Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD )

Dosen Pengampu : NS. Siti Khoiroh Muflihatin, M.Kep

Disusun Oleh :

1. Khusnul Wahyuni : 2011102411055


2. Fandy Alvian Eka Putra : 2011102411075
3. Olivia Zahwa Anggriani : 2011102411089
4. Maria Mathilda : 2011102411097
5. Muhammad Randa Farisya : 2011102411099
6. Deviya Lusmawarti : 2011102411105
7. Lusy Rahmawati : 2011102411124

FAKULTAS S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur kehadirat


Allah SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan kepada kami,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan
walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, di mana makalah ini membahas
tentang “PENYAKIT DEMAM BERDARAH (DBD)” dan kiranya makalah ini
dapat meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana dan apa
bahaya dari penyakit Demam berdarah.
Dengan adanya makalah ini, di harapkan dapat membantu meningkatkan
minat baca dan belajar teman-teman.selain itu kami juga berharap semua dapat
mengetahui dan memahami tentang materi ini.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kesalahan, sehingga kami membutuhkan saran dari dosen pengajar serta kritikan dari
semua pihak yang sangat kami harapkan demi perbaikan laporan ini. Kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini.

I
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGATAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1

1.1 Latar belakang.................................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah............................................................................................ 1

1.3 Tujuan penulisan.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
2.1 Pengertian dan penyebab penyakit DBD......................................................... 2

2.2 Klasifikasi derajat DBD menurut WHO......................................................... 2

2.3 Faktor risiko terkena DBD.............................................................................. 3

2.4 Tanda dan gejala terkena DBD........................................................................ 4

2.5 Cara mencegah terkena penyakit DBD........................................................... 5

2.6 Perawatan yang bisa di lakukan di rumah saat terkena penyakit DBD........... 5

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 7


3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 7

3.2 Saran................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 8

II
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demam berdarah dengue ( DBD ) merupakan penyakit yang banyak di


temukan di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, terutama Asia Tenggara,
Amerika Tengah, Amerika dan Kariba. Host alami DBD adalah manusia, agennya
adalah virus dengue yang termasuk ke dalam Famili Flaviridae dan Genus Flavivirus
di tularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, khususnya nyamuk
Aedes Aegypti dan Ae. Albopictus yang terdapat hampir di seluruh pelosok
indonesia.

Masa inkubasi virus dengue dalam manusia ( inkubasi intrinsik ) berkisar


antara 3 sampai 14 hari sebelum gejala muncul, gejala klinis rata-rata muncul pada
hari keempat sampai hari ketujuh, sedangkan masa inkubasi ekstrinsik ( di dalam
tubuh nyamuk ) berlangsung sekitar 8-10 hari.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dan penyebab penyakit DBD ?

b. Sebutkan klasifikasi derajat penyakit DBD ?

c. Apa saja faktor resiko terkena penyakit DBD ?

d. Tanda dan gejala yang timbul saat terkena DBD ?

e. Bagaimana cara mencegah penyakit DBD ?

f. Perawatan apa saja yang bisa di lakukan di rumah saat terkena DBD ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang di berikan
dan untuk mempelajari tentang penyakit demam berdarah dengue agar dapat
mengetahui cara mencegah dan mengobati penyakit demam berdarah dengue.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Penyebab Penyakit DBD

Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit infeksi yang


di sebabkan oleh virus dengue yang berasal dari nyamuk Aedes aegypti, Aedes
albopictus, dan Aedes scutellaris, tetapi sampai saat ini yang menjadi vektor utama
dari penyakit DBD adalah Aedes aegypti. (1)Data yang dihimpun dari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, hingga November 2020 dijumpai kasus di Indonesia
sebanyak 95.893 yang tersebar di 472 kabupaten/kota di 34 provinsi. Berdasarkan
jenis kelamin diketahui bahwa laki-laki (53,11%) dijumpai lebih banyak daripada
perempuan (46,89%). Sedangkan, 3 urutan usia teratas yang paling sering terkena
DBD adalah usia 14 - 44 tahun(37,45%), usia 5 – 14 tahun (33,97%) dan usia 1 – 4
tahun (14,88%). Untuk tingkat kematian yang disebabkan oleh DBD paling banyak
dialami usia 5 – 14 tahun (34,13%)dan diikuti oleh usia 1 – 4 tahun (28,57%).

Hingga sampai saat ini, penyakit DBD belum memiliki obat maupun
vaksin,sehingga yang diperlukan adalah dengan cara mengendalikan penyebaran virus
untuk memutuskan mata rantai. Penyebaran infeksi virus dengue ini terjadi melalui
vector nyamuk Aedes.Adanya peningkatan kasus setiap tahunnya berkaitan dengan
kondisi lingkungan, mobilitas penduduk, kepadatan penduduk, Tempat Pembuangan
Akhir sampah (TPA), penyuluhan, perilaku masyarakat yang dalam hal ini adalah
tentang pengetahuan, sikap dan kegiatan pemberantasan DBD yang meliputi
pemberantasansarang nyamuk, fogging, abatisasi dan juga 3M. Perlu diketahui juga
bahwa tempat perindukkan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih
atau dalam bentuk wadah (bak mandi, gentong, ember), tempat penampungan alamiah
(lubang pohon,daun pisang, pelepah daun keladi, lubang batu),tempat penampungan
air (vasbunga, ban bekas, botol bekas ataupun tempat minum burung).

2.2 Klasifikasi Derajat DBD Menurut WHO


1) Derajat 1 : Demam di sertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi
perarahan adalah uji torniquet positif.
2) Derajat 2 : Derajat 1 di sertai perdarahan spontan di kulit atau perdarahan
lain.

2
3) Derajat 3 : Di temukannya tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lembut, tekanan nadi menurun (< 20 mmHg ) atau hipotensi di sertai kulit
dingin, lembab, dan pasien menjadi gelisah.
4) Derajat 4 : Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat di
ukur.

2.3 Faktor Risiko Terkena DBD


Faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit demam
berdarah di antaranya: lingkungan rumah (jarak rumah, tata rumah, jenis kontainer,
ketinggian tempat dan iklim), lingkungan biologi, dan lingkungan sosial. Jarak
antara rumah mempengaruhi penyebaran nyamuk dari satu rumah ke rumah lain,
semakin dekat jarak antar rumah semakin mudah nyamuk menyebar kerumah
sebelah menyebelah. Bahan-bahan pembuat rumah, konstruksi rumah, warna dinding
dan pengaturan barang-barang dalam rumah menyebabkan rumah tersebut di senangi
atau tidak di senangi oleh nyamuk. Berbagai penelitian penyakit menular
membuktikan bahwa kondisi perumahan yang berdesak-desakan dan kumuh
mempunyai kemungkinan lebih besar terserang penyakit. Macam kontainer,
termasuk macam kontainer disini adalah jenis/bahan kontainer, letak kontainer,
bentuk, warna, kedalaman air, tutup dan asal air mempengaruhi nyamuk dalam
pemilihan tempat bertelur, ketinggian tempat, pengaruh variasi ketinggian
berpengaruh terhadap syarat-syarat ekologis yang diperlukan oleh vektor penyakit.
Di Indonesia nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dapat hidup pada
daerah dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Iklim adalah salah satu
komponen pokok lingkungan fisik, yang terdiri dari: suhu udara, kelembaban udara,
curah hujan dan kecepatan angin. Lingkungan biologi yang mempengaruhi
penularan DBD terutama adalah banyaknya tanaman hias dan tanaman pekarangan,
yang mempengaruhi kelembaban dan pencahayaan didalam rumah. Adanya
kelembaban yang tinggi dan kurangnya pencahayaan dalam rumah merupakan
tempat yang di senangi nyamuk untuk hinggap beristirahat.Lingkungan Sosial,
kebiasaan masyarakat yang merugikan kesehatan dan kurang memperhatikan
kebersihan lingkungan seperti kebiasaan menggantung baju, kebiasaan tidur siang,
kebiasaan membersihkan TPA, kebiasaan membersihkan halaman rumah, dan juga
partisipasi masyarakat khususnya dalam rangka pembersihan sarang nyamuk, maka
akan menimbulkan resiko terjadinya transmisi penularan penyakit DBD di dalam
masyarakat.
3
Adapun faktor resiko yang lain yaitu Kedua nyamuk penyebab DBD
biasanya menginfeksi seseorang di pagi sampai sore hari menjelang petang.
Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang
sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka
virus akan tersebar. Bisa dibilang, nyamuk berperan sebagai medium pembawa
(carrier) virus dengue tersebut. Selain gigitan nyamuk, demam berdarah dipicu oleh
faktor risiko tertentu. Beberapa faktor risiko tersebut, di antaranya:

a. Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya

b. Tinggal atau bepergian ke daerah tropis

c. Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang
lemah.

2.4 Tanda dan Gejala Terkena DBD


Demam berdarah memiliki gejala yang biasanya menyerupai penyakit flu,
dan bisa saja berkembang menjadi parah jika abaikan. Umumnya, gejala ini bersifat
ringan dan muncul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk dan dapat berlangsung selama 10
hari.
Beberapa tanda dan gejala demam berdarah yaitu:

 Demam tinggi mencapai 40 derajat celcius

 Nyeri kepala berat

 Nyeri pada sendi, otot dan tulang

 Nyeri pada bagian belakang mata

 Nafsu makan menurun

 Mual dan muntah

 Pembengkakan kelenjar getah bening

 Ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam

 Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening

 Pendarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit

4
2.5 Cara Mencegah Terkena Penyakit DBD
Upaya pencegahan terhadap penularan DBD di lakukan dengan pemutusan
rantai penularan DBD berupa pencegahan terhadap gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Kegiatan yang optimal adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )
dengan cara “3M Plus“ yakni : menguras tempat penampungan air, menutup rapat
tempat penampungan air, mengubur dan menyingkirkan barang bekas, dan
pengelolaan lingkungan berlanjut seperti meningkatkan kesadaran akan kebersihan
lingkungan. Selain itu juga dapat di lakukan dengan larvasidasi dan pengasapan
fogging.

Selain upaya pencegahan tersebut terdapat beberapa upaya yang bisa di


lakukan oleh masyarakat agar terhindar dari penyakit DBD yaitu dengan cara :

a. Anak usia 9-16 tahun seharusnya di vaksinasi dengue, sebanyak 3 kali dengan
jarak 6 bulan.
b.Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah

c. Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah

d.Menggunakan kelambu saat tidur

e. Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian

f.Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi

2.6 Perawatan yang Bisa di Lakukan di Rumah Saat Terkena DBD


1. Tirah baring atau bedrest. Usahakan penderita demam berdarah bisa beristirahat
di tempat tidur sebanyak mungkin.
2. Atasi suhu tubuh yang tinggi ( di atas 38 derajat celcius ). Berikan obat penurun
demam yang di anjurkan jika perlu.
3. Kompres tubuh penderita dengan air hangat jika suhu badan tetap tinggi.
Gunakan kain yang telah di basahi dan letakkan di leher bagian belakang, sela
ketiak, dan pangkal paha agar suhu lebih cepat turun. Hindari air dingin karena
dapat membuat penderita mengigil, atau membuat tubuh seolah mengalami
kedinginan, yang justru akan menyebabkan kenaikan suhu tubuh.
4. Berikanlah penderita banyak cairan dan perhatikan tanda-tanda dehidrasi.
Dehidrasi bisa terjadi saat penderita demam, muntah, atau tidak minum untuk

5
mencukupi kebutuhannya. Segera bawa anggota keluarga yang terkena DBD ke
klinik atau unit gawat darurat jika terlihat tanda- tanda berikut ini :
 Jumlah air seni berkurang

 Sedikit atau tidak ada air mata ketika menangis

 Mulut, lidah, atau bibir kering

 Mata terlihat cekung

 Lesu, atau justru sangat gelisah dan bingung

 Hitungan detak jantung atau nadi yang cepat, yakni >100 x/menit

 Ujung jari tangan dan kaki yang dingin atau lembab

 Terdapat cekungan mengarah ke dalam pada kepala bayi

6
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes
Aegypti. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kondisi perumahan yang kumuh
dan lingkungan yang tidak bersih merupakan salah satu faktor resiko yang dapat
memengaruhi terjadinya penyakit DBD karna dapat memicu sarang nyamuk.
Pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara 3M dan meningkatkan
kesadaran akan kebersihan lingkungan merupakan salah satu cara atau upaya dalam
pencegahan penyakit DBD.

3.2 Saran
a. Kepada Masyarakat

Masyarakat berperan aktif dalam kebersihan lingkungan terutama


dalam pelaksanan pemberantasan sarang nyamuk guna menekan sekecil
mungkin peluang nyamuk untuk bersarang serta berkembang biak.

b.Kepada Petugas Kesehatan

Lebih rutin untuk melaksanakan penyuluhan di masyarakat tentang


perkembangan DBD agar masyarakat lebih memahami tentang penyakit
demam berdarah serta pentingnya melaksanakan pemberantasan sarang
nyamuk.

7
DAFTAR PUSTAKA

Candra A. 2010. Demam Berdarah Dengue : Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor


Risiko Penularan. Aspirator. Vol 2 (2).
http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/download/1787/973

Panjaitan J S. 2021. Penyuluhan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue


( DBD ) Pada Siswa/i di SMA Negeri 1 Pangaribuan Medan. Jurnal Visi Pengabdian
Kepada Masyarakat. Vol 2 (1).
https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/pengabdian/article/view/209.

Prasetyani R D. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam


Berdarah Dengue. Majority. Vol 4 (7).

https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/1449/1284#:
~:text=Fa
ktor%2Dfaktor%20risiko%20yang%20dapat,lingkungan%20biologi%2C%20dan%
20lingkun gan%20sosial

Djafar Y H, Rumagit S, Rumampuk J. 2020. Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamk


Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Masyarakat Tonsea Lama Tondano. E-
Jurnal Sariputra. Vol 7 (1).

http://jurnal.unsrittomohon.ac.id/index.php?journal=ejurnal&page=article&op=down
load&pa th%5B%5D=460&path%5B%5D=421

dr. Rizal F. Demam Berdarah. 2021

https://www.halodoc.com/kesehatan/demam-berdarah

dr. Nabila V Y. Kiat Merawat Penderita Demam Berdarah di Rumah. 2020.

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3621850/kiat-merawat-penderita-
demam- berdarah-di-rumah

8
9

Anda mungkin juga menyukai