Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif
dalam mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegangan
teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata
serta peningkatan kesejahteraan bersama. Dari definisi tersebut terkandung beberapa unsur
yang patut diperhatikan:
2
mengutamakan kepentingan anggota, maka yang menjadi korban adalah
pertumbuhan koperasi .
f. Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manajer, birokrat yang
berperan dalarn pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli terhadap
pengembangan koperasi Keempat jenis wirakop ini tentunya mempunyai kebebasan
bertindak dan insentif yang berbeda-beda yang selanjutnya menentukan tingkat
efektivitas yang berbeda-beda pula
Fungsi Kewirakoperasian
Dipandang dari fungsi atau kegiatan seorang wirakop, jenis kewirakoperasian
dibedakan rnenjadi 3 jenis, yaitu kewirakoperasian rutin, kewirakoperasian arbitrase dan
kewirakoperasian inovatif (Ropke, 1992). Ketiga jenis kewirakoperasian ini mempunyai
fungsi dan kegiatan yang berbeda.
a. Kewirakoperasian Rutin
Kewirakoperasian rutin diarahkan pada kegiatan rutin organisasi usaha (koperasi)
seperti produksi, pemasaran, personalia, keuangan, administrasi. dan lain-lain. Program-
program telah disusun dan dilaksanakan. Tugas wirakop hanyalah meluruskan
mengendalikan sesuatu agar berjalan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Dalam pengertian lain, tugas wirakop yang bersifat rutin berhubungan erat dengan
alokasi faktor produksi. Dalam alokasi sumberdaya kadang-kadang terjadi
penyimpangan dari hal yang direncanakan semula, dan penyimpangan ini perlu
diluruskan. Jadi pada dasarnya kegiatan wirakop dalam halini hanyalah menyelesaikan
permasalahan yang terjidi dalam aktivitas rutin sehari-hari. Kewirausahaan rutin
merupakan gambaran literature manajemen yang berfungsi sebagai pemecahan masalah.
Karena beberapa alasan sumber-sumber langka diterapkan secara salah atau
permasalahan timbulkarena penerapan yang salah atas sumber daya. Oleh karena itu
diperlukan beberapa metoda yang dapat digunakan untuk memperbaiki kesalahan dalam
penerapan. Melalui metoda ini, standar prestasi atau keseimbangan yang lalu dapat
diperoleh kembali. Kewirausahaan rutin berhubungan dengan kesempatan-kesempatan
tertentu yang dapat dirasakan dan dievaluasi dengan tepat. Suatu fungsi kewirausahaan
dapat tercapai karena pengalokasian kembali sumber-sumber yang akan membentuk
keseimbangan Oleh karena itu para wirausah sebagai seorang manajer yang berfungsi
3
mengambil keputusan mengenai koordinasi alat-alat yang dimiliki. Manajer akan
bertindak berdasarkan peluang yang diketahuinya untuk kemudian mengelola faktor
faktor produksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kewirakoperasian rutin mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1) Kegiatan berhubungan dengan evaluasi dan koreksi bila teriadi misalokasi sumber
daya. Tindakan ini disebut pemecahan masalah.
b. Kewirakoperasian Arbitrage
Arbitrase di sini dimaksudkan sebagai keputusan yang diambil dari dua kondisi
yang berbeda dan keputusan itu memberikan peluang yang menguntungkan. Tugas
utama dari wirakop dalam hal ini mencari peluang yang menguntungkan dari dua
kondisi berbeda. Misalnya ketidaksesuaian permintaan dan penawaran suatu pasar akan
menciptakan peluang bagi seseorang (wirausaha) untuk membeli dengan murah dan
menjual dengan mahal. Jika harga input di daerah A secara ekonomis lebih murah
dibanding di daerah B, maka wirakop yang jeli akan mendatangkan inputdari daerah A
Kondisi lain, jika harga output di daerah C lebih tinggi daripada daerah D, maka wrakop
yang jeli akan menjual di daerah C sepanjang memberikan tambahan keuntungan
baginya. Oleh karena itu, guna memperoleh keberhasilan dalam kondisi ini, wirakop
harus mempunyai informasi yang banyak tentang lingkungan dan pasar yang hendak
dituju dan memanfaatkan informasi ini untuk kemajuan koperasi. Kewirakoperasian
rutin mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1) Wirakop mempunyai informasi yang banyak tentang perbedaan harga barang -barang
tertentu bila ia beli saatini dan dijual pada waktu yang akan datang
4
2) Inti kewirakoperasian terdiri dari penemuan dan pelaksanaan peluang yang
menguntungkan yang sampai saat ini belum dikenali dan direalisasikan. Peluang
tersebut merupakan hasil ketidakseimbangan yang disebabkan perbedaan permintaan
dan penawaran.
c. Kewirakoperasian Inovatif
Inovatif mencari, memanfaatkan dan menemukan sesuatu yang baru. Wirakop
berarti yang inovatif ber wirakop yang selalu tidak puas dengan kondisi yang ada. Ia
selalu berusaha menemukan dan akan memanfaatkan peluang yang diperoleh. Ia sangat
diperlukan terutama pada kondisi di mana perusahaan (termasuk koperasi) mengalami
stagnasi. Ia juga diperlukan oleh perusahaan atau koperasi ying menghadapi masalah
ketidakpastian yang serius dalam lingkungan yang dinamis. Schumpeter telah
membuktikan bahwa para innovator merupakan promotor utama perkembangan
ekonomi. Inovasi tidak hanya sekedar memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi
juga membuka pasar dan sumber pengadaan (perbekalan), peningkatan teknik
manajemen dan metoda-metoda distribusi baru Kewirausahaan (kewirakoperisian)
inovatif biisanya tidak menimbulkan masalah, artinya meskipun keuntungan yang
diperoleh oleh inovator akan dikikis oleh para peniru, namun pengurangan ini akan
menyebabkan inovator memperkenalkan inovasi versi terbaru atau peluang baru. Jadi
kegiatan inovatif akan menghasilkan dorongan tertentu bagi kegiatan inovitif baru
6
yang tinggi untuk mengembangkan organisasi koperasi, tetap saja ia menghadapi
hambatan yang besar yang harus dilewatinya
c. Kewirakoperasian Birokrat
Birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pengembangan gerakan koperasi. Setiap kegiatannya memang diharapkan untuk
memacu perkembangan koperasi. Tetapi untuk melaksanakannya, ia terbelenggu oleh
aturan-aturan yang telah ditetapkan dan setiap turut campur birokrat tersebut dalam
organisasi koperasi belum tentu sesuai dengan keinginan anggota koperasi. Dengan
demikian, kendatipun mempunyai kemampuan dan kemauan yang tinggi dalam
mengembangkan koperasi, tetap saja kewirakoperasiannya terbatas.
d. Kewirakoperasian Katalis
Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap pengembangan
koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung dengan organisasi koperasi
Para katalis ini jelas mempunyai kemampuan yang tinggi dan motivasi yang tinggi
kendatipun insentif yang diterimanya kadang-kadang kecil. Di samping itu ia juga
mempunyai kebebasan bertindak karena ia berada di luar organisasi koperasi dan tidak
terikat oleh aturan-aturan organisasi koperasi tersebut. Seorang katalis biasanya adalah
seorang altruis, yaitu orang yang mementingkan kebutuhan orang lain. Dalam konteks
ini pada dasarnya seorang katalislah yang mempunyai kemampuan dalam membantu
pertumbuhan gerakan koperasi.
8
koperasi tidak sepenuhnya memperoleh kentungan yang banyak tetapi juga mempunyai
misi sosial yang saling menguntungkan di Tugas wirakop dalam hal ini menciptakan
keria sama antara pelaku dalam interinkage market tersebut.
d. Pemanfaatan Trust Capital
Hal ini Trust capital secara sederhana diartikan sebagai pengumpulan modal. Hal
dimungkinkan terjadi pada koperasi karena usaha yang tadinya dilakukan lainnya oleh
para anggotanya sekarang dikelola secara bersama-sama dengan anggota lainnya.
Semakin banyak anggota semakin besar modal yang dapat dikumpulkan dan semakin
kuat kedudukan modal usaha koperasi sehingga kemampuan koperasi dalam bersaing
dengan pesaingnya semakin kuat. Tugas wirakop dalam hal ini adalah mengelola modal
tersebut secara efisien dan meningkatan peranan anggota dalam meningkatkan
partisipasi intensif dalam pemanfaatan jasa pelayanan koperasi dan partisipasi
kontributif dalam pembentukan permodalan yang baru
e. Pengendalian Ketidakpastian
Upaya pengendalian ketidakpastian sangat dimungkinkan mengingat adanya pasar
internal pada koperasi. Kalaupun ada kerugian karena muncul risiko dalam kegiatan
operasionalnya, maka risiko ini akan ditanggung bersama-sama, sehingga biaya risiko
per anggota menjadi rendah. Koperasi adalah milik anggota dan anggota memanfaatkan
jasa yang ditawarkan oleh koperasinya. Oleh karena koperasi milik anggota. maka
secara rasional tidak mungkin para anggota akan merugikan koperasinya sendiri dalam
transaksinya. Hanya saja ini bisa teriadi jika koperasi memberikan pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan anggotanya. anggotanya Tugas wirakop dalam hal ini adalah
meningkatkan pelayanan terhadap dengan jalan menyediakan barang-barang atau jasa-
jasa yang dibutuhkan oleh anggotanya.
f. Penciptaan Inovasi
Inovasi pada koperasi sangat dimungkinkan mengingat banyak pihak yang
terhadap pertumbuhan koperasi. Tugas wirakop dalam hal ini menciptakan inovasi
inovasi baru yang menguntungkan bagi koperasi dan anggotanya Inovasi-inovasi yang
berasal dari anggota atau manajer sangat diperlukan oleh koperasi pada saat koperasi
mengalami stagnasi. Untuk membangkitkan kembali koperasi dari kelesuan diperlukan
wirakop yang altruistis dan andal. Dikatakan altruistis karena seorang wirakop harus
9
lebih mementingkan kepentingan orang lain dibanding dirinya. Sedangkan wirakop
yang andal sangat diperlukan karena koperasi mempunyai dua misi seperti yang
dikemukakan di atas.
g. Pengembangan Manfaat Partisipasi
Keunggulan koperasi dapat diperoleh melalui partisipasi baik partisipasi
kontributif dalam penyerahan keuangan dan pengambilan keputusan, maupun partisipasi
intensif dalam hal pemanfaatan pelayanan peningkatan koperasi. Tentu saja bila
partisipasi intensif mengalami meningkat, partisipasi kontributif dalam hal penyerahan
keuangan juga akan meningkat. Tugas wirakop dalam hal ini adalah meningkatkan
partisipasi intensif para anggota koperasi dengan jalan menyediakan pelayanan yang
dibutuhkan anggotanya.
h. Menciptakan Economies of Scale
Economies of scale adalah penghematan pada koperasi yang ditimbulkan oleh
penambahan kapasitas produksi. Penghematan tersebut sangat dimungkinkan karena
penambahan anggota berarti bertambahnya kapasitas bahan baku bertambah, dan
koperasi dapat membeli bahan dalam jumlah besar. Pembelian dalam jumlah besar akan
menurunkan harga beli perunit bahan, sehingga biaya perunit output pada akhirnya
dapat ditekan. Tugas wirakop adalah menciptakan economies of scale dan
mengendalikan produksi pada tingkat produksi yang optimal. Produksi dicapai pada saat
koperasi berproduksi dengan biaya rata-rata jangkapanjang yang paling rendah.
10
a. Melalui kegiatan inovatif (penciptaan pengetahuan baru dan penerapannya), dan
b. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan keria (berprestasi lebih banyak dalam satuan
waktu kerja tetap dan atau waktu kerja yang diperpanjang)
Masing-masing kemungkinan itu merupakan syarat yang memadai dan perlu bagi
pertumbuhan ekonomi. Kemungkinan pertama berkaitan dengan menaikan pendapatan
perkapita oleh sebab adanya peralihan ke arah penggunaan teknologi yang produktive,
pembuatan dan penyebaran barang-barang baru, struktur organisasi yang baru dan
keterampilan baru. Sedangkan emungkinan kedua secara implisit terkandung dalam tipe
inovasi ala Scumpeter tentang proses kegiatan kerja yang meliputi:
Hakikat dari fungsi wirausaha (termasuk wirakop adalah melihat dan menerapkan si
kemungkinan-kemungkinan baru dibidang ekonomi. Fungsi ini disebut fungsi inovatif.
Secara subtansi dan organisatoris, fungsi inovatif dapat dijabarkan dalam berbagai bidang
kegiatan, seperti:
I= kegiatan inovasi
PR= Kebebasan bertindak
C= Kompetensi
M= Motivasi
Ketiga faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha koperasi dijelaskan sebagai
berikut:
a. Hak Bertindak
12
Hak bertindak merupakan kemungkinan bertindak dalam kelompok kelompok yang
tidak terlarang yang rneliputi berbagai pembatasan normatif terhadap tindakan di samping
peraturan-peraturan hukum abstrak yang dikodifikasikan.juga nilai-nilai sosialbudaya,
etika, agama, ketentuan-ketentuan kongkret dan peraturan-peraturan pihak pengemban
kekuasaan politik. Bila diterjemahkan dalan bahasa ekonomi, hak bertindak yang terlarang
bertalian dengan biaya dan keuntungan tertentu. Hak bertindak mempengaruhi arus
manfaat yang diharapkan dari kemungkinan bertindak dan mempengaruhi nilai sumber
daya yang diperlukan untuk pelaksanaannya. Perubahan hak bertindak selalu mencakup
pembagian baru arus manfaat yang bertalian dengan kemungkinan tertentu dan dengan
demikian berarti juga pembagian baru sumber ekonomi Perubahan hak bertindak karena
rangsangan tindakan wirausaha, akan mempengaruhi terjadinya inovatif, berarti akan
mempengaruhi juga produktivitas faktor-faktor yang dikerahkan imbalan terhadap faktor-
faktor itu danpembagian pendapatan atau kekayaan personal. Bila para wirausaha
(termasuk wirausaha di bidang koperasi diberikan sepanjang merugikan pihak kebebasan
bertindak (dalam arti kebebasan bertindak merangsang pertumbuhan lain) akan banyak
muncul inovasi inovasi baru yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya
kebebasan untuk inovasi-inovasi baru sulit muncul ke permukaan.
b. Kemampuan (Kompetensi)
Keberhasilan penerapan kombinasi.kombinasi baru dalam suatu Kecenderungan
bertalian dengan peningkatan kemampuan personal dan organisatoris. tergantung dari
ndividu atau organisasi untuk meningkatkan kemampuannya. Sangat tergantung
rangsangan ekonomis dan harapan untuk dapat menerapkan peningkatan kemampuannya
ke dalam tindakan-tindakan inovatif yang nyata. Namun hal ini juga ditentukan oleh
bentuk-bentuk hak bertindak yang ada. Dengan demikian hak bertindak juga
mempengaruhi orang-orang untuk meningkatkan kemampuannya, yang kalau dilihat dalam
jangka panjang menjadi dasar yang menentukan potensi pembangunan ekonomi.
Kebebasan untuk niengadakan pembauran pakan syarat yang diperlukan, tetapi belum
memadai untuk dapat mendorong kegiataninovasi. Perilaku inovasimemerlukan
kemampuan wirausaha dalam mengembangkan dan menerapkan gagasan-gagasan baru di
lingkungannya, Karena itu perilakuinovasi sangat tergantung darikemampuan,
13
keterampilan, pengalaman, intuisi, kreativitas, dan motivasi dalam artikemauan untuk
berprestasi atau untuk menerapkan berlakunya sesuatu yang baru.
Kiranya tidak mudah untuk menjadi seorang wirausaha koperasi mengingat ada tiga
faktor di atas kadang-kadang membatasi gerak langkahnya, yaitu kemampuan (kompetensi
kemauan (motivasi dan kebebasan bertindak seorang wirausaha koperasi akan berhasil
melaksanakan misinya bila ketiga faktor tersebut dimilikinya, artinya jika mempunyai
kemampuan, kemauandan kebebasan bertindak. Kebebasan bertindak di sini dimaksudkan
kebebasan untuk melakukan kegiatan tertentu sepanjang tidak merugikan orang lain. Bila
mempunyai kemauan dan kernampuan saja tanpa disertai kebebasan bertindak, seorang
wirakop tidak akan pernah berhasil. Bila mempunyai kemampuan dan diberi kebebasan
untuk bertindak tetapitidak mempunyai kemauan untukmelaksanakan nya, tidak akan
berhasil melaksanakan misinya Demikian halnyajika kemauan dan diberi kebebasan
bertindak tetapi tidak punyai kemampuan untuk melaksanakan suatu tindakan, wirausaha
koperasi sepertiinijuga tidak akan berhasildalam menjalankan misinya.
SAP 10
14
Dalam UU No. 12 tahun 1967 Tentang Pokok-Pokok Perkoperasian diatur
mengenai sendi-sendi dasar Koperasi Indonesia. Ada tujuh sendi dasar Koperasi Indonesia,
yaitu:
1) Sifat keanggotaanya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia.
Suka rela mengandung arti kemauan dan kehendak sendiri tanpa adanya paksaan atau
pengaruh dari orang lain. Menjadi anggota koperasi sebaiknya timbul dari kesadaran
diri sendiri, sehingga dapat menolong dirinya sendiri juga dapat menolong orang
lain. Terbuka berarti bahwa koperasi sebagai organisasi ekonomi bersifat terbuka dan
demokratis, bukan untuk suatu golongan tertentu, tetapi untuk semua warga negara
Indonesia.
2) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam
koperasi.
Hal ini mencerminkan demokrasi dalam kehidupan koperasi. Koperasi didirikan
bersama berarti milik bersama dan untuk kepentingan bersama pula. Setiap anggota
memiliki hak dan kewajiban yang sama, baik dalam perencanaan maupun keputusan
yang diambil dalam rapat anggota.
3) Pembagian sisa hasil usaha sesuai dengan jasa masing-masing anggota.
Pembagian itu diatur sesuai dengan jasa yang diberikan oleh anggota koperasi.
Makin banyak jasa yang diberikan kepada koperasi makin besar ia menerima
kembali jasa itu.
4) Adanya pembatasan atas bunga modal.
Ada pembagian kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Sesuai dengan fungsi ekonomi, koperasi mengutamakan kesejahteraan hidup para
anggotanya. Modal dalam koperasi, yang walaupun merupakan unsur yang tidak
dapat diabaikan sebagai faKtor produksi dipergunakan untuk kesejahteraan anggota-
anggotanya dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan uang (profit motive).
5) Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Sesuai dengan fungsi ekonomi, koperasi mengutamakan kesejahteraan hidup para
anggotanya. Di samping itu, karena koperasi adalah organisasi yang berwatak sosial,
maka tidak boleh melupakan kepentingan umum, yaitu harus turut membantu
pembangunan masyarakat yang sedang berlangsung.
15
6) Usaha dan ketata-laksanaanya bersifat terbuka.
Koperasi didirikan dan diusahakan oleh para anggota. Oleh karena itu, segala gerak
dan kepengurusan koperasi harus sepengetahuan serta terbuka untuk seluruh anggota.
7) Swadaya, swakerta, dan swasembada sebagai pencerminan percaya pada diri sendiri.
Prinsip percaya pada diri sendiri merupakan modal utama dalam mendorong setiap
cipta, karya, dan karsa koperasi. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat harus
mampu berswasemdaya (berusaha sendiri), berswakarya (membuat sendiri) dan
berswasembada (mencukupi kebutuhan sendiri). Prinsip dasar di atas dapat pula
disebut sebagai prinsip individualitas dan solidaritas. Individualitas adalah kesadaran
akan harga diri, sedangkan solidaritas ialah setia bersekutu atau setia kawan. Dengan
demikian, setiap anggota koperasi dengan modal percaya diri sendiri akan mampu
mengatasi dan meningkatkan taraf hidupnya.
16
Concurrent control terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang
mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka. Direction (arahan) berhubungan
dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk
mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode-metode serta
prosedur-prosedur yang tepat dan mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan
dilaksanakan sebagaimana mestinya. Proses memberikan pengarahan bukan saja
meliputi cara dengan apa petunjuk-petunjuk dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga
sikap orang-orang yang memberikan penyerahan.
Sifat khas dari metode-metode pengawasan feedback (umpan balik) adalah bahwa
dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi
tindakan-tindakan masa mendatang. Adapun sejumlah metode pengawasan umpan
balik yang banyak dilakukan yaitu:
Metode pengawasan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut.
a. Pengamatan.
b. Inspeksi secara teratur.
c. Laporan baik lisan maupun tertulis.
d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan, yang dilihat dari pelaporan.
e. Diskusi antar manajer maupun bawahannya tentang pelaksanaan kegiatan.
17
2) Metode Pengawasan Kuantitatif, dalam mengadakan pengawasan ini yang bersifat
kuantitatif, sebagian besar digunakan data-data maupun metode kuantitatif untuk
mengukur dan memeriksa kuantitas maupun kualitas output. Metode pengawasn
kuantitatif meliputi beberapa cara antara lain:
a. Anggaran
b. Audit (rencana dan biaya)
c. Analisis biaya
d. Analisis rasio maupun bagan
e. Teknik yang berhubungan dengan waktu dan pelaksanaan kegiatan.
19
yang sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada forum Rapat
Anggota. Umumnya, Rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun.
4. Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus
untuk melaksanakan teknis operasional bidang usaha. Hubungan pengelola usaha
(managing director) dengan pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas dasar
perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak kerja.
Koperasi lazimnya seperti organisasi yang lain membutuhkan manajemen yang baik
agar tujuan yang telah digariskan koprasi tersebut dalam rapat anggota dapat tercapai
sesuai denga harapan. Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen
umum terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus dan
pengawas. Adapun tugas masing-masing dapat diperinci sebagai berikut: Rapat Anggota
bertugas untuk menetapkan anggaran dasar, membuat kebijakan umum, mengangkat dan
memberhentikan pengurus dan pengawas.
20
dari perencanaan, pembagian kerja, pengarahan, dan pengawasan. Lebih jelasnya diuraikan
sebagai berikut:
1) Perencanaan
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang fleksibel, sebab perencanaan akan
berbeda dalam situasi yang terus barubah dari waktu-kewaktu. Apabila perlu dalam
pelaksanaanya diadakan perencanaan kembali sehingga semakin cepat tercapainya
tujuan koperasi tersebut. Ada empat tahap dasar perencanaan, yaitu: (1) menetapkan
tujuan dan serangkaian tujuan, (2) merumuskan keadaan saat ini, (3) mengidentifikasi
segala kemudahan dan hambatan, (4) mengembangkan rencana atau serangkaian
kegiatan untuk pencapaian tujuan. Perencanaan yang dibuat oleh perusahaan yang satu
dengan perusahaan lainya belum tentu sama perbedaan tersubut terjadi karena tipe
organisasi yang berbeda, jangka waktu yang digunakan, tipe manajer yang yang
mengelola perusahaan.
Secara garis besar ada dua tipe tipe perencanaan strategis mencakup proses
pemilihan tujuan organisasi, penentuan strategis, kebijaksanaan dan program untuk
menjamin bahwa tujuan organisasi dapat dicapai. Sedangkan rencana operasional
menguraikan lebih rinci bagaimana rencana-rencana strategis akan dicapai.
Perencanaan daalam koperasi sama dengan organisasi lainya perlu dikelola dengan
baik agar dapat dicapai tujuan akhir seefektif mungkin fungsi perencanaan merupakan
fungsi manajemen yang sangat penting karena merupakan dasar dari fungsi manajemen
yang lain. Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat
rencana yang baik dengan melalui beberapa langkah dasar pembuata rencana yaitu
menentukan tujuan organisasi, mengajukan alternatif cara mencapai tujuan tersebut, dan
21
kemudian alternatif-alternatif tersebut harus dikaji satu persatu sebelum diputuskan
alternatif mana yang sangat baik mendukung untuk mencapai tujuan tersebut. Tipe
rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapa bermacam-macam tergantung pada
jangka den kebutuhan organisasi koperasi.
2) Pengorganisasian
Masuknya berbagai pihak yang ikut membantu pengurus mengelola usaha koperasi
semakin kompleks pula struktur organisasi tersebut. Pemilihan bentuk struktur koperasi
harus disesuaikan dengan jenis usaha, volume usaha, maupun luas pasar dan produk
yang dihasilkan
3) Pengarahan
4) Pengawasan
DAFTAR PUSTAKA
23
Hendar dan Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi Edisi 2. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI.
Tunggal, Amin Widjaja. 1995. Akuntansi Untuk Koperasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arifin Sitio dan Tamba Halomoan. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga
24