Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, komunikasi dalam menjalankan kegiatan bisnis memegang peran penting
dalam kesuksesan kegiatan bisnis tersebut. Dalam komunikasi tidak dapat dipungkiri perlu
adanya revisi. Revisi dalam organisasi atau perusahaan sangat diperlukan agar pesan-pesan
bisnis yang telah direncanakan dan dibuat tersebut dapat ditinjau ulang atau disempurnakan
untuk menghindari terjadinya kesalahan ketik atau kekurangan lainnya, sehingga sesuai
dengan maksud dan tujuan yang dikehendaki. Menulis pesan-pesan bisnis sangat berbeda
dengan menulis pesan-pesan yang bersifat pribadi. Dalam menulis pesan-pesan bisnis yang
baik diperlukan proses pemikiran, tenaga, dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila
penyampaian pesan-pesan bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan dan ceroboh, baik
dari sisi substansi isi pesan maupun format penulisannya.
Keterampilan dalam merevisi pesan-pesan bisnis sangat diperlukan oleh para pelaku
bisnis agar maksud dan tujuan yang dikehendaki bisa sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pemilihan kata yang tepat dan pengembangan paragraf yang efektif sangat diperlukan dalam
pembuatan revisi pesan-pesan bisnis yang efektif.

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tergugah untuk menulis paper ini dalam
menelusuri lebih lanjut terkait revisi pesan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat oleh paper ini yaitu sebagai berikut.

1.2.1 Bagaimana cara menyunting pesan ?

1.2.2 Bagaimana cara menulis ulang pesan ?

1.2.3 Bagaimana cara mencetak pesan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari paper ini yaitu sebagai berikut.

1
1.3.1 Untuk mengetahui cara menyunting pesan.

1.3.2 Untuk mengetahui cara menulis ulang pesan.

1.3.3 Untuk mengetahui cara mencetak pesan.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari paper ini yaitu sebagai berikut.

1.4.1 Bagi masyarakat umum, mampu dijadikan pedoman dan panduan dalam

melakukan revisi pesan.

1.4.2 Bagi pelaku bisnis, mampu dijadikan arahan dalam memperbaiki jalannya

komunikasi sehingga pesan yang ingin disampaikan memang sesuai dan

berguna bagi kegiatan bisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Menyunting Pesan

Setelah naskah pertama selesai, kebanyakan orang menganggap pekerjaan


menyusun pesan telah selesai dan mulai beralih ke pekerjaan lainnya. Hal yang
sesungguhnya tidaklah demikian.
Berikut proses yang dilakukan setelah naskah pertama selesai :

a. Mengevaluasi isi dan organisasi


Idealnya, naskah pertama dibiarkan selama beberapa saat sebelum memulai proses
penyuntingan. Evaluasi dimulai dengan membaca secara cepat dan memusatkan
perhatian pada isi, organisasi, dan format pesan. Draft pesan dibandingkan dengan
rencana semula. Pertanyaan-pertanyaan berikut bisa dijadikan pedoman dalam
melakukan evaluasi terhadap isi, organisasi, dan format pesan :
(1) Apakah sudah mencakup semua butir ?
(2) Apakah susunan sudah bertalian secara logis ?
(3) Apakah sudah ada keseimbangan antara informasi umum dan spesifik ?
(4) Apakah gagasan yang penting sudah mendapat porsi cukup dan ditempatkan
pada posisi menonjol ?
(5) Apakah dukungan sudah cukup dan fakta sudah diperiksa ulang ?
(6) Apakah lebih meyakinkan bila pesan diatur dalam susunan yang berbeda ?
(7) Apakah perlu menambahkan sesuatu ?

Bagian awal dan akhir memiliki dampak yang paling besar bagi penerima.
Pastikan bahwa bagian awal relevan, menarik, dan sesuai dengan kemungkinan
reaksi penerima. Bagian akhir dikaji ulang untuk memastikan bahwa gagasan
pokok telah diringkas dengan baik dan memberikan kesan pada penerima

b. Meninjau ulang gaya dan kemudahan pembacaan


Setelah puas dengan isi, organisasi, dan fomat pesan, berikutnya dievaluasi gaya
dan kemudahan pembacaan. Untuk memastikan kemudahan pembacaan, periksa

3
kembali kosakata, panjang kalimat dan paragraph, dan struktur kalimat. Perlu
dicari kemungkinan-kemungkinan pesan lebih menarik melalui penggunaan kata-
kata dan ungkapan yang lebih kuat dan bersemangat. Pertanyaan berikut bisa
dijadikan pedoman untuk meninjau ulang gaya dan kemudahan pembacaan :
(1) Apakah informasi penting telah ditekankan secara efektif ?
(2) Apakah paragraph memiliki kalimat topik yang jelas ?
(3) Apakah peralihan antara gagasan jelas ?
(4) Apakah terdapat istilah atau jargon yang tidak familiar ?
(5) Apakah terdapat penggunaan bahasa yang berlebihan ?
(6) Bagaimana pengaruh pilihan kata terhadap pembaca ?

2.2 Menulis Ulang Pesan

Ernest Hemingway pernah menyatakan bahwa “tidak ada yang disebut


menulis – yang ada hanya menulis ulang”. Pada kenyataannya, pelaku bisnis banyak
melakukan kesalahan, seperti :

- Hanya memindahkan kata-kata dan tidak benar-benar memperbaikinya


- Tidak melakukan penulisan ulang karena dianggap membuang waktu
- Mengirim dokumen pada saat-saat terakhir dibutuhkan

Telah disampaikan bahwa dokumen bisnis dapat meningkatkan citra peusahaan.


Dokumen yang ditulis ulang umumnya lebih mantap dan kuat. Namun, perhatian dan waktu
yang digunakan untuk melakukan perbaikan kata dan kalimat hendaknya disesuaikan dengan
batasan waktu. Ketika menulis ulang, perhatian ditujukan pada setiap kata yang memberikan
kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar menjadi paragraf yang
bertalian secara logis. Banyak dokumen bisnis membengkak karena menggunakan kata-kata
dan ungkapan yang tidak perlu. Bagian-bagian yang mengganggu sebaiknya dihilangkan atau
dihapus, tentunya setelah terlebih dahulu menyimpan arsip versi sebelumnya. Setelah
penulisan ulang dilakukan dengan baik, dokumen bisnis kemungkinan akan menjadi
berjumlah sepruh dari rencana semula. Dokumen bisnis menjadi lebih ringkas, mantap, dan
kuat.

4
2.3 Mencetak Pesan

Setelah puas dengan isi pesan, organisasi, gaya, kemudahan dibaca, pilihan
kata, pengembangan paragraph, dan menulis ulang pesan, proses pembuatan pesan belum
selesai. Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual atau elektronis. Pada masa
sekarang ini, sebagian besar dokumen bisnis diproduksi menggunakan komputer. Berbagai
aplikasi bisa dipergunakan untuk membuat desain agar lebih menarik, misalnya, Ms word,
desktop publishing, photoshop, dan lain-lain. Desain pesan yang efektif akan memberi
pedoman kepada pembaca dalam menyimak seluruh isi dokumen. Desain yang menarik
belum tentu efektif. Oleh karena itu, desain yang menarik dan efektif menjadi sasaran penting
dalam memproduksi pesan. Agar desain bisnis efektif, perlu diperhatikan hal-hal berikut :
- Konsistensi
Pemakaian desain yang konsisten dalam seluruh isi dokumen untuk elemen desain
yang muncul berulang-ulang. Misalnya, penggunaan marjin, jenis huruf, besar
huruf, spasi, dan garis.
- Seimbang
Supaya desain terlihat menyenangkan, perlu dijaga keseimbangan ruang antar
teks, gambar, dan ruang kosong.
- Terkendali
Desain diusahakan sederhana. Terlalu banyak elemen desain atau terlalu banyak
sentuhan dekoratif akan menyebabkan dokumen terlihat kacau.
- Rincian
Desain yang baik akan memberi kemudahan bagi pembaca untuk mencari rincian
pesan. Rincian pesan yang ingin ditampilkan akan memengaruhi desain.

Setelah menyusun pesan dari awal sampai akhir, langkah terakhir adalah
mencetak pesan. Teknologi layar komputer saat ini memang sudah sesuai dengan apa yang
kamu ingin dapatkan. Namun, mencetak dokumen di atas kertas perlu dilakukan untuk
memastikan marjin, penampilan, kebenaran nomor halaman, judul, gambar, dan rincian
lainnya. Mencetak dokumen yang belum final dengan printer dapat dilakukan menggunakan
pilihan print quality yang lebih rendah untuk menghemat tinta. Membaca cetakan percobaan
dilakukan untuk memeriksa kebenaran seluruh isi pesan, organisasi, penulisan, format, dan
desain. Setelah puas, pesan dicetak kembali dengan pilihan best quality dan selanjutnya
didistribusikan kepada penerima.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh berdasarkan pembahasan paper ini yaitu sebagai
berikut.

3.1.1 Dalam menyunting pesan, perlu diperhatikan utamanya dua hal, yaitu
mengevaluasi dan organisasi serta meninjau ulang gaya dan kemudahan pembacaan.

3.1.2 Dalam menulis ulang pesan, perhatian ditujukan pada setiap kata yang
memberikan kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar
menjadi paragraf yang bertalian secara logis.

3.1.3 Dalam mencetak pesan, perlu diperhatikan bahwa pencetakan dokumen yang
belum final sebaiknya dengan print quality yang lebih rendah. Apabila sudah final,
baru dokumen tersebut dicetak dengan pilihan best quality.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis yaitu agar selalu memperhatikan tahap - tahap dan
ketentuan - ketentuan dalam merevisi pesan yang baik sehingga niscaya dapat tersampaikan
dengan baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai