Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MENGUPAS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI


“FACE RECOGNITION” DALAM NODEFLUX
TECH TALK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teknologi Informasi dan Komunikasi

Dosen Pengampu :
Drs. Waslaluddin, M.T.

Disusun Oleh
Hanif Almadany ( 2003757 )
Maymunah Zilallah ( 2000733 )
Siti Zahra Zelika ( 2004115 )

PROGRAM STUDI FISIKA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 Metode.......................................................................................................4
2.2 Kekurangan...............................................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
3.1 Simpulan....................................................................................................6
3.2 Rekomendasi.............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem keamanan dan verifikasi dengan PIN (Personal Identification


Number), kartu identitas (Identification Card) dan kata sandi (password) belum
dapat sepenuhnya melindungi dan menjamin keamanan data pribadi seseorang.
Metode tersebut dapat dengan mudah dipalsukan, diketahui, atau dibobol dengan
sistem canggih dan menimbulkan kerugian. Untuk menghindari hal tersebut,
dilakukan pengembangan teknologi biometrik. Teknologi biometrik melakukan
proses identifikasi dan verifikasi dengan manganalisis karakteristik manusia.
Implementasi teknologi biometrik dalam sistem keamanan dapat meningkatkan
akurasi dalam mengidentifikasi identitas seseorang. Seiring berjalannya waktu,
sistem keamanan biometrik semakin diminati karena dianggap lebih akurat dan
tak bisa dipalsukan.
Face recognition atau pengenalan wajah merupakan salah satu teknologi
biometrik yang memiliki akurasi tinggi. Proses face recognition membandingkan
wajah yang dianalisis dengan basis data wajah dan menemukan basis data wajah
yang paling cocok dengan citra wajah tersebut.Selain dalam sistem keamanan,
teknologi face recognition telah dimanfaatkan dalam berbagai proses verifikasi,
aktivasi, dan transaksi digital. Implementasinya sendiri sangat bermanfaat untuk
mengukur kebenaran dan kompatibilitas satu sama lain dalam berbagai ekosistem
perusahaan, seperti dalam e-commerce, lembaga keuangan, permainan online, dan
bahkan media sosial.
Di Indonesia, teknologi face recognition telah dikembangkan oleh berbagai
perusahaan. Salah satu perusahaan yang mempelopori perkembangan tersebut
adalah Nodeflux. Nodeflux merupakan perusahaan Artificial Inteligent (AI)
pertama di Indonesia. Pada tahun 2019, Nodeflux mengadakan “Nodeflux
Techtalk”, yakni forum diskusi interaktif yang bertujuan berbagi pengetahuan dan
wawasan seputar pemanfaatan AI untuk berbagai kebutuhan. Tema dari forum
tersebut adalah pengembangan face recognition untuk meningkatkan akurasi data
dan efisiensi waktu.

2
1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan teknologi face recognition?


2. Bagaimana sistem face recognition yang dikembangkan oleh Nodeflux?
3. Apa keunggulan dan kekurangan dari teknologi face recognition?

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode

Teknologi facial recognition pertama kali dipelopori oleh Woody Bledsoe,


Helen Chan Wolf, dan Charles Bisson, namun facial recognition awal ini tidak
sepenuhnya otomatis proses nya banyak dikerjakan secara manual oleh manusia.
Takeo Kanade secara publik mempamerkan teknologi facial recognition miliknya
yang mendeteksi muka seseorang bedasarkan anatomi muka, akan tetapi sistem
miliknya masih belum bekerja secara baik, hal ini membuat orang-orang menjadi
tertarik pada bidang ini. Pada tahun 1993 Defense Advanced Research Project
Agency atau yang disingkat DARPA mendanai proyek FERET untuk membuat
teknologi facial recognition secara otomatis untuk kepentingan militer, pada
akhirnya FERET digunakan untuk kepentingan sipil untuk membuat surat-surat
penting. Teknologi facial recognition pada saat itu masih terbatas dengan foto,
baru pada tahun 2001 teknologi ini bisa digunakan di medium video oleh Paul
Viola dan Michael Jones yang dinamai Viola–Jones object detection framework
teknologi inilah yang biasa nya dipakai pada sistem facial recognition modern.
Teknologi facial recognition yang digunakan oleh Nodeflux dengan cara
membandingkan muka orang-orang dengan muka yang dicari dengan skala 1:N,
lalu setelah di ambil data muka ini diolah lagi menjadi hasil yang paling mirip
dengan muka yang dicari, tahap-tahap ini memakai teknologi kecerdasan buatan
dengan formula yang sudah dibuat oleh manusia lalu kecerdasan ini dapat belajar
dari formula ini dan berkembang secara jauh. Nodeflux menggunakan Deep
Neural Nets karena kecerdasan dapat berkembang dengan baik karena jauh lebih
baik dariapada sistem kecerdasan yang berpaku pada program dari manusia.
Kecerdasan buatan oleh Nodeflux ini menggunakan sistem embedding untuk
membatasi output dan menyimpan nya di banyak kategori demi mengurangi
beban komputer, sistem ini lebih fleksiber untuk digunakan dalah skala besar
karena mengurangi beban komputer.
Teknologi ini dapat membuat kerja manusia berkurang dengan di ganti oleh
kecerdasan buatan yang tak lelah dan kerja nya akurat dan cepat, teknologi ini

4
tentu membantu manusia terutama dalam bidang sipil dapat digunakan untuk
absensi karyawan, mencari orang hilang, mencari kriminal, dan sebagainya.
Jangkauannya pun sangat luas bahkan bisa memantau satu negara seperti sistem
kredit sosial di Tiongkok, namun hal ini tentu tergantu dana yang akan digunakan
untuk sistem ini. Teknologi ini dapat bekerja dengan baik kalau dilengkapi dengan
perlengkapan yang memadai jika tidak teknologi ini tidak akan bekerja secara
baik. Terkadang teknologi tidak disukai oleh orang karena mengambil data
pribadi mereka tampa sepengetahuan atau persetujuan mereka.

2.2 Kekurangan

Produk deteksi wajah dianggap lebih banyak mendatangkan potensi


malapetaka dibanding manfaat yang baik bagi penggunanya. Privasi yang
terganggu, ancaman represi, hingga minimnya perlindungan terhadap hak-hak
sipil merupakan contoh keburukan teknologi ini. Agar hal ini tidak terjadi
mungkin bisa lebih diperketat keamanannya.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Teknologi facial recognition yang digunakan oleh Nodeflux dengan cara


membandingkan muka orang-orang dengan muka yang dicari lalu setelah diambil
data muka ini di olah lagi menjadi hasil yang paling mirip dengan muka yang
dicari, Kedengeran cukup mudah dan sederhana, tapi sebenernya teknologi ini
sangat canggih. Karena untuk proses identifikasinya, perlu dibandingkan dengan
data yang jumlahnya tidak cukup ratusan atau ribuan, tapi bahkan mungkin
miliaran data, tahap-tahap ini memakai teknologi kecerdasan buatan dengan
formula yang sudah dibuat oleh manusia lalu kecerdasan ini dapat belajar dari
formula ini dan berkembang secara jauh.
Teknologi ini dapat membuat kerja manusia berkurang dengan di ganti oleh
kecerdasan buatan yang tak lelah dan kerja nya akurat dan cepat, teknologi ini
tentu membantu manusia terutama dalam bidang sipil. Tetapi dengan adanya
teknologi ini ada banyak masyarakat dan individu yang terasa terancam, karena
selalu merasa diawasi.

3.2 Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dalam teknologi face


recognition ini masih ada beberapa kekurangan. Karena itu ada beberapa
rekomendasi yang akan diberikan untuk penelitian selanjutnya antara lain :

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk membuat sistem pengenalan


wajah secara realtime dan data datanya aman untuk digunakan.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan sistem deteksi
wajah, sehingga sistem menjadi lebih lengkap selain dapat mengenali
wajah seseorang sistem juga dapat mendeteksi wajah seseorang dari
sekumpulan citra atau citra seluruh tubuh seseorang (citra manusia).
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengenali wajah seseorang dari
masa ke masa (masa kecil atau anak-anak, masa remaja, masa muda, masa
tua).

6
DAFTAR PUSTAKA

Eka, R. (2019). Mengupas Pengembangan Teknologi “Face Recognition”


dalam Nodeflux Tech Talk. Online : dailysocial.id
Asli RI (2018). Mengenal Cara Kerja Face Recognition. Online :
www.asliri.id

Anda mungkin juga menyukai