BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................
B. Rumusan masalah .................................
C. Tujuan ..................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Manusia Dan Pendidikan ..................................
B. Ruang Lingkup Manusia Dan Pendidikan .................................
C. Tujuan Hubungan Manusia Dan Pendidikan ..........................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
bukan hanya mempunyai kemampuan-kemampuan,
tetapi juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan, dan
juga tidak hanya mempunyai sifat-sifat yang baik,
namun juga mempunyai sifat-sifat yang kurang baik.
Tampaklah bahwa manusia itu sangat membutuhkan
pendidikan. Karena melalui pendidikanmanusia dapat
mempunyai kemampuan-kemampuan mengatur dan
mengontrol serta menentukan dirinya sendiri. Melalui
pendidikan pula perkembangan kepribadian manusia
dapat diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui
pendidikan kemampuan tingkah laku manusia dapat
didekati dan dianalisis secara murni.
Dengan pendidikan manusia dapat berkembang
kemanusiaanya, dimana pendidikan sebagai fungsi
strategis yaitu untuk mengaktualisasikan sekaligus
mengembangkan semua potensi kemanusiaanya , baik
dalam kehidupan kodrat maupun sifat kodratnya.
Manusia dikatakan manusia pendidikan karena manusia
akan selalu belajar terus menerus dengan sesuatu yang
baru. Oleh karena itu pendidikan dan prosesnya
2
merupakan suatu proses kemanusiaan dan
pemanusiaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berangkat dari paparan dan latar belakang
tersebut di atas, maka persoalan utama yang menjadi
tema sentral dalam modul ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Manusia Dan
Pendidikan ?
2. Apa ruang lingkup dari hubungan antara manusia
dan pendidikan ?
3. Apa tujuan dari adanya hubungan antara manusia
dan pendidikan ?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, secara umum
penulisan makalah ini bertujuan:
3
2. Untuk mengetahui ruang lingkup antara hubungan
manusia dan pendidikan.
3. Untuk mengetahui tujuan yang ada dari hubungan
antara manusia dan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
4
pengembangan diri namun, manusia disini belum tuntas
mewujudkan dirinya sebagai manusia. Pendidikan pada
dasarnya adalah upaya untuk memanusiakan
manusianya. Manusia sudah dibekali berbagai potensi
untuk mampu menjadi manusia. Kemampuannya itu
hanya dapat dilakukan setelah kelahirannya dalam
perkembangan menuju kedewasaanya dan tidak di
bawa sejak kelahirannya. Pendidikan sebagai proses
untuk mengubah sikap dan perilaku manusia. Manusia
memiliki kesadaran dan penyadaran diri yang mampu
membedakan dirinya dengan segala sesuatu yang ada di
luar dirinya. Manusia juga tidak hanya mampu berpikir
mengenai diri dan alam akan tetapi juga sadar dengan
pemikirannya. Manusia memiliki Hasrat untuk
mengetahui. Pendidikan juga berfungsi untuk
menyadarkan manusia agar manusia mampu mengenal,
melihat dan memahami realitas kehidupan yang ada di
sekelilingnya. Manusia perlu mendidik diri karena
manusia sebagai mahkluk yang disebut Animal
Educable. Manusia yang bereksistensi harus dapat
5
menjadikan diri itu hakikatnya adalah manusia itu
sendiri. Jadi, sebaik dan sekuat upaya pihak lain atau
pendidik kepada peserta didik untuk membantunya
menjadi manusia, akan tetapi apabila peserta didiknya
tidak ingin mendidik dirinya sendiri maka upaya
bantuan tersebut tidak akan memberikan kontribusi
bagi kemungkinan manusia tadi untuk menjadi
manusia. Berikut adalah asas – asas atau perlunya
pendidikan bagi manusia.
6
Materialisme, Idealisme, Dualisme, dan paham
yang mengatakan bahwa manusia adalah kesatuan
badan-roh
3. Manusia sebagai Makhluk Individu Sebagaimana
Anda alami bahwa manusia menyadari keberadaan
dirinya sendiri. Kesadaran manusia akan dirinya
sendiri merupakan perwujudan individualitas
manusia.
4. Manusia sebagai Makhluk Sosial Dalam hidup
bersama dengan sesamanya (bermasyarakat) setiap
individu menempati kedudukan (status) tertentu. Di
samping itu, setiap individu mempunyai dunia dan
tujuan hidupnya masing-masing, mereka juga
mempunyai dunia bersama dan tujuan hidup
bersama dengan sesamanya
5. Manusia sebagai Makhluk Susila Menurut
Immanuel Kant, manusia memiliki aspek kesusilaan
karena pada manusia terdapat rasio praktis yang
memberikan perintah mutlak
7
6. Manusia sebagai Makhluk Beragama Aspek
keberagamaan merupakan salah satu karakteristik
esensial eksistensi manusia yang terungkap dalam
bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran
suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan
perilaku
8
Batasan pendidikan yang ditetapkan oleh para ahli
beranekaragam, dan kandungannya berbeda pula antara
yang satu dari yang lainnya. Perbedaan tersebut
mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang
digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena
falsafah yang melandasinya. Berikut adalah beberapa contoh
uraian tentang ruang lingkup pendidikan :
1. Pendidik adalah orang yang dengan sengaja
memengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat
kemanusiaan yang lebih tinggi. Dengan kata lain,
pendidik adalah orang yang lebih dewasa yang
mampu membawa peserta didik ke arah
kedewasaan.
2. Peserta Didik Peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajara yang tersedia pada
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
3. Tujuan dan Prioritas, Fungsinya mengarahkan
kekuatan sistem. Hal ini merupakan informasi
tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem
pendidikan dan urutan pelaksanaannya.
9
4. Manajemen atau pengelolaan, Fungsinya
mengkoordinasikan, mengarahkan dan menilai
sistem pendidikan komponen ini bersumber pada
sistem nilai dan cita-cita, juga merupakan informasi
tentang pola kepemimpinan dalam sistem
pendidikan. Contohnya, pemimpin yang mengelola
sistem pendidikan itu bersifat otoriter, demokratis,
atau laissez-faire.
5. Struktur dan Jadwal Waktu, Fungsinya mengatur
pembagian waktu dan kegiatan.
6. Isi dan Bahan Pengajaran, Fungsinya untuk
mengembangkan luas dan dalamnya bahan
pelajaran yang harus dikuasai peserta didik. Juga
mengarahkan dan mempolakan kegiatan-kegiatan
dalam proses pendidikan.
7. Alat Pendidikan/ Alat Bantu Belajar
8. Fasilitas
9. Teknologi
10. Pengawasan mutu
11. Penelitian
10
12. Biaya
.
C. Tujuan Hubungan Manusia Dan Pendidikan.
Menurut Redja Mudyahardjo, mengatakan
bahwa pendidikan ada dua secara luas dan secara
sempit. Secara luas pendidikan adalah hidup.
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar
yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi
hisup yang mempengaruhi individu. Hubungan
manusia dan ilmu pendidikan merupakan suatu
usaha kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap
dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan
bertingkat.
Tujuan hubungan manusia dan ilmu pendidikan
bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap, tetapi
merupakan suatu keseluruhan untuk kepribadian
seseorang, yang berhubungan dengan seluruh aspek
kehidupannya.
11
Selain itu tujuan selanjutnya dari hubungan
manusia dan ilmu pendidikan adalah saling
membantu mengembangkan semua aspek yang
berhubungan dengan kepribadian manusia, yang
bisa mencakup segala ilmu pengetahuan, bisa
mengembangkan nilai dan sikap serta keterampilan
yang ada didalam tubuh manusia. Ilmu pendidikan
tidak bertujuan untuk merusak keadilan yang berada
didalam tubuh peserta didik, contohnya kita
memberi sedikit ilmu pengetahuan tetapi tidak
untuk kebaikan melainkan untuk melakukan
perbuatan yang jahat atau kejam. Ilmu pendidikan
sebagai panutan yang harus diterapkan agar bisa
ditanamkan didalam diri masing masing individu.
Sebelum kita mengenal pendidikan pasti kita
belum mengerti mana perbuatan yang terpuji dan
perbuatan yang tercela. Setelaah kita sudah
mengenal atau menggeluti pendidikan kita bisa
mengerti dan membedakan mana yang perbuatan
terpuji dan mana perbuatan yang tercela. Dan tugas
12
orang yang sudah berpendidikan harus bisa menjadi
orang yang dibanggakan, orang yang bisa disegani.
Tujuan pendidikan sangat berhubungan dengan
tujuan hidup dan pandangan hidup yang bisa
menyelenggarakan pendidikan. Adanya ilmu
pengetahuan kita bisa mempelajari dan juga bisa
memecahkan masalah yang berhubungan dengan
pendidikan. Ilmu pendidikan berperan sebagai
penegak nilai yang bisa menjaga nilai nilai dalam
masyarakat. Masyarakat bisa berkembang
sendirinya dengan adanya ilmu pendidikan, dan
ilmu pendidikan bisa mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh manusia seperti membangkitkan
kreativitas yang belum diketahui di dalam tubuh
setiap individu yang bisa bermanfaat buat diri
sendiri dan orang lain.
13
BAB III
PENUTUP
a. Simpulan
Dari penjelasan di atas, kita dapat memahami
bahwa kemampuan berperilaku lainnya yang lazim
dilakukan manusia yang berkebudayaan tidak
dibawa manusia sejak kelahirannya. Demikian
halnya dengan kesadaran akan tujuan hidupnya,
kemampuan untuk hidup sesuai individualitas,
sosialitasnya, tidak dibawa manusia sejak
kelahirannya, melainkan harus diperoleh manusia
melalui belajar, melalui bantuan berupa pengajaran,
bimbingan, latihan, dan kegiatan lainnya yang dapat
dirangkumkan dalam istilah pendidikan.
Berangkat dari pemahaman ini, Korelasi
antara manusia dan pendidikan dapat terlihat pada
pernyataan bahwa sifat hakikat manusia dapat dan
harus ditumbuh kembangkan melalui pendidikan
dan berkat pendidikan, maka sifat hakikat dapat
14
ditumbuhkembangkan secara selaras dan berimbang
sehingga menjadi manusia yang utuh.
15
Daftar Pustaka
Fattah, 2017, Landasan Manajemen Pendidikan, Pt
Remaja Rosda Karya, Bandung.
Komarudin dam Sukardjo, 2019, Landasan Pendidikan,
Rajawali Pers, Depok.
http://repository.ut.ac.id/4028/1/MKDK4001-M1.pdf
https://www.uin-
malang.ac.id/blog/post/read/131101/hakekat-manusia-
dan-implikasinya-dalam-pendidikan.html
https://theofani19.wordpress.com/2012/04/10/manusia-
dan-pendidikan/
16
https://mahfiroh22.wordpress.com/2017/05/14/pengertian
-dan-ruang-lingkup-ilmu-pendidikan/
17