Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan praktikum ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Kami
berharap laporan praktikum ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami sebagai penyusun
merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena
keterbatasan pengetahuan dan juga pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini kami ucapkaan terima kasih

Baturaja, 18 September 2021

KELOMPOK 2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Manusia adalah salah satu dari makhluk yang membutuhkan udara untuk
pernapasan.Pernapasan sendiri memiliki arti sebagai proses yang dilakukan
organisme untuk menghasilkan energi dari hasil metabolisme. Ada dua
macam pernapasan,yaitu internal dan eksternal. Pernapasan meliputi proses
pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida sertabuap air antara
organisme dengan lingkungannya. Pernapasan internal disebut juga
pernapasan seluler karna terjadi dalam sel,yaitu didalam sitoplasma dan
mitokondria.
Menghitung pernapasan yaitu menghitung jumlah pernapasan dalam 1
menit. Nilai pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui fungsi sistem pernapasan yang terdiri dari mempertahankan
pertukuran oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan pengaturan asam
basa.
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh 2 faktor utama yaitu
kimiawi dan pengendalian oleh saraf. Beberapa faktor tertentu merangsang
pusaat pernapasan yang terletak didalam medula oblongata. Dan jika
dirangsang maka pusat itu mengeluarkan implus yang disalurkan oleh saraf
spinalis ke otot pernapasan, yaitu otot diafragma dan otot interkostalis.

A. RUMUSAN MASALAH
Apa sajakah penjabaran tentang definisi pernapasan, fungsi-fungsi
pernapasan, organ-organ yang berfungsi dalam proses pernapasan serta
contoh laporan praktikum mengenai perhitungan frekuensi pernapasan
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan frekuensi
pernapasan pada laki-laki dan perempuan, serta membedakan pernapasan
seseorang pada waktu beristirahat dan setelah melakukan aktivitas.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERNAPASAN
Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi dapat didefinisikan
sebagai sebuah proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat
dengan menggunakan energi yang ada di dalam tubuh.
Ketika manusia bernapas, berarti sedang terjadi proses masuknya oksigen
ke dalam tubuh dan pelepasan karbondioksida keluar tubuh. Pertukaran antara
oksigen dan karbondioksida tersebut terjadi di dalam darah manusia.
Umumnya, orang-orang yang melakukan aktivitas berat akan mengambil
oksigen lebih banyak dibanding orang yang melakukan aktivitas ringan.
Orang yang memiliki tubuh yang lebih besar juga membutuhkan oksigen
yang lebih banyak. Selain itu orang yang sering mengkonsumsi daging-
dagingan akan membutuhkan lebih banyak oksigen dibanding orang yang
lebih sering mengkonsumsi sayur-sayuran atau vegetarian. Manusia bisa
melakukan dua cara pernapasan yaitu menggunakan pernapasan dada dan
pernapasan perut. Manusia bernapas menggunakan alat atau organ-organ
pernapasan yang terdiri dari hidung, faring, trakea, bronkus, bronkiolus dan
paru-paru.
Pernapasan dibedakan menjadi dua yaitu pernapasan luar dan pernapasan
dalam. Pernapasan luar adalah di mana terjadinya pertukaran udara di
dalam alveolus dengan darah yang berada di dalam kapiler. Sedangkan
pernapasan dalam adalah di mana terjadinya pernapasan antara darah yang
ada di dalam kapiler dengan semua sel-sel yang ada di dalam tubuh.
Jumlah udara yang masuk dan ke luar dari dalam tubuh setiap bernapas
disebut dengan frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan pada manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi
tubuh dan aktivitas yang dilakukan. Semakin bertambahnya usia, frekuensi
pernapasannya akan semakin rendah. Selain itu, laki-laki memiliki frekuensi
pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan karena
kebutuh oksigen dan produksi karbondioksida pada tubuh laki-laki lebih
tinggi dibandingkan pada tubuh perempuan.
B. FUNGSI SISTEM PERNAPASAN
Organ-organ pernapasan manusia memiliki fungsi untuk memasukan
udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkannya dalam senyawa
karbon dioksida dan uap air. Selain untuk bernapas, sistem pernapasan
manusia juga memiliki fungsi untuk membuat suara. Berikut adalah beberapa
fungsi sistem pernapasan manusia:
1. Menghirup dan Menghembuskan Udara atau Bernafas
Pada paru-paru, udara dihirup melalui rongga hidung dan mulut.
Selanjutnya akan bergerak melalui faring, laring dan trakea lalu menuju ke
paru-paru. Selanjutnya udara akan dihembuskan keluar dan mengalir melalui
jalur yang sama. ketika sedang menghirup udara, diafragma dan tulang rusuk
terangkat. Saat volume paru-paru meningkat, tekanan udara turun dan udara
masuk. Saat menghembuskan napas, otot-otot menjadi rileks, paru-paru
menjadi lebih kecil dan udara dikeluarkan.
2. Pertukaran Gas Antara Paru-paru dan Aliran Darah
Di dalam paru-paru, akan terjadi pertukaran antara oksigen dengan limbah
karbon dioksida. Proses ini disebut dengan respirasi eksternal dan terjadi di
alveoli. Oksigen yang dihirup akan mengikat molekul hemoglobin dalam sel
darah merah dan dipompa melalui aliran darah.
3. Pertukaran Gas Antara Aliran Darah dan Jaringan di Dalam Tubuh
Aliran darah akan mengalirkan oksigen ke sel tubuh dan membuang
limbah karbon dioksida. Proses ini disebut respirasi internal. pada proses ini,
sel darah merah akan membawa oksigen yang diserap dari paru-paru ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
4. Menciptakan Suara
Udara yang menggetarkan pita suara akan menciptakan sebuah suara.
Suara ini dibentuk oleh struktur di saluran pernapasan bagian atas. Selama
bernapas udara akan mengalir dari paru-paru ke kotak suara. Saat manusia
berbicara otot di laring akan menggerakkan tulang rawan aritenoid,
selanjutnya akan mendorong pita suara. Getaran yang besar pada pita suara
akan menghasilkan suara bernada tinggi. Sedangkan getaran yang kecil akan
membuat suara bernada rendah.
5. Mencium Bau
proses penciuman dimulai dengan serat penciuman yang melapisi rongga
hidung. Saat udara memasuki rongga hidung, bahan-bahan kimia di udara
akan mengaktifkan reseptor sistem saraf. Stimulus ini akan mengirimkan
sinyal ke otak. Sinyal tersebut akan bergerak dan dari situlah manusia bisa
mengenali bau.

C. ORGAN DAN BAGIAN-BAGIAN SISTEM PERNAPASAN


MANUSIA
Berikut adalah organ dan bagian sistem pernapasan manusia :

1. Rongga hidung (nasal)


Udara yang berasal dari luar akan memasuki rongga hidung. Di
dalam rongga hidung yang berselaput, ada kelenjar minyak dan juga
kelenjar keringat. Selaput itu berfungsi untuk menangkap benda-benda
asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
Di dalam rongga hidung juga ada rambut-rambut kecil dan tebal.
Rambut-rambut itu memiliki fungsi untuk menyaring partikel kotoran-
kotoran yang masuk ke dalam hidung bersama udara. Selain itu ada
juga konka yang memiliki fungsi untuk menghangatkan udara dingin
yang masuk ke dalam rongga hidung.
2. Faring atau Tenggorokan
Udara yang masuk dari rongga hidung akan melewati tenggorokan.
Tenggorokan memiliki dua cabang saluran yaitu saluran pernapasan
dan saluran pencernaan yang terletak di bagian belakang. Fungsi utama
tenggorokan adalah menyediakan saluran untuk udara yang masuk dan
juga keluar. Di tenggorokan juga ada pita suara yang berguna untuk
menghasilkan suara. Jika ada udara yang masuk, maka pita suara akan
bergetar dan menghasilkan suara.
Jika seseorang makan sambil berbicara hal itu bisa membahayakan
karena makanan bisa masuk ke saluran pernapasan yang sedang
terbuka. Meski begitu, saraf manusia bisa mengatur supaya menelan,
bernapas dan berbicara tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan. Jika
hal ini sering dilakukan bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
3. Trakea atau batang tenggorokan
Tenggorokan adalah organ yang berbentuk pipa dan terletak di
sebagian leher sampai ke rongga dada. Dinding tenggorokan sangat
tipis dan kaku dan ada di dalam rongga bersilia. Silia ini memiliki
fungsi untuk menyaring benda-benda asing yang masuk melalui
saluran pernapasan.
Batang tenggorokan ada di depan kerongkongan. Batang
tenggorokan memiliki dua cabang. cabang dari tenggorokan itu akan
bercabang-cabang lagi di dalam paru-paru dan menjadi saluran kecil
yang disebut bronkiolus. Pada bronkiolus ada gelembung-gelembung
kecil yang disebut gelembung paru-paru atau alveolus.
4. Laring atau pangkal tenggorokan
Pangkal tenggorokan adalah organ pernapasan yang berbentuk
seperti saluran dan dikelilingi oleh tulang rawan. Pangkal tenggorokan
memiliki tulang rawan yang disebut dengan epiglotis. Tulang rawan
ini ada di bagian pangkal laring. Pangkal tenggorokan juga diselimuti
oleh membran yang bernama mukosa. Membran tersebut memiliki
epitel-epitel berlapis yang cukup tebal untuk menahan getaran-getaran
suara yang sampai pada pangkal tenggorokan.
Fungsi utama dari pangkal tenggorokan adalah sebagai tempat
keluarnya masuk udara dan juga tempat menghasilkan suara. Di sinilah
jantuk terbentuk yang disusun oleh beberapa tulang rawan pangkal
tenggorokan. Di dalam pangkal tenggorokan juga terdapat katup.
Ketika manusia sedang menelan makanan, katup pada pangkal
tenggorokan akan menutup dan akan terbuka jika manusia sedang
bernafas.
5. Bronkus atau cabang batang tenggorokan
Fungsi dari cabang batang tenggorokan adalah menyediakan jalan
untuk udara yang ingin masuk dan keluar dari dan menuju paru-paru.
Struktur dari batang tenggorokan mirip dengan struktur batang
tenggorokan. Yang membedakan hanya tulang rawan di cabang batang
tenggorokan memiliki bentuk yang tidak teratur. pada cabang
tenggorokan juga ada cincin tulang rawan yang melingkari dengan
baik. Cabang batang tenggorokan memiliki cabang-cabang lagi yang
disebut dengan bronkiolus.
Batang tenggorokan memiliki dua cabang yaitu cabang di sebelah
kiri dan kanan. Kedua cabang itu mengarah kepada paru-paru dan
bercabang lagi. Cabang-cabang kecil yang masuk ke dalam paru-paru
disebut alveolus. Alveolus memilik kapiler darah. Melalui kapiler-
kapiler tersebut oksigen dan udara menuju ke dalam darah.
6. Pulmo atau paru-paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada bagian atas. Di samping
paru-paru ada tulang rusuk dan di bawahnya ada diafragma. Paru-paru
terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri. Paru-paru
bagian kanan terdiri dari tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri memiliki
dua lobus saja. Paru-paru diselimuti oleh selaput yang tipis. Di dalam
paru-paru terdapat cabang dari bronkus, alveolus dan pembuluh darah.
Bronkiolus memiliki cabang-cabang lagi yang disebut dengan
bronkiolus respirasi. Paru-paru menjadi tempat pertukaran oksigen dan
karbondioksida.
D. FRAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI
PERNAPASAN
1. Usia
Jika kita perhatikan, bayi memiliki frekuensi pernapasan yang lebih
cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan karena
bayi masih berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan,
sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak untuk mendukung
tumbuh kembangnya.
2. Aktivitas
Semakin berat aktivitas seseorang, maka frekuensi pernapasannya pun
akan semakin meningkat. Gunanya adalah untuk memasok energi yang
dibutuhkan untuk mendukung aktivitas tersebut.
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin pun memiliki pengaruh terhadap frekuensi pernapasan
pada manusia. Laki-laki biasanya memiliki tingkat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan. Hal ini dikarenakan volume paru-paru
wanita lebih kecil dibandingkan laki-laki.
4. Suhu Tubuh
Ketika seseorang merasa kedinginan dan suhu tubuhnya menurun,
otak akan mengirim sinyal agar paru-paru meningkatkan frekuensi
pernapasannya. Dengan begitu, tubuh akan mempercepat pembakaran
agar tetap hangat.
5. Posisi Tubuh
Terakhir, ini juga dapat dipengaruhi juga oleh posisi tubuhnya. Jika
seseorang berada dalam posisi berdiri, frekuensi pernapasannya akan
lebih tinggi dibandingkan jika ia sedang duduk atau berbaring. Hal ini
terjadi karena ketika ia berdiri, tubuh memerlukan energi yang lebih
besar untuk menjaga agar tetap seimbang, sehingga frekuensi pernapasan
ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut.
E. KEGIATAN MENGHITUNG FREKUENSI PERNAPASAN
Hasil laporan praktikum menghitung frekuansi pernapasan berdasarkan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi.
Kelompok 1 prodi DIII keperawatan Baturaja tingkat IB:
1. Yones Apriansyah
2. Waskhita Sandi Wiyata
3. Dina Oktavia
4. Asyifah Yudha Pratiwi
5. Nessa Arya
6. Puja Permata Sari
7. Rani Antika
8. Selvi Aini
9. Shela Anggraini
10. Venti solatia

A. Judul
Menghitung frekuensi pernapasan.
B. Tujuan
Untuk mengetahui frekuensi pernapasan berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
C. Dasar Teori
Frekuensi pernapasan merupakan cepat lambatnya seseorang dalam
bernapas, atau banyaknya oksigen yang dihirup dan kemudian
dihembuskan ketika bernapas dalam keadaan apapun. Cepat
lambatnya proses pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya:
a. Usia
b. Aktivitas
c. Jenis kelamin
d. Suhu tubuh
e. Posisi tubuh
D. Alat dan Bahan
 Stopwatch
 Probandus/manusia
 Bolpoint
 Kertas
E. Prosedur

N Faktor-faktor Jumlah/Menit Pasien Pemeriksa Keterangan


O Frekuensi
Pernapasan
1. Usia

2. Aktivitas 18/menit Yones Sebelum


Ariansyah Berlari

22/menit Yones
Ariansyah

16/menit Venti Sesudah


Solatia Berlari

19/menit Venti
Solatia

3. Jenis Kelamin Yones Laki-laki


Ariansyah
Venti Perempuan
Solatia
4. Suhu Tubuh 16/Menit Yones 36,6 C
Ariansyah

Venti
Solatia

5. Posisi Tubuh Yones Duduk


Ariansyah

Venti
Solatia

Yones Berdiri
Ariansyah

Venti
Solatia

Anda mungkin juga menyukai