Anda di halaman 1dari 11

NAMA : RAFI MUHAMAD SYAHID

NIM : 201221021
KELAS : 1A-AERO
MATA KULIAH : PRAKTIK PEMESINAN
TUGAS : RANGKUM WORD MESIN SERUT

Resume Materi Mesin Sekrap (Shaping Machine)

Mesin sekrap sering disebut juga mesin ketam atau mesin serut. Sekrap adalah proses pemberian
bentuk pada benda kerja, dimana alat potong atau benda kerja bergerak lurus. Secara keseluruhan mesin
sekrap dapat dibedakan kedalam tiga tipe, yaitu mesin sekrap (shaper type machine), mesin sekrap
vertikal atau slotter machine (vertical type shaper machine) dan mesin sekrap tipe datar (planer type
machine).
Ada juga perbedaan tipe Mesin Sekrap
Shaper Planer Slotter
1. Benda kerja diam dan Alat potong diam dan benda kerja pada Benda kerja diam dan
alat potong bergerak meja bergerak maju mundur dibawah alat potong pada ram
maju mundur melintasi alat potong. bergerak naik turun
benda kerja. melintasi benda kerja.
2. Digunakan untuk Digunakan untuk menyerut benda kerja Digunakan untuk
menyerut benda kerja yang besar dengan lebar mencapai 6 membuat alur pada
yang kecil meter dan panjang bisa mencapai dua benda kerja yang kecil.
kali lebar.
3. Mesin pekerja ringan. Mesin pekerja berat Mesin pekerja ringan
4. Pemotongan ringan, Dapat memotong lebih dalam dan cocok Pemotongan ringan,
cocok untuk pekerjaan untuk pekerjaan pengasaran. Dapat cocok untuk pekerjaan
finishing. Menggunakan menggunakan beberapa pahat dengan finishing. Menggunakan
pahat dengan satu mata pemotongan saling bergantian. pahat dengan satu mata
potong. potong.

1. MESIN SEKRAP SISTEM ENGKOL BERAYUN.


Gerakan utamanya adalah gerakan lurus yang dilakukan oleh pahat. Pahat sekrap bergerak maju
sambil memotong dan pada langkah ke belakang pahat tidak memotong. Panjang benda kerja yang
bisa disekrap pada mesin ini sampai dengan 800 mm.
Bentuk-bentuk yang dapat dihasilkan pada proses sekrap adalah balok, balok bertingkat, alur, bentuk
V-blok, dan lain-lain. Berikut adalah bentuk permukaan yang dapat dikerjakan pada mesin sekrap
sistem engkol berayun:

1. Pada proses ini benda kerja bergerak horizontal terhadap


gerakan maju mundur pahat potong. Permukaan yang
dihasilkan adalah datar. Benda kerja dapat dijepit pada
ragum atau pada meja dengan menggunakan klem,
2. Benda kerja dijepit pada ragum atau langsung dijepi dimeja
sedangkan gerakan mejanya dapat dilakukan secara otomatis
dengan menggunakan klem. Benda kerja tetap pada
atau manual. Posisi pahat serut tidak selalu dimiringkan,
posisinya, sedangkan pemotongan dilakukan secara vertikal
tergantung dari sudut pahat yang digunakan
dari atas ke bawah dengan memutar down feed handle
selama proses pemotongan. Posisi apron harus dimiringkan
Permukaan Horizontal agar pahat potong lebih leluasa,
3. Untuk mengerjakan permukaan ini, benda kerja dijepit pada
meja atau ragum, sedangkan kepala mesin dimiringkan
sesuai dengan sudut yang diinginkan, apron sedikit
dimiringkan agar pahat lebih leluasa dan pada langkah
mundur pahat berayun lebih tinggi diatas permukaan benda
kerja.

Permukaan angular.

4. Permukaan ini memiliki kontur convex atau concave atau


kombinasi dari keduanya. Untuk memotong kontur ini,
pahat yang digunakan adalah pahat bentuk. Untuk
membuat kontur yang lengkunganya dalam dan lebar,
sebaiknya sekrap pengasaran terlebih dahulu untuk
mendekatkan pada konturnya, setelah itu gunakan pahat
bentuk untuk penyelesaian. Gerakan down feed dan cross
Permukaan Irregular feed dilakukan secara manual dan dilakukan secara
bersamaan.

1.1 Bagian-Bagian Mesin Sekrap Sistim Engkol Berayun.

1. Dasar Mesin Sekrap (Base).


Dasar mesin sekrap (base) terbuat dari besi cor agar mampu menahan getaran, dasar mesin juga
harus mampu menahan berat dari bagian-bagian mesin yang lainya. Secara keseluruhan dasar
mesin harus mampu menahan berat mesin dan juga gaya yang terjadi pada saat mesin bekerja.
2. Column.
Column juga terbuat dari besi cor yang berongga dan dibuat menjadi satu dengan dasar mesin.
Column merupakan badan dari mesin. Di atas Column terdapat dua guideways yang sangat presisi
untuk mendukung gerakan bolak-balik lengan mesin (ram). Column juga sebagai tempat
kedudukan mekanisme yang menggerakan gerakan bolak-balik (reciprocation) dari ram.
3. Cross-rail.
Cross rail terdapat pada bagian depan mesin sekrap dan dipasang dengan posisi horizontal
terhadap permukaan vertikal dari column. Cross rail sebagai tempat untuk memasang saddle dan
meja mesin sekrap terpasang pada saddle. Cross rail dapat bergerak vertical naik atau turun
disepanjang column sambil membawa meja dengan menggunakan elevating screw. Pergerakan
meja secara horizontal pada cross rail dapat dilakukan dengan menggerakan saddle menggunakan
crossfeed srew.
4. Meja (table).
Meja dipasang pada alur-alur T pada saddle dengan menggunakan baut-T. Pada mesin sekrap
universal, meja mesin dapat diputar pada sumbu Y dalam beberapa derjat. Meja juga dilengkapi
dengan kaki pendukung meja agar meja lebih rigit.
5. Lengan (ram).
Ram bergerak bolak-balik (reciprocates) diatas guideways yang terdapat pada column sambil
membawa tool head. Pada ram terdapat tempat untuk mengatur posisi langkah, dengan
mengendorkan tuas pengunci ram dan memutar baut berkepala segi empat maka ram akan
bergerak ke posisi yang diinginkan.
6. Kepala mesin (tool head).
Kepala mesin dipasang pada ujung ram, pada kepala mesin terdapat down feed handle, tool slide,
clapper box, apron dan tool post. Kepala mesin dapat dimiringkan dalam beberapa derajad, begitu
juga dengan apron. Apron dapat dimiringkan agar pada langkah mudur pahat dapat berayun lebih
tinggi dari permukaan benda kerja.

1.2 Prinsip Kerja Mesin Sekrap Sistim Engkol Berayun

a
b
c
g
a

d h f

e
k

j l
Gambara 5.9. Bagian-bagian mesin sekrap sistem engkol berayun.
a. Lengan (ram). e Blok engkol. i. Poros pengatur langkah.
.
b. Kunci pemindahan lengan. f Pasak engkol. j Transmisi
.
c. Batang ulir pemindah lengan. g Penggerak blok engkol. k Motor
.
d. Engkol berayun. h Roda gigi penggerak. l Feeding mechanism
.
Motor penggerak (k) dipasang pada bagian belakang pada bagian yang datar, motor menggerakan
roda sabuk. Sistem transmisi (j) mengatur beberapa kecepatan dan meneruskan tenaga ke roda gigi kecil,
roda gigi ini menggerakan roda gigi penggerak (h). Lengan (a) digerakan oleh engkol berayun (d) karena
pasak engkol (f) yang terpasang pada roda gigi penggerak (h). Roda gigi penggerak (h) berputar pada
kecepatan yang tetap dan menyebabkan engkol berayun (d) dan lengan (a) bergerak maju mundur.

1.3 Mengatur Panjang Langkah

Panjang langkah diatur dengan mengubah jalan keliling pasak engkol (f) pada roda gigi penggerak
(h), karenanya menambah atau mengurangi ayunan engkol (d). Pemindahan ini diatur dengan memutar
poros pengatur langkah (i) yang akan memutar roda gigi kerucut (roda gigi payung) dan menggerakan
batang berulir yang mengatur penggerak blok engkol (g).

1.4 Mengatur Tempat Gerak Langkah

Tempat gerak langkah atau posisi langkah diatur dengan memindahkan lengan (a) sesuai dengan
cara kerja mesin, kendorkan kunci pemindahan lengan (b) dan putar batang ulir pemindah lengan (c).

1.5 Mengatur Langkah

Jika engkol berayun dipasang pada jarak yang terbesar dari diameter roda pemutar atau roda
penggerak (h), maka akan menghasilkan langkah yang terpanjang. Engkol berayun (d) bergerak selama
langkah penyerutan (A sampai B) dengan besar sudut α, perhatikan gambar 5.10(a) dan juga selama
langkah ke belakang tidak menyerut (B sampai A) dengan besar sudut β perhatikan gambar 5.10(b).
Karena sudut α lebih besar dari sudut β, maka langkah ke belakang menjadi lebih cepat. Hal ini merupakan
keuntungan bagi mesin serut sistim engkol berayun. Untuk langkah yang pendek engkol berayun dipasang
dekat dengan pusat roda pemutar (h). Perbedaan antara sudut α dan sudut β sedikit sekali sehingga
perbedaan waktu antara langkah menyerut dan langkah tidak menyerut bisa dikurangi.

Contoh perhitungan waktu:


d Diketahui sudut  = 240o, sudut
 = 120o, waktu

berputarnya roda penggerak = 3 detik. Hitung waktu untuk


langkah pemotongan dan langkah tidak memotong.
Jawab: Satu putaran = 360o dalam 3 detik.

(a)Langkah Langkah tidak memotong = 120o dalam 1 detik.


(b) Langkah
Gambar 5.10. Panjang langkah. Langkah memotong = 240o dalam 2 detik.

2. MESIN SEKRAP UNIVERSAL


Mesin sekrap ini dikatakan universal karena sifatnya yang sangat fleksibel, yaitu kepala mesin dapat
dimiringkan, meja mesin dapat dimiringkan baik dalam arah sumbu X maupun dalam arah sumbu Y. Meja
juga didukung oleh pilar yang kuat sehingga memungkinkan untuk menerima beban yang lebih berat.
Pemakanan (feed) dilakukan oleh benda kerja untuk pemotongan horizontal dan oleh pahat untuk
pemotongan vertikal

(a) Pemotongan horizontal (b) Pemotongan Vertical

3. TEKNOLOGI PEMOTONGAN PADA MESIN SEKRAP


3.1. Kecepatan Potong (Vc)
Pada mesin serut sistim engkol berayun, kecepatan potong tidak sama antara langkah ke depan
(memotong) dan langkah ke belakang (tidak memotong). Kecepatan gerak pahat yang memotong dimulai
dari nol pada permulaan (vc awal) dan mencapai maksimum ditengah panjang langkah (vc maksimum)
dan menurun secara bertahap menuju akhir langkah (vc akhir). Hal ini diulangi pada langkah ke belakang
(tidak memotong) dengan lebih cepat.

3.2. Pengaruh panjang langkah terhadap kecepatan potong


Jika banyaknya putaran roda gigi penggerak tetap, maka banyaknya langkah dalam satu siklus pun
akan tetap (satu putaran sama dengan satu kali langkah maju ditambah satu kali langkah mundur). Jika
panjang langkah diubah pada putaran yang sama, maka kecepatan potong pun berubah, sebab pahat
serut itu bergerak pada waktu yang sama, tetapi pada jarak yang berbeda.

Gambar 5.12. Panjang langkah. Gambar 5.13. Labar langkah.


Satuan kecepatan potong rata-rata pada mesin serut adalah meter per menit atau vc rata-rata [m/menit].
Untuk langkah maju memotong, kecepatan potong dinamakan vc dan untuk langkah mundur tidak
memotong dinamakan vr. Perhatikan gambar 5.11.

Panjang langkah (L) dan lebar langkah (C) adalah:

𝐿 = 𝑙 + 𝑙𝑢 + 𝑙𝑎 . 𝐶 = 𝑏 + 𝑏𝑓 + 𝑏𝑠 atau 𝐶 = 𝑏 + 2 𝑥 5 𝑚𝑚

dimana: L = Panjang langkah.

l = Panjang benda kerja.

la = langkah bebas awal = 20 mm.

lu = langkah bebas akhir = 10 mm.

bf = langkah bebas akhir arah horizontal = 5 mm.

bs = langkah bebas awal arah horizontal = 5 mm.

b = lebar benda kerja.

C = Lebar langkah.

3.3. Menentukan jumlah langkah maju-mundur per menit (n)


Jumlah langkah maju mundur per menit dipengaruhi oleh jumlah putaran roda gigi penggerak (h). Rumus
untuk menghitung putaran adalah:
𝑣𝑐
𝑛 = 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
2𝐿
. ...... [siklus per menit].
Kecepatan potong rata-rata (vcrata-rata) dapat dihitung dengan persamaan:
𝑣𝑐 . 𝑣𝑟
𝑣𝑐𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 2 𝑣𝑐+ 𝑣𝑟
dimana vc adalah kecepatan memotong dan vr adalah kecepatan tidak memotong

3.4. Menghitung waktu pemesinan (th):


Waktu pemesinan dipengaruhi oleh jumlah siklus dan lebar benda kerja. Waktu pemesinan dapat dihitung
dengan rumus-rumus berikut ini:
𝐶
𝑡ℎ = 𝑍 𝑥 𝑡 𝑍= 𝑡 = 𝑡𝑐 + 𝑡𝑟
𝑓
dimana: Z = jumlah siklus.
t = waktu dalam satu siklus.
tc = waktu memotong.
tr = waktu tidak memotong.
f = Pemakanan (feeding).
4. MENENTUKAN PEMAKANAN (f) DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN (a)
Banyaknya pemakanan (f) tergantung pada tipe mesin (kemampuan mesin) dan halus atau kasarnya
permukaan yang dihasilkan. Perhatikan gambar 5.16, penampang geram sama dengan kedalaman
pemotongan dikali dengan pemakanan, atau A = a x f ...... [mm2].

Catatan: - Pada pengerjaan kasar, kedalaman pemotongan (a) adalah 3 - 5 kali lebih besar dari
pemakanan.

- Pada pengerjaan halus, kedalaman pemotongan dan lebar pemakanan dibuat kecil.

Gambar 5. 16. Perbandingan a dan f.

5. MEKANISME GERAK PEMAKANAN (Feeding mechanism/ f)

e) pena penggerak.

f) roda gigi penggerak poros.

g) poros ulir penggerak meja.

h) meja mesin.

Berapa gerakan meja mesin untuk melakukan pemakanan (feed). Misalkan kisar ulir poros meja (g) sama
dengan 4 mm dalam satu putaran dan jumlah gigi roda gigi penggerak meja (f) sama dengan 20 gigi, maka
gerakan meja (h) untuk melakukan pemakanan adalah 4 di banding 20 sama dengan 0,2 mm (4:20 = 0,2
mm).
6. PEMASANGAN PAHAT SERUT.
Pahat serut harus dipasang menjulur keluar pada dudukannya (rumah pahat) dengan jarak kira-kira
20 mm dari dudukanya dan di jepit secukupnya (perhatikan gambar 5.18), pemasangan pahat yang terlalu
menjulur keluar akan mengakibatkan pahat patah.

Gambar 5.18. Teknik pemasangan pahat sekrap.

7. MESIN SEKRAP DATAR.


Mesin sekrap datar dapat dibedakan dalam beberapa tipe, yaitu: Divided table planer, Edge or
plate planer, Pit planer, Open side planer dan Double housing planer. Gambar 5.19 memperlihatkan mesin
serut datar dengan tipe standard atau double housing planers, artinya mesin ini memiliki dua colum yang
mendukung rel pembawa eretan pahat. Pada mesin ini gerakan utamanya dilakukan oleh benda kerja
yang terpasang dengan kuat pada meja mesin. Gerakan pemakanan (feed) dan kedalaman pemotongan
dilakukan oleh pahat yang terpasang pada eretan pahat. Mesin ini dilengkapi dengan dua eretan pahat
untuk melakukan dua jalur penyerutan. Panjang benda kerja yang bisa di kerjakan pada mesin ini antara
1 meter hingga 20 meter. Pahat yang terpasang pada eretan pahat dapat bergerak pada arah horizontal
di atas rel mesin. Rel di dukung oleh dua columns (double housing planers) dan rel dapat di atur naik-turun
sesuai ketinggian.

Gambar 5.19. Mesin serut datar dengan dua column.


Keterangan:

a) Alas. d) Cross beam.

b) Meja. e) Rel.

c) Column f) Eretan pahat.

Selain itu mesin ini juga dilengkapi dengan eretan pahat yang dapat memotong dari samping,
seperti pada mesin open side palaner yang diperlihatkan dalam gambar 5.20. Eretan pahat juga dapat
diputar dalam beberapa derajad. Keuntungan dari mesin sekrap jenis planer ini adalah:
• Mampu memotong bentuk celah dan alur.
• Mampu memotong sudut atau bentuk dovetails.
• Menghasilkan ukuran yang akurat baik pada pemotongan datar maupun permukaan yang
berbentuk kurva.
Secara umum mesin serut datar (planer) sama dengan mesin serut sistem engkol berayun, hanya
ada beberapa perbedaan mendasar seperti mesin serut planer dapat menyerut benda kerja yang besar
dan memiliki permukaan yang luas, benda kerja bergerak bolak-balik secara linear terhadap pahat
(reciprocation). Untuk membedakan sebutan dari dua jenis mesin ini, maka pada mesin serut sistem
engkol berayun disebut shaper machine dan pada mesin serut datar disebut planer machine.
Mesin serut datar dengan tipe Edge or plate planer dan Pit planer benda kerjanya diikat dengan
kuat pada meja mesin, sedangkan pahat bergerak bolak-balik melintasi permukaan yang akan diserut.
Pada langkah maju (forward stroke) pahat memotong benda kerja dan pada langkah mundur (idle stroke)
pahat tidak memotong benda kerja.

Gambar 5.20. Mesin serut datar dengan satu column.

8. MESIN SEKRAP VERTICAL


Mesin sekrap vertikal, dimana ram-nya bergerak bolak- balik pada arah vertikal. Penggerak ram dapat
dilakukan dengan sistem engkol berayun, rack, ulir atau menggunakan sistim hidrolik.

Contoh pekerjaan yang dapat dilakukan pada mesin sekrap seperti yang diperlihatkan dalam foto-
foto/gambar yang diadopsi dari Mr. Gobivel K., asisten professor dari Mechanical KCG College of
Thechnology.

Gambar 5.22. Membuat permukaan berbentuk kurva.


Gambar 5.25. Membuat dovetail. Gambar 5.26. Membuat alur luar.

Anda mungkin juga menyukai