Abstrak— Energi gelombang laut merupakan salah satu energi atau dikenal dengan istilah Pembangkit Listrik Tenaga
alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi Gelombang Laut Sistem Bandul (PLTGL-SB). PLTGL-SB
ketergantungan manusia terhadap sumber energi. Gelombang sebelumnya didesain berbentuk ponton dan di dalamnya
laut merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang sangat
berpotensi untuk dikembangkan di daerah kepulauan seperti terdapat sejumlah peralatan utama, seperti bandul, pemindah
Kepulauan Riau. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang_Laut- gerak bandul menjadi gerak putar, transmisi putaran, roda gila
Sistem Bandulan (PLTGL-SB) merupakan salah satu alat (fly wheel) dan dinamo. Setelah melakukan beberapa kali
konversi gelombang menjadi listrik. Pada tugas akhir ini,
percobaan dan perubahan desain akhirnya PLTGL-SB didesain
dilakukan studi kelayakan teknis untuk penempatan Pembangkit
Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan (PLTGL-SB) dengan bentuk segi delapan. Selain PLTGL-SB ponton segi
di Kepulauan Riau. Dari hasil analisa dapat dihitung potensi delapan ada juga PLTGL-SB produksi Neptune dan Wello
energi gelombang di lima titik lokasi yang sudah dipilih. Hasil Penguin.
perhitungan potensi energi gelombang untuk masing-masing titik
yaitu, titik 1 (Bintan) = 4.01 kW/m, titik 2 (Bintan) = 5.87 kW/m,
. Sedangkan untuk PLTGL-SB produksi Neptune alat ini
titik 3 = 7.13 kW/m, titik 4 = 6.06 KW/m dan titik 5 = 9.87 kW/m. memerlukan gelombang 1 m sampa 1,5 m untuk beroperasi.
Berdasarkan analisa kelayakan lokasi dengan kosep desain, Kedalanman air untuk penyebaran 50-75 m Wello Penguin
daerah yang paling cocok ditempatkan untuk PLTGL-SB adalah PLTGL-SB yang mempunyai ukuran yang besar dan bisa
titik 5 yang berada di wilayah Natuna, dengan PLTGL-SB
ponton segi delapan dan PLTGL-SB produksi Neptune. mengasilkan listrik 500kW/m. Tinggi gelombang yang
dibutuhkan untuk beroperasi minimal 1,5 m dan dengan
Kata Kunci—Energi, gelombang, listrik, PLTGL-SB. kedalaman minimal 30m untuk perairan yg memiliki iklim
gelombang ringan
I. PENDAHULUAN Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pengkajian dan
penduduk yang tinggal di wilayah pesisir, masih banyak Berikut merupakan tabel perbandingan data gelombang
daerah di Kepulauan Riau yang listriknya belum mencukupi BMKG dengan data gelombang di lapangan.
kebutuhan penduduknya
Tabel 1. Perbandingan Tinggi gelombang signifikan antara
gelombang dari data BMKG dengan data lapangan kondisi
Hs
Jam Hs Pengukuran
II. URAIAN PENELITIAN Tanggal
(WIB)
BMKG
(m)
(m)
A. Studi Literatur 22/11/2012 17.00 0,512 0,15
Tahap pertama dari pengerjaan penelitian ini adalah studi 22/11/2012 18.00 0,512 0,249
literatur dan teori-teori mengenai energi gelombang laut. Studi 22/11/2012 19.00 0,512 0,248
literatur dilakukan dengan mengumpulkan berbagai bahan 22/11/2012 20.00 0,512 0,248
22/11/2012 21.00 0,504 0,248
acuan dari jurnal, buku, tugas akhir dan website.
22/11/2012 22.00 0,504 0,246
B. Pengumpulan Data 22/11/2012 23.00 0,496 0,249
Pengumpulan data-data untuk pengerjaan penelitian ini 23/11/2012 00.00 0,496 0,105
meliputi data penduduk, batimetri, elektrifikasi dan data 23/11/2012 01.00 0,488 0,138
gelombang dari BMKG dari tahun 2004 sampai 2012. Pada 23/11/2012 02.00 0,488 0,168
23/11/2012 03.00 0,496 0,157
penelitian ini dipilih lima titik lokasi untuk perhitungan potensi
23/11/2012 04.00 0,496 0,106
energi gelombang. Lima titik lokasi ini terletak di Bintan (Titik
23/11/2012 05.00 0,496 0,206
1 dan Titik 2), Tanjung Pinang (Titik 3 dan Titik 4) dan 23/11/2012 06.00 0,496 0,199
Natuna (Titik 5). 23/11/2012 07.00 0,496 0,205
23/11/2012 08.00 0,496 0,17
23/11/2012 09.00 0,488 0,166
Dimana, Tabel 3.Potensi energi gelombang laut setiap bulan pada tahun 2004 sampai
2012 di Titik 2 (Bintan)
Hs = tinggi gelombang signifikan (m)
Tp = periode puncak (s) P
mn = momen spectra ke n Bulan (KW/m
)
S(ω) = densitas spektra 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
yang cocok berdasarkan kondisi gelombang, kondisi listrik, Mei 0.45 0.57 0.40 0.45 0.56 0.33 5.07 4.79 0.69
dan data batimetri. Juni 0.96 0.86 0.77 0.49 0.61 0.55 5.07 4.74 1.10
Juli 1.42 1.19 1.71 0.99 1.12 0.99 5.02 4.71 1.62
F. Mencocokkan Lokasi yang sudah dipilih dengan konsep Agustus 1.71 1.24 2.05 1.51 1.17 0.92 5.01 4.67 1.62
desain PLTGL-SB September 1.18 1.23 1.31 0.96 0.89 0.75 4.96 4.67 1.69
-
Setelah di dapat lokasi yang berpotensi lalu mencocokkan Oktober 2.05 1.12 1.22 0.90 0.62 0.57 4.97 4.64
lokasi dengan konsep desain PLTGL-SB dengan analisa November 3.43 3.32 1.68 2.97 2.64 3.60 4.92 4.62
-
kelayakan sebelumnya. Desember 6.18 5.64 9.24 5.97 5.95 3.82 4.91 4.59
-
G. Penarikan Kesimpulan Dari Hasil Analisis Tabel 4. Potensi energi gelombang laut setiap bulan pada tahun 2004 sampai
Menarik kesimpulan dari hasil yang didapat serta saran 2012 di Titik 3 (Tanjung Pinang)
P
untuk pengembangan di masa depan. Bulan
(KW/m)
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
III. HASIL ANALISIS DAN DISKUSI Januari - 9.63 7.46 10.35 8.25 13.55 7.44 5.88 8.69
Untuk perhitungan potensi energi gelombang laut Maret - 4.62 2.15 1.99 5.39 1.39 6.31 5.82 4.40
menggunakan data gelombang dari BMKG dari Mei 2004 April - 1.28 0.64 1.59 0.62 1.33 5.54 5.79 1.18
sampai September 2012. Hasil perhitungan untuk tiap-tiap Mei 0.67 0.76 0.51 0.59 0.71 0.38 6.06 5.77 0.85
Titik lokasi sebagai berikut: Juni 1.36 1.10 1.00 0.61 0.76 0.67 6.00 5.77 1.35
Juli 1.91 1.48 2.17 1.24 1.45 1.19 6.00 5.72 2.00
Tabel 2. Potensi energi gelombang laut setiap bulan pada tahun 2004 sampai
2012 di Titik 1 (Bintan) Agustus 2.21 1.57 2.67 1.62 1.50 1.11 6.00 5.71 1.79
P September 1.59 1.51 1.59 1.14 1.08 0.94 5.94 5.71 1.21
Bulan
(KW/m)
-
Oktober 2.45 1.36 1.53 1.08 0.75 0.67 5.95 5.65
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
-
November 4.17 4.01 2.10 3.53 3.21 4.09 5.89 5.65
-
Januari 5.37 5.96 5.73 4.65 6.99 4.12 3.34 4.83 -
Desember 7.39 6.87 10.90 7.08 8.42 4.43 5.88 5.61
-
february 1.93 3.31 3.39 4.80 2.43 2.01 3.32 2.44
- Tabel 5. Potensi energi gelombang laut setiap bulan pada tahun 2004 sampai
Maret 2.64 1.15 1.10 3.07 1.03 3.62 3.29 2.36
2012 di Titik 4 (Tanjung Pinang)
- P
April 0.73 0.36 0.91 0.34 0.80 3.19 3.30 0.66 Bulan
(KW/m)
Mei 0.30 0.32 0.23 0.39 0.33 0.22 3.51 3.25 0.43 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tabel 6. Potensi energi gelombang laut setiap bulan pada tahun 2004 sampai Berdasarkan dari data peta batimetri dapat diketahui lokasi
2012 di Titik 5 (Natuna)
P
Titik 1, Titik 2 dan Titik 3 memiliki kedalaman 20 m
sedangkan kedalaman Titik 4 sekitar 30 m. Kedalaman Titik 5
Bulan
(KW/m)
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
menggunakan data primer, yaitu 60 m.
Januari - 14.15 10.44 15.92 11.54 21.22 12.14 6.44 11.60
february - 5.28 8.28 9.65 15.65 6.95 5.47 6.31 6.76 c. Kondisi gelombang
Maret - 7.98 3.07 3.53 8.66 3.00 8.90 6.18 6.55 Untuk melihat tinggi gelombang dominan yang terjadi dari
April - 2.17 1.05 2.74 1.12 2.54 7.24 6.04 1.58 tahun 2004 sampai 2012. Data tinggi gelombang di olah
Mei 0.58 0.56 0.50 0.65 1.83 1.39 7.68 5.90 0.98 menjadi waverose dengan menggunakan WRPLOT. Berikut
Juni 2.41 0.58 0.29 0.71 1.34 1.03 7.46 5.76 2.38 merupakan hasil dari pengolahan data menggunakan
Juli 1.61 1.50 2.37 1.71 1.25 2.64 7.33 5.69 2.34
WRPLOT.
Agustus 3.02 1.95 3.43 2.04 0.86 3.25 7.15 5.53 1.92
September 0.64 1.68 2.60 1.58 2.47 2.77 7.00 5.40 1.54
B. Analisa Kelayakan
a. Kelistrikan
Kondisi Kelistrikan di Kabupaten Bintan dan Natuna (lokasi
titik1, titik 2 dan titik 5) memang belum mengalami defisit
listrik tapi berada dalam kondisi siaga, kondisi siaga berarti
kebutuhan listrik memadai namun masih memerlukan listrik
Gambar 3. Waverose tinggi gelombang di Titik 1
tambahan. Sedangakan di Tanjung Pinang (lokasi titik 2 dan 3)
kondisi listriknya adalah defisit, yang berarti kebutuhan listrik
tidak memadai dan masih membutuhkan listrik tambahan. Jadi
lima titik lokasi ini
melihat dari kondisi kelistrikan, di
masih memerlukan energi listrik tambahan.
Tabel 2.
Kondisi Kelistrikan di Lokasi Penelitian
Kapasitas Daya Beban
Terpasang Mampu Puncak
Lokasi Status
(MW) (MW) (MW)
Bintan 5.46 4.35 4.05 Siaga
Tanjung
45.76 31.3 35.6 Defisit
Pinang
Natuna 4.57 2.95 2.77 Siaga
Gambar 4. Waverose tinggi gelombang di Titik 2
b. Batimetri
DAFTAR PUSTAKA
[1] Akbar, S., 2012, Studi Optimasi Kemiringan Lambung Ponton PLTGL-
SB (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan)
Akibat Beban Gelombang Laut, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
[2] Puspita, Rani Ratna., 2010, Studi Perancangan Sistem Konversi Energi
Laut Tipe OWC di Pantai Pengambengan, Tugas Akhir, Jurusan Teknik
Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
[3] Sarjono Eko, 2009, “Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
Dikembangkan”, http://www.alpensteel.com/article/52-106-energi-laut-
ombak gelombangarus/537gelombang-laut-dikaji-jadi-energi-
listrik.html diakses pada tanggal 18 September 2012.
[4] EPRI, 2009, Wave Energy Forecasting Accuracy as a Function of
Forecast Time Horizon: EPRI-WP-013, October 2009