Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

SISTEM MONETER

Dosen Pengampu :
Inayat Hanum Indaryati, S.E.,M.M.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Yufri Murtiningsih (19133200033)
Cleopatra Ajeng Larasati (19133200101)

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat
pada waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka
untuk melaksanakan tugas dari dosen kami Ibu Inayat Hanum Indaryati,S.E.,
M.M. selaku pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 18 September 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakann suatu gambaran mengenai dampak
kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentk dari
berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi.
Untuk mencapai pertubuhan ekonomiyang tinggi dn stabil tidaklah
pekerjaan yang mudh untuk dilaksanakan, ibarat 2 sisi mata uang logam,
kadang tercapai perumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk
mencapainya inilah mengapa diperlukan kebijakan moneter.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mengarahkan perekonomian makro ke
kondisi yang lebih baik atau yang diinginkan. Sesuai dengan kondisi
perekonomian masyarakat indonesia yang kegiatannya bertumpu pada aset
keuangan kredit perbankan, maka pemerintah perlu melaksanakan kebijakan
moneter melalui pengelolaan atau pengaturan system perkreditan secara
dinamis dan sesuai dengan kebutuhan.
Berhasilnya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua
faktor, yang pertama : kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan
kegiatan ekonomi tersebut, kedua : jangka waktu perubahan kebijakan
moneter terhadap kegiatan ekonomi. Sistem moneter biasanya dilandasi
masalah utama yang berkaitan dengan uang.
Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku
untuk semua negara di dunia yang membahas tentang pembayaran atas
transaksi lintas negara. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan
baik akan memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta
mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Pembahasan inti dari sistem
moneter internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs tukar.
Sampai saat ini pun sistem moneter internasional masih menjadi perhatian
semua negara dan masih ingin merubah sistemnya menjadi lebih berfungsi
optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Moneter?
2. Apa yang dimaksud Lembaga Keuangan?
3. Apa Saja Jenis-Jenis lembaga Keuangan?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui pengertian sistem moneter.
2. Untuk mengetahui Lembaga Keuangan.
3. Untuk mengetahui Jenis-Jenis lembaga Keuangan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Moneter
Sistem moneter adalah sistem yang menetapkan kebijakan dan tindakan-
tindakan yang mempengaruhi interaksi faktor moneter dalam suatu negara,
termasuk pengawasan cadangan valuta asing. Yang termasuk dalam sistem
moneter yaitu bank-bank atau lembaga-lembaga yang ikut menciptakan uang
giral. Sedangkan yang temasuk sistem moneter yaitu Bank Indonesia,
Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Keuangan.
Di Indonesia yang tergolong dalam sistem moneter adalah otoritas
moneter yaitu Bank Indonesia maupun bank lain yang menciptakan uang
giral. Otoritas moneter, Pemerintah dan Bank sentral maupun Bank Indonesia
bertanggungjawab menciptakan dan menawarkan uang primer berupa uang
kartal ( kertas maupun logam ). Uang yang telah ditawarkan akan digunakan
oleh masyarakat baik pengusaha maupun masyarakat biasa untuk keperluan
konsumsi dan produksi mereka.

B. Lembaga Keuangan
Lembaga Keuangan adalah “Setiap perusahaan yang bergerak di bidang
keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-duanya.”
Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan
dengan bidang keuangan, apakah kegiatannya hanya menghimpun dana atau
hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan
dana. Dalam praktiknya, lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua
golongan besar, yaitu : lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan
lainnya (lembaga pembiayaan).Untuk lebih jelasnya kedua kelompok
lembaga tersebut dapat dilihat dari gambar berikut ini.
Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan
jasa keuangan yang paling lengkap yaitu sebagai penyalur dana atau
memberikan pinjaman (kredit) dan juga melakukan usaha menghimpun dana
dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan.
Sebaliknya lembaga keuangan lainya atau lembaga pembiayaan lebih
berfokus kepada salah satu bidang saja apakah penyaluran dana atau
penghimpunan walaupun ada lembaga pembiayaan yang melakukan
keduanya. Kemudian masing-masing lembaga keuangan lainya dalam
menghipun atau menyalurkan dana mempunyai cara-cara sendiri. Keunggulan
lembaga keuangan bank adalah memberikan pelayanan keuangan yang paling
lengkap diantara lembaga keuangan yang ada.
C. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan
Dalam praktiknya lembaga keuangan bank terdiri dari :
1. Bank Sentral
Bank Sentral di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan
memegang fungsi sebagai bank sirkulasi, bank to bank dan lender of the
last resort. Biasanya pelayanan yang diberikan oleh bank Indnesia ebih
banyak kepada pihak pemerintah dan dunia perbankan, dengan kata lain
nasabah Bank Indonesia dalam hal ini ebih banyak kepada lembaga
perbankan.
Tujuan utama Bank Indonesia sebagai Bank Sentral adalah mencapai
dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Untuk mencapai tjuan tersebut
Bank Sentral mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan mejaga kelancaran sistem devisa serta mengatur
dan mengawasi bank.
2. Bank Umum
Bank Umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa –
jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat baik masyarakat
perorangan maupun lembaga – lembaga lainnya.Bank Umum juga dikenal
sebagai Bank Komersil dan dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu Bank
Devisa dan Bank Non Devisa. Bank umum devisa memiliki produk yang
lebih luas daripada bank yang berstatus non devisa, antara lain dapat
melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing
atatu jasa bank keluar negeri.
3. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang khusus melayani
masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat
berasal dari bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa, Bank pegawai, dan
bank ylainya yang kemudian dilebur menjadi Bank Perkreditan Rakyat.
Jenis produk yang ditawarkan oleh Bank Perkreditan Rakyat relatif sempit
jika dibandingkan dengan bank umum, bahkan ada yang beberapa jenis
jasa bank yang tidak boleh diselenggarakan oleh Bank Perkreditan Rakyat,
seperti pembukaan rekening giro dan iku kliring. Lembaga Keuangan
lainya yang tergabung dalam lembaga keuangan lainya jauh lebih banyak
jenisnya dari lembaga keuangan bank. Masing-masing lembaga keuangan
lainya mempunyai ciri-ciri usahanya sendiri.
Jenis – Jenis Lembaga Keuangan Lainnya yang ada di Indonesia
sebagai berikut :
a. Pasar Modal
Pasar Modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan
transaksi antara para pencari dana (emiten) dengan para penanaman
modal (investor). Dalam pasar modal yang diperjualbelikan adalah
efek- efek seperti saham dan obligasi dimana jika diukur dari waktunya
modal yang yang diperjualbelikan merupakan modal jangka panjang.
b. Pasar Uang dan Valas
Pasar Uang (money market) sama seperti pasar modal, yaitu pasar
tempat memperoleh dana dan investasi dana . Hanya bedanya modal
yang ditawarkan di pasar uang adalah berjangka waktu pendek dan si
pasar modal berjangka waktu panjang. Dalam pasar uang transaksi lebih
banyak dilakukan dengan media elektronik sehingga nasabah tidak
perlu datang secara langsung.
c. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam merupakan koperasi yang menghimpun dana
dari para anggotanya kemudian menyalurkan kembali dana tersebut
kepada para anggota koperasi dan masyarakat umum. Artinya para
anggota koperasi simpan pinjam menyimpan uangnya yang sementara
belum digunakan. Kemudian oleh pengurus koperasi uang tersebut
dipinjamkan kembali para anggotanya yang membutuhkan, termasuk
kepada masyarakat umum yang membutuhkan jika memungkinkan.
d. Perum Pegadaian
Perusahaan Pegadaian merupakan lembaga keuangan yang
menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu. Jaminan
nasabah tersebut digadaikan dan kemudian ditaksir oleh pihak
pegadaian untuk menilai besarnya nilai jaminan. Besarnya nilai jaminan
akan mempengaruhi jumlah pinjaman. Sementara usaha pegadaian
secara resmi masih dilakukan pemerintah.
e. Perusahaan Sewa Guna Usaha
Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing) merupakan bidang usaha yang
lebih ditekankan kepada pembiayaan barang – barang modal yang
diinginkan oleh nasabahnya. Jika ingin memperoleh barang-barang
modal secara kredit, maka kebutuhan pembayaranya dapat ditutup oleh
perusahaan leasing. Pembayaran oleh nasabah diangsur sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat. Jadi perusahaan leasing lebih banyak
bergerak dalam bidang pembiyaan barang-barang kebutuhan modal.
f. Perusahaan Asuransi
Perusahaan Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam
usaha pertanggungan. Setiap nasabah dikenakan polis asuransi yang
harus dibayar sesuai dengan perjanjian dan perusahaan asuransi akan
menanggung kerugian dengan menggantikanya apabila nasabahnya
terkena musibah atau terkena resiko seperti yang telah diperjanjikan.
Artinya usaha asuransi merupakan kegiatan menanggung risiko yang
dikaitkan dengan keuangan antara polis yang harus dibayar dan klaim
yang diterimanya. Perusahaan asuransi dibagi kedalam beberapa jenis
seperti, asurasi kredit, asuransi jiwa, asuransi kebakaran, asuransi
kehilangan, dan jenis lainya.
g. Perusahaan Anjak Piutang
Perusahaan Anjak Piutang (factoring) merupakan perusahaan yang
usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan
dengan cara membeli kredit bermasalah perusahaan lain atau dapat pula
mengelola penjualan kredit perusahaan yang membutuhkannya. Usaha
ini relattif baru di indonesia dan perusahaan anjak piutang memang
kegiatan utamnya adalah membantu perusahaan yang sedang
mengalami kesulitan dalam melakukan penagihan atau mengelola
utangnya. Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini merupakan fee
yang telah disepakati bersama atau keuntungan dari harga jual dengan
hasil penagihan yang dilakukan.
h. Modal Ventura
Perusahaan Modal Ventura merupakan pembiayaan oleh perusahaan-
perusahaan yang usahanya mengandung risiko tinggi. Perusahaan ini
jebis ini relatif masih baru di indonesia. Usahanya lebih banyak
memberikan pembiayaan dalam bentuk kredit tanpa jaminan yang
umumnya tidak dilayani oleh lembaga keuangan lainnya. Selama ini
kredit dengan jaminan sangat menyulitkan, memberatkan dan
menghambat nasabah untuk memperoleh modal, walaupun dewasa ini
pihak perbankan telah memperlunak persyaratam untuk memperoleh
kredit.
i. Dana Pensiun
Dana pensiun, merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola
dana pension suatu perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu
sendiri. Penghimpun dana pension melalui iuran yang dipotong dari gaji
karyawan. kemudian dana yang terkumpul oleh dana pensiun diusahan
lagi dengan menginvestasikan ke berbagai sektor yang menguntungkan.
Perusahaan yang mengelola dana pensiun dapat dilakukan oleh bank
atau perusahaan lainya.
j. Kartu Plastik
Kartu Plastik digunakan sebagai pengganti uang tunai yang dapat
dipergunakan untuk berbagai keperluan lainnya.Pihak yang
mengeluarkan kartu kredit itu dapat dilakukan oleh bank atau lembaga
non bank lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi dan peranan lembaga
keuangan (terutama bank) adalah sebagai perantara antara masyarakat yang
kelebihan dana dengan msyarakat yang kekurangan dana.
B. Saran
Sistem dan kebijakan moneter yang baik akan dapat membuat
perekonomian, pembangunan, serta arus moneter di Indonesia menjadi lebih
baik. Maka dari itu lembaga keuangan harus paham mengenai kebijakan-
kebijakan moneter yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir.Dr. 2014. “Perkembangan Moneter Perbankan Indonesia”. Rajawali Pers.


https://diahayuastriniwebblog.blogspot.co.id/2013/05/sistem-moneter-
internasional.html

Anda mungkin juga menyukai