Anda di halaman 1dari 10

Statistika – Ukuran Pemusatan Data : Mean ,

Median, Modus
Masih semangatkan, buat mencari informasi dalam rangka
mencerdaskan diri?
Kali ini Kita mau belajar tentang bagaimana sih caranya
memperoleh mean, median dan modus dari suatu data ststistika
baik tunggal maupun berkelompok?
Nah jadi sahabat semua, Rataan (Mean), Median dan Modus
didalam ilmu statistika merupakan bagian dari ukuran
pemusatan data.
Ukuran pemusatan data adalah sembarang ukuran yang
menunjukkan pusat segugus data, yang telah diurutkan dari yang
terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar
sampai yang terkecil.
Udah gak sabar kan? Yuks Pantengin!
Nah, kita memiliki suatu data berkelompok yang tersaji seperti
gambar berikut :

Dapat kita ketahui dari data statistik diatas menjelaskan tentang


jumlah sekrup baja yang cacat pada setiap produksi. Data
tersebut berfungsi untuk mengevaluasi kegiatan produksi,
sehingga untuk produksi kedepannya dapat meminimalisasi
produk yang gagal. Melalui data tersebut, dapat dilihat bahwa
cara pengumpulan datanya melalui survey dengan metode
stratified random sampling. Dimana sampel yang digunakan
dapat mewakili dari produk setiap dilakukan produksi.
Selanjutnya data yang telah didapat disajikan menjadi diagram
batang seperti pada gambar tersebut. Tampilannya yang mudah
dipahami dan cukup representatif apabila digunakan untuk
evaluasi kinerja. Namun apabila kita ingin menelisik lebih jauh
dan menginginkan tampilan yang lebih kompleks, dapat kita
coba dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.
Interval Jumlah Sekrup
Frekuensi (f)
Cacat
5–6 5
7–8 6
9 – 10 5
11 – 12 7
13 – 14  6
15 – 16 1
Jumlah 30
Nah, dari data berkelompok tersebut kita akan mencari mean,
median, dan modusnya. Tapi, sebelumnya, Kita review tentang
apasih mean, median, dan modus itu? Dan apa perbedaan dari
mean, median, dan modus dari data tunggal dan data
berkelompok? Oke langsung cus aja yuk!
a.    Mean
Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari
jumlah sekelompok data dibagi dengan banyaknya data. Rata-
rata disimbolkan dengan x.
 Rata-Rata untuk Data Tunggal

Keterangan:
ẋ = mean
n= banyaknya data
Contoh Rataan Data tunggal
Hitunglah nilai rata-rata dari nilai ujian matematika kelas 3
SMU berikut ini: 2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
Jawab:

 Rata-Rata untuk Data Berkelompok

Keterangan :
fi          = frekuensi
xi         = nilai tengah
Nilai tengah adalah jumlah tepi bawah dan tepi atas di bagi 2.
Oke langsung kita coba, menggunakan data berkelompok yang
telah kita punya :
b. Median
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data
diurutkan. Dengan demikian, median membagi data menjadi dua
bagian yang sama besar. Median (nilai tengah) disimbolkan
dengan Me.

 Median untuk Data Tunggal


1. Jika banyaknya data n ganjil
2. Jika banyaknya data n genap

Keterangan:
Me = Median
n = jumlah data
x = nilai data
Contoh Median Data Tunggal
Tentukan median dari data berikut.
1. 8,6,4,3,7,5,8,10,8,9,8,5
2. Sepuluh orang siswa dijadikan sampel dan dihitung tinggi
badannya. Hasil pengukuran tinggi badan kesepuluh siswa
tersebut adalah sebagai berikut.
172, 167, 180, 171, 169, 160, 175, 173, 170, 165
Hitunglah median dari data tinggi badan siswa!
Jawab :
1. Data diurutkan : 3 4 5 5 6 7 8 8 8 8 9 10
N= 12 (genap)
Jadi, mediannya adlah 7,5
2. Karena jumlah data genap, maka penghitungan median
menggunakan rumus median untuk data genap. Proses
penghitungannya adalah sebagai berikut.
Untuk melanjutkan penghitungan, kita harus terlebih
dahulu mengetahui nilai x5 dan x6. Kedua nilai data
tersebut dapat diperoleh dengan mengurutkan semua data.
Hasil pengurutan adalah sebagai berikut.
160, 165, 167, 169, 170, 171, 172, 173, 175, 180
Dari pengurutan tersebut diperoleh nilai x5 sama dengan
170 dan x6 sama dengan 171. Dengan demikian
penghitungan median dapat dilanjutkan.

 Median untuk data berkelompok

Keterangan :
Tb  = Tepi bawah kelas median (Batas bawah – 0,5) 
F     = Frekuensi kumulatif sebelum median
f      = Frekuensi
c     = Panjang kelas
n     = Jumlah frekuensi
Yuk kita coba lagi, menggunakan data berkelompok yang telah
kita punya :

 Letak kelas median: Setengah dari seluruh data = 30,


terletak pada kelas ke-3 (jumlah 9-10)
 Tb = 9 – 0,5 = 8,5
 c    = 2
 n = 80, f = 24
 f = 5 (frekuensi kelas median)
 F = 5 + 6 = 11

c. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki
frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan dengan Mo.  Beberapa
kemungkinan tentang modus suatu gugus data:

 Apabila pada sekumpulan data terdapat dua modus, maka


gugus data tersebut dikatakan bimodal.
 Apabila pada sekumpulan data terdapat lebih dari dua
modus, maka gugus data tersebut dikatakan multimodal.
 Apabila pada sekumpulan data tidak terdapat modus, maka
gugus data tersebut dikatakan tidak mempunyai modus.

 Modus untuk data tunggal


Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
Contoh :
Tentukan modus dari data berikut !
4, 8, 7, 4, 6, 3, 6, 8, 6, 3
Jawab :
Data yang paling sering muncul adalah 6, maka Mo = 6

 Modus untuk data berkelompok

Keterangan :
Tb = Tepi bawah kelas modus
d1 = Selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi
sebelumnya
d2 = selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi
sesudahnya
c = Panjang kelas
Nah, berapa nilai modus dari data berkelompok yang kita
punya?
 Kelas modul = kelas ke-4
 Tb = 11-0.5 = 10.5
 b1 = 7 – 5 = 2
 b2 = 7 – 6 = 1
 c=2

SKEWENESS (KECONDONGAN)
Kecondongan suatu kurva dapat dilihat dari perbedaan letak
mean, median dan modusnya. Jika ketiga ukuran pemusatan data
tersebut berada pada titik yang sama, maka dikatakan simetris
atau data berdistribusi normal. Sedangkan jika tidak berarti data
tidak simetris atau tidak berdistribusi normal.
Ukuran kecondongan data terbagi atas tiga bagian, yaitu :
 Kecondongan data ke arah kiri (condong negatif) dimana
nilai modus lebih dari nilai mean (modus > mean).
 Kecondongan data simetris (distribusi normal) dimana nilai
mean dan modus adalah sama (mean = modus).
 Kecondongan data ke arah kanan (condong positif) dimana
nilai mean lebih dari nilai modus (mean > modus).
Dari gambar grafik diatas dapat kita lihat bahwa nilai modus
lebih dari pada nilai mean (modus>mean). Sehingga Skewness
(kecondongan) dari data tersebut adalah Skewed to the left or
negatively skewed (Kecondongan data ke arah kiri atau condong
negatif).
Okay itu dia, sedikit penjelasan yang mampu menerangkan
ditengah kegalauan. Maaf apabila kurang memuaskan dahaga
bagi kalian sang pemburu ilmu. Terima kasih karena bersedia
mengunjungi blogque, semoga bermanfaat dan berkah ilmunya.
aamiin ya rabbal alamiin.
#salamsuksesgen-emas2020

Anda mungkin juga menyukai