidup di dalam dengan berbagai tontonan berupa hukuman
keadaan paranoia. Paranoia adalah penyakit re/im eksemplaris, menanamkan kewaspadaan, sifat
yang kurang percaya diri, khususnya pemerin berjaga jaga. Ketika jenis-jenis penulisan dan
tahan diktalor. Salah satu ciri yang memhedakan penuturan tertentu, malah pemikiran tertentu,
pemerintahan diktator modem dengan yang pra- menjadi kegiatan yang dilakukan secara sem

lis
kalam-edisi H. 1999
JOHN M. COBTZEB

bunyi-sembunyi, maka paranoia negara sedang para paranoid "sejati", mereka mengklaim bahwa
direproduksi di dalam jiwa warga negara, dan pikiran mereka telah diserbu; terhadap serl)uan
negara boleh berharap akan masa depan yang itulah, mereka menunjukkan kelx:rangan mereka.
birokrasi pengawasannya lambat-laun lenyap Penulis Yunani George Mangakis, misalnya,
dengan sendirinya, karena fungsinya selx-narnya mencatat pengalaman menulis cLilam ix-njara di
lelah diamhil alih oleh jx-rorangan. bawah tatapan mata penjaganya. Selang Ixberapa
Ciri khas penyensoran itu adalah tidak hari para penjaga memcriksa selnya, menying-
membanggakan dirinya sendiri, tak pernah kirkan tulisan-lulisannya dan mengembalikan
memperagakan diri. Model arkais sensor adalali bagian yang oleh penguasa penjara — penyen-
larangan menghujah Tuhan. Baik sensor maupun sornya — dianggap "cliijinkan". Mangakis
larangan menghujah Tuhan itu tetap mengandung mengingai, tiba-tiba ia merasa jijik melihat kertas-
paradoks yang memalukan, yaitu, apabila suatu kertasnya ketika ia menerimanya dari tangan para
kejahatan perlu dibuktikan secara memuaskan di penjaganya. "Sistem itu adalah alat yang kejam
pengadilan, pembuktian ilu bams niengulangi lagi untuk membinasakan jiwamu sendiri. Mereka
kejahatan. Karena itu, dulu, dalam sidang terbuka ingin supaya kamu melihat pikiranmu melalui
pengadilan agama Yahudi, para saksi penghu- mala mereka dan kemudian dirimu sendiri yang
jahan kepada Tuhan biasanya diberi cufemisme- mengontrolnya, dari suriul pandang mereka.'"1
eufemisme yang sudah terkodifikasi unluk Dengan mc-maksa |x-ngarang untuk melihat apa
diucapkan sebagai pengganti nama Tuhan Yang yang sudah ditulisnya melalui mata penyensor,
Maha l-sa yang dilarang itu. Jika pcnghtijahan penyensor itu memaksanya mengliayali sebuah
kepada Tuhan yang pernah terjadi itu harus bacaan yang sudah dicemari. Saat munculnya rasa
diulangi lagi guna inemperoleh kepastian, sidang jijik pada diri Mangakis yang tiba-tiba itu
itu berubah menjadi tertutup, dan pembuktian itu menipakan saat pencemaran
dilanjtitkan dengan nlual [x-nyucian diri para ha Uiporan lain yang Ix-rsemangat tentang cara-
kim. Rasa malu itu malah lebih dalam lagi: ke cara penyensoran yang sudah merasuk jiwa
mungkinan ide saja bahwa Tuhan dapal dikutuk dipaparkan oleh Danilo Kis:
dengan menyebut nama-Nya yang dilarang, sudah
begitu menjadi skandal, sehingga kata "mengu Peitempuran melawan penyensorandiii U-i-.il.it
tuk" hams diganti dengan kata "memlx-rkati".1 anonim, sepi ckui tanpa saksi, cLin ia menjadikan
Persis rangkaian eufemisme yang diciplakan suhjeknya merasa dihina dan dipermalukan karena
unluk inelindungi nama Yang MahaSuci itu,demi kolaborasi. Maksudnya, memlyac:a teksmu sendiri
kian pula halnya pada era ketika institusi negara dengan mata orang lain, menjadikan kamu sebagai
disembah, dinas yang melindungi namanya hams hakim unluk dirimu sendiri, dengan cara lehih tegas
dilx*ri eufemisme. Dinas ilu menunggu saat ketika dan lehih curiga daripacLi orang lain..
fungsinya telah clihayaii secara menyelumh dan Sensor yang melanlik dirinya sendiri adalah
namanya tak usah diucapkan lagi. alter ego penulis, alterego yang menginlip dari
Than bersama cecunguknya bukan satu- belakang bahunya dan rnencucukkan hkkingnya ke
salunya yangdiseniuh oleh paranoia. Kesvaspada- dalam leks... Tidak mungkin menang melawan
an penulis di negara paranoia mengandung unsur sensor ini, karena ia seperti Tuhan —iamengetahui
patologis. Sebagai buktinya sudah cukup bagi kita dan melihat semuanya, ia lahir dari pikiranmu,
untuk mcngandalkan kesaksian para pengarang ketakutanmu, mimpi hunikmii sendiri...
sendiri Bemlang kali mereka mencalal bahwa Alterego ini...malah berhasil melemahkan dan
mereka merasa disentuh clan dicemari oleh penya- menodai inriivitiu-individu yang memiliki moral
kit negara. Dengan reaksi yang khas mencirikan yang paling kuat sckalipun, yang tidak mempan

116 kalam edisi 14, 1999


UANGK1T DARI SENSOR

dirusak oleh penyensoran dari luar. Dengan lidak sensor maupun yang lidak. Semua penulis yang
mengakui keberadaannya, penyensoran diri berada di bawah penyensoran setidak-tidaknya
menipersekutukan dirinya dengan kebohongan berpotensi untuk dijangkiti oleh paranoia, bukan
dan kompsiSpiritual.5
hanya mereka yang karya-karyanya dibredel saja.
Mengapa penyensoran mempunyai kekuatan
Bukti yang menentukan bahwa ada sesuatu menulari seperti itu? Saya hanya bisa mc-nyo-
yang, boleh dikatakan, menyimpang pada diri dorkan sebuah jawaban yang spekulalif, sebuah
penulis seperti Arenas atau Mangakis atau Kis jawaban yang sebagian Ixrdasarkan mawas diri,
adalah bahasa yang terlalu berlebihan yang sebagian berdasarkan suatu penelilian yang sek-
mereka pakai untuk mengekspresikan penga sama (barangkaii penelilian yang paranoid) terha
laman mereka. Paranoia bukan sekadar suatu cara dap laporan para penulis lainnya (yang barangkaii
berkias dalam psrabicaraan tentang apa yang telah tertular oleh paranoia) mengenai kegiatan-
mereka derita. Paranoia ituada,di dalam, di dalam kegiatan di bawah rezim-rezim penyeasor.
t
bahasa mereka, di dalam pikiran mereka; kegu- Diri, sebagaimana kita pahami dewasa ini,
saran yang kita dengar dalam kata-kata Mangakis, bukan menipakan kesatuan sebagaimana yang
kelercengangan dalam kata-kata Kis, adalah pernah dianggap oleh rasionalisme klasik. Seba
kegusaran dan ketercengangan terhadap serbuan liknya, ia banyak, dan anasir-anasir dari kepel-
bagaiannya itu melawan dirinya sendiri. Untuk
yang paling intim, serbuan hakiki dari diriUheself]
oleh patologi yang mungkin tak ada obatnya. mengambil kiasan, diri bagaikan sebuah kebun
Saya sendiri, sambil menulis ini, bukan penge- binatang yang dihuni berbagai hewan. Terhadap
cualian. Di dalam bahasa saya sendiri, desakan kepeibagaian hewan itu, rasionalitas sebagai
yang berlebihan dalam penyusunannya, sifal pengawas kebun binatang yang risau dan kewa-
berapi-apinya, tunlutannya akan kepekaan terha iahan hanya melakukan pengontrolan yang
dap setiap rincian gaya, keterlaluannya, saya terbatas. Pada malam hari pengawas kebun
merasakan patologi yang saya bicarakan ini. Saya binatang itu tidur dan hewan-hewan berkeliaran,
hidup dalam zaman kegemilangan penyensoran melakukan kerja mimpi mereka.
Afrika Selatan, saya melihat koasekuensinya tidak Di dalam kebun binatang kiasan itu, sejumlah
hanya terhadap karier rekan-rekan penulis saja, hewan mempunyai nama, seperti sosok ayah clan
tetapi juga teriiadap wacana umumsecara menye- ibu; yang lainnya acialah kenangan-kenangan atau
luruh, dan saya juga merasakan belierapa efeknya kepingan-kepingan kenangan dalam bentuk yang
di dalam diri saya sendiri yang agak rahasia dan berubah-ubah, dengan unsur-unsur perasaan

memalukan. Karena itu saya harus menaruh yang kuat terikat padanya; satu gaip lain lagi
kecurigaan bahsva apapun yang telah menulari mengandung versi-versi diri yang dulu, yang
Arenas atau Mangakis atau Kis— apakah kenya setengah jinak tetapi masih lx;rbahaya, masing-
taan atauangan angan saja — juga telah menulari masing dengan kebun binatang di dalam dirinya
saya sendiri. Dengan kata lain, barangkaii tulisan yang tidak bisa dikuasainya secara keselunihan.
ini, yang mencoba menguraikan wacana para Para seniman, menurut Freud, adalah orang-
noid, adalah contoh wacana paranoid itu sendiri. orang yang dapat berkeliling di antara kumpulan
Sebab, paranoia yang saya maksud bukan binatang kurungan dalam batta itu dengan tingkat
hanya cap penyensoran kepada penulis tadi saja, kepercayaan diri tertentu, dan keluar, jika mereka
yang dicokok untuk diadili secara resmi. Semua kehendaki, dalam keadaan hampir tidak cedent.
penulisan yang biasanya berada dalam penga- Dari pendapat Freud tentang proses kreatif, saya
wasan mata sensor bisa mendapat cela sebagai mengambil satu unsur: bahwa kreativitas dari jenis
mana telah saya uraikan, baik yang lolos dari tertentu melibatkan bagian yang agak primitif dari

117
kalam - edisi 14. 1999
JOHN M. COETXI.L
T

diri yang didiami dan drums dan dieksploitasi. juga menipakan sosok-sosok di dalam kebun
Kendati bukan suatu kegiatan sang begitu berba- binatang itu: misalnya, sosok yang tersayang.
haya, ia acialah kegiatan yang halus. Boleh jadi ia Jadi. bayangkanlah, sebuah proyek menulis
memerlukan persiapan bertahun-lahun sebelum yang, pada intinya, menipakan suatu transaksi
seniman pada akhirnya memperoleh kode-kode dengan sosok yang tersayang seperti itu, yang
d.ui kunci-kunci dan pertimbangan-pertimbangan mencoba menyenangkannya (tetapi yang juga
yang pas. dan dapat keluar masuk secara agak mencoba leriis-menerus meski secara semhunyi-
beba.s. [tu juga kcgi.Uan sang bersifat sangat privat, sembunyi mengubah dan menclptakannya kem
begitu privatnya seliingga ia mendekati definisi baii sebagai sosok yang akan disenangkan); dan
privasi itu sendiri: bagaimana saya dengan diri bayangkanlah apa yang akan terjadi jikake dalam
sas a sendiri. transaksi ilu dimasukkan, secara masif dan tak
Mengelola anasir-anasir diri itu, membuatnya teisangkal, sosok pembaca yang lain, penyensor
bekerja untuk kita (membuatnya menjadi pro yang bersetelan hitam, berkepala plontos, dengan
duktii) berarti sesuatu yang rumil — menye bibir kencong clan pena inerah dan sifal lekas
nangkan dan memuaskan dan memeras dan marah clan cendeaing uicncela — penyensor.
mei.iyu clan memberi makan, daw lerkadang sebenarnya, sebagai parodi sosok ayah. Pada litik
malah inembunuh mereka. Karena penulisan ini seluruh keselimhangan dari drama batin sang
tidak hanya keluar dari kelum binatang, tetapi secara halus disusun akan dihancurkan. dan di-
(unluk menjadi hipermelalorisi masuk ke dalam hancurkan dengan cara yang hampir tidak mung
ns a lagi, l >engan kata lain, sejauh mana penulisan kin bisa diperbaiki lagi, kaiena semakin dicoba lak
adalah sebuah transaksi, sosok-sosok untuksiapa inenginci.ihkan (menekan) sensor mi. ia semakin
penulisan itu dilakukan dan hepadasiapauditujiikan menggelembung.
Bekerja cli bawah penyensoran bagaikan lx?r-
OSIP MANDELSTAM
(Oail: the Collected mesraan dengan seseorang sang tidak mencin-
Ctilical Plane and tellers)
taimu. kamu tidak ingin bermesraan dengannya,
tetapi ia sendiri mendekapmu. Sensor adalah
pembaca yang usil, |X-mbaca yang inemaksakan
diri ke dalam kemesraan transaksi penulisan.
meniaksa kc-luarsosok pembaca yang kamu cintai
atau rayu, membaca kata-kaianui dengan cara
menyalahkan dan mencekt,
Salah salu cli aniara penulis yang menjadi kor
ban utama Stalin adalah Osip Mandelstam. Dari
kasus Mandelstam saya memetik beberapa
pelajaran sang penting dan mengerikan tentang
negara paranoid.
Pada t iliun 1933, Mandelstam, waktu ilu ber
uniui ii lahun. menyusun sebuah sajak pendek
teiapi penuh kekualan tentang seorang titan yang
di sana sini menjaluhkan hukuman mati, clan
menikmati kemalian para korbannya seperti
seorang Georgia mengunyah buah frambos,
Walaupun titan ilu lidak diberi nama, sasarannya
jelas Stalin.

118 kalam edisi Ii I"""


BANGKIT DAKI SENSOH

Mandelstam tidak menulis sajak itu. tetapi saya akan berlangsung lebih lama daripada
membacakannya beberapa kali kepada teman- hukuman saya kepadanya? Apakah saya harus
temannya. Pada tahun 1934, rumahnya digrebek berhati-hati?
oleh polisi rahasia yang mencari sajak ilu. Justin karena ilu kemudian keluar perintah
Walaupun mereka lidak menemukannya — ia bahwa Mandelstam hams menulis sebuah ode.
hanya ada di dalam kepala penyairnya dan Membuat seniman-seniman agung semasa ia
teman-temannya — mereka menangkapns a. berkuasa berlutui kepadanya adalah cara Stalin
Sementara ia ditahan, penyair Boris Pasternak untuk mematahkan mereka. unluk menjadikan
mendapat telefon dari Stalin. Siapa Mandelstam mereka tidak mungkin lagi hidup bermartabat —
itu' Stalin ingin tabu. Khususnya, apakah ia pada hakikatnya, untuk memperiihatkan kepada
seorang master! (Dalam bahasa Rusia dan Inggris, mereka siapa yang master, dan untuk membuat
kata itu sama artinva) mereka mengakttinya sebagai master di dalam
Benarlah kesimpulan Pasternak lentang
bagian kedua dari pertanyaan itu: Apakah
Mandelstam seorang master atau ia dapal di
buang? Inti jawaban Pasternak. Mandelstam
adalah seorang master, sehingga lidak clapa!
dibuang. Jadi, Mandelstam mendapat hukuman
pengasingan dalam negeri di kota Voronezh.
Selama ia tinggal di sana. Ickanin leriis-iiicncru.-
dibidikkaii kepad.ms.i unluk mensembali kepada
Stalin dengan menggubah sebuah sajak unluk
menghormatinya. Mandelslam mengalah clan
menggubah sebuah ode yang penuh sanjungan. „|F«|TI-
Apa yang ia ras.ikan tentang ode itu. kila lidak
akan pernah tahu, bukan hanya karena ia lidak
meninggalkan Catalan, tetapi karena — sebagai
mana i.strinya secara meyakinkan berargumentasi
— ia gila kelika inenulisiis a, gila karena
ketakuian. barangkaii, tetapi juga gila dengan
kegilaan seseorang yang tidak hanya menderita
karena clekapan sebuah (ubuh yang dilx-ncinya, . thing
o"c
tetapi karena ia harus pula berinisiatif, hari demi boui
,llt ••'
svetc
hari. baris demi baris. untuk membelai itibuh itu.
Dari ceriia ini saya memisahkan dua momen: y,00k>
ketika Stalin bertanya apakah Mandelslam seo SwP °i
rang master, dan ketika Mandelslam disuruli
menyanjung penganiayanya.
"Apakah ia seorang master?" Kita boleh yakin
Stalin lidak bertanya karena ia inenganggap
seniman-seniman agung tak tersentuh hukum
negara. Maksurinya. kurang lebih, apakah ia
berbahaya? Apakah ia akan selalu hidup wal.ui
Oaii Index OnCencorsnip
pun ia sudah mati? Apakah hukumannya kepada

kalam • edisi 14, 1999 119


JOHN M. COETZEE

met Ma di mana tidak mungkin ada kebohongan, gugalan. Tujuan pihak penuntul mulai jelas, yaitu
lidak mungkin ada pengekangan pribadi: seni memalahkannya dengan cara yang kurang lebih
mereka sendiri. sama seperti Mandelstam dipatalikan. Tujuan itu
Serupa dengan kasus Mandelstam, saya akan tercapai: Breytenbach dipaksa minla maaf kepada
mcmaparkan kasus di Afrika Selatan, yang dapat Vorsler cli pengadilan terbuka, mengingkari sajak-
diperbandingkan dari segi dinamikanya, kalau nya sendiri karena "terlalu kasar dan menghina".
tidak dari segi skalanya. Di hadapan alat negara yang luas im, termasuk
Pada tahun 1972, penyair Breyten Breytenbach alat canggih untuk penyensoran, baik Mandelslam
menerbilkan sebuah sajak dalam Bahasa Afrikaans maujuin Breytenbach jelas tak berdaya. Akan
lxrjudul Brief uit die vreemde aan slagler(Sural tetapi masing-masing kepala negara mereka —
dari Negeri Orang kepada Tukangjagab. Sebagai keduanya, kebetulan, buta seni — menanggapi
mana dijelaskan oleh sajak ilu, tukang jagal yang tulisan-lulisan mereka seolah-olah sangat me-
dimaksud dalam surat itu adalah Balthazar John nyinggung perasaan, dan mpanya kasus-kasus ilu
Vorster, yang waktu itu menjabat sebagai perdana begitu dipenUngkannya supaya perhalian pribadi
menteri Republik Afrika Selatan, orang yang kedua kepala negara ilu dianggap sesuatu yang
bemsaha palinggigih untuk mendptakan sebuah wajar. Mengapa mereka tidak bisa mengabaikan
negara yang dikuasai oleh polisi raiiasia yang kedua sajak itu yang, walaupun menghina, sebe
mempunyai kekuasaan yang besar terhadap narnya hanyasepertitusukan ujung jarum di kulit
hidup dan mati, yanglak tersentuh oleh hukum, di saja? Mengapa gerangan kelakar para pepulis
atas pengadilan. begitu menjadi perhalian negara?
Pada akhir sajak itu, Breytenbach menyena- Unluk menjawab pertanyaan ini, untuk mema
raikan nama-nama laki-laki yang telah meninggai, hami hubungan-hubungan yang penuh persoalan
mungkin karena siksaan oleh tangan-tangan polisi aniara para penulis dan negara dalam sejarah me
rahasia, dan lerhadap kemalian mereka itu peng reka yang panjang, kita lianas merenungkan bu
adilan tidak menemukan siapa yang bersalah. kan hanya kasus-kasusyang saling terpisah, tetapi
Sajak ilu menyenaraikan nama-nama secara blak- juga kepengarangan sebagai suatu institusi yang
blakan, seolah menegaskan: "Sayalah yang akan sejarahnya lx-rmula sejak awal zaman modern,
hidup dalam kenangan clan dalam sejarah, bukan dan ambisi-ambisi yang dibukakan bagi pribadi-
ri<ikumen-dokumen pengadilan." Akan tetapi, inli pribadi untuk memilih karir sebagai pengarang.
sajak itu adalah bagian yang dialamatkan kepada Ide bahwa seseorang boleh mencila-citakan
tukang jagal itu sendiri yang mengandung perta dan meraih kemasyhuran melalui menulis tidak
nyaan paling intim dari Breytenbach kepada ditemukan maupun tidak dirangsangoleh budaya
VblSter: seperti apa rasanya menggunakan jari-jari pernaskahan, yaitu budaya Barat sebelum
yang merah berlumur darah untuk mengelus penemuan percetakan. Ambisi-ambisi seperti im
kemaluan istrinya. Im pertanyaan yang menge- menipakan bagian dari budaya keberaksaraan-
jutkan clancabul, lebih cabul lagi jikadiucapkan di cetak. Kila mulai melihat buktinya menyusul
dalam suatu masyarakat yang sangat puritan. setelah penemuan percetakan, keiika para
Tentu saja sajak ilu dilarang cli AfrikaSelatan. pencetak mulai terbiasa mencantumkan nama-
Dua tahun kemudian senjata makan tuan. nama pengarang di dalam buku-buku yang me
Breytenbach ditangkap dan dihadapkan ke muka reka keluarkan. Tentu saja pencantuman nama
hakim. Walaupun tuduhan pokok adalah bahwa ia mereka dalam buku itu mempunyai aspek komer-
telah mencoba merekrut pelaku sabotase, lulis- sial dan legal: si pengarang buku ilu mengklaim
annya, khususnya sajak yang melawan Vorster ilu, sebagian dari laba hasil penjualan, sekaligus
cepal muncul sebagai tuduhan tambahan dalam menerima sebagian pertanggungjawaban legal

120
kalam edisi 14, 1999
IIANdKlT DARI SENS01

unluk penerbitannya.6 Karena undang-undang noia seperti itu bisa diramalkan terjadi dalam dan,
hak cipta belum ada sampai abad ke-18, institusi memang, diperlukan oleh suatu rezim penyen
yang memaksa penulis untuk menerima pen- soran.9 Dcmikianlah umpamanya, Sir Nicholas
detinisiannya sebagai sebuah entitas yang legal - - Bacon, Bendahara di Inggris pada lahun 1567,
untuk menjadi author (pengarang) dengan segala berkaia:

perutnggungjawaban legalnya — adalah institusi


dan kekuasaan penyensoran.7 Maka buku-buku ini ... membual pikiran orang

Tetapi rnenandatangani sebuah buku juga Ix-rtcnlangan saui sama lain, dan perhedaan pikiran
memiliki makna simbolis. Sebuah buku bisa dilihat mengakibr-.tkan hasutan, hasutan membawa ke
sebagai sebuah kendaraan yang dipergunakan huru-hara, huru-hara mengakibatkan pembe-
oleh pengarang untuk meluncurkan tanda tangan- rontakan clan pendurhakaan, dan pemberontakan
nya — dan tentu saja kadang-kadang potretnya — mengakibatkan penyusutan penduduk clan lx-nar-
ke dalam dunia, secara membiak Pembiakan benar membawa ke kemusnahan clan kebinasaan

jejak-jejak dirinya sendiri yang berpotensi tanpa pada tubuh, milik, clan tanah manusia.1"
akhir inilah yang memberi pengarang, pada awal
zaman modern, isyarat-isyarat kekuatan untuk Penyensoran yang represif biasanya dianggap
melintasi semua perbatasan-perbalasan mang dan sebagai bagian alat negara dengan penguasa
waktu. Di dalam bayangan-bayangan kemasyhur- tunggal atau negara totaliter: Rusia di bawah
an dan kekekalan itulah kepengarangan dan Nicholas I, Uni Soviet di bawah Stalin. Tetapi
keajaiban sang pengarang, sebagaimana kita penguasa penguasa pada awal zaman mcxlern di
ketahui dewasa in1, lahir." Eropa, yaitu penguasa negara dan gereja, tidak
Kata-kata pengarang menggema di telinga kurang seriusnya menganggao buku sebagai
khalayak pembaca. Tanpa khalayaknya penga kendaraan unluk hasutan dan kebida'ahan, dan
rang tidak ada. Dalam mendptakan khalayak mereka memberlakukan sistem-sistem penyen
pembaca, para pengarang jauh lebih sedikil soran yang luas, sangat keras, dan sangat meng
berperanan dibandingkan dengan pencetak- herankan dalam kecanggihan mekanisme-
penerbit awal itu. Khalayak pembaca itu juga mekanismenya." Sudah sejak awal abad ke-16,
menipakan sebuah model masyarakal sebagai pengarang dan pencetak-penerbit dipandang oleh
mana dibayangkan filsafat negara pada awal pihak penguasa bukan hanya sebagai kelompok
zaman mcxlern: melek aksara, lerinlegrasi (seba tersendiri yang mempunyai kesadaran yang kuat
gaimana sebuah tubuh terintegrasi), terbuka untuk (dan yang menjuslifikasi diri) akan tugas sucinya
pengarahan. Jadi bukanlah kebelulan bahwa, dalam sejarah, tetapi juga sebagai kaum elite
lx-gitu kehiasaan membaca menyebar, penyen dengan kemampuan untuk menarik pengikut dari
soran negara mulai menjadi lebih sistemalis, bagian masyarakal yang melek humfyang Ixrpe-
menggurita, dan ketat, seolah negara meng- ngaruh dengan cara mengguncangkan negara.
identilikasi para pencetak dan pengarang bukan Ambisi mereka itu begitu mirip dengan ambisi-
sebagai musuh (walaupun sebenarnya mereka ambisi negara itu sendiri.
sering diberi cap begitu I, leiapi sebagai pesaing |adi, sejarah penyensoran dan sejarah ke
bagi kekuasaan. Sejak abaci ke-ld — ketika pengarangan —bahkan sejarah saslra itu sendiri,
penguasa berfokus kepada para rx-ngarang dan sebagai bidang kegiatan tertentu1'! —saiing berke-
kekuatan-kekualan mereka — kita mulai dapal lindan secara mesra. Dengan munculnya percetak
melacak sebuah nada paranoia modern yang an clan penggandaan naskah secara cepat, nasib
nyaia dalam ragam bahasa penguasa. Sebagai baik pengarang Ix-rkembang; kekuasaannya tum
manaTony Tanner mengingalkan pada kita, para buh,tetapi juga menjadi objek syak wasangka dan

121
kalam - c-disi 14, 1999
JOHN M COETZEE
*

bahkan iri hati negara. Bam pada akhir abad ke- tangnya, desas-desus yang menyebar seperti
20, dengan meningkatnya dominasi media-media eksemplar cetakan (dalam kasus Mandelstam,
elektronik mutakhir dan merosotnya peran buku, aimor bahwa se.seorang telah menulis sebuah
perhatian negara berkurang terhadap pengarang sajak yang membuat sang Pemimpin meradang
dan kekuasaannya yang semakin lemah. terhadapnya).
Selanjutnya, sebuah logika sepertinya mulai
II
be ni|x?rasi, yang bekerja untuk merugikan negara.
"Seorang tiran lidak dapat memahami.sebuah
'Tidak ada yang lebih membuat dada penulis- falx-1 t-inpa memakai kacamata yang cocok," seba
penulis membara, tidak ada topik yang lebih gaimana pernah dikatakan oleh seorang penyun-
menimbulkan tanggapan naluri periawanan selain ting karya Aesopus." Semakin berat negara
ancaman penyensoran. Saya sudah menunjukkan melatang lulisan. tulisan itu semakin nyata diang
mengapa ancaman penyensoran dirasakan begitu gap serius oleh negara, semakin nyata negara
oekat; saya beralih kepada retorika yang dipc-r- menganggap serius tulisan, tulisan itu semakin
gunakan secara khas untuk menuangkan tang cliperhaiikan; si makin diperhatikan tulisan itu,
gapan itu. potensi penyebaran tulisan itu semakin ber
"Apakah ia seorang master?' lanya Stalin. Soal kembang Buku yang cliberangus lebih di]>er-
Mandelstam seorang master alau lidak, apa yang haiikan daripada buku yang dibiarkaiv, penulis
ditakutkan Stalin riarinya? Saya nielontarkan yang dibungkam hari ini. keesokan harinya
kembaii pertanyaan ini dalam rangka persaingan menjadi lermasyhur karena pembungk aman iiu.
int.iia negara dan pengarang untuk menyebarkan Bahkan kesunytan. di dalam sistem penyensoran,
kata-kaia berwibawa dari masing-masing pihak bisa mengesankan. sebagaimana pernah dikata
melalui kekuasaan masing-masing. kan Montesquieu.'"'
Di dalam rangka ini, objek kecemburuan Apa pun yang dilakukan oleh negara, para
negara bukan hanya mengenai isi kala pengarang penulis sepertinya selalu memperoleh peluang
yang mengandung persaingan, alau malah lebih untuk mengucapkan kata terakhir, T.ratnya kese-
spesilik lagi kekuatan yang diperoleb pengarang tiakasvanan antara sastrawan lelaki dan perem
dari alal |x-rcetakan untuk menyebarkan kata itu. puan —komuniias inlelektual, koinuniias akade-
melainkan justni kekualan penvcbar tertentu yang mis, bahkan komunitas wartawan — bisa menak-
melahirkan kekuatan untuk menerbitkan dan jubkan. Dan di antara mereka im, yang mendpta
membikin orang membaca sebagai penjelmaan kan sejarah adalali para penulis buku-buku.
yang paling kentara. Sementara kekuatan para Keyakinan para inteleklual teriiadap pemba-
pengarang pada umuninya kecil sekali kalau lak likan kekualan yang lak dapal dielakkanclan yang
diiringi pcnggandaan melalui alat percelakan. cli akan mengunlungkan mereka. berasal dari ajaran
lain pihak kata pengarang master memiliki keku Yahudi Kristen tentang rehabilitasi kebenaran
atan penyebar yang bisa melampaui cara-cara dalam perjalanan waktu. Ada banyak conloh
penyebaran yang mekanis saja. Kata yang dicip mengenai keyakinan tersebut cli zaman kita ini.
lakan seorang master, khususnya dalam budasa Dulti di Afrika Selatan, para penulis. bagai-
budaya yang kelisanannya masih bertahan, manapun marginal dan tertindasnya, inengeiahui
mampU menyebar dari mulut ke mulut, alau dari bahwa pada akhirnya para penyensor akan kalah
tangan ke langan melalui penggandaan karbon — bukan hanya karena rezim yang salah salu
(samizdaf, secara harfiah "terbilan swadaya"); lenggannya adalah penyensoran dilakdirkan
malah kelika kala ilu sendiri tidak menyebar. ia ruiituh, juga bukan hanya karena standar-standar
bisa digantikan oleh berbagai clesas-desus len- moral purilan semakin menghilang dalam pc-re-

kalam edisi H. 1999


122
BANGKIT DAKI SENSOR

konomian dunia yang konsumtif. tetapi karena. teraniaya itu acialah pahlawan dan martir lanpa
sebagai komunitas, para penulis akan hidup lebih mereka inginkan. Mereka tidak mencari kemu-
lama daripada seterunya dan bahkan ikan liaandan juga tidak bercita-cita untuk meruntuhan
menulis epitaf seterunya itu. negara, tetapi hanya menuruti panggilan hati
Yitalitas mitos mengenai munculnya kebe nurani mereka. Tetapi dalam perjalanan waktu,
naran yang lak dapal dielakkan itulah — sebuah mereka menarik ke arah diri mereka sendiri rasa
mitos yang diambil alih dan dijadikan milik sendiri geram bercampur rasa bersalah dari banyakorang
oleh para intelckiual sebagai sebuah golongan yang sudah menyerah lerhadap ancaman-ancam
dalam masyarakat •— yang merangsang saya untuk an negara, dan dengan demikian mereka terjeru-
bertanya: Apakah penulis di basvah penyensoran mus dalam keterpinggiran, tak berdaya dan
betul-bc-iul tanpa pamrih dalam menampakkan akhirnya tragis.
diri mereka iendiri sebagai pihak yang diperangi, Jelaslah bahwa riwayat-riwayat hidup para
dengan anggoia yang hanya segcliniir. yang penulis itu mempunyai kekuatan untuk mem-
berhadapan dengan setcru raksasa. Karena di bangkitkan rasa kasiban dan ngeri kita. Akan
Afrika Selatan ada hubungan yang sudah lama leiapi, saya ingin menyimak bahasa yang diguna
antara nenerhil-penerbil luar negeri (terulama kan Heaney: metafora-metafora pertempuran,
Inggris) dengan para penulis setempat — paling oposisi radikal aniara kcmcnangan clan keka-
lidak dengan mereka sang mampii menulis dalam lahan, penderitaan dan kejayaan, keberanian d.u\
bahasa Inggris — clan oleh karena ilu inerupakan kepengecutan. Bukankah penekanan pada
kasus istimewa, saya akan mencari contoh-contoh perieiilangaii anlaia para penulis Kusia dan negara
dari negeri lain tentang bagaimana pcrtentangan Sosiet dengan menggunakan mclaloia-iuclalora
antara ncnulis dan penyensor direpresentasikan pertempuran iiu pada hakikainya sebuali pernya-
sebagai pertempuran antara Daud dan Goliat. taan perang yang secara aneli menafikan apayang
Tahun 1988, Seamus Heaney menerbitkan dikagumi Heaney pada para penulis itu: kcsciiaan
sebuah esai tentang para penyairdan f.ropa Timur. yang taktergoyahkan (tetapi tidak sepenuhnya tak
khususnya para penyair Rusia yang tersiksa di tergoyahkan — bagaimanapun juga mereka
bawah Stalin, dan lentang dampak cara hidup adalah manusia) kepada kesenian mereka?
mereka sang meneladani Dunia Barat. Tsvetaeva, Ide bahwa sang penyair cli meja tulisnsa bisa
Akhmatova, pasangan Mandelstam, Pasternak, menjadi seorang hero sepertinya digagask.m oleh
Ciiimilev, Ksenin, Mayakovsky, kala Ileaney, telah Thomas Carlyle. Carlyle memilih puisi sebagai
menjadi "nama-nama yang heroik ... dalam jalan yang harus ditempuh oleh semua tenaga
sebuah martirologi modern, sebuah Catalan religius di zaman modern. Dan sang penyair
lentang keberanian dan [x-ngorbanan yang sebagai sosok duniassi yang nienyejarah, yang
inenimbulkan ... kekagunian yang lak lerhingga." dengan mengambil alih peran-peran yang dahulu
Walaupunpara pensair itu telah dibikinbisu. muiu dalam sejarah manusia climainkan oleh orang suci
kebisuan mereka mengandung kekuatan teladan. clan nabi, hams mendefinisikan pola-pola sang
Penolakan para penyair itu dalam memper seyogianya diainalkan oleh orang bia.sa dalam
taruhkan keseniannya "meraperagakan kepada kehidupan ini. Walaupun Carlyle menganjungkan
mascnit.is warga negara Soviet belapa hinanva Dante dan Shakespeare-sebagai |x-nyair-hero yang
kebobrokan mereka sendiri, ketika mereka lebih awal, konsepnya itu pada hakikatnya tetap
mengungsi mencari keselamatan dengan menipii berasal dari Shelly."1
diri dalam bentuk apa pun sebagaimana ditunlul Di dalam telinga modern, ide bahsva penyair
oleh kebijakan Partai Komunis dari mereka.'1 adalah superman kedengarannya aneh — dan
Menumi Heaney. pentilis-pcnulis besai yang keanehannya mengakibalkan ide ilu lelah

kalam edisi I I, 1999 123


JOHN M. COI-T/I-.'

kendali kekuatan retoris. penghormaian im


sepertinya menantang semua talsiran-tafsiran
zaman itu yang subtil, boleh jadi malah
menan'.ang talsiran-tafsiran yang liernuansa. la
mengonstruksikan hubungan anUra penulis
dan liran (alau penulis clan penyensor) sebagai
suatu persaingan kekuatan yang perkem-
bangannya tak terhindarkan makin mencuat.
Negara ditakdirkannya berada dalam dilcma
tanpa harapan untuk menang, sebagaimana
lelah diidentifikasikan secara sangat muluk
(>leh Ben Jonson:

Mereka juga lidak beroleh apa pun, mereka


yang menggunakan kelx-ngisan.
Pelarangan ini, clan kelx-rangan yang membakar
habis ini,
Kecuali hanya celaan yang mereka terima, clan rasa
main.
Dan bagi para penulis nama yang abadi selalu.1''

terpaksa hidup di bawah tanah.17 Tentu saja Lionel Apabila negara secara ekstrim lerjangkit
KEKUASAAN lAKUt
PADABUKU
Trilling menerima tanlangan untuk meneruskan paranoia, maka penulis sebagai hero periawanan,
(Dari the mild Mus<
Know) semangat Carlyle ilu, tetapi dengan terpaksa harus yang mau lak mau hams memperhatikan suara
mendefinisikan kembaii dan ineresapi sifat heroik setan penggangunya, tidakkali mengalami risiko
sebagai "tenaga moral'' (dengan catatan tambahan psikis yang serupa? Pertimbangkanlah omongan
darinya: "kelelakian yang maiang",) yang dalam besar Mario Vargas Uosa Ix-rikul ini:
Ixmluk paling jelas dirxrlihalkan dalam Keats.1"
Dalam gagasannya tentang penyair-hero sebagai Dampak Sifal bawaan saslra yang tidak pernah mau
sosok yang perlawanannya degil dan berpegang tunduk iiu jauh lebih luas daripada yang dipikirkan
teguh pada prinsip dibanding penyair-hero oleh mereka yang menganggapnya hanya sebagai
sebagai nabi-perintis, Heaney lebih dekat kepada alat untuk melawan pcmerintah-pc-meriniali dan
Trilling daripada Carlyle. Akan tetapi, penghor- su-uktur-stniktur sosial yang dominan: ia menyam-
matan Heaney kepada para penyair yang men bar sama dahsyatnya segala sesuatu yang nie-rc-pre-
derita. di bawah Stalin sangal memerlukan suatu senlasikandogma dan logika tertutupdalam tafsiran
pola metafora yang amal kaku dan bcrsifal liilam- tentang kehidupan, yaiiu, baik icleologi Oftodoks
putih tanpa nuansa. Penghormaian ilu mendes- maupun heic-rocloks. Dengan kaia lain, sastra itu
kripsikan suatu dinamika historis yang pada adalah kontradiksi yang hidup. sisiematis, dan tak
akhirnya hanya memlx-narkan dua posisi saja: terhindarkan dari semua yang ada."'
setuju atau tidak, baik atau buruk, kepengecutan
massa yang menyensor diri sendiri atau kehe- Saya memberanikan diri untuk memberi
roikan segelintir orang yang tidak mempan tafsiran bahwa pemyataan ini menipakan klaim
di.sensor. Sebagai tafsiran kehidupan di bawah yang sebenarnya atas nama para penulis sebagai
Stalin, dengan berpegang teguh pada gagang kelompok professional dan malah kelompok

kalam edisi 14, 1999


124
BANGKIT DARI SENSOK

kejuruan, walaupun kelihatannya atas nama klaim mereka yang mencakup segala-galanya.
sastra. Klaim itu menentang baik birokral- Gerakan taktis yang dilakukan oleh Vargas
penyensor sewaan tiran, maupun seteru tiran — Llosa di sini — yaitu, memindabkan pcrlawan-
sang revolusioner yang dengan licik mc-ndaflarkan annya sendiri ketingkat logis yang salu lantai lebih
penulis di dalam bala tentara agung revolusi. tinggi daripada tingkat dasar pertempuran politik
Dalam sikap mereka kepada penulis, kala Vargas — menandakan bahwa penulis meneinpati salu
Llosa, tiran dan sang revolusioner lebih banyak kedudukan yang berada di luar politik, bersaing
kesamaannya ketimbang perbedaannya. Perten- dengan politik, sekaligus mendominasi politik.
langan antara mereka, dari segi pandangan penu Rasa bangga klaim ilu agak mengingalkan kita
lis, semu atau menyesatkan atau keduanya. Peria pada Marlowe2'; bagaimanapun lanpa riisaciari,
wanan para penulis adalah periawanan yang klaim ilu menunjukkan bahwa risiko yang diha
benar dan bcrarti "kon!radiksi...sistematis" cliipi pcnulis-scbagai-hero adalah risiko mcgalo-
kepada tiran dan sang revolusioner dan klaim- man.a.

Catalan

1. Meskipun tidak seckstrim sislem Soviet, sistem Afrika Selatan memperiihatkan kesamaan yang aueh dengan
sisieii. itu Andrei Sinyavsky mengingat kembaii bahsva dia tidak menemukan entri untuk kata tsenzum,
'penyensoran', di dalam kamu-. kala kata serapari dari bahasa asing dalam bahasa Rusia, lahun 1955: "Kata
ix-nyensoran' itu .sendiri disensor." Dikulip dalam Marianna lax Cholclin clan Maurice Pricdberg, eds., 'Ihe Red
Pencil(Boston: IInwin Ilyman, 1989), him.94.
2. Dikulip dalam Carlos Ripoll, Ihe 1leresyofWords in Cuba (New York: Freed >m Ilouse, 1985), him. 36.
3. Leonard W. Levy, Treason against CcxlWcw York: Schcxken, 1981), lilm. 25-26.
4. George Mangakis, "letter lo Europeans" (1972), dalam George Theiner, ed, They Shoot Writers, Don! They?
(London: Palx-r, 19K4). him. 33.
5. Danilo Kis, "(tens- .isliip/Seir-Censorship." Indcxon Censorship I5/I (January 196©: 45. IDanil. >Kis (1935 1988)
adalah novelis Yugoslavia yang pernah cliusir dari negerinya karena gagasan gagasannya terhadap nasionalisme
Yugoslavia tidik disukai |x-nguasa— c-ataian diri penerjemah.I
6. laicien Febvre dan Henri-Jean Martin, The Coming ofthe liixik, trans., David Gerard (Uindon: New Left Bixiks,
1976), him. 84, 160, 261, Klizalx-lh L. Eiseastein, The Printing Pressasan Agent ofChanged vols., Cambridge:
Cambridge University Press, 1979), vol. I, him. 230; Alain Viala, Naissance de PEcrivain (Paris: Editions de
Minuil, 1985), him. 85.
7. Michel Ft ucault, "What is an Author?" trans. Donald P. Bouchard dan Sherry Simon, dalam Robert Con Davis dan
Ronakl& lileiier, eds., ContemporaryLiteraryCriticism, 2d ed. (New York: Longman, 1989), lilm. 26K.
K. Terhadap keajaiban ilu, kita Ixileh mem alat bahwa malah oranj! Ic-rix-lajar pun lelali .salah memahami elimologi
kaia a«<Aorlpengarangl, yangdipercayai tidak hanya berasal dari bahasa Latin augeresup (menambah sesuatu
kepada sesuatu yang lain) —yang memang benar —telapi juga dari bahasa Ytinani aulas, (diri) —yang tidak
benar. Akibatnya, telah Ixrkembang di selumh dunia sebuah medan konotasi: seorang pengarang adalah
Seorang yang Ix-rwibawa, dan kewibawaannya itu disokongoleh sualu kekualan partbenogenic Ikemampuan
membiak lanpa pembuahan] unluk mencipta dari dirinya sendiri. Lihat Viala, Naissancede liicrivain, him. 276.
9. Tony Tanner, "Licence and Licencing," Journal ofthe Hist try ofIdeas 38/1 (1977): 10.

125
kalam - edisi U. 1999
JOHN M COETZEE

10. Dikulip dalam D. M. Loades, "The Theory and Practice of Censorship in Sixteenth-Century England,"
TransactionsofIheRoyal HistoricalSociety, 5th series, vol. 24 (London: Royal Historical Society, 1974), him. 142.
11. Pada abaci ke-ld, sc-|X-rti dikemukakan Annabel Patterson, para pengarang mulai menggunakan "keticlakpasUan
hakiki dalam bahasa" unluk mengelakkan penyensoran. Para pengarang lelah memasukkan ambiguilas ke
dalamteks-teks mereka, sedangkan para penyensor mengkonsentrasikan perhalian mereka pada kata alau frasa
yang amhigu. Jadi. "arnbiguitas yang fungsional', baik di dalam karangan maupun tafsiran, telah menjadisuatu
kehiasaan kliusus dalam sastra. Censorship and Interpretation(Madison: University of Wisconsin Press, 1984),
lilm. 18. Sebuali kisah ringkas mengenai mekanisme-mekanisme kontrol yang telah dilerapkan di Eropaantara
abaci ke-16 clan ke-19 — dan cli antara mekanisme-mekanisme itu, penyensoran instiiusionallah yang paling
mencolok — disajikan dalam Rolxrt J. Goldstein, Political Censorship in the Ails and the Press in Nineteenth-
Ceniury EuropeQtew York: St. Martin's Press, 1989), him. 34-54.
12. Patterson mcnskcisakan konvensi-konveasi lak tertulis yangdiisyaraikan penguasa pada awal zamanmodemcli
Inggris dalam hal cliperbolehkannya pengarang-pengarang mengemukakan isu-isu kontroversial tanpa
memaksa penguasa perlu menindak mereka. Censorship andInterpretation, lilm. 10-11.
13. Joseph Jacol >s, dikulip dalam Annabel Pallerson, Fables q/T'ower( Durham: Duke University Press, 1991), lilm.
17.

14. "Kadang-kadang kesunyian lebih jelas daripada segala perhincangan." The Spirit of the laws, dikutip dalam
Patterson. Censorship and Interpretation, him. 9. Mirip dengan itu, sambil menulis mengenai lilm-film yang
dibuai cli bawah penyensoran di Polandia, Jeffrey C. Coldlarb ineiiiinjukkan bahwa kesunyian mengenai
sebuah isu hangat tertentubisa menjadi begitutotal seliingga ia me narik perhalian orang kepada dirinya sendiri
sebagai knlikan politik OnCulturalFreedom (Chicago: University ol Chicago Press. 1982), lilm. 93.
15. Seamus Heaney, ihe Covenmumt ofthe Tongue {London: l-'alx-r, 1988), lilm. 39.
16. Thomas Cariyle, "'Ihe Hero as Poet Dante Shaks|x-are," dalam On llerixs, Ilero-Worship and theHeroic in
History(1841) (London: Chapman and Hall, n.d..), him. 78-114. iThomas Carlyle (1795-1881) adalah sejarawan
dan penulis esai Skotlandia yang berpengaruh. la sangal tertarik kepadi, clan sering menulis mengenai,
Icrtinclasnyu kaum Marhaen pada /.amannya; Percy B. Shelly (1792-1S22) adalah penyair Inggris leraliian
Komantik yang terkenal. Dalam konleks ini penting dikemukakan bahwa ciri-ciri khas aliran saslra cli Eropa
pada abad ke-18 itu adalah liasrai unluk melepaskan din dari konvensi-konvensi sosial dan tiiani apapun, serta
kecenderungan menggarisbawahi hak asasi manusia clan martabat individu, .sesuatu yang, tentu saja, sulit
diterima oleh para penguasa pada waktu itu — caiaian dari penerjemah.I
17.Jadi, Terrenes des Pres mengemukakan bahwa, sementara banyak orang masih saja "menyimpan perasaan
heroik clalatu ban lentang apa puisi ilu dan bagaimana puisi scharusnya," dewasa ini mereka memikirkan hal ilu
hanya "dengan diam. dalam rahasia." "Poetry and Politics," Tritjuarterly, no. 65 (1986): 20, 23.
18 Trilling mendetinisikan "kelelakian yang matang" [mature mast iilnul\\ sebagai "hubungan langsung kepada
realitas dunia luar. yang, melalui kegialan, mencoba memahami, atau menguasai, atau menerimanya tanpa
merasa menyerahkan diri; dan itu menyiratkan kelallahan, cLin |X'rtanggiiiig|awahat< lerhadap kewajiban dan
sekaligus nasibnya, clannial, clan pengiitaniaan nilai nilaiclan kchoimatan pribadinya. Ihe Pod as Ileici: Keals
in his Letters," dalam ihe O/i/xising Self(London: Seeker and Warburg, 1955), lilm. 22, 24. [LionelTrilling (1905-
1975) acialah kritikus sastra Amerika yang terkenal dan Ix-rjx-nganih, John Keats (1795-1821) adilah |x-nyair
Inggris beraliran Romantik yangterkenal —catatan diri penerjemah.]
19. Ben Jonson, Sejanus, habak \; dikutip dalam Patterson, (Censorship and Interpretation, lilm. 52. iBcnJonson
(1572-1637) adalah penyair clan penulis sandiwara Inggris yang pernah masuk penjani karena tulisannya —
catatan ckin penerjemah.]

126 kalam edisi 14, 1999


BANCKIT DARI SENSOR

20. Mario Vargas Llosa, "The Writer in Latin America" (1978), dalam George Theiner, ed, TheyShimt Writers, Don't
lhey?h\m. 166.
21. .Catalan dari penerjemah: Christopher Marlowe (1564-1593) adalah penulis sandiwara Inggris yang hidup
sezaman dengan Shakespeare, la anggota sebuah grup yang tcrdiri dari Ix-rmai ani-n.acam cendekiawan yang
terkenal sebagai 'Free-Thinkers' (pemikir-pemikir bebas). Mereka itu diluduh ateis' clan Marlowe memang
pernah dituduh atci.sme baik oleh penguasa gereja maupun penguasa negara. la meninggai sebelum dibawa ke
hadapan hakim].

kalam - edisi 14, 1999 127


I I

Penyumbang Nomor Ini

AriJ. Adipurwawidjana: close.. P'akullas Saslra Universitas I'adjajaran (I Inpad) Bandung


Ben Okri: novc'is kelahiran Nigeria. Novdnya The Famished Road memenangkan Bcxiker Prize
tahun 1991. Cerpen yang diterjemahkan dalam Kalam nomor ini pernah climuat dalam TbeNew
York Timestahun 1993 sebagai jawaban atas kelaparan cli Somalia.
Faruk: kritikus saslra Indonesia, dosen Fakultas Sastra Universitas (rajah Mada, Yogyakarta.
Grace Ogot sastrawan kelaliiran Nigeria yang juga wartawan, pe.nilik Butik di Nairobi dan pengajar
di Makere IInivcrsity College di Uganda.
Henk Maicr guru besar .Sastra Melayu di Rijks Univcrsitc-ii Leiden.
I WayanSadra.- musisi, dosen Sekolah Tinggi Seni Indonesia, Suraka.ia
John M. Coettee: novelis dan esais Afrika Selatan yang kini menjadi profesor pada University of
Cape Town. Novelnya 'Ihe Life and Times ofMichaelK. (1983) memenangkan Booker Prize di
Inggns. Terjemahan esainya dalam Kalam nomor ini diambil dari buku kumpulan esainya Giving
Offense: Essays on Censorship (1997).
Keith Ioulcher peneliti sastra Indonesia, mengajar di University of Sydney.
Mam.eke Budiman: closen Fakultas Saslra IIniversitas Indonesia (1-SI H).
Melani Budianta: krilikus sastra dan dose,, l-akultas Saslra IInivcrsiias Indonesia (l-SUI).
Odji Lirungan. lulusan Sc-ni l.ukis Fakultas Seni Kupa dan De.sain-ISI, Yogyakarta (1996) tinggal cli
Jakarta.
S. Teddy: perupa, tinggal di Yogyakarta.
Sapardi DJoko Damono: penyair clan redaklur jurnal Kalam. Tahun ini menerbiikan buku
kumpulan esai tentang puisi, Sihir Rendra- Permainan Makna.
Sindu Putra: penyair yang juga dokter hewan, tinggal cli Bali.
Suryadi: lulusan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, kini sedang melanjulkan Sludi cli Rijks
Universiteit Leiden.
WillDerks: mengajar sastra Indonesia di Kijks Unive.siteit Leiden.

I2«
kalam edisi 1-1, 1999
Kantor Berita

independen, bisa dipercaya

Kantor Berita Radio 68H memproduksi berita untuk radio. Melipul


seputar masalah politik dan ekonomi. Kami hadirkan despatch,
feature, huletin. dan hincaiig-bincang bersama Wimar Wiloelar
(Perspektil Baru). Beritanya Independen ddn bisa dipercaya.

Menggahungkan teknologi radio dan internet, kantor berita radio


68H, melayani sekitar 13') radio, di 20 propinsi. Jaringan menjadi
kunci lancamya pertiikaran informasi. Kami hadirkan juga peristiwa
aktual dari Aceh hingga Ambon, dari Kupang hingga Manado.

Bagi para pengelola radio.


KBR 68H adalah sumber informasi yang dapat diandalkan,

Kunjungi situs kami cli


http:// www.radio68h.or.id
atau http: www.isai.or.id

BERIKLAN, jaringan kantor berita Radio 68H


menyediakan cara paling efektif
unluk produk Anda.

Anda mungkin juga menyukai