Anda di halaman 1dari 30

PENDIDIKAN ODP LANJUTAN

BANK PAPUA

ANALISA PENGARUH COVID-19


TERHADAP TRANSAKSI MONEY MARKET
BANK PAPUA

MAKALAH AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


jenjang pendidikan
Officer Development Program Bank Papua

Ardiansyah

Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia


Jakarta
Desember 2020
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA PENGARUH COVID-19


TERHADAP TRANSAKSI MONEY MARKET
BANK PAPUA

Oleh
Ardiansyah

Jakarta, Desember 2020


Disetujui dan Disahkan Mentor Pembimbing

Anda Darusman
Pembimbing
EXECUTIVE SUMMARY

Transaksi Treasury merupakan salah satu sumber atau


alternatif pendapatan bagi perbankan selain transaksi kredit,
fee based dan sumber pendapatan lainnya. Money Market
merupakan salah satu instrumen dalam transaksi Treasury
yang paling sering digunakan baik sebagai sumber pendapatan
maupun dalam pengelolaan likuiditas bank.
Pandemi COVID-19 yang kita rasakan sampai saat ini
sangat mempengaruhi perekonomian secara nasional yang juga
korelasinya terhadap industri perbankan. Profitabilitas
Perbankan sangat terdepresiasi akibat pandemi Covid-19 ini.
Depresiasi tersebut juga berdampak bagi Bank Papua dimana
dari sisi transaksi Money Market terjadi penerununan revenue
selama masa pandemi ini meskipun secara volume transaksi
meningkat sangat signifikan. Perlunya analisis lebih dalam
terkait dampak Pandemi terhadap kinerja transaksi Money
Market ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk melihat
peluang yang masih tersedia dalam rangka optimalisasi
pendapatan dari transaksi Money Market tersebut.

Kata Kunci :
Money Market, COVID-19, Bank Papua, Optimalisasi
DAFTAR ISI
Halaman

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

EXECUTIVE SUMMARY ................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 2

1.3 Metodologi .................................................................................................. 3

BAB II REFERENSI .............................................................................................. 4

2.1 Profil Singkat Divisi Risiko Bisnis ........................................................... 4

2.2 Produk Money Market ............................................................................. 5

2.2.1 Pengertian Money Market ................................................................ 5

2.2.2 Fungsi Money Market ....................................................................... 5

2.2.3 Jenis-jenis transaksi Money Market ................................................. 6

2.2.4 Counterpary Limit .............................................................................. 7

BAB III ANALISIS MASALAH .......................................................................... 8

3.1 Analisis Fakta dan Data ............................................................................ 8

3.1.1 Tren Volume Transaksi Money Market Bank Papua .................... 8

3.1.2 Tren Tingkat Revenue Money Market Bank Papua ...................... 9

3.1.3 Perubahan tren transaksi ................................................................... 9

iii
3.1.4 Volume Transaksi vs Tingkat Bunga (Avg.Rate) ......................... 10

3.1.5 Efektifitas Penggunaan Limit Money Market .............................. 13

3.1.6 Alternatif Solusi ................................................................................. 14

BAB IV KESIMPULAN...................................................................................... 17

BAB V SARAN.................................................................................................... 19

BAB VI RENCANA KERJA .............................................................................. 14

LAMPIRAN......................................................................................................... 15

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Volume Transaksi Money Market Periode Oktober 2020 ........ 9


Tabel 2 Tingkat Revenue Money Market Periode Oktober 2020 .......... 10
Tabel 3 Tren Volume Transaksi vs Avg.Rate .......................................... 11
Tabel 4 Efektifitas Penggunaan Limit Counterparty ........................................ 14
Tabel 5 Tren transaksi Revers Repo ............................................................ 15
Tabel 6 Tingkat Suku Bunga Produk Obligasi dan Bilateral Loan ....... 16

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Grafik Pertumbuhan PDB Indoneisa ...................................... 1


Gambar 2 Tren NPL Perbankan Indonesia ................................................ 1
Gambar 3 Profitabilitas Perbankan Indonesia ........................................... 1
Gambar 4 STO Divisi Risiko Bisnis ............................................................. 4
Gambar 5 Grafik Volume Transaksi Money Market ............................... 8
Gambar 6 Grafik Tingkat Revenue Money Market ............................... 8
Gambar 7 Grafik Likuiditas Perbankan Indonesia .................................... 11
Gambar 8 Grafik Pertumbuhan Kredit, DPK dan LDR ................................ 12
Gambar 9 Grafik Perkembangan Pasar Uang Antar Bank (PUAB) ........ 13

vi
DAFTAR LAMPIRAN

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Corona Virus Disease (COVID-19) merupakan salah satu wabah


penyakit menular yang tidak hanya berdampak terhadap kesehatan
akan tetapi juga berdampak pada berbagai lini kehidupan manusia
termasuk di dalamnya adalah Industri Perbankan. Industri
Perbankan baik Global maupun Nasional sangat terdampak oleh
wabah COVID-19 ini.

Di Indonesia angka pertumbuhan ekonomi sangat terdepresiasi


akibat pandemi COVID-19, hal ini tercermin dari pertumbuhan
Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun diangka -5,32% pada
triwulan II/2020. Turunnya PDB secara nasional ini sangat

1
berkorelasi dengan kinerja perbankan secara nasional yang juga
mengalami gejolak, hal ini bisa dilihat dari kualitas aset perbankan
yang tercermin pada Rasio Kredit Bermasalah (NPL) Perbankan
Indonesia yang meningkat diangka 3,11% atau sebesar 172,5 Triliun.
Selain itu dari sisi Profitabilitas Perbankan juga mengalami
penurunan yang tercermin dari penurunan ROA diangka 1,92% dan
NIM diangka 4,33%. Bank Papua merupakan salah satu institusi
perbankan yang turut mengalami dampak dari pandemi Covid-19
yang tercermin dari menurunnya pendapatan bunga -1,45% yoy
(September 2020), dimana penurunan pendapatan bunga ini
bersumber dari menurunnya pendapatan bunga baik dari aktifitas
kredit maupun dari aktifitas Treasury. Money Market merupakan
salah satu aktifitas transaksi Treasury yang instrumennya paling
sering digunakan khususnya dalam pengelolaan likuiditas dan
sumber pendapatan (revenue). Khusus untuk Bank Papua, Volume
portofolio Money Market diangka >90% dari total seluruh portofolio
transaksi Treasury, sehingga adanya pandemi COVID-19 yang
mempengaruhi aktifitas transaksi Money Market juga berpengaruh
terhadap kinerja transaksi Treasury secara keseluruhan.

1.2 Identifikasi Masalah


 Efek pandemi COVID-19 mempengaruhi tren volume dan tingkat
pendapatan (revenue) dari transaksi Money Market di Bank
Papua
 Perlunya analisis yang lebih dalam terhadap perubahan tren
volume dan tingkat pendapatan (revenue) untuk menentukan
rekomendasi atau langkah-langkah untuk optimalisasi transaksi
Money Market di Bank Papua.

2
1.3 Metodologi
Dalam penyusunan Makalah ini metodologi yang kami jalankan yaitu
melakukan pengumpulan data terkait aktifitas Treasury baik internal
maupun eksternal untuk periode tertentu, melakukan analisis
terhadap data tersebut untuk melihat lebih detail perubahan tren
volume dan revenue pada kondisi pra dan selama pandemi
COVID-19 ini serta menyusun rekomendasi untuk optimalisasi dari
sisi revenue.

3
BAB II
REFERENSI

2.1 Profil Singkat Divisi Risiko Bisnis


Divisi Risiko Bisnis merupakan salah satu Divisi di bawah Direktorat
Keuangan yang peran utamanya adalah untuk mengelola Risiko
Kredit baik dari transaksi kredit secara langsung maupun Risiko
Kredit dari transaksi Treasury. Divisi Risiko Bisnis terdiri dari 2 (dua)
Departemen yaitu Departemen Risiko Bisnis Komersial, Korporasi,
Sindikasi dan Departemen Risiko Bisnis Treasury.

Gambar 4. STO Divisi Risiko Bisnis

Departemen Risiko Bisnis Treasury sendiri di dalamnya terdiri dari


Analis Financial Institution (FI) dan Analis Non Bank Financial
Institution (FI). Sesuai Job Profile, pengelolaan risiko kredit untuk
transaksi Treasury dengan Counterparty Bank merupakan area
tanggung jawab Analis FI sementara untuk transaksi Treasury
dengan Counterparty Non Bank (Corporate) merupakan area

4
tanggung jawab Analis NBFI. Money Market merupakan salah satu
instrumen dari transaksi Treasury yang sebagian besar transaksinya
dilakukan dengan Counterparty Bank sehingga pengelolaan risiko
kreditnya merupakan area tanggung jawab Analis FI.

2.2 Produk Money Market

2.2.1 Pengertian Money Market


Berdasarkan PBI No. 18/11/PBI/2016 tentang Pasar Uang, Pasar
Uang atau Money Market adalah bagian dari sistem keuangan
yang bersangkutan dengan kegiatan perdagangan, pinjam-
meminjam, atau pendanaan berjangka pendek sampai dengan 1
(satu) tahun dalam mata uang Rupiah dan valuta asing, yang
berperan dalam transmisi kebijakan moneter, pencapaian stabilitas
sistem keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran.

2.2.2 Fungsi Money Market


Money Market memiliki berberapa fungsi, antara lain:
1. Sebagai sumber pendanaan jangka pendek bagi bank ketika
terjadi mismatch arus kas
2. Sebagai sumber pembiayaan jangka pendek bagi perusahan
untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya
3. Sebagai sarana investasi jangka pendek sehingga baik
perusahaan ataupun bank dapat menginvestasikan kelebihan
dananya di pasar uang tanpa harus mengorbankan likuiditas
4. Sebagai sumber pembiayaan jangka pendek bagi kegiatan
perdagangan internasional dan domestik
5. Sebagai sarana pengendali moneter oleh otoritas moneter dalam
melaksanakan operasi pasar terbuka

5
2.2.3 Jenis-jenis transaksi Money Market
Jenis transaksi Money Market yang dijalankan di Bank Papua
adalah sebagai berikut :
1. Depo Facility (FASBI)
Depo Facility merupakan penempatan dana Rupiah oleh Bank
di BI (deposit facility), yaitu fasilitas bagi bank yang memiliki
kelebihan likuiditas dengan cara menempatkan dana yang
dimilikinya kepada Bank Indonesia, suku bunga deposit
facilities ditentukan -75 bps dari BI 7-days Reverse Repo Rate.
2. Deposit On Call (DOC Lend)
Deposit on Call adalah simpanan kepada Bank yang dapat
ditarik setiap saat dengan pemberitahuan terlebih dahulu 1 hari
sebelum jatuh tempo adapun jangka waktu yang di gunakan
dalam transaksi ini adalah Overnight sampai dengan 1 (satu)
bulan.
3. Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
NCD adalah simpanan dalam bentuk deposito termasuk yang
berdasarkan prinsip syariah yang sertifikat bukti
penyimpanannya dapat dipindahtangankan
4. Interbank Call Money (ICM)
Interbank call money (Pasar Uang Antar bank / PUAB) adalah
bentuk kegiatan pinjam-meminjam dana antara satu bank
dengan bank yang lain untuk jangka waktu tertentu tanpa
menggunakan agunan.
5. Repurchase Agreement (Repo)
adalah kontrak jual atau beli Efek dengan janji beli atau jual
kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.
Transaksi repo disebut juga dengan secured lending karena
menggunakan underlying berupa efek atau surat berharga.

6
6. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang
diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang jangka pendek.
7. Term Deposit (TD)
Term Deposit (TD) adalah penempatan dana dalam Rupiah
dan/atau valuta asing milik Peserta OPT secara berjangka di
Bank Indonesia

2.2.4 Counterpary Limit


Untuk meminimalkan risiko, Bank harus menetapkan suatu
batasan maksimal (limit) jumlah transaksi dengan suatu
counterparty. Transaksi dengan satu Counterparty dalam jumlah
yang sangat besar akan meningkatkan risiko bagi bank (Risiko
Kredit). Besarnya Counterparty limit ini dihitung dengan
mempertimbangkan kinerja keuangan, reputasi, dan kredibilitas
dari Counterparty. Unit yang berwenang menetapkan
Counterparty limit harus merupakan unit yang independen dari
Treasury dan dalam hal ini untuk Bank Papua unit tersebut
merupakan bagian dari Departemen Risiko Bisnis Treasury Divisi
Risiko Bisnis

7
BAB III
ANALISIS MASALAH

3.1 Analisis Fakta dan Data


3.1.1 Tren Volume Transaksi Money Market Bank Papua

Volume Transaksi Money Market


80.000.000.000.000

70.000.000.000.000

60.000.000.000.000

50.000.000.000.000

40.000.000.000.000

30.000.000.000.000

20.000.000.000.000

10.000.000.000.000

0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Gambar 5. Grafik Volume Transaksi Money Market

Tren volume transaksi Money Market jika dilihat dari grafik pada
tahun 2019 cukup stabil sepanjang tahun dan mengalami
pertumbuhan yang cukup signifikan pada akhir tahun 2019, namun
sejak wabah COVID-19 mulai masuk di Indonesia sekitar januari
2020 volume transaksi Money Market mulai terdepresiasi dan
mencapai titik terendah pada periode maret 2020 dimana bulan
maret juga merupakan awal puncak penularan COVID-19 di
Indonesia. Secara perlahan setelah bulan maret 2020 volume
transaksi kembali rebound bahkan meningkat sangat signifikan
sampai dengan bulan oktober 2020 dan merupakan volume
transaksi tertinggi sejauh ini.

8
3.1.2 Tren Tingkat Revenue Money Market Bank Papua

Tingkat Revenue Money Market


400.000.000.000

350.000.000.000

300.000.000.000

250.000.000.000

200.000.000.000

150.000.000.000

100.000.000.000

50.000.000.000

0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct

REVENUE2019 REVENUE2020

Gambar 6. Grafik Tingkat Revenue Money Market

Tingkat Revenue dari transaksi Money Market terlihat pada grafik


dimana pada triwulan I/2020 terjadi pertumbuhan revenue secara
yoy meskipun pada triwulan I/2020 volume transaksi menurun
secara yoy. Disisi yang lain pada triwulan II dan awal triwulan
IV/2020 tingkat revenue semakin menurun dan menunjukkan Gap
yg cukup lebar secara yoy walaupun dari sisi volume transaksi di
triwulan II sampai dengan awal triwulan IV/2020 menujukkan
pertumbuhan yang sangat signifikan.

3.1.3 Perubahan tren transaksi


YoY Okt-20
Portfolio MM HO HTM

Okt-20 Okt-19 YoY


Product - Series
Count Of Trx Sum of Trx Count Of Trx Sum of Trx (Sum of Trx)
DEPO FACILITY 241 75.043.700.000.001 44 4.773.000.000.000 1472,25%
DOC LEND 93 11.700.000.000.000 175 18.825.000.000.000 -37,85%
Negotiable Certificate of Deposit 0 0 3 76.000.000.000 -
PROMES BORROW 78 5.660.000.000.000 133 7.015.000.000.000 -19,32%
PROMES LEND 605 46.069.000.000.000 976 71.321.000.000.000 -35,41%
REPO OUTRIGHT 0 0 4 313.554.890.000 -
REV REPO OUTRIGHT 665 96.276.466.630.202 300 37.613.135.782.539 155,97%
SBI 0 0 3 135.735.000.000 -
TERM DEPOSIT 281 60.754.517.999.998 38 3.874.000.000.000 1468,26%
Grand Total 1963 295.503.684.630.201 1676 143.946.425.672.539 105,29%

Tabel 1. Volume Transaksi Money Market Periode Oktober 2020 yoy

9
Berdasarkan tabel volume transaksi Money Market periode
Oktober 2020 (yoy) di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan
volume transaksi yang sangat signifikan yaitu sebesar 105.26%.
Peningkatan tersebut terjadi akibat pertumbuhan volume transaksi
pada instrument Depo Facility (FASBI), Term Deposit (TD) dan
Revers Repo (RR), sementara pada instrumen lain mengalami
penurunan bahkan beberapa instrumen tidak terdapat transaksi
selama januari-oktober 2020.

YoY Okt-20
Portfolio MM HO HTM

Money Market Income Statement (Amount)


Description NO_GSSL
Okt-20 Okt-19 Dev YoY
Bunga Call Money Bank Lain 5512002 -2.084.645.836 -2.902.152.776 -28,17%
Komisi/Provisi Lainnya 5523105 -600.000 -800.000 -25,00%
Beban Bunga Repo 5513011 0 -399.126.153 -
Bunga FASBI 4413002 39.924.334.357 3.997.543.855 898,72%
Bunga SBI 4414007 678.746.442 6.684.046.555 -89,85%
Bunga Interbank Call Money (Promes) 4413101 34.337.789.979 96.181.412.513 -64,30%
Bunga DOC Bank Lain 4413104 28.529.249.998 58.141.277.788 -50,93%
Bunga Deposito Berjangka Bank Lain 4413105 0 2.200.000.000 -
Bunga Surat Berharga Reverse Repo 4414009 165.396.873.803 168.341.240.875 -1,75%
Bunga Sertifikat Deposito Bank Lain 4413106 3.964.162.797 2.303.154.739 72,12%
Grand Total 270.745.911.540 334.546.597.396 -19,07%

Tabel 2. Tingkat Revenue Money Market Periode Oktober 2020 yoy

Berbanding terbalik dengan volume transaksi, tingkat revenue dari


transaksi Money Market posisi oktober 2020 mengalami penurunan
-19.07% secara yoy. Penurunan terjadi hampir pada seluruh pos
pendapatan kecuali Bunga FASBI dan Bunga Sertifikat Deposito
Bank lain yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan.

10
3.1.4 Volume Transaksi vs Tingkat Bunga (Avg.Rate)
Portfolio MM HO HTM
Year 2020

Sum of Face value / Principal a. Jan b. Feb c. Mar d. Apr e. Mei f. Jun g. Jul h. Agt i. Sep j. Okt
Grand To
Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Vol. Transa
Row Labels Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate Transaksi Avg. Rate
DEPO FACILITY 0,16% 4,25 2,11% 4,06 2,26% 3,96 2,33% 3,75 12,17% 3,75 8,85% 3,58 34,42% 3,35 48,62% 3,25 21,35% 3,25 29,79% 3,25 25,40%
DOC LEND 13,44% 5,41 18,21% 5,27 11,69% 5,10 6,04% 4,98 11,71% 4,97 8,40% 4,80 4,44% 4,47 0,91% 4,00 0,95% 4,01 0,15% 3,60 3,96%
PROMES BORROW 17,05% 4,91 2,02% 4,98 2,27% 4,35 18,15% 4,43 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 1,92%
PROMES LEND 35,75% 5,02 37,23% 5,02 34,82% 4,77 18,82% 4,57 22,70% 4,54 27,21% 4,44 17,37% 3,97 7,62% 3,55 9,34% 3,33 10,74% 3,34 15,59%
REV REPO OUTRIGHT 30,23% 5,03 39,92% 4,89 44,27% 4,70 45,17% 4,51 50,04% 4,51 47,40% 4,30 22,35% 4,12 18,85% 3,92 32,37% 3,90 36,91% 3,95 32,58%
TERM DEPOSIT 3,36% 4,94 0,51% 4,90 4,69% 4,45 9,48% 4,42 3,38% 4,42 8,14% 4,25 21,43% 4,05 23,99% 3,76 36,00% 3,57 22,42% 3,62 20,56%
Grand Total (%) 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Vol. Transaksi 2020 16.363.082.212.764 26.248.143.174.715 35.954.658.343.238 49.449.910.625.477 63.964.330.897.584 80.633.914.375.252 114.450.732.938.896 169.427.700.583.576 227.356.922.663.670 295.503.684.630.201
Vol. Transaksi 2019 19.024.938.721.602 32.481.189.410.192 45.121.637.210.191 58.085.875.577.971 72.648.494.759.890 84.146.626.689.562 102.572.883.957.539 117.925.564.402.939 129.909.818.602.939 143.946.425.672.539
Kenaikan Vol. Transaksi YoY (%) -13,99% -19,19% -20,32% -14,87% -11,95% -4,17% 11,58% 43,67% 75,01% 105,29%
Revenue MM 2020 30.957.779.980 54.451.342.375 76.991.641.764 93.041.653.392 115.232.394.154 140.917.957.075 165.128.569.902 187.944.555.401 226.841.378.550 270.745.911.540
Revenue MM 2019 25.433.332.083 48.930.444.817 76.469.525.906 102.689.479.541 134.239.112.638 169.266.329.692 216.976.666.423 264.605.512.857 298.339.609.609 334.546.597.396
Kenaikan Revenue YoY (%) 21,72% 11,28% 0,68% -9,40% -14,16% -16,75% -23,90% -28,97% -23,97% -19,07%

Tabel 3. Tren Volume Transaksi vs Avg.Rate (Periode Januari- Oktober 2020)

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan beberapa kondisi


sebagai berikut :
1. Kenaikan Revenue yoy positif (+) hanya terjadi pada periode
triwulan I/2020 meskipun disisi lain volume transaksi pada
triwulan I/2020 tumbuh Negatif (-).
2. Kenaikan Volume Transaksi tertinggi terjadi pada periode bulan
oktober 2020 sebesar 105.29% meskipun disisi lain revenue
periode oktober tumbuh negatif diangka -19.07%.
3. Jika diperhatikan tabel di atas terlihat adanya perubahan pola
transaksi berdasarkan instrumen yang digunakan dimana pada
triwulan I/2020 volume transaksi masih di dominasi oleh
instrumen Promes Lend dan Revers Repo sementara pada
triwulan II dan III volume transaksi didominasi oleh instrumen
Depo Facility (FASBI).
4. Pada akhir triwulan III/2020 sampai dengan awal triwulan
IV/2020 terjadi penurunan tingkat bunga hampir pada semua
instrumen Money Market. Deposit Fasility (FASBI) merupakan
instrumen dengan tingkat bunga paling rendah dibandingkan
dengan instrumen lainnya....................................................................

10
5. Bergesernya pola transaksi Money Market pada triwulan II dan
III/2020 yang sebagian besar ditempatkan pada instrumen
Deposit Fasility (FASBI) dan menurunnya tingkat bunga pada
seluruh Instrumen mengakibatkan turunnya revenue secara
keseluruhan dari transaksi Money Market meskipun volume
transaksinya meningkat sangat signifikan.

Beberapa faktor yang dapat diindikasikan menjadi penyebab


kondisi di atas adalah sebagai berikut :

1. Likuiditas perbankan Indonesia secara umum pada masa


pandemi COVID-19 sangat melimpah.

Gambar 7. Grafik Likuiditas Perbankan Indonesia

Melimpahnya likuiditas perbankan secara nasional dapat


dilihat dari meningkatnya Alat Likuid (AL) diangka Rp.1.642
Triliun dan AL/DPK diangka 26,24%.

Gambar 8. Grafik Pertumbuhan Kredit, DPK dan LDR Perbankan Indonesia

11
Penyebab melimpahkan likuiditas perbankan secara nasional
adalah dikarenakan penyaluran dana kredit perbankan yang
secara umum menurun yang tercermin dari pertumbuhan
kredit yang turun diangka 1,49% yoy atau turun diangka
Rp.5.549 Triliun, tren saving money dan menunda investasi
oleh sebagian nasabah perbankan juga sangat berpengaruh
terhadap melimpahnya likuiditas perbankan yang tercermin
dari meningkatnya angka DPK 7,95% yoy atau meningkat
diangka Rp.6.260 Triliun. Hal lain yang juga menjadi penyebab
melimpahnya likuiditas perbankan yaitu adanya kucuran Dana
Pemerintah kepada Perbankan dalam rangka Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) yang realisasinya sudah mencapai
angka Rp.254 Triliun.
2. Kondisi melimpahnya likuiditas di atas menyebabkan
menurunnya transaksi di pasar uang antar bank (PUAB)
diangka Rp.174 Triliun. Menurunya transaksi PUAB tersebut
merupakan cerminan dari turunnya transaksi dari Instrumen
Promes Land (Interbank Placement) yang merupakan salah
satu instrumen Money Market dengan Average Rate yang
tertinggi.

Gambar 9. Grafik Perkembangan Pasar Uang Antar Bank (PUAB)

12
Kondisi ini juga menyebabkan rata-rata suku bunga PUAB
turun diangka 4,28%.
3. Operasi Pasar Terbuka (OPT) Bank Indonesia tidak mampu
menyerap secara maksimal idle money yang tersedia yang
terlihat dari menurunnya volume transaksi Revers Repo dan
Term Deposit dibandingkan dengan Deposit Facilty (FASBI).
4. Kondisi-kondisi diatas menyebabkan sebagian besar dana
transaksi Money Market disalurkan melalui instrument Depo
Facility (FASBI) dengan Avg. Rate yang lebih rendah untuk
menghindari idle fund.

3.1.5 Efektifitas Penggunaan Limit Money Market


Portfolio MM HO HTM
Year 2020

Bank Counterparty A. JAN B. FEB C. MAR D. APR E. MEI F. JUN G. JUL H. AGT I. SEP J. OKT
BPD SULTENG 99% 99% 78% 89% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
BPD NTT 99% 92% 88% 88% 0% 100% 100% 100% 100% 0%
BPD SULTRA 99% 99% 0% 99% 100% 100% 100% 80% 75% 5%
BPD JATENG 99% 58% 29% 29% 50% 0% 0% 0% 0% 0%
MALUKU BK 95% 0% 45% 32% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
BANK VICTORIA 92% 92% 92% 92% 100% 100% 100% 100% 0% 100%
DKI BK 90% 23% 23% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BPD KALSEL 89% 89% 30% 60% 100% 0% 100% 50% 50% 0%
SUMSEL BABEL BK 89% 95% 82% 51% 100% 100% 100% 100% 0% 0%
BPD SULUT 88% 92% 92% 88% 100% 100% 100% 100% 100% 0%
BPD KALTENG 87% 87% 100% 87% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
BPD JAMBI 86% 86% 86% 0% 100% 100% 100% 100% 0% 96%
BENGKULU BK 85% 0% 0% 0% 0% 60% 100% 0% 0% 0%
BPD YOGYA 78% 57% 57% 0% 67% 67% 0% 0% 0% 0%
BPD LAMPUNG 74% 94% 94% 0% 0% 0% 100% 0% 0% 0%
NAGARI BK 64% 64% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
SULSELBAR BK 61% 95% 95% 89% 100% 100% 100% 100% 80% 80%
BPD KALTIM 58% 58% 47% 23% 85% 75% 100% 105% 93% 100%
MEGA BK 47% 0% 6% 0% 100% 75% 0% 100% 40% 60%
BTN 45% 7% 18% 12% 100% 100% 100% 100% 0% 10%
BPD JATIM 39% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
SUMUT BK 31% 63% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
RIAU BK 25% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 40% 0%
OCBC NISP BANK 17% 0% 0% 8% 0% 75% 100% 50% 100% 100%
PANIN BK 12% 12% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0%
BRI 9% 2% 1% 1% 100% 100% 100% 100% 100% 10%
MANDIRI BK 5% 8% 5% 4% 100% 100% 60% 0% 0% 0%
DANAMON BK 5% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BCA 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BNI 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BNI SYARIAH 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BPD ACEH 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BPD BALI 0% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 100%
BPD KALBAR 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
BPD NTBTabel 4. Efektifitas
0% Penggunaan
0% Limit
0% Counterparty
0% 0% untuk0%transaksi0%Money Market
0% 0% 0%
BTPN 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
CIMB NIAGA 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
CITI BANK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
DEUTSCHE BANK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
JABAR BANTEN BK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
MAYBANK INDONESIA 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
PERMATA BK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
RESONA PERDANIA BK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
STANDARD CHARTERED BANK0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
SYARIAH MANDIRI BK 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
TOKYO MITSUBISHI BK 0% 0% 0%13 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa
Counterparty yang pengunaan limit transaksinya diatas 75%. Hal
ini dapat mengindikasikan bahwa limit transaksi yang ditetapkan
terlalu ketat atau dengan kata lain masih terdapat potensi
penambahan volume transaksi interbank jika limit tersebut bisa
sedikit dilonggarkan.

3.1.6 Alternatif Solusi


Peningkatan volume transaksi yang tidak diikuti dengan
peningkatan revenue pada instrumen Money Market di Bank
Papua merupakan dampak eksternal dari COVID-19 yang juga
berlaku untuk seluruh perbankan di Indonesia, namun demikian
beberapa rekomendasi yang dapat digunakan untuk tujuan
optimalisasi revenue dan transaksi Money Market di Bank Papua
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan review kembali ketetapan limit bank Counterparty
khususnya untuk Bank Counterparty dengan efektifitas diatas
75%. Jika dalam analisis risiko masih dapat diberikan
kelonggaran maka kami merekomendasikan untuk menaikkan
limit countrparty tersebut sehingga unit Treasury dapat lebih
memaksimalkan transaksi interbanknya dari counterparty
tersebut.
2. Sampai degan periode Oktober 2020 volume transaksi Revers
Repo mencapai Rp. 42 Triliun, namun secara principal porsi
transaksi dengan Bank Counterparty masih sangat rendah yaitu
19,45%.

14
Portfolio MM HO HTM
Product - Series REV REPO OUTRIGHT

Sum of Face value / Principal


Column Labels
Row Labels 2018 2019 2020 (Okt) Grand Total Portion
BANK INDONESIA - JKT 32.951.682.944.231 43.897.968.003.002 40.905.421.421.647 117.755.072.368.880 80,55%
BANK COUNTERPARTY 13.458.843.382.919 13.868.962.935.466 1.103.866.517.250 28.431.672.835.635 19,45%
Grand Total 46.410.526.327.150 57.766.930.938.468 42.009.287.938.897 146.186.745.204.515 100,00%
Tabel 5. Tren ransaksi Revers Repo

Sesuai POJK Nomor 38/POJK.03/2019 tentang Perubahan atas


POJK Nomor 32/POJK.03/2018 tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar Bagi Bank Umum
Pasal 45 menjelaskan bahwa Penyediaan Dana dengan agunan
berupa surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia dan/atau Bank Indonesia dikecualikan dari
perhitungan BMPK. sehingga transaksi dengan Revers Repo
dengan Bank Counteraprty masih tergolong transaksi yang aman
(secure) dapat menjadi opsi transaksi untuk optimalisasi
Revenue dari transaksi Revers Repo.
3. Dalam kondisi yang sangat ketat saat ini beberapa pilihan
instrumen diluar Money Market yang aman tapi dengan tingkat
bunga yang lebih tinggi juga dapat menjadi pilihan investasi
untuk memaksimalkan revenue dari sisi Treasury.

Product - Series Suku Bunga / Kupon Sumber


FR0063 5,625%
FR0064 6,125%
FR0062 6,375%
FR0068 8,375%
Obligasi Negara,
FR0070 8,375%
Web Bank Indonesia
FR0067 8,750%
FR0037 12,000%
FR0034 12,800%
FR0035 12,900%
BILATERAL LOAN 9,160% SDBK, Web OJK

Tabel 6. Tingkat Suku Bunga Produk Obligasi dan Bilateral Loan

15
Obligasi Pemerintah, dan bilateral loan khusus BUMN bisa
menjadi pilihan investasi yang aman (secure) namun dengan
tingkat bunga yang labih baik.
4. Unit Treasury agar tetap memaksimalkan Operasi Pasar
Terbuka (OPT) Bank Indonesia sehingga transaksi dengan
instrumen Term Deposit maupun Revers Repo BI dapat
menyumbang porsi volume transaksi yang lebih besar
dibandingkan volume transaksi pada instrumen Depo Facility
(FASBI) dengan average rate terendah.

16
BAB IV
KESIMPULAN

1. Tren volume Transaksi Money Market Bank Papua mengalami


penurunan di triwulan I/2020, dimana penurunan terendah terdapat
pada Periode bulan maret 2020 sebesar -19,19% yoy, penurunan ini
bersamaan dengan masuknya COVID-19 di januari 2020 dan puncak
awal penularan COVID-19 di Indonesia pada bulan maret 2020.
Memasuki triwulan II/2020 sampai dengan awal triwulan IV/2020
terjadi kenaikan volume transaksi yang sangat signifikan, dimana pada
periode oktober 2020 volume transaksi sudah mencapai 105,29% yoy.
2. Berbanding terbalik dengan volume transaksi, Revenue dari transaksi
Money Market mengalami pertumbuhan pada periode TW I/2020
meskipun secara volume transaksi mengalami penurunan, sementara
sejak awal TW II/2020 sampai dengan awal TW IV/2020 revenue dari
transaksi terus mengalami penurunan walaupun secara volume
transaksi mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, dimana
pada periode oktober 2020 revenue turun diangka -19,07 yoy.
3. Beberapa faktor yang dapat diindikasikan menjadi penyebab kondisi
di atas adalah sebagai berikut :
- Likuiditas perbankan Indonesia yang melimpah di masa pandemi
COVID-19 yang tercermin dari peningkatan alat likuid (AL)
diangka Rp.1.642 Triliun dan AL/DPK diangka 26,24%.
Melimpahnya likuiditas ini merupakan akibat dari penurunan
penyaluran dana kredit perbankan dan tren saving money serta
menunda investasi oleh masyarakat yang tercermin dari
menurunannya pertumbuhan kredit diangka 1,49% yoy atau turun
diangka Rp.5.549 Triliun dan meningkatnya DPK Perbankan
diangka 7,95% yoy atau meningkat Rp.6.260 Triliun. Disisi lain
melimpahnya likuiditas perbankan juga didorong oleh kucuran

17
dana pemerintah kepada Perbankan dalam rangka Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) yang realisasinya sudah mencapai angka
Rp.254 Triliun pada Triwulan II/2020.
- Melimpahnya likuiditas di atas menyebabkan over supplay dan
menurunnya demand khususnya dalam transaksi interbank
placemant yang menyebabkan menurunnya transaksi di pasar
uang antar bank (PUAB) diangka Rp.174 triliun dengan suku bunga
yang juga turun dingka 4,28%.
- Operasi Pasar Terbuka (OPT) Bank Indonesia tidak mampu
menyerap secara maksimal idle money yang tersedia yang terlihat
dari menurunnya volume transaksi Revers Repo dan Term Deposit
dibandingkan dengan Deposit Facilty (FASBI).
- Kondisi-kondisi diatas menyebabkan sebagian besar dana transaksi
Money Market disalurkan melalui instrument Depo Facility
(FASBI) dengan Avg. Rate yang lebih rendah untuk menghindari
idle fund.

18
BAB V
SARAN

1. Review ketetapan limit bank Counterparty khususnya untuk Bank


Counterparty dengan efektifitas diatas 75%. Jika dalam analisis risiko
masih dapat diberikan kelonggaran maka dapat direkomendasikan
untuk menaikkan limit countrparty tersebut sehingga unit Treasury
dapat lebih memaksimalkan transaksi interbanknya dari counterparty
tersebut.
2. Memperbesar volume transaksi khususnya pada instrumen Money
Market yang aman (secure) seperti pada Instrumen Revers Repo antar
Bank dengan underliying Surat Berharga Negara (SBN).
3. Dalam kondisi yang sangat ketat saat ini beberapa pilihan instrumen
diluar Money Market yang aman tapi dengan tingkat bunga yang
lebih tinggi juga dapat menjadi pilihan investasi untuk
memaksimalkan revenue dari sisi Treasury seperti Obligasi
Pemerintah, dan bilateral loan khusus BUMN
4. Unit Treasury agar tetap memaksimalkan Operasi Pasar Terbuka
(OPT) Bank Indonesia sehingga transaksi dengan instrumen Term
Deposit maupun Revers Repo BI dapat menyumbang porsi volume
transaksi yang lebih besar dibandingkan volume transaksi pada
instrumen Depo Facility (FASBI) dengan average rate
terendah.........................................................................................

19
BAB VI
RENCANA KERJA

Desember Januari Februari


No. Detail Action Steps Week Week Week PIC
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Review Limit Bank Counterparty   Analis FI
2 Komite Penetapan Limit Bank Counterpart  Anggota Komite Kredit
3 Meeting Action Plan dengan Divisi Treasury  Divisi RisBis dan Divisi Treasury
4 Monitoring Implementasi       Analis FI

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai