Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pustaka Budaya. Vol. 6, No. 1.

Januari 2019
Copyright ©2019, pISSN: 2355-1186 | eISSN: 2442-7799
Available Online at: https://journal.unilak.ac.id/index.php/pb

KEPAHLAWANAN PADA NASKAH DRAMA LAKSAMANA HANG TUAH


KARYA TENAS EFFENDI
Tengku Muhammad Sum*), Evizariza**)
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Indonesia
Email: tengkumuhammadsum@gmail.com*), evizariza@unilak.ac.id **)

Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan kepahlawanan pada naskah drama
“Laksamana Hang Tuah” karya Tenas Effendi. Peristiwa sejarah yang terjadi dalam sebuah
kehidupan manusia, yaitu sejak zaman dahulu sampai zaman modern sekarang ini. Kita
selalu melihat suatu pertentangan yang terjadi antara satu tokoh penting dengan tokoh
lainnya di masyarakat yang ada. Masing masing tokoh tersebut seperti membawa
kebenarannya di dalam bertindak, akibat sikap para tokoh yang berbeda pandangan
tersebut tidak dapat diselesaikan dengan perundingan yang baik maka diambilah sikap
yang tegas yang diselesaikan dengan pertarungan fisik. Maka, terjadilah suatu
pertarungan antara Hang Tuah dengan Hang Jebat. Suatu pertarungan antara kebaikan
dan kejahatan yang selalu saja terjadi di dunia ini, tentu saja di dalam pertarungan
tersebut ada yang kalah dan ada pula yang menang. Kita hanya bisa mengambil suatu
hikmah dan suatu pelajaran yang sangat berharga dari pertarungan tersebut.
Pertentangan antara Hang Tuah dengan Hang Jebat adalah suatu contoh kasus yang ada
pada masa kerajaan Melaka di semenanjung melayu. Suatu pertarungan lama yang terjadi
pada masa kerajaan Melaka. Masing-masing tokoh mempunyai alasannya masing masing,
yang tak dapat lagi di selesaikan dengan perundingan. Akhirnya persoalan itu di
selesaikan dengan perkelahian yang seru. Salah satunya mesti ada yang gugur di dalam
pertarungan itu.

Kata Kunci: Kepahlawanan, Laksamana Hang Tuah, Naskah Drama.

Abstract
The purpose of this study was to describe heroism in the drama script "Admiral Hang Tuah"
by Tenas Effendi. Historical events that occur in a human life, from ancient times to modern
times today. We always see a conflict that occurs between one important figure and another
in the community. Each of these figures is like bringing the truth in action, due to the attitude
of the different figures that view cannot be resolved by good negotiations, so a firm attitude
is resolved through physical battles. There was a battle between Hang Tuah and Hang Jebat.
A fight between good and evil that always happens in this world, of course in the fight there
are those who lose and some win. We can only take a lesson lesson from the fight. The conflict
between Hang Tuah and Hang Jebat is a case in point in the kingdom of Melaka on the Malay
peninsula. An old battle that took place during the kingdom of Melaka. Each figure has their
own reasons, which can no longer be resolved by negotiations. Finally the problem was
solved by an exciting fight. One of them must be killed in the fight.

Keywords: Heroism, Admiral Hang Tuah, Drama Script.

I. Pendahuluan mampu membangun kekuatan nurani dan


Karya sastra tidak lahir dari kekosongan memberi semangat untuk menjalani hidup.
budaya. Dengan media bahasa, karya sastra hadir
sebagai cerminan realitas sosial yang dipotret Drama merupakan suatu karya sastra yang
pengarangnya. Tidak sekadar ada, karya sastra ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud
juga merespon kondisi sosial yang ada dan dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah
berusaha memberikan faedah bagi pembacanya. drama dapat dikenal dengan istilah teater. Drama
Karya sastra yang tinggi adalah karya sastra yang juga dapat dikatakan sebagai cerita yang

36
Tengku Muhammad Sum, Evizariza

diperagakan di panggung dan berdasarkan kelicikannya dengan penggawa setianya, ia


sebuah naskah. membuat fitnah terhadap Hang Tuah, bahwa
Hang Tuah telah berbuat serong dengan Tun Teja
Pada umumnya, drama memiliki 2 arti, istri baginda sultan.
yaitu drama dalam arti luas serta drama dalam
arti sempit. Pengertian drama dalam arti luas Berita fitnah yang disebarkan patih Karma
adalah semua bentuk tontonan atau Wijaya telah membuat amarah baginda raja.
pertunjukkan yang mengandung cerita yang Dengan tipu daya dan kelicikannya, ia berhasil
ditontonkan atau dipertunjukkan di depan menghasut baginda raja. Tanpa ada usul periksa
khalayak umum. Sedangkan pengertian drama lagi, baginda raja menjatuhkan hukuman mati
dalam arti sempit ialah sebuah kisah hidup bagi Hang Tuah. Hukuman mati itu di serahkan
manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan kepada datuk bendahara. Selaku pembesar istana
di atas panggung. penegak hukum di kerajaan. Walaupun
sebenarnya Hang Tuah tidak jadi di hukum
Drama menurut kata seorang filsup bunuh karena kebijaksanaan dari datuk
adalah perbenturan antara satu tese yang satu bendahara, Inilah awal bencana itu yang terjadi
dengan suatu tese lainnya yang lebih tinggi di kerajaan Melaka. Hang Jebat yang merupakan
kadarnya. Di dalam panggung kehidupan yang saudara seperguruan Hang Tuah tidak bisa
besar ini. Kalau di dalam teori drama , peristiwa menerima kenyataan ini. Ia menjadi dendam
peristiwa yang terjadi sehari hari adalah kepada baginda raja. Kesetiaannya yang sangat
peristiwa drama murni. Kalau boleh meminjam kuat pada Hang Tuah itu, ia rela mendurhaka
istilah sastrawan Indonesia Taufik Ismail. Dunia kepada baginda raja. Istana kerajaan Melaka di
ini panggung sandiwara ceritanya mudah kuasainya, ia berbuat sewenang wenang lalu
berubah, yang selalu dinyanyikan group band melepaskan amarahnya di dalam istana.
God Bless yang terkenal itu. Di dalam panggung Sedangkan baginda raja untuk sementara waktu
hikayat sejarah melayu kita sudah mengenal mengungsi ke rumah datuk Bendahara. Di dalam
dengan baik tokoh-tokoh seperti Hang Tuah di keadaan yang sangat sulit ini. Datuk Bendahara
dalam sejarah melayu adalah seorang pahlawan menjelaskan kepada baginda raja, sebenarnya
legendaris dari tanah semenanjung melayu yang Hang Tuah itu masih hidup dan di sembunyikan
seorang tokoh protogonis dan seorang tokoh pada suatu tempat. Baginda raja gembira
lainnya yang merupakan suatu tokoh antogonis. mendengar berita ini, maka disuruhlah Hang
Yang di lengkapi tokoh-tokoh pembantu lainnya. Tuah untuk mengamankan dan meredam Hang
Yaitu Hang Lekir, Hang Kasturi, Hang Lekiu. Yang Jebat yang mengamuk di istana kerajaan Melaka.
mana pertentangan antara Hang Tuah dan Hang
Jebat menjadi. Suatu perbenturan klasik dua Kalau kita pandang secara jernih
tokoh yang masing-masing mempunyai persoalan ini, dan paham dengan simbol-simbol
argumentasinya masing-masing, yang mana suatu kerajaan Melayu. Yang ada pada adat
alasannya itu masih menjadi perbincangan yang istiadat Raja-Raja dahulu kala bahwa setiap
tidak pernah habisnya habisnya oleh para orang yang memberontak dan mengamuk di
peneliti dan sastrawan yang ada di wilayah istana raja, apalagi di singgasana kerajaan
melayu. Di masyarakat yang ada di semenanjung Melayu. Maka orang yang mengamuk dan
melayu dan juga di daerah Riau khususnya. Dari memberontak itu seperti yang dilakukan Hang
zaman kerajaan kejayaan Melaka sampai dengan Jebat, adalah suatu kesalahan yang amat fatal dan
sekarang ini perbincangan ini terus saja terjadi. durhaka kepada sultan dan kerajaan.
ada juga segelintir sastrawan yang mengangkat
Hang Jebat sebagai tokoh kesatria, bukan di Tidak salah kalau raja memerintahkan
anggap sebagai tokoh pemberontak. Ini Hang Tuah untuk menghukum Hang Jebat
sebenarnya soal lain lagi, hal tersebut kita dengan pertarungan yang seru dan akhirnya
anggap saja sebagai suatu anti tese dari hikayat Hang Jebat berhasil dikalahkan oleh Hang Tuah.
sejarah Hang Tuah itu. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh sultan
Melaka dengan tujuan hanya satu yaitu untuk
Kesetiaan dan pengabdian yang sungguh- menyelamatkan marwah kerajaan Melaka dan
sungguh dari Hang Tuah kepada sultan Mansyur rakyat jelata khususnya. Hang Tuah sangat sulit
syah. Menyebabkan ia disayangi Raja dari untuk membuat satu pilihan itu. Seperti
pembesar-pembesar kerajaan lainnya. Hal inilah memakan buah simalakama dimakan mati bapak
menjadi awal petaka di dalam kerajaan Melaka. tak dimakan mati ibu .Di lain pihak ia terikat
Patih Karma Wijaya seorang panglima pasukan sumpah setia kepada raja dipihak yang lain ia
angkatan darat kerajaan Melaka merasa iri dan bersaudara seperguruan dengan Hang Jebat sejak
dengki kepada Hang Tuah. Dengan segala kecil sampai dewasa. Antara sumpah setia

37
Tengku Muhammad Sum, Evizariza

kepada Raja dan persaudaraan. Akhirnya Hang Datuk bendaharapun sangat kagum
Tuah harus membuat keputusan yang tegas dengan ketangkasan dan keterampilan mereka
yaitu membunuh Hang Jebat demi marwah berlima.Karena itulah Menjemput Hang Tuah
kerajaan melayu itu sendiri dan kepentingan dan saudara seperguruannya ke rumah datuk
rakyat banyak yang harus mengenyampingkan bendahara, dan rencana datuk bendahara adalah
kepentingan pribadi. Makanya tidak salah kalau menjadikan mereka berlima untuk bertugas di
Hang Tuah ditetapkan sebagai pahlawan Melayu istana kerajaan Melaka.
di semenanjung Melayu dan di daerah Melayu
Riau. Menurut Zuriati pahlawan bermakna orang Sejak saat itu Hang Tuah dan sahabat
yang menonjol karena keberanian dan sahabatnya amat disayangi oleh baginda Raja
pengorbanannya dalam membela kebenaran atau sehingga Hang Tuah mendapat gelar Laksamana.
pejuang yang gagah berani. Kepahlawanan Singkat cerita telah terjadi kesalahpahaman
adalah perihal sifat pahlawan, seperti keberanian, antara Hang Tuah dengan baginda Raja akibat
kerelaan berkorban, dan kesatriaan fitnah yang di sebarkan oleh patih Karma Wijaya,
keperkasaan(2005:36). akibat fitnah itu Hang tuah di sembunyikan di
hulu Melaka. Oleh datuk bendahara karena ada
Sisi lain dari pandangan Hang Jebat yaitu berita Hang Tuah dihukum mati oleh sultan
dia mengingatkan pula bahwa raja yang semena- maka , Hang Jebat karena rasa sayangnya kepada
mena boleh saja disanggah tetapi bukan dengan Hang Tuah sebagai saudara seperguruan ia
cara-cara yang liar, seperti mengamuk di menutut balas kepada sultan yang telah
singgasana kerajaan. Tapi hal tersebut bisa saja menghukum bunuh Hang Tuah. Sebab itulah
disampaikan kepada para petinggi-petinggi Hang Jebat mengamuk di istana, semua pembesar
istana yang ada di kerajaan itu. Karena itulah, - pembesar istana tidak sanggup menghadapi
pendurhakaan Hang Jebat kepada sultan tidak amukan Hang Jebat di dalam istana yang
bisa diterima ditatanan masyarakat Melayu pada dianggap durhaka kepada raja. Tidak ada
umumnya. Menurut Hasanudin Ws, Hang Tuah satupun yang berani menghalagi dan
yang telah dinobatkan sebagai Laksamana yang menghadapi tingkah laku Hang Jebat. Lalu datuk
telah berbakti secara optimal kepada baginda bendahara membuka rahasia kepada baginda
raja dan kerajaan, itulah yang menunjukkan Hang Raja bahwa, Hang Tuah masih hidup beliau
Tuah sebagai pahlawan. Dari sikap Hang Tuah berada di dusun. Maka atas titah raja Melaka
yang konsisten itu dapat kita lihat bahwa Hang Hang Tuah di suruh kembali ke kerajaan untuk
Tuah baktinya terhadap raja dan kerajaan menghadapi Hang Jebat. Raja Melaka sangat
memang luar biasa. Demi Baginda Raja dan gembira menyambut kepulangan Hang Tuah.
kerajaan ia sanggup membunuh sahabat Baginda Raja memberikan harapan dan sangat
seperguruannya sendiri untuk menciptakan kasih dengan Hang Tuah.Baginda Raja
perdamaian dan ketenangan di kerajaan Melaka. menitahkan kepada Hang Tuah agar beradu
tenaga dan ilmu dengan Hang Jebat. Karena
2. Sinopsis baginda sudah tidak tahan dengan pendurhakaan
Pada masa kejayaan pemerintahan Hang Jebat kepada Raja. Sebelum beradu dengan
kerajaan sultan Melaka pada sekitar abad ke 15, Hang Jebat, Hang Tuah minta istirahat selama
kesultanan Melayu Melaka , yang bermula pada lima hari untuk memulihkan tenaga. Hang Tuah
tahun 1400-1511. Menurut sejarahnya. Hang juga menyarankan kepada raja , keris tameng
Tuah yang lahir di kampung sungai Duyung sari di serahkan kepadanya. Tetapi keris tameng
sekitar tahun 1444. Ayahnya bernama Hang sari pada saat sekarang ini di tangan Hang
Mahmud ibunya bernama Dang Merdu Wati. Jebat.Tidak ada seorangpun yang dapat
Ayahnya adalah hulubalang istana yang sangat mengambil keris Tameng Sari . Baginda Raja
terkenal dan di segani pada zaman itu. Begitu mencadangkan agar Hang Tuah menggunakan
pula ibunya Dang Merdu Wati seorang keturunan keris baginda yang lain. Hang Tuah mencoba
dayang istana. Hang Tuah mempunyai saudara semua keris baginda Raja, tetapi tidak satupun
seperguruan yaitu, Hang Jebat, Hang Lekir, Hang keris yang bisa menandingi keris Tameng Sari
kasturi , Hang Lekeu, mereka berlima pernah itu. Akhirnya Raja Melaka menitahkan Hang
berguru dengan Adi Putra di gunung Ledang. Kasturi mengambil keris yang di anugrahkan
Setelah mereka berlima tamat menuntut ilmu di oleh ayahndanya di bukit Seguntang buat Hang
gunung Ledang tersebut, mereka kembali ke Tuah. di istana Melaka Hang Jebat menyambut
kota Melaka. Di kota Melaka mereka berlima baik kedatangan Hang Kasturi sebab hubungan
melihat datuk Bendahara yang di serang seorang Hang Jebat dan Hang kasturi sudah lama terjalin
lelaki yang sedang mengamuk di pasar.Lalu persahabatan sudah lama sejak mereka masih
mereka berlima bersaudara seperguruan itu kecil . Hang Jebatpun mengambil keris pusaka
mengamankan lelaki tersebut. itu dan menyerahkan kepada Hang Kasturi.

38
Tengku Muhammad Sum, Evizariza

Keesokan hari nya sewaktu Hang Jebat masih Tuah sedang berkhalwat dan tidak boleh
tidur, Hang Tuah di iiringi 40 orang pengawal bercakap- cakap selama tiga hari tiga
dan berbekal keris pusaka raja Melaka pergi ke malam.Berita tersebut di sampaikan kepada
istana melawan Hang Jebat. Hang jebat terjaga baginda raja. Hang Tuahpun kemudian pergi ke
dari tidurnya apabila terdengar suara huru hara sungai setelah mendapat tahu tentang
suara dayang dayang istana 700 orang penuh mengamuknya Hang Jebat di pasar.
bising dan ketakutan, kehadiran Hang Tuah di
tengah- tengah taman istana sangat mengejutkan Setelah Hang Jebat mengamuk terdengar
Hang Jebat. Beliau menganggapnya hanya mimpi suara Hang Tuah, beliau terus mendapakan Hang
karena beliau menganggap Hang Tuah telah mati Jebat dan meminta supaya dirinya dibuang ke
di bunuh. sungai. Hang tuah merasa simpati dengan Hang
Jebat , lalu membawanya bersama pulang ke
Sebelum Hang Tuah memasuki istana rumah. Hang Tuah membawanya pulang ke
Hang Jebat menutup semua pintu istana dan rumah. Hang Tuah memberinya sirih yang sudah
membunuh semua perempuan perempuan beliau kapurkan . Hang Jebat meminta agar Hang
dalam istana kecuali Dang Baru yang Tuah membuka balutan luka darahpun keluar
mengandung tujuh bulan. Hang tuah menyuruh dengan banyaknya. Tidak lama kemudian Hang
Hang Jebat membuka ke dua dua daun pintu. jebat pun mati di pangkuan Hang Tuah.
Karena khawatir dengan tipu helahnya Hang
Jebat. Hang Tuah pun melompat ke dalam istana Mayat Hang Jebat digantung di tengah
bermulalah perkelahian dua orang sahabat tengah jalan besar selama lebih kurang tujuh hari
tersebut. Dalam perkelahian tersebut Hang Tuah tujuh malam. Untuk dijadikan totonan ramai,
gagal untuk menikam Hang Jebat karena keris Raja Melaka bertambah sayang kepada Hang
Tameng Sari masih berada di tangan Hang jebat Tuah dan ini menimbulkan perasaan iri hati para
sebelum meneruskan pertikaman. Hang Jebat pegawai dan pertinggi petinggi di istana Melaka.
meminta semua pengawal istana tidak menjolok Tetapi tidak berani untuk menyuarakannya,
lantai istana dengan lembing ia memberi tahu karena bendahara dan Temenggong sangat
kehamilan Dang Baru. Dua bersaudara sayang dengan Hang Tuah.
sepergurauan ini terpaksa bertarung di atas
talam, karena khawatir dijolok dari bawah lantai Dang Baru melahirkan anak lelaki yang
istana. Kemudian beliau berwasiat kepada Hang diberi nama Hang Nadim setelah dua bulan Hang
Tuah jika Dang Baru melahirkan anak lelaki Jebat meninggal. Raja memerintahkan supaya
hendaklah dijadikan pengawal Tun Nadim[ anak Hang Nadim dibuang ke laut. Tetapi di halangi
Hang Tuah] mana kala perempuan terserah Hang Tuah karena Hang Jebat berwasiat agar
ibunya Dang Baru.Apabila mereka penat anak itu dipeliharanya Hang Tuah menghadap
bertarung dua besaudara itupun berehat Tun Teja memohon kurnia supaya Hang Nadim
sejenak.Hang Jebat terleka waktu beristirahat, itu di antar ke Inderapura untuk di jaga ayahnda
dan kesempatan itu diambil Hang Tuah untuk Tun Teja.
mengambil keris tameng sari ndipinggang Hang
Jebat. Hang Tuah membalingkan keris yang 3. Pembahasan
digunakannya sebelum ini ke arah Hang Jebat Dialog- dialog yang terjadi di dalam teks
dan pergelutan diteruskan, Hang Jebatpun telah naskah Hang Tuah, Suatu pertengkaran yang
tertikam keris tameng sari Hang Tuah , setelah keras dan tegas masing- masing tokoh
pertarungan dan pergelutan terakhir. Hang Tuah mempertahankan pendapatnya masing-masing.
membalut luka Hang Jebat terlebih dahulu Jelas sekali hitam putihnya, disuatu pihak Hang
sebelum pulang ke rumah. Tuah sangat setia terhadap baginda sultan sesuai
dengan janji yang diucapkan mereka berlima
Hang jebat yang bermandikan darah dahulu, setia mengabdi sepanjang hayat kepada
menutup semua pintu istana untuk berehat dan baginda sultan. Hang Jebat juga sangat setia
berjumpa istrinya. Orang ramai menyaksikan sebagai saudara angkat dan seperguruan dengan
pertikaman tersebut, mereka terkejut karena Hang Tuah. Karena kesetiaan itulah Hang Jebat
Hang Jebat masih hidup. Hang jebat kemudian mendurhaka kepada baginda Raja. Masing
mengamuk di tengah pasar negeri Melaka masing mempunyai alasan dengan kebenarannya
menyebabkan beribu ribu orang mati terbunuh sendiri . Tidak ada kesesuian pendapat antara
termasuk lelaki dan perempuan. satu sama lainnya, sehingga pertentangan itu
terjadi sangat keras dan tajam . Masing masing
Hang Kasturi menjenguk Hang Tuah di pihak tidak ada satupun yang mau mengalah
rumahnya atas titah baginda Raja Melaka. Hang .Pertengkaran yang terjadi itu tidak ada lagi
kasturi diberi tahu Dang Kamala bahwa Hang penyelesaian . Pada puncaknya tidak ada jalan

39
Tengku Muhammad Sum, Evizariza

lain . Di selesaikan dengan suatu cara lelaki yang 3.4 Hang Jebat: (Berpaling menjelajahi
ksatria, yaitu suatu pertarungan fisik yang seru. sekelililng tetapi siapa yang berkata belum
Beradu silat dan ketangkasan antara Hang Tuah dilihatnya)
dengan Hang Jebat, yang mesti ada di antara
keduanya yaitu kalah atau menang. Gugur salah Cih, siapakah itu.
satu diantara mereka berdua. Si jebat hanya tunduk pada keadilan,
Kalau pohon membawa rebah,
3. 1 Hangtuah : Si jebat tak sudi menyembah Raja.
Hoooi jebat !
Kenapa tiada lagi setiamu kepada rajamu. Dengan marahnya hang jebat mengatakan
Adat panglima sejak dahulu ia hanya tunduk dengan raja yang adil di
Tiada menjilat ludahnya. kerajaan, ia tidak lagi setia kepada raja Melaka
yang tidak adil kepada saudaranya hang tuah.
Berdasarkan data di atas Hang Tuah
dengan tegas mengingatkan kepada Hang Jebat , 3.5 Hang Tuah: (Kelihatan berjalan perlahan
perjanjian awal dahulu sewaktu berada di lahan ke panggung Ia berjalan sendirian,
Melaka. Mereka berlima bersaudara seperguruan langkahnya tegas dan pasti)
bersumpah setia kepada raja Melaka mengabdi
sepanjang umur. Jebat,
Pandanglah kemari,
3.2 Hang Jebat : (Terperanjat mendengar suara aku
itu) ia datang.

Kenal bahwa suara itu adalah suara Hang Berdasarkan data di atas Hang Tuah
Tuah. Tetapi berkata pada Hang Jebat, bahwa ia masih hidup.
Menurut tahuku Hang Tuah telah tiada. karena itu Hang Tuah datang menjumpai Hang
Sejurus ia Tertegun. Lalu memendang Jebat , untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
berkeliling mencari sumber Suara itu. Tetapi di kerajaan.
ia tidak melihat apa apa. Kemudian ia
Tertawa terbahak bahak. 3.6 Hang Jebat :
(setelah melihat kedatangan Hang Tuah
Ha………ha……. Suara siapakah itu? dengan terkejut ia tersurut beberapa langkah
Kalau engkau lelaki keluarlah. lalu dengan bimbang Ia berkata)
Jangan menipu dari jauh.
Apakah tuan Hang Tuah?
Hang jebat merasa kesal dengan suara Tiadakah Hang Tuah telah binasa.
yang ia dengar dari kejauhan itu.sebab tidak
nampak orangnya ada terdengar suaranya.Dan Hang Jebat masih ragu dengan Hang Tuah
Hang Jebat mencari cari suara tersebut di setiap karena setahu Hang Jebat Hang Tuah telah tiada.
sudut istana.
3.7 Hang Tuah :
3.3 Hang Tuah : Ajal terletak di tangan tuhan
Hoooi Jebat ! Sebelum ajal pantang mati.
Sia-sia engkau setia selama ini,
Sungguh beranimu tiada berlawan Data di atas Hang Tuah mengatakan
dengan tegas dan meyakinkan pada Hang Jebat
Keris sakti di pinggangmu, hadiah batara bahwa ia masih hidup. Belum mati seperti yang
Majapahit diberitakan orang.
Bukanlah untuk membunuh kawan.
Tetapi sebagai pelindung negeri. 3.8 Hang Jebat :
Kalau benar engkau Hang Tuah
Data di atas menjelaskan bahwa Hang Apa maksudmu kemari.
Tuah dengan lantang dan tegas mengingatkan
lagi kepada Hang Jebat , bahwa keris yang ia Hang jebat sudah yakin bahwa Hang Tuah
pegang itu adalah untuk mempertahankan negeri masih hidup karena itu Ia bertanya apa maksud
dari serangan musuh yang datang dari kedatangan Hang Tuah ke istana.
luar.bukan membunuh orang yang ada di dalam
kerajaan Melaka khususnya lagi di dalam istana.

40
Tengku Muhammad Sum, Evizariza

3.9 Hang Tuah :


Adakah kau lihat sumpah kita berlima Hang jebat marah dengan Hang Tuah,
saudara. kemarahan tersebut ia lepaskan kepada dayang
Mengabdi sepanjang umur dayang yang ada di istana.
Bersetia sampai mati.
3.15 Hang Tuah :
Data di atas menjelaskan bahwa sekali lagi Hai Jebat.
Hang Tuah mengingatkan kepada Hang Jebat Perbuatan laknat apakah yang kau lakukan
tentang sumpah lima bersaudara pada masa lalu, itu?
mengabdi sepanjang umur bersetia sampai mati
sumpah ini harus dipertahankan terus Data dia tas menjelaskan Hang Tuah
membentak marah dengan Hang Jebat, mengapa
3.10 Hang Jebat : membunuh dayang dayang yang tak bersalah itu.
Raja adil Raja di sembah
Raja lalim Raja di sanggah 3.16 Hang Jebat :
Kalau hukum jadi permainan Ha……… ha……..
Tiada si Jebat mau setia. Inilah perbuatan yang sempurna, orang
kaya.
Hang Jebat dengan tegas membantah
bahwa ia tidak lagi setia kepada raja. Sepalang palang bernama jahat jangan
kepalang
3.11 Hang Tuah : Seperti kata pantun melayu
Dengki khianat adat hidup jebat,
Lupa dan khilaf pakaian manusia Rusak bawang ditimpa jambak
Tetapi mendurhaka pada Raja Rusak santan sebelanga oleh nira setotik
Bukan tanggung tanggung dosanya. Biarlah Jebat bergelimang darah…
(tertegun dan muram)
Berdasarkan data di atas Hang Tuah
mengingatkan lagi kepada Hang Jebat, bahwa Saudaraku Hang Tuah
perbuatan mendurhaka kepada Raja adalah dosa Tahukah engkau mengapa kerja hamba
yang amat besar. laksamana.

3.12 Hang Jebat : Hang Jebat bersikap dengan tegas bahwa


Bersunguh-sungguhkah orang kaya mau ia tak mau tanggung- tanggung berbuat jahat.
bertikam dengan hamba. Sebab menurut Hang Jebat ia membela keadilan
dan kesetiaan demi saudara sepeguruannya
Hang Jebat tak bisa lagi dinasehati oleh Hang Tuah.
Hang Tuah, ia langsung menantang Hang Tuah
untuk bertarung secara ksatria Melayu. 3.17 Hang Tuah :
Hamba , segala galanya hamba tahu
3.13 HANG TUAH : Kemurnian jiwa anak melayu.
Pantang panglima mengulang langkah surut,
Pantang memandang sanak famili, Tetapi jangan karena aku,
Yang benar dibenarkan jua Engkau durhaka kepada Raja.
Yang salah tetap salah di mata hukum. Kutuk tertimpa atas kepala
Turun temurun jadi sebutan.
Hang Jebat tentu saja terpancing dengan
kata kata Hang Tuah, bahwa ia juga sudah siap Data di atas menjelaskan Hang Ttuah
untuk melawan Hang Tuah dan tidak akan sekali lagi mengingatkan kepada Hang Jebat
mundur selangkahpun dan siap bertarung. bahwa kita sebagai anak Melayu tidak boleh
melawan kepada baginda Raja. Kita harus setia
3.14 Hang Jebat : kepada adat istiadat Melayu secara turun
Kalau begitu, kata orang kaya, baiklah, temurun sejak dahulu kala. Kepada baginda Raja
tunggulah sebentar, Hamba mau melanggir kita tidak boleh durhaka. Hal tersebut akan
keris Tameng Sari orang kaya ini sebentar terkutuk dan menjadi sebutan sepanjang zaman
(lalu dengan ganas Hang Jebat mengamuk di masyarakat Melayu.
dalam istana itu semua dayang dayang yang
ada dibunuhnya. Jerit pekik bertalu darah
mengucur sepanjang lantai)

41
Tengku Muhammad Sum, Evizariza

3.18 Hang Jebat : 3. 24 Hang Tuah : Bukakan aku pintu !


Kalau engkau sudah tahu,
Senanglah hatiku Hang tuah pun menyambutnya dengan
Akan sekarang ini, apa takdir hamba kesatria melompat ke pintu istana. Untuk
nantikan. bertilkam dengan Hang Jebat. Terjadilah
perkelahian antara keduanya di dalam istana.
Kalau si jebat binasa di tanganmu,
Kematian karena membela keadilan 4. Simpulan
Kesetiaan pada saudaranya. Dari pembahasan di atas tentang
pertarungan Hang Tuah dan Hang Jebat, pada
Tetapi Hang Jebat punya pendapat yang lain, masa kerajaan Melaka itu dapatlah kita
ia merasa tidak bersalah karena ia membela mengambil simpulan. Apapun alasannya ketika
kebenaran dan keadilan setia kepada saudaranya Hang Jebat melawan kepada sultan dan kerajaan .
Hang Tuah karena itulah yang menjadi alasan Maka hal ini tidak dapat kita benarkan sikap
Hang Jebat mendurhaka kepada raja. melawan tersebut. Karena ia telah
menghancurkan wibawa dan marwah kerajaan
3.19 Hang Tuah : Melaka. Dengan mengamuk di istana, berarti ia
Jebat, serahkan senjatamu. menjatuhkan simbol simbol yang ada di kerajaan
Atas dosamu hambalah menanggungnya Melayu itu. Ia bisa saja tidak senang cara- cara
Kepada raja. sultan memerintah tetapi haruslah dengan cara
yang santun memberikan kritik dan sarannya.
3.20 Hang Jebat : bukan dengan cara cara yang liar seperti itu yang
Wahai orang kaya laksamana telah melanggar adat istiadat melayu yang penuh
Bukankah adat kita sejak dahulu, dengan kesantunan sesuai dengan ajaran Islam,
Tiada mengenal menyerah. adat bersendikan syarak, syarak bersendikan
Senjata adalah nyawa ke dua di tubuh kita kitabullah. Jadi, tidak salah kalau Hang Tuah
Hilang nyawa di badan turun tangan untuk meredam amuk Hang Jebat
Baru senjata terlepas di tangan. di istana yang banyak membunuh korban yang
tidak bersalah. Atas perintah sultan untuk
Hang Jebat punya sikap yang tegas pula menyelamatkan keutuhan kerajaan Melaka dan
bahwa ia tidak akan menyerah pada Hang Tuah. rakyat yang ada di kerajaan itu.suka atau tidak
Senjata adalah sama dengan kekuatan dan nyawa suka Hang Jebat mestilah dilumpuhkan. Dan di
yang ada di badannya dan tidak boleh lepas dari kalangan masyarakat melayu secara umum, Hang
tangannya. Jebat tetaplah dianggap pendurhaka di dalam
pandangan masyarakat Melayu, baik di
3.21 Hang Tuah : semenanjung Melayu Malaysia maupun Melayu
Baiklah Jebat. Riau.
Kita berjalan di persimpangan,
Tertumbuk dalam tugas Daftar Pustaka
Kalau tidak sama binasa A’dzam Shuhuf, Sulong. 2016. Risalah Jebat.
Salah seorang kita gugur. Pekanbaru : Tirta Kencana.

Hang Tuah sudah berusaha membujuk Darmawi, Ahmad. 2005. Teater Bangsawan
hang jebat tapi tidak berhasil. Maka dengan tegas Melayu Riau. Pekanbaru : LSBM-STR.
pula Hang Tuah mengatakan sama sama punya
prinsip yang harus di selesaikan dengan Kelana,Raja Ali. 1983. Pohon Perhimpunan.
pertarungan, salah satu mesti ada yang gugur, Pekanbaru : Bumi Pustaka.
hanya itulah penyelesaiannya.
Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang :
3.23 Hang Jebat : Penerbitan Angkasa Raya Padang
Naiklah orang kaya
Di istana kita bertikam. Sumardjo jakob, 2004. Perkembangan Teater
Hang jebat menantang Hang Tuah untuk Modern dan Sastra Drama Indonesia,
bertarung di dalam istana dengan Bandung. STSI PRESS.
menyuruh Hang Tuah naik ke atas lantai
istana. Tenas Effendi, 1984. Kumpulan Naskah Drama
Daerah Riau, Pekanbaru, Proyek
Pengembangan Kesenian Riau Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

42
Tengku Muhammad Sum, Evizariza

Zuriati, 2005, Jurnal Ilmu Budaya, Pekanbaru.


Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang
Kuning.

W S, Hasanuddin, 1991 . Mitos dan Kontra Mitos


Dalam Kreatifitas Sastra, Taman Budaya
Pekanbaru

43

Anda mungkin juga menyukai