Anda di halaman 1dari 58

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH


INSPEKTORAT BPPT

TAHUN ANGGARAN 2017

Jakarta, Januari 2018


Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
IKHTISAR EKSEKUTIF

Inspektorat BPPT sebagai salah satu entitas akuntabilitas kinerja telah


menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 ini sebagai bentuk
pertanggungjawaban kinerja yang dicapai dalam melaksanakan tugas pokok
fungsinya serta penggunaan anggaran yang dikelolanya. Hasil capaian Kinerja
Sasaran yang ditetapkan dalam Dokumen Perencanaan Kinerja Inspektorat Tahun
2017, secara umum dapat dipenuhi targetnya, serta sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. Bahkan, terdapat capaian melampaui target yang ditentukan.
Meskipun demikian, dalam pencapaian target indikator kinerja tersebut diperoleh
gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan pengawasan, pembangunan
sistem pengedalian intern diseluruh Unit/Satuan Kerja, serta peningkatan kapabilitas
dan kompetensi Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah, secara keseluruhan
sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan peranserta aktif segenap
komponen aparatur negara di lingkungan BPPT, Counterpart Inspektorat yaitu BPK,
BPKP, Kementerian PAN&RB, Forum Inspektorat K/L, masyarakat, dan pihak terkait
lainnya sebagai kesatuan integral dari pembaharuan sistem administrasi negara
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di
lingkungan BPPT.

I. Capaian Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja


1.1. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Sasaran
Secara umum, tingkat realisasi terhadap 4 (empat) target sasaran strategis
yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Inspektorat BPPT Tahun 2017 adalah
sebagai berikut:
1. Capaian Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Tindak Lanjut
Rekomendasi BPK.
Capaian sasaran ini diukur melalui realisasi capaian indikator kinerja
Persentase Rekomendasi Audit Keuangan dan Kinerja BPK yang
Ditindaklanjuti adalah sebesar 98,27%.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 2
2. Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa sasaran ini dapat dicapai sesuai
dengan target yang direncanakan yang diukur melalui realisasi:
2.1. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Unit Kerja Eselon I yang
Menerapkan SAKIP Sesuai Dengan Peraturan, telah sesuai dengan
target yang direncanakan 6 Unit Kerja yang dievaluasi sehingga
capaiannya adalah sebesar 100%.
2.2. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Audit Kinerja, telah
melampaui target yang direncanakan sebesar 5 Audit Kinerja, dimana
realisasinya adalah 6 LHA, sehingga capaiannya adalah 133%.

3. Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Pengelolaan


Keuangan.
3.1. Realisasi capaian indikator kinerja Tingkat Kematangan Implementasi
SPIP dengan target mencapai Level 3, dimana hasil penilaian oleh
Kementerian PAN&RB nilai maturitas SPIP pada BPPT sebesar
“2,567” sehingga capaiannya adalah sebesar 85,56%.
3.2. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Reviu Laporan Keuangan,
dapat dicapai sesuai dengan target sebanyak 2 Laporan Hasil Reviu,
yaitu reviu terhadap Laporan Keuangan BPPT Semester II 2016 dan
Semester I tahun 2017 telah sesuai dengan target yang direncanakan
2 LHR, sehingga capaiannya adalah 100%.

4. Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Reformasi


Birokrasi.
4.1. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Unit Kerja Berpredikat WBK
Laporan Hasil Assessment PMPRB BPPT Tepat Waktu, sebanyak 1
(satu) Laporan telah sesuai dengan target yang direncanakan,yaitu 1
Laporan yang tepat waktu, dengan demikian capaiannya adalah 100%.
4.2. Realisasi capaian indikator kinerja Persentase Laporan Gratifikasi Yang
Telah Ditindaklanjuti, dengan target sebanyak 1 Laporan Gratifikasi
belum diperoleh hasil oleh karena sepanjang tahun 2017 tidak terdapat
pelaporan tindan gratifikasi oleh pegawai BPPT.
__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 3
4.3. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Laporan PMPRB sebesar 1
Laporan telah sesuai dengan yang direncanakan, sehingga capainnya
sebesar 100%.

II. Capaian Kinerja Lainnya


1. Peningkatan Kapabilitas APIP
Dalam rangka peningkatan kapabiitas APIP (Inspektorat) BPPT telah
dilakukan bimbingan teknis oleh BPKP untuk melakukan evaluasi (self
assessment) dengan menggunakan metode IACM (Internal Audit Capability
Model). Dengan melaksanakan proses evaluasi mandiri (self assessment)
diperoleh gambaran mengenai area perbaikan (area’s of improvement) dari
masing-masing APIP. Berdasarkan pemetaan area perbaikan ini
Inspektorat menyusun perencanaan jangka panjang peningkatan
kapabilitas APIP yang menjadi dasar untuk mengembangkan organisasi
APIP lebih lanjut menuju APIP yang efektif.
2. Optimalisasi APIP
Hasil kegiatan dari peningkatan kapabilitas APIP pada tahun 2017 antara
lain:
1). Self Assessment level APIP berdasarkan Internal Auditor Capability
Model (IACM). Kegiatan penilaian mandiri diformulasikan melalui tim
mandiri berdasarkan Surat Tugas Inspektur No. 107/ST/INSP/12/2015.
Hasil penilaian akan diverifikasi oleh Tim Verifikasi BPKP.
2). Hasil supervisi oleh Tim BPKP yang memberikan pemeringkatan
menunjukkan bahwa Kapabilitas APIP BPPT telah mencapai level 2,93
3). Hasil penilaian Tim Mandiri Kapabilitas APIP Inspektorat menunjukkan
bahwa Kapabilitas APIP BPPT telah mencapai 87,03%
4). Penyusunan Road Map Peningkatan Kapabilitas APIP BPPT 2015-
2019.
3. Reviu atas Laporan Kinerja BPPT.
Dengan diterbitkannya Peraturan MenPAN&RB Nomor 53 Tahun 2014,
maka terhadap Laporan Kinerja Lembaga BPPT Tahun Anggaran 2015
telah dilakukan reviu dan dibuat dokumen Pernyataan Telah Direviu dari
Inspektorat BPPT. Dengan demikian realisasi capaian Indikator Kinerjanya
adalah sebesar 100%.
__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 4
4. Sertifikasi Auditor dan Diklat SDM Inspektorat.
Untuk meningkatkan profesionalisme APIP dilingkungan Inspektorat BPPT
dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan agar terlaksana secara
efisien dan efektif, serta sesuai dengan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, telah dilakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan kompetensinya, dengan menyertakannya dalam Pendidikan
dan Pelatihan Pengawasan di Pusat Pendidikan Dan Pelatihan
Pengawasan BPKP.
Hasil pelaksanaan Diklat bagi APIP BPPT adalah sebanyak 24 Peserta
Diklat untuk Pembentukan dan Penjenjangan Auditor Ahli sebanyak 9
Peserta, dan Diklat Substansi Teknis sebanyak 15 Peserta.
Diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada BPPT pada umumnya
dan Inspektorat BPPT khususnya, untuk saling membantu, bersinergi dan
berkolaborasi dalam memperbaiki kinerja para pelaksana kegiatan di
BPPT.
5. Pelaksanaan Reviu RKAKL Tahun Anggaran 2017.
Dalam rangka menjamin kebenaran, kelengkapan dan kepatuhan dalam
penerapan kaidah perencanaan penganggaran sebagaimana disebutkan
dalam peraturan Peraturan Menteri Keuangan nomor 163 Tahun 2016,
Inspektorat telah melaksanakan Reviu terhadap RKAKL 6 unit Eselon I dan
45 Unit Kerja/Satuan Kerja di lingkungan BPPT.
Laporan Hasil Reviu RKAKL Tahun Anggaran 2017 telah disampaikan
kepada Unit Kerja Eselon- I terkait agar dilakukan perbaikan, serta
tembusan disampaikan kepada Kepala BPPT.
Inspektorat telah membuat Pernyataan Telah Direviu terhadap RKAKL
BPPT 2017, untuk selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Jenderal
Anggaran Kementerian Keuangan.
6. Pemantauan Pelaksanaan Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) di BPPT.
Hasil pelaksanaan pemantauan Aksi PPK BPPT oleh Inspektorat
disimpulkan bahwa ukuran keberhasilan yang harus dicapai dalam aksi
Transparansi Dan Akuntabilitas Dalam Mekanisme Pengadaan Barang Dan
Jasa yang dikoordinir oleh Biro Umum dan Humas (ULP dan LPSE) dan
Pusat Manajemen Informasi BPPT telah tercapai 100% (seratus persen).

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 5
III. Realisasi Anggaran
Berdasarkan kebijakan manajemen untuk melakukan penghematan pada
seluruh Unit/Satuan Kerja, maka alokasi Anggaran Inspektorat Tahun
Anggaran 2017 yang semula sebesar Rp.3.000.000.000,-menjadi
Rp.2.800.000.000,-. Dengan adanya penghematan Anggaran sebesar
Rp.202.500.000,- (7,79%), DIPA Inspektorat Tahun Anggaran 2017 menjadi
Rp.2.597.500.000,-
Adapun realisasi dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran dapat
disampaikan sebagai berikut:
1. Realisasi penyerapan anggaran Inspektorat pada tahun 2017 adalah
sebesar Rp.2.503.990.000,- (96,40%), dari total anggaran DIPA
Inspektorat sebesar Rp.2.597.500.000,-.
2. Anggaran yang dialokasikan pada Inspektorat setiap tahunnya, telah
dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas pengawasan
Inspektorat dan peningkatan kualitas maupun kuantitas sarana
penunjang.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 6
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR 1
IKHTISAR EKSEKUTIF 2
DAFTAR ISI 7
DAFTAR GAMBAR 8
DAFTAR TABEL 9
Bab I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 10
1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan 11
1.3. Layanan Inspektorat 12
1.4. Visi Misi dan Nilai 13
1.5. Struktur Organisasi 14
1.6. Sumber Daya Manusia 15
1.7. Permasalahan Utama (Strategic Issues) 17
1.8. Sistematika Penyajian 18
Bab II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Keterkaitan RPJMN, Renstra dan Perencanaan Kinerja 20
2.2. Rencana Strategis Inspektorat Tahun 2015-2019 23
2.3. Program / Kegiatan Inspektorat Sesuai Renstra2015-2019 23
2.4. Evaluasi Kinerja 24
Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2017
A. Capaian Kinerja Organisasi 26
I. Capaian Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja 26
II. Capaian Kinerja Lainnya 42
B. Realisasi Anggaran 48
Bab IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan 50
4.2. Saran 51
LAMPIRAN:
1. Pernyataan Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2018
2. Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2018
3. Rencana Aksi Atas Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun2018

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 7
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Visi Misi dan Nilai Organisasi Inspektorat. I - 16


Gambar 1.2. Struktur Organisasi SDM Inspektorat. I - 16
Gambar 1.3. Grafik Komposisi SDM Inspektorat. I - 17
Gambar 3.1. Pelaksanaan Penerapan SPIP III - 37
Gambar 3.2. Pelaksanaan Kegiatan Reviu Laporan Keuangan BPPT III - 37
Gambar 3.2. Rapat Koordinasi Tindak Lanjut III - 49
Gambar 3.3. Hasil Kapabilitas APIP Pada Link apip.bppt.go.id/ III - 44
Gambar 3.4. Diklat Sertifikasi Penjenjangan Auditor Madya III - 47
Gambar 3.5. Diklat Penilaian Angka Kredit JFA III - 47
Gambar 3.6. Capture Laporan Hasil Pemantauan Pelaksanaan Stranas III - 49
PPK

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 8
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Komposisi SDM Inspektorat 17


Tabel 1.2. Komposisi SDM Inspektorat Berdasarkan Tingkat Pendidikan. 18
19
Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Inspektorat 2017 20
Tabel 3.1. Realisasi Capaian Indikator Kinerja Tindak Lanjut Rekomendasi 28
Tabel 3.2. Perbandingan Capaian TL Tahun 2017 dengan target Renstra 29
Tabel 3.3. Realisasi Capaian Indikator Jumlah Unit Kerja Yang Menerapkan 30
SAKIP Sesuai Dengan Peraturan
Tabel 3.4. Daftar Satuan Kerja Dilingkungan BPPT Yang Dievaluasi 31
Tabel 3.5. Perbandingan Capaian LHE Tahun 2017 dengan target Renstra 31
Tabel 3.6. Daftar Rincian Penilaian AKIP Unit Kerja Eselon I di Lingkungn BPPT 32
Tabel 3.7. Daftar LHA Pada Satuan Kerja di Lingkungan BPPT 34
Tabel 3.8. Realisasi Capaian Indikator Jumlah Audit Kinerja 34
Tabel 3.9. Perbandingan Capaian LHA Tahun 2017 dengan target Renstra 35
Tabel 3.10. Realisasi Capaian Indikator Tingkat Kematangan SPIP BPPT 36
Tabel 3.11. Daftar Rekapitulasi Pelaksanaan SPIP BPPT 36
Tabel 3.12. Perbandingan Capaian SPIP Tahun 2017 dengan target Renstra 36
Tabel 3.13. Realisasi Capaian Indikator Reviu Laporan Keuangan BPPT 38
Tabel 3.14. Perbandingan Capaian LHR Tahun 2017 dengan target Renstra 38
Tabel 3.15. Daftar Unit/Satuan Kerja di lingkungan BPPT Yang Direviu 39
Tabel 3.16. Satuan Kerja Yang Diusulkan Untuk Ditetapkan Sebagai Satuan Kerja 40
Wilayah Bebas Korupsi (WBK)
Tabel 3.17. Perbandingan Nilai PMPRB 42
Tabel 3.18. Realisasi Capaian Indikator Jumlah Laporan PMPRB 43
Tabel 3.19. Perbandingan Capaian PMPRB Tahun 2017 dengan target Renstra 43
Tabel 3.20. Hasil Penilaian Terhadap Level APIP Berdasar IACM 45
Tabel 3.21. Realisasi Capaian Indikator Reviu Laporan Kinerja BPPT 45
Tabel 3.22. Pelaksanaan Diklat Pengawasan SDM Inspektorat Tahun 2017 46

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 9
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting
dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan intern pemerintah
harus mampu merespon berbagai permasalahan dan perubahan yang terjadi
melalui suatu program dan kegiatan yang ditetapkan dalam suatu kebijakan
pengawasan nasional.
Arah kebijakan pengawasan nasional yang diuraikan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional dinyatakan dengan :
1. Peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara, koordinasi dan
sinergi pengawasan internal, eksternal dan pengawasan masyarakat.
2. Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan dan
pemeriksaan.

Untuk melaksanakan peran pengawasan secara optimal, Inspektorat BPPT


sebagai unit APIPmenentukan prioritas sasaran pengawasanserta
melaksanakan kegiatan pengawasan yang tepat dan relevan sesuai program
pengawasan yang telah ditetapkan. Program/Kegiatan Inspektorat BPPT juga
disesuaikan dengan kebijakan pengawasan nasional.
Sesuai dengan Pasal 48 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Inspektorat dalam
melaksanakan kegiatan pengawasan berkaitan langsung dengan penjaminan
kualitas (Quality Assurance) terhadap efektifitas Sistem Pengendalian Intern
atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk
akuntabilitas keuangan negara, sehingga sasaran program/kegiatan tahun
2017 diarahkan untuk dapat memantau dan mengawal serta mengevaluasi
pelaksanaan kinerja BPPT dengan mempertimbangkan kemampuan sumber
daya Inspektorat.
Inspektorat BPPT sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara yang
berkewajiban mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya serta kewenangan dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan
__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 10
yang dipercayakan kepadanya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP, dalam bentuk Laporan Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah (LAKIP) Satker/Unit Kerja.

1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan


Berdasarkan SK Kepala BPPT Nomor 009 Tahun 2015, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Tanggal 14
September 2015, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, serta kewenangan
Inspektorat adalah sebagai berikut :
1.2.1. Kedudukan Inspektorat
1. Inspektorat merupakan unsur pengawasan intern yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala.
2. Inspektorat secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris
Utama.
3. Inspektorat dipimpin oleh Inspektur.

1.2.2. Tugas Pokok Inspektorat


Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di
lingkungan BPPT.

1.2.3. Fungsi Inspektorat


Dalam melaksanakan tugasnya, Inspektorat menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern;
b. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan pengawasan lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Kepala.
d. Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan
e. Pelaksanaan administrasi Inspektorat.

1.2.4. Kewenangan Inspektorat


Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya, Inspektorat diberikan
wewenang sebagai berikut:

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 11
a. Mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan,
dokumentasi, aset, dan personil yang diperlukan sehubungan dengan
pelaksanaan fungsi pengawasan intern;
b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan pejabat pada satuan
kerja yang menjadi obyek pengawasan intern dan pegawai lain yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern;
c. Memiliki wewenang untuk menyampaikan laporan dan melakukan
konsultansi dengan Pimpinan Lembaga dan berkoordinasi dengan
pimpinan lainnya;
d. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal;
f. Mengalokasikan sumber daya Inspektorat BPPT serta menetapkan
frekuensi, obyek, dan lingkup pengawasan intern;
g. Menerapkan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenuhi tujuan
pengawasan intern;
h. Meminta dan memperoleh dukungan dan/atau asistensi yang
diperlukan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal BPPT
dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intern.

1.3. Layanan Inspektorat


Produk hasil pelaksanaan tatalaksana pelaksanaan tugas dan fungsi
Inspektorat adalah layanan dibidang pengawasan berupa:
1. Audit, terdiri dari:
1.1. Audit Kinerja;
1.2. Audit Tujuan Tertentu/Audit Khusus;
1.3. Audit Investigatif;
1.4. Audit Barang Milik Negara (BMN).

2. Reviu, terdiri dari:


2.1. Reviu Laporan Keuangan Lembaga;
2.2. Reviu Laporan Realisasi Anggaran;
2.3. Reviu RKAK/L;
2.4. Reviu Atas Laporan Kinerja.

3. Evaluasi, terdiri dari:

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 12
3.1. Evaluasi SPIP;
3.2. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

4. Pemantauan, terdiri dari:


4.1 Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan dan Pemeriksaan;
4.2 Pemantauan Capaian Kegiatan Program Kedeputian.

5. Kegiatan Pengawasan lainnya, terdiri dari:


5.1. Konsultasi dan Asistensi;
5.2. Supervisi dan Pendampingan;
5.3. Sosialisasi.
5.4. Aktivitas Anti Korupsi.

6. Telaah Sejawat atau Peer Review.

1.4. Visi-Misi dan Nilai


Visi yang hendak dicapai oleh seluruh jajaran pegawai di Inpektorat adalah
“Mencapai APIP yang profesional dalam rangka meningkatkan kinerja BPPT
menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)”
Dalam mencapai Visinya, Inspektorat menempuh 3 cara yaitu:
1. Meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara
melalui pengawasan yang efektif.
2. Mendorong peningkatan sistem pengendalian intern melalui asistensi
penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
3. Mengawal reformasi birokrasi melalui pemantauan dan quality assurance
pelaksanaan reformasi birokrasi.

Visi-Misi dan Nilai Inspektorat seperti gambar di bawah ini:

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 13
Gambar 1.1.
Visi - Misi dan Nilai (Values) Inspektorat

1.5. Struktur Organisasi


Berdasarkan Peraturan Kepala BPPT Nomor 009 Tahun 2015, Tanggal 14
September 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi, maka struktur organisasi Inspektorat adalah sebagai
berikut :

Gambar 1.2.
Struktur Organisasi Inspektorat
(Peraturan KepalaBPPT No.: 009 Tahun 2015)

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 14
Sesuai dengan gambar 1.2. diatas, dalam melaksanakan tugasnya, Inspektur
membawahi :
1. Sub Bagian Tata Usaha
 Mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha di lingkungan
Inspektorat
2. Kelompok Jabatan Fungsional
 Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku

1.6. Sumber Daya Manusia


Inspektorat memiliki SDM yang secara jumlah dan kompetensi belum
memenuhi dalam pencapaian target lembaga. Sebagai gambaran tentang
kekuatan SDM Inspektorat posisi per 31 Desember 2017 dapat disampaikan
sebagai berikut:
a. Komposisi SDM Inspektorat
Sebaran sumber daya pegawai yang ada di unit kerja Inspektorat dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1.1
Komposisi SDM Inspektorat

NO STATUS JUMLAH (Orang)


1 Inspektur 1
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1
3 Auditor Utama 0
4 Auditor Madya 4
5 Auditor Muda 2
6 Auditor Pertama 12
7 Auditor Penyelia 1
8 Fungsional Arsiparis 1
9 Fungsional Umum 4
TOTAL 26

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 15
Gambar 1.3.
Grafik Komposisi SDM Inspektorat

Personil Berdasarkan Jabatan

Inspektur
1 1
4 Ka. Subbag TU
4
1 Auditor Madya

1 Auditor Penyelia
2
Auditor Muda

12 Auditor Pertama

Arsiparis

Fungsional Umum

b. Komposisi SDM Inspektorat Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 1.2
Komposisi SDM Inspektorat Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH (Orang)


1 S2 4
2 S1 21
3 SLTA 1
TOTAL 26

Memperhatikan gambaran kondisi pegawai Inspektorat diatas, terlihat bahwa


komposisi Jabatan Fungsional Auditor (JFA) yang dimiliki oleh Inspektorat pada
saat ini menunjukkan telah terjadi kekurangan jabatan Auditor Ahli Muda
dengan peran sebagai Ketua Tim. Dalam mengatasi kekurangan didalam
pelaksanaan tugas-tugas pengawasan, diambil kebijakan memberdayakan

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 16
personil di lingkungan Subbagian Tata Usaha Inspektorat, dan memerankan
anggota JFA Auditor Ahli Pertama sebagai Ketua Tim (limpah atas).
Untuk melaksanakan pengembangan SDM Inspektorat, dilakukan program
Diklat Jabatan Fungsional Auditor (JFA), Diklat Teknis Substansi Pengawasan,
dan kegiatan workshop/seminar di bidang pengawasan.

1.7. Permasalahan Utama (Strategic Issues)


Selaras dengan Isu Strategis yang tercantum dalam Rencana Strategis
Inspektorat 2015-2019, masalah yang dihadapi Inspektorat BPPT dalam
menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya dapat dipahami dari gambaran
kondisi sebagai berikut, yaitu:
1. Terbatasnya tenaga SDM Auditor dibandingkan dengan ruang lingkup
objek pengawasan ; serta keterbatasan Hari Pengawasan dalam
pelaksanaan Audit ;
2. Komposisi jenjang jabatan Auditor yang tidak ideal, serta adanya
kesenjangan personil Auditor yang senior dengan yang lebih yunior
sebagai akibat moratorium penerimaan pegawai, sehingga terdapat
kevakuman proses alih pengetahuan dan pengalaman-pengalaman
pengawasan.
3. Mendorong terwujudnya Penerapan Sistem Pengendalian Intern secara
efektif pada seluruh Unit/Satuan Kerja di lingkungan BPPT.
4. Adanya keterbatasan anggaran untuk : meningkatkan level Kapabilitas
APIP menuju Level 3 ; untuk keperluan Diklat Profesi bagi Auditor seperti
CIA, QIA, CGAP, dan lain-lain ; serta belum memiliki Sistem Pengolah
Data Pengawasan dalam mendukung pelaksanaan tugas pengawasan.
5. Sementara itu, dengan dituntutnya peranan APIP yang lebih besar seperti:
Pelaksanaan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi ; Evaluasi RB ;
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ; Pelaksanaan Strategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) ; Reviu
Pengadaan Barang & Jasa ; Reviu RKBMN ; tak jarang menyita waktu dan
energi para Auditor untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam
melakukan pemeriksaan/audit pada unit/satuan kerja di lingkungan BPPT.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 17
6. Kendala lainnya yaitu adanya keberatan dari pihak Auditi karena unit
kerjanya telah diaudit oleh BPK sehingga merasa tidak perlu diaudit, serta
terganggunya pelaksanaan kegiatan harian unit kerja.
7. Belum optimalnya responsibilitas Pejabat dan Penanggungjawab temuan
dalam menindaklanjuti Rekomendasi hasil pemeriksaan, dan masih
terjadinya temuan yang berulang.

1.8. Sistematika Penyajian


Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Unit Kerja Inspektorat TA.2017 berpedoman pada Peraturan Menteri
Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan
Tatacara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu sebagai
berikut:

Bab I – Pendahuluan,
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada
aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (Strategic Issues) yang
sedang dihadapi organisasi.

Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,


Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017,


A. Capaian Kinerja Inspektorat
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 18
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
(jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2017.

Bab IV – Penutup,
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 19
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan dan perjanjian kinerja Inspektorat sebagai unit kerja dilingkungan


BPPT tidak dapat dipisahkan, terkait dan selaras dengan perencanaan dan
perjanjian kinerja BPPT. Demikian juga BPPT terkait dan selaras dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang merupakan rencana
pembangunan yang terintegrasi dari seluruh Kementerian/Lembaga di tingkat pusat
dan Pemerintahan Daerah.
2.1. Keterkaitan RPJMN, Renstra dan Perencanaan Kinerja.
2.1.1. Peraturan dan Kebijakan Bidang Pengawasan Nasional
Pengawasan Intern Pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting
dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan Intern Pemerintah
harus mampu merespon secara signifikan berbagai permasalahan dan
perubahan yang terjadi, yang berpengaruh terhadap kinerja penyelenggaraan
pemerintahan.
Inspektorat BPPT merupakan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Pusat,
dimana APIP, yang terdiri atas BPKP, Inspektorat Kementerian, Inspektorat
Utama/Inspektorat LPNK, dll. adalah unsur pengawasan intern pemerintah
yang mempunyai peranan penting dalam rangka menjamin terwujudnya
kepemerintahan yang baik melalui pengawasan intern yang bertujuan
membantu unsur menajemen pemerintahan dalam meningkatkan kinerjanya.
Untuk menghindari tumpang tindih dan inefisiensi penggunaan sumberdaya
pengawasan antar unsur APIP tersebut, perlu dilakukan koordinasi antara
APIP dalam penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT). Hasil
koordinasi tersebut diwujudkan dalam bentuk PKPT APIP, sehingga tercipta
sinergi, menghindari tumpang tindih, kelancaran pelaksanaan tugas di
instansi masing-masing maupun pada tingkat nasional.
Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) APIP ini merupakan acuan bagi
seluruh APIP dalam melakukan pengawasan. Demikian pula dengan
Inspektorat BPPT, perencanaan Program Pengawasan disamping mengacu
pada Rencana Strategis BPPT, juga mengacu pada Peraturan Pemerintah
__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 20
dan Kebijakan Pengawasan Nasional yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara PAN & RB sebagaimana tersebut
dibawah ini:
1. Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah Pasal 47 dan Pasal 48 dinyatakan bahwa:
a. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian
Intern dilakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan
fungsi instansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara;
b. Pengawasan intern sebagaimana dimaksud dalam butir (a)
dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah;
c. Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana dimaksud pada
butir (b) melakukan pengawasan intern melalui: audit, reviu, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.

2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor: PER/03.1/M.PAN/03/2007 tentang Kebijakan
Pengawasan Nasional Aparat Pengawasan Intern Pemerintah; disebutkan
bahwa arah kebijakan pengawasan dinyatakan dengan :
a. Peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara, koordinasi dan
sinergi pengawasan intern, ekstern dan pengawasan masyarakat;
b. Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan dan
pemeriksaan;
c. Pemberian sanksi maksimal bagi para pelaku KKN sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

2.1.2. Kebijakan Pengawasan Nasional Tahunan APIP


a. Visi dan Misi Pengawasan
b. Tujuan
c. Arah Kebijakan
d. Program-program Pengawasan:
1. Kegiatan Utama
2. Kegiatan Penunjang
3. Koordinasi Pengawasan

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 21
a. Visi dan Misi Pengawasan
Visi Pengawasan:
Terwujudnya APIP yang profesional, independen dan mampu mendorong
penerapan prinsip kepemerintahan yang baik
Misi Pengawasan:
APIP melaksanakan pengawasan intern berdasarkan kode etik dan
standar pengawasan yang diakui bersama dalam rangka memberikan
jaminan bagi terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif,
efisien, dan taat terhadap peraturan perundang-undangan serta
terlindunginya kekayaan negara dari setiap upaya penyimpangan

b. Tujuan
- Menetapkan arah kebijakan Pengawasan Intern Pemerintah (PIP).
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi PIP.
- Menjadi dasar penyusunan kebijakan pengawasan Tahunan APIP.

c. Arah Kebijakan
- Meningkatkan efektivitas Pengawasan Intern Pemerintah (PIP).
- Meningkatkan koordinasi dan sinergi pengawasan internal, eksternal
dan pengawasan masyarakat (wasmas)
- Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan.
- Pemberian dukungan bagi APH dalam percepatan pemberantasan
KKN.

d. Program Pengawasan:
1. Kegiatan utama
a. Audit (Pemeriksaan)
b. Reviu
c. Pemantauan (Monitoring)
d. Evaluasi
e. Sosialisasi & Asistensi
2. Kegiatan Penunjang
a. Sinergi pelaksanaan kegiatan pengawasan
b. Penelitian, pengembangan & studi di bidang pengawasan

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 22
c. Diklat pengawasan
d. Pengembangan sistem informasi pengawasan
e. Pembinaan JFA
f. Kegiatan penunjang lainnya

3. Koordinasi Pengawasan
Koordinasi pengawasan dilakukan dalam rangka konsultasi, klarifikasi
dan koordinasi kepada unit kerja di lingkungan BPPT dan Instansi di
luar BPPT

2.2. Rencana Strategis Inspektorat Tahun 2015-2019


Mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Laporan
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 disusun berdasar pada dokumen Penetapan
Kinerja Tahun 2017 yang mengacu pada Rencana Strategis Inspektorat
Tahun 2015–2019. Namun demikian, Renstra mengalami penyempurnaan
pada tahun 2017, sehingga untuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
sebagaimana tertuang dalam Penetapan Kinerja Tahun 2017 menyajikan
penyempurnaan sasaran strategis dan indikator kinerja Renstra Inspektorat
mengikuti dan menyesuaikan terhadap Renstra BPPT.

2.3. Program / Kegiatan Inspektorat Sesuai Rencana Strategis 2015-2019


Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar berjalan efektif,
efisien dan akuntabel, Inspektorat berpedoman pada dokumen perencanaan
yang terdapat pada:
1. Rencana Strategis BPPT Tahun 2015-2019
2. Rencana Strategis Inspektorat Tahun 2015-2019
3. Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2017.
4. Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2018.

Dokumen Penetapan Kinerja Inspektorat dibuat sesuai dengan Peraturan


Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), yang terinci didalam tabel berikut ini :

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 23
Tabel 2.1.
Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2017

No SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3)
1 Meningkatnya penyelesaian 1.1.Persentase Rekomendasi Audit
tindak lanjut rekomendasi Keuangan dan Kinerja BPK
BPK. yang ditindaklanjuti. 100

2. Meningkatnya kualitas 2.1.Jumlah Unit Kerja Eselon I


penerapan sistem yang menerapkan SAKIP 6
akuntabilitas kinerja. sesuai dengan peraturan.

2.2.Jumlah Audit Kinerja. 5

3. Meningkatnya kualitas 3.1.Tingkat Kematangan


pengelolaan keuangan. Implementasi SPIP 3

. 3.2.Jumlah Reviu Laporan


Keuangan. 2

4. Meningkatnya kualitas 4.1.Jumlah Unit Kerja berpredikat


Reformasi Birokrasi. WBK. 3

4.2.Persentase Laporan gratifikasi


yang telah ditindaklanjuti. 1

4.3.Jumlah Laporan PMPRB


1

Alokasi anggaran yang dikelola :


Jumlah Total Anggaran : Rp. 2.800.000.000,-
Penghematan : Rp. 202.500.000,- (7,79%).
Pagu setelah penghematan : Rp. 2.597.500.000,-
Nama Kegiatan : Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur BPPT.

2.4. Evaluasi Kinerja


Hasil evaluasi kinerja di Inspektorat dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Inspektorat BPPT telah melakukan evaluasi atas penerapan Sistem AKIP
unit kerja. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pedoman yang
mengacu kepada pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian PAN&RB.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 24
2. Meningkatkan kualitas evaluasi internal dengan cara menjaga
keselarasan (updating) pedoman evaluasi yang ada dengan ketentuan
yang berlaku dan memastikan tersedianya tenaga evaluator yang
memadai, dengan mengikuti Diklat Evaluasi SAKIP di Pusdiklatwas
BPKP.
3. Penyempurnaan Renstra Inspektorat 2017 yang menyesuaikan dengan
penyempurnaan Renstra BPPT 2017.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 25
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT

A. CAPAIAN KINERJA INSPEKTORAT


Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang
dicapai dengan standar, rencana atau target, dengan menggunakan indikator
kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untuk menilai
pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang
keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
I. Capaian Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja.
Capaian Sasaran Strategis Inspektorat tahun 2017 dapat dilihat sebagai
berikut:
1. Capaian Sasaran Strategis 1 Meningkatnya penyelesaian tindak
lanjut rekomendasi BPK:
Capaian Indikator Kinerja Persentase Rekomendasi Audit Keuangan
dan Kinerja BPK Yang Ditindaklanjuti :
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
permasalahan dan hambatan yang timbul dilapangan dalam pelaksanaan
ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan dalam
melaksanakan tercapainya kesesuaian pelaksanaan anggaran dan kinerja
dengan kegiatan yang telah ditentukan oleh pihak pelaksana.
Pengukuran dan evaluasi kinerja sasaran strategis No.1 tersebut diatas,
dilakukan dengan cara membandingkan antara jumlah Rekomendasi BPK
dengan jumlah Tindak Lanjut yang dilaksanakan oleh Unit Kerja/Satuan
Kerja yang diaudit, dimana dengan semakin besar persentase
perbandingan, semakin baik kondisinya. Adapun rekapitulasi tindak lanjut
atas rekomendasi BPK dari tahun 2006 sampai dengan 2017 dapat dilihat
pada Tabel 3.1. adalah sebagai berikut:

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 26
Tabel 3.1.
Realisasi Capaian Indikator Kinerja Tindak Lanjut Rekomendasi

Jumlah Telah Ditindak Lanjuti Belum


Tahun Jenis Temuan
Status Dalam DitTinda Target (%) Capaian (%)
Pemeriksaan Pemeriksaan /Rekom
Selesai Proses k Lanjut
endasi

LKBPPT
2017 18 / 58 0 57 1 100 98,27
2016

LKBPPT
2016 18 / 54 31 23 0 77 100
2015

LK BPPT
2015 21 / 52 23 29 0 76 100
2014
PDTT
Pengelolaan
2014 11 / 26 8 18 0 75 100
PNBP 2013
- 2014
LK BPPT
2014 17 / 48 39 9 0 75 100
2013
LK BPPT
2013 12 / 24 22 2 0 75 100
2012

Dari 58 rekomendasi telah ditindaklanjuti sebanyak 57 rekomendasi oleh


seluruh Unit Kerja/Satuan Kerja di lingkungan BPPT, Dengan demikian
target dari Sasaran Strategis No.1. telah mencapai 98,27%, dengan
perincian:
1. Telah ditindak lanjuti sebanyak 57 Rekomendasi (98,27%).
2. Belum Ditindak lanjut sebanyak 1 Rekomendasi (1,73%) dari total
sebanyak 58.

Dengan demikian diperlukan peningkatan peran Inspektorat sebagai


konsultan dan katalisator penyelesaian Tindak Lanjut yang sesuai dengan
Rekomendasi BPK.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 27
Tabel 3.2.
Perbandingan Capaian TL Tahun 2017 dengan target Renstra.

Target Reali-
No SASARAN INDIKATOR Akhir sasi s/d %
(2019) 2017
1. Meningkatnya Persentase
penyelesaian tindak Rekomendasi Audit
lanjut rekomendasi Keuangan dan 100% 98,27% 98,27
BPK. Kinerja BPK Yang
Ditindaklanjuti

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran


Strategis:
1. Adanya komitmen pimpinan dalam menindaklanjuti seluruh
rekomendasi yang diberikan oleh pengawas eksternal maupun
pengawas internal.
2. Adanya peran aktif dari unit kerja/satuan kerja dalam menindak-lanjuti
seluruh rekomendasi.
3. Adanya peran aktif Tim Pemantau Tindak Lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan dalam memantau penyelesaian rekomendasi.

2. Capaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan


Sistem Akuntabilitas Kinerja:
Capaian Indikator Sasaran 2.1. Jumlah Unit Kerja Eselon I Yang
Menerapkan SAKIP Sesuai Dengan Peraturan:
Untuk memperoleh informasi penerapan SAKIP telah sesuai dengan
peraturan perlu dilakukan evaluasi penerapan SAKIP untuk menguji
ketepatan informasi Tujuan dari kegiatan Evaluasi SAKIP Unit/Satuan Kerja
di lingkungan BPPT, sesuai dengan Peraturan Menteri PAN & RB No.12
Tahun 2015 yang ditujukan terhadap pelaksanaan DIPA tahun anggaran
2017 Unit/Satuan Kerja di lingkungan BPPT adalah ;
a. Memberikan penilaian terhadap penerapan Sistem AKIP ;
b. Memberikan saran perbaikan terhadap penerapan Sistem AKIP ;
c. Memberikan saran perbaikan guna peningkatan kinerja dan
akuntabilitas Unit/SatuanKerja.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 28
d. Memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode
sebelumnya.

Sasaran Evaluasi atas implementasi SAKIP adalah memperoleh keyakinan


bahwa kinerja telah dilaporkan dan disajikan sesuai dengan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sesuai dengan pedoman
penyusunan Renstra, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja dan
Laporan Kinerja.
Ruang lingkup evaluasi atas implementasi SAKIP meliputi kegiatan
evaluasi terhadap : Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan
Kinerja, Evaluasi Kinerja, dan Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi.
Dalam penerapannya, lingkup evaluasi atas implementasi SAKIP unit kerja
dilingkungan BPPT mencakup : Penilaian terhadap Perencanaan Strategis,
termasuk di dalamnya Perjanjian Kinerja, dan Sistem Pengukuran Kinerja,
yaitu;
1. Penilaian terhadap penyajian dan pengungkapan informasi kinerja;
2. Evaluasi terhadap program dan kegiatan;
3. Evaluasi terhadap kebijakan instansi/unit kerja yang bersangkutan; dan
4. Pemeringkatan hasil evaluasi pada unit kerja Eselon I dilingkungan
BPPT.
Pengukuran dan evaluasi kinerja Indikator Sasaran Nomor 2.1. dilakukan
dengan cara menghitung jumlah Laporan Hasil Evaluasi (LHE)
Implementasi SAKIP Unit Kerja Eselon I di lingkungan BPPT, yang
dihasilkan per tahun.
Tabel 3.3.
Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2.1.

LAPORAN HASIL EVALUASI AKIP


NO UNIT KERJA/SATKER BPPT (%)
TAHUN TARGET REALISASI

1. 2017 6 6 100
2. 2016 6 6 100
3. 2015 6 6 100

Pelaksanaan Evaluasi AKIP Unit Kerja Eselon I di BPPT dilakukan oleh


Tim Mandiri Pejabat Fungsional Auditor, dimana Laporan Ikhtisar Hasil

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 29
Evaluasi keseluruhan LHE disampaikan kepada Kementerian PAN&RB
sesuai Pasal 7 PerMen PAN&RB 12/2015.
Berdasarkan hasil penilaian terhadap implementasi Sistem AKIP unit kerja
eselon I di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, maka
diperoleh nilai/skor untuk masing-masing unit kerja Eselon I sebagai
berikut:
Tabel 3.4.
Daftar Unit/Satuan Kerja Dilingkungan BPPT Yang Dievaluasi

No. UNIT KERJA SKOR /NILAI PREDIKAT


(1) (2) (3) (4)

1. Deputi Bidang TAB 71,79 BB / Sangat Baik


2. Deputi Bidang TPSA 71,10 BB / Sangat Baik
3. Sekretariat Utama 70,92 BB / Sangat Baik
4. Deputi Bidang TIRBR 70,91 BB / Sangat Baik
5. Deputi Bidang TIEM 70,27 BB / Sangat Baik
6. Deputi Bidang PKT 70,16 BB / Sangat Baik
Nilai Rata-rata 70,86 BB / Sangat Baik

Secara umum hasil evaluasi AKIP terhadap 6 unit kerja eselon I dapat
disimpulkan bahwa seluruh komponen manajemen kinerja sudah baik.

Tabel 3.5.
Perbandingan Capaian LHE Tahun 2017 dengan target Renstra.

Target
Realisasi
No Sasaran Indikator Akhir %
s/d 2017
(2019)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2. Meningkatkan kualitas 2.1. Jumlah unit kerja


penerapan sistem eselon I yang 30 18 60
akuntabilitas kinerja menerapkan SAKIP
sesuai dengan
peraturan.

Rincian hasil evaluasi dapat dilihat dalam Tabel 3.6. di bawah ini.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 30
Tabel 3.6.
Daftar Rincian Penilaian AKIP Unit Kerja Eselon I di Lingkungan BPPT

Perencanaan Pengukuran
N PelaporanKinerja EvaluasiKinerja PencapaianKinerja Nilai Total
Unit Kerja Kinerja Kinerja
o
Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai

1 Deputi Bidang TAB 30 20,86 25 16,38 15 11,34 10 7,54 20 15,66 100 71,79

2 Deputi Bidang TPSA 30 23,94 25 16,36 15 9,35 10 5,71 20 15,33 100 71,10

3 Sekretariat Utama 30 21,68 25 17,32 15 10,55 10 4,63 20 16,75 100 70,92

4 Deputi Bidang 30 23,93 25 17,37 15 10,73 10 6,25 20 12,63 100 70,91


TIRBR

5 Deputi Bidang TIEM 30 20,18 25 15,63 15 11,91 10 5,38 20 17,19 100 70,27

6 Deputi Bidang PKT 30 23,90 25 13,57 15 10,69 10 5,25 20 16,75 100 70,16

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 31
Dengan demikian target dari Sasaran Strategis No.2.1. telah dapat dicapai
sesuai target 6 (enam) LHE yang ditentukan, atau sebesar 100%
(Berhasil).
Apabila kita memperhatikan dan membandingkan Nilai Rata-Rata tersebut
diatas yaitu 70,86 (BB/Sangat Baik), dengan hasil penilaian Kementerian
PAN&RB terhadap AKIP BPPT Tahun 2016 sebesar 70,93 (BB/Sangat
Baik) sesuai surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor: B/590/M.AA.05/2017 tanggal 16 Februari
2017, maka hasil penilaian yang didapat tidak jauh berbeda dengan hasil
evaluasi APIP BPPT, sehingga dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil
evaluasi yang diberikan oleh Inspektorat bersifat obyektif dan memiliki
unsur keterwakilan evaluasi pihak penilai eksternal.
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran
Strategis:
1. Adanya perhatian dan dukungan pimpinan lembaga untuk
meningkatkan kualitas kinerja BPPT dan pemenuhan kriteria dan
ketentuan dalam peraturan terkait.
2. Adanya kepedulian dari unit kerja Eselon-I untuk menindaklanjuti
rekomendasi hasil evaluasi AKIP.
3. Adanya peningkatan pemahaman Sistem AKIP dari evaluator AKIP
internal BPPT.
4. Mekanisme penilaian AKIP telah mencakup seluruh unit Eselon-I di
lingkungan BPPT.
5. Pedoman evaluasi AKIP di lingkungan BPPT yang digunakan telah
disesuaikan dan selaras dengan Pedoman Evaluasi AKIP yang dibuat
oleh Kementerian PAN&RB.

3. Capaian Indikator Sasaran 2.2. Jumlah Audit Kinerja:


Pelaksanaan audit kinerja pada tahun 2017 dilakukan pada 6 (enam) Unit
Kerja/Satuan Kerja di BPPT sebagai berikut:
a. Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC)
b. Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS)

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 32
c. Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika
(BBTA3)
d. Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE)
e. Balai Teknologi Survei Kelautan (BTSK)
f. Balai Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi (BT2MP)

Tabel 3.7.
Daftar LHA Pada Satuan Kerja Dilingkungan BPPT
No. TANGGAL NOMOR LAPORAN SATUAN KERJA

1 07 Oktober 2017 40/INSP/LHA/XI/2017 BBTMC


2 22 Desember 2017 R-48/INSP/ND/LHA/12/2017 B2TKS
3 10 Oktober 2017 30/INSP/ND/PW.00/10/2017 BBTA3
4 31 Oktober 2017 R-36/INSP/ND/LHA/10/2017 B2TKE
5 23 Oktober 2017 33/INSP/ND/PW.00/10/2017 BTSK
6 31 Oktober 2017 31/INSP/LHA-ATT/10/2017 BT2MP

Total Laporan 6 LHA

Tabel 3.8.
Realisasi Capaian Indikator Jumlah Audit Kinerja

LAPORAN HASIL AUDIT SATKER BPPT


NO (%)
TAHUN TARGET REALISASI

1. 2017 5 6 120
2. 2016 6 6 100
3. 2015 6 6 100

Dengan demikian target dari Sasaran Strategis No. 2.2. melampaui target
yang ditetapkan yaitu 5 (lima) hasil audit kinerja berupa Laporan Hasil
Audit (LHA) atas Unit/Satuan Kerja di lingkungan BPPT (120%)

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 33
Tabel 3.9.
Perbandingan Capaian LHA Tahun 2017 dengan target Renstra.

Target
Realisasi
No SASARAN INDIKATOR Akhir %
s/d 2017
(2019)
2. Meningkatnya kualitas 2.2.Jumlah Audit 30 18 45
penerapan sistem Kinerja.
akuntabilitas kinerja.

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran


Strategis:
1. Adanya Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang terencana
dengan baik.
2. Adanya upaya-upaya peningkatan kompetensi dan kapabilitas SDM
melalui Diklat dan Pelatihan Dikantor Sendiri.
3. Adanya pelaksanaan reviu Laporan Rencana dan Realisasi Anggaran
Triwulan dari setiap Unit/Satuan Kerja yang dilakukan setiap oleh
Auditor. Hasil atas pemantauan kondisi Unit/Satuan Kerja tersebut
mendukung pelaksanaan audit lebih baik.
4. Unit/Satuan Kerja memiliki data yang lengkap, yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan audit.

4. Capaian Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Kualitas pengelolaan


Keuangan:
Capaian Indikator Sasaran 3.1. Tingkat Kematangan Implementasi
SPIP:
BPKP telah melaksanakan penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan
SPIP dengan mengukur 25 Fokus Penilaian Maturitas pada BPPT, maka
sesuai Surat Deputi Kepala BPKP No: SP-145/D2/03/2017 tanggal 28 Juli
2017, diperoleh nilai maturitas SPIP sebesar 2,567 dari target 3. Dengan
demikian realisasi capaian kinerja Indikator Sasaran 3.1. adalah 85,56%.
Hasil Penilaian terhadap penyelenggaran SPIP BPPT tahun 2016
menunjukkan bahwa tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP berada pada
Level Berkembang.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 34
Tabel 3.10.
Realisasi Capaian Indikator Kinerja Tingkat Kematangan SPIP BPPT.

TINGKAT KEMATANGAN
NO IMPLEMENTASI SPIP BPPT (%)
TAHUN TARGET REALISASI

1 2017 3 2,567 85,56


2 2016 2 2 100
3. 2015 2 2 100

Rekapitulasi pelaksanaan implementasi SPIP yang telah dilaksanakan di


BPPT mulai dari tahun 2013 sampai dengan 2017 terinci dalam tabel
berikut :
Tabel 3.11
Daftar Rekapitulasi Pelaksanaan SPIP di BPPT

Unit Kerja Satuan Kerja


No Tahap Keterangan
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Sosialisasi 26 26 100 19 19 100 Seluruh Unit/
Satker di BPPT
2 Self 2 2 100 0 0 0 SETAMA &
Assessment TPSA
3 Bimtek 0 0 0 17 17 100 Seluruh Satuan
Penilaian Kerja di BPPT
Risiko
4 Evaluasi 0 0 0 1 1 100 Balai TMC
Maturitas (Hujan Buatan)
5 Bimtek 23 23 100 0 0 0 Seluruh Pusat di
Penilaian BPPT
Risiko

Tabel 3.12.
Perbandingan Capaian SPIP Tahun 2017 dengan target Renstra.

Target
REALISASI
No SASARAN INDIKATOR Akhir %
s/d 2017
(2019)
3. Meningkatnya kualitas 3.1.Tingkat
pengelolaan keuangan. kematangan
implementasi 3 2,567 85,56
SPIP.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 35
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran
Strategis:
1. Adanya komitmen pimpinan dalam membangun Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
2. Adanya peran aktif dari unit kerja/satuan kerja dalam
mengimplementasikan SPIP.
3. Adanya peran aktif Tim Pembina BPKP dan Tim Pendamping BPPT
dalam pelaksanaan implementasi SPIP di lingkungan BPPT.

Gambar 3.1. Pelaksanaan Penerapan SPIP.

5. Capaian Indikator Sasaran 3.2. Jumlah Reviu Laporan Keuangan:


Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/Lembaga wajib melakukan
reviu atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LK K/L),
sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
No.41/PMK.09/2010 tentang Standar Reviu Atas Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga dan dan Peraturan Kementerian Keuangan
Nomor 9/PMK.09/2015 tentang Standar Reviu atas Laporan Keuangan
Pemerintah pusat.
Kegiatan Reviu dilakukan secara paralel terhadap 19 Laporan Keuangan
Satuan Kerja di lingkungan BPPT selaku Kuasa Pengguna Anggaran dan
Laporan Keuangan BPPT dilaksanakan 2 kali dalam satu tahun, yaitu
Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015 dan Semester-I
tahun 2017.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 36
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperoleh keyakinan terbatas mengenai
akurasi, keandalandan keabsahan informasi Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga sesuai Standar Akuntansi Instansi (SAI), serta
pengakuan, pengukuran dan pelaporan transaksi sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) kepada Menteri/Pimpinan Lembaga,
sehingga dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang berkualitas.
Pengukuran dan evaluasi kinerja sasaran strategis nomor 3.2. dilakukan
dengan cara menghitung jumlah Laporan Hasil Reviu yang diterbitkan.
Hasil yang dicapai adalah 2 buah Laporan, yaitu Laporan Semester II
Tahun 2016 dan Semester I Tahun 2017.

Tabel 3.13.
Realisasi Capaian Indikator Kinerja Reviu Laporan Keuangan BPPT

REVIU LAPORAN KEUANGAN SATKER BPPT


NO (%)
TAHUN TARGET REALISASI

1. 2017 2 2 100
2. 2016 2 2 100
3. 2015 1 1 100

Dengan demikian target dari Indikator Sasaran Strategis 3.2. telah tercapai
sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 2 (dua) buah Laporan Hasil
Reviu terhadap Laporan Keuangan BPPT.
Perbandingan capaian target pada tahun 2017 yang merupakan tahun
ketiga dalam Renstra Inspektorat dapat dilihat pada Tabel 3.12. sebagai
berikut:

Tabel 3.14.
Perbandingan Capaian LHR Tahun 2017 dengan target Renstra.

Target
Realisasi
No Sasaran Indikator Akhir %
s/d 2017
(2019)
3. Meningkatkan kualitas 3.2.Jumlah
penerapan sistem Reviu Laporan
10 6 60
akuntabilitas kinerja Keuangan.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 37
Gambar 3.2.
Pelaksanaan Kegiatan Reviu Laporan Keuangan BPPT

Gambar 3.1. Pelaksanaan Kegiatan Reviu Laporan Keuangan 2017

Dalam tabel dibawah ini dicantumkan nama Satuan Kerja di lingkungan


BPPT yang telah direviu oleh Inspektorat.

Tabel 3.15.
Daftar Satuan Kerja Dilingkungan BPPT Yang Direviu

NO SATUAN KERJA NO SATUAN KERJA

1. Sekretariat Utama 11. Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur


(B2TKS)
2. Balai Teknologi Survei Kelautan (BTSK) 12. Balai Teknologi Mesin Perkakas, Teknik
Produksi dan Otomasi (BTMEPPO)
3. Balai Teknologi Pengolahan Air Limbah 13. Balai Teknologi Termodinamika Motor
(BTPAL) dan Propulsi (BT2MP)
4. Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) 14. Balai Teknologi Hidrodinamika (BTH)
5. Balai Bioteknologi (Balai Biotek) 15. Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan
dan Dinamika Pantai (BTIPDP).
6. Balai Besar Teknologi Konfersi Energi 16. Balai Inkubator Teknologi (BIT)
(B2TKE).
7. Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa 17. Balai TeknologiIndustri Kreatif Keramik -
Desain (BTB2RD) Bali (BTIKK).
8. Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi 18. Balai Teknologi Polimer (BTP)
(BJIK)
9. Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca 19. Pusat Pelayanan Teknologi
(BBTMC)
10 Balai Besar Teknologi Aerodinamika,
Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3)

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 38
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran
Strategis:
1. Pelaksanaan Reviu didukung oleh Pimpinan BPPT.
2. Mekanisme pelaksanaan reviu terbagi 2, yaitu Reviu Laporan
Keuangan Tingkat Unit Akuntasi Kuasa Pengguna Anggaran
(UAKPA) dan Reviu Laporan Keuangan pada Tingkat Unit
Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) BPPT.
3. Pelaksanaan reviu dilakukan secara paralel antara Inspektorat
dengan Biro Perencanaan Dan Keuangan.

6. Capaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya Kualitas Reformasi


Birokrasi:
Capaian Indikator Kinerja Sasaran 4.1. Jumlah Unit Kerja berpredikat
WBK:
Berdasarkan Peraturan Menteri PAN&RB Nomor 52 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari
Korupsi, dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, serta memperhatikan
Surat Kementerian PAN&RB Nomor B/02/PW.00/2017 perihal Pengusulan
Unit Kerja Menuju WBK/WBBM, telah dilakukan penilaian Zona Integritas
Tahun 2017 oleh Tim Penilai Internal BPPT terhadap 3 (tiga) unit/satuan
kerja di lingkungan BPPT. Hasil penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.14.
berikut:
Tabel 3.16.
Satuan Kerja Yang Diusulkan Untuk Ditetapkan Sebagai Satuan Kerja
Wilayah Bebas Korupsi (WBK)

NILAI
No UNIT / SATUAN KERJA
Pengungkit Hasil Total

1 Balai Teknologi Polimer (BTP). 55,92 33,69 89,61

Balai Besar Teknologi Aerodinamika,


2 Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3). 53,53 33,69 87,22

Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca


3. 48,59 33,69 82,28
(BBTMC).

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 39
Unit/Satuan Kerja tersebut diatas telah diajukan kepada Kementerian
PAN&RB untuk diproses lebih lanjut menjadi Satker berpredikat Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) sesuai Surat dari Sekretaris Utama No.
197/SETAMA/BPPT/08/2017 tanggal 15 Agustus 2017 perihal Usulan
Satuan Kerja Untuk Ditetapkan Sebagai Satuan Kerja Berpredikat Wilayah
Bebas Dari Korupsi (WBK) Tahun 2017.
Dengan telah dilakukannya penilaian terhadap 3 Satuan Kerja tersebut,
maka capaian indikator kinerja sasaran 4.1. telah tercapai dan sesuai
dengan target sebesar 3 atau 100%.

7. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 4.2. Persentase Laporan Gratifikasi


yang telah ditindaklanjuti.
Tidak terdapat pengaduan Gratifikasi di lingkungan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi selama periode 01 Januari 2017 sampai dengan 31
Desember 2017 yang disampaikan kepada Inspektorat, baik melalui media
elektronik / daring (dalam jaringan) maupun secara langsung / luring (luar
jaringan). Surat Keterangan terlampir.

8. Capaian Indikator Kinerja 4.3. Jumlah Laporan PMPRB:


Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di BPPT
dilakukan secara menyeluruh di 6 Kedeputian/Setama dan 45 Unit/Satuan
Kerja di lingkungan BPPT. Inspektorat selaku Koordinator Asesor bersama
6 Asesor Deputi/Setama serta 12 Asisten Asesor melaksanakan tahapan
penilaian serta melengkapi dokumen evidence dari tiap-tiap unsur yang
dinilai untuk mendukung hasil penilaian yang dicapai.
Untuk memperoleh pemahaman penilaian PMPRB secara tepat sesuai
peraturan Menteri PAN&RB, dilaksanakan juga workshop PMPRB oleh
Kementerian PAN&RB yang dihadiri oleh seluruh Unit/Satuan Kerja.
Hasil yang dicapai:
Dalam tahun 2017 telah dilakukan penilaian mandiri oleh para Asesor
BPPT yang dikoordinasikan oleh Inspektorat, dan hasilnya telah
disampaikan kepada Kementerian PAN&RB, dimana penilaian oleh
Kementerian PAN&RB saat ini sedang dalam proses.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 40
Hasil penilaian yang diperoleh dari pelaksanaan PMPRB baik penilaian
oleh Asesor BPPT maupun oleh Kementerian PAN&RB dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini.

Tabel 3.17.
Perbandingan Nilai PMPRB

Komponen Pengungkit
Asesor Asesor Asesor
NO Area Perubahan MenPAN MenPAN Men PAN
RB RB RB
2015 2016 2017
1 Manajemen Perubahan 4,65 3,53 3,87 3,78 4,46 --
2 Penataan Perautan
1,88 2,71 2,71 2,71 3,34 --
Perundang Undangan
3 Penataan dan
6 4,18 5,50 4,18 4,68 --
Penguatan Organisasi
4 Penataan Tata laksana 4,59 3,47 4,09 3,76 3,93 --
5 Penataan Sistem
13,81 12,36 14,46 13,74 14,42 --
Manajemen SDM
6 Penguatan Akuntabilitas 4,74 3,53 4,73 4,02 5,00 --
7 Penguatan Pengawasan 6,29 6,50 8,46 7,50 8,21 --
8 Peningkatan Kualitas
5,62 3,89 5,24 3,96 5,20 --
Layanan
47,58 40,17 49,05 43,65 49,23 --
Komponen Hasil
NO Area Perubahan Asesor Menpan Asesor MenPAN Asesor MenPAN
RB RB RB
2015 2016 2017
1 Kapasitas dan
Akuntabilitas Kinerja 13,55 13,91 14.06 15,19 15,46 --
Organisasi
2 Pemerintahan yang
6,5 5,50 5,50 8,25 8,25 --
bersih dan bebas KKN
3 Kualitas Pelayanan
8 8,00 8,00 7,50 7,50 --
Publik
TOTAL INDEKS RB 75,51 67.58 76,61 74,58 80,46 --

Laporan Hasil penilaian Tim Asesor RB BPPT telah disampaikan kepada


Kementerian PAN&RB pada bulan April 2017. Dengan demikian, maka

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 41
capaian realisasi indikator kinerja 4.1. telah terpenuhi dan sesuai dengan
target yang ditetapkan sebesar 1 atau 100%.

Tabel 3.18.
Realisasi Capaian Indikator Kinerja Jumlah Laporan PMPRB

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN


NO REFORMASI BIROKRASI (%)
TAHUN TARGET REALISASI

1. 2017 1 1 100
2. 2016 1 1 100
4. 2015 1 1 100

Tabel 3.19.
Perbandingan Capaian PMPRB Tahun 2017 dengan target Renstra.

Target REALISA
No SASARAN INDIKATOR Akhir SI s/d %
(2019) 2017
4. Meningkatnya 4.3.Jumlah
kualitas Reformasi laporan
5 3 60
Birokrasi. PMPRB.

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran


Strategis:
1. Adanya dukungan pimpinan dan komitmen yang tinggi dalam
melaksanakan PMPRB.
2. Adanya peran aktif asesor di lingkungan BPPT dalam menilai
pelaksanaan RB.
3. Adanya peran aktif APIP dalam mengkoordinir pelaksanaan PMPRB.

II. Capaian Kinerja Lainnya


1. Peningkatan Kapabilitas APIP
Dalam rangka peningkatan kapabiitas APIP (Inspektorat) BPPT telah
dilakukan bimbingan teknis oleh BPKP untuk melakukan evaluasi (self

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 42
assessment) dengan menggunakan metode IACM (Internal Audit Capability
Model). Dengan melaksanakan proses evaluasi (self assessment) akan
diperoleh gambaran mengenai area’s of improvement dari masing masing
APIP. Berdasarkan area’s of improvement ini APIP (Inspektorat) menyusun
perencanaan jangka panjang peningkatan kapabilitas APIP yang akan
menjadi dasar untuk mengembangkan organisasi APIP lebih lanjut menuju
APIP yang efektif.

2. Optimalisasi APIP
Hasil kegiatan dari peningkatan kapabilitas APIP pada tahun 2017 antara
lain:
1). Self Assessment level APIP berdasarkan Internal Auditor Capability
Model (IACM). Kegiatan penilaian mandiri diformulasikan melalui tim
mandiri berdasarkan Surat Tugas Inspektur No. 107/ST/INSP/12/2015.
Hasil penilaian tersebut akan diverifikasi oleh Tim Verifikasi BPKP.
2). Upaya dalam menuju Level 3 (Integrated) dilakukan berdasar Hasil
supervisi Tim BPKP yang memberikan pemeringkatan bahwa
Kapabilitas APIP BPPT telah mencapai level 2.

Gambar 3.3. Hasil Kapabilitas APIP pada link apip.bppt.go.id/kapabilitas_apip

3). Inspektorat telah melakukan penilaian mandiri dalam upaya menuju


Level 3 (Integrated) dengan memenuhi kriteria 6 Elemen IACM yang
disupervisi oleh BPKP. Hasil pemenuhan kriteria tersebut diperoleh
__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 43
nilai persentase capaian sebesar 87,03%. Dengan demikian peringkat
Kapabilitas APIP BPPT telah meningkat berada pada Level 2,87.
Perincian nilai capaian dapat dilihat pada Tabel 3.20 berikut:

Tabel 3.20
Hasil Penilaian terhadap Level APIP berdasar IACM.

Persentase
No Elemen
Capaian
1 Peran dan Layanan 65,00
2 Pengelolaan Sumberdaya Manusia 87,5
3 Praktik Profesional 73,53
4 Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja 100
5 Budaya dan Hubungan Organisasi 100
6 Struktur Tata Kelola 96,15
Simpulan 87,03

3. Reviu atas Laporan Kinerja BPPT.


Inspektorat telah melaksanakan Reviu Laporan Kinerja BPPT untuk
memberikan keyakinan terbatas bahwa Laporan Kinerja BPPT telah sesuai
dengan Peraturan MenPAN&RB Nomor 53 Tahun 2014, yaitu menyajikan
informasi Rencana dan Target Kinerja yang ditetapkan, Pengukuran
Pencapaian Perjanjian Kinerja, Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja.
Dengan demikian, maka capaian realisasi indikator Reviu Laporan Kinerja
telah terpenuhi dan sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 1 atau
100%.

Tabel 3.21.
Realisasi Capaian Indikator Kinerja Reviu Laporan Kinerja BPPT

LAPORAN HASIL REVIU


NO LAPORAN KINERJA BPPT (%)
TAHUN TARGET REALISASI

1. 2017 1 1 100

2. 2016 1 1 100

3. 2015 1 1 100

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 44
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran
Strategis:
1. Adanya koordinasi antara Inspektorat selaku pereviu dengan Biro
Perencanaan dan Keuangan selaku penyusun Laporan Kinerja
BPPT.
2. Adanya peran aktif dari unit kerja/satuan kerja terkait dalam
menindaklanjuti saran perbaikan dari Inspektorat.

4. Sertifikasi Auditor dan Diklat SDM Inspektorat.


Untuk meningkatkan profesionalisme APIP dilingkungan Inspektorat BPPT
dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan agar terlaksana secara
efisien dan efektif, serta sesuai dengan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, telah dilakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan kompetensinya.
Adapun program kegiatan untuk peningkatan profesionalitas APIP tersebut
antara lain dengan menyertakannya dalam Pendidikan dan Pelatihan
Pengawasan di Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pengawasan BPKP.
Diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada BPPT pada umumnya
dan Inspektorat BPPT khususnya, untuk saling membantu, bersinergi dan
berkolaborasi dalam memperbaiki kinerja para pelaksana kegiatan di
BPPT.
Jenis Diklat yang diikuti oleh para pejabat fungsional Auditor Inspektorat
BPPT diuraikan dalam Tabel 3.16 dibawah ini.

Tabel 3.22.
Pelaksanaan Diklat Pengawasan SDM Inspektorat Tahun 2017

JUMLAH INSTANSI SATUAN


NO JENIS DIKLAT TANGGAL
PESERTA PELAKSANA HASIL
I. DIKLAT FUNGSIONAL AUDITOR
1. Pembentukan Auditor Ahli 2 BPKP 13 Feb – 21 Mrt. Sertifikat
2. Penjenjangan Auditor Ahli Muda 4 BPKP 23 Feb – 11 Mrt. Sertifikat
3. Penjenjangan Auditor Ahli Madya 1 BPKP 5 – 17 Jun. Sertifikat
4. Penjenjangan Auditor Ahli Utama 2 BPKP 6 – 21 Nov. Sertifikat

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 45
JUMLAH INSTANSI SATUAN
NO JENIS DIKLAT TANGGAL
PESERTA PELAKSANA HASIL

II. DIKLAT TEKNIS SUBSTANSI


1. Penyelenggaraan SPIP Integratif 5 BPKP 13 – 17 Febr. Sertifikat
2. Penilaian Angka Kredit JFA 2 BPKP 20 – 23 Febr. Sertifikat
3. Penilaian Angka Kredit JFA 2 BPKP 10 – 13 Apr. Sertifikat
4. Peningkatan Kapabilitas APIP 4 BPKP 17 – 21 Apr. Sertifikat
5. Analisis Pemecahan Masalah 2 BPKP 17 – 20 Jul. Sertifikat
JUMLAH / KETERANGAN 24 BPKP Sertifikat

Gambar 3.4. Diklat Sertifikasi Penjenjangan Auditor Madya di PUSDIKLATWAS BPKP

Gambar 3.5. Diklat Teknis Substansi Penilaian Angka Kredit JFA


__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 46
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan:
1. Adanya komitmen pimpinan dalam meningkatkan kualitas SDM
APIP.
2. Adanya perencanaan Diklat yang mengacu pada Program Kerja
Pengawasan Tahunan (PKPT), pola pembinaan karir APIP, serta
Kalender Diklat Pengawasan BPKP.
3. Adanya peran aktif APIP BPPT dalam mengikuti Diklat pengawasan.

5. Pelaksanaan Reviu RKAKL Tahun Anggaran 2017.


Dalam rangka menjamin kebenaran, kelengkapan dan kepatuhan dalam
penerapan kaidah perencanaan penganggaran sebagaimana disebutkan
dalam peraturan Peraturan Menteri Keuangan nomor 163 Tahun 2016,
Inspektorat telah melaksanakan Reviu terhadap RKAKL 6 unit Eselon I dan
45 Unit Kerja/Satuan Kerja di lingkungan BPPT.
Laporan Hasil Reviu RKAKL Tahun Anggaran 2017 telah disampaikan
kepada Unit Kerja Eselon- I terkait agar dilakukan perbaikan, serta
tembusan disampaikan kepada Kepala BPPT.
Inspektorat telah membuat Pernyataan Telah Direviu terhadap RKAKL
BPPT 2017, untuk selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Jenderal
Anggaran Kementerian Keuangan.
Faktor-faktor yang menjadi pendukung/kendala:
1. Adanya komitmen pimpinan dan Tim RKAKL unit kerja dalam
menindaklanjuti rekomendasi perbaikan RKAKL.
2. Kendala dalam melakukan reviu adalah waktu yang singkat dan
mendesak, karena harus segera menyampaikan RKAKL BPPT hasil
reviu kepada Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan.

6. Pemantauan Pelaksanaan Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan


Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) di BPPT.
Berdasarkan surat dari Sekretaris Utama No.B-388/SETAMA/XII/2016
perihal Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) Tahun 2017,
dan Surat Keputusan Inspektur BPPT No.03 Tahun 2017 tentang
Pengangkatan Tim Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Strategi

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 47
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) pada
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), disebutkan bahwa
bukti capaian kinerja harus diverifikasi APIP atau Tim yang dibentuk untuk
itu.
Hasil pelaksanaan pemantauan Aksi PPK BPPT disimpulkan bahwa
ukuran keberhasilan yang harus dicapai dalam aksi Transparansi Dan
Akuntabilitas Dalam Mekanisme Pengadaan Barang Dan Jasa yang
dikoordinir oleh Biro Umum dan Humas (ULP dan LPSE) dan Pusat
Manajemen Informasi BPPT telah tercapai 100% (seratus persen) dengan
perincian sebagai berikut:

Gambar 3.6. Capture laporan hasil pemantauan pelaksanaan Stranas


PPK di BPPT tahun 2017.

7. Bimbingan Teknis SPIP pada Unit Kerja Pusat di BPPT.


Dalam rangka mendukung peningkatan Level Maturitas SPIP di BPPT,
telah dilaksanakan Bimbingan Teknis Penilaian Risiko terhadap 23 Pusat di
lingkungan BPPT yang menghasilkan Rencana Tindak Pengendalian SPIP
sebanyak 23 Rencana Tindak Pengendalian (RTP).

B. REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan kebijakan manajemen untuk melakukan penghematan pada
seluruh Unit/Satuan Kerja, maka alokasi Anggaran Inspektorat Tahun
Anggaran 2017 yang semula sebesar Rp.3.000.000.000,- menjadi
Rp.2.800.000.000,-. Dengan adanya penghematan Anggaran sebesar
__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 48
Rp.202.500.000,- (7,79%), DIPA Inspektorat Tahun Anggaran 2017 menjadi
Rp.2.597.500.000,-
Adapun realisasi dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran dapat
disampaikan sebagai berikut:
1. Realisasi penyerapan anggaran Inspektorat pada tahun 2017 adalah
sebesar Rp.2.503.990.000,- (96,40%), dari total anggaran DIPA
Inspektorat sebesar Rp.2.597.500.000,-.
2. Anggaran yang dialokasikan pada Inspektorat telah dipergunakan untuk
mendukung pelaksanaan tugas-tugas pengawasan Inspektorat dan
peningkatan kualitas maupun kuantitas sarana penunjang.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 49
BAB IV. PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Hasil pengukuran capaian kinerja Inspektorat sebagaimana diuraikan pada bab
sebelumnya, secara umum Kegiatan Pengawasan tahun 2017 dapat dicapai
sesuai dengan target yang direncanakan, disimpulkan sebagai berikut:
1. Capaian Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Tindak Lanjut
Rekomendasi BPK.
Capaian sasaran ini diukur melalui realisasi capaian indikator kinerja
Persentase Rekomendasi Audit Keuangan dan Kinerja BPK yang
Ditindaklanjuti adalah sebesar 96,8%.

2. Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem


Akuntabilitas Kinerja.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa sasaran ini dapat dicapai sesuai
dengan target yang direncanakan yang diukur melalui realisasi:
2.1. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Unit Kerja Eselon I yang
Menerapkan SAKIP Sesuai Dengan Peraturan, telah sesuai dengan
target yang direncanakan 6 Unit Kerja yang dievaluasi sehingga
capaiannya adalah sebesar 100%.
2.2. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Audit Kinerja, telah
melampaui target yang direncanakan sebesar 5 Audit Kinerja, dimana
realisasinya adalah 6 LHA, sehingga capaiannya adalah 133%.

3. Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Pengelolaan


Keuangan.
3.1. Realisasi capaian indikator kinerja Tingkat Kematangan Implementasi
SPIP dengan target mencapai Level 3, adalah “2,567” sehingga
capaiannya sebesar 85,56%.
3.2. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Reviu Laporan Keuangan,
dapat dicapai sesuai dengan target sebanyak 2 Laporan Hasil Reviu,
yaitu reviu terhadap Laporan Keuangan BPPT Semester II 2016 dan

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 50
Semester I tahun 2017 telah sesuai dengan target yang direncanakan
2 LHR, sehingga capaiannya adalah 100%.

4. Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Reformasi


Birokrasi.
4.1. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Unit Kerja Berpredikat WBK
Laporan Hasil Assessment PMPRB BPPT Tepat Waktu, sebanyak 1
(satu) Laporan telah sesuai dengan target yang direncanakan,yaitu 1
Laporan yang tepat waktu, dengan demikian capaiannya adalah 100%.
4.2. Realisasi capaian indikator kinerja Persentase Laporan Gratifikasi Yang
Telah Ditindaklanjuti, dengan target sebanyak 1 Laporan Gratifikasi
belum diperoleh hasil oleh karena sepanjang tahun 2017 tidak terdapat
pelaporan tindan gratifikasi oleh pegawai BPPT.
4.3. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Laporan PMPRB sebesar 1
Laporan telah sesuai dengan yang direncanakan, sehingga capainnya
sebesar 100%.

4.2. SARAN
Dalam rangka peningkatan peran dan kapabilitas Inspektorat yang memadai
untuk melaksanakan tugas pengawasan, maka saran yang disampaikan
kepada pimpinan BPPT dan para pemangku kepentingan (Stakeholder) adalah
sebagai berikut:
1. Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance) di lingkungan BPPT, perlu terus diupayakan keterlibatan
dan peran aktif serta proaktif dari segenap komponen aparatur negara di
lingkungan BPPT sebagai kesatuan yang integral. Dengan mengacu pada
three lines of defence dalam sistem pengawasan internal bahwa
pertahanan pertama pengawasan berada pada unit kerja masing-masing,
pertahanan kedua penggunaan sistem pengendalian internal dan
pertahanan ketiga berada di inspektorat.
2. Perlu peningkatan kapabilitas dan kompetensi serta jumlah Pejabat
Fungsional Auditor (PFA) dengan kualifikasi yang dibutuhkan sesuai
dengan analisis jabatan yang telah disampaikan kepada Biro SDMO
BPPT.
__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 51
3. Adanya peningkatan beban tugas dan kinerja Inspektorat berupa tugas-
tugas Ad Hoc dari Kementerian Keuangan, Kementerian PAN&RB, KPK,
BAPPENAS, LKPP, Komisi Ombudsman, menimbulkan konsekuensi
alokasi Anggaran yang lebih memadai untuk efektivitas kinerja Inspektorat
dan penambahan sarana pendukung kegiatan pengawasan.

Capaian kinerja Inspektorat yang telah dituangkan dalam LAKIP Tahun 2017 ini
diharapkan dapat menjadi referensi yang representative serta kredibel
sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kinerja
Inspektorat.

__________________________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 52
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

Anda mungkin juga menyukai