Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
mempunyai peran dan tanggungjawab sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Masing-masing
peran tersebut harus berjalan secara sinergis saling melengkapi sehingga membentuk sustu
sistem yang harmonis. Dari peran-peran yang ada, peran guru bimbingan dan konseling
sangat diperlukan sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan
apa yang diharapkan. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh
manusia memiliki pengertian yang khas. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara
dan bahan agar idividu tersebut mampu mandiri dalam memecahakan masalah-masalah yang
pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli kepada yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi klien. Dengan bimbingan dan konseling tersebut, siswa
akan melakukan aktifitas belajar sesuai dengan apa yang telah ditentukan, atau telah diatur
dalam suatu aturan (norma). Sebagaimana dikemukakan oleh Moeliono (1993: 208) bahwa
disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma.
daya manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menunjang
keberhasilan pembangunan yang dilakukan oleh suatu bangsa. Tidak sedikit pakar dari
berbagai cabang ilmu pengetahuan di dunia ini mempunyai pendapat demikian. Frederick
Sumber daya manusia merupakan modal dasar dari kekayaan suatu bangsa. Modal
fisik dan sumber daya alam hanyalah faktor produksi yang pada dasarnya bersifat
pasif. Manusia yang merupakan agen-agen aktif akan mengumpulkan modal,
mengeksploitasikan sumber daya alam, membangun berbagai macam organisasi
sosial, ekonomi dan politik, serta melaksanakan pembangunan nasional. Dengan
demikian jika suatu negara tidak segera mengembangkan keahlian dan pengetahuan
rakyatnya, maka Negara tersebut tidak akan dapat mengembangkan apa pun.
berbagai Negara dengan kondisi kemajuan kehidupan sosial ekonominya. Negara yang
terkenal melimpah dengan kekayaan sumber daya alam tetapi kurang memperhatikan
pengembangan sumber daya manusia melalui sistem pendidikan yang dapat mendorong
peningkatan kualitas sumber daya manusia akan kalah tingkat kemakmurannya jika
dibandingkan dengan Negara yang kurang beruntung dalam hal kekayaan sumber daya alam
tetapi berhasil mengembangkan sistem pendidikan yang dapat berperan untuk mendorong
tentang pendidikan, bahwa pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
aspek keidupan dan penghidupan (Mikarsa, 2004: 2). Pendidikan mempunyai pengaruh yang
berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu yang
setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai
dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosio budaya
yang kompleks itu, maka pendidikan dapat dilihat dan dijelaskan dari berbagai sudut
pandang, seperti dari sudut pandang psikologi, sosiologi dan antropologi, ekonomi, politik,
menyesuaikan diri terhadap masyarakat. Untuk itu manusia telah dilengkapi dengan berbagai
potensi baik yang berkenaan dengan keindahan dan ketinggian derajad kemanusiaan maupun
kemanusiaannya.
kesusilaan yang tinggi, dan keimanan serta ketaqwaan yang dalam. Dalam proses pendidikan
banyak dijumpai permasalahan yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan pemuda yang
Lebih lanjut Priyanto mengemukakan bahwa permasalahan yang dialami oleh para
siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik
sekalipun. Hal tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa
banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa tidak
boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa yang tidak dapat mengatur waktu untuk
melakukan aktifitas belajar sesuai apa yang dibutuhkan, diatur, atau diharapkan. Apabila para
siswa tersebut belajar sesuai dengan kehendak sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas,
maka upaya belajar siswa tersebut tidak dapat berjalan dengan efektif. Apalagi tantangan
kehidupan sosial dewasa ini semakin kompleks, termasuk tantangan dalam mengalokasikan
waktu. Dalam hal ini jika pengaturan waktu berdasarkan kesadaran sendiri maupun arahan
pihak lain tidak dilakukan dengan disiplin maka semuanya akan menjadi kacau. Demikian
pula dengan kedisiplinan siswa dalam melakukan aktifitas belajar dipadukan aktifitas lain
dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah perlakuan guru bimbingan dan konseling diperlukan
dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling disamping kegiatan pengajaran. Dan
pelayanan bimbingan dan konseling merupakan peran yang dilakukan oleh guru bimbingan
dan konseling dalam mengatasi berbagai permasalahan siswa dalam kegiatan belajar
maupun di luar lingkungan sekolah. Manfaat bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh
guru bimbingan konseling cukup penting bagi seorang siswa untuk mengatasi berbagai
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini dirumuskan
1. Apakah ada korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan
belajar siswa.
2. Sejauh korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan
1.Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui apakah ada korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling
b. Untuk mengetahui sejauh korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling
2. Kegunaan Penelitian
a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan
D. Tinjauan Teori
Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan
bersama (yang melibatkan orang banyak). Menurut Moeliono (1993: 208) disiplin artinya
adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain
sebagainya. Sedangkan pengertian siswa adalah pelajar atau anak (orang) yang melakukan
aktifitas belajar ( Ibid: 849). Dengan demikian disiplin siswa adalah ketaatan (kepatuhan)
dari siswa kepada aturan, tata tertib atau norma di sekolah yang berkaitan dengan kegiatan
belajar mengajar.
Dari pengertian tersebut, kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan)
siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, yang
meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian,
kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas
siswa yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah,
Salah satu pengertian pendidikan yang sangat umum dikemukakan oleh Driyarkara
(1980 dalam Mikarsa, 2004:2) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya
memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan
dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk dan tingkah laku
lainnya di dalam masyarakat di mana dia hidup (2) proses sosial dimana sesorang diharapkan
pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah),
sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan
G. Thomson (1957 dalam Mikarsa, 2004: 1.2) menyatakan bahwa pendidikan adalah
dalam kebiasaan-kebiasaan pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku. Sedangkan Crow and
Crow (1960 dalam Mikarsa, 2004) menyatakan bahwa “harus diyakini bahwa fungsi utama
pendidikan adalah bimbingan terhadap individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan
keinginan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sehingga dia memperoleh kepuasan
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diberikan beberapa ciri atau unsur umum
1. Pendidikan harus memiliki tujuan, yang pada hakekatnya adalah pengembangan potensi
individu yang bermanfaat bagi kehidupan pribadinya maupun warga-negara atau negara
lainnya.
2. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan perlu melakukan upaya yang disengaja dan
3. Kegiatan tersebut harus diwujudkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
Tilaar (1999 dalam Mikarsa 2004: 1.3) merumuskan hakekat pendidikan sebagai
pendidikan dapat berhasil sesuai dengan tujuan diperlukan berbagai sarana atau sumberdaya
seperti bangunan sekolah, buku/materi pelajaran, guru, dan sarana pendukung lainnya.
Berkaitan dengan guru, sebagaimana telah dikemukakan bahwa dalam proses pendidikan
banyak dijumpai permasalahan yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan pemuda yang
permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski
dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-
sumber permasalahan siswa banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal
ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja. Apabila misi sekolah adalah
menyediakan pelayanan yang luas untuk secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-
perlunya pelayanan bimbingan dan konseling disamping kegiatan pengajaran. Dan pelayanan
bimbingan dan konseling merupakan peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling.
1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, ekonomi, budaya, serta alam yang ada.
langkah yang dipilihnya setelah tamat belajar pada sekolah menengah serta kariernya
di masa depan.
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah telah diterima dan menjadi suatu
pekerjaan yang tugas dan ruang lingkupnya cukup penting dalam mendukung keberhasilan
pendidikan. Lebih jauh, mengingat bahwa sumber permasalahan anak-anak, remaja, dan
pemuda sebagian besar berada di luar sekolah, dan lagi pula bahwa permasalahan yang
dialami manusia tidak hanya terdapat disekolah, maka pelayanan bimbingan dan konseling
Anak-anak, para remaja, dan pemuda bahkan orang-orang dewasa dalam keluarga,
pada umumnya mempunyai kemungkinan untuk menghadapi masalah dalam kehidupan dan
dalam rangka mengupayakan pengembangan manusia seutuhnya. Sudah barang tentu upaya
tersebut tidak terhindar dari berbagi sumber rintangan dan kegagalan sehingga
penyelenggaraannya perlu dilakukan secara luas dan mendalam mencakup segenap segi
kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat . Pengajaran di kelas-kelas saja tidak
cukup memadai untuk menjawab tuntutan penyelenggaraan pendidikan yang luas dan
mendalam.
Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia
memiliki pengertian yang khas. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan
telah terlanjur digunakan secara luas di masyarakat untuk pengertian - pengertian yang tidak
begitu relevan dengan makna konseling yang sebenarnya . Untuk tidak menimbulkan
keracunan di antara istilah – istilah provesional dalam bidang bimbingan dan konseling, dan
sekaligus untuk memurnikan pengertian konseling itu sendiri maka istilah yang hendaknya
dipakai dalam pengembangan dan gerakan bimbingan dan konseling di Indonesia adalah
istilah konseling.
Pada awalnya istilah bimbingan berdiri dan tidak mengandung di dalamnya pengertian
konseling. Bimbingan dan konseling dipakai secara bersamaan dan yang satu memuat yang
lain. Perkembangan selanjutnya istilah konseling berdiri sendiri sekaligus memuat pengertian
bimbingan.
Bimbingan dan konseling mempunyai tujuan umum untuk membantu individu untuk
mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, minat, dan nilai-
nilai serta terpecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh klin. Salah satu tujuan umum
bimbingan dan koseling adalah membantu individu agar dapat mandiri dengan ciri mampu
memahami dan menerima diri sendiri dan lingkunganya, membuat keputusan dan rencana
yang realistis, mengarahkan diri sendiri dengan keputusan dan rencananya itu serta pada
akhirnya mewujudkan diri sendiri. Tujuan khusus bimbingan dan konseling langsung terkait
pada arah perkembangan klin dan masalah-masalah yang dihadapi. Tujuan-tujuan khusus
Bimbingan dan konseling merupakan penjabaran dari tujuan umum yang dikaitkan dengan
tangan, dan tut wuri handayani. Asas-asas tersebut perlu terlaksana dengan baik demi
diharapkan.
Mohammad Surya dan Rahman Natawijaya dalam bukunya yang berjudul Pengantar
pemberian informasi, penempatan, penyuluhan, alih tangan, penilaian dan tindak lanjut.
penghimpunan berbagai informasi tentang siswa beserta latar belakangnya dengan tujuan
untuk memperoleh pemahaman yang obyektif terhadap siswa dalam membantu mencapai
dengan tujuan agar para siswa memiliki informasi yang memadai baik informasi tentang
dirinya maupun informasi tentang lingkungan sebagai bantuan dalam membuat keputusan
secara tepat.
Penempatan adalah kegiatan membantu para siswa agar memperoleh wadah yang
sesuai dengan potensi yang dimiliki dengan tujuan untuk memperoleh prestasi sesuai
potensinya sehingga akan mendapatkan wadah yang tepat untuk mengembangkan segala
kemampuan pribadinya.
masalah pribadi melalui teknik penyuluhan dan pemberian bantuan lainnya. Tujuan layanan
ini adalah agar pada akhirnya siswa dalam menghadapi permasalahan mampu untuk
memecahkan sendiri.
Alih tangan adalah kegiatan layanan dalam bentuk pelimpahan kepada pihak yang
lebih mampu dan berwenang apa bila masalahan yang ditangani itu di luar kemampuan dan
sebagainya.
Penilaian dan tindak lanjut adalah kegiatan layanan dalam bentuk penilaian
keberhasilan usaha bimbingan yang telah diberikan yang juga dapat berfungsi untuk menilai
sesuai dengan kondisi permasalahan siswa, keberhasilan guru bimbingan konseling sangat
tersebut sangat luas dan kompleks cakupannya termasuk ke masalah pribadi siswa. Dengan
layanan penyuluhan sebagai contoh, merupakan kegiatan dalam bentuk layanan untuk
lainnya dengan tujuan agar pada akhirnya siswa dalam menghadapi permasalahan mampu
untuk memecahkan sendiri. Layanan ini diintegrasikan dengan layanan lainnya akan
menghasilkan keterpaduan yang baik termasuk dalam mengatasi permasalahan pribadi siswa.
a. Fungsi pencegahan
usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi ini layanan nyang diberikan
berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat
perkembangannya. Hal tersebut dapat ditempuh melalui progam bimbingan yang sistematis
sehingga hal – hal yang dapat menghambat seperti kesulitam belajar, kekurangan informasi,
1) Progam orientasi, yang memberi kesempatan kepada para siswa untuk lebih mengenal
sekolah sebagai lingkungannya yang baru. Dalam program ini dapat disampaikan
2) Program bimbingan karir, yang membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman
diri dan lingkungan yang lebih baik serta mengembangkannya ke arah pencapaian karier
b. Fungsi penyaluran.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu dibantu agar
memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya. Untuk itu setiap siswa hendaknya mendapatkan
membantunya dalam penyaluran kea rah kegiatan atas program yang dapat menunjang
Bentuk kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam fungsi ini misalnya, bantuan dalam:
c. Fungsi Penyesuaian
Yang dimaksud dengan fungsi penyesuaian adalah bahwa pelayanan bimbingan dan
Dengan demikian, adanya kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah sebagai lingkungan
Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah. Arah pertama, adalah bantuan kepada para siswa
agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah. Arah kedua, adalah bantuan
E. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
Bab ini memuat pembahasan pengertian Disiplin Siswa dan Peran Guru BK dikaitkan dengan
Proses Pendidikan.
Bab ini membahas variabel penelitian, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode
Bab ini berisi mengenai deskripsi dari obyek yang diteliti dan analisis data serta pembahasan.
Bab V : Penutup
Merupakan bab yang berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dan saran yang diberikan
variabel terikat atau terpengaruh (Y) . Variabel bebas (X) yaitu variabel perlakuan guru BK.
Sedangkan variabel terpengaruh (Y) adalah kedisiplinan belajar siswa, variabel penelitian
2) tingkat keteraturan siswa dalam membagi waktu untuk belajar di sekolah, belajar di rumah,
2. Penentuan Sampel
Sampel penelitian berupa para siswa kelas IV di SD Negeri 1 Samudra Kulon
Kecamatan Gumelar tempat lokasi penelitian, penulis memilih SD Negeri 1 Samudra Kulon
sebagai sampel/lokasi penelitian karena kemudahan akses penelitian dalam mengambil data-
langsung terhadap para responden terpilih yang terdiri dari siswa yang ada pada sekolah
tersebut.
sekunder yang berupa data-data dalam proses pendidikan dan hasil pendidikan yang telah
tersedia di lokasi penelitian.Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung dari sumber data tetapi melalui media perantara. Dengan kata lain, data yang
diperoleh penulis merupakan hasil dari dokumen yang dalam hal ini adalah dokumen
4. Metode Analisis
Metode analisis akan dilakukan dengan analisis deskriptif yaitu dengan
penelitian yang dilakukan. Jika memungkinkan, analisis deskriptif tersebut dapat juga
didukung dengan analisis kuantitatif dengan tabulasi data hasil penelitian yang dilakukan
penulis.