Disusun oleh:
Debri Luky Kristiani
NIM. 155020300111051
Dosen Pembimbing:
Yuki Firmanto, SE., MSA., Ak.
ABSTRAK
Financial Technology (Fintech) sebagai perpaduan inovasi antara teknologi dan jasa
keuangan merupakan hal yang saat ini berkembang sangat pesat di dalam masyarakat
Indonesia. Inovasi ini telah meningkatkan jumlah transaksi Fintech dengan pesat dan
tentu mendorong potensi perpajakan di dalamnya. Isu perpajakan Fintech merupakan
salah satu hal yang penting dan banyak dibicarakan di Indonesia. Penelitian kualitatif
ini bertujuan untuk mengidentifikasi perpajakan Fintech dan tantangan pemungutan
pajak pada transaksi Fintech. Metode yang digunakan adalah studi eksploratori yang
dianalisis dengan teknik reduksi data Miles dan Huberman (1994). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hampir seluruh transaksi Fintech telah dikenakan pajak dan
masih terdapat tantangan dalam pemungutan pajak Fintech.
Written by:
Debri Luky Kristiani
NIM. 155020300111051
Supervised by:
Yuki Firmanto, SE., MSA., Ak.
ABSTRACT
Mulai
Mulai Nasabah
menjual saham
yang Selesai
dimilikinya ke
pasar modal
PP
Customer mengisi data diri Customer memilih jenis N
pada platform yang telah asuransi dengan premi yang
disediakan sesuai dengan budgetnya
Pajak
Nasabah menjual Jumlah pembelian
Pertambahan 10%
produk pasar modal produk pasar modal
Nilai (PPN)
4.3 Tantangan Perpajakan memiliki kesadaran untuk
Fintech mendaftarkan usahanya di OJK. Hal
Meskipun masih dianggap ini dibuktikan dengan banyaknya
relevan dengan skema pajak yang telah Fintech illegal baik yang berasal dari
ada, Kepala Group Inovasi Keuangan dalam maupun luar negeri yang
Digital dan Pengembangan Keuangan diberhentikan oleh OJK.
Mikro OJK, Triyono, memaparkan Kurangnya kesadaran Fintech
dalam klinikpajak.co.id bahwa industri untuk mendaftarkan diri ke OJK tentu
Fintech di Indonesia masih memiliki memiliki dampak terhadap potensi
masalah perpajakan. Penulis pajak yang ada dalam perusahaan
mengidentifikasi bahwa tantangan Fintech yakni hilangnya potensi
dalam pemajakan Fintech terdiri dari: perpajakan karena besar kemungkinan
start up Fintech tersebut tidak
4.3.1 Fintech yang Tidak Terbatas memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
oleh Negara (NPWP). Padahal, NPWP merupakan
Hal utama yang menjadi nomor yang diberikan kepada Wajib
penyebab munculnya isu ini adalah Pajak sebagai sarana dalam
model bisnis Fintech yang menembus administrasi perpajakan yang
batas geografis. Hal ini dikarenakan dipergunakan sebagai tanda pengenal
aplikasi ini dapat diakses melalui diri atau identitas Wajib Pajak dalam
internet ini disebut dengan Layanan melaksanakan hak dan kewajiban
Over-The-Top (OTT). perpajakannya (Pasal 1 Undang-
Layanan OTT merupakan Undang Nomor 28 Tahun 2007).
aplikasi dan jasa yang dapat diakses Dengan demikian, pemerintah
melalui internet dan menggunakan jasa menjadi kesulitan dalam mendeteksi
operator atau Telecom Service aktivitas Fintech asing yang
Providers (TSPs) yang menawarkan melaksanakan kegiatan di Indonesia
akses kepada internet (Bhawan, 2015). jika Fintech tersebut tidak memiliki
Salah satu contoh layanan OTT yang cabang di Indonesia dan tidak
sering digunakan di masyarakat adalah memiliki NPWP.
layanan yang berbasis komunikasi
seperti Skype, Whatsapp, Snapchat, 4.3.2 Sulitnya Menentukan Subjek
Instagram, dan lainnya. Selain itu, Pajak dari Fintech
layanan ini juga ditujukan untuk e- Penentuan Subjek Pajak
commerce, m-commerce, e-health, e- merupakan hal yang krusial untuk
education, dan ekonomi digital pada dilakukan dalam melakukan
umumnya (Bhawan, 2015). Fintech mekanisme pemajakan. Pemungutan
dapat diklasfikasikan ke dalam jasa pajak Fintech memiliki tantangan
internet bidang ekonomi digital atau tersendiri ketika Fintech berasal dari
Commerce. Dengan demikian, Fintech luar negeri. Jika Fintech berasal dari
menjadi sangat mudah masuk negara- luar negeri, pemerintah harus mencari
negara lain seperti Indonesia. tahu apakah Fintech tersebut memiliki
Meskipun Fintech memiliki Badan Usaha Tetap di Indonesia.
kemudahan untuk masuk ke dalam Vidyana (2014) menyatakan
Indonesia, tidak semua Fintech asing bahwa ketentuan perpajakan baik
domestik maupun internasional saat ini peer lending (P2P) yang tidak terdaftar
masih menekankan pentingnya di OJK. Karena tidak menempatkan
kehadiran fisik sebagai ambang batas server di Indonesia, Ketua Satgas
pemajakan bagi negara tempat BUT Waspada Investasi Otoritas Jasa
berada. Dalam konteks Fintech, tempat Keuangan, Tongam L. Tobing (2019)
usaha yang berupa komputer, agen dalam okezone.com menyatakan
elektronik, atau peralatan otomatis bahwa Fintech akan sulit dilacak oleh
yang dimiliki, disewa, atau digunakan OJK jika menggunakan server yang
Orang Pribadi Asing atau Badan Asing berada di luar negeri.
untuk menjalankan usaha melalui Menurut Bunga (2017), kendala
internet biasa disebut dengan server dimana Fintech yang secara sengaja
(Bunga, 2017). tidak meletakkan server Indonesia
Server merupakan sebuah sistem maupun kendala dalam menentukan
komputer yang menyediakan jenis server sebagai Bentuk Usaha Tetap
layanan tertentu dalam sebuah jaringan (BUT) dapat diatasi dengan melakukan
komputer. Secara umum, dalam kerjasama antara Kementerian
mendirikan sebuah start-up, Keuangan dengan Kementerian
perusahaan dapat menggunakan dua Komunikasi dan Informasi dalam
jenis server yakni cloud dan dedicated melakukan analisa secara terus
server (Rifzan, 2017). Cloud server menerus atas kegiatan usaha dari
merupakan server yang dikelola oleh Fintech. Pak Tiong (2017) yang
penyedia hosting sedangkan dedicated dikutip oleh Bunga (2017) juga
server adalah server fisik yang telah menyatakan bahwa cara mengatasi
disewa atau dibeli secara keseluruhan. kendala ini adalah dengan
Dengan demikian, cloud server menggunakan asas keadilan dan asas
merupakan salah satu jenis server yang sumber sebagai dasar dalam penetapan
dapat berpindah tempat dan hal ini server sebagai Bentuk Usaha Tetap
menimbulkan kesulitan bagi (BUT).
pemerintah dalam menentukan negara
mana yang akan memiliki kewajiban 4.4 Solusi atas Tantangan
memotong pajak. Perpajakan Fintech
Berdasarkan pemaparan di atas,
4.3.3 Banyaknya Fintech yang peneliti memberikan solusi atas
Sengaja Tidak Menempatkan tantangan perpajakan Fintech di
Server di Indonesia Indonesia yang terdiri dari:
Tantangan selanjutnya dalam
pemungutan pajak Fintech adalah 4.4.1 Menggiatkan Warung
banyaknya Fintech illegal yang tidak Waspada Investasi OJK
menempatkan server di Indonesia. Warung Waspada Investasi OJK
Berdasarkan Siaran Pers OJK No. SP merupakan layanan yang baru dibuka
08/X/SWI/2019 mengenai ‘Satgas dengan menghadirkan perwakilan dari
Buka “Warung Waspada Investasi”’, 13 kementerian/lembaga anggota
Satgas Waspada Investasi menemukan Satgas untuk menerima pengaduan,
297 entitas Fintech baru yang yang konsultasi, dan sosialisasi langsung
melakukan kegiatan Fintech peer to mengenai berbagai persoalan terkait
investasi, fintech lending, dan gadai Nomor Pokok Wajib Pajak merupakan
swasta illegal kepada masyarakat. nomor yang diberikan kepada Wajib
Hingga saat ini, pembukaan Warung Pajak sebagai sarana dalam
Waspada Investasi ini masih hanya administrasi perpajakan yang
dibuka setiap hari Jumat pada pukul dipergunakan sebagai tanda pengenal
09.00-11.00 WIB yang bertempat di diri atau identitas wajib pajak dalam
The Gade Coffee & Gold, Jalan H. melaksanakan hak dan kewajiban
Agus Salim, Jakarta Pusat. Tujuan dari perpajakannya.
pendirian Warung Waspada Investasi
ini adalah untuk mempermudah 4.4.2 Pemerintah Memperjelas
masyarakat dalam melapor maupun Kebijakan Kebijakan
bertanya langsung mengenai Fintech Penentuan Server sebagai
dan meningkatkan pemahaman Subjek Pajak Bentuk Usaha
masyarakat mengenai manfaat dan Tetap (BUT)
risiko jasa dan layanan sektor jasa Penentuan Bentuk Usaha Tetap
keuangan serta semakin mewaspadai (BUT) merupakan isu yang mulai
maraknya tawaran investasi dan hangat dibicarakan di masyarakat
Fintech illegal. semenjak berkembangnya e-commerce
Melalui hal ini, penulis melihat di Indonesia. Menurut Vindyana
bahwa hadirnya Warung Waspada (2014), jika perusahaan perusahaan
Investasi OJK ditengah-tengah luar negeri melakukan kegiatan usaha
masyarakat Indonesia dapat menjadi melalui website, maka kegitan tersebut
salah satu cara untuk mengurangi tidak akan menimbulkan suatu BUT.
tantangan perpajakan Fintech Hal ini juga masih didukung dengan
khususnya dalam mengatasi Fintech penelitian terbaru yakni penelitian
yang tidak terbatas oleh negara Pangesti (2017), yang menyatakan
khususnya Fintech illegal. bahwa hadirnya perusahaan luar negeri
Berdasarkan hasil pengaduan dari melalui situs web masih menimbulkan
masyarakat, OJK dapat lebih mudah pertanyaan apakah perusahaan tersebut
dalam menemukan Fintech yang dapat diklasifikasikan sebagai BUT.
mungkin belum terdeteksi. Lebih Hingga saat ini, Undang-Undang
mudahnya pendeteksian Fintech Pasal 2 ayat (5) masih mengatur bahwa
tersebut tentu akan mempermudah penentu adanya BUT bagi perusahaan
OJK dalam melakukan verifikasi yang melakukan aktivitas dari luar
Fintech meskipun akan berujung pada negeri dengan menggunakan website
pemblokiran aktivitas Fintech. Namun, adalah dengan adanya kehadiran server
melalui aktivitas pemblokiran ini, di negara terkait. Dengan demikian,
pemerintah melalui OJK dapat pemerintah masih harus mengkaji
memiliki jalan untuk menghimbau kebijakan mengenai penetapan BUT di
agar Fintech yang terkait segera Indonesia.
mendaftarkan dirinya ke OJK.
Salah satu persyaratan bagi
Fintech agar menjadi pelaku yang
terdaftar dan berizin adalah memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
4.4.3 OJK Bekerja sama dengan dengan jasa keuangan. Fintech
Kementerian Kominfo dalam memiliki aspek perpajakan yakni:
Mendeteksi Aktivitas Fintech di 1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Indonesia yang dikenakan pada model bisnis
Hal ini sejalan dengan fungsi Fintech Capital Market;
Kementerian Komunikasi dan 2. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23
Informatika (Kominfo) yang diatur yang dikenakan pada model bisnis
dalam Peraturan Presiden (Perpres) Fintech Wealth Management,
Republik Indonesia yang memaparkan Crowdfunding, dan Lending
fungsi Kementerian Kominfo dimana Penulis juga menyimpulkan bahwa
beberapa diantaranya adalah mekanisme perpajakan dalam masing-
perumusan dan penetapan kebijakan masing bisnis proses Fintech masih
pada pos informatika, penatakelolaan relevan dengan ketentuan perpajakan
aplikasi informatika dan pengelolaan yang ada di Indonesia. Namun, peneliti
informasi publik, dan pengawasan atas melihat bahwa terdapat dua jenis
pelaksanaan tugas di lingkungan Fintech yang bukan merupakan Objek
Kementerian Kominfo. Penulis Pajak yakni Fintech Payment dan
mengidentifikasi bahwa fungsi dari Fintech Insurtech.
Kementerian Kominfo juga sejalan Meskipun masih relevan dengan
dengan fungsi dari OJK yakni kebijakan perpajakan yang ada,
mengatur, mengawasi, dan melindungi implementasi perpajakan atas transaksi
agar lingkungan dari industri keuangan dalam masing-masing model bisnis
menjadi lingkungan yang sehat. Fintech masing memiliki beberapa
Dengan demikian, kerja sama antara tantangan. Berikut adalah tantangan
OJK dan Kementerian Kominfo tentu baik yang dihadapi oleh perusahaan,
akan menghasilkan kerjasama yang pemerintah, dan pengguna Fintech
baik dalam mengatur mengenai terdiri dari:
perkembangan fenomena Fintech di 1. Fintech yang tidak terbatas oleh
Indonesia. Selain kerjasama antara negara sehingga pemerintah
kedua lembaga tersebut, Direktorat mengalami kesulitan untuk
Jenderal Pajak (DJP) juga menjadi mendeteksi pemain-pemain
lembaga yang turut serta diajak Fintech di Indonesia;
bekerja sama sehubungan dengan 2. Sulitnya menentukan Subjek
eksekutor dari pemungutan pajak Pajak dari Fintech karena sifat
Fintech adalah DJP. server yang digunakan oleh
perusahaan Fintech khususnya
V. Penutup cloud server dapat berpindah-
1.1 Kesimpulan pindah tempat dan sulit untuk
Financial Technology adalah diklasifikasikan sebagai Badan
sebuah inovasi disruptif yang Usaha Tetap (BUT);
memperkenalkan kepraktisan, 3. Banyaknya Fintech yang tidak
kemudahan akses, kenyamanan, dan menempatkan server di Indonesia
biaya yang ekonomis sebagai hasil dari sehingga pemerintah harus terus
perpaduan antara teknologi informasi menerus melakukan analisa secara
terus-menerus terhadap aktivitas Agustus 8). Kemenkeu Akui
Fintech di Indonesia. Sulitnya Memajaki Fintech dan E-
Commerce. CNBC Indonesia
1.2 Keterbatasan Penelitian Online. Diakses pada 27 Juni 2019
Keterbatasan penelitian adalah pada https://www.cnbcindonesia.
terbatasnya sumber data sekunder com/fintech/20180807153723-37-
khususnya mengenai bisnis proses 27400/kemenkeu-akui-sulitnya-
masing-masing Fintech karena memajaki-fintech-dan-e-
masing-masing website Fintech yang commerce.
terkait tidak memberikan penjelasan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
secara rinci tanpa harus mendaftarkan Indonesia. (2019). Laporan
diri dan masih sedikitnya penelitian Survei: Penetrasi & Profil Pelaku
terdahulu mengenai bisnis proses Pengguna Internet Indonesia,
Fintech khususnya Fintech selain Survei 2018. Jakarta:Penulis.
Crowdfunding dan Peer to Peer Diakses pada 25 Juli 2019 dari
Lending; http://www.rtiktuban.or.id/wp-
content/uploads/2019/05/survei-
1.3 Saran apjii-2018-short-version-dist.pdf.
Saran untuk penelitian selanjutnya Bhawan, Mahanagar Doorsanchar.
adalah diharapkan dapat (2015). Consultation Paper on
menambahkan sumber data primer dari Regulatory Framework for Over-
perusahaan Fintech terkait khususnya The-Top Services. Consultation
mengenai bisnis prosesnya. Paper No. 2/2015 on Telecom
Regulatory Authority of India.
DAFTAR PUSTAKA Diakses pada 7 Desember 2019
dari https://main.trai.gov.in/sites/
Ananti, Ridha. (2018, Agustus 18). default/files/OTT-CP-27032015.
Dua Hal Yang Bikin Pemerintah pdf.
Sulit Tarik Pajak Fintech. Klinik Branzov, Todor and Nelly Maneva.
Pajak Online. Diakses pada 27 (2014) Crowdfunding Business
Juni 2019 dari http://www.klinik Models and Their Use in Software
pajak.co.id/berita+detail/?id= Product Development. Interna-
berita+pajak+-+dua+hal+yang+ tional Scientific Conference
bikin+pemerintah+sulit+tarik+ Informatics In Scientific
pajak+fintech. Knowledge 2014. Diakses pada 7
Anonim. (2019, Agustus 3). Server di Agustus 2019 dari https://www.
Luar Negeri, Polisi Tak Maksimal researchgate.net/publication/2696
Awasi Fintech. CNN Indonesia 98095.
Online. Diakses pada 6 September Budi, Budi. (2014). Menyasar Pajak
2019 dari https://www.cnnindone Transaksi e-Commerce.
sia.com/nasional/2019080214305 Kementerian Keuangan. Diakses
8-12-417767/server-di-luar- pada 5 September 2019 dari
negeri-polisi-tak-maksimal-awasi- https://www.kemenkeu.go.id/
fintech. media/4473/menyasar-pajak-
Asmara, Chandra Gian. (2018, transaksi-e-commerce.pdf.
Creswell, John W.. (2016). Research Kementerian Keuangan Republik
Design: Pendekatan Metode Indonesia. (2013). Undang-
Kualitatif, Kuantitatif, dan Undang KUP dan Peraturan
Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelaksanaanya. Diakses pada 5
Pelajar. Agustus 2019 dari https://www.
Ernst & Young. (2017). EY Fintech kemenkeu.go.id/sites/default/files/
Adoption Index 2017. Diakses uu-kup%20mobile.pdf.
pada 4 November 2019 dari Lee, In dan Yong Jae Shin. (2018).
https://www.ey.com/Publication/ Fintech: Ecosystem, business
vwLUAssets/ey-fintech-adoption- models, investment decisions, and
index-2017/$FILE/ey-fintech- challenges. Business Horizons. 61.
adoption-index-2017.pdf. 35-46. Diakses pada 14 Juni 2019
Fauzi, Yuliyanna. (2016, Agustus 30). Dari https://www.sciencedirect.
Sri Mulyani: Fintech Sasaran Baru com/science/article/pii/S00076813
Pungutan Pajak. CNN Indonesia 17301246.
Online. Diakses pada 25 Juli 2019 Lingga, Murti Ali. (2019, Oktober
Dari https://www.cnnindonesia. 2019). Sebanyak 1.773 Fintech
com/ekonomi/20160830125321- Ilegal Dihentikan Hingga Oktober
78-154784/sri-mulyani-fintech- 2019. Kompas Online. Diakses
sasaran-baru-pungutan-pajak. pada 10 Desember 2019 dari
Hadad, Muliaman D. (2017). https://money.kompas.com/read/
Financial Technology (Fintech) di 2019/10/29/123800526/sebanyak-
Indonesia. Materi Kuliah Umum 1.773-fintech-ilegal-dihentikan-
tentang Fintech – IBS. Diakses hingga-oktober-2019.
pada 21 Oktober 2019 dari Melfianora, Melfianora. (2019).
http://www.ibs.ac.id/img/doc/ Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Herdiansyah, Haris. (2011). Metode dengan Studi Literatur. Diakses
Penelitian Kualitatif untuk Ilmu- pada 29 Oktober 2019 dari
ilmu Sosial. Jakarta: Penerbit https://osf.io/efmc2/.
Salemba Humanika. Miles, Matthew B and A. Michael
Ikatan Konsultan Pajak Indonesia Huberman. (1994). London:
Cabang Malang. (2019). SAGE Publications. Diakses pada
Pendidikan Profesi Konsultan 29 Oktober 2019 dari https://
Pajak: Brevet A & B. Malang: vivauniversity.files.wordpress.
Ikatan Konsultan Pajak Indonesia com/2013/11/milesandhuberman1
Cabang Malang. 994.pdf.
Kang, Jungho. 2018. Mobile Payment Moleong, Lexy J. (2016). Metodologi
in Fintech Environment: Trends, Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi.
Security Challenges, and Services. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Human-centric Computing and Otoritas Jasa Keuangan. (2019).
Information Sciences. 8:32. Penyelenggara Fintech Terdaftar
Diakses pada 1 Agustus 2019 dari di OJK per 30 Oktober 2019.
https://link.springer.com/article/ Diakses pada 26 Juli 2019 dari
10.1186/s13673-018-0155- https://www.ojk.go.id/id/berita-
4#citeas. dan-kegiatan/publikasi/Pages/
Penyelenggara-Fintech-Terdaftar- Vidyana, Adhysty. (2014). Studi
di-OJK-per-30-Oktober-2019. Terhadap Kelemahan
aspx. Pendeteksian Transaksi
Otoritas Jasa Keuangan. (2019). Siaran Dunia Maya (E-Commerce)
Pers: Satgas Buka “Warung Indonesia. Skrispi. Diakses pada
Waspada Investasi”. Diakses pada 19 September 2019 dari http://
11 November 2019 dari https:// www.lib.ui.ac.id/naskahringkas/20
www.ojk.go.id/id/berita-dan- 16-05/S57290-Adhysty%20
kegiatan/siaran-pers/Pages/Siaran- Vidyana.
Pers-Satgas-Buka-Warung- Walfajri, Maizal. (2019, Juni 17).
Waspada-Investasi.aspx. AFPI dan OJK Tengah Bahas
Pricewaterhouse Coopers. (2016). Perpajakan, KYC, dan Limit
Blurred Lines: How Fintech is Pinjaman Fintech Lending.
Shaping Financial Services. Kontan Online. Diakses pada 26
Global Fintech Report. March Juli 2019 dari https://keuangan.
2016. Diakses pada 20 Mei 2018 kontan.co.id/news/afpi-dan-ojk-
dari https://www.pwc.de/de/ tengah-bahas-perpajakan-kyc-dan-
newsletter/finanzdienstleistung/ limit-pinjaman-fintech-lending.
assets/insurance-inside-ausgabe-4- Wang, H., Chen, K., Zhu, W. et al. A
maerz-2016.pdf. Process Model on P2P Lending.
Rifzan, Rifzan. (2019). Perbedaan Financial Innovation (2015) 1: 3.
Cloud Server dan Dedicated Diakses pada 7 Agustus 2019 dari
Server, Mana yang Lebih Baik? https://doi.org/10.1186/s40854-
Diakses padan 12 November 2019 015-0002-9.
dari https://www.robicomp.com/ Yusuf, Muri. (2017). Metode
perbedaan-cloud-server-dan- Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif,
dedicated-server-mana-yang- & Penelitian Gabungan). Jakarta:
lebih-baik.html. Kencana.
Sekaran, Uma. (2009). Research
Methods for Business: Metode
Penelitian untuk Bisnis. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Sugiyono, Sugiyono. (2013). Metode
Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sukirno, Sukirno. (2018, Agustus 28).
Dampak Fintech Terhadap
Ekonomi Indonesia Capai
Rp25,97 Triliun. Alinea Online.
Diakses pada 26 Juli 2019
https://www.alinea.id/bisnis/
dampak-fintech-terhadap-
ekonomi-indonesia-capai-rp25-97-
triliun-b1U4p9dyH.