Buku Saku Hibah Updated 30 Juni 2018
Buku Saku Hibah Updated 30 Juni 2018
Bagian 3b Bagian 4
Perkembangan Realisasi Pendapatan Hibah Ekstra Slide
27. Pendapatan Hibah Sesuai Sumbernya 34. Hibah yang Direncanakan dan Hibah Langsung
28. Pendapatan Hibah Sesuai Pencairannya 35. Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk
29. Pendapatan Hibah Sesuai Bentuknya Membiayai Kegiatan (DRKH – On Treasury)
36. Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk
Membiayai Kegiatan (DRKH – Off Treasury)
Bagian 3c
37. Pengelolaan Hibah Terencana Barang/Jasa (DRKH
Perkembangan Realisasi Belanja Hibah dan Belanja – Off Treasury)
Terkait Hibah
38. Pengelolaan Hibah Langsung Uang (Non DRKH –
30. Realisasi Belanja Hibah dan Belanja Terkait Off Treasury)
Hibah Pemerintah (1)
39. Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa (Non
31. Realisasi Belanja Hibah dan Belanja Terkait DRKH – Off Treasury)
Hibah Pemerintah (2)
40. Pengelolaan Hibah Langsung Uang – SKPD (Non
DRKH – Off Treasury)
Bagian 3d 41. Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa – SKPD
Opini BPK (Non DRKH – Off Treasury)
32. Opini BPK atas Laporan Keuangan 2008 – 2016 42. Tax Exemption (1)
33. Perkembangan Temuan BPK Terkait Hibah 43. Tax Exemption (2)
44. Pertanggungjawaban Dana Hibah Pilkada
45. Mekanisme Belanja Hibah (1)
Definisi Hibah
Hibah adalah setiap penerimaan Pemerintah Pusat dalam bentuk
uang, barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari
pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari
dalam negeri atau luar negeri, yang atas hibah tersebut,
pemerintah mendapat manfaat secara langsung yang digunakan
untuk mendukung tugas dan fungsi K/L, atau diteruskan kepada
Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha
Milik Daerah.
Tujuan Penerimaan Hibah
mendukung program pembangunan nasional; dan/atau
mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan
kemanusiaan.
Hibah merupakan bagian dari penerimaan negara dalam
postur APBN
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Latar Belakang (2)
HIBAH
APBN
RKA - KL RA - BUN
Tugas Transfer ke
Kantor Kantor Dekon- Belanja Belanja
Pemban- Daerah Belanja
Pusat Daerah sentrasi (DAU,
Hibah DN
Hibah LN
Subsidi Lain –
Tuan (On Granting) lain
(KP) (KD) (DK) DAK, DBH)
(TP)
Pemerintah
Daerah Lain
Hibah
Perorangan/ Pendapatan Hibah
Swasta APBN yang berasal
dari Belanja Hibah Badan/
APBD
Lembaga/
Pemerintah Organisasi
Pemerintah Daerah/ Dalam
Pusat/ APBN HIBAH
APBD Negeri
Bilateral
Multilateral Foreign UN Agencies :
Technical
Agencies : Governments : UNDP, WHO, Regional Partner of
Agencies :
WB, ADB,IDB, Germany, USA, UNFPA, FAO, Org. : Development
JICA, DFAT,
EC, GFF, Japan, China, UNICEF, WFP ASEAN, Corporation
USAID, GIZ
GAVI, Australia UNAIDS, APEC, etc
CIDA, KfW,
etc etc etc
MCC, DFID, etc
TECHNICAL Type of
COOPERATION Cooperation
TECHNICAL ASSISTANCE
(Rencana kegiatan yang menggunakan sumber daya luar negeri yang
diarahkan untuk meningkatkan kapasitas/kemampuan SDM dan sistem Type Activities
manajemen pemerintahan melalui pemanfaatan tenaga ahli, pendidikan
dan pelatihan, penelitian maupun lokakarya atau seminar
E
X Inovasi
T Tehnologi Motif Sosial
E Pemain Baru
R
N
A Motif
Globlalisasi
L Ekonomi
Transparan,
Akuntabel
Ownership
LKPP WTP Emergency/
I UU 17/2003 Wabah
N Penyakit
T
E
R Luas
UU 15/2004
N UU Wilayah
Pertanggung- UU 33/2004
A jawaban 23/2014 Perimbang-
L Pemda an Keuangan
Pusat dan
Daerah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Kendala Pengelolaan Hibah
Pemanfat
• Proyek berhasil dibangun an Proyek APIP/ Unit • One gate policy tidak
namun tidak berfungsi; Tidak tekait berjalan;
• Barang dan jasa tidak dapat Optimal Keuangan
berperan • Kerjasama Biro KLN, Biro
dicatat dalam aplikasi Kperencanaan, Biro
SIMAK BMN Keuangan
LK BUN LK
LK BUN
999.02 BUN
999.02
WTP 999.02
WDP
2016 (?)
Reformasi
Kerangka Pencerahan
Hukum
Mitigasi
Moratorium Resiko
LKPP
• Pembatalan
Kejasama • Rekonsiliasi dengan
Donor/KL
Jasa
Sumber: Rp0.19 Triliun
LK BA 999.02 Unaudited
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Pendapatan Hibah s.d. Juni 2018 Sesuai Negara Donor
[ Triliun Rupiah ]
Sumber:
LK BA 999.02 Unaudited
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Pendapatan Hibah s.d. Juni 2018 Sesuai K/L
[ Triliun Rupiah ]
Sumber:
LK BA 999.02 Unaudited
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Realisasi Hibah s.d. Juni 2018 per Kementerian/Lembaga
[ Milyar Rupiah ]
DN LN
Grand
NO KL NON KPPN DN Total KPPN NON KPPN NON KPPN LN Total
Total
BARANG JASA KAS KAS BARANG JASA KAS Total
1 KPU 0,09 2.133,46 2.133,55 2.133,55
2 KEMENPUPR 1.139,16 1.139,16 24,09 24,09 0,37 6,96 7,33 31,42 1.170,58
3 POLRI 40,72 0,65 788,55 829,91 829,91
4 KEMENKES 0,15 0,15 161,28 72,32 233,61 233,61 233,75
5 KEMENHUB 181,02 181,02 181,02
6 KLHK 2,01 2,01 46,31 46,31 0,32 45,51 45,83 92,14 94,15
7 KEMENHAN 27,66 59,07 86,72 86,72
8 KEMENPDTTRANS 37,56 37,56 37,56 37,56
9 KEMENRISTEKDIKTI 1,14 35,00 36,14 36,14
10 KEMENAG 29,80 0,18 29,98 29,98
11 KEMENTAN 1,40 1,40 0,03 28,36 28,39 29,79 29,79
12 KEMENDIKBUD 16,92 16,92 16,92 16,92
13 KEJAKSAAN 14,93 14,93 14,93
14 PPATK 8,68 8,68 8,68 8,68
15 KEMENKEU 1,30 1,30 5,75 5,75 5,75 7,05
16 KKP 0,36 6,01 6,37 6,37 6,37
17 MA 5,02 5,02 5,02
18 KEMENPERINDUS 0,21 0,21 3,88 3,88 3,88 4,09
19 BPN 2,56 2,56 2,56
20 KEMENKUMHAM 2,21 0,20 2,40 2,40
21 KEMENSOS 1,65 1,65 1,65
22 LPP RRI 1,63 1,63 1,63
23 BNN 0,78 0,78 0,78
24 KEMENPANRB 0,68 0,68 0,68 0,68
25 BATAN 0,67 0,67 0,67 0,67
26 BPS 0,51 0,51 0,51
27 SETNEG 0,36 0,36 0,36
28 BPOM 0,32 0,32 0,32
29 LAN 0,23 0,23 0,23
30 BASARNAS 0,04 0,04 0,04
31 LIPI 0,04 0,04 0,04 0,04
32 BKN 0,01 0,01 0,01
GRAND TOTAL 1.453,49 3.016,45 4.470,58 115,11 115,11 166,28 186,12 352,40 467,51 4.938,10
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 3b
Perkembangan Realisasi
Pendapatan Hibah
20,00 20,16
17,55
15,00 9,79
7,90
12,03
10,00
5,43
20,00 20,16
17,55
15,00
12,03
10,00 19,63
16,09
10,80
5,00 5,07 4,94
2,23
4,82
2,85
1,45 1,23 0,53
- 0,12
2014 2015 2016 2017 s.d. Juni 2018
20,00 20,16
17,55
4,56
2,20
15,00
3,37 3,98
12,03
1,66
10,00 1,38
2,95 3,13
-
2014 2015 2016 2017 s.d. Juni 2018
9.000,00 8.897,37
8.000,00
7.000,00
6.081,63 6.271,80
6.000,00
5.000,00
4.000,00
7.116,80
3.000,00
5.423,12
2.274,60 4.218,05
2.000,00
1.000,00
835,82
277,61
- 26,38
2014 2015 2016 2017 s.d. Juni 2018
Tahun Opini
2008 Tidak Memberikan Pendapat
2009 - 2011 Wajar Dengan Pengecualian
2012 Wajar Tanpa Pengecualian – Dengan Paragraf Penjelas
2013 - 2017 Tidak menyumbang temuan yang mempengaruhi opini
LKBUN*
*BPK tidak memberikan opini atas laporan keuangan BA 999.02 namun hanya memberikan opini
atas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara
18
19
20,00 16
16 20,16
14
17,55
15,00 12
12
10
12,03
10,00 8
6
6,97
5,00 4
5,07
2
2,70 3 2,85
2,42
- -
2013 2014 2015 0,11 2016 2017 -
0
Realisasi Hibah (LHS) Temuan terkait Hibah (LHS) Jumlah K/L yang Mendapat Temuan Terkait Hibah (RHS)
Sumber:
*) Tahun 2013 – 2014 LHP LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)
Tahun 2015 - 2017 LKPP (DJPB – Kemenkeu)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 4
Ekstra Slide
Kemenkeu
K/L melaksanakan
menyampaikan
pencairan dana
RUU APBN dan
Bappenas menilai hibah ke KPPN KPPN
Nota Keuangan ke
kelayakan dan DPR menerbitkan SP3
kesiapan proyek berdasarkan NoD
dan menyusun
Daftar Kegiatan
(DRKH) DPR menyetujui
APBN
K/L menyusun
Laporan SAI
berdasarkan SP3
K/L dan Kemenkeu
menyusun DIPA
K/L menyusun
K/L mengajukan pengesahan Laporan SAI
belanja yang bersumber dari berdasarkan
hibah ke KPPN MPHL-BJS
(MPHL-BJS)
K/L mengajukan
K/L melaksanakan Dit EAS DJPPR
permohonan Ijin
pencairan dana menyusun
pembukaan rekening
hibah dari Laporan
ke Kemenkeu
Rekening Hibah Keuangan BA
Bendahara 999.02
Pengeluaran berdasarkan
SPHL dari KPPN
Kemenkeu
menyampaikan ijin
pembukaan K/L mengajukan
rekening pengesahan
pendapatan dan K/L menyusun
belanja yang Laporan SAI
bersumber dari berdasarkan
hibah ke KPPN SPHL
K/L dan Kemenkeu (SP2HL)
menyusun DIPA
K/L menyusun
Laporan SAI
K/L mengajukan pengesahan
berdasarkan
belanja yang bersumber dari
MPHL-BJS
hibah ke KPPN
(MPHL-BJS)
Proyek
Pemerintah
yang dibiayai
dengan
PP 42/1995 pinjaman dan
jo. PP 43/2000 hibah luar
negeri
jo. PP 25/2001
KMK 239/KMK.01/1996
jo. KMK 463/KMK.01/1998
jo. KMK 486/KMK.04/2000
APBD APBN
Belanja Belanja Hibah
Operasional
Pendapatan Hibah
SPHL KPPN
Menyampaikan alokasi
1
ke K/L terkait, dan
Menyampaikan meminta agar K/L Menyampaikan RAB,
Rincian Alokasi menyampaikan RAB KAK dalam rangka
Anggaran Hibah dan KAK transfer dana hibah
Pemerintah/
Lembaga Asing 2a
3
2c
2b
Menetapkan 2d
Pejabat DJPU Mengusulkan Pejabat
sebagai KPA DJPU sebagai KPA Menetapkan PPK dan PPSPM
Mengajukan RDP
Menyusun RDP dilampiri
dilampiri dokumen
RAB, KAK dan SPTJM yang
Mengesahkan DIPA RAB, KAK dan SPTJM
ditandatangani KPA
ke DJA
6 5 4
Memberitahukan 2
DIPA Hibah ke
Pemerintah/
Menyampaikan surat
Lembaga Asing ke
permintaan pencairan belanja
K/L terkait
hibah dengan dilampiri :
6 SPTJM, Surat Keterangan
Rekening Penerima Hibah, dan
Proses revisi Rekening Koran Penerima
anggaran dalam Hibah.
hal terdapat
selisih kurs 5 Memproses SPM
dalam rangka 4
pencairan hibah ke
Pengajuan revisi Pemerintah/Lembaga KPPN Pinjaman
anggaran dalam hal Asing dan Hibah
terdapat selisih kurs menerbitkan
3 SP2D
DJPPR
DJA Kementerian/Lembaga DJPBn
PPA KPA
Bertanggungjawab atas
transfer dari kas Bertanggungjawab atas
negara ke rekening penggunaan anggaran dan
Pemerintah/ Lembaga pencapaian output
Asing penerima hibah
Bagaimana untuk aset yang diadakan oleh donor tetapi digunakan oleh KL untuk
kepentingan proyek. Apakah aset tersebut harus di BAST kan atau bisa digunakan
saja oleh KL?
Jika akan digunakan oleh KL maka aset tersebut di BAST kan ke KL
Apakah terdapat peraturan terkait tata cara pemberian aset saat proyek akan
berakhir?
Pada prinsipnya pemberian aset dapat dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan/urgensi masing-masing
pihak, baik pada awal proyek, pertengahan proyek maupun saat proyek berakhir yang ditandai dengan
BAST
Bagaimana tentang barang habis pakai (contoh: ban dan spare part kendaraan),
ketika diganti karena telah usang untuk tujuan perawatan, apa yang harus
dilakukan atas spare part bekas dimaksud yang terkadang ada yang cukup mahal?
Apa bukti pendukung yang harus disiapkan?
Jika belum di BAST kan maka biaya pemeliharaan menjadi tanggung jawab donor namun apabila sudah di
BAST kan, maka akan menjadi tanggung jawab Kementerian Lembaga