Anda di halaman 1dari 37

Manajemen

Perbankan
Pengenalan Perbankan di
Indonesia
MATERI

• Pengertian Bank
• Sejarah Perbankan
• Fungsi dan peranan bank dalam sistem keuangan.
• Klasifikasi, sifat, dan jenis usaha bank.
• Tujuan BI
• Peran BI
• Peran OJK
Latihan Pembuka

• Sebutkan peran bank yang anda


ketahui!
Perkembangan Peran Bank
No Perkembangan Peran Bank Perkembangan Wilayahnya

1. Perdagangan Antar Kerajaan. Zaman Babylonia → Zaman Yunani Kuno →


Bank sebagai tempat tukar menukar Zaman Romawi
uang bagi para pedagang antar
kerajaan.

2. Perdagangan Dunia. Eropa (Revolusi Industri)


Bank sebagai lembaga intermediasi, (Inggris, Perancis, Belanda, Spanyol, Portugis)
yaitu menerima dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkan dana tersebut ke Asia Barat
masyarakat yang membutuhkan (Daerah jajahan Eropa)
kredit.

Indonesia
(Daerah jajahan Hindia Belanda)
PENGERTIAN BANK
 Suatu badan usaha yang menghipun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat
kembali dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

 Undang-undang Perbankan No.7 tahun 1992 yang kemudian


diubah menjadi UU No.10 tahun 1998.
Sejarah Perbankan Indonesia
Sejarah Perbankan Indonesia (Lanjutan)
Sejarah Perbankan Indonesia (Lanjutan)
Sejarah Perbankan Indonesia (Lanjutan)
Sejarah Perbankan Indonesia (Lanjutan)
FUNGSI UMUM BANK
• Penghimpun dana
– Pemilik modal
– Masyarakat
– Lembaga Keuangan

• Penyalur dana
– Kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan
harta tetap, dsb.

• Pelayanan jasa keuangan


– Pengiriman uang, kliring, inkaso, ATM, kartu debit, kartu kredit, dll
FUNGSI KHUSUS BANK
• Agent of trust
– Yaitu lembaga yang berlandaskan kepercayaan, baik dalam
menghimpun maupun menyalurkan dana
• Agent of development
– Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan
ekonomi di suatu negara.
• Agent of service
– Yaitu lembaga yang memberikan pelayanan jasa perbankan
dalam bentuk transaksi keuangan kepada masyarakat.
PERAN BANK DALAM SISTEM
KEUANGAN
1. Pengalihan Asset (Asset Transmutation)
– Yaitu pengalihan dana dari unit surplus (lender) ke pada unit
defisit (borrower).

2. Transaksi (Transaction)
– Yaitu memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku
ekonomi untuk melakukan transaksi keuangan.
PERAN BANK DALAM SISTEM
KEUANGAN (Lanjutan)
3. Likuiditas (Liquidity)
– Yaitu menjaga likuiditas masyarakat dengan membantu aliran
likuiditas/dana dari unit surplus kepada unit defisit.

4. Efesiensi (Efficiency)
– Menjembatani dua pihak yang saling berkepentingan untuk
menyamakan informasi yang tidak sempurna sehingga terjadi
efesiensi biaya ekonomi.
KLASIFIKASI BANK
Jenis bank dapat diklasifikasikan berdasarkan:
• Fungsinya
• Kepemilikan
• Kegiatan
• Status dan Kedudukan

15
Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya
• Bank Sentral
Yaitu Bank Indonesia, bertugas mengatur kebijakan dalam
bidang keuangan (moneter) dan pertumbuhan
perekonomian Indonesia.
• Bank Umum
Yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
• Bank Perkreditan Rakyat
Yaitu bank yang dapat menerima simpanan hanya dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya.
Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikan
• Bank Umum Milik Negara, yaitu bank yang hanya dapat
didirikan berdasarkan undang-undang.
• Bank Umum Swasta, yaitu bank yang didirikan dan
menjalankan usaha golongan pengusaha tertentu
setelah mendapatkan izin dari menteri keuangan.
• Bank Campuran, yaitu bank yang didirikan bersama-
sama oleh satu atau lebih bank umum yang
berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI atau
badan hukum Indonesia dengan satu atau lebih yang
berkedudukan diluar negeri.
Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikan (lanjutan)

• Bank Pembangunan Daerah, yaitu bank milik


pemerintah daerah.
• Bank Syariah, yaitu bank yang menerapkan prinsip
perbankan berdasarkan syariah islam.
Jenis Bank Berdasarkan Kegiatannya

• Corporate Bank, pelayanan berskala besar


• Retail Bank, pelayanan berskala kecil
• Retail Corporate Bank, pelayanan berskala besar dan
kecil
Jenis Bank Menurut Status dan Kedudukannya

• Bank Devisa
– Adalah bank yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan
transaksi dalam valuta asing, baik dalam hal penghimpunan
dan penyaluran dana , serta dalam pemberian jasa-jasa
keuangan.
• Bank Non-Devisa
– Adalah bank umum yang masih berstatus non devisa yang
hanya dapat melayani transaksi-transaksi dalam negeri
(domestik)
SIFAT INDUSTRI PERBANKAN
Ada 2 sifat khusus
– Berfungsi sebagai jantung atau motor penggerak roda
perekonomian suatu negara yang mencerminkan indikator
kestabilan tingkat perekonomian suatu negara.
– Suatu industri yang sangat bertumpu pada kepercayaan
masyarakat sebagai salah satu modal utama.
Bank Indonesia

Tujuan & Tugas Bank Indonesia


• Tujuan :
– Undang – Undang No 3 Tahun 2004 Mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah.

• Tugas :
– Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
– Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
– Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia
Tugas BI
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
dengan menggunakan instrument moneter, antara lain :
 Operasi pasar terbuka, melalui 2 cara :
 Penjualan SBI
 Intervensi rupiah
 Giro Wajib Minimum (GWM)
 GWM merupakan jumlah dana minimum yang wajib
dipelihara oleh bank yang besarnya ditetapkan oleh BI, sebesar
persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK)

23
Tingkat GWM
• Bank umum konvensional memiliki kewajiban GWM sebesar 5,5%
dari Dana Pihak Ketiga (DPK)
• Bank Syariah memiliki kewajiban GWM sebesar 4% dari Dana Pihak
ketiga (DPK)
• GWM Valas bank umum konvensional sebesar 4% dari Dana Pihak
Ketiga (DPK).
• Tingkat GWM bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan BI
• Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 22/3/PBI/2020
menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah sebesar 50 bps
yang ditujukan kepada bank-bank yang melakukan kegiatan
pembiayaan ekspor-impor, pembiayaan kepada UMKM dan sektor-
sektor prioritas lainnya.

24
Tujuan Utama Penerapan GWM
1. Memberi fleksibilitas dalam pengelolaan likuiditas sehingga
meningkatkan efisiensi perbankan.
2. Menjadi bantalan suku bunga (interest rate buffer) sehingga mengurangi
volatilitas suku bunga di pasar uang.
3. Memberi ruang penempatan likuiditas sehingga mendorong pendalaman
pasar keuangan.
Tugas BI (Lanjutan)
 Peran sebagai Lender of The Last Resort
 Bank Indonesia dapat memberikan kredit atau pembiayaan
kepada bank yang mengalami kesulitas likuiditas jangka pendek
yang disebabkan mismatch dalam pengelolaan dana.
 Pinjaman tersebut berjangka waktu maksimal 90 hari dan bank
penerima pinjaman wajib menyediakan agunan yang
berkualitas tinggi serta mudah dicairkan dengan nilai sekurang-
kurangnya sama dengan jumlah pinjaman.

26
Tugas BI (Lanjutan)
 Kebijakan Nilai Tukar
 Nilai tukar yang lazim disebut kurs, mempunyai peran penting
dalam rangka tercapainya stabilitas moneter dan dalam
mendukung kegiatan ekonomi. Nilai tukar yang stabil
diperlukan untuk terciptanya iklim yang kondusif bagi
peningkatan kegiatan dunia usaha.

27
Tugas BI (Lanjutan)
 Mengelola Cadangan Devisa Negara
 Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri
pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk
keperluan transaksi internasional.
 Dalam mengelola cadangan devisa yang optimal, Bank
Indonesia menerapkan system diversifikasi, baik berdasarkan
jenis valuta asing maupun berdasarkan investasi surat
berharga.
 Dengan cara ini diharapkan penurunan nilai dalam salah satu
mata uang dapat dikompensasikan jenis mata uang lainnya
atau penempatan lain yang mempunyai nilai yang lebih baik

28
Tugas BI (Lanjutan)
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
 Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang
berwenang untuk menerbitkan dan menditribusikan rupiah.
 Bank Indonesia bertanggung jawab terhadap system kliring
untuk pembayaran baik dalam rupiah maupun valas.
 BI mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
melalui BI RTGS dan System Kliring Nasional Bank Indonesia.

29
Tujuan Dibentuk OJK
Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan
tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan:
1. terselenggara secara teratur, adil, transparan,
dan akuntabel;
2. mampu mewujudkan sistem keuangan yang
tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
3. mampu melindungi kepentingan konsumen
dan masyarakat.
Wewenang OJK
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:
1. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
2. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan;
3. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
4. menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa
keuangan;
5. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
6. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah
tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
7. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola
statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;
8. menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola,
memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
9. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.
Wewenang OJK, lanjutan
Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai
wewenang:
1. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan;
2. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang
dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
3. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan,
perlindungan Konsumen, dan tindakan lain terhadap
Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang
kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
4. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa
Keuangan dan/atau pihak tertentu;
5. melakukan penunjukan pengelola statuter;
6. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
Wewenang OJK, lanjutan
7. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan; dan
8. memberikan dan/atau mencabut:
1. izin usaha;
2. izin orang perseorangan;
3. efektifnya pernyataan pendaftaran;
4. surat tanda terdaftar;
5. persetujuan melakukan kegiatan usaha;
6. pengesahan;
7. persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
8. penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan

Anda mungkin juga menyukai