Anda di halaman 1dari 9

ANATOMI DAN FISIOLOGI HEPAR

Hepar merupakan kelenjar eksokrim terbesar yang memiliki fungsi untuk menghasilkan
empedu, serta juga memiliki fungsi endokrin.
Secara garis besar, hepar dibagi menjadi 2 lobus, dextra (kanan-besar) dan sinistra (kiri-kecil),
hepar dilapisi oleh kapsula fibrosa yang disebut Capsula Glisson. Secara holotopi, hepar terletak
di regio hypochondrium dextra, regio epigastrium, dan regio hypochondrium sinistra.
Secara skeletopi, hepar terletak setinggi costa V pada linea medioclavicularis dextra, setinggi
spatium intercosta V di linea medioclavicularis sinistra,

Hepar terbagi menjadi 2 lobus yaitu lobus hepatis dextra dan lobus hepatis sinistra oleh
incisura umbilikalis, ligamentum falciforme hepatis, dan fossa sagittalis sinistra.

 Pada lobus hepatis dextra, terdapat fossa sagittalis sinistra, fossa sagittalis dextra, dan
porta hepatis.
 Fossa sagittalis sinistra hepatis terdiri dari fossa ductus venosi dan fossa venae
umbilicalis. Fossa sagittalis dextra terdiri dari fossa vesicae fellea dan fossa venae cavae.
Porta hepatis membentuk lobus quadratus hepatis dan lobus caudatus hepatis.
Ada 3 Lobus
1. Lobus Quadratus Hepatis adalah memiliki batas anterior pada margo anterior hepatis,
batas dorsal pada porta hepatis, batas dextra pada fossa vesicae fellea, dan batas sinistra
pada venae umbilicalis.
2. Lobus Caudatus Hepatis adalah (Spigeli) memiliki batas ventro-caudal pada porta
hepatis, batas dextra pada fossa venae cavae, dan batas sinistra pada fossa ductus venosi.
3. Lobus Hepatis Sinistra adalah lobus hepar yang berada di sebelah kiri ligamentum
falciforme hepatis. Lobus ini lebih kecil dan pipih jika dibandingkan dengan lobus
hepatis dextra. Letaknya adalah di regio epigastrium dan sedikit pada regio
hyochondrium sinistra.

Sekarang, kita akan membahas sedikit tentang facies hepatis. Facies hepatis terdiri dari facies
diaphragmatica dan facies visceralis hepatis. Facies diaphragmatica (sisi yang berhadapan
dengan diaphragma) pada facies anteriornya (sisi depan facies diaphragmatica) terdiri dari
margo anterior hepatis dan perlekatan ligamentum falciforme hepatis,

Facies visceralis hepatis (sisi yang menghadap organ intraperitoneal) memiliki facies posterior
yang pada facies itu terdapat pars affixa hepatis, fossa vena cavae, impressio suprarenalis,
ligamentum hepatogastricum, impressio oesophagea. Pada facies inferiornya terdapat impressio
colica, impressio renalis, impressio duodenalis, fossa vesicae felleae, dan fossa venae
umbilicalis.

Porta hepatis terdiri dari vena porta, ductus cysticus, ductus hepaticus, dan ductus choledochus,
arteri hepatica propria dextra dan arteri hepatica sinistra, serta nervus dan pembuluh lymphe.

Ligamenta hepatis terdiri dari:


1. Ligamentum falciforme hepatis
2. Omentum minus
3. Ligamentum coronarium hepatis
4. Ligamentum triangulare hepatis
5. Ligamentum teres hepatis
6. Ligamentum venosum Arantii
7. Ligamentum hepatorenale
8. Ligamentum hepatocolicum

Ligamentum falciforme hepatis merupakan reflexi peritoneum parietale yang terdiri dari 2
lembaran (lamina dextra dan lamina sinistra) serta membentuk lamina anterior ligamentum
coronarii hepatis sinistrum dan dextrum. Pada tepi inferior ligamentum ini terdapat ligamentum
teres hepatis dan vena para umbilicalis.

Omentum minus membentang dari curvatura ventriculi minor dan pars superior duodeni menuju
ke fossa ductus venosi dan porta hepatis. Ligamentum gastrohepatica dan ligamentum
hepatoduodenale merupakan bagian dari omentum minus ini.

Fiksasi hepar dilakukan oleh vena hepatica, desakan negatif (tarikan) cavum thoracis, desakan
positif (dorongan) cavum abdominis, dan oleh ligamenta yang telah disebutkan sebelumnya,
diantaranya.

1. Lig.falciforme hepatis
2. Omentum minus
3. Lig.Triangulare hepatis
4. Lig.coronarium hepatis
5. Lig.Teres hepatis
6. Lig.venosum Aranti

Vascularisasi hepar oleh:

1. Circulasi portal
2. A. Hepatica communis
3. Vena portae hepatis
4. Vena hepatica

Arteri hepatica communis berasal dari a.coeliaca. Arteri ini melewati lig. hepatoduodenale
(bersama ductus choledochus, v.portae, pembuluh lymphe dan serabut saraf) dan bercabang
menjadi a. hepatica propria dextra dan a.hepatica propria sinistra.

Vena portae hepatis dibentuk oleh v. mesenterica superior dan v.lienalis. Vena ini berjalan
melewati lig. hepatoduodenale, bercabang menjadi ramus dexter dan ramus sinister.

Innervasi hepar oleh:

1. Nn. Splanchnici (simpatis)


2. N. Vagus dexter et sinister (chorda anterior dan chorda posterior), dan
3. N. Phrenicus dexter (viscero-afferent)

Apparatus excretorius hepatis (oleh karena hepar sebenarnya adalah suatu kelenjar raksasa)
adalah:
A. Vessica fellea
B. Ductus cysticus
C. Ductus hepaticus,
D. Ductus choledochus
Histologi Hepar

Secara mikroskopik terdiri dari Capsula Glisson dan lobulus hepar. Lobulus hepar dibagi-bagi
menjadi:
 Lobulus klasik
 Lobulus portal
 Asinus hepar

Lobulus-lobulus itu terdiri dari Sel hepatosit dan sinusoid. Sinusoid memiliki sel endotelial yang
terdiri dari sel endotelial, sel kupffer, dan sel fat storing.

Lobulus klasik :
 Berbentuk prisma dengan 6 sudut.
 Dibentuk oleh sel hepar yang tersusun radier disertai sinusoid.
 Pusat lobulus ini adalah v.Sentralis
 Sudut lobulus ini adalah portal area (segitiga kiernann), yang pada segitiga/trigonum
kiernan ini ditemukan:

Lobulus portal:
 Diusulkan oleh Mall cs (lobulus ini disebut juga lobulus Mall cs)
 Berbentuk segitiga
 Pusat lobulus ini adalah trigonum Kiernann
 Sudut lobulus ini adalah v. sentralis

Asinus hepar:
 Diusulkan oleh Rappaport cs (lobulus ini disebut juga lobulus rappaport cs)
 Berbentuk rhomboid
 Terbagi menjadi 3 area
 Pusat lobulus ini adalah sepanjang portal area
 Sudut lobulus ini adalah v. sentralis

Sekarang kita bahas tentang sel hepatosit dan sinusoid:


Mikroskopi sel hepatosit:

 Berbentuk kuboid
 Tersusun radier
 Inti sel bulat dan letaknya sentral
 Sitoplasma
 Batas sel hepatosit
o Berbatasan dengan kanalikuli bilaris
o Berbatasan dengan ruang sinusoid
o Berbatasan antara sel hepatosit lainnya

Mikroskopi sinusoid:

 Ruangan yang berbentuk irregular


 Ukurannya lebih besar dari kapiler
 Mempunyai dinding seluler yaitu kapiler yang diskontinu
 Dinding sinusoid dibentuk oleh sel hepatosit dan sel endotelial
 Ruang Disse (perivascular space) merupakan ruangan antara dinding sinusoid dengan sel
parenkim hati, yang fungsinya sebagai tempat aliran lymphe

Sel Endothelial Pada Sinusoid

Sel endothelial :

 Berbentuk gepeng
 Paling banyak
 Sifat fagositosisnya tidak jelas
 Letaknya tersebar

Sel Kupffer :

 Berbentuk bintang (sel stellata)


 Inti sel lebih menonjol
 Terletak pada bagian dalam sinusoid
 Bersifat makrofag
 Tergolong pada RES (reticuloendothelial system)
 Sitoplasma Lisozim banyak dan apparatus golgi berkembang baik

Sel Fat Storing :

 Disebut juga Sel Intertitiel oleh Satsuki


 Disebut juga Liposit oleh Bronfenmeyer
 Disebut juga Sel Stelata oleh Wake
 Terletak perisinusoid
 Mampu menyimpan lemak
 Fungsinya tidak diketahui
Sistem duktuli hati (sistem saluran empedu), terdiri dari

 kanalikuli biliaris
o Cabang terkecil sistem duktus intrahepatik
o letak intralobuler diantara sel hepatosit
o Dibentuk oleh sel hepatosit
o Pada permukaan sel terdapat mikrovili pendek

Termasuk apparatus excretorius hepatis: Vesica fellea:


Gambaran mikroskopisnya:
 Tunica mucosa-nya terdiri dari epitel selapis kolumnair tinggi
 Lamina propria-nya memiliki banyak pembuluh darah, kelenjar mukosanya tersebar, dan
jaringan ikat jarang
 Tunica muscularis terdiri dari lapisan otot polos tipis
Tunica serosa: 
 merupakan jaringan ikat berisi pembuluh darah dan lymphe
 permukaan luar dilapisi peritoneum 

sinus rockitansky aschoff 


Merupakan sinus yang terbentuk karena invaginasi epitel permukaan yang menembus ke lapisan
otot dan sampai ke lapisan jaringan ikat perimuskuler.

Fisiologi Hepar
Hepar merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh
sebanyak 20% serta menggunakan 20 – 25% oksigen darah. Ada beberapa fungsi hepar
yaitu :

1. Fungsi hepar sebagai metabolisme karbohidrat

Pembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan satu
sama lain.Hepar mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi
glikogen, mekanisme ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hepar
kemudian hepar akan memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan
glikogen menjadi glukosa disebut glikogenelisis.Karena proses-proses ini, hepar
merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh, selanjutnya hepar mengubah glukosa
melalui heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah pentosa. Pembentukan pentosa
mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nucleic
acid dan ATP, dan membentuk/ biosintesis senyawa 3 karbon (3C) yaitu pyruvic acid
(asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs).

2. Fungsi hepar sebagai metabolisme lemak

Hepar tidak hanya membentuk / mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis
asam lemak Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen :

 Senyawa 4 karbon – KETON BODIES


 Senyawa 2 karbon – ACTIVE ACETATE (dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol)
 Pembentukan cholesterol
 Pembentukan dan pemecahan fosfolipid

3. Fungsi hepar sebagai metabolisme protein

Hepar mensintesis banyak macam protein dari asam amino. dengan proses deaminasi,
hepar juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino.Dengan proses
transaminasi, hepar memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hepar
merupakan satu-satunya organ yang membentuk plasma albumin dan ∂ - globulin dan
organ utama bagi produksi urea. Urea merupakan end product metabolisme protein. ∂ -
globulin selain dibentuk di dalam hepar, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang. β
– globulin hanya dibentuk di dalam hepar. Albumin mengandung ± 584 asam amino
dengan BM 66.000

4. Fungsi hepar sehubungan dengan pembekuan darah

Hepar merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan
koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X.
Benda asing menusuk kena pembuluh darah – yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila
ada hubungan dengan katup jantung – yang beraksi adalah faktor intrinsik. Fibrin
harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan
Vit K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi.

5. Fungsi hepar sebagai metabolisme vitamin

Semua vitamin disimpan di dalam hepar khususnya vitamin A, D, E, K

6. Fungsi hepar sebagai detoksikasi


Hepar adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi,
reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat
racun, obat over dosis.

7. Fungsi hepar sebagai fagositosis dan imunitas

Sel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui
proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi ∂ - globulin sebagai
immune livers mechanism.

8. Fungsi hemodinamik

Hepar menerima ± 25% dari cardiac output, aliran darah hepar yang normal ± 1500 cc/
menit atau 1000 – 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica ± 25%
dan di dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hepar. Aliran darah ke hepar
dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini
berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock. Hepar merupakan organ
penting untuk mempertahankan aliran darah.

Anda mungkin juga menyukai