Makalah Final
Makalah Final
BANK PAPUA
MAKALAH AKHIR
Ardiansyah
Oleh
Ardiansyah
Anda Darusman
Pembimbing
EXECUTIVE SUMMARY
Kata Kunci :
Money Market, COVID-19, Bank Papua, Optimalisasi
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
iii
3.1.4 Volume Transaksi vs Tingkat Bunga (Avg.Rate) ......................... 10
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................... 17
BAB V SARAN.................................................................................................... 19
LAMPIRAN......................................................................................................... 15
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
berkorelasi dengan kinerja perbankan secara nasional yang juga
mengalami gejolak, hal ini bisa dilihat dari kualitas aset perbankan
yang tercermin pada Rasio Kredit Bermasalah (NPL) Perbankan
Indonesia yang meningkat diangka 3,11% atau sebesar 172,5 Triliun.
Selain itu dari sisi Profitabilitas Perbankan juga mengalami
penurunan yang tercermin dari penurunan ROA diangka 1,92% dan
NIM diangka 4,33%. Bank Papua merupakan salah satu institusi
perbankan yang turut mengalami dampak dari pandemi Covid-19
yang tercermin dari menurunnya pendapatan bunga -1,45% yoy
(September 2020), dimana penurunan pendapatan bunga ini
bersumber dari menurunnya pendapatan bunga baik dari aktifitas
kredit maupun dari aktifitas Treasury. Money Market merupakan
salah satu aktifitas transaksi Treasury yang instrumennya paling
sering digunakan khususnya dalam pengelolaan likuiditas dan
sumber pendapatan (revenue). Khusus untuk Bank Papua, Volume
portofolio Money Market diangka >90% dari total seluruh portofolio
transaksi Treasury, sehingga adanya pandemi COVID-19 yang
mempengaruhi aktifitas transaksi Money Market juga berpengaruh
terhadap kinerja transaksi Treasury secara keseluruhan.
2
1.3 Metodologi
Dalam penyusunan Makalah ini metodologi yang kami jalankan yaitu
melakukan pengumpulan data terkait aktifitas Treasury baik internal
maupun eksternal untuk periode tertentu, melakukan analisis
terhadap data tersebut untuk melihat lebih detail perubahan tren
volume dan revenue pada kondisi pra dan selama pandemi
COVID-19 ini serta menyusun rekomendasi untuk optimalisasi dari
sisi revenue.
3
BAB II
REFERENSI
4
tanggung jawab Analis NBFI. Money Market merupakan salah satu
instrumen dari transaksi Treasury yang sebagian besar transaksinya
dilakukan dengan Counterparty Bank sehingga pengelolaan risiko
kreditnya merupakan area tanggung jawab Analis FI.
5
2.2.3 Jenis-jenis transaksi Money Market
Jenis transaksi Money Market yang dijalankan di Bank Papua
adalah sebagai berikut :
1. Depo Facility (FASBI)
Depo Facility merupakan penempatan dana Rupiah oleh Bank
di BI (deposit facility), yaitu fasilitas bagi bank yang memiliki
kelebihan likuiditas dengan cara menempatkan dana yang
dimilikinya kepada Bank Indonesia, suku bunga deposit
facilities ditentukan -75 bps dari BI 7-days Reverse Repo Rate.
2. Deposit On Call (DOC Lend)
Deposit on Call adalah simpanan kepada Bank yang dapat
ditarik setiap saat dengan pemberitahuan terlebih dahulu 1 hari
sebelum jatuh tempo adapun jangka waktu yang di gunakan
dalam transaksi ini adalah Overnight sampai dengan 1 (satu)
bulan.
3. Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
NCD adalah simpanan dalam bentuk deposito termasuk yang
berdasarkan prinsip syariah yang sertifikat bukti
penyimpanannya dapat dipindahtangankan
4. Interbank Call Money (ICM)
Interbank call money (Pasar Uang Antar bank / PUAB) adalah
bentuk kegiatan pinjam-meminjam dana antara satu bank
dengan bank yang lain untuk jangka waktu tertentu tanpa
menggunakan agunan.
5. Repurchase Agreement (Repo)
adalah kontrak jual atau beli Efek dengan janji beli atau jual
kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.
Transaksi repo disebut juga dengan secured lending karena
menggunakan underlying berupa efek atau surat berharga.
6
6. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang
diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang jangka pendek.
7. Term Deposit (TD)
Term Deposit (TD) adalah penempatan dana dalam Rupiah
dan/atau valuta asing milik Peserta OPT secara berjangka di
Bank Indonesia
7
BAB III
ANALISIS MASALAH
70.000.000.000.000
60.000.000.000.000
50.000.000.000.000
40.000.000.000.000
30.000.000.000.000
20.000.000.000.000
10.000.000.000.000
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Tren volume transaksi Money Market jika dilihat dari grafik pada
tahun 2019 cukup stabil sepanjang tahun dan mengalami
pertumbuhan yang cukup signifikan pada akhir tahun 2019, namun
sejak wabah COVID-19 mulai masuk di Indonesia sekitar januari
2020 volume transaksi Money Market mulai terdepresiasi dan
mencapai titik terendah pada periode maret 2020 dimana bulan
maret juga merupakan awal puncak penularan COVID-19 di
Indonesia. Secara perlahan setelah bulan maret 2020 volume
transaksi kembali rebound bahkan meningkat sangat signifikan
sampai dengan bulan oktober 2020 dan merupakan volume
transaksi tertinggi sejauh ini.
8
3.1.2 Tren Tingkat Revenue Money Market Bank Papua
350.000.000.000
300.000.000.000
250.000.000.000
200.000.000.000
150.000.000.000
100.000.000.000
50.000.000.000
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
REVENUE2019 REVENUE2020
9
Berdasarkan tabel volume transaksi Money Market periode
Oktober 2020 (yoy) di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan
volume transaksi yang sangat signifikan yaitu sebesar 105.26%.
Peningkatan tersebut terjadi akibat pertumbuhan volume transaksi
pada instrument Depo Facility (FASBI), Term Deposit (TD) dan
Revers Repo (RR), sementara pada instrumen lain mengalami
penurunan bahkan beberapa instrumen tidak terdapat transaksi
selama januari-oktober 2020.
YoY Okt-20
Portfolio MM HO HTM
10
3.1.4 Volume Transaksi vs Tingkat Bunga (Avg.Rate)
Portfolio MM HO HTM
Year 2020
Sum of Face value / Principal a. Jan b. Feb c. Mar d. Apr e. Mei f. Jun g. Jul h. Agt i. Sep j. Okt
Grand To
Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Transa
Row Labels Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate
DEPO FACILITY 0,16% 4,25 2,11% 4,06 2,26% 3,96 2,33% 3,75 12,17% 3,75 8,85% 3,58 34,42% 3,35 48,62% 3,25 21,35% 3,25 29,79% 3,25 25,40%
DOC LEND 13,44% 5,41 18,21% 5,27 11,69% 5,10 6,04% 4,98 11,71% 4,97 8,40% 4,80 4,44% 4,47 0,91% 4,00 0,95% 4,01 0,15% 3,60 3,96%
PROMES BORROW 17,05% 4,91 2,02% 4,98 2,27% 4,35 18,15% 4,43 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 1,92%
PROMES LEND 35,75% 5,02 37,23% 5,02 34,82% 4,77 18,82% 4,57 22,70% 4,54 27,21% 4,44 17,37% 3,97 7,62% 3,55 9,34% 3,33 10,74% 3,34 15,59%
REV REPO OUTRIGHT 30,23% 5,03 39,92% 4,89 44,27% 4,70 45,17% 4,51 50,04% 4,51 47,40% 4,30 22,35% 4,12 18,85% 3,92 32,37% 3,90 36,91% 3,95 32,58%
TERM DEPOSIT 3,36% 4,94 0,51% 4,90 4,69% 4,45 9,48% 4,42 3,38% 4,42 8,14% 4,25 21,43% 4,05 23,99% 3,76 36,00% 3,57 22,42% 3,62 20,56%
Grand Total (%) 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Vol. Transaksi 2020 16.363.082.212.764 26.248.143.174.715 35.954.658.343.238 49.449.910.625.477 63.964.330.897.584 80.633.914.375.252 114.450.732.938.896 169.427.700.583.576 227.356.922.663.670 295.503.684.630.201
Vol. Transaksi 2019 19.024.938.721.602 32.481.189.410.192 45.121.637.210.191 58.085.875.577.971 72.648.494.759.890 84.146.626.689.562 102.572.883.957.539 117.925.564.402.939 129.909.818.602.939 143.946.425.672.539
Kenaikan Vol. Transaksi YoY (%) -13,99% -19,19% -20,32% -14,87% -11,95% -4,17% 11,58% 43,67% 75,01% 105,29%
Revenue MM 2020 30.957.779.980 54.451.342.375 76.991.641.764 93.041.653.392 115.232.394.154 140.917.957.075 165.128.569.902 187.944.555.401 226.841.378.550 270.745.911.540
Revenue MM 2019 25.433.332.083 48.930.444.817 76.469.525.906 102.689.479.541 134.239.112.638 169.266.329.692 216.976.666.423 264.605.512.857 298.339.609.609 334.546.597.396
Kenaikan Revenue YoY (%) 21,72% 11,28% 0,68% -9,40% -14,16% -16,75% -23,90% -28,97% -23,97% -19,07%
10
5. Bergesernya pola transaksi Money Market pada triwulan II dan
III/2020 yang sebagian besar ditempatkan pada instrumen
Deposit Fasility (FASBI) dan menurunnya tingkat bunga pada
seluruh Instrumen mengakibatkan turunnya revenue secara
keseluruhan dari transaksi Money Market meskipun volume
transaksinya meningkat sangat signifikan.
11
Penyebab melimpahkan likuiditas perbankan secara nasional
adalah dikarenakan penyaluran dana kredit perbankan yang
secara umum menurun yang tercermin dari pertumbuhan
kredit yang turun diangka 1,49% yoy atau turun diangka
Rp.5.549 Triliun, tren saving money dan menunda investasi
oleh sebagian nasabah perbankan juga sangat berpengaruh
terhadap melimpahnya likuiditas perbankan yang tercermin
dari meningkatnya angka DPK 7,95% yoy atau meningkat
diangka Rp.6.260 Triliun. Hal lain yang juga menjadi penyebab
melimpahnya likuiditas perbankan yaitu adanya kucuran Dana
Pemerintah kepada Perbankan dalam rangka Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) yang realisasinya sudah mencapai
angka Rp.254 Triliun.
2. Kondisi melimpahnya likuiditas di atas menyebabkan
menurunnya transaksi di pasar uang antar bank (PUAB)
diangka Rp.174 Triliun. Menurunya transaksi PUAB tersebut
merupakan cerminan dari turunnya transaksi dari Instrumen
Promes Land (Interbank Placement) yang merupakan salah
satu instrumen Money Market dengan Average Rate yang
tertinggi.
12
Kondisi ini juga menyebabkan rata-rata suku bunga PUAB
turun diangka 4,28%.
3. Operasi Pasar Terbuka (OPT) Bank Indonesia tidak mampu
menyerap secara maksimal idle money yang tersedia yang
terlihat dari menurunnya volume transaksi Revers Repo dan
Term Deposit dibandingkan dengan Deposit Facilty (FASBI).
4. Kondisi-kondisi diatas menyebabkan sebagian besar dana
transaksi Money Market disalurkan melalui instrument Depo
Facility (FASBI) dengan Avg. Rate yang lebih rendah untuk
menghindari idle fund.
Bank Counterparty A. JAN B. FEB C. MAR D. APR E. MEI F. JUN G. JUL H. AGT I. SEP J. OKT
BPD SULTENG 99% 99% 78% 89% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
BPD NTT 99% 92% 88% 88% 0% 100% 100% 100% 100% 0%
BPD SULTRA 99% 99% 0% 99% 100% 100% 100% 80% 75% 5%
BPD JATENG 99% 58% 29% 29% 50% 0% 0% 0% 0% 0%
MALUKU BK 95% 0% 45% 32% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
BANK VICTORIA 92% 92% 92% 92% 100% 100% 100% 100% 0% 100%
DKI BK 90% 23% 23% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BPD KALSEL 89% 89% 30% 60% 100% 0% 100% 50% 50% 0%
SUMSEL BABEL BK 89% 95% 82% 51% 100% 100% 100% 100% 0% 0%
BPD SULUT 88% 92% 92% 88% 100% 100% 100% 100% 100% 0%
BPD KALTENG 87% 87% 100% 87% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
BPD JAMBI 86% 86% 86% 0% 100% 100% 100% 100% 0% 96%
BENGKULU BK 85% 0% 0% 0% 0% 60% 100% 0% 0% 0%
BPD YOGYA 78% 57% 57% 0% 67% 67% 0% 0% 0% 0%
BPD LAMPUNG 74% 94% 94% 0% 0% 0% 100% 0% 0% 0%
NAGARI BK 64% 64% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
SULSELBAR BK 61% 95% 95% 89% 100% 100% 100% 100% 80% 80%
BPD KALTIM 58% 58% 47% 23% 85% 75% 100% 105% 93% 100%
MEGA BK 47% 0% 6% 0% 100% 75% 0% 100% 40% 60%
BTN 45% 7% 18% 12% 100% 100% 100% 100% 0% 10%
BPD JATIM 39% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
SUMUT BK 31% 63% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
RIAU BK 25% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 40% 0%
OCBC NISP BANK 17% 0% 0% 8% 0% 75% 100% 50% 100% 100%
PANIN BK 12% 12% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0%
BRI 9% 2% 1% 1% 100% 100% 100% 100% 100% 10%
MANDIRI BK 5% 8% 5% 4% 100% 100% 60% 0% 0% 0%
DANAMON BK 5% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BCA 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BNI 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BNI SYARIAH 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BPD ACEH 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BPD BALI 0% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 100%
BPD KALBAR 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BPD NTBTabel 4. Efektifitas
0% Penggunaan
0% Limit
0% Counterparty
0% 0% untuk0%transaksi0%Money Market
0% 0% 0%
BTPN 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
CIMB NIAGA 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
CITI BANK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
DEUTSCHE BANK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
JABAR BANTEN BK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
MAYBANK INDONESIA 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
PERMATA BK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
RESONA PERDANIA BK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
STANDARD CHARTERED BANK0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
SYARIAH MANDIRI BK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
TOKYO MITSUBISHI BK 0% 0% 0%13 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa
Counterparty yang pengunaan limit transaksinya diatas 75%. Hal
ini dapat mengindikasikan bahwa limit transaksi yang ditetapkan
terlalu ketat atau dengan kata lain masih terdapat potensi
penambahan volume transaksi interbank jika limit tersebut bisa
sedikit dilonggarkan.
14
Portfolio MM HO HTM
Product - Series REV REPO OUTRIGHT
15
Obligasi Pemerintah, dan bilateral loan khusus BUMN bisa
menjadi pilihan investasi yang aman (secure) namun dengan
tingkat bunga yang labih baik.
4. Unit Treasury agar tetap memaksimalkan Operasi Pasar
Terbuka (OPT) Bank Indonesia sehingga transaksi dengan
instrumen Term Deposit maupun Revers Repo BI dapat
menyumbang porsi volume transaksi yang lebih besar
dibandingkan volume transaksi pada instrumen Depo Facility
(FASBI) dengan average rate terendah.
16
BAB IV
KESIMPULAN
17
dana pemerintah kepada Perbankan dalam rangka Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) yang realisasinya sudah mencapai angka
Rp.254 Triliun pada Triwulan II/2020.
- Melimpahnya likuiditas di atas menyebabkan over supplay dan
menurunnya demand khususnya dalam transaksi interbank
placemant yang menyebabkan menurunnya transaksi di pasar
uang antar bank (PUAB) diangka Rp.174 triliun dengan suku bunga
yang juga turun dingka 4,28%.
- Operasi Pasar Terbuka (OPT) Bank Indonesia tidak mampu
menyerap secara maksimal idle money yang tersedia yang terlihat
dari menurunnya volume transaksi Revers Repo dan Term Deposit
dibandingkan dengan Deposit Facilty (FASBI).
- Kondisi-kondisi diatas menyebabkan sebagian besar dana transaksi
Money Market disalurkan melalui instrument Depo Facility
(FASBI) dengan Avg. Rate yang lebih rendah untuk menghindari
idle fund.
18
BAB V
SARAN
19
BAB VI
RENCANA KERJA
14
LAMPIRAN
15